• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SPIRITUAL DAN INTEGRITAS INSTITUSIONAL GURU DENGAN PRESTASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN SIBORONG-BORONG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SPIRITUAL DAN INTEGRITAS INSTITUSIONAL GURU DENGAN PRESTASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN SIBORONG-BORONG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SPIRITUAL DAN

INTEGRIT AS INSTITUSIONAL GURU DENGAN

PRESTASI KERJA GURU SMP NEGERI

DI KECAMATAN SIBORONGBORONG

TESIS

Oleh :

NIM.045030388

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 17 Maret 207 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Pembimbin

~

Menyetujui, Tim Pembimbing:

Prof. Dr. Belferik Man ullang. NIP. 130518778

Ketua Progra m Studi Administrasi Pcnd idikan

Dr. H. Sya1ful Sagala, M. Pd. NIP. 131648293

Medan, 17 Maret 2007.

Pembimbing II,

(3)

Persetujuan Komisi

Ujian Tesis Magister Pendidikan

No

Nama

1.

Prof. Dr. Belferik M an ullang.

(Ketua)

2. Dr. Yusnadi, M. Si.

(Sekretaris)

3. P rof. Dr. H. Zain uddin, M. Pd.

(Anggota)

4. Dr. Abdul Hamid K., M.Pd.

(Anggota)

Dr. Berlin Sibarani, M.Pd.

(Anggota)

Nama Mah asisw a

NIM

Tanggal Lulus

Tanda~

J ONTER H UTAPEA

045030388

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul

"HUBUNGAN KEPEMIMPINAN SPIRITUAL DAN INTEGRIT AS

INSTITUSIONAL GURU DENGAN PRESTASI KERJA GURU SMP NEGERI

DI KECAMATAN SIBORONGBORONG".

Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan moril dan

materi l yang tak ternilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bap.ak Prof. Dr. Belferik Manullang. Direktur Pascasarjana Unimed, j uga sebagai

Dosen Pembimbing I, yang telah banyak meluangkan waktu beliau dalam

memberi kan bimbingan dan arahan guna penyelesaian tesis ini.

2. Bapak Dr. Yusnasi, M.Si. Selaku Dosen Pembing II, yang telah memberikan

araban dan saran-saran yang sangat bermanfaat untuk penyelesaian tesis ini .

3. Bapak Bapak Prof. Dr. H. Zainuddin, M. Pd., sebagai narasumber.

4. Bapak Dr. Abdul Hamid K., M. Pd., sebagai narasumber.

5. Bapak Dr. Berlin Sibarani, M.Pd., sebagai narasumber.

6. Ibu Dra. Mariani, M.Pd., Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten

Tapanuli Utara, yang telah memberikan izin untuk me laksanakan penelitian pada

4 (empat) SMP Negeri di Kebupaten Tapanuli Utara

7. Bapak PL. Purba, Kepala SMP Negeri 1 Siborong borong

8. Bapak Lamganda H. Siregar, S.Pd, M.Pd. , Kepala SMP Negeri 2 Siborongborong

(5)

9. Bapak Drs. R. Simanjuntak, Kepala SMP Negeri 3 Siborong borong

I 0. Bapak Eduward Lumban Batu, S.Pd., Kepala SMP Negeri 4 Siborong borong

11 . Semua ternan Prodi Administrasi Pendidikan Angkatan VI Program Pascasarjana

UNIMED , yang tidak sempat disebutkan namanya satu per satu.

12. Ayahanda Alm. J . Hutapea dan Ibunda, P. Hutajulu yang banyak memberikan

dorongan semangat serta Do' a restu.

13. Kakak Moran, Bang Hendri, Bang Agus dan Adek Dody beserta keluarga besar

Bapa Uda Quinta, yang banyak m~mberikan dorongan semangat kepada penulis.

14. Keluarga Metro Computer Indonesia di Medan, Laguboti, Siborongborong dan

Doloksanggul.

15 . Keluarga Namboru (Mama Vera), Vera, Frans, Frengki (ajudan), osin dan Boby.

Semoga segala kebaikan Bapak, Ibu, saudara/i, mendapat balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan segala kerendahan hati penulis mengakui bahwa tesis ini masih j auh

dari sempuma. Untuk itu penulis memohon dan mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tesis ini agar lebih baik.

Akhimya penulis mengharapkan semoga tesis ini berguna bagi semua pihak,

khususnya dunia pendidikan di Kabupaten Tapanuli Utara. Amiin.

iv

Medan, Maret 2007. Penulis,

(6)

ABSTRAK

.JO NT E R HllTAPEA. NIM. 0453.30388. Hubungan Kepemimpinan Spiritual dan lntcgri tas lnstitusional Guru dengan J>restasi Kerja Guru SMI) Negeri di Kccamatan Siborongborong Tcsis, Program Pascasarjana Universitas Negeri Mcdan, Ma r et 2007.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan kepemimpinan spiritual dengan prestasi ketja guru, hubungan integritas institusional dengan prestasi kerja gUI'U, dan hubungan kcpt:mimpinan spiritual dan integritas institusional guru secara bersama-sama dengan prestasi ketja guru.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional karena melihat hubungan antar variabel penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru di empat SMP Negeri d i Kecamatam Siborongborong Kabupate n T apanuli Utara yang

bc~ j umlah 138 o rang, dan yang menjadi sam pcl penelitian sebanyak 57 6rang atau 4 1,30 % yan g diambil dari populasi dengan menggunakan tckn ik strati fi ed proportional random sampling. Instrumen pengumpulan data adalah angket untuk variabel kepemimpinan spiritual dengan koefisien reliabiltas r11

