BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian dengan Metode Survei A. Pendekatan
Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dikarenakan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.35 Lalu dideskripsikan dengan cara deduksi yang bermula dari teori-teori umum, lalu dilanjutkan dengan observasi untuk dapat menguji validitas keberlakuan teori tersebut sehingga dapat ditariklah kesimpulan. Kemudian di jabarkan secara deskriptif, karena hasilnya dari penelitian ini akan diarahkan untuk mendiskripsikan data yang telah diperoleh sehingga dapat menjawab rumusan.
1. Penelitian Kuantitatif
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif untuk menggambarkan, menjelaskan, atau meringkaskan berbagai kondisi, situasi, fenomena, atau beberapa variabel penelitian menurut kejadian sebagaimana adanya melalui pengujian hipotesis. Penelitian kuantitatif deskriptif dalam penelitian ini memiliki keterkaitan dengan tujuan penelitian yang akan dicapai, yaitu apakah Televisi masih digunakan sebagai alat media massa oleh para Generasi x “studi pada generasi x di Jl. Dr. Cipto rt.02 rw.10 Kelurahan Bedali Kecamatan Lawang Kabupaten Malang”.
2. Metode Survei
Metode survei atau (self administered survey) adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Jadi bisa disimpulkan bahwa survei adalah metode untuk mengumpulkan informasi dari kelompok yang mewakili sebuah populasi/sejumlah besar responden.
35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Penelitian, Jakarta: Rineka
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian A. Populasi
Populasi dalam penelitian ini merupakan wilayah yang ingin di teliti oleh peneliti.
Seperti menurut Sugiono (2011 : 80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Pendapat di atas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan populasi. Populasi yang akan digunakan sebagai penelitian adalah warga Jl. Dr. Cipto rt.02 rw.10 kelurahan Bedali, kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Populasi adalah seperangkat unit analisis yang lengkap yang sedang di teliti.36 Populasi yang akan diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini adalah warga Jl. Dr. Cipto rt.02 rw.10 kelurahan Bedali, kecamatan Lawang, Kabupaten Malang dengan jumlah responden yang terdaftar sebagai audiens dalam generasi x dengan preferensi televisi sebagai media massa tahun 2020 sebanyak 57 orang dengan populasi 57 orang.
B. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti, Menurut Sugiyono (2011 : 8) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sampel merupakan bagian dari populasi yang ada, namun ketika populasi yang dimiliki berjumlah sangat banyak sedangkan hal tersebut tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mempelajari semua populasi yang ada, dikarenakan peneliti yang memiliki keterbatasan waktu, tenaga dan dana. Maka dari itu peneliti menggunakan sampel yang di miliki oleh populasi tersebut. Hasil yang didapatkan dari sampel pada populasi yang tersedia harus bisa mewakili. Oleh karena jumlah populasi yang terdapat dalam penelitian ini dibawah 100 responden, maka sampel yang digunakan oleh peneliti adalah teknik total sampling.
Teknik total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi (Sugiyono, 2007). Berikut adalah adalah pengambilan total sampling yang diutarakan oleh Sugiyono (2007) jumlah populasi
36 Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. 2006. Graha Ilmu, Yogyakarta. Hlm 111 31
yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh warga Generasi x di Jl. Dr. Cipto rt.02 rw.10 Kelurahan Bedali Kecamatan Lawang Kabupaten Malang yang memilih Televisi sebagai media massa.
3.3. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini merupakan tempat akan dilaksanakannya proses penelitian untuk menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya terjadi dari objek yang akan diteliti guna untuk mendapatkan data-data penelitian yang akurat. Dalam penentuan lokasi penelitian, Moleong (2007:132) membuat cara terbaik yang dapat ditempuh dengan jalan mempertimbangkan teori substantif dengan melihat lapangan dan mencari yang sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan. Dari keterbatasan geografi dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga sangat perlu juga dijadikan pertimbangan dalam proses untuk menentukan lokasi penelitian. Lokasi yang diambil ditetapkan secara sengaja (purposive), yang dilakukan di Jl.
Dr. Cipto rt.02 rw.10 Kelurahan Bedali Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Di jl. Dr. Cipto rt 02 rw 10 terdapat 212 orang dengan spesifikasi yaitu : Generasi babyboomers (60-74 Tahun) sebanyak 4 orang (2%)
Generasi x (40-60 Tahun) sebanyak 57 orang (27%) Generasi y (26-39 Tahun) sebanyak 75 orang (35%) Generasi z (20-25 Tahun) sebanyak 76 orang (36%)
Dari data tersebut generasi x memang tergolong sedikit, namun mereka lebih banyak meluangkan waktu menonton Televisi daripada generasi y yang lebih banyak meluangkan waktu dengan social media.
