• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penataan Atmosfer Toko Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Pada PT.Agronesia Divisi Makanan Minuman (Bandoengsche Melk Centrale), Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penataan Atmosfer Toko Terhadap Tingkat Kepuasan Pelanggan Pada PT.Agronesia Divisi Makanan Minuman (Bandoengsche Melk Centrale), Bandung."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

... i

……… iv

……… viii

... x

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Penelitian ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 10

1.6.1 Jenis Penelitian dan Metode yang digunakan ... 10

1.6.2 Operasionalisasi Variabel ... 10

1.6.3 Metode Penarikan Sampel ... 14

1.6.3.1 Jenis dan Sumber Data ... 14

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data ... 16

1.6.5 Metode Analisis Data ... 18

1.6.6 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 19

(2)

,

2.1 Pengertian Restoran ... 24

2.1.1 Pengertian ... 27

2.2 Atmosfer Toko ... 27

2.2.1 Pengertian Atmosfer Toko ... 27

2.2.2 Elemen)elemen Atmosfer Toko ... 28

2.2.2.1 (Bagian Luar Toko) ... 28

2.2.2.2 (Bagian Dalam Toko) ... 33

2.2.2.3 (Tata Letak Barang Dalam Toko) ... 42

2.2.2.4 (Area Pembelian Dalam Toko) ... 46

2.3 Kepuasan Konsumen ... 50

2.3.1 Konsep dan Pengertian Kepuasan Konsumen ... 50

2.3.2 Mengukur Kepuasan Pelanggan ... 54

2.3.3 Pentingnya Kepuasan Konsumen ... 56

2.4 Pengaruh Penataan Atmosfer Toko terhadap Kepuasan Konsumen ... 58

, 3.1 Objek Penelitian ... 62

3.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 62

(3)

3.4 Kegiatan Usaha BMC ... 66

3.5 Bauran Pemasaran yang dilakukan BMC ... 68

3.5.1 Produk ... 68

3.5.2 Harga ... 69

3.5.3 Tempat ... 70

3.5.4 Promosi ... 71

4.1 Penataan Atmosfer Toko pada BMC ... 72

4.1.1 Penataan BMC ... 72

4.1.2 Penataan BMC ... 75

4.1.3 Penataan BMC ... 79

4.1.4 Penataan BMC ... 80

4.2 Profil Responden ... 81

4.3 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan Atmosfer Toko Pada BMC ... 87

4.3.1 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan BMC ... 87

4.3.2 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan BMC ... 90

(4)

4.3.4 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan

BMC ... 97

4.4 Penataan Atmosfer Toko Dalam Mempengaruhi Kepuasan Konsumen BMC ... 99

4.5 Penilaian Konsumen Terhadap Penataan Atmosfer Toko Melalui Saran dan Kritik ... 103

4.6 Pengolahan Data ... 104

4.6.1 Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 104

4.6.2 Pengujian Hipotesis Terhadap Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Kepuasan Pelanggan BMC ... 107

4.6.2.1 Analisis koefisien korelasi Pearson ... 107

4.6.2.2 Analisis regresi berganda ... 108

5.1 Kesimpulan ... 111

5.2 Saran ... 115

... 116

(5)

Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel ………. 11

Tabel 4.1 Jenis kelamin responden ………. 81

Tabel 4.2 Usia responden ………. 82

Tabel 4.3 Pekerjaan responden ………. 83

Tabel 4.4 Pendapatan rata)rata responden tiap bulan …… 84

Tabel 4.5 Frekuensi berkunjung responden ……… 85

Tabel 4.6 Kendaraan yang digunakan responden ……… 85

Tabel 4.7 Jumlah uang yang dikeluarkan responden dalam sekali datang ke BMC ………... 86