=

0,890, integritas institusional guru dengan koefisien reliabiltas r11 = 0,892, dan prestasi kerja guru dengan koefisien reliabilitas r11

= 0,869

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan: (1 ). Terdapat hubungan positif yang

h. ::- r a~ ti . kepemim_ri nan spi ritual dengan ~restasi kerj a guru ditunjukkan dengan ko d JsJcn kore las1 sebesar r = 0,8092 atau r

= 0,6548 dan thitung =

10,21 > t1ahcl = 1 ,6S dcngan dk -= 55 pada taraf signifikansi a = 0,05 , (2). Terdapat hubungan positif yang

bl:rarti integritas institusional guru dengan prestasi ketja guru d itunjukkan dengan koelisien korelasi sebesar r

= 0,7698 atau

f!

= 0,5926 dan thitung = 8,94 > ttabel = 1,68 dengan dk = 55 pada taraf signifikansi a = 0,05, (3 ). Terdapat hubungan positif yang bcrarti antara kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru secara bersama-sama dengan prestasi keija guru. Hal ini ditunjukkan dengan koefi sien korelasi sebesar R = 0,8390 atau R2

= 0,7039, dan sumbangan cfcktif scbcsar 70,39 %

(7)

ABSTRACT

JONTER HUT APEA. NIM. 045030388. The Relationship of the Spiritual Leadership and the Institutional Integrity of Teacher with the Abillity by Teacher of State Junior High School at the Siborongborong Sub Distric, Thesis. Mcdan, Graduate Program, State University of Medan. Marc 2007.

This research was aimed at discovering whether there were relationships between the spiritual leadership with the abillity of teacher the institutional integrity of teacher with the abillity of teacher, and

than

the spiritual leadership and the institutional integrity of teacher together with the abillity by teacher of state junior high school at the Siborongborong sub district.

This study was a descriptive correlational research to observe the relationships of the research variables. The population was all, amounting to 138 and the sample were 57 people or 41 ,30 % taken from the population using stratified proportional random sampling by tehnique. The instrument used to collect the datas were questionnaires for the spiritual leadership variable with reliability coetTtcient r11 = 0,890, the institutional integrity of teacher variable with reliability coefficient r1 1 = 0,892 and the abillity of teacher variable with reliability coefficient r 11 = 0,869.

• .· The results o f hypoteses testing indicated that ( 1) there was a significant relationship between the spiritual leadership and the abill ity o f teacher with corre lation coefficient of r = 0,8092 or r2 = 0,6549 and !count = 10,21 > ttabte = 1,68 with degree of free = 55 at the level of significance a

=

0,05, (2) there was a signi fi cant relationship between the institutional integrity of teacher and the abillity by teacher with correlation ccefficient of r = 0, 7698 or r = 0,5926 and !count = 8,94 >

ttahlc = 1,68 with degree of free= 55 at the level of significance a= 0,05 , and (3) there

was a significant relationship between the spiritual leadership and the institutional integrity of teacher together with the abillity of teacher. This was shown with a correlation coefficien of R = 0,8390 or R2 = 0,7039, and effektive contribution is 70,39 % wich means that 70,39 % abillity of teacher could be explained with the variables of spiritual leadership and the institutional integrity of teacher together through the similarity ofthe double regression iine

Y

=

15,61

+

0,50X1

+

0,38X2•
(8)

DAFTARISI

Hal

ABSTRAK ... . ... ... ... ... ... ... ... ... . .. ... .

KATA PENGANTAR... ... ... ... .. .... .... ... ... . ... .... . 111

DAFT AR IS

I. .... ... ... ... ...

1v

DAFTAR GAMBAR. .. .... . .. ... ... ... ... .. ... ... . .. .. .... . .. ... X DAFT AR LAMP IRAN ... ... ... .... ... ... ... XI BAB I. PENDAHULUAN .... ... ... ... ... ... .. ... ... .... ... . A. La tar Belakang Masalah ... ... .. ... . B. ldentifikasi Masalah ... .. ... .. ... .. ... . 5

C. Pembatasan Masalah ... ... ... ... ... 6

D. Rumusan Masalah ... :... .. ... ... ... ... .. 6

E. Tujuan Penelitian .. .. .. .. . .. .. . ... .... .. .. . .. .. .. ... . .. .. .. .. .. . .. . .. .. . . .. .. . .. .. .. .. .. .. 7

F. Manfaat Penelitian ... ... .... .. ... ... ... .. . ... ... 7

BAB II. KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... ... ... .. ... 9

A. Kerangka Teoretis ... ... ... .. ... ... 9

1. Prestasi Kerja Guru ... ... ... 9

2. Kepemimpinan Spiritual... 15

C. Kerangka Berpikir ... ... ... ... .. ... ... .... .. ... .. .. 35

(9)

1. Hubungan Kepemimpinan Spiritual dengan

Prestasi Kerja Guru ... .. ... .. .... .. ... .. .. ... .. ... ... ... .... .. ... 35

2. Hubungan Integritas Institusional Guru dengan Prestasi Kerja guru... .... .. .. .. ... .. ... ... ... .... .. ... .... .... ... ... .. .... 36

3. Hubungan antara Kepemimpinan Spiritual dan Integritas Institusional Guru Secara Bersama-sama dengan Prestasi Kerja Guru... ... ... .. ... .. .. .. .. .. .. 37

