• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skrining Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Biji dan Ekstrak Etanol Kulit Buah Anggur Hitam (Vitis vinivera L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Skrining Antibakteri Dari Ekstrak Etanol Biji dan Ekstrak Etanol Kulit Buah Anggur Hitam (Vitis vinivera L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acne."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRINING AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI

EKSTRAK ETANOL BIJI DAN EKSTRAK ETANOL KULIT

BUAH ANGGUR HITAM (

Vitis vinifera

L.) TERHADAP

BAKTERI

Propionibacterium acne

Skripsi

I GUSTI AYU AGUNG RATIH CARDIANI PUTRI

1108505056

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

ii

Lembar Pengesahan

SKRINING AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI

EKSTRAK ETANOL BIJI DAN EKSTRAK ETANOL KULIT

BUAH ANGGUR HITAM (

Vitis vinifera

L.) TERHADAP

BAKTERI

Propionibacterium acne

Skripsi

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi (S.Farm.) di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

Oleh

I GUSTI AYU AGUNG RATIH CARDIANI PUTRI

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

”Skrining Aktivitas Antibakteri Dari Ektrak Etanol Biji dan Ekstrak Etanol Kulit Buah Anggur Hitam (Vitis vinifera, L.) terhadap bakteri

Propionibacterium acnetepat pada waktunya.

Penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu kepada:

1. Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M. Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana.

2. Dr.rer.nat I Made Agus Gelgel Wirasuta, M.Si., Apt. selaku Ketua Jurusan di Jurusan Farmasi F.MIPA Universitas Udayana. Terima kasih atas bimbingan dan bantuannya.

(4)

iv

4. Putu Sanna Yustiantara, S.Farm., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya membimbing, mengarahkan, serta memberikan motivasi dan perhatian kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm., M.Sc., Apt selaku dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih atas bimbingan, dukungan, saran serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

6. Seluruh dosen pengajar beserta staf/pegawai di Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana yang telah banyak membantu penulis, terutama para staf yang telah banyak membantu dalam hal pengurusan surat dan kelengkapan administratif lainnya.

7. Keluarga khususnya Ni Luh Putu Sumarni selaku Ibu, I Komang Saji selaku ayah. Terimakasih atas dukungan, saran serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

8. Teman terdekat, I Kadek Suardika yang dari awal telah memberikan motivasi, perhatian, semangat, pengertian, kesabaran dan doa dalam segala kondisi selama penyusunan ini.

(5)

v

Terimaksih atas dukungan, saran serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis..

10. Seluruh keluarga besar penulis. Terimakasih atas dukungan, semangat, saran serta motivasi yang telah diberikan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan penyusunan skripsi ini selanjutnya. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Bukit Jimbaran, Januari 2016

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Anggur Hitam ... 7

(7)

vii

2.1.2 Deskripsi Tanaman ... 7

2.1.3 Kandungan Kimia ... 8

2.1.4 Aktivitas Farmakologi Biji Anggur Hitam... ... 9

2.1.5 Aktivitas Farmakologi Kulit Anggur Hitam ... 9

2.2 Ekstraksi... 10

2.3 Propionibacterium acne ... 11

2.3.1 Media Agar ... 12

2.4 Antibiotika untuk Mengobati Infeksi Bakteri P. acnes ... 12

2.5 Uji Aktivitas Antibakteri ... 14

(8)

viii

3.6.2 Variabel Terkendali ... 18

3.7 Batasan Oprasional Penelitian ... 18

3.8 Prosedur Penelitian ... 19

3.8.1 Determinasi Tanaman ... 19

3.8.2 Pengambilan dan Preparasi Sampel ... 19

3.8.3 Pembuatan Ekstrak Etanol Biji dan Ekstrak Etanol Kulit Buah anggur Hitam ... 20

3.8.4 Penetapan Kadar Air Ekstrak Etanol Biji dan Ekstrak Etanol Kulit Buah anggur Hitam ... 20

3.8.5 Sterilisasi Alat dan Bahan ... 21

3.8.6 Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Biji dan Kulit Anggur Hitam ... 21

3.8.7 Pembuatan Media ... 23

3.8.8 Uji Aktivitas Antibakteri ... 24

3.9 Analisis Data ... 26

3.8 Skema Penelitian... 28

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Sampel Anggur Hitam ... 29

(9)

ix

Ekstrak Etanol Kulit Buah Anggur Hitam ... 30 4.4 Uji Aktivitas Antibakteri ... 31 4.5 Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Anggur Hitam dan Ekstrak

