• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS INDIVIDU LAPORAN STUDI KASUS PERENCANAAN STRATEGI DIGITALDENGAN METODE WARD & PEPPARD (STUDI KASUS: MITRA NUSA TOUR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS INDIVIDU LAPORAN STUDI KASUS PERENCANAAN STRATEGI DIGITALDENGAN METODE WARD & PEPPARD (STUDI KASUS: MITRA NUSA TOUR)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS INDIVIDU LAPORAN STUDI KASUS

PERENCANAAN STRATEGI DIGITALDENGAN METODE WARD & PEPPARD (STUDI KASUS: MITRA NUSA TOUR)

Dosen Pengampu: Bayu Waspodo, M.M.

Disusun Oleh:

Isnaeni Nur Falah 11170930000043

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Saya sampaikan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan studi kasus individu yang berjudul ‘Perencanaan Strategi Digital dengan Metode Ward & Peppard (Studi Kasus:

Mitra Nusa Tour).

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Bayu Waspodo, M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Strategi Sistem Informasi yang telah membimbing saya sehingga laporan ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.

Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar dalam proses pembuatannya. Oleh karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan laporan ini.

Terlepas dari itu semua, saya selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi isi maupun tata penulisannya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap kita semua.

Tegal, 5 Juni 2020

Penyusun

i

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 2

1.4. Tujuan ... 2

1.5. Manfaat... 2

1.6. Sistematika Penulisan... 3

BAB II PEMBAHASAN ... 4

2.1. Metode Ward & Peppard ... 4

2.2. Gambaran Umum Perusahaan ... 5

2.2.1. Visi dan Misi... 5

2.2.2. Logo ... 5

2.2.3 Struktur Organisasi ... 6

2.3. Analisis Lingkungan Bisnis Internal ... 6

2.3.1. Analisis Critical Success Factor (CSF) ... 6

2.3.2. Analisis SWOT ... 7

2.3.3. Analisis Value Chain ... 9

2.4. Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal ... 11

2.4.1. Analisis PEST ... 11

2.4.2. Analisis Porter’s Five Forces Model... 13

2.5. Analisis Lingkungan SI/TI Internal ... 14

2.5.1. Analisis McFarlan’s Strategic Grid (IS Portofolio) ... 14

2.5.2. Analisis Hardware ... 15

2.5.3. Jaringan Komputer ... 16

2.6. Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal ... 16

2.6.1. Tren Sistem Informasi ... 17

2.6.2. Tren Teknologi Jaringan ... 18

2.7. Hasil Perencanaan Strategis... 18

2.7.1. Strategi Bisnis Sistem Informasi (SI) ... 19

2.7.2. Strategi Teknologi Informasi (TI) ... 20

2.7.3. Strategi Manajemen SI/TI ... 22

BAB III PENUTUP ... 23

3.1. Kesimpulan ... 23

3.2. Saran ... 23

DAFTAR PUSTAKA ... 24 ii

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi ini perkembangan teknologi informasi saat ini mengalami pertumbuhan yang pesat. Hal ini dapat mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada sektor bisnis antar organisasi. Pernerapan teknologi dan sistem informasi telah dilakukan oleh banyak perusahaan. Akan tetapi beberapa penerapan tersebut masih belum optimal. Salah satu penyebab kegagalan penerapan teknologi dan sistem informasi adalah perencanaan yang kurang baik.

Perencanaan strategis sistem informasi merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi sistem informasi berbasis komputer yang akan mendukung perusahaan dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan ini mempelajari pengaruh sistem informasi terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi perusahaan dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis sistem informasi juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi sistem informasi dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif (Ward & Peppard, 2002).

Mitra Nusa Tour adalah merupakan perusahaan Biro Agent Tour and Travel, Biro Perjalanan Haji dan Umroh rental sewa mobil di Purwokerto yang telah lama berpengalaman dan berkompeten di bidang jasa Pariwisata khususnya di Kabupaten Banyumas. Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Dieng, Wonosobo dan Kebumen. Mitra Nusa Tour yang saat ini belum memiliki strategi digital mengalami kesulitan dalam menjalankan proses bisnisnya.

Oleh karena itu, penulis akan membuatkan strategi digital menggunakan tools tertentu yang ada dalam metode Ward & Peppard.

Penulis akan membuat perencanaan strategi digital tersebut ke dalam sebuah makalah yang berjudul “Perencanaan Strategi Digital dengan Metode Ward & Peppard (Studi Kasus:

CV. Mitra Nusa Tour)”.

(5)

2 1.2. Rumusan Masalah

Atas dasar permasalahan yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Mitra Nusa Tour belum mempunyai suatu perencanaan strategis bagi perusahaannya.

2. Belum memanfaatkan sepenuhnya wen ‘Mitra Nusa Tour’ untuk mendukung dan menunjang proses bisnisnya.

3. Belum memanfaatkan teknologi informasi secara menyeluruh ke dalam proses bisnisnya.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah berdasarkan uraian yang dijabarkan dari perumusan masalah tersebut di atas adalah:

1. Studi kasus di sebuah bimbingan belajar Mitra Nusa Tour yang datanya peneliti peroleh dari Internet.

2. Metodologi yang digunakan adalah Perencanaan Strategi Digital dengan pendekatan Ward dan Peppard dimana hasil dari analisis ini berupa manajemen sistem informasi dan teknologi informasi, strategi SI bisnis, serta strategi teknologi informasi bagi perusahaan.