B. Sumber Data ... ... .... .... ... ... ... 39

C. Metode Penelitian ... .... ... ... .. .... 45

D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 45

E. Teknik dan Instrumen Pengumpul Data Penelitian .... ... 48

F. Uji Coba Instrumen .. .. .. ... .. ... ... .... ... ... ... 52

G. Teknis Analisis Data .. .. ... .... ... ... .. ... .. ... .... ... 55

H. Hipotesis Statistik ... :... .. ... .. .. .. .. ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . . .. 61

A. Deskripsi Data ... ... ... ... .. ... 61

1. Deskripsi Data Prestasi Kerja Guru ... .. .. 61

2. Deskripsi Data Kepemimpinan Spiritual... .. ... 63

3. Deskripsi Data lntegritas Institusional Guru.... .... ... 65

B. Pengujian Persyaratan Analisis... .. .. .. .. .. .. ... .... ... .... ... 66

1. Uji Normalitas Galat Taksiran. .... ... ... ... .... .. .. ... 66

2. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi Sederhana ... .. .. .. .. . 68

C. Pengujian Hipotesis Penelitian .. ... ... .... .. ... .... .. .. .. . 70

(10)

1. Hubungan Kepemimpinan Spiritual dengan Prestasi

Kerja Guru... .... ... ... ... ... .. .... 70

2. Hubungan Integritas Institusional Guru dengan Prestasi Kerja Guru... .. .. ... ... ... ... ... ... 73

3. Hubungan antara Kepemimpinan Spiritual dan Integritas Institusional Guru Secara Bersama-sama dengan Prestasi Kerja Guru ... .... ... ... ... 75

BAB IV SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN... .. .. ... 86

A. Simpulan... ... ... .. ... .... ... ... 86

B. Implikasi... .. .... ... .. ... ... ... .. . .... 88

C. Saran-saran... . ... ... 91

DAFT AR PUST AKA... 92

DAFTAR LAMPIRAN... .... ... ... ... ... ... ... ... ... . ... .. ... ... .. . ... . 95

RIWAYAT HIDUP... ... .... .. ... ... ... ... .... 154

(11)

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel : Model Kepemimpinan... .... .. . . 29

Tabel 2 : Distribusi Populasi Populasi... ... .. . . .. 39

Tabel 3 : Distribusi Populasi Berdasarkan Strata... . . .. . . .. 40

Tabel 4 : Sebaran Populasi Berdasarkan Strata.. . . .. . . .. 41

Tabel 5 : Hasil Perhitungan Penentuan Besamya Sampel.. ... ... ... .... 43

Tabel 6 : Hasil Penentuan Sampel Penelitian.. . . .. . . 44

Tabel 7 : Kisi-Kisi Instrumen Prestasi Kerja Guru... ... 49

Tabel 8 : Kisi-Kisi lnstrumen Kepemimpinan Spiritual... .. .. ... 50

Tabel 9 : Kisi-Kisi lnstrumen lntegritas Institusional Guru... ... .. .... ... 51

Tabel 10 : Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kerja Guru . . . ... ... . . . .. 61

Tabel 11 : Pengelompokan Skor Prestasi Kerja Guru . . . ... ... . . . ... . . . .. 62

Tabel 12 : Distribusi Frekuensi Data Kepemimpinan Spiritual... ... 63

Tabel 13 : Pengelompokan Skor Kepemimpinan Spiritual... ... 64 ·

Tabel 14 : Distribusi Frekuensi Data lntegritas Institusional Guru... . 65

Tabel 15 : Pengelompokan Skor lntegritas Institusional Guru... . . . ... 66

Tabel 16 : Ringkasan Hasil Uji Normalitas Galat Taksiran... .... 68

Tabel 17 : Ringkasan Hasil Analisis Regresi Variabel Kepemimpinan Spiritual dengan Prestasi Kerja Guru.. ... .. ... ... 69

Tabel 18 : Ringkasan Hasil Analisis Regresi V ariabel Integritas Institusional Guru dengan Prestasi Kerja Guru . . . .. 70

(12)

Tabel 19 : Matiilcs Antar KorelasiVariabel X1,X2, dan Y .. :.-... 71

- Tabel 20 : Ringkasan Hasil Uji Koefisien Korelasi Hubungan

Kepemimpinan Spiritual dengan Prestasi Ketja Guru... 72

Tabel 21 : Ringk:asan Hasil Uji Koefisien Korelasi Hubungan Integritas

Institusional Guru dengan Prestasi KeJja Guru .... "... 74

Tabel 22 : Ringkasan Hasil Analisis Regresi V ariabel Kepemimpinan Spiritual dan Integritas lnstitusional Guru Secara

Bersama-sa.ma dengan Prestasi KeJja Guru... ... 75

Tabel 23 : Ringkasan Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif dan

Sumbangan Efek:tif... ... .. ... ... ... ... 77

Tabel 24 : Ringkasan Hasil Analisis Korelasi Parsial... .... ... .... ... . 79

[image:12.552.36.472.36.630.2]
(13)

-

D-AFTAR ~ GAMBAR

Hal.