Etanol Kulit Buah Anggur Hitam ... 35 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Rancangan Percobaan Uji Aktivitas Antibakteri Biji dan Kulit Buah

Anggur Hitam……... 26

Tabel 3.2 Kriteria interpretasi data untuk agen antimicrobial menurut Nation Comitte for Clinical Laboratory Standard (NCCLS) ……... 27

Tabel 4.1 Hasil Penetapan Kadar Air Ekstrak Etanol Biji Anggur Hitam

dengan Metode Gravimetri ... 30 Tabel 4.2 Hasil Penetapan Kadar Air Ekstrak Etanol Kulit Buah Anggur

Hitam dengan Metode Gravimetri ... 31 Tabel 4.3 Nilai Diameter Zona Hambat Ekstrak Etanol Biji Anggur Hitam

terhadap Bakteri P. acnes ... 32 Tabel 4.4 Nilai Diameter Zona Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Anggur

Hitam terhadap Bakteri P. acnes ... 32 Tabel 4.5 Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Anggur Hitam dan

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Vitis vinifera L... ... 7

Gambar 2.2 Biji Vitis vinifera L... 7

Gambar 2.3 Struktur Senyawa Proantosianidin………... 8

Gambar 2.4 Gambar Mikroskopik Propionibacterium acnes... 11

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Hasil Determinasi ... 47 Lampiran 2 Perhitungan Rendemen Ekstrak Biji Anggur Hitam ... 49 Lampiran 3 Perhitungan Rendemen Ekstrak Kulit Buah Anggur Hitam ... 49 Lampiran 4 Perhitungan Pembuatan Media Mueller Hinton Agar (MHA) ... 49 Lampiran 5 Komposisi Media ... 50 Lampiran 6 Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Uji Biji Anggur Hitam ... 50 Lampiran 7 Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Uji Kulit Buah Anggur Hitam

... 51 Lampiran 8 Ekstraksi Biji Anggur Hitam dan Ekstraksi Kulit Buah Anggur Hitam

... 53 Lampiran 9 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Anggur Hitam dan Ekstrak

Etanol Kulit Buah Anggur Hitam ... 54 Lampiran 10 Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Anggur Hitam dan Ekstrak

(13)

xiii

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

Agen Inflammatory : Agen yang menyebabkan adanya inflamasi

Flora normal : Merupakan mikroorganisme yang dapat ditemukan pada

tubuh manusia tanpa menyebabkan penyakit

IC50 : Inhibition Concentration 50%, merupakan ukuran

kuantitatif yang menunjukkan berapa banyak obat tertentu atau substansi (penghambat) yang diperlukan untuk menghambat suatu proses biologis (atau komponen dari sebuah proses, yaitu enzim, sel, sel reseptor atau mikroorganisme) sebanyak 50%.

Stress oksidatif : Keadaan dimana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya.

Antioksidan endogen : Antioksidan alami yang berasal dari dalam tubuh. Antioksidan eksogen : Antioksidan sintesis yang berasal dari luar tubuh

MHA : Mueller Hinton Agar.

MHB : Mueller Hinton Broth.

CFU : Collony Forming Unit.

NCCLS : Nation Comitte for Clinical Laboratory Standards.

(14)

xiv

ABSTRAK

Acne vulgaris (jerawat) merupakan suatu penyakit kulit yang paling umum terjadi pada remaja, dimana salah satu bakteri penyebab jerawat adalah bakteri gram positif Propionibacterium acne yang bersifat anaerob. Anggur hitam (Vitis vinifera L.) yang berasal dari famili Vitaceae telah terbukti secara ilmiah memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol biji anggur hitam dan ekstrak etanol kulit buah anggur hitam (Vitis vinifera L.) terhadap bakteri P. acnes.

Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Sampel yang digunakan adalah 5 variasi konsentrasi dari ekstrak etanol biji anggur hitam dan ekstrak etanol kulit buah anggur hitam masing-masing dalam CMC-Na 0,5% b/v (12,5 mg/mL; 25 mg/mL; 50 mg/mL; 100 mg/mL dan 200 mg/mL) dengan kontrol positif Doksisiklin.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5 variasi konsentrasi ekstrak etanol biji anggur hitam dan ekstrak etanol kulit buah anggur hitam tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes. Hal ini diduga karena ketidastabilan senyawa aktif antibakteri proantosianidin dan ketahanan dari bakteri P. acnes itu sendiri.