3. Alat bantu yang digunakan adalah Analisis CSF (Critical Success Factor), Analisis, SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), Analisis Value Chain, Analisis PEST (Politic, Economic, Social, Technology), Analisis Porter’s Five

Forces Model, Analisis McFarlan’s Strategic Grid.

1.4. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan perencanaan strategi digital untuk Mitra Nusa Tour dengan menggunakan metode Ward & Peppard. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan Mitra Nusa Tour dalam melakukan strategi-strategi dalam proses bisnisnya.

1.5. Manfaat

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang sudah disebutkan, maka manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

(6)

3

1. Memberikan gambaran secara umum tentang perencanaan strategi digital dalam perusahaan transportasi tour & travel.

2. Dapat dijadikan referensi untuk bidang penelitian perencanaan strategi digital selanjutnya.

3. Memberikan sebuah perencanaan strategis pada perusahaan.

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan makalah atau laporan kelompok ini, sistematika penulisannya dibagi menjadi 3 (tiga) bab, adapun uraiannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi uraian yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan konsep metode Ward & Peppard, gambaran umum perusahaan, dan hasil analisis dari perencanaan strategis.

BAB III PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan yang berkenaan dengan hasil pemecahan masalah ini serta beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.

(7)

4

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Metode Ward & Peppard

Metodologi versi ini terdiri tahapan masukan dan tahapan keluaran (Ward & Peppard 2016). Tahapan masukan terdiri:

1. Analisis lingkungan bisnis internal. Mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal. Mencakup aspek-aspek ekonomi, industri dan pesaing perusahaan.

3. Analisis lingkungan SI/TI internal. Mencakup kondisi SI/TI organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada saat ini.

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal. Mencakup tren teknologi dan peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.

Untuk tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategi digital yang terdiri:

1. Strategi Bisnis SI. Mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.

2. Strategi TI. Mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI/TI.

3. Strategi Manajemen SI/TI. Mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.

Jadi, metode Perencanaan Strategi Digital (SI/TI) versi Peppard & Ward merupakan metode yang komprehensif, dimana metode ini terlebih dahulu dimulai dari kegiatan assesment dan pemahaman terhadap situasi saat ini baik terhadap lingkungan bisnis maupun lingkungan SI/TI. Lingkungan bisnis meliputi lingkungan bisnis internal dan lingkungan bisnis eksternal.

Demikian juga dengan lingkungan SI/TI yang meliputi lingkungan SI/TI internal dan eksternal.

(8)

5

Dengan pemahaman yang mendalam terhadap kondisi saat ini, maka dapat ditentukan strategi sistem informasi (SI), strategi teknologi informasi (TI) dan strategi SI/TI masa mendatang secara tepat.

2.2. Gambaran Umum Perusahaan

Mitra Nusa Tour adalah suatu perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang tour and travel. Mitra Nusa Tour beralamatkan di Jl. Margantara, Tanjung, Purwokerto Sel., Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53144. Mitra Nusa Tour menawarkan jasa Biro Agent Tour and Travel, Biro Perjalanan Haji dan Umroh serta rental sewa mobil di Purwokerto. Mitra Nusa Tour telah lama berpengalaman dan berkompeten di bidang jasa Pariwisata khususnya di Kabupaten Banyumas. Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Dieng, Wonosobo dan Kebumen.

2.2.1. Visi dan Misi

Visi Mitra Nusa Tour:

“Memberikan perjalanan wisata yang berpengalaman dan berkompeten di bidang jasa Pariwisata”

Misi Mitra Nusa Tour:

1. Memberikan nuansa yang unik dan berbeda dalam setiap perjalanan wisata 2. Memberikan rasa aman disetiap perjalanan

3. Kenyamanan dalam perjalanan wisata selalu diutamakan

2.2.2. Logo

Gambar 2.1 Logo Mitra Nusa Tour

(9)

6 2.2.3 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

2.3. Analisis Lingkungan Bisnis Internal

Analisis lingkungan bisnis ini dilakukan dengan beberapa alat atau tool yang sesuai dengan kondisi Mitra Nusa Tour sebagai perusahaan yang menawarkan jasa. Alat yang digunakan dalam menganalisis strategi bisnis organisasi adalah CSF. Untuk menganalisis proses bisnis organisasi, dapat digunakan value chain. Sedangkan untuk mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan digunakan analisis SWOT.

2.3.1. Analisis Critical Success Factor (CSF)

Berdasarkan hasil pencarian dalam internet dan menganalisis dokumen-dokumen yang berhubungan dengan strategi bisnis organisasi Mitra Nusa Tour. Penulis akan mengidentifikasi tujuan utama Mitra Nusa Tour berdasarkan 4 (empat) perspektif dengan menggunakan CSF.

Tabel 2.1 Tujuan Utama dan CSF Mitra Nusa Tour

Tujuan Utama CSF Measures

Menjadikan Mitra Nusa Tour sebagai pilihan utama dalam melakukan perjalanan

Peningkatan volume pemasaran

Adanya peningkatan jumlah pelanggan

(10)

7 Membantu pelanggan

mendapatkan perjalanan yang menyenangkan

- Pengalaman dan kepuasan pelanggan

- Aspirasi untuk perbaikan

kemampuan SDM

Survei Kepuasan pelanggan

Meningkatkan

keuntungan perusahaan

Bermitra dengan eksternal dan pola piker digital

Peningkatan pendapatan perusahaan Meningkatkan

kemampuan staf dan tenaga kerja

Mengadakan pelatihan Index kepuasan pelanggan meningkat

2.3.2. Analisis SWOT

Analisis SWOT akan didapat dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan perusahaan atau organisasi untuk dapat melanjutkan dan mempertahankan kelangsungan bisnisnya. Dengan mengetahui kekuatan (strength) yang dimiliki, perusahaan atau organisasi dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk dapat terus bersaing dengan kompetitor lainnya.