Gambar 1 : Model Konstilasi Masalah antar Variabel X., X2, dan Y... ... 45

Gambar 2 : Histogram Skor Prestasi Kerja Guru... . . . 62

Gambar 3 : Histogram Skor Kepemimpinan Spiritual... 64

Gambar 4 : Histogram Skor Integritas Institusional Guru... ... .... ... ... 66

[image:13.529.31.476.42.633.2]
(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lamp iran 1 : lnstrumen Penelitian .. ... . ... . ... 95

Lamp iran 2 : · Perhitungan Uji Coba Instrumen... .. . ... ... 103

Lamp iran 3 : Data Hasil Penelitian. ... .. ... . .. . . ... . . ... 112

Lampiran 4 : Perhitungan Distribusi Frekuensi... ... .. ... ... ... .. 114

Lamp iran 5 : Uji Persyaratan Analisis... ... .. . ... ... 123

Lamp iran 6 : Perhitungan Uji Keberartian Persamaan Regresi, Linearitas Regresi dan Korelasi... .. ... . .. .. . . . .. . .. . . .. . . . .. 129

Lamp iran 7 : Perhitungan Besar Sumbangan Relatif dan Efektif... .. . ... . . . ... 139

Lampiran 8 : Analisis Regresi dan Korelasi dengan Bantuan SPSS . . . ... . . . ... 140

Lampiran 9 : Analisis Korelasi Parsial dengan Bantuan SPSS ... ... .

(15)

A. Latar Belakang Masalab

BABI

PENDAHULUAN

Menghadapi tantangan pada era teknologi dan informasi dan perubahan sosial

yang semakin cepat.. pendidikan masa depan perlu sejak dini melatih peserta didik

untuk mampu belajar secara mandiri. Transformasi dari masyarakat yang lamban,

tidak kreatif dan bodoh kepada terbentuknya masyarakat belajar (Learning Society)

dengan kreativitas tinggi menjadi sasaran pembelajaran.

Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat telah

berlangsung baik di rumah tangga, sekolah, maupun di masyarakat. Kegiatan

pendidikan yang berlangsung di sekolah menempatkan sekolah sebagai salah satu

institusi sosial yang keberadaannya berfungsi melaksanakan kegiatan pembinaan

potensi siswa dan transformasi nilai dan budaya bangsa. Dalam kegiatan tersebut,

guru bertanggung jawab terhadap proses pengembangan kemampuan individualitas,.

moralitas dan sosialitas siswa (peserta didik). Bloom (1976: 92) menjelaskan bahwa

sekolah diciptakan untuk memberikan bagian penting pendidikan generasi muda. Di

-

-sekolah diberikan materi pembelajaran oleh guru kepada sekelompok siswa.

Pendidikan di sekolah sebagai proses bimbingan yang terencana, terarah dan

terpadu dalam membina potensi siswa untuk menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,

nilai-nilai,. dan keteiam.pilan sangat menentukan corak masa depan suatu bangsa. Di

sekolah peserta didik dengan segala potensi dirinya dikembangkan untuk menjadi

sumber daya manusia (SDM) yang unggul, sehingga melahirkan berbagai kreativitas

(16)

untuk dapat berkembang dan bertahan hidup (survive). [tulah sebabnya pendidikan

senantiasa memerlukan upaya perbaikan dan peningkatan sejalan dengan semakin

tinggin:ya kebutuhan dan tuhtutan kehidupan masyarakat yang mendambakan sosok

yang berkepribadian. Esensi pendidikan tak lain adalah pembentukan kepribadian

melalui transformasi nilai, dan tidak hanya sekedar transfer of knowledge

(Manullang, 2005: 23).

Pada intinya, pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia,

mendewasakan, serta merubah perilaku, serta meningkatkan kualitas sehingga

menjadi lebih baik. Pendidikan itu sendiri dimaksudkan sebagai usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mcmiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, (UUSPN No.

20 Tahun 2003).

Peranan sekolah berkaitan langsung dengan pengembangan sumber daya

manusia. Setiap program pembelajaran di sekolah perlu diorientasikan kepada

pemantapan proses pengembangan SDM sebagai modal dasar pembangunan yang

dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat. Pemberdayaan sekolah sebagai

wahana sosial isasi hams dapat dilakukan melalui pemberdayaan manajemen sekolah

dengan mengembangkan kepemimpinan yang efektif dengan diarahkan oleh

guru-guru yang professional dengan prestasi kerja yang tinggi. Jadi sekolah harus dapat

mcnjadi penyalur semua informasi dan teknologi, pengetahuan, sumber daya dan

(17)

metodotogi betajar~ sekotah juga menjadi teffipat dan pusat pembelajaran~ tempat

kerja, dan pusat pemelihaiaan (Syafaruddin, 2005:49).

Guru sebagai salah satu komponen utama di sekolah, memegang peranan yang

sangat strategis terhadap pencapaian tujuan dari program-program yang telah di

tetapkan oleh sekolah dan tujuan pendidikan nasional. Sebagai tenaga profcsional,

guru dituntut tidak saja hanya sebatas memiliki kompetensi yang sesuai dengan

bidang keahliannya tetapi guru juga dituntut untuk mampu mengeksplorasikan segala

kemampuan dan kompetensi yang dimilikinya tcrscbut scrta mampu

mcntranformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan

teknotogi melalui pendidikan sebagai wujud nyata dari prestasi ketjanya

Prestasi kerja guru, sangat mungkin untuk dapat ditingkatkan. Hal ini perlu

dilakukan dalam upaya mencapai tuj uan yang telah ditetapkan dan mencapai prestasi

yang optimal. Untuk itu, perlu adanya penataan

dan

pengelolaan yang baik. terhadap

perilaku guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Dalam hal ini, dipt ~rJuk an

adanya pem.impin yang memilik.i perilaku kepemimpinan yang mampu mengayom.i,.

mcmbina dan menata perilaku para guru mclalui pendekatan spiritual · dengan

mendasarkan pada iman dan hati nurani dalam kualitas kcpemimpinannya mclalui

kepemimpinan spiritual dengan kata lain kepemimpinan yang berparadigma pada

ctika rcligius dalam perilaku kepemimpinannya.

