No. 47/08/34/Th.XVII, 5 Agustus 2015
P
ERTUMBUHAN
E
KONOMI
DI
Y
OGYAKARTA TRIWULAN
II
TAHUN
2015
EKONOMI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TRIWULAN II 2015 MENGALAMI
KONTRAKSI 0,09 PERSEN, LEBIH KECIL KONTRAKSINYA DIBANDING TRIWULAN II-2014
A. PDRB DIY MENURUT LAPANGAN USAHA
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan II-2014 (y-on-y)
Perekonomian DIY triwulan II-2015
dibanding dibanding triwulan II-2014 (y-on-y)
tumbuh 4,72 persen. Pertumbuhan didukung oleh
hampir semua lapangan usaha, kecuali Pengadaan
Listrik dan Gas yang mengalami kontraksi 2,5
persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil
dan Sepeda sebesar 10,4 persen, diikuti Jasa
BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA
Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2015 mencapai Rp24,9 triliun dan dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp20,3 triliun.
Perekonomian DIY Triwulan II-2015 terhadap triwulan II-2014 tumbuh 4,72 persen (y-on-y) sedikit lebih rendah dibanding periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 4,75 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda sebesar 10,37 persen. Dari sisi Pengeluaran lebih didorong oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 3,71 persen.
Perekonomian DIY triwulan II-2015 terhadap triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 0,09 persen (q-to-q) dan menunjukkan penurunan dibanding triwulan I 2015 yang tumbuh 0,12 persen. Dari sisi produksi, kontraksi ini lebih disebabkan menurunnya industri Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu produksi pada industri tanaman pangan utamanya padi dan palawija yang kontraksinya sangat dalam yaitu 26,39 persen karena puncak panen raya terjadi di triwulan I-2015. Dari sisi pengeluaran, kontraksi pertumbuhan lebih disebabkan oleh kontraksi Komponen Impor Luar Negeri Barang dan Jasa sebesar 7,28 persen. Sementara itu komponen-komponen lain tumbuh positif.
Tiga urutan terbesar lapangan usaha pemberi kontribusi struktur ekonomi DIY pada triwulan II-2015 adalah Lapangan Usaha Industri Pengolahan, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, dan Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum. Ketiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 34,9 persen.
Grafik 1. Pertumbuhan PDRB (y-on-y) Trw. II-2015 menurut Lapangan Usaha
Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB (y-on-y) menurut Lapangan Usaha
Grafik 3. Pertumbuhan PDRB (q-to-q) menurut Lapangan Usaha
-60,0 -40,0 -20,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 PDRB Pertanian Perdagangan Pendidikan Pertanian Perdagangan TransportasiAkomodasi Infokom Jasa PendidikanJasa Keuangan
Lainnya -2.00 -1.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
II-2014 I-2015 II-2015
%
Pendidikan sebesar 8,4 persen, dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,49 persen.
Struktur PDRB DIY menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2015
tidak hanya didominasi oleh beberapa lapangan usaha tertentu, tetapi sebagian besar lapangan usaha
relatif seimbang dengan penyumbang terbesar Industri Pengolahan; dan diikuti Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Konstruksi; Perdagangan
Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor; Informasi dan Komunikasi; Jasa Pendidikan; dan
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib.
Bila dilihat dari penciptaan sumber
pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan
II-2015 (y-on-y), Perdagangan Besar-Eceran
dan Reparasi Mobil-Sepeda memiliki sumber
pertumbuhan tertinggi sebesar 0,86 persen;
diikuti Informasi dan Komunikasi sebesar
0,72 persen; Jasa Pendidikan sebesar 0,71
persen; Penyediaan Akomodasi dan Real
Estate masing-masing sebesar 0,51 persen;
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan
Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,38 persen;
Transportasi dan Pergudangan sebesar 0,22
persen; Pertanian sebesar 0,03 persen; dan
Lainnya sebesar 1,16 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan I-2015 (q-to-q)
Perekonomian ekonomi DIY pada triwulan II-2015 terhadap triwulan I-2015 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 0,09 persen. Kontraksi pertumbuhan pada triwulan II-2015 terhadap
triwulan I-2015 (q-to-q) lebih disebabkan oleh kontraksi yang tajam pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 26,39 persen. Penurunan yang tajam tersebut
disebabkan oleh penurunan nilai tambah
industri tanaman pangan yang tumbuh
negatif 57,3 persen, karena habisnya
musim panen raya padi di triwulan
I-2015. Pertumbuhan negatif juga terjadi di
Lapangan Usaha Jasa Keuangan yaitu
sebesar 8,5 persen. Sementara Lapangan
Usaha Pertambangan dan Penggalian dan
Lapangan Usaha Konstruksi menjadi
penggerak pertumbuhan dan mampu
menahan perekonomian DIY untuk tidak
mengalami kontraksi yang besar yaitu
masing-masing tumbuh 7,7 persen dan 7,4
persen.