Mengidentifikasi kelemahan (weakness) bertujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan mengetahui kelemahan tersebut, maka perusahaan atau organisasi dapat berusaha untuk memperbaiki kelemahan yang ada agar menjadi lebih baik lagi.

Kelemahan yang tidak atau terlambat teridentifikasi akan merugikan perusahaan atau organisasi. Oleh karena itu, semakin cepat mengetahui kelemahan, maka perusahaan juga dapat sesegera mungkin mencari solusi untuk dapat memperbaiki kelemahan tersebut. Dengan mengetahui peluang (opportunity), baik peluang saat ini maupun peluang di masa yang akan datang, maka perusahaan dapat mempersiapkan diri untuk dapat mencapai peluang tersebut.

Berbagai strategi dapat disiapkan lebih dini dan terencana dengan lebih baik sehingga peluang yang telah diidentifikasi dapat terwujud. Banyak cara untuk dapat mewujudkan peluang dan mempertahankan kelangsungan bisnis perusahaan tentunya akan mengalami banyak ancaman.

Ancaman (threat) yang dapat teridentifikasi dapat dicari solusinya sehingga perusahaan dapat meminimalkan ancaman tersebut. Di bawah ini adalah hasil analisis SWOT Mitra Nusa Tour.

(11)

8 1. Kekuatan (Strengths)

a. Mitra Nusa Tour adalah salah satu perusahaan biro agent dan tour travel berpengalaman di wilayah Kabupaten Banyumas. Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Dieng, Wonosobo dan Kebumen.

b. Mitra Nusa Tour memiliki Destinasi Wisata yang banyak pada pilihan tour travel.

c. Proses pengurusan dokumen cepat dan efisien.

d. Akomodasi mudah dan aman.

e. Harga yang terjangkau.

2. Kelemahan (Weaknesses)

a. Mitra Nusa Tour memiliki banyak kompetitor.

b. Kurangnya kualitas SDM dalam Product Knowledge perusahaan.

c. Kurangnya sarana dan prasana dalam penggunaan teknologi.

d. Terbatasnya modal perusahaan untuk pengiklanan.

3. Peluang (Opportunities)

a. Banyaknya wisatawan yang ingin berlibur ke destinasi di Indonesia.

b. Kekayaan seni dan budaya Indonesia dapat di eksplor.

c. Perkembangan ekonomi di daerah wisata.

4. Ancaman (Threats)

a. Munculnya kompetitor sejenis dengan biaya yang lebih kompetitif.

b. Mitra Nusa Tour harus tetap menjaga kualitas agar tetap bisa bersaing.

c. Dituntut untuk terus mencari inovasi dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi.

Dari analisis SWOT di atas, didapat analisis strategi. Analisis strategi tidak jauh berbeda dengan analisis SWOT. Hanya saja, analisis strategi ini digunakan sebagai dasar untuk merumuskan strategi pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan. Dengan pemikiran yang tepat serta strategi yang jitu, diharapkan diperoleh rumusan strategi pencapaian tujuan yang tepat dan realistis untuk dilaksanakan. Empat kemungkinan alternatif strategis dihasilkan dari matriks SWOT. Analisis strategi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

(12)

9

Tabel 2.2 Analisis Strategi dari Analisis SWOT

Strength (S) Weakness (W)

Opportunity (O) Strategi SO

1. Meningkatkan jumlah pelanggan 2. Membuka cabang Mitra Nusa Tour

lain di lokasi yang potensial dan strategis untuk armada

3. Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan Mitra Nusa Tour

Strategi WO

1. Meningkatkan fungsi strategis sebagai sarana analisis untuk meraih keunggulan kompetitif 2. Menyempurnakan

sistem informasi manajemen yang belum berjalan sesuai dengan prosedurnya

Threat (T) Strategi ST

1. Melakukan segmentasi pasar 2. Meningkatkan kualitas pelayanan 3. Meningkatkan kualitas armada

transportassi

4. Menerapkan biaya yang lebih kompetitif

5. Memanfaatkan Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI)

Strategi WT 1. Meningkatkan

hubungan baik dengan Mitra-mitra bisnis 2. Meningkatkan

hubungan baik dengan pelanggan dan

memberikan promo

2.3.3. Analisis Value Chain

Untuk memahami lingkungan bisnis pada Mitra Nusa Tour, perlu dipahami juga proses bisnis yang berjalan pada internal organisasi Mitra Nusa Tour. Untuk memahami proses bisnis digunakan value chain. Value chain dapat digunakan pula untuk menyusun strategi dan menentukan bagaimana sistem informasi dalam mendukung masing-masing aktifitas pada Mitra Nusa Tour. Berdasarkan value chain, aktivitas internal organisasi dibagi menjadi dua, yaitu aktifitas utama (primary activities) dan aktifitas pendukung (support activities). Analisis value chain akan menghasilkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan Mitra Nusa Tour yang akan digunakan dalam analisis SWOT sebagai faktor internal Mitra Nusa Tour.

