• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar.

Setiap orang memiliki potensi kreativitas yang berbeda-beda serta dalam bidang yang berbeda-beda pula. Dengan berfikir kreatif seseorang dapat memunculkan ide-ide baru membuat inovasi baru yang berguna bagi masyarakat.

Guru sebagai pendidik atau pengajar merupakan penentu kesuksesan suatu proses belajar tercapai tidaknya suatu tujuan. Kreativitas tidak selalu dimiliki oleh guru berkemampuan akademik dan kecerdasan yang tinggi, karena kreativitas hanya membutuhkan keterampilan dan kemampuan. Kreativitas juga membutuhkan kemauan dan motivasi tanpa adanya hal tersebut seorang guru tidak dapat memaksimalkan kinerjanya.

Pentingnya kreativitas juga disebutkan oleh Hasan Kawaguchi dalam blognya yang berisi, garis besar haluan Negara (1993) yaitu:

pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, jujur, cerdas, kreatif, terampil, disiplin, beretos kerja, professional, tanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Selanjutnya ditekankan pula bahwasanya iklim belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa

(2)

11 percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat terus berkembang agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif dan keinginan untuk maju.8

Berdasarkan penjelasan diatas maka kreativitas dalam proses belajar mengajar sangat menentukan keberhasilan belajar mengajar. Lebih jelasnya akan dijelaskan tentang kreativitas guru dalam proses belajar mengajar yang meliputi pengertian kreativitas, ciri-ciri orang kreatif, jenis-jenis kreativitas guru yang meliputi variasi dalam dalam proses belajar mengajar serta pemanfaatan sarana dan prasarana. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Pengertian Kreativias.

Kreativitas berasal dari kata create (bahasa inggris) yang artinya menciptakan dan menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kamampuan untuk mencipta, daya cipta.9

Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Hasil karya atau ide-ide baru itu sebelumnya, belum dikenal oleh pembuatnya maupun oleh orang lain.

Kemampuan ini merupakan aktivitas imajinatif yang hasilnya ialah pembentukan kombinasi dari informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya kemudian dijadikan hal yang baru, berarti dan bermanfaat.10

8 Hasan Kawaguchi, Kebijakan Tentang Pengembangan Kreativitas, diakses pada tanggal 02 Februari 2016 jam 09.09 dari http://kulpulan-materi.blogspot.co.id./2012/09/kebijakan-tentang- pengembangan.html?m=

9 Ebta Setiawan,Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Diakses pada tanggal 17 Desember 2015 jam 08.35 wib,dari http://kbbi.web.id/kreativitas.

10 Fuad Nashori & Rachmi Diana Mucharam, Mengembangkan Kreativitas dalam Perspektif Psikologi Islam, ( Jogjakarta:Menara Kudus,2002), cet.1, hal.33

(3)

12

“Yang penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode mengajar dengan diskusi yang belum pernah ia pakai.”11

Kreativitas hanyalah kemampuan seseorang dalam mengkreasikan sesuatu, seperti kreasi untuk memperbarui kembali sesuatu yang pernah ada dan menciptakan hubungan yang baru atas sesuatu yang telah diketahui dan disepakati. Kemampuan untuk cepat tanggap terhadap segala sesuatu yang baru, kemampuan bersikap fleksibel dan berekspresi secara bebas.12

Berdasarkan beberapa definisi diatas kreativitas adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu yang baru baik berupa ide-ide ataupun karya yang nyata, karya yang dibuat bisa dikombinasikan dengan karya yang terdahulu sehingga lebih efisien, efektif dan produktif. Pemikiran kreatif yang menghasilkan sesuatu atau penggabungan dari kreasi yang sudah ada bukanlah hal yang dikerjakan atau dipikirkan secara mendadak yang terjadi seketika, akan tetapi sebuah proses yang cukup lama dan kadang orang tersebut tidak menyadari kapan dimulainya.

11 Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi,(Jakarta:PT.Rineka Cipta,2003),hal.146

12 Amal Abdussalam, Mengembangkan Kreativitas Anak,(Jakarta:Pustaka Al- Kautsar,2005),Hal.30-31

(4)

13 Kreativitas pada dasarnya tidak terbatas pada budaya maupun golongan orang tertentu, karena manusia lahir sudah dibekali oleh suatu potensi, akan tetapi potensi tersebut harus dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An-Nahl ayat 78 yang artinya:

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu dapat bersyukur”.

