• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I TAHUN 2010"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU

TRIWULAN I TAHUN 2010

A.

PDRB PROPINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT SEKTOR EKONOMI

I.

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2010

Kinerja perekonomian Kepri pada triwulan I tahun 2010 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), yang digambarkan oleh PDRB atas dasar harga konstan tumbuh sebesar 1,16 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi pada hampir semua sektor, hanya sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,41 persen.

No.177/05/21/Th.IV, 10 Mei 2010

PDRB KEPRI TRIWULAN I TAHUN 2010 TUMBUH 1,16 PERSEN

¾ PDRB Kepri pada triwulan I tahun 2010 tumbuh sebesar 1,16 persen dibandingkan triwulan IV

tahun 2009. Pertumbuhan tersebut terjadi pada hampir semua sektor, hanya sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,41 persen.

¾ PDRB Kepri pada triwulan I tahun 2010 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2009 (y on y) mengalami pertumbuhan sebesar 9,29 persen.

¾ Perekonomian Kepri yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan I tahun 2010 mencapai Rp 17.177.732,07 juta, sedangkan besaran PDRB triwulan I tahun 2010 atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp 10.068.595,70 juta.

¾ Disisi penggunaan secara riil, PDRB Kepri pada triwulan I tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan IV 2009 tumbuh sebesar 1,16 persen. Komponen impor barang dan jasa tumbuh sebesar 5,23 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh 4,45 persen, ekspor barang dan jasa tumbuh 4,31 persen, pembentukan modal tetap bruto tumbuh 3,86 persen, pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh 0,57 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh negatif 0,26 persen.

(2)

PDRB triwulan I tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2009 (y on y), tumbuh sebesar 9,29 persen. Sektor yang menjadi pendorong (driving force) pertumbuhan adalah sektor konstruksi yang tumbuh sebesar 12,12 persen.

PDRB tanpa migas secara berantai (q-to-q) triwulan I 2010 dibandingkan triwulan IV 2009 tumbuh sebesar 1,24 persen. Sedangkan triwulan I 2010 dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) tumbuh sebesar 9,67 persen.

TABEL 1. LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA

(Persentase)

SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA

Triw I 2009 Terhadap Tri IV 2008 Triw I 2010 Terhadap Tri IV 2009 Triw I 2010 Terhadap Tri I 2009 (1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan 1,04 0,51 4,57

2. Pertambangan dan Penggalian 1,20 (0,41) 1,80

3. Industri Pengolahan (1,07) 1,53 9,98

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 1,01 3,36 6,93

5. Konstruksi 1,40 2,73 12,12

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran (0,36) 0,66 11,80

7. Pengangkutan dan Komunikasi 1,15 0,93 7,04

8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Persahaan 1,47 0,87 5,25

9. Jasa-jasa 2,23 0,02 5,39

PDRB (0,27) 1,16 9,29

PDRB TANPA MIGAS (0,34) 1,24 9,67

II. NILAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN I

TAHUN 2010

Pada triwulan IV tahun 2009 PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 16.863.522,43 juta, kemudian pada triwulan I tahun 2010 meningkat menjadi Rp 17.177.732,07 juta. Atas harga konstan 2000, PDRB triwulan IV tahun 2009 adalah sebesar Rp 9.953.611,00 juta dan pada triwulan I tahun 2010 meningkat menjadi Rp 10.068.595,70 juta.

Atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan I tahun 2010 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp 7.997.873,08 juta, kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp 3.360.985,78 juta, disusul oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 1.457.808,38 juta, dan terakhir sektor konstruksi sebesar Rp 1.260.018,03 juta. Sektor ekonomi lainnya masing-masing menghasilkan nilai tambah bruto dibawah 1 triliun rupiah.

(3)

besar berturut-turut sektor industri pengolahan sebesar Rp 5.141.517,93 juta, sektor perdagangan-hotel-restoran Rp 2.289.921,91 juta, dan sektor pertambangan&penggalian Rp 525.933,44 juta.