Etika religius yang dimaksudkan tidak semata-mata etika yang

dieksptorasik.an

dari

keyakinan religius, melainkan juga etika yang tahir

dad

pengalaman spiritual seorang pemimpin, spiritualitas yang hidup dalam

(18)

kesehariannya sehingga mampu membangkitkan s-emangat dan motivasi bagi

orang-orang yang dipimpinnya untuk memiliki kesadaran, kesetiaan, dan kejujuran yang

tinggi sebagai wujud integritas seorang guru pada institusinya serta mematuhi segala

peraturan yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai prestasi kerja optimal

sebagaimana tujuan yang telah ditetapkan.

Integritas itu sendiri merupakan komitmen yang harus dimiliki oleh seorang

guru sebagai tenaga profesional terhadap lembaga atau institusi tempatnya bekerja.

Integritas seorang guru terhadap institusinya akan tercermin melalui perilakunya

sehari-hari yang dengan patuh dan taat serta dengan disiplin yang tinggi akan

melaksanakan program sekolahlinstistusi dengan senantiasa berpedoman kepada

peraturan dan ketentuan-ketentuan yang . berlaku khususnya pada institusi tempatnya

bekerja.

Den_gan adanya integritas yang tinggi pada diri guru berarti adanya sikap

dalam diri seorang ·guru untuk patuh dan taat terhadap prinsip-prinsip moral dan etika

serta selalu menyatakan

dan

menerima kebenaran dalam diri sendiri maupun pada

onmg lain. Baginya, menyatakan kebenaran atas apa yang ada di hatinya adalah

sebuah aturan pokok dan hal yang sangat perlu dihayati dalam kehidupannya. Melalui

integritas yang tinggi pada institusional ini akan mendorong seorang guru uniuk

selalu · patuh dan taat serta bersikap jujur dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari,

sehingga akan . mendorongnya untuk bekerja

secara

lebih bertanggung jawab dan

tanpa beban atau keterpaksaan yang pada giliratmya akan meoggirin_g guru tersebut

kcarah produkrivitas optimal dalam rangka mewujudkan prestasi kerja yang tinggi.

(19)

Oari uraian tersebut di -atas,- maka dapat diasumsikan bahwa melalui

kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru yang tinggi dari seorang guru

akan mampu menghasilkan prestasi _ ketja guru yang tinggi pula. Untuk itu, perlu

dilakukan penelitian secara ilmiah untuk menjelaskan kepemimpinan spiritual

dan

integritas institusional guru. Hal-hal apa yang sudah berjalan selama ini, dan hal apa

yang belum berjalan dalam program peningkatan prestasi kerja guru melalui

efektivitas kepemimpinan spiritual

dan

peningkatan integritas institusional guru pada

masa yang akan datang.

B. ldentif"lkasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas dapat diidentifaksi

masalah-masalah sebagai berikut : (1) Seberapa

besar

motivasi yang dipedukan

dalam upaya mcningkatkan efektivitas kerja di lingkungan suatu organisasi? (2)

Apakah ada hubungan yang signifikan tin gkat pendidikan dengan prestasi kerja guru?

(3) Adakah hubungan yang berarti

tingkat

kesejahteraan dengan prestasi kerja guru?,.

( 4) Sbcrapa besar hubungan sikap inovatif dengan prestasi kerja guru? ( 5) Iklim kerja

yang bag_aimanakah yang diperlukan dalam upaya meningkatkan prestasi kerja guru?

( 6) A_pakah ada hubungan yang

berarti

kepemimpinan spiritual dengan prestasi kerja

guru? (7) Apakah ada hubungan yang bcrarti integritas institusional guru dengan

prestasi kerj a guru? (8) Apakah ada hubungan yang berarti antara kepemimpinan

spiritual

dan

integritas institusional guru

secara bersama-sama dengan prestasi kerja

guru?

(20)

C.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang daii identifikasi masalah tersebut di atas, berkaitan

dengan prestasi kerja guru agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus. maka pada

penelitian ini masalah dibatasi pada hubungan antara kepemimpinan spiritual dan

integritas institusional guru dengan prestasi kerja

guru,

baik secara sendiri-sendiri

maupun bersama-sama Masalah tersebut pentin_g

untuk

dapat diketahui

dan

dikaji

secara mendalam melalui penelitian ini, sehingga memungkinkan dapat ditemukan

beberapa altem atif cara pemecahannya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan yang berarti kepemimpinan spiritual dengan

prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong?

2. Apakah terdapat

hubungan yang

berarti integritas institusional

guru dengan

prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong?

3. Apakah terdapat hubungan yang berarti antara kepemimpinan spiritual dan

integritas institusional guru secara bersama-sama dengan prestasi kerja guru

SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong?

(21)

E. Tujuan Penelitian

Penelitiart iili bertujuanuntuk inengetahui dan mendeskrifsikan mengenai:

L Hubungan kepemimpinan spiritual dengan prestasi kerja guru SMP Negeri di

Kecamatan Siborongborong.