Secara umum pertumbuhan di sebagian besar kategori lapangan usaha tumbuh positif.
Grafik 5. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran(y-on-y)
Grafik 4. Pertumbuhan Beberapa Komponen Triwulan II-2015 (y-on-y)
disebabkan karena meningkatnya permintaan barang galian seiring dengan meningkatnya
pembangunan perumahan, perbaikan jalan, perbaikan dan perawatan gedung yang dilakukan oleh
pemerintah dan swasta. Sementara geliat pembangunan konstruksi seiring dengan penyerapan
anggaran belanja barang modal yang bersumber dari APBN dan APBD.
Lapangan usaha Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda, Transportasi dan
Pergudangan, Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum, Informasi dan Komunikasi merupakan
lapangan usaha yang terdampak langsung oleh meningkatkan kegiatan pariwisata domestik maupun
mancanegara karena adanya musim libur sekolah dan sebelum puasa (ziarah/nyekar).
B. PDRB DIY MENURUT PENGELUARAN
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I-2015 Terhadap Triwulan I-2014 (y-on-y)
Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan
ekonomi triwulan II-2015 terhadap triwulan
II-2014 terjadi pada Komponen Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga (PKRT);
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP);
Pembentukan Modal Tetap Bruto; Impor Luar
Negeri; dan Perubahan Inventori.
Pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen
Impor Luar Negeri sebesar 4,5 persen; diikuti
Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah
Tangga sebesar 3,7 persen; Komponen
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 3,6
persen; Pembentukan Modal Tetap Bruto
sebesar 2,5 persen; dan Komponen Perubahan Inventori sebesar 1,1 persen;.
Struktur PDRB DIY menurut
pengeluaran atas dasar harga berlaku triwulan
II-2015 tidak menunjukkan perubahan yang
berarti. Aktivitas permintaan akhir masih
didominasi oleh Komponen Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga yang mencakup dua
pertiga dari PDRB DIY. Komponen lainnya
yang memiliki peranan besar terhadap PDRB
DIY secara berturut-turut adalah Pembentukan
Modal Tetap Bruto; Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah; Ekspor Luar Negeri Barang dan
Jasa; Impor Luar Negeri Barang dan Jasa; dan
-25,0 -20,0 -15,0 -10,0 -5,0 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 I-2 01 2 II-20 12 III -2 01 2 IV -2 01 2 I-2 01 3 II-20 13 III -2 01 3 IV -2 01 3 I-2 01 4 II-20 14 III -2 01 4 IV -2 01 4 I-2 01 5 II-20 15 KRT P D R B PMTB 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 PKRT PKP Impor LN PMTB Perubahan Inventori
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi DIY triwulan I-2015 (y-on-y),
maka Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga merupakan komponen dengan sumber
pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,28 persen, diikuti komponen Lainnya yang terdiri dari
Ekspor Luar Negeri Netto, Ekspor Antardaerah Netto, dan Perubahan Inventori sebesar 1,43 persen.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan I-2015 (q-to-q)
Perekonomian DIY triwulan II-2015
terhadap triwulan I-2015 (q-to-q) tumbuh negatif sebesar 0,09 persen. Pertumbuhan
negatif tersebut lebih didorong Impor Barang
dan Jasa antardaerah yang tumbuh tinggi
sehingga mengurangi total PDRB DIY. Impor
Barang dan Jasa antardaerah mempunyai andil
yang besar bagi pertumbuhan ekonomi di DIY.
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2015 Terhadap Triwulan IV-2014 (c-to-c)
Perekonomian DIY triwulan II-2015
terhadap triwulan IV-2014 (c-to-c) tumbuh sebesar 4,44 persen. Pertumbuhan positif
tersebut didorong oleh tumbuhnya komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang
tumbuh sebesar 4,3 persen, Pengeluaran
Konsumsi Pemerintah tumbuh 2,60 persen,
Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh 0,16
persen, dan Perubahan Inventori tumbuh 2,1
persen. Di sisi lain Impor Luar Negeri Barang
dan Jasa sebagai komponen pengurang tumbuh
6,4 persen.