(QS. An-Nahl: 78).13

Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya manusia lahir dalam keadaan nol maksudnya tidak mengetahui sesuatu apapun akan tetapi Allah SWT memberikan potensi untuk disyukuri dan cara untuk mensyukuri potensi tersebut yakni dengan mengembangkan menjadi sesuatu yang kreatif. Manusia pasti akan berkembang walaupun pasti akan ada perbedaan diantara satu individu dengan individu lainnya baik berupa bentuk, jenis maupun derajatnya.

2. Ciri-ciri Kreatif.

Seseorang dapat dikatakan orang yang kreatif apabila memiliki ciri- ciri kreatif, maka perlu diketahui tentang ciri-ciri atau karakteristik orang yang kreatif. Ada beberapa ciri tentang orang kreatif yakni:

a. Memiliki keingin tahuan yang tinggi.

b. Memiliki minat yang luas.

c. Menyukai kegiatan yang kreatif.

d. Mandiri dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

e. Berani mengambil resiko.

1313 Al-qur’an Tajwid dan Terjemah disertai Tafsir ringkas Ibnu Katsir, Jabal Raudhatul Jannah, Bandung

(5)

14 f. Memberikan banyak pendapat ataupun gagasan-gagasan.

g. Daya imajinatif yang tinggi.

h. Senang dalam mencoba hal-hal baru.

i. Tidak mudah putus asa.14

Ciri-ciri diatas merupakan ciri-ciri yang berhubungan dengan kerangka berpikir seseorang. Semakin kreatif seseorang ciri-ciri tersebut semakin banyak dimiliki oleh orang tersebut. Akan tetapi ada hal lain juga yang dapat mendukung seseorang untuk menjadi kreatif yakni motivasi atau dorongan untuk melakukan atau mencetuskan suatu hal yang baru. Memandang suatu hal baru menjadi sebuah tantangan yang harus bisa diselesaikan seperti menggeluti suatu tugas untuk menghasilkan hasil akhir yang baik, tidak peduli dengan kritikan orang terus maju tidak pantang menyerah dan selalu ingin mencoba hal-hal baru untuk menambah pengalaman.

3. Jenis kreativitas guru.

a. Variasi dalam proses belajar mengajar.

Faktor kebosanan yang disebabkan oleh penyajian materi pembelajaran yang kurang bervariasi dapat mengakibatkan siswa kurang minat, motivasi untuk mengikuti suatu pelajaran. Guru sebagai pemegang kendali kelas harus bisa menguasai kondisi peserta didik dikelas. Apabila guru kurang mampu untuk mengkondisikan hal tersebut maka sudah dipastikan peserta didik tidak berkonsentrasi dan mengikuti proses pembelajaran dengan

14 Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,1999) cet.1, Hal.35

(6)

15 tidak serius, oleh karena itulah pentingnya kreativitas dalam proses belajar mengajar diterapkan.

Proses belajar dan mengajar merupakan proses transfer ilmu antara guru dengan peserta didik,15 proses belajar mengajar adalah inti dari proses pendidikan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik yang berlangsung dalam situasi edukatif.

Ada beberapa macam variasi dalam proses belajar mengajar yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan media, dan bahan pengajaran, variasi dalam interaksi antara guru dengan peserta didik.16 Akan tetapi variasi dalam metode pengajaran juga tidak kalah penting serta pemanfaatan sarana prasana yang sudah disediakan oleh sekolah. Hal ini akan mendukung suatu proses belajar mengajar yang menyenangkan guna mendapatakan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan atau yang ditargetkan.