2. Hubungan integritas institusional guru dengan prestasi kerja guru SMP Negeri

di Kecamatan Siborongborong.

3. Hubungan antara kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru

secara bersama-sama dengan prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan

Siborongborong.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data dan informasi yang dapat

digunakan dalam menguji kebenaran hubungan variabel kepemimpinan spiritual

dan_

intcgritas institusional guru dengan variabel prestasi kerja guru. Berdasarkan hal itu,

manfaat penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Secara teoretis, dapat digunakan untuk mcningkatkan wawasan dan khasanah

pengetahuan mengenai sttategi meningkatkan prestasi kerja guru melalui

kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru pada suatu lembaga

pendidikan.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat diterapkan dan dikembangkan

melalui pelaksanaan tugas sehari-hari di suatu lembaga pendidikan pada

umumnya dan khususnya SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong. Selain

itu dapat digunakan pula _ sebagai dasar acuan bagi guru dan/atau pimpinan

(22)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil pengujian hipotesis penelitian yang diajukan terbukti bahwa

variabel kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru, baik secara

sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama mempunyai hubungan positif yang

berarti dengan prestasi ketja guru. Oleh karena itu, dari jabaran hasil perhitungan

dan pengujian hipotesis seperti dikemukakan pada bab terdahulu dapat diambil

beberapa simpulan sebagai berikut:

Pertama; Kepemimpinan spiritual mempunyai bubungan yang berarti

dengan prestasi ketja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong. Dari basil

perhitungan dapat diketahui besamya kekuatan hubungan tersebut yang

diperlihatkan oleh besarnya koefisien korelasi, koefisien detenninasi dan

persamaan garis regresi bubungan antara kedua variabel. . Hal ini menunjukkan

bahwa semakin tinggi kepemimpinan spiritual, maka akan semakin meningkatkan

prestasi ketja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong Kabupaten

Tapanuli Utara.

Kedua; Integritas Institusional Guru mempunyai bubungan yang berarti

dengan prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong. Dari basil

perhitungan dapat diketahui besarnya kekuatan hubungan tersebut yang

diperlihatkan oleh besarnya koefisien korelasi, koefisien determinasi dan

persamaan garis regresi hubungan antara kedua variabel. Hal ini menunjukkan

(23)

bahwa semakin tinggi integritas institusional guru, maka ak.an semakin

meningkatkan · prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong

Kabupaten Tapanuli Utara.

Ketiga; Kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru secara

bersama-sama mempunyai hubungan yang berarti dengan prestasi kerja guru

SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong. Kekuatan hubungan ketiga variabel

tersebut diperlihatkan oleh besarnya koefisien korelasi, persamaan garis regresi

ketiga variabel, serta besamya sumbangan efektif kedua variabel bebas terhadap

variabel terikat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepemimpinan

spiritual dan integritas institusional guru secara bersama-sama, mak.a ak.an

semakin meningkatkan prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan

Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara~

Dari hasil analisis korelasi parsial diketahui bahwa jika hubungan

variabel-variabel bebas tersebut j ika dipelajari sendiri-sendiri dengan mengontrol

variabel bebas lainnya, temyata hasilnya menunjukkan hubungan yang berarti.

Dengan demikian dapat dikatak.an ·hubungan antara kepemimpinan spiritual

dengan prestasi kerja guru apabila variabel integritas .institusional guru dikontrol,

temyata hubungannya berarti. Di sisi lain hubungan antara integritas institusional

guru dengan prestasi kerja guru apabila variabel kepemimpinan spiritual

dikontrol, temyata hubungannya juga berarti. Hal ini menunjukkan bahwa,

kepemimpinan spiritual dan integritas institusional guru dengan prestasi kerja

guru baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan melak.ukan

pengontrolan pada salah satu variabel bebas adalah berarti.

(24)

Dari hasil pengujian hipotesis juga dapat diketahui bahwa salah satu dari

dua variabel bebas, yakni variabel kepemimpinan spiritual, baik Secara

sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan mengontrol variabel integritas

institusional guru merupakan variabel yang memberikan sumbangan lebih besar

kepada prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong. Hal ini

berarti untuk meningk:atkan prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan

Siborong borong dapat ditempuh dengan cara mengefektifkan kepemimpinan

spiritual, dan untuk selanjutnya baru meningkatkan integritas institusional guru.

B. lmplikasi

1. Upaya Peningkatan Prestasi Melalui Pengefektifan Kepemimpinan Spiritual

internal terdiri dari: integritas, sikap, minat, intelegensia, motivasi dan

kepribadian. Sedangkan fak:tor eksternal meilyangkut kepemimpinan, sarana dan

prasarana, gaji, pengawasan, suasana kerja dan lingkungan kerja

Prestasi kerja guru, sangat mungkin untuk dapat ditingk:atkan. Hal ini

perlu dilakukan dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan

mencapai prestasi yang optimal. Untuk itu, perlu adanya penataan dan

pengelolaan yang baik terhadap perilaku guru dalam melaksanakan tugasnya

sehari-hari. Dalam hal ini, diperlukan adanya pemimpin yang memiliki perilaku

kepemimpinan yang mampu mengayomi, membina dan menata perilaku para

(25)

guru melalui pendekatan spiritual dengan mendasarkan pada iman dan hati nurani

dalam kualitas kepemimpinannya melalui kepemimpirian spiritual dengan kata

lain kepemimpinan yang berparadigma pada etika religius dalam perilaku

kepemimpinannya. Etika religius yang dimaksudkan tidak semata-mata etika yang

dieksplorasikan dari keyakinan religius, melainkan juga etika yang lahir dari

pengalaman spiritual seorang pemimpin, spiritualitas yang hidup dalam

kesehariannya sehingga mampu membangkitkan semangat dan motivasi bagi

orang-orang yang dipimpinnya untuk mematuhi segala peraturan yang telah

ditetapkan dalam rangka mencapai prestasi kerja optimal sebagaimana tujuan

yang telah ditetapkan.