Tabel 4.8 , Papan nama ………... 87

Tabel 4.9 , Pintu masuk ……… 88

Tabel 4.10 , Bangunan toko ……… 88

Tabel 4.11 , Keamanan parkir ……… 89

Tabel 4.12 , Lokasi toko ……… 90

Tabel 4.13 , Warna dan pencahayaan ….... 90

Tabel 4.14 , Alunan musik dan aroma ruangan……91

Tabel 4.15 , Desain lantai ……… 92

Tabel 4.16 , Sirkulasi dan temperatur udara ... 92

Tabel 4.17 , Keragaman produk ………….. 93

Tabel 4.18 , Karyawan ……….. 93

Tabel 4.19 , Kasir ……… 94

(6)

Tabel 4.21 , Pemanfaatan ruangan ……… 95

Tabel 4.22 , Jarak antar meja ……… 96

Tabel 4.23 , Arus lalu lintas dalam toko …… 97

Tabel 4.24 , Dekorasi dinding …… 97

Tabel 4.25 , Petunjuk letak toilet …… 98

Tabel 4.26 Pendapat responden mengenai perasaan puas yang dirasakan ketika berada di BMC ………. 99

Tabel 4.27 Pendapat responden mengenai perasaan nyaman yang dirasakan ketika berkunjung ke BMC ………… 99

Tabel 4.28 Pendapat responden mengenai lamanya waktu yang dihabiskan ketika berkunjung ke BMC ……… 100

Tabel 4.29 Penilaian responden lebih senang makan dan minum di BMC daripada di restoran lain ………... 101

Tabel 4.30 Pendapat responden mengenai keinginannya untuk merekomendasikan dan mengajak kerabatnya untuk mengunjungi BMC karena suasananya ... 102

Tabel 4.31 Pendapat responden mengenai kemungkinan ia akan berkunjung kembali ke BMC karena suasananya….. 103

Tabel 4.32 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ………. 104

Tabel 4.33 ……… 107

Tabel 4.34 ……… 108

Tabel 4.35 ANOVA ……….... 109

(7)

Gambar 1.1 Diagram elemen atmosfer toko ……… 8

Gambar 1.2 Skema kerangka pemikiran ……… 9

(8)

*3* % # ( + # "

Memasuki era pasar bebas, persaingan dalam dunia bisnis tidak bisa dihindarkan lagi. Bahkan persaingan tersebut kian hari kian bertambah ketat. Di mana banyak pesaing bisnis baru yang muncul dari berbagai bidang usaha. Untuk menghadapi persaingan, perusahaan harus dapat menciptakan nilai bagi pelanggan dan mempertahankannya dalam jangka panjang. Keberhasilan perusahaan bergantung pada kekuatan usahanya dan mampu mengungguli para pesaingnya. Perusahaan pun harus pandai membaca peluang)peluang dan hambatan)hambatan yang ada dalam pasar dan mengetahui apa yang menjadi kekuatan dan kelemahaannya, sehingga dapat menghadapi persaingan.

(9)

2004). Bidang usaha makanan dan minuman banyak diminati karena

mempunyai potensi pasar yang besar sekali dan akan terus bertambah.

Industri restoran merupakan salah satu bidang bisnis yang paling bersaing

dan berjiwa usaha.

Saat ini, konsumen dapat memilih berbagai macam alternatif

restoran yang menawarkan beraneka ragam makanan dan minuman yang

khas, disertai pelayanan yang cepat dan memuaskan serta ditunjang

dengan lokasi rumah makan yang strategis dan mudah dituju. Konsumen

menaruh minat pada restoran yang bukan hanya sebagai sebagai tempat

bersantap tetapi juga sebagai tempat berkumpul bersama keluarga dalam

acara)acara tertentu, teman maupun relasi. Oleh karena itu, perusahaan

harus memahami harapan pelanggan dan mengawasi kinerja para

pesaing. Perusahaan harus memikirkan strategi pemasaran yang tepat

dan sesuai dengan usaha yang dikelolanya agar dapat terus berjalan.

