• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Perekonomian Banten tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 477,94 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp 39,98 juta atau US $ 2 984,84

 Ekonomi Banten tahun 2015 tumbuh 5,37 persen melambat dibanding tahun 2014 sebesar 5,47 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,81 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 6,35 persen.

 Ekonomi Banten triwulan IV-2015 bila dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 4,87 persen, melambat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,54 persen.

 Ekonomi Banten triwulan IV-2015 mengalami pertumbuhan 0,48 persen, melambat bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh minus 17,03 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh Komponen Konsumsi Rumah Tangga yang melambat sebesar 0,83 persen dan Komponen Perubahan Inventori yang terkontraksi hingga minus 40,14 persen.

No. 11/02/36/Th.X, 5 Februari 2016

P

ERTUMBUHAN

E

KONOMI

B

ANTEN

T

AHUN

2015

EKONOMI

BANTEN

TAHUN

2015

TUMBUH

5,37

PERSEN

MELAMBAT

DIBANDINGKAN

DENGAN

TAHUN

SEBELUMNYA

A.

PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

Pertumbuhan Banten Tahun 2015 (c-to-c)

Perekonomian Banten tahun 2 0 1 5 tumbuh sebesar 5 ,3 7 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali Pengadaan Listrik dan Gas yang mengalami kontraksi hingga minus 2 ,5 5 persen. Informasi dan Komunikasi merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9 ,8 1 persen, diikuti oleh Konstruksi sebesar 8 ,6 2 persen dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar

9.81 8.62 8.40 3.54 10.01 2.80 0 2 4 6 8 10 12

Informasi dan Konstruksi Jasa Keuangan dan Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi

(2)

Struktur perekonomian Banten menurut lapangan usaha tahun 2 0 1 5 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (3 3 ,4 8 persen); Perdagangan Besar-Eceran dan

Reparasi Mobil-Sepeda Motor (1 2 ,0 8 persen) dan Transportasi dan Pergudangan (1 0 ,2 2 persen). Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Banten tahun 2 0 1 5 , lapangan usaha Industri Pengolahan menyumbang sebesar 1 ,2 3 persen diikuti Konstruksi sebesar 0 ,7 8 persen; Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0 ,6 1 persen serta lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 0 , 4 2 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (y-on-y)

Pada triwulan 2 0 1 5 Ekonomi Banten tumbuh 4 ,8 7 persen bila dibandingkan triwulan IV-2 0 1 4 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali Pertanian, Kehutanan dan Perikanan yang mengalami kontraksi sebesar 1 ,0 8 persen. Lapangan usaha Konstruksi merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 1 4 ,4 1 persen, diikuti Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 1 1 ,6 4 persen dan Informasi dan Komunikasi sebesar 9 ,9 6 persen.

Struktur perekonomian Banten pada triwulan IV-2 0 1 5 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (3 3 ,0 2 persen); Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (1 2 ,0 4 persen) dan lapangan usaha Transportasi dan Pergudangan (1 0 ,7 4 persen).

Sumber utama pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan IV-2 0 1 5 adalah Konstruksi sebesar 1 ,3 1 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0 ,7 2 persen dan Informasi dan Komunikasi sebesar 0 ,5 2 persen.

0.58 1.23 0.75 0.61 0.98 0.78 0.39 0.42 2.77 2.33 5.47 5.37 0 1 2 3 4 5 6 2014 2015

Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha

Lainnya

Transportasi dan Pergudangan

Konstruksi

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Industri Pengolahan

(3)

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan III-2015(q-to-q)

Ekonomi Banten triwulan IV-2 0 1 5 mengalami pertumbuhan yang melambat sebesar 0 ,4 8 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya ( q-to-q). Hal ini dipicu oleh efek musiman beberapa komoditi Pertanian, Kehutanan dan Perikanan seperti padi yang memasuki musim tanam serta sawit dan beberapa komoditi perkebunan lain yang telah melewati musim panen, menjadikan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan mengalami kontraksi 1 7 ,0 3 persen. Lapangan Usaha Industri Pengolahan juga mengalami kontraksi sebesar 0 ,0 7 persen.

B.

PDRB MENURUT PENGELUARAN

Pertumbuhan Kumulatif Triwulan IV-2015 (c-to-c)

Dari sisi pengeluaran pertumbuhan positif ekonomi tahun 2 0 1 5 sebesar 5 ,3 7 persen tidak terjadi pada seluruh komponen. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6 ,3 5 persen, diikuti oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 5 ,7 4 persen dan Konsumsi rumah tangga sebesar 5 .1 8 persen.