Melalui kepemimpinan spiritual yang menggabungkan berbagai pendekatan

dan sekaligus kekuatan penggerak kepemimpinan, seperti: kekuatan intelektual,

moral, emosional, dan spiritual, yang mana didalamnya mencakup komponen

kecerdasan emosional seperti kebugaran emosi dan kejujuran emosi, dan

komponen kecerdasan spiritual seperti sikap holistik dan ketulusan, diyakini akan

mampu meningkatkan prestasi kerja guru khususnya di SMP Negeri Kecamatan

Siborongborong.

2. Upaya Peningkatan Prestasi Kerja Guru Melalui Peningkatan Integritas Institusional Guru

Prestasi kerja guru yang diartikan sebagai hasil kerja yang dilakukan guru

dengan menggunakan kreteria yang telah direncanakandan ditetapkan sekolah

dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dilihat dari

(26)

'

.

'.

karakteristik personil, prestasi kerja guru yang meliputi kemampuan;

keterampilan, kepribadian, dan motivasi yang dimiliki oleh seorang guru untuk

dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Untuk dapat melaksanakan tugas degan baik tersebut, pada diri guru

dituntut adanya integritas institusional yang tinggi. Dimana, integritas

institusional itu sendiri merupakan sikap dan perilaku juj ur yang dimiliki oleh

seorang guru terhadap institusionalnya dalam melaksanakan tugas yang

merupakan tanggungjawabnya sebagai seorang profesional. Sikap dan perilaku

j ujur tersebut bukan hanya tercermin melalui ucapannya sehari-hari tetapi juga

dalam setiap aspek perilaku sebagai seorang guru, perilaku tersebut merupakan

cerminan dari prestasi kerja guru tersebut.

Dalam pekerjaan, integritas menuntut komitmen untuk berdialog dan

mengadakan evaluasi yang melibatkan diri sendiri dan orang lain tentang apa saj a

yang benar. Dimana komitmen itu sendiri meliputi: komitmen internal,

merupakan komitmen yang melibatkan diri sendiri, yamg meliputi; kesetiaan,

tanggungjawab, k etaa~ dan kejujuran, ·dan komitmen ·ekstemal, merupakan

yang melibatkan orang lain, yang meliputi; kerjasama, dan prakarsa Dengan

demikian, melalui penerapan keenam aspek tersebut secara optimal diyakini

prestasi kerja guru SMP Negeri di Kecamatan Siborongborong akan meningkat.

(27)

C. Saran-Saran

Dari hasil pembahasan penelitian, simpulan, dan implikasi seperti telah

diuraikan di atas, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut :

I. Kepala sekolah disarankan untuk memberikan dorongan semangat dan

motivasi kepada para guru melalui perilaku kepemimpinan yang beraientasi .

pada kecerdasan spiritual, sehingga guru merasa terayomi serta adanya

bimbingan dan pembinaan secara kontinu yang pada gilirannya akan

meningkatkan prestasi kerja guru.

2. Disarankan kepada para guru hendaknya tidak mudah merasa puas dengan apa

yang telah dimiliki (pengetahuan dan keterampilan) yang telah dimiliki, tetapi

guru juga dituntut untuk terus mengembangkan dan meningkatkan potensi

dirinya.

Kepala sekolah disarankan untuk dapat memberikan penghargaan (reward)

kepada guru yang berprestasi. Penghargaan tersebut dapat diberikan dalam

bentuk materi ataupun non-materi, seperti peningkatan jenjang karier ataupun

dalam bentuk pemberian · fasilitas kerja atau peningkatan jenjang pendidikan

formal.

(28)

DAFfARPUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1994. Manajemen Pendidikan, Jakarta : Reneka Cipta.

---,2003. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2001, Realibilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Carter, S. I. ·1996. Integrity. New York: Basic Book.

Cochran, William G. 1974, Sampling Technique, New Delhi : Eastern Private LTD.

Cooper, Robert K. dan Ayman Sawaf. 1998, Executive EQ; Emotionallntellegence in Leadership and Organization, alih bahasa Alex Tri Kancono Widodo, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Crowford, Megan. 2005. Leadership and Teams in Educational Management.

Jakarta: Grasindo.

Blanchard dan kawan-kawan. 2001 . The One Minute Manager. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Danim~ S udarman. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah; dari Unit Birokrasi ke

Lembaga Akademik. Jakarta: Bina Aksara.

Gibson, James L., John M. lvancevich, and James H Donnelly Jr. 1994, Organisasi: Prilaku, Struktur, dan Proses, terjemahan Agus Dharma. Jakarta: Erlangga.

Goleman, Daniel. 1998, Emotional lntellegence, alih bahasa T. Hermaya, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Harefa, Andrias. 2004. http://www.gkipi.org/files/edukasi/050108.htm.