(15)

xv

ABSTRACT

Acne Vulgaris (Acne) is a common skin disease of adolescence, Propionibacterium acne is the one of gram positive anaerob bacteria that can cause acne. Black grape (Vitis vinifera, L.) from family Vitaceae has been reported as an antibacterial against the gram positive bacteria Staphylococcus aureus. The aim of this research is to determine the antibacterial activity of ethanol extract of black grape seed and ethanol extract of black grape skin (Vitis vinifera, L.) against P. acnes. The disk diffusion method was used for the antibacterial activity’s test. The samples are 5 variations concentration of ethanol extract of black grape seed and ethanol extract of black grape skin respectively in CMC-Na 0,5 % w/v (12,5 mg/mL; 25 mg/mL; 50 mg/mL; 100 mg/mL and 200 mg/mL) and Doxycyclin as the positive control.

The test’s result showed that the 5 concentrations of ethanol extract of black grape seed and skin respectively can’t inhibit the growth of P. acnes. That can be caused by the instability of proanthocyanidin as the active antibacterial compound and the endurance of Propionibacterium acnes.

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Acne vulgaris (jerawat) merupakan suatu penyakit kulit yang paling umum

terjadi pada remaja, dalam beberapa kasus jerawat dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian remaja yang diikuti oleh masalah sosial dan ekonomi (Uta, 2003). Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit dipenuhi oleh minyak, sel kulit mati dan bakteri. Bakteri-bakteri penyebab jerawat diantaranya Propionibacterium acnes (P. acnes), Staphylococcus aureus, Staphylococus epidermidis dan Pityrosporum ovale (Lorena et al., 2011). Diantara

bakteri-bakteri tersebut P. acnes yang memiliki peranan paling penting dalam patogenesis jerawat (Burkhart et al., 1999). P. acnes adalah bakteri gram positif anaerob yang merupakan flora normal pada kulit. P.acnes menghasilkan berbagai molekul biologis dan enzim yang berperan sebagai agen inflammatory pada jerawat (Pothitirat et al., 2010).

(17)

2

endogen dapat digunakan untuk mengikat radikal bebas yang mempengaruhi tingkat keparahan jerawat (Sutono, 2013). Dengan kata lain, senyawa yang baik untuk menangani jerawat adalah senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri, antilipase, antiinflamasi dan antioksidan (Irmanida et al., 2010).

Selama 30 tahun, antibiotik oral paling umum yang digunakan untuk mengobati jerawat yaitu eritromisin, tetrasiklin, doksisiklin, dan minosiklin. Terapi dengan obat-obat ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan, dan dapat terus berlanjut selama bertahun-tahun. Secara khusus, paparan jangka panjang dari antibiotik oral menciptakan tekanan selektif yang luar biasa bagi munculnya resistensi terhadap P. acnes. Tingkat resistensi P. acnes akan meningkat sesuai dengan panjangnya pengobatan. Dalam studi terhadap 151 pasien, tingkat resistensi pada pasien yang tidak pernah mengkonsumsi antibiotik adalah 0, dibandingkan dengan pasien yang menggunakan antibiotik selama 618 minggu mengalami resistensi 6,25% dan 21.6% pada pasien menggunakan antibiotik pada waktu yang cukup lama. Studi lain mengidentifikasi munculnya resistensi terhadap P. acnes setelah minggu 12 hingga 24 dari awal terapi antibiotik (Swanson, 2003).

Buah anggur (Vitis vinifera L) merupakan salah satu tanaman asli Indonesia yang telah dibuktikan secara ilmiah memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi. Ekstrak etanol biji anggur hitam dan Ekstrak etanol kulit buah anggur hitam memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 11µg/mL dan

(18)

3

etanol biji V. vinifera L. telah dilaporkan mampu menghambat peradangan telinga dan edema pada tikus serta infiltrasi leukosit polimorponuklear setelah pemberian ekstrak selama 30 menit (Xia et al., 2010). Efek dari kombinasi ekstrak biji dan kulit buah anggur hitam hampir sejajar dengan indometasin yang sering digunakan untuk penyakit degeneratif sendi (Xia et al., 2010). Dalam kemampuannya sebagai antibakteri, Ekstrak etanol biji anggur hitam dilaporkan mampu menghambat pertumbuhan bakteri lain penyebab jerawat yaitu Staphylococcus aureus pada konsentrasi 0,5 mg (Rathi and Swahnhey, 2013). Selain bagian biji, bagian kulit buah anggur hitam juga dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus (Nirmala and Narendhirakannan, 2011).