Variasi dalam gaya mengajar meliputi hal-hal berikut:

1. Variasi suara.

2. Penekanan (focusing).

3. Pemberian waktu (pausing).

4. Kontak pandang.

5. Gerakan anggota badan (gesturing).

6. Pindah posisi.17

15 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,2011) Cet.ke-13, Hal.44

16Moch.Uzer Usman, Menjadi Guru professional, (bandung:pt remaja rosdakarya,2013),cet. Ke-27, hal.85-88

17 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif suatu pendekatan teoretis psikologis, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2010) cet.ke-3,hal.12

(7)

16 Penjelasan point-point variasi dalam gaya mengajar yaitu sebagai berikut:

a) Variasi suara yakni volume suara pada saat memberikan pengajaran tinggi rendahnya, cepat dan lambat dalam proses penyampaian materi pelajaran. Memberikan intonasi suara yang tinggi pada murid yang kurang konsentrasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

b) Pemusatan perhatian hal ini dapat dilakukan dengan cara verbal, isyarat (gerakan anggota badan).

c) Memberikan waktu luang atau mengosongkan kegiatan hal ini digunakan untuk meminta perhatian peserta didik.

d) Kontak pandang untuk meningkatkan hubungan antara guru dan peserta didik. Guru ketika menerangkan suatu materi hendaknya pandangannya harus menjelajah seluruh kelas, yakni melihat mata seluruh murid hal ini berguna untuk mengetahui perhatian dan pemahaman siswa.

e) Gerakan badan dan mimik wajah hal ini berfungsi untuk menarik perhatian siswa, hal ini dapat digunakan untuk mempermudah dalam menyampaikan inti dari pembelajaran tersebut.

f) Perubahan posisi guru, guru berpindah-pindah tempat hal ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan siswa.

(8)

17 Variasi dalam pemilihan media, media pembelajaran adalah suatu alat bantu untuk menyampaikan suatu materi dalam proses belajar mengajar. Media sendiri berasal dari bahasa latin medius yang artinya tengah, perantara, atau pengantar. Menurut Azhar Arsyad media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau suatu kejadian yang membangun kondisi dimana siswa kondisi tersebut dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.18

Berdasarkan pengertian diatas media pembelajaran adalah suatu alat yang berfungsi sebagai suatu perantara untuk pemahaman maksud dari materi yang disampaikan oleh pendidik atau guru baik berupa media cetak ataupun media elektronik. Media pembelajaran sebagai alat untuk mensukseskan atau mendukung komunikasi pada saat prosesi pembelajaran berlangsung, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan menyenangkan.

Guru dalam proses pembelajaran sebaiknya membuat media ajar sendiri, hal ini bertujuan untuk menarik minat belajar peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Diusahakan guru membuat media pengajaran sendiri yang menarik dibandingkan dengan alat peraga yang dibeli ditoko meskipun bentuknya

18 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:PT RajaGrafindo,2003) Cet. ke-4, Hal.3

(9)

18 sederhana. Sesuatu media yang mempunyai banyak warna yang cerah dan lucu ini akan memancing minat belajar peserta didik.

Variasi dalam menggunakan media pembelajaran dibagi menjadi beberapa bagian yakni:

a. Media auditif, media yang dapat didengar atau media yang hanya mengandalkan suara seperti rekaman- rekaman yang masih berhubungan dengan materi pembelajaran.

b. Media visual, media yang dapat dilihat seperti buku, gambar, peta dan sebagainya.

c. Media audio visual, media yang mempunyai unsur gambar dan suara media ini dirasa sebagai media yang paling baik karena mencakup kedua-duanya seperti movie.19

Apabila seorang pendidik menggunakan media dan bahan pengajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran maka akan membuat peserta didik lebih memperhatikan apa yang disampaikan oleh pendidik, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain media yang bervariasi ada hal yang tidak kalah penting yang harus diperhatikan oleh pendidik yakni metode yang digunakan oleh guru.

Variasi dalam penggunaan metode yakni berganti atau bergiliran sesuai dengan materi yang akan disajikan. Metode berasal dari bahasa yunani yakni methodos yang berarti cara atau jalan.20

19 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif suatu pendekatan teoretis psikologis, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2010) cet.ke-3,hal.212

20 https://googleweblight.com/?lite_url=https://id.m.wikipedia.org/wiki/metode Di akses pada tanggal 12 januari 2016 pukul 087.41 wib.

(10)

19 Metode adalah suatu cara kerja yang sistematis yang bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode pembelajaran bertujuan untuk mempermudah anak didik dalam memahami pelajaran dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.21

Metode dalam pendidikan merupakan aspek penting, karena hal ini dapat berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran.