Karena Mitra Nusa Tour merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa, maka kegiatan utama yang berupa inbound logistic dan outbound logistic akan sangat berbeda dengan perusahaan yang bergerak di bidang non jasa seperti perusahaan manufaktur. Untuk Mitra Nusa Tour peluang sistem informasi dan teknologi informasi dalam mendukung aktifitas bisnis pada bidang jasa pendidikan. Di bawah ini adalah gambar value chain pada Mitra Nusa Tour.

(13)

10

Gambar 2.3 Value Chain Mitra Nusa Tour a. Aktivitas Utama

Aktivitas-aktivitas yang termasuk dalam kategori aktivitas utama, yaitu:

1. Administrasi 2. Perjalanan wisata

3. Perjalanan Umroh dan Haji 4. Paket wisata

5. Sewa kendaraan

6. Optimalkan media internet 7. Reservasi via WA, IG atau FB 8. Adanya call center

Di bawah ini adalah penjelasan dari masing-masing aktivitas utama Mitra Nusa Tour.

1. Administrasi

Salah satu kegiatan utama dalam Mitra Nusa Tour adalah administrasi. Administrasi berupa pendaftaran siswa baru, dan segala hal yang berhubungan dengan adminstrasi.

2. Perjalanan wisata

Mitra Nusa Tour melakukan perjalanan wisata yang telah di reservasi oleh pelanggan.

(14)

11 3. Perjalanan umroh dan haji

Mitra Nusa Tour melakukan perjalanan umroh dan haji yang telah di reservasi oleh pelanggan.

4. Paket wisata

Produk yang dihasilkan (Outbound Logistic) Nusa Ina Leisure ialah tersedianya paket wisata yang siap dipasarkan kepada pelanggan.

5. Sewa Kendaraan

Melakukan pengiriman sewa kendaraan kepada pelanggan.

6. Optimalkan media internet

Membuat website dan sosial media bisa menjadi pilihan untuk optimasisasi media internet.

7. Reservasi via WA, IG atau FB

Reservasi dapat dilakukan melalui beberapa platform untuk memudahkan pelanggan.

8. Adanya call center

Pelanggan bisa memanfaatkan media call center untuk menanyakan harga dan promo yang tersedia.

2.4. Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal

Pihak eksternal sangat mempengaruhi proses bisnis Mitra Nusa Tour. Pengaruh eksternal ini mempunyai dampak terhadap hasil akhir dari siswa Mitra Nusa Tour dan mempengaruhi proses bisnis Mitra Nusa Tour. Untuk menganalisis lingkungan bisnis eksternal Mitra Nusa Tour ada beberapa metode yang digunakan, diantaranya analisis PEST dan analisis Porter’s five competitive forces. Di bawah ini akan dipaparkan hasil-hasil analisis dari metode- metode di atas.

2.4.1. Analisis PEST

Analisis PEST merupakan suatu cara atau alat yang bermanfaat untuk meringkas lingkungan eksternal dalam operasi bisnis. PEST harus ditindaklanjuti dengan pertimbangan bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Analisis PEST mencakup kondisi lingkungan makro Indonesia, yaitu perekonomian, teknologi, politik dan hukum, dan sosiokultural. Analisis PEST terkait dengan pengaruh

(15)

12

lingkungan pada suatu bisnis. Analisis PEST untuk Mitra Nusa Tour dapat dipaparkan seperti di bawah ini.

a. Politik

Perubahan politik dapat memengaruhi pada perusahaan biro dan travel. Contohnya saat terjadi pandemi, perusahaan biro dan travel terpengaruh oleh aturan pemerintah saat diberlakukan PSBB di berbagai daerah.

b. Ekonomi

Perubahan politik juga mempengaruhi perubahan ekonomi. Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi perusahaan. Setiap segi ekonomi ini dapat membantu atau menghambat usaha mencapai tujuan perusahaan dan menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi.

c. Sosial

Faktor-faktor sosial terpusat pada penilaian dari sikap konsumen dan karyawan yang mempengaruhi strategi. Para perencana strategi harus mengikuti perubahan pada tingkatan pendidikan dan penilaian sosial dengan maksud menilai dampaknya terhadap strategi perusahaan. Tetapi reaksi dari perusahaan terhadap faktor-faktor sosial berbeda- beda, dari perubahan dalam tingkah laku sampai ke usaha mengubah penilaian sosial dan sikap melalui usaha hubungan kemasyarakatan.

d. Teknologi

Perencanaan strategi yang efektif meneliti lingkungan untuk mencari perubahan teknologi yang dapat menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan bisnisnya, karena perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan. Dorongan pemerintah melalui kebijaksanaan pajak dan undang-undang juga memainkan peranan dalam perubahan teknologi. Kemauan untuk melakukan inovasi dan mengambil risiko nampak merupakan komponen yang penting. Selanjutnya perubahan teknologi menghendaki iklim sosial ekonomis yang dapat menerimanya.

Di bawah ini adalah diagram yang menggambarkan pengaruh lingkungan luar organisasi Mitra Nusa Tour.

(16)

13 2.4.2. Analisis Porter’s Five Forces Model

Analisis ini digunakan untuk mengkaji posisi Mitra Nusa Tour dibandingkan dengan kekuatan eksternal yang mempengaruhi jalannya proses bisnis pada Mitra Nusa Tour. Di bawah ini adalah paparan analisis Porter’s five competitives forces.

1. Persaingan antar kompetitif dalam industri yang sama

Saat ini sudah banyak perusahaan biro perjalanan wisata yang menjadi kompetitor Mitra Nusa Tour. Persaingan ini dipengaruhi beberapa faktor seperti harga, produk dan kualitas layanan perusahaan.