Perbandingan terhadap PDRB 33 Provinsi
Pada triwulan II-2015 kontribusi PDRB DIY dibanding triwulan I-2015 baik terhadap
pulau Jawa maupun terhadap jumlah 33 provinsi sedikit menurun. Jika pada triwulan I-2015
kontribusi terhadap pulau Jawa sebesar 1,53 persen, turun menjadi 1,48 persen. Demikian pula
terhadap total 33 provinsi dari 0,89 persen turun menjadi 0,86 persen. Grafik 6. Pertumbuhan PDRB DIY q-to-q menurut
Pengeluaran
Grafik 7. Pertumbuhan PDRB DIY c-to-c menurut Pengeluaran
Tabel 1
PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)
Lapangan Usaha
Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw II-2014 Triw I-2015 Triw II-2015 Triw II-2014 Triw I-2015 Triw II-2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.364.082,7 3.629.815,0 2.815.398,0 1.742.690,9 2.375.688,1 1.748.687,5
B Pertambangan dan Penggalian 148.879,2 159.867,6 173.364,0 117.092,5 111.451,5 120.025,0
C Industri Pengolahan 3.142.459,4 3.194.624,8 3.281.483,3 2.639.122,3 2.607.357,6 2.648.607,9
D Pengadaan Listrik dan Gas 25.244,0 17.873,2 18.609,6 31.428,9 30.024,7 30.649,3
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 24.815,1 26.658,3 27.281,6 20.285,2 20.950,6 21.199,5
F Konstruksi 2.102.624,8 2.064.636,2 2.242.161,5 1.815.210,0 1.728.135,4 1.856.521,5
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1.888.579,3 1.980.568,0 2.109.946,8 1.605.269,9 1.680.889,9 1.771.692,0
H Transportasi dan Pergudangan 1.296.863,6 1.324.161,3 1.406.931,4 1.069.901,9 1.073.931,0 1.111.606,2
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.323.700,9 2.416.419,0 2.592.082,8 1.863.168,3 1.856.208,2 1.962.440,6
J Informasi dan Komunikasi 1.944.598,7 1.943.575,4 2.051.753,8 2.076.096,9 2.098.556,7 2.216.036,3
K Jasa Keuangan dan Asuransi 878.264,1 1.003.253,1 924.060,3 695.069,2 766.839,2 701.741,6
L Real Estat 1.598.302,9 1.709.886,9 1.762.034,6 1.420.910,5 1.482.027,7 1.519.743,1
M,N Jasa Perusahaan 234.798,3 249.926,8 258.402,7 228.945,6 240.247,7 245.721,0
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib 1.753.127,9 1.861.483,8 1.973.238,0 1.426.033,4 1.429.699,8 1.499.215,1
P Jasa Pendidikan 1.750.862,0 2.012.581,4 2.029.415,0 1.626.286,6 1.753.701,5 1.763.703,0
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 536.913,2 597.118,4 614.763,9 498.678,4 529.096,7 536.008,2
R,S,T,U Jasa Lainnya 567.186,9 602.832,7 618.870,9 512.349,4 536.724,2 549.549,4
Tabel 2
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 (persen) Lapangan Usaha Triw II- 2015 terhadap Triw I-2015 Triw II-2015 terhadap Triw II-2014 Sumber Pertumbuhan Triw II-2015 (1) (2) (3) (4)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan -26,39 0,34 0,03
B Pertambangan dan Penggalian 7,69 2,50 0,02
C Industri Pengolahan 1,58 0,36 0,05
D Pengadaan Listrik dan Gas 2,08 -2,48 0,00
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 1,19 4,51 0,00
F Konstruksi 7,43 2,28 0,21
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,40 10,37
0,86
H Transportasi dan Pergudangan 3,51 3,90 0,22
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,72 5,33 0,51
J Informasi dan Komunikasi 5,60 6,74 0,72