Penataan suasana toko ( ! ) merupakan suatu

strategi penting untuk menciptakan suasana restoran yang nyaman,

sehingga menciptakan citra dari restoran, menimbulkan kesan menarik

bagi konsumen dan mempengaruhi emosi konsumen untuk bersantap di

tempat itu. Konsumen pun ingin merasakan suasana yang nyaman,

santai, dan tenang ketika berkunjung ke restoran itu. Oleh karena itu, para

pengusaha bisnis makanan dan minuman berusaha menyediakan suatu

tempat yang unik, menarik, memadai, dan nyaman serta pelayanan yang

(10)

pengusaha tersebut untuk menarik perhatian konsumen dan berusaha

menguasai pangsa pasar yang ada.

Dari sekian banyak pilihan restoran, konsumen memilki banyak hal

yang menjadi pertimbangannya sampai pada memutuskan untuk memilih

restoran tertentu. Oleh karena itu, pihak pengusaha BMC berusaha memenuhi semua kriteria yang menjadi bahan pertimbangan

konsumennya, baik melalui produk yang ditawarkan maupun jasa

pelayanan ( servis ) yang diberikan sehingga dapat memberi kepuasan bagi konsumennya.

Berkaitan dengan uraian diatas, Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “ Pengaruh Penataan Atmosfer Toko Terhadap

Tingkat Kepuasan Pelanggan pada PT. Agronesia Divisi Makanan dan

Minuman (Bandoengsche Melk Centrale), Bandung.”

*31 5 7 + + # "

Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat diidentifikasi

beberapa pokok permasalahaan sebagai berikut:

1. Bagaimana penataan atmosfer toko yang diciptakan oleh

Bandoengsche Melk Centrale (BMC)?

2. Bagaimana penataan atmosfer toko mempengaruhi tingkat

(11)

*38 #

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penataan atmosfer toko yang diciptakan oleh BMC.

2. Untuk menguji pengaruh atmosfer toko terhadap tingkat kepuasan pelanggan pada BMC.

*39 ( #

• Bagi Perusahaan

Perusahaan dapat mengetahui apakah kebijakan tentang atmosfer tokonya sudah baik atau perlu diperbaiki dalam meningkatkan kepuasan pelanggannya dan perusahaan dapat memahami pelanggannya lebih baik lagi dan dapat menentukan kebijakan dan strategi yang berkaitan dengan penataan atmosfer toko yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan dapat terciptanya kepuasan bagi pelanggannya.

*30 % ( ! %

(12)

pelanggan akan merasa amat puas atau senang, dan sebaliknya apabila kinerja berada di bawah harapan, pelanggan akan merasa kecewa atau puas. Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan pelanggan akan mempengaruhi perilaku pelanggan tersebut berikutnya.

Menurut Kotler, seorang pelanggan akan merasa sangat puas apabila ia telah mendapatkan sesuatu hal yang diinginkan pada waktu dan tempat yang tepat. Karena pelanggan yang telah memperoleh kepuasan sesuai dengan apa yang diinginkannya, maka akan sukar untuk mengubahnya. Pelanggan yang puas cenderung akan menjadi pelanggan yang setia.

Mencapai tingkat kepuasan tertinggi adalah tujuan utama pemasaran. Pemasaran bukanlah semata)mata membuat penjualan; melainkan tentang bagaimana memuaskan pelanggan terus)menerus. Ketika pelanggan merasa puas, penjualan berikutnya akan terjadi. Mempertahankan kepuasan dari waktu ke waktu akan membina hubungan yang baik dengan pelanggan.

(13)

Pencapaian kepuasan merupakan suatu proses yang dinamis dan tidak pernah berhenti: pekerjaan yang tak pernah terselesaikan, aturan) aturannya berubah, lingkungannya selalu berubah)ubah dengan munculnya pesaing)pesaing baru dan apa yang dulu dianggap sebagai pengalaman “ Wow” sekarang merupakan hal yang biasa.