2. Ancaman pendatang baru

Untuk membuka jasa biro agen dan tour sekarang lebih mudah dengan adanya internet. Perseorangan dapat menawarkan paket yang menarik untuk para wisatawan. Hal tersebut tentu menjadi ancaman bagi Mitra Nusa Tour.

3. Pengguna

Pengguna layanan jasa Mitra Nusa Tour adalah wisatawan. Banyaknya biro agen tour dan travel yang memiliki mutu yang sama menyebabkan naiknya tingkat daya saing dan naiknya posisi daya tawar pengguna.

4. Produk pengganti

Pada era yang serba digital saat ini, wisatawan cenderung menggunakan OTA (Online Travel Agencies) seperti traveloka, tiket.com, dsb sebagai pilihan untuk melakukan perjalanan wisata.

5. Pemasok

Mitra Nusa Tour bekerja sama dengan banyak pemasok untuk menunjang jalannya bisnis, Pemasok pada Mitra Nusa Tour diantaranya: maskapai penerbangan, akomodasi, rumah makan, transportasi dan asuransi

(17)

14 2.5. Analisis Lingkungan SI/TI Internal

Analisis pada lingkungan SI/TI internal dilakukan guna memperoleh gambaran mengenai kondisi infrastruktur SI/TI yang ada pada Mitra Nusa Tour. Hal ini sebagai dasar pertimbangan melakukan perencanaan strategi digital. Pada tahapan ini akan dibahas bagaimana struktur organisasi yang ada di Mitra Nusa Tour, penerapan aplikasi SI danhubungan antara aplikasi SIyang nantinya akan dipetakan ke dalam model portofolio McFarlan strategic grid,selanjutnyaadalah pemaparan infrastuktur teknologi informasi yaitu perangkat keras (hardware) yang digunakan dan bentuk jaringankomputer. Di bawah ini adalah hasil dari analisis lingkungan SI/TI Internal

2.5.1. Analisis McFarlan’s Strategic Grid (IS Portofolio)

Portofolio aplikasi yang ada saat ini menggunakan strategi McFarlan yang berguna untuk analisis yang menghasilkan nilai sistem informasi yang digunakan Mitra Nusa Tour.

Analisis ini untuk mengetahui nilai sistem informasi masuk dalam kategori high potential, strategic, key operational, atau support yang sesuai dengan kontribusi yang ada pada sistem operasional pada kegiatan bisnis. Pemetaan tersebut dibagi atas empat kuadran yang didefinisikan sebagai berikut:

1. Kuadran 1 (kuadran support) adalah aplikasi yang berguna tetapi tidak menentukan kesuksesan, sebagai pendukung kegiatan proses bisnis.

2. Kuadran 2 (kuadran key operational) adalah aplikasi yang saat ini sangat diperlukan dalam mencapai keberhasilan.

3. Kuadran 3 (kuadran high potential) adalah aplikasi yang mungkin akan menentukan keberhasilan di masa mendatang.

4. Kuadran 4 (kuadran strategic) adalah aplikasi penting untuk mendukung strategis di masa datang.

Pemetaan ini mempermudah Mitra Nusa Tour untuk mengambil keputusan dalam menentukan posisi sistem informasi Mitra Nusa Tour di dalam kuadran tersebut. Selain itu pemetaan ini juga digunakan untuk mengidentifikasi keinginan Mitra Nusa Tour dalam menentukan ke arah mana sistem informasi akan dipenuhi sesuai dengan kapabilitas dan proses bisnis Mitra Nusa Tour di masa yang akan datang. Terdapat beberapa sistem informasi yang mendukung kegiatan bisnis pada Mitra Nusa Tour, yaitu:

(18)

15

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

Website Mitra Nusa Tour Social Media

Mitra Nusa Tour Mobile App

• Microsoft Office

• Email

Google Drive

KEY OPERATIONAL SUPPORT

Gambar 2.4 IS Portofolio Mitra Nusa Tour

Dari tabel di atas terdapat empat kuadran yaitu Strategic, HighPotential, KeyOperational, dan Support. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kuadran:

1. Strategic adalah aplikasi penting untuk mendukung strategis di masa datang.

Aplikasi yang termasuk kelompok strategic di Mitra Nusa Tour yaitu: Website dan Social Media.

2. High Potential adalah aplikasi yang mungkin akan menentuka keberhasilan di masa mendatang. Saat ini Mitra Nusa Tour mempunyai Mitra Nusa Mobile App yang masuk dalam kelompok High Potential.

3. Key Operational adalah aplikasi yang saat ini sangat diperlukan dalam mencapai keberhasilan. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok Key Operational di Mitra Nusa Tour diantaranya: Ms. Office dan email.

4. Support adalah aplikasi yang berguna tetapi tidak menentukan kesuksesan, sebagai pendukung kegiatan proses bisnis. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok support di Mitra Nusa Tour ialah: Google Drive.

2.5.2. Analisis Hardware

Analisis ini digunakan untuk menentukan serta mengidentifikasi perangkat keras (hardware) apa saja yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya. Di bawah ini adalah hasil analisis hardware berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan pihak Mitra Nusa Tour.