TABEL 2. PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000

(Juta Rupiah)

SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Tr IV 2009 Tr I 2010 Tr IV 2009 Tr I 2010

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan 829.504,12 840.610,26 439.595,81 441.822,67

2. Pertambangan dan Penggalian 1.448.624,93 1.457.808,38 528.112,78 525.933,44

3. Industri Pengolahan 7.828.092,77 7.997.873,08 5.063.940,54 5.141.517,93

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 91.399,50 95.959,97 51.229,59 52.948,50

5. Konstruksi 1.208.506,46 1.260.018,03 454.823,49 467.230,14

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.324.596,06 3.360.985,78 2.274.928,38 2.289.921,91

7. Pengangkutan dan Komunikasi 781.560,51 794.197,86 443.343,26 447.459,39

8. Keuangan, Real Estat dan Jasa

Perusahaan 889.514,38 903.128,84 468.001,86 472.075,78

9. Jasa-jasa 461.723,69 467.149,88 229.635,28 229.685,93

PDRB 16.863.522,43 17.177.732,07 9.953.611,00 10.068.595,70

PDRB TANPA MIGAS 15.612.071,89 15.920.674,74 9.518.182,03 9.636.227,91

III.

STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2008-2009,

TRIWULAN I TAHUN 2009- 2010

Pada triwulan I tahun 2010, sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar adalah sektor industri pengolahan yaitu sebesar 46,56 persen, diikuti oleh sektor perdagangan,hotel&restoran sebesar 19,57 persen serta sektor pertambangan&penggalian 8,49 persen. Secara keseluruhan ketiga sektor tersebut mempunyai andil peranan sebesar 74,62 persen dalam PDRB.

(4)

TABEL 3. STRUKTUR PDRB MENURUT SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA TAHUN 2006-2007 DAN TRIWULAN I 2008-2009

(Persentase)

SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA 2008 2009 Triwulan I

2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan 4,90 5,00 5,08 4,89

2. Pertambangan dan Penggalian 9,29 8,77 9,01 8,49

3. Industri Pengolahan 45,44 46,20 45,72 46,56

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,56 0,55 0,57 0,56

5. Konstruksi 6,36 7,11 7,13 7,34

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,58 19,54 19,39 19,57

7. Pengangkutan dan Komunikasi 4,59 4,66 4,71 4,62

8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 5,53 5,40 5,55 5,26

9. Jasa-jasa 0,34 2,77 2,83 2,72

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00

(5)

B.

PDRB PROPINSI KEPULAUAN RIAU MENURUT PENGGUNAAN

I.

PERTUMBUHAN EKONOMI MENURUT PENGGUNAAN TRIWULAN I TAHUN 2010

TABEL 4. LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULANAN

(Persentase) SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA Triw I 2009 Terhadap Tri IV 2008 Triw I 2010 Terhadap Tri IV 2009 Triw I 2010 Terhadap Tri I 2009 (1) (2) (3) (4)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah

Tangga (0,93) 4,45 29,66

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga

Swasta Nirlaba 17,08 0,57 4,62

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (3,74) (0,26) 19,66

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 1,88 3,86 21,93

5. Perubahan Stok

6. Ekspor Barang dan Jasa 0,80 4,31 3,44

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa (1,09) 5,23 14,60

PDRB (0,27) 1,16 9,29

Tabel 4. menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan I 2010 sangat ditopang oleh komponen impor barang dan jasa. Terhadap triwulan sebelumnya (q to q) komponen komponen impor barang dan jasa tumbuh 5,23 persen. Untuk komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,45 persen, komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh 0,57 persen, komponen PMTB tumbuh 3,86 persen, dan komponen ekspor tumbuh 4,31 persen. Sedangkan komponen konsumsi pemerintah tumbuh negatif 0,26 persen. Secara keseluruhan PDRB pada triwulan I 2010 tumbuh 1,16 persen.