Dalam pemasaran modern, untuk memuaskan kebutuhan

pelanggan, perusahaan tidak hanya membutuhkan produk yang baik dan harga yang mudah dijangkau oleh pelanggan saja, tetapi perusahaan juga harus memilih saluran komunikasi yang efisien untuk menyampaikan

pesannya.

Menurut Kotler (2000;560)561) saluran komunikasi terdiri dari 2 jenis utama yaitu:

1) Saluran komunikasi personal

Saluran komunikasi personal melibatkan dua atau lebih orang yang langsung berkomunikasi satu sama lain. Mereka dapat berkomunikasi lewat tatap muka, satu orang terhadap , lewat telepan atau surat. Saluran komunikasi personal memperoleh efektivitasnya lewat kesempatan memberikan presentasi dan umpan balik sendiri.

2) Saluran komunikasi non)personal

(14)

• : berupa media cetak (koran, majalah), media penyiaran (radio, televisi), media elektronik ( , " ), dan media display ( papan nama, papan tanda, plakat / poster).

# ! : “lingkungan yang dikemas” yang menciptakan / memperkuat keinginan pembeli kepada pembelian produk

" : kejadian tertentu yang dirancang untuk menyampaikan

pesan tertentu kepada sasaran.

Dalam menarik dan mempertahankan pelanggan, berbagai cara dilakukan mulai dari keragaman produk, bauran pelayanan sampai rancangan suasana toko. Dalam hal ini Menurut Buchari Alma (2004;189) berkata bahwa “ Usaha mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung ( " ).

Menurut Philip Kotler (2000;527), Atmosfer adalah suatu lingkungan yang dikemas dan dirancang oleh orang)orang kreatif yang menggabungkan rangsangan visual, pendengaran, bau, dan perasaan untuk mencapai beberapa tujuan di antaranya adalah mendorong kecenderungan pembeli pada pembelian suatu produk.

(15)

(bagian dalam toko)$ (tata letak barang dalam toko)$

! (area pembelian dalam toko).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.1 Gambar 1.1

(% ! # ! !'+7 % ' '

Sumber: Barry Berman & Joel R Evans Retail Management : A Strategic Approach, Seventh edition, Englewood Cliff New Jersey : Prentice Hall Inc. ( 1998;553 )

*Store Front *Visibility

*Entrance *Uniqueness

*Marquee *Surrounding Stores

*Display Windows *Surrouding Area *Height of Building *Parking

*Size of Building *Congestion

*Flooring *Vertical Transportation

*Colors *Dead Areas

*Lighting *Personnel

*Scent, Sound *Self)Service

*Fixtures *Merchandise

*Wall Textures *Prices (Level & Display) *Temperature *Cash Register Placement *Width of Aisles *Technology/Modernization *Dressing Facilities *Cleanliness

*Allocation of Floor Space for *Space/Merchandise Selling, Merchandise, Category

Personnel, and Customers *Department Locations *Product Groupings *Arrangement within

*Traffic Flow Department

*Assortment *Cut Case and Dump Bins *Theme)Setting *Posters, Signs, and Card

*Ensemble *Mobiles

(16)

Sesuai dengan judul di atas, penulis menetapkan dua variabel

dalam penelitian ini, yaitu : Faktor Penataan Atmosfer Toko sebagai

variabel bebas dan Kepuasan Pelanggan sebagai variabel terikat.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat diungkapkan

suatu hipotesis sebagai berikut: ada pengaruh penataan atmosfer toko

terhadap tingkat kepuasan pelanggan.

Gambar 1.2

! % ( ! %

EXTERIOR INTERIOR STORE

LAYOUT

Atmosfer toko yang baik

(17)

*3: '5 #

*3:3* , + # 5 '5 $ ( (

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian survei

deskriptif dan verifikatif. Metode survei deskriptif, yaitu suatu metode

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu objek penelitian

dalam suatu keadaan sebenarnya. Sedangkan metode survei verifikatif,

yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan

informasi dari berbagai pihak dari perusahaan yang berhubungan

langsung dengan kepuasan pelanggan akibat penataan atmosfer toko

tersebut.