(19)

16 a. Sistem Operasi

Server pada Mitra Nusa Tour menggunakan sistem operasi berbasis Windows 7 dan database Oracle. Server ini memiliki spesifikasi Intel core i3, memori 4 GB dan media penyimpanan sebesar 500 GB.

b. Modem

Modem ditempatkan pada server untuk mengakses internet melalui dial-up connection. Modem ini merupakan modem eksternal US Robotics dengan kecepatan 56,6 Kbps.

c. Printer

Printer yang digunakan adalah printer jenis HP Deskjet 1120 dana Canon MF628CW.

2.5.3. Jaringan Komputer

Semua komputer yang ada di Mitra Nusa Tour terhubung dengan internet. Hal ini dikarenakan kesadaran akan pentingnya pemanfaatan sistem informasi SI dan teknologi informasi untuk membantu kegiatan promosi Mitra Nusa Tour, dan guna mencapai tujuan bisnis Mitra Nusa Tour. Arsitektur jaringan komputer (LAN) Mitra Nusa Tour dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.7 Arsitektur Jaringan Komputer (LAN) Mitra Nusa Tour 2.6. Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal

Analisis lingkungan SI/TI eksternal, dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai tren teknologi perangkat keras, jaringan komputer serta aplikasi sistem infromasi. Input (masukan) analisis ini adalah hasil informasi dari beberapa sumber.

(20)

17 2.6.1. Tren Sistem Informasi

Sistem Informasi telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan perkembangan internet yang sangat cepat dan terbukti sangat berperan dalam kegiatan bisnis perusahaan. Salah satu pemanfaatan perkembangan tersebut adalah dengan aplikasi berbasis web. Aplikasi berbasis web mempunyai banyak keuntungan, antara lain:

1. Happy platform

Aplikasi web cenderung lebih fleksibel sehingga bisa diakses melalui berbagai macam perangkat dan berbagai macam sistem operasi. Aplikasi web dapat diakses melalui komputer, laptop, smartphone atau tablet yang menggunakan perangkat berbasis Windows, iOS, Mac OS, Android, atau yang lainnya.

2. Mudah dikembangkan

Aplikasi berbasis web lebih disukai karena kemudahan dalam pengembangannya.

Secara umum, bahasa pemograman yang digunakan adalah bahasa pemograman website seperti HTML, PHP, CSS, ASP, XML, JavaScript, dan lain-lain. Bahasa pemograman tersebut adalah bahasa pemograman yang banyak dikuasai oleh pengembang software, sehingga tidak sulit untuk mencari orang yang menguasainya.

3. Mudah di update

Sangat berbeda dengan aplikasi berbasis desktop yang ketika ada pembaharuan (update), pengguna diharuskan untuk mengunduh dan menginstal aplikasi tersebut.

Aplikasi berbasis web hanya perlu di update di satu tempat yaitu di server dan kemudian setiap user akan mendapatkan update yang sama.

4. Akses informasi lebih mudah

Setiap user yang menggunakan aplikasi tersebut akan lebih mudah mengakses informasi yang diberikan oleh perusahaan karena aplikasi ini berbasis web sehingga bisa diakses secara online dengan menggunakan bermacam-macam perangkat.

5. Setup server yang lebih mudah

Aplikasi berbasis desktop sifatnya terdistribusi, apabila ada pembaharuan maka harus dilakukan secara manual satu per satu. Sedangkan aplikasi berbasis web menggunakan web programing language, bersifat terpusat, sehingga setiap perubahan kode program untuk aplikasi bisa dilakukan di satu server saja.

6. Antarmuka yang fleksibel

(21)

18

Ketika kita membuka aplikasi web dengan menggunakan laptop dengan layar lebar, aplikasi tersebut bisa menyesuaikan dengan kebutuhan. Sebaliknya, apabila diakses dengan perangkat yang lebih kecil seperti smartphone, aplikasi web juga bisa menyesuaikan dengan layar yang sempit.

2.6.2. Tren Teknologi Jaringan

Perkembangan internet yang tanpa batas ruang dan waktu seolah menawarkan dan memberikan peluang untuk terus mendapatkan manfaat dari internet, tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Salah satu manfaat yang didapat dari fasilitas internet adalah e-mail.

Perkembangan tren teknologi jaringan saat ini meningkat demikian pesat, terutama teknologi jaringan komputer adalah internet. Jaringan komputer dapat dibangun dengan menggunakan media kabel maupun tanpa kabel (nirkabel/wireless). Wireless merupakan jenis jaringan komputer yang menggunakan media transmisi data tanpa menggunakan kabel.

Wireless bisa difungsikan kedalam perusahaan berskala kecil seperti Mitra Nusa Tour. Wireless ditujukan untuk kebutuhan mobilitas yang tinggi. Keuntungan Jenis Jaringan Wireless seperti kenyamanan untuk terhubung ke jaringan tanpa dibatasi oleh kabel, lebih ke arah pengguna yang memerlukan mobilitas yang tinggi dan tidak memerlukan kabel jaringan.

Jaringan ini juga memudahkan pengguna untuk mengakses jaringan dari berbagai macam peralatan seperti PC, Laptop, tablet, dan handphone.

Jaringan komputer yang saat ini juga popular di masyarakat dan perusahaan adalah jaringan Cloud Computing. Cloud Computing adalah teknologi yang menggunakan jaringan internet dan server yang disediakan oleh penyedia layanan untuk mengelola data dan aplikasi.

2.7. Hasil Perencanaan Strategis

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan bisnis dan infromasi, maka dapat ditentukan SI ke depan. Strategi SI ini menentukan portofolio aplikasi SI Mitra Nusa Tour yang harus dibangun.