Penggunaan metode yang tepat dalam pembelajaran yang berlangsung akan lebih memudahkan dan menyenangkan bagi siswa, akan tetapi tidak semua metode dapat digunakan dalam setiap pembelajaran oleh karena itu seorang guru harus dapat memilah- milah metode mana yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran tersebut. Terkait dengan pendidikan anak usia dini, menurut Muhammad Fadilah (2014) ada beberapa metode yang dapat diterapkan dan digunakan dalam proses pembelajaran yakni:

a. Metode ceramah.

b. Metode Tanya jawab.

c. Metode pembiasaan.

d. Metode keteladanan.

e. Metode bermain.

f. Metode bercerita.

g. Metode bernyanyi.

h. Metode wisata alam.

i. Metode pemecahan masalah.

j. Metode simulasi.22

21 Muhammad Fadilah, Desain Pembelajran PAUD Panduan Untuk Pendidik, Mahasiswa, Dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), Hal 161.

22 Muhammad Fadilah, Desain Pembelajran PAUD Panduan Untuk Pendidik, Mahasiswa, Dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),hal.163-178

(11)

20 Adapun macam-macam metode menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya guru dan peserta didik dalam interaksi edukatif suatu pendekatan teoritis psikologis (2010), sebagai berikut:

a. Metode proyek.

b. Metode eksperimen.

c. Metode pemberian tugas dan resitasi.

d. Metode diskusi.

e. Metode bermain peran.

f. Metode sosiodrama.

g. Metode demonstrasi.

h. Metode karyawisata.

i. Metode Tanya jawab.

j. Metode latihan.

k. Metode bercerita.

l. Metode ceramah.23

Berbagai macam metode pembelajaran diatas dapat diterapkan kepada anak usia dini, akan tetapi para pendidik harus bisa memilah-milah metode mana yang cocok dengan materi yang akan diajarkan karena tidak semua metode dapat diterapkan setiap hari. Ada hubungan saling berkaitan antara satu metode dengan metode lainnya, dan tidak ada metode yang sempurna oleh karena itu pendidik sebisa mungkin dapat memadu padankan metode yang digunakan untuk menumbuhkan pembelajaran yang efektif.

b. Pemanfaatan Sarana Prasarana.

Sarana dan prasarana disekolah mempunyai fungsi yang sangat penting untuk proses belajar mengajar disekolah. Sarana dan prasarana dua hal yang berbeda tapi saling melengkapi. Sarana adalah setiap benda yang

23 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif suatu pendekatan teoretis psikologis, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2010) cet.ke-3,hal.222-244

(12)

21 digunakan untuk menunjang tercapainya suatu tujuan dan maksud tertentu, sarana adalah benda-benda yang sifatnya bergerak atau bisa dipindah- pindah tempatnya seperti barang elektronik, bangku meja kursi dan sebagainya.

Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses, prasarana adalah sebuah benda yang tidak bisa digerakkan seperti bangunan yang sudah jadi atau paten. Sarana dan prasarana adalah dua hal yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama yakni untuk menunjang terjadinya suatu proses belajar mengajar apabila hal tersebut berkaitan dengan pendidikan.24

Jadi, dapat disimpulkan bahwasanya sarana dan prasarana adalah semua fasilitas yang secara langsung dan menunjang proses pendidikan.

Khususnya dalam proses belajar mengajar, baik yang sifatnya bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian suatu tujuan pendidikan tercapai dan berjalan lancar.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru.

Guru merupakan figur manusia yang menempati posisi terpenting dalam dunia pendidikan. Pendidik atau guru merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses kegiatan pembelajaran, oleh karena itu guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat yang

24Suryosubroto,ManajemenPendidikanSekolah,(Jakarta:PTRinekaCipta,2004),cet.pertam a, hal.114

(13)

22 telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik ini ada pengaruhnya dengan kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru sebagai tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan.

Kinerja guru tidak semata-mata terjadi begitu saja akan tetapi ada faktor-faktor yang memepengaruhi hal tersebut yakni ada faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri guru tersebut yakni kemampuan, keterampilan, kepribadian, persepsi, motivasi menjadi guru, pengalaman lapangan dan latar belakang keluarga.25

Faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja guru dibagi menjadi 4 yakni dari gaji, sarana dan prasarana, lingkungan kerja fisik, kepemimpinan.

hal ini akan dijelaskan satu persatu yakni:

a. Gaji.