Hendricks ·dan Ludeman. 1996. The Corporete Mystid: A Guidebook for Visionarities with Their Feel on the Ground. New York: Bantam Books.

Hersey, Paul and Kenneth H. Blanchard. 1982, Management of Organization Behavior : Utilizing Human Resources, alih bahasa Agus Dharma, Jakarta : Erlangga.

(29)

Hosein Nasr, Seyyed. 2002. Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam. Bandung: Mizan

http:/ /www.pennatabank.co.id\sdm\2004.

http://www.kapanlagi.com/a/OOOOOO 1795.hunl.

Kuntowijoyo. 1991 . Paragdima Islam Interpretasi untukAksi. Bandung: Mizan.

Levin, Michael. (2000). Spiritual Intellegence, A wakening the Power of Michael Levin, spiritual Intellegence, Awakening the Power of Your Spiritual and Intuition. London: Hodder and Stoughton.

Indrafachrudi, Soekarto. 2006. Bagaimana Memimpin Sekolah yang Efektif. Bogor: Ghalia Indonesia

Kolb, D. 1988. Executive Integrity. San Francisco: Jossey-Bass.

Manullang, Belferik dan Milfayetty. 2005. Teori Administrasi Manaj emen; Persepektif llmu Pendidikan. Medan: Yayasan Refleksi Pendidikan.

---, 2006. Kepemimpinan Pedagogik (Membangun Karakter Sumber Daya Manusia) . Medan: Program PascasarjanaUnimed.

Maxwell, John c ~ 1995. Mengembangkan Kepemimpinan di dalam Diri Anda.

Jakarta: Binarupa Aksara.

Nawawi, Hadari. 1994. llmu Administrasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nurdin, Syafruddin. 2005. Guru Profesional dan 1mplementasi Kurikulum. Jakarta: Quantum Teaching.

Pakpahan, E. 2005. Hubungan Sikap Inovasi dan Pemberian Kompensa8i dengan

Prestasi Kerja Guru SMA Negeri di Kota Medan. Tesis. Medan: PPs

Unimed.

Patton, Patricia 2002, EQ-Leadership Skills, alih bahasa Anita B. Haryanto, Mitra Media.

Percy, Ian. 1997. Going Deep, Exploring Spirituality in Life and Leadership. Alih Bahasa Rudi Ronald. Jakarta: BIP.

(30)

Purwanto, M. Ngalim, dan Djojopranoto, Sutadji, (1998). Administrasi Pendidikan.

Jakarta: Mutiara Sumber Widya.

Saherti~ Piat A., I994. Projil Pendidik Profesional. Y ogyakarta: Andi Offset.

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana.

Santoso, Singgih. 2002. SPSS Versi II : Mengolah Data Statistik secara Profesional,

Jakarta : Gramedia

Sinetar, Marsha. 200 1. Sp iritual Intelegence; Kecerdasan Sp iritual Balajar dari Anak yang Mempunyai Kesadaran Dini. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Subroto, B. Surya I994. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah.

Jakarta: Bina Aksara.

Sudj ana I996, Metoda Statistika, Bandung : Tarsito.

Sukidi. 2002. Kecerdasan Spiritual: Mengapa SQ Lebih Penting Daripada IQ dan EQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Suryabrata 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Jakarta: Tamita

Utama.

Syafaruddin dan lwan Nasution. 2005. Manajemen Pembelajaran. Ciputat : Quantum Teaching.

Tilaar, H A R. 200I, Manajemen Pendidikan Nasional; Kajian Pendidikan Masa Depan, Bandung : Remaja Rosda Karya.

Timpe, A. Dale. 1993, Kinerja; Seri Manaajemen Sumber Daya Manusia, alih bahasa Sofyan Cikmat, Jakarta : Elek Media Komputindo.

Tobroni. 2005. The Spiritual Leadership. Malang: UMM.

Tjahyono, Harry. 2003. Kepemimpinan Dimensi ·Keempat, Selamat Tinggal Krisis Kepemimp inan. Jakarta: Elek Media Komputindo.

UdikAbdullah, Mas. 2005. Meledakkan IESQ dengan Langkah Takwa dan Tawakal.

Jakarta: Zikrul Hakim.

Zohar dan Marshall. 2000. SQ; Spiritual lntellegence, The Ultimate Intellegence.

London: Bloomsbury.

Gambar

Tabel 19 : Matiilcs Antar KorelasiVariabel X1,X2, dan Y .. :.-.................
Gambar 1 : Model Konstilasi Masalah antar Variabel X., X2, dan Y..........

Referensi

Dokumen terkait

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 042/U/2000 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENETAPAN

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 19/PPBJ/02.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian

[r]

a) Menjamin agar penyandang disabilitas dapat berpartisipasi secara efektif dan penuh dalam kehidupan politik dan publik atas dasar kesetaraan dengan yang lainnya,

Pada tahap terakhir arsitektur teknologi, hal yang dilakukan adalah identifikasi platform teknologi melalui laporan dan proyeksi teknologi, menentukan kriteria dan proses

pertimbangan visual kekayaan bahari Indonesia memberikan nuansa yang berbeda dalam mengolah desain motif batik serta belum banyak ditemui sebagai sumber ide. motif

You can also make an MS-DOS startup disk using the format program in Windows XP (run format from the Command Prompt) or Windows Vista (run format from an Administrator

Penelitian ini menggunakan program analisis regresi linear berganda dengan perangkat spss 20.0 for windows untuk menunjukkan bahwa citra merek, kepercayaan merek, dan