Hasil riset Nielson Consumer Media View mengungkapkan Generasi x menonton Televisi sebanyak 97%, mendengarkan Radio 37%, namun mengakses internet hanya 33%.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Menurut Sugiyono (2007 : 209) bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.
32
Pengertian teknik pengumpulan data menurut Arikunto adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh pneliti untuk
mengumpulkan data, dimana cara tersebut menunjukkan pada suatu abstrak, tidak dapat di wujudkan dalam benda kasat mata, tetapi dapat di pertontonkan penggunaannya. Namun dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode, yaitu :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah salah satu cara atau teknik yang digunakan seorang peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Kuesioner juga dikenal sebagai angket. Kuesioner merupakan sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi atau dijawab oleh responden atau orang yang akan diukur. Hal yang diperoleh melalui kuesioner adalah peneliti dapat mengetahui informasi yang dibutuhkan mengenai karakteristik dari responden tanpa khawatir apabila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi dalam pengisian daftar pertanyaan.
33
3.5. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini menggunakan skala likert, yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.37 Pada skala Likert variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, yang kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai dasar atau titik tolak dalam menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata.38 Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Maka untuk masing-masing item ditetapkan option dengan skor terendah dan tertinggi antara satu sampai dengan lima. Jawaban responden berupa pilihan dari lima alternative yang ada, yaitu :
1. SS : Sangat Setuju 2. S : Setuju 3. N : Netral 4. TS : Tidak Setuju
5. STS : Sangat Tidak Setuju
Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut : 1. SS : 5
2. S 4 3. N 3 4. TS 2 5. STS 1
37 Sugiyono, Metode Penelitian..., hal 134
38 Ibid., hal. 135
Validitas berarti kesucian alat ukur dengan apa yang hendak diukur, artinya alat ukur yang
digunakan dalam pengukuran dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Jadi validitas adalah seberapa jauh alat dapat mengukur hal atau objek yang ingin diukur. Reabilitas artinya memiliki sifat yang dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reabilitas apabila dipergunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lain akan tetapi memberikan hasil yang sama. Jadi reabilitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan objek yang sama.39
3.6. Instrumen Penelitian
Untuk menggunakan metode pengumpulan data yang telah ditentukan dibutuhkan alat yang dipakai untuk mengumpulkan data, alat itulah yang disebut sebagai instrumen. Instrumen penelitian menurut Sugiyono adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.40 Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa instrumen merupakan suatu alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan metode pengumpulan data secara sistematis dan lebih mudah. Instrumen penelitian menepati posisi teramat penting dalam hal bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk memperoleh data di lapangan. Adapun instrumen yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut.
a. Kuesioner
Dari instrumen tersebut, instrumen utama dan pokok yang ditampilkan adalah angket, sedangkan instrumen penelitian lainnya sebagai pendamping untuk memperkuat dan mendukung data yang telah diperoleh melalui angket. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen penelitian yang berupa angket perlu diujicobakan untuk mengetahui tingkat validitas butir soal dan reliabilitasnya. Hal ini dilakukan agar butir-butir yang tidak memenuhi syarat tidak diikutkan menjadi bagian instrumen. Uji coba instrumen dilakukan di wilayah Bedali Lawang dengan jumlah reponden sebanyak 57 orang.
39 Imam ghozali, op cit, hlm. 47.
40 Sugiyono, Metode Penelitian ..., hal. 102
35
3.7. Teknik Analisis Data
Analisis data menggunakan statistic sederhana dengan rumus :
Keterangan :
: rata-rata sampel Xi : nilai observasi n : jumlah sampel
Dan data disajikan dengan tabulasi frekuensi.
3.7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan ketika menggunakan metode angket atau kuesioner. Uji validitas sangat penting karena berguna untuk mengetahui kevalidan dan keseimbangan data yang telah dieroleh dari hasil angket atau kuesioner yang telah di isi oleh para responden atau sampel penelitian. Dalam uji validitas prinsip yang digunakan adalah mengkorelasikan atau menghubungkan antar masing-masing skor item atau pertanyaan dengan skor total yang sudah diperoleh dari jawaban para responden pada kuesioner.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur suatu hasil dalam sebuah penelitian. Manfaat dari uji reliabilitas yaitu bisa memastikan antara kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti dalam mengumpulkan data merupakan data yang
36
reliable atau tidak.karena dalam uji reliabilitas ini bisa didapatkan hasil yang sama
secara berulang-ulang jika variabel yang terdapat dalam penelitian tersebut sudah benar-benar valid.
37