K Jasa Keuangan dan Asuransi -8,49 0,96 0,03
L Real Estat 2,54 6,96 0,51
M,N Jasa Perusahaan 2,28 7,33 0,09
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,86 5,13 0,38
P Jasa Pendidikan 0,57 8,45 0,71
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,31 7,49 0,19
R,S,T,U Jasa Lainnya 2,39 7,26 0,19
Tabel 3
Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2014, Triwulan II-2014, Triwulan I-2015, dan Triwulan II-2015
(persen)
Lapangan Usaha 2014 Triw II-2014 Triw I-2015 Triw II-2015
(1) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11,01 10,47 14,64 11,31
B Pertambangan dan Penggalian 0,65 0,66 0,64 0,70
C Industri Pengolahan 13,50 13,92 12,88 13,18
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,10 0,11 0,07 0,07
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,11 0,11 0,11 0,11
F Konstruksi 9,33 9,31 8,33 9,00
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 8,22 8,36 7,99 8,47
H Transportasi dan Pergudangan 5,69 5,74 5,34 5,65
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,98 10,29 9,75 10,41
J Informasi dan Komunikasi 8,45 8,61 7,84 8,24
K Jasa Keuangan dan Asuransi 3,89 3,89 4,05 3,71
L Real Estat 6,95 7,08 6,90 7,08
M,N Jasa Perusahaan 1,02 1,04 1,01 1,04
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 8,02 7,76 7,51 7,92
P Jasa Pendidikan 8,13 7,75 8,12 8,15
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,44 2,38 2,41 2,47
R,S,T,U Jasa Lainnya 2,52 2,51 2,43 2,49
Tabel 4
PDRB Menurut Pengeluaran
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (triliun rupiah)
Lapangan Usaha Harga Berlaku Harga Konstan 2010
Triw II-2014 Triw I-2015 Triw II-2015 Triw II-2014 Triw I-2015 Triw II-2015
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 15.375.852,4 16.204.388,2 16.833.584,2 11.919.579,3 12.029.059,5 12.362.197,3
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 770.414,5 739.074,0 770.483,6 608.737,4 565.195,3 582.839,2
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3.407.733,7 3.540.959,2 3.716.889,7 2.713.153,4 2.706.998,8 2.811.157,9 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 6.365.229,9 6.536.989,9 6.968.889,6 4.921.863,3 4.771.225,1 5.044.502,6
5. Perubahan Inventori 524.270,0 571.630,8 626.406,3 495.588,0 469.957,0 500.936,0
6. Ekspor Luar Negeri Barang dan Jasa 1.312.138,7 1.324.470,7 1.435.160,7 1.041.849,4 966.722,7 1.036.907,7 7. Dikurangi Impor Luar Negeri Barang dan Jasa 751.101,6 818.691,5 770.967,5 601.786,4 678.240,8 628.882,1
8. Net Ekspor Antardaerah -4.423.234,3 -3.303.539,2 -4.680.648,4 -1.710.444,6 -509.387,2 -1.406.511,4
Produk Domestik Bruto (PDB) 22.581.303,2 24.795.282,0 24.899.798,2 19.388.539,9 20.321.530,4 20.303.147,3
Tabel 5
Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 (persen) Komponen Triw II- 2015 Terhadap Triw I-2015 Triw II-2015 terhadap Triw II-2014 Sumber Pertumbuhan Triw II-2015 (y-on-y) (1) (2) (3) (4) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2,77 3,71 2,28 2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3,12 -4,25 -0,13 3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3,85 3,61 0,51 4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 5,73 2,49 0,63 5. Perubahan Inventori 6,59 1,08 0,03 6. Ekspor LN Barang dan Jasa 7,26 -0,47 -0,03 7. Dikurangi Impor LN Barang dan Jasa -7,28 4,50 0,14 8. Net Ekspor Antardaerah 176,12 -17,77 1,57