(19)

4

mengendapkan protein dari mikroba (Ashok and Vijayalakshmi, 2013). Senyawa lain yang memiliki aktivitas antibakteri dari biji dan kulit buah anggur hitam adalah proantosianidin (Fine, 2000).

Metode uji yang digunakan pada penelitian ini adalah metode difusi disk karena metode ini merupakan metode yang paling umum untuk menguji aktivitas antimikroba (Khoneman et al., 1994). Indikator keberhasilan yang diperoleh dengan metode difusi disk adalah adanya zona hambatan di sekitar cakram yang menandakan bahwa zat aktif memiliki aktivitas antibakteri (Black, 1999).

Berdasarkan aktivitas antibakteri yang dimiliki oleh ekstrak etanol biji dan ekstrak etanol kulit buah anggur hitam terhadap bakteri gram positif S. aureus dan telah dibuktikan juga bahwa ekstrak etanol biji dan ekstrak etanol kulit buah anggur hitam memiliki aktivitas antiiflamasi dan antioksidan dimana kedua aktivitas tersebut dibutuhkan dalam pengobatan jerawat, maka pada penelitian ini akan dilakukan pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol biji dan ekstrak etanol kulit buah anggur hitam terhadap bakteri penyebab jerawat P. acnes yang juga merupakan bakteri gram positif. Pada penelitian ini juga akan dilakukan skrining kandungan kimia secara kualitatif tanaman anggur hitam untuk mengetahui kandungan kimia apa saja yang terkandung.

1.2. Rumusan Masalah

(20)

5

1.2.2 Bagaimanakah aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol kulit buah anggur hitam (Vitis Vinifera L.) terhadap bakteri penyebab jerawat yaitu P. acnes ?

1.2.3 Kandungan kimia apa saja yang terdapat pada ekstrak etanol biji buah anggur hitam (Vitis Vinifera L.) ?

1.2.4 Kandungan kimia apa saja yang terdapat pada ekstrak etanol kulit buah anggur hitam (Vitis Vinifera L.) ?

1.3. Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui potensi ekstrak etanol biji anggur hitam (Vitis Vinifera L.) sebagai agen penanganan jerawat melalui mekanismenya sebagai antibakteri terhadap P.acnes.

1.3.2 Untuk mengetahui potensi ekstrak etanol kulit buah anggur hitam (Vitis Vinifera L.) sebagai agen penanganan jerawat melalui mekanismenya

sebagai antibakteri terhadap P.acnes.

1.3.3 Untuk mengetahui kandungan kimia apa saja yang terdapat pada ekstrak etanol biji buah anggur hitam (Vitis Vinifera L.)

(21)

6

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Dari penelitian ini akan diperoleh informasi mengenai kemampuan antibakteri dari ekstrak etanol biji dan ekstrak etanol kulit buah anggur hitam sebagai agen penanganan jerawat melalui mekanismenya sebagai antibakteri terhadap bakteri P. acnes dan informasi mengenai kandungan kimia apa saja yang terkandung dalam ekstrak etanol biji dan ekstrak etanol kulit buah anggur hitam.

(22)

7

BAB II

TINJAUANPUSTAKA

2.1 Buah Anggur Hitam

2.1.1 Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta Class : Magnoliopsida Famili : Vitaceae Genus : Vitis

Spesies : Vitis vinifera (L.)

(Liang and Drohojowski, 2008).

2.1.2 Deskripsi Tanaman

Buah anggur hitam berbentuk bulat, seperti berry yang tumbuh menjuntai dan dapat langsung dimakan. Kulit buahnya umumnya tipis dan halus dilapisi dengan

Gambar 2.1 Vitis vinifera (L.) (Liang and Drohojowski, 2008)

(23)

8

lapisan lilin halus. Dagingnya seperti bulir yang banyak air dengan 4 buah biji atau lebih di dalamnya. Ketika buah anggur matang, warnanya bervariasi, dari merah, biru, ungu hingga hitam (Liang and Drohojowski, 2008).

2.1.3 Kandungan Kimia

(24)

9

Gambar 2.3 Struktur senyawa proantosianidin (Fine, 2000)

2.1.4 Aktivitas Farmakologi dari Ekstrak Etanol Biji Buah Anggur Hitam (Vitis

vinifera L.)