Struktur ekonomi Banten tahun 2 0 1 5 menurut pengeluaran masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5 2 ,7 4 persen, diikuti Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 2 9 ,2 1 persen dan Ekspor N etto sebesar 1 2 ,8 5 persen, sedangkan Komponen Konsumsi Pemerintah hanya

(20) (15) (10) (5) 0 5 10 15 20

I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15

Grafik 3. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Lapangan Usaha

Pertanian Industri Pengolahan PDRB 6.35 Laju, 5.74 5.18 4.63 Distribusi, 29.21 52.74 0 10 20 30 40 50 60 K.Pemerintah PMTB K.Rumahtangga Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi

(4)

2.74 1.70 Lainnya, 0.69 1.15 0.95 PMTB, 1.70 2.78 2.82 PKRT, 2.98 0 1 2 3 4 5 6 7 8 2013 2014 2015 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2012 2013 2014 2015

PDRB KRT

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten tahun 2 0 1 5 , Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2 ,9 8 persen, diikuti PMTB sebesar 1 ,7 0 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (y-on-y)

Pada triwulan 2 0 1 5 Ekonomi Banten tumbuh 4 ,8 7 persen bila dibandingkan triwulan IV-2 0 1 4 (y-on-y). Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar komponen, kecuali pada komponen perubahan inventori dan ekspor netto. Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah merupakan komponen yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 1 0 ,0 9 persen, diikuti konsumsi lembaga non profit sebesar 7 ,9 5 persen dan komponen konsumsi rumahtangga sebesar 5 ,4 3 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2015 Terhadap Triwulan III-2015 (q-to-q)

Ekonomi Banten triwulan IV-2 0 1 5 tumbuh melambat sebesar 0 ,4 8 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan oleh melemahnya konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 0 ,8 3 persen. Dampak kenaikan toll dan tarif angkutan ikut menahan konsumsi rumah tangga lebih lambat dari periode sebelumnya.

Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Grafik 6. Pertumbuhan PDRB q to q Beberapa Komponen 6,67 5,47 5,37 LPE

(5)

C.

PERTUMBUHAN PROVINSI SE-JAWA

Secara regional, pertumbuhan ekonomi se-Jawa tahun 2 0 1 5 terjadi di seluruh provinsi. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi DKI Jakarta sebesar 5 ,8 8 persen, diikuti oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 5 ,4 4 persen dan Provinsi Banten sebesar 5 ,3 7 persen.

Struktur perekonomian tahun 2 0 1 5 secara spasial didominasi oleh

Provinsi

DKI Jakarta 2 9 ,2 0 persen, diikuti Provinsi Jawa Timur sebesar 2 4 ,8 8 persen dan Provinsi Jawa Barat sebesar 2 2 ,4 6 persen sementara provinsi Banten sebesar 7 ,0 4 persen.

5.88 5.03 5.37 5.44 4.94 5.44 4.6 4.7 4.8 4.9 5.0 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 6.0 DK I J ak ar ta Ja wa B ar at Ban ten Ja wa Ten gah D I Y og yakar ta Ja wa Tim ur

Grafik 7. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi se-Jawa, 2015

(6)

Tabel 1. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Tahun 2015 (Persen) Lapangan Usaha Triw III- 2015 terhadap Triw II-2015 Triw IV-2015 terhadap Triw III-2015 Triw IV-2015 terhadap Triw IV-2014 Laju Pertumbuhan 2015 Sumber Pertumbuhan 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,44 (17,03) (1,08) 7,08 0,39

B Pertambangan dan Penggalian 2,64 0,71 4,16 3,82 0,03 C Industri Pengolahan 1,46 (0,07) 0,86 3,30 1,23 D Pengadaan Listrik dan Gas 1,29 2,24 1,36 (2,55) (0,03) E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang (1,63) 2,07 4,19 5,16 0,00 F Konstruksi 5,13 5,56 14,41 8,62 0,78