Tabel 6
Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Tahun 2014, Triwulan I-2014, Triwulan IV-2014, dan Triwulan I-2015
(persen)
Lapangan Usaha 2014 Triw II-2014 Triw I-2015 Triw II-2015
(1) (3) (4) (5) (6) 1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 67,21 68,09 65,35 67,61
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3,16 3,41 2,98 3,09
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 16,42 15,09 14,28 14,93
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 29,69 28,19 26,36 27,99
5. Perubahan Inventori 1,05 2,32 2,31 2,52
6. Ekspor Barang dan Jasa 5,85 5,81 5,34 5,76
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 4,37 3,33 3,30 3,10
8. Net Ekspor Antardaerah -19,00 -19,59 -13,32 -18,80
Produk Domestik Bruto (PDB) 100,00 100,00 100,00 100,00
Thd Pulau Thd 33 Prov Thd Pulau Thd 33 Prov Sumatera 624.063.358,80 477.153.357,43 0,07 3,56 3,56 100,00 22,45 642.889.518,80 485.165.059,75 1,68 2,85 3,20 100,00 22,31 01. Aceh 32.124.963,52 27.451.159,98 -3,06 -2,12 -2,12 5,15 1,16 33.070.704,98 28.079.943,94 2,29 -1,72 -1,92 5,14 1,15 02. Sumatra Utara 137.990.135,48 108.272.899,40 1,65 4,83 4,83 22,11 4,96 140.186.999,10 108.523.767,99 0,23 5,11 4,97 21,81 4,86 03. Sumatra Barat 44.864.361,53 34.009.584,75 -0,23 5,49 5,49 7,19 1,61 46.445.196,47 34.587.236,15 1,70 5,27 5,38 7,22 1,61 04. Riau 153.696.589,01 107.541.929,27 -3,69 -0,03 -0,03 24,63 5,53 158.261.153,56 109.017.084,55 1,37 -2,64 -1,36 24,62 5,49 05. Jambi 38.961.831,76 31.117.580,00 0,54 5,96 5,96 6,24 1,40 40.227.866,22 31.581.175,74 1,49 5,18 5,56 6,26 1,40 06. Sumatra Selatan 79.384.880,90 61.423.386,42 0,52 4,74 4,74 12,72 2,86 83.268.113,16 63.578.809,09 3,51 4,87 4,80 12,95 2,89 07. Bengkulu 12.064.624,18 9.337.451,28 0,24 5,43 5,43 1,93 0,43 12.321.334,31 9.405.417,66 0,73 5,33 5,38 1,92 0,43 08. Lampung 60.839.904,08 48.624.594,20 6,81 4,93 4,93 9,75 2,19 63.773.380,96 50.650.326,71 4,17 5,07 5,00 9,92 2,21 09. Kep. Bangka Belitung 14.761.707,20 11.201.659,73 -0,47 4,11 4,11 2,37 0,53 15.183.616,97 11.450.930,92 2,23 3,93 4,02 2,36 0,53 10. Kepulauan Riau 49.374.361,14 38.173.112,39 0,14 7,14 7,14 7,91 1,78 50.151.153,07 38.290.367,01 0,31 5,57 6,35 7,80 1,74 Jawa 1.622.079.255,39 1.269.507.678,24 0,45 5,13 5,13 100,00 58,36 1.681.757.062,00 1.303.499.123,97 2,68 5,07 5,10 100,00 58,35 11. DKI Jakarta 471.846.887,53 350.995.875,52 -0,12 5,08 5,08 29,09 16,98 488.484.514,83 359.616.780,93 2,46 5,15 5,11 29,05 16,95 12. Jawa Barat 363.993.064,39 291.942.473,23 0,41 4,86 4,86 22,44 13,10 379.396.254,46 301.157.397,71 3,16 4,88 4,87 22,56 13,16 13. Jawa Tengah 242.767.514,74 196.088.453,82 2,52 5,51 5,51 14,97 8,73 251.168.754,89 201.215.589,23 2,61 4,84 5,17 14,93 8,72 14. DI Yogyakarta 24.795.282,02 20.321.530,39 0,12 4,16 4,16 1,53 0,89 24.899.798,19 20.303.147,26 -0,09 4,72 4,44 1,48 0,86 15. Jawa Timur 403.059.970,15 320.580.222,47 0,20 5,19 5,19 24,85 14,50 418.172.454,92 329.652.599,88 2,83 5,25 5,22 24,87 14,51 16. Banten 115.616.536,55 89.579.122,81 -0,63 5,43 5,43 7,13 4,16 119.635.284,70 91.553.608,96 2,20 5,26 5,34 7,11 4,15