Ekstrak etanol dari biji anggur hitam memiliki kemampuan sebagai antibakteri terhadap bakteri gram positif Staphylococcus aureus dengan zona hambatan sebesar 26 mm pada konsentrasi 0,5 mg. (Rathi and Swahnhey, 2013).

Selain aktivitas antibakteri, ekstrak etanol biji anggur hitam terbukti mampu menghambat peradangan telinga dan edema pada tikus serta infiltrasi leukosit polimorponuklear yang diinduksi oleh 12-O-tetradecanoylphorbol-13-asetat setelah diobati dengan ekstrak selama 30 menit (Xia et al., 2010).

Ekstrak etanol biji anggur hitam (Vitis vinifera L.) memiliki aktivitas antioksidan tinggi dengan nilai IC50 sebesar 11µg/mL yang dibandingkan aktivitasnya dengan

asam askorbat memiliki IC50 sebesar 5µg/mL (Nirmala and Narendhirakannan, 2011). 2.1.5 Aktivitas Farmakologi dari Ekstrak Etanol Kulit Buah Anggur Hitam

(Vitis vinifera L.)

(25)

10

kemampuan sebagai antibakteri terhadap bakteri gram positif Staphylococcus aureus dengan zona hambatan yang dinyatakan dalam SD sebesar 3,1±0,15 pada konsentrasi 50 mg/mL (Nirmala and Narendhirakannan, 2011).

Ekstrak etanol kulit dari buah anggur hitam memiliki juga aktivitas antioksidan yang cukup tinggi yakni dengan nilai IC50 sebesar 15µg/mL (Nirmala and

Narendhirakannan, 2011). Selain itu, efek dari kombinasi dari ekstrak biji dan kulit buah anggur hampir sejajar dengan indometasin, yaitu obat umum terhadap penyakit degeneratif sendi. Temuan ini menunjukkan bahwa senyawa fenolik dalam ekstrak etanol kulit buah anggur yang memiliki aktivitas antiinflamasi (Xia et al., 2010).

2.2 Ekstraksi

(26)

11

45°C, sehingga metode soxhletasi dapat digunakan untuk menyari senyawa polifenol yang ada pada biji dan kulit buah anggur hitam.

Prinsip dari soxhletasi adalah penyarian yang berulang – ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dengan menggunakan pelarut yang sedikit. Apabila proses penyarian ini telah selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang tersari (Kusmardiyani, 1992). Keuntungan metode ini adalah dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan langsung (Vinny dkk., 2013).

2.3 Propionibacterium acnes

Propionibacterium acnes (P. acnes) adalah organisme yang pada umumnya

memberi kontribusi terhadap terjadinya jerawat (Jawetz et al., 2005). Adapun klasifikasi secara ilmiah dari P. acnes adalah sebagai berikut :

(27)

12

Gambar 2.4 Mikroskopik bakteri P. acnes ( Mak et al., 2013)

P. acnes merupakan bakteri gram positif yang secara morfologi dan susunannya termasuk dalam kelompok bakteri corynebacteria, tetapi tidak bersifat toksigenik. Bakteri ini termasuk flora normal pada kulit, P. acnes merupakan bakteri yang memiliki peranan yang penting dalam patogenesis jerawat dengan menghasilkan lipase yang memecah asam lemak bebas dari lipid kulit. Asam lemak ini dapat mengakibatkan inflamasi jaringan ketika berhubungan dengan sistem imun dan mendukung terjadinya jerawat. P. acnes termasuk bakteri yang tumbuh lambat. Bakteri ini tipikal bakteri anaerob gram positif yang toleran terhadap udara (Putri, 2010).

Adapun ciri-ciri penting dari bakteri P. acnes adalah berbentuk batang tak teratur yang terlihat pada pewarnaan gram positif. Bakteri ini dapat tumbuh di udara dan tidak menghasilkan endospore. Bakteri ini dapat berbentuk filament bercabang atau campuran antara bentuk batang/filamen dengan bentuk koloid. P. acnes memerlukan oksigen mulai dari aerob atau anaerob fakultatif sampai ke mikroerofilik atau anaerob (Putri, 2010).

(28)

13

Pada penelitian ini dipilih Mueller Hinton (MH) karena media ini telah direkomendasikan oleh European Comitte for Antimicrobial Susceptibility Testing (EUCAST) untuk tes antibakteri terutama bakteri aerob dan facultative anaerobic bacteria untuk makanan dan materi klinis. Media agar ini juga telah terbukti

memberikan hasil yang baik dan reprodusibel (reproducibility) untuk uji antibakteri dengan metode difusi disk (Lippincot dan Wilkins, 2005).