Terhadap perekonomian triwulan yang sama tahun sebelumnya (y on y), PDRB menurut penggunaan tumbuh 9,29 persen. Dimana komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 29,66 persen, komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nirlaba tumbuh 4,62 persen, komponen pengeluaran konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 19,66 persen. Komponen pembentukan modal bruto tumbuh 21,93 persen, komponen ekspor tumbuh 3,44 persen dan komponen impor tumbuh sebesar 14,60 persen.

(6)

II.

NILAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000 TRIWULAN I

TAHUN 2010 MENURUT PENGGUNAAN

TABEL 5. PDRB MENURUT PENGGUNAAN TRIWULANAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN HARGA KONSTAN 2000

(Juta Rupiah)

SEKTOR EKONOMI/LAPANGAN USAHA Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Tr IV 2009 Tr I 2010 Tr IV 2009 Tr I 2010

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 11.886.234,87 12.782.854,82 5.527.664,38 5.773.892,81

2. Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta

Nirlaba 164.606,74 167.415,66 89.569,14 90.079,69

3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1.064.283,90 1.093.642,52 431.946,83 430.832,14

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 10.740.073,87 11.522.966,96 2.933.203,05 3.046.424,68

5. Perubahan Stok

6. Ekspor Barang dan Jasa 18.485.584,66 20.015.366,37 9.481.082,59 9.890.021,64

7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 16.025.038,93 17.459.572,46 6.346.057,30 6.678.202,44

PDRB 16.863.522,43 17.177.732,07 9.953.611,00 10.068.595,70

Atas dasar harga berlaku, komponen ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto yang terbesar pada triwulan I tahun 2010 adalah komponen ekspor barang dan jasa sebesar Rp 20.015.366,37 juta, kemudian komponen impor barang dan jasa sebesar Rp 17.459.572,46 juta, disusul komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar Rp 12.782.854,82 juta.

Pada perhitungan atas dasar harga konstan 2000, tiga komponen yang memberikan kontribusi terbesar adalah berturut-turut komponen ekspor barang dan jasa sebesar Rp 9.890.021,64 juta, komponen impor barang dan jasa Rp 6.678.202,44 juta serta komponen pengeluran konsumsi rumah tangga Rp 5.773.892,81 juta.

Referensi

Dokumen terkait

Elita Dewi, M.SP , selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai dosen pembimbing

Akuntan Publik yang menghilangkan data atau catatan pada kertas kerja dan tidak membuat kertas kerja yang berkaitan dengan jasa yang diberikan akan dipidana penjara paling lama

tersebut tidak lebih hanya sebatas sesuatu yang dibangga- banggakan, lebih jauh lagi umat muslim merasa bahwa teks yang dihasilkan sudah final dan tidak perlu

Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi masyarakat Mapadegat dalam pengembangan pariwisata di obyek wisata pantai Mapadegat, sudah ikut serta mendukung

Koefisien Determinasi (R²) ... PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... Gambaran Perekonomian di Indonesia ... Pembahasan Hasil Penelitian ... Distribusi Jumlah Kemiskinan, Produk

(3) Selama pelepasan masih dapat dicabut, maka atas perintah jaksa tempat dimana dia berada, orang yang dilepaskan bersyarat dapat ditahan guna menjaga ketertiban

Biaya Sediaan 3 5 Total pertahun dalam Juta Rupiah Grafik 4.5 Grafik Fungsi Tingkat Sediaan Pasir Optimum 500 600 700 Tingkat Sediaan (IVp/th ) ».. Biaya Sediaan Total pertahun

SUB SEKTOR PETERNAKAN NO KECAMATAN Mekakau Ilir Banding Agung Warkuk Ranau Selatan BPR Ranau Tengah Buay Pemaca 6 Simpang Buana Pemaca Muaradua Buay Rawan 10 Buay Sandang Aji 11