Sedangkan strategi TI menentukan infrastruktur TI yang diperlukan untuk mendukung strategi SI. Penentuan strategi tersebut diawali dengan perumusan visi dan misi SI/TI yang selaras dengan visi, misi, serta tujuan Mitra Nusa Tour.

Berdasarkan dokumen dan hasil penelitian pada Mitra Nusa Tour, visi dan misi SI/TI dapat dirumuskan sebagai berikut:

(22)

19 Visi Mitra Nusa Tour:

“Memberikan perjalanan wisata yang berpengalaman dan berkompeten di bidang jasa Pariwisata”

Misi Mitra Nusa Tour:

1. Memberikan nuansa yang unik dan berbeda dalam setiap perjalanan wisata 2. Memberikan rasa aman disetiap perjalanan

3. Kenyamanan dalam perjalanan wisata selalu diutamakan

2.7.1. Strategi Bisnis Sistem Informasi (SI)

Strategi SI harus dapat mendukung bisnis Mitra Nusa Tour agar tujuan bisnisnya dapat tercapai. Strategi SI dalam hal ini disusun untuk memberikan arah bagi pengembangan aplikasi sistem informasi ke depan. Aplikasi sistem informasi yang disampaikan haruslah dapat menyajikan dan mengelola informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, salah satu hasil analisis lingkungan SI/TI internal yang berupa kebutuhan informasi Mitra Nusa Tour, menjadi basis utama menentukan solusi aplikasi SI yang akan diusulkan.

Implementasi dilakukan berdasarkan skala prioritas dari strategi dan sistem informasi, baik itu dari segi fungsinya, dampak pada organisasi dan bisnis proses maupun efektifitas biaya yang akan dicapai, yaitu mencakup:

1. Pengembangan, implementasi, dan migrasi sistem aplikasi dengan prioritas tinggi terlebih dahulu untuk dapat memnuhi kebutuhan bisnis akan sistem informasi secara cepat.

2. Melakukan implementasi peluang bisnis baru.

3. Menghemat sumber daya manusia dengan restrukturisasi organisasi.

4. Pelaksanaan restrukturisasi dilakukan pada semua cabang Mitra Nusa Tour.

5. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dan pedoman dalam memberikan layanan SI/TI.

6. Pengembangan sistem informasi organisasi diharapkan dapat menunjang pengembangan bisnis organisasi dan sejalan dengan sistem informasi yang telah ada.

Proses migrasi dilakukan dengan mekanisme berikut sehingga tidak mengganggu proses bisnis yang sedang berjalan.

(23)

20

1. Penggantian sistem aplikasi dilakukan secara paralel dengan sistem yang ada sampai dengan tingkat kestabilan sistem baru tercapai.

2. Pengembangan sistem informasi dilaksanakan secara rutin dan bertahap.

3. Penyusunan dan pelaksanaan pedoman pengembangan sistem seperti standarisasi dapat mulai dilaksanakan untuk sistem baru sambil sacara bertahap mengubah sistem yang ada saat proses pengembangan.

Berdasarkan hasil analisis strategi bisnis dan kebutuhan sistem informasi bisnis serta kondisi SI/TI saat ini, yaitu terlihat dalam sistem informasi yang secara umum dibutuhkan oleh masing-masing cabang Mitra Nusa Tour, maka dapat diputuskan perlunya pengembangan strategi SI bisnis.

2.7.2. Strategi Teknologi Informasi (TI)

Strategi TI pada Mitra Nusa Tour yang diturunkan dan dihasilkan dari perencanaan strategis berupa arahan pengembangan teknologi, yaitu:

1. Menilai ulang SI/TI yang ada.

Menilai ulang SI/TI yang ada saat ini dilakukan untuk meninjau kembali fungsi teknologi pada Mitra Nusa Tour secara berkala sehingga benar-benar sesuai dan tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan penelitian langsung ke lingkungan kerja, analisis bisnis, tanggapan dari pengguna, serta monitoring penerimaan implementasi teknologi.

2. Standarisasi SI/TI.

Standarisasi ini baik dari sistem perangkat keras maupun perangkat lunak dari sistem aplikasi untuk memudahkan maintenance.

3. Mendukung strategi bisnis perusahaan.

4. Membuat teknologi mudah digunakan.

Membuat teknologi mudah digunakan adalah salah satu strategi bisnis TI agar pengguna tidak merasa kesulitan dan jenuh jika menggunakan teknologi, seperti pembuatan antar muka pemakai (interface) yang sederhana dan menarik.

Strategi TI di atas dapat dijadikan strategi oleh Mitra Nusa Tour agar dapat memanfaatkan teknolgi untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

(24)

21 2.7.2.1. Usulan Jaringan Komputer

Gambar di bawah ini adalah gambar arsitektur jaringan komputer usulan pada Mitra Nusa Tour. Jaringan tersebut terdiri dari beberapa server dan beberapa buah PC (personal computer). Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Bridge menghubungkan server dengan modem. Bridge adalah sebuah perangkat yang menghubungkan beberapa jaringan untuk mendapatkan jaringan yang efisien. Kebanyakan bridge dapat mengetahui masing-masing alamat dari tiap segmen komputer pada jaringan disekitarnya. Diibaratkan bahwa bridge seperti lalu lintas yang mengatur di persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Bridge mengatur agar informasi di antara kedua sisi jaringan tetap berjalan dengan baik dan teratur. Bridge juga dapat digunakan untuk koneksi jaringan yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula.

Jaringan ini dilindungi oleh sebuah firewall. Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar.