G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,17 1,32 5,39 4,49 0,61

H Transportasi dan Pergudangan 2,11 2,25 5,36 6,69 0,42

I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 2,88 3,36 8,91 7,98 0,19

J Informasi dan Komunikasi 4,79 0,89 9,96 9,81 0,51 K Jasa Keuangan dan Asuransi 8,54 3,17 11,64 8,40 0,22 L Real Estate 1,88 1,77 5,54 5,62 0,45 M,N Jasa Perusahaan 2,03 1,68 8,65 7,97 0,08

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 1,13 5,10 9,37 6,62 0,11

P Jasa Pendidikan 2,13 3,91 9,06 7,90 0,22 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,53 3,96 9,03 5,24 0,06 R,S,T,U Jasa Lainnya 1,90 1,91 7,01 6,54 0,09

(7)

Tabel 2. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Tahun 2015 (Persen) Komponen Triw III- 2015 Terhadap Triw II-2015 Triw IV-2015 terhadap Triw III-2015 Triw IV-2015 terhadap Triw IV-2014 Laju Pertumbuhan 2015 Sumber Pertumbuhan 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2,73 0,83 5,43 5,18 2,98

2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 2,58 2,67 7,95 3,93 0,02

3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 8,73 39,63 10,09 6,35 0,27

4 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 2,61 6,13 4,98 5,74 1,70

5 Perubahan Inventori (12,45) (40,14) (36,02) (66,99) (0,62)

6 Ekspor Barang dan Jasa (3,33) 3,17 4,45 3,83 3,09

7 Dikurangi Impor Barang dan Jasa (3,23) 8,30 5,13 2,81 2,07

(8)

Tabel 3. PDRB per Kapita Banten Tahun Dasar 2010 Tahun 2014-2015

Uraian 2014 2015

(1) (2) (3)

PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku

- Nilai (Rupiah) 36.606.416,37 39.977.148,00

- - Nilai (US$) 3.083,91 2.984,84

Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi se-Jawa Tahun Dasar 2010 Tahun 2015

Provinsi Triw III- 2015 Terhadap Triw II-2015 Triw IV-2015 terhadap Triw III-2015 Triw IV-2015 terhadap Triw IV-2014 Laju Pertumbuhan 2015 (1) (2) (3) (4) (5) DKI Jakarta 2,19 1,67 6,48 5,88 Jawa Barat 2,03 (0,46) 5,23 5,03 Banten 2,27 0,48 4,87 5,37 Jawa Tengah 3,31 (2,56) 6,08 5,44 DI Yogyakarta 5,71 (0,22) 5,50 4,94 Jawa Timur 3,85 (1,73) 5,94 5,44 Pulau Jawa 2,81 (0,46) 5,87 5,45

(9)

Informasi lebih lanjut hubungi:

Dr. Syech Suhaimi, SE.,M.Si Kepala BPS Provinsi Banten

Telepon: 0254-267027 E-mail : bps3600@bps.go.id

Website : banten.bps.go.id

Gambar

Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi  Beberapa Lapangan Usaha 2015
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Lapangan Usaha
Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi  Beberapa Komponen  2015
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB  Menurut Pengeluaran  Grafik 6. Pertumbuhan PDRB  q to q Beberapa Komponen 6,67 5,47  5,37 LPE
+5

Referensi

Dokumen terkait

Diakses pada 30 April 2020 dari Babble:

tersebut tidak lebih hanya sebatas sesuatu yang dibangga- banggakan, lebih jauh lagi umat muslim merasa bahwa teks yang dihasilkan sudah final dan tidak perlu

Dalam hukum permintaan, apabila harga suatu barang turun maka permintaan akan naik sementara dalam hukum penawaran yang terjadi adalah apabila harga suatu barang naik maka

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audiovisual sudah berjalan dengan baik hal ini berdasarkan perolehan rata-rata 83%, keaktifan

Dimintai pendapat oleh Khalifah dan menyampaikan pendapat kepada Khalifah dalam aktivitas dan perkara- perkara praktis yang berkaitan dengan pemeliharaan urusan dalam masalah

Akuntan Publik yang menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja dan tidak membuat kertas kerja yang berkaitan dengan jasa yang diberikan akan dipidana penjara paling lama

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada data-data yang berkaitan dengan proses penanaman nilai-nilai multikultural melalui pendidikan agama Islam dan faktor-pendukung

Menurut Woodward keunikan Islam Jawa bukan karena ia mempertahankan aspek- aspek kebudayaan agama pra-Islam, tetapi karena konsep-konsep sufi menganai kewalian,