Faktor yang pertama adalah gaji, gaji adalah uang yang diberikan kepada tenaga pekerja sebagai upah atas apa yang sudah dikerjakannya.

Sebagian orang beranggapan bahwasanya semakin besar gaji yang diperoleh akan menjadikan hidupnya semakin sejahtera dan sebaliknya semakin kecil gaji yang didapat semakin sulit juga kehidupannya. Tidak dapat dipungkiri, gaji memanglah faktor utama yang dilihat oleh seseorang yang akan bekerja kita mengetahui dalam hidup manusia memerlukan uang meskipun uang bukanlah segalanya akan tetapi segalanya

25 Barnawi dan Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional instrument pembinaan, peningkatan&penilaian kinerja guru professional, (Jakarta: Ar-ruzz Media, 2012), hal.43

(14)

23 membutuhkan uang hal ini yang menajdi faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru, apabila gaji besar otomatis orang akan lebih bersemangat dalam melakukan pekerjaan dan sebaliknya apabila gaji yang didapat kecil tidak sepadan dengan tenaga yang dikeluarkan hal ini dapat menyebabkan asal-asalan dalam melakukan tugasnya. Hal ini dapat berdampak pada saat guru memberikan pelajaran kepada peserta didik proses pembelajaran yang diberikan tidak berkualitas bahkan tidak menutup kemungkinan gaya mengajar yang ditampilkan guru bukannya mengembangkan potensi peserta didik malah justru mematikan potensi peserta didik.

b. Sarana dan Prasarana.

Sarana dan prasarana yang ada disekolah ini memiliki peran penting dalam terlaksananya proses belajar mengajar disekolah. Sarana untuk proses belajar mengajar dibagi menjadi tiga macam yakni yang Pertama alat pelajaran, alat pelajaran adalah alat yang dapat digunakan langsung dalam proses belajar mengajar seperti buku, alat tulis, dan alat praktik. Kedua alat peraga, alat peraga adalah alat bantu pembelajaran yang memiliki kaitan langsung degan materi yang akan dibawakan misalnya bentuk gigi untuk mengajarkan cara menggosok gigi yang benar. Ketiga media pengajaran, media pengajaran adalah sarana yang digunakan sebagai pembantu penyampaian materi agar mudah dipahami oleh peserta didik media yang digunakan dapat berupa media yang dibuat sendiri maupun media yang ada disekitar benda-benda yang ada disekitar kita.

(15)

24 c. Lingkungan kerja fisik.

Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan sekitar guru yang dapat mempengaruhi kinerja guru dalam proses pembelajaran misalnya kebersihan lingkungan sekolah atau kelas, pencahayaan tempat mengajar, lingkungan sekolah yang berqada ditengah-tengah keramaian yang dapat mengganggu konsentrasi dalam proses pembelajaran berlangsung dan sebagainya. Lingkungan kerja terutama sekolah harus benar-benar yang bagus maksudnya harus menyesuaikan seharusnya lingkungan sekolah tersebut tenang dan tidak berada dikeramaian yang dapat menggangu konsentrasi belajar.

d. Kepemimpinan.

Kepemimpinan dapat didefinisikan secara luas yakni,

Proses memengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,

memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,

mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok atau budayanya”26

Gaya kepemimpinan seseorang dapat menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bawahannya. Dalam sekolah yang menjadi pemimpin adalah kepala sekolah, kepala sekolah harus memberikan kepercayaan yang penuh terhadap para tenaga pengajar, kepala sekolah juga harus memberikan fasilitas yang baik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh guru, kepala sekolah juga harus menjadi motivasi untuk guru agar mereka menjadi lebih semangat lagi dalam

26 Mouche, Wikipedia, (Agustus,2010) diakses pada tanggal 19 Maret 2016 dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/kepemimpinan

(16)

25 mengerjakan tugasnya, kepala sekolah juga harus ikut dalam mengembangkan pendidikan sekolah tidak hanya memberikan perintah karena pemimpin yang baik adalah mereka yang mau terjun langsung membantu agar terlaksana suatu tujuan yang akan dicapai.27

B. Nilai-Nilai Agama yang ditanamkan pada Anak TK.

Pendidikan agama Islam ditaman kanak-kanak mencakup gagasan untuk perkembangan total pribadi anak. Pribadi islami pada anak akan muncul apabila nilai-nilai agama dan pengetahuan Islam digabungkan dengan program pembiasaan, pelatihan dan pendidikan Islam secara total.