Bali dan Nusa Tenggara 82.772.465,60 64.554.517,94 -1,25 8,88 8,88 100,00 2,98 86.765.897,78 66.777.651,70 3,44 8,88 8,88 100,00 3,01 17. Bali 42.020.519,75 31.029.270,25 -1,52 6,21 6,21 50,77 1,51 43.608.007,28 31.927.778,54 2,90 6,02 6,12 50,26 1,51 18. Nusa Tenggara Barat 23.282.743,84 20.154.621,63 1,69 16,52 16,52 28,13 0,84 24.674.327,90 20.912.130,06 3,76 16,51 16,51 28,44 0,86 19. Nusa Tenggara Timur 17.469.202,01 13.370.626,06 -4,79 4,64 4,64 21,11 0,63 18.483.562,60 13.937.743,10 4,24 5,03 4,84 21,30 0,64
Kalimantan 230.778.075,88 193.314.182,44 -2,83 1,69 1,69 100,00 8,30 236.920.805,00 196.043.267,21 1,41 1,48 1,59 100,00 8,22 20. Kalimantan Barat 34.716.875,92 27.164.926,78 -2,67 4,79 4,79 15,04 1,25 35.002.082,39 27.082.082,28 -0,30 4,01 4,40 14,77 1,21 21. Kalimantan Tengah 24.298.158,42 19.438.241,16 3,86 7,70 7,70 10,53 0,87 24.908.671,88 19.465.080,80 0,14 6,98 7,34 10,51 0,86 22. Kalimantan Selatan 33.181.712,52 25.732.633,36 -4,78 3,92 3,92 14,38 1,19 35.864.869,80 27.769.899,98 7,92 3,18 3,53 15,14 1,24 23. Kalimantan Timur 138.581.329,01 120.978.381,13 -3,45 -0,32 -0,32 60,05 4,99 141.145.180,93 121.726.204,14 0,62 -0,25 -0,28 59,57 4,90 Sulawesi 158.882.850,40 122.563.988,61 -2,07 7,24 7,24 100,00 5,72 169.843.821,22 129.592.540,27 5,73 8,58 7,92 100,00 5,89 24. Sulawesi Utara 20.308.297,54 15.992.372,17 -12,24 6,41 6,41 12,78 0,73 22.062.576,07 17.182.846,42 7,44 6,27 6,34 12,99 0,77 25. Sulawesi Tengah 25.403.337,61 19.637.152,25 1,53 16,81 16,81 15,99 0,91 26.050.896,98 20.071.886,64 2,21 15,72 16,26 15,34 0,90 26. Sulawesi Selatan 78.678.644,28 58.557.963,42 0,36 5,36 5,36 49,52 2,83 84.841.997,44 62.331.034,14 6,44 7,62 6,52 49,95 2,94 27. Sulawesi Tenggara 20.152.125,65 16.990.597,75 -4,49 5,79 5,79 12,68 0,73 21.725.766,15 18.133.449,25 6,73 7,45 6,64 12,79 0,75 28. Gorontalo 6.788.810,87 5.365.415,34 4,15 4,72 4,72 4,27 0,24 6.926.099,57 5.412.152,15 0,87 6,37 5,54 4,08 0,24 29. Sulawesi Barat 7.551.634,44 6.020.487,68 -4,42 5,85 5,85 4,75 0,27 8.236.485,02 6.461.171,67 7,32 8,40 7,15 4,85 0,29
Maluku dan Papua 60.752.076,31 54.058.636,74 -1,06 3,66 3,66 100,00 2,19 63.785.443,01 56.381.920,74 4,30 10,17 6,89 100,00 2,21 30. Maluku 8.161.932,55 5.970.099,27 -1,93 4,06 4,06 13,43 0,29 8.507.635,44 6.148.627,48 2,99 5,80 4,94 13,34 0,30 31. Maluku Utara 6.363.389,22 4.930.034,10 0,09 5,26 5,26 10,47 0,23 6.566.310,20 5.053.620,95 2,51 6,54 5,90 10,29 0,23 32. Papua Barat 15.416.088,61 12.763.318,46 -2,07 -1,78 -1,78 25,38 0,55 15.459.727,34 12.576.992,79 -1,46 7,39 2,57 24,24 0,54 33. Papua 30.810.665,93 30.395.184,92 -0,64 5,79 5,79 50,72 1,11 33.251.770,03 32.602.679,53 7,26 12,77 9,29 52,13 1,15 2.779.328.082,39 2.181.152.361,41 -0,17 4,66 4,66 2.881.962.547,82 2.237.459.563,64 2,58 4,68 4,67 PROPINSI
Triwulan I-2015 Triwulan II-2015
Q Y C
Kontribusi Y C
33 PROPINSI
ADHB ADHK Q ADHK
Kontribusi
ADHB
Tabel 7
Ringkasan PDRB 33 Provinsi Triwulanan (Juta Rp.)