2.4 Antibiotika Untuk Mengobati Infeksi Bakteri P. acnes

Penggunaan antibiotika dalam mengobati masalah jerawat yang disebabkan oleh bakteri P. acnes dibedakan menjadi dua golongan yakni oral dan topikal. Antibiotika per oral yang sering digunakan dalam pengobatan jerawat adalah eritromisin dan tetrasiklin maupun turunannya yaitu doksisiklin dan minosilin. Penggunaan antibiotika per oral digunakan bagi penderita yang mengalami iritasi lokal saat menggunakan antibiotika topikal dan juga kesulitan pengaplikasian pada bagian-bagian tertentu seperti punggung. Antibiotika yang digunakan per oral memiliki mekanisme utama yakni mampu menekan pertumbuhan bakteri P. acnes sehingga mampu menurunkan inflamasi (Thiboutot, 2000).

(29)

14

meskipun tidak menurunkan produksi sebum (Zaenglein et al., 2008). Menurut Burkhart et al., (1999), tetrasiklin telah dipercaya selama lebih dari 2 dekade untuk mengobati jerawat yang disebabkan oleh bakteri P. acnes karena mampu menghambat kemotaksis neutrophil lebih baik dibanding antibakteri lainnya. Akan tetapi tetrasiklin kini tidak banyak digunakan lagi karena angka resistensi yang cukup tinggi terhadap bakteri P. acnes (Theresia, 2013). Sehingga digunakan doksisiklin dan minosiklin yang merupakan antibiotika turunan tetrasiklin sebagai terapi antibiotika oral lini pertama untuk jerawat yang ditimbulkan oleh bakteri P. acnes (Theresia, 2013).

Antibiotika topikal yang sering digunakan untuk pengobatan jerawat yang disebabkan oleh P. acnes adalah eritromisin dan klindamisin. Penggunaan klindamisin secara topical dapat menyebabkan iritasi lokal saat penggunaan, selain itu juga menyebabkan permasalahan sistemik, seperti menyebabkan diare, sakit perut, diare berdarah dan colitis (termasuk pseudo membranous colitis) (Siegle et al., 1986).

2.5 Uji Aktivitas Antibakteri

Saat ini terdapat berbagai macam metode untuk mengukur potensi antimikroba dari suatu zat antimikroba, metode yang umum digunakan yaitu metode difusi dan metode dilusi (Black, 1999). Pada penelitian ini digunakan metode difusi disk.

2.5.1 Metode Difusi Disk

(30)

15

sehingga agen antimikroba dapat berdifusi pada media agar tersebut. Area jernih mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba pada permukaan media agar (Pratiwi, 2008). Metode difusi disk paling sering digunakan karena memiliki beberapa keuntungan yaitu, ekonomis, sederhana (mudah dikerjakan) dan reproduksibel. Metode difusi disk sering dianjurkan untuk digunakan oleh World Health Organization (WHO) dan Nation Comitte for Clinical Laboratory Standard (NCCLS) (Anand et al., 2002).

(31)

16

Gambar

Gambar 2.1 Vitis vinifera (L.)
Gambar 2.3 Struktur senyawa proantosianidin (Fine, 2000)
Gambar 2.4 Mikroskopik bakteri P. acnes ( Mak et al., 2013)

Referensi

Dokumen terkait

In this context, ICIMOD and regional partners have evolved Transboundary Landscape concept to address the issues of conservation and sustainable use of natural resources

[r]

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi

ITZ charucterization for fiber-cement matrix composites is manifested for fiber pullout problern as strain energy released rate G;n1 by LEFM

Serial port not found. Problem uploading to board. First, check that your board is connected to your computer and is indicating good power with a lit LED marked ON. With this

dikembangkan sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran, hal ini berdasarkan pada hasil penilaian ahli media terhadap aspek efektifitas, animasi, teks, audio,

Indosat adalah penyelenggara telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang memberikan layanan jasa selular (Mentari, Matrix dan IM3), jasa telekomunikasi tetap atau

Sehubungan dengan Perusahaan Saudara-saudara masuk sebagai Calon Daftar Pendek Seleksi Umum Pengadaan Jasa Konsultansi paket pekerjaan Study Kelayakan Pembangunan