Seperti yang sudah diputuskan oleh menteri pendidikan bahwasanya peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan tentang kurikulum 2013 pendidikan anak usia dini pasal 5 point pertama menyebutkan.

Struktur kurikulum PAUD memuat program-program pengembangan yang mencakup:

a. Nilai agama dan moral b. Fisik-motorik

c. Kognitif d. Bahasa

e. Social-emosional f. Seni 28

Adapun pokok-pokok pendidikan yang harus diberikan kepada anak adalah ajaran Islam. Ajaran Islam itu dibagi menjad 3 kelompok yakni

27 Barnawi dan Muhammad Arifin, Kinerja Guru Profesional instrument pembinaan, peningkatan&penilaian kinerja guru professional, (Jakarta: Ar-ruzz Media, 2012), hal.44-66

28 Himpaudi ( Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia), lampiran Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 PAUD.

(17)

26 akidah, ibadah dan akhlak. Oleh karena itu pendidikan yang harus diberikan yakni pendidikan akidah, pendidikan ibadah dan pendidikan akhlak.29

1. Akidah

Islam menempatkan akidah pada posisi yang paling mendasar, akidah menjadi pondasi dasar manusia, karena akidah merupakan suatu keyakinan, sebuah keyakinan sangat diperlukan manusia sebagai pedoman hidup untuk mengarahkan manusia untuk jalan yang akan dituju atau ditempuh. Akidah juga mendapatkan posisi pertama dari rukun Islam yang lima yakni “syahadat” bahwasanya kita meyakini tidak ada Tuhan selain Allah swt dan Muhammad adalah utusannya. Hal ini yang mulai dini kita tanamkan kepada diri sang anak, kita mulai menanamkan dasar-dasar akidah kepada anak mulai sejak usia dini agar disetiap tumbuh kembang sang anak senantiasa dilandasi oleh akidah yang benar.30

2. Ibadah.

Ibadah merupakan bentuk pengabdian diri kepada Allah swt. Seperti firman Allah swt pada surah Az-zariyat ayat 56 yang artinya: “aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-

29 M. Nipan Abdul Halim, Anak Sholeh Dambaan Keluarga, Mitra Pustaka, Yogyakarta, 2001, hal.92

30 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, September 2014, hal.116

(18)

27 Ku”.31 Surah ini menjelaskan bahwasanya tujuan Allah swt menciptakan jin dan manusia yakni hanya untuk beribadah kepada-Nya, pada dasarnya Allah tidah membutuhkan ibadah tersebut akan tetapi manusia yang membutuhkan-Nya, betapa sombong dan tidak tahu terimakasih bagi manusia yang enggan beribadah kepada Allah swt.

Adapun pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ahmad yang artinya:

“Perintahkan kepada anak-anak kalian untuk mengerjakan salat pada umur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan nya pada umur sepuluh tahun, serta pisahkan mereka di tempat tidur masing-masing. Apabila sesorang di antara kalian menikahkanbudaknya atau pelayannya janganlah ia melihat sesuatu dari auratnya, karena sesungguhnya bagian dibawah pusar sampai lututnya termasuk auratnya”32

Hal diatas yang mendasari bahwa pentingnya pendidikan ibadah untuk anak usia dini yakni untuk membiasakan diri agar anak mau beribadah kepada Allah hal ini dilakukan juga agar kelak mereka tumbuh menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah yang melakukan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Sholat juga merupakan tiang agama apabila tiang tersebut tidak kokoh maka kekokohan bangunan tersebut akan kurang, ibarat sebuah bangunan yakni akidah sebagai pondasi yakni syarat dimana didirikannya suatu bangunan, dan setelah pondasi dirasa kuat maka setelah itu dibangunnya tiang

31 Al-qur’an Tajwid dan Terjemah disertai Tafsir ringkas Ibnu Katsir, Jabal Raudhatul Jannah, Bandung

32 Syamsul bahri djamarah, pola asuh orang tua dan komunikasi dalam keluarga ( upaya untuk citra membentuk pribadi anak), pt rineka cipta, Jakarta juni 2014, hal.184

(19)

28 penyangga untuk mengokohkan bangunan tersebut apabila tiang yang dibangun tidak kokoh maka lambat laun robohlah bangunan tersebut.