Gambar 2.9 Arsitektur Jaringan Komputer Usulan pada Mitra Nusa Tour

(25)

22 2.7.3. Strategi Manajemen SI/TI

Strategi manajemen SI/TI pada Mitra Nusa Tour diperoleh dari hasil analisis perencanaan strategis sistem informasi berupa kebijakan organisasi dalam menerapkan strategi SI/TI sesuai kondisi manajemen pada Mitra Nusa Tour. Strategi manajemen SI/TI diantaranya melakukan strategi pengembangan sistem informasi pada beberapa bidang, seperti:

a. Infrastruktur TI

b. Perangkat keras (hardware) c. Struktur organisasi

d. Sistem aplikasi e. Layanan SI/TI

Dalam perannya, strategi manajemen SI/TI harus dapat mendukung kebijakan dari Mitra Nusa Tour agar tujuan dan sasarannya dapat tercapai. Usulan strategi yang dihasilkan ini dipertimbangkan dari analisis lingkungan bisnis internal dengan melihat struktur organisasi yang sudah berjalan dan melihat usulan portofolio aplikasi yang sudah dihasilkan. Diantaranya melakukan strategi pengembangan SI/TI pada beberapa bidang seperti pada usulan struktur organisasi dibawah ini:

Gambar 2.10 Usulan Struktur Organisasi SI yang Disempurrnakan

(26)

23

BAB III PENUTUP

Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan yang berkenaan dengan hasil pemecahan masalah ini serta beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut.

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan strategi digital ini dibuat untuk membantu Mitra Nusa Tour merencanakan hal-hal strategis yang akan membantu Mitra Nusa Tour dalam mencapai tujuan yang dimiliki.

2. Perencanaan strategi digital menyajikan perencanaan-perencanaan yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi organisasi agar tercapai tujuan bisnisnya.

3. Menghasilkan sebuah perencanaan strategi digital pada Mitra Nusa Tour sesuai dengan proses bisnis dan visi misi organisasi.

4. Penggunaan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antara unit yang terdapat di Mitra Nusa Tour dan dapat mencegah terjadinya kesimpangsiuran implementasi suatu sistem pada unit yang ada di Mitra Nusa Tour. Perencanaan strategis SI/TI ini juga diharapkan dapat meningkatkan keunggulan bersaing di antara bimbingan belajar sejenis.

5. Perencanaan strategis akan memposisikan Mitra Nusa Tour selangkah lebih maju dari para kompetitor sehingga peluang untuk meraih pangsa pasar semakin besar.

3.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, maka didapat saran-saran sebagai berikut:

1. Analisis perencanaan strategis sistem informasi dan teknologi informasi (digital) dapat dilakukan dengan menggunakan metodologi lain yang berbeda sehingga didapatkan hasil analisis lain yang dapat dijadikan perbandingan dan refensi.

2. Penelitian ini sangat bermanfaat untuk membuat perencanaan strategi digital ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

(27)

24

DAFTAR PUSTAKA

Arunkumar, S. & Janakiram, N. (2000) Knowledge based strategic planning system. Proc. First Int Expert Planning Systems. 239-244.

Beiryaei, H. S. & Jamporazmay, M. (2010) Propose a Framework for knowledge management strategic planning (KMSSP). Proc. Int Electronics and Information Engineering (ICEIE) Conf, 2.

Christian, M., & Thomas, H. (2015). Digital Transformation Strategies. Springer Fachmedien Wiesbaden. Germany.

Cynthia, Ina M, Jeanne, dkk. (2016). Designing and Executing Digital Strategies. Dublin.

Muchtadi, R. H. (2013). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dalam Mendukung Pengembangan E-Goverment Pada Pemerintah Kota Serang. Universitas Indonesia.

Ward, J., Peppard, J., (2002), Strategic Planning for Information Systems 3rd Ed., UK: John Wiley & Sons, Ltd

Ward, J & Peppard, J. (2016). The Strategic Management of Information Systems. Wiley.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sistem penjajaran dokumen rekam medis yang digunakan di UPT Puskesmas Gajahan sudah baik karena sesuai dengan teori yang ada yaitu dengan menggunakan sistem

Pengujian peta spektrum pada penelitian ini dilakukan pada sistem poros-rotor dengan menggunakan dua jenis kopling yang berbeda, yaitu kopling selang dan kopling cakar. Peta

6aha,a tertentu dapat merangsang terjadin,a seranganJ epilepsi ini disebut sebagai epilepsi )'t'sensiti) atau )'t'genik. 7pilepsi jenis ini berkaitan dengan epilepsi

Terdapat lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan yaitu: (1) Perubahan lingkungan alam; (2) Perubahan yang disebabkan adanya kontak dengan suatu

Usaha yang dilakukan oleh para pelaku UKM sebaiknya mampu menciptakan suasana dan tindakan- tindakan inovatif dalam mendorong kinerja usaha yang lebih baik, sedangkan perilaku

Pengamatan pembetukan daun bendera dilakukan dengan mengukur suhu udara max-min pada saat daun bendera mulai muncul sampai awal pembentukan malai (malai mulai

GmWMC115 yang berasal dari Amerika Serikat memiliki nilai tengah terendah sebesar 7 sehingga menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah buku tanaman pada fase R8 yang

Cahaya Abadi Indah adalah strategi tipe 5 atau best-value focus yang memproduksi suatu produk kepada sejumlah kecil konsumen dengan nilai tambah terbaik, karena perusahaan