Oleh karena itulah mengapa kita harus membiasakan sedini mungkin untuk anak-anak untuk beribadah kepada Allah swt.33

3. Akhlak.

Allah swt berfirman pada surah At-tagabun ayat 14 yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni mereka, maka sungguh, Allah maha pengampun, maha penyayang”.

Surah yang lain yakni surah Al-A’raf ayat 199 yang artinya:

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang bodoh.34

Akhlaq adalah tingkah laku, kebiasaan yakni sifat yang tertanam pada diri seorang manusia yang bisa menjadikan suatu perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan ringan tanpa berpikir dan direnungkan.35 Akhlaq dibagi menjadi dua macam yakni akhlaq baik dan akhlaq yang tidak baik, seperti dua contoh firman Allah swt diatas yang menerangkan tentang sifat-sifat manusia yakni pemaaf, mau mengampuni kesalahan yang telah

33 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, September 2014, hal.116

34 Al-qur’an Tajwid dan Terjemah disertai Tafsir ringkas Ibnu Katsir, Jabal Raudhatul Jannah, Bandung

35 https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak dikases pada tanggal 16 desemeber jam 07.54 wib.

(20)

29 dibuat orang lain, ini merupakan contoh kecil dari akhlaq yang baik dan contoh untuk akhlaq yang buruk adalah menjadi orang yang bodoh tidak mau belajar untuk menjadi lebih baik dan terus melakukan kesalahan yang sama, dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya yang bisa kita pelajari dalam kehidupan sehari-hari Al-Quran pun sudah banyak menjelaskan tentang pentingnya akhlaq bagi setiap hamba Allah yang beriman, oleh karena itu sudah tidak diragukan lagi bahwa pentingnya memberikan pelajaran akhlaq untuk anak usia dini.

Berdasarkan penjelasan diatas untuk mengoptimalkan tumbuh kembang dan karakteristik sang anak maka pendidik dituntut untuk menyiapkan kurikulum yang tepat untuk pendidikan anak usia dini, karena akhlaq mencakup pada kehidupan sehari-hari. Perencanaan dan pengembangaan program untuk anak usia dini perlu disesuaikan dengan kebutuhan, minat dan kemampuan sang anak, program yang dibuat harus dapat menanamkan dan menumbuhkan pentingnya pembelajaran perilaku dan sikap yang dapat dilakukan melalui pembiasaan yang baik. Hal ini dapat menjadi dasar dalam pembentukan pribadi anak yang baik dan sesua dengan nilai-nilai agama serta nilai-nilai yang dijunjung dimasyarakat.36

36 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, September 2014, hal.118

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Masih tingginya kejadian malaria, filaria dan DBD di Provinsi Jambi diasumsikan berhubungan dengan perilaku penggunaan kelambu (Analisa Hasil Riskesdas 2007) dan

peubah di ( a , b ) kita mempunyai rumus penting berikut. Fungsi Skalar Terdiferensialkan Kelompok 6.. Seperti pada fungsi real, setiap fungsi dua peubah yang

dan dengan fitur tersebut bisa memberikan kesan dan pesan pada pengguna lainnya. Setelah itu facebook muncul pada tahum 2004 namun facebook baru banyak pengguna ketika

Setiap Perjalanan Dinas dilampiri Daftar Pengeluaran Biaya Riil (Kop Surat LPPM UB) untuk mempertanggungjawabkan bukti yang tidak bisa dilampirkan (contoh: taxi, ojek, bis, travel,

Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKPDLB adalah Surat Keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena

[r]

Ledakan penduduk juga terjadi karena rumah tangga tidak direncanakan secara baik dan tidak melihat faktor sebab akibat, banyak rumah tangga yang berdiri tapi tidak