*3:31 & % + ' # + + % 4 #

Variabel)variabel penelitian ini dibagi menjadi:

1. Variabel Bebas ( % )

yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah atmosfer

toko, karena atmosfer toko dapat mempengaruhi tingkat kepuasan

pelanggan.

2. Variabel Tidak Bebas ( % )

yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain.

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kepuasan pelanggan,

(18)

Untuk memberikan keterangan yang lebih lengkap mengenai kedua

variabel di atas, dapat dilihat pada tabel operasionalisasi variabel di

bawah ini:

Variabel Indikator Ukuran Skala

(19)
(20)
(21)

*3:38 '5 % !& #

*3:383* , + 5 !4 %

Dalam penelitian ini digunakan adalah metode deskriptif dengan

mengumpulkan data primer, data sekunder serta data penunjang lainnya.

1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang menjadi

objek dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penataan

atmosfer toko dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan yang

bertujuan untuk membandingkan hasil yang diperoleh dari perusahaan

dengan teori yang sudah ada.

Data)data yang sudah terkumpul dari perusahaan tersebut

kemudian diolah dan dianalisis oleh penulis untuk menghasilkan

rekomendasi yang bermanfaat dan sebagai pembuktian hipotesis.

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode pengambilan sampel acak sederhana ( &

'), yaitu orang yang mengunjungi outlet BMC yang dianggap

mewakili sebagai pelanggan. Pengambilan sampel dilakukan untuk

mengetahui apakah data yang diambil mewakili populasi yang ada atau

tidak. Menurut buku Metode Riset Bisnis karangan Husein Umar

(2002;141), untuk menentukan jumlah sampel (n) yang dapat mewakili

populasi dapat digunakan rumus Slovin (1960) yang dikutip Sevilla (1994)

sebagai berikut:

n =

(22)

n =

+

n = = 44.378698 ≈ ( dibulatkan )

Keterangan:

n : jumlah sampel

N : ukuran populasi

e : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditorerir, misalnya 2 %

Ukuran populasi (N) diatas adalah jumlah rata)rata pembeli di outlet

BMC perbulannya yang didapat dari hasil wawancara penulis dengan

Manajer Pemasaran BMC yaitu sebesar 30.000 orang. Sedangkan tingkat

error (e) penulis menggunakan sebesar 15%. Hasil yang didapatkan dari

perhitungan diatas sebesar 44.378698 responden, maka penulis

membulatkan dan menetapkan jumlah responden sebanyak 50 orang.

*3:39 ( !& #

Dalam melakukan pengumpulan data, penulis menggunakan 3

macam teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Observasi

Yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung dengan

(23)

2. Wawancara

Yaitu dengan mengajukan pertanyaan)pertanyaan langsung kepada

pihak)pihak di dalam perusahaan yang berhubungan dengan masalah

“ Penataan atmosfer toko terhadap tingkat kepuasan pelanggan.”

3. Kuesioner

Yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data atau

keterangan dengan memberikan pertanyaan)pertanyaan tertulis mengenai

“ Penataan atmosfer toko terhadap tingkat kepuasan pelanggan.”

Penelitian setiap butir pertanyaan mengenai “ Pengaruh atmosfer toko

terhadap tingkat kepuasan pelanggan di Outlet BMC” menggunakan skala

yang terdiri dari :

Jawaban :

Sangat Setuju Sekali diberi bobot 5

Sangat Setuju diberibobot 4

Setuju diberibobot 3

Tidak Setuju diberi bobot 2

Sangat Tidak Setuju diberi bobot 1

# 5 + 5 # 4 # +

Menurut Husein Umar dalam bukunya Metode Riset Bisnis

2002;103), data dapat menjadi tidak berguna, karena kuesioner yang

(24)

itu, perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas agar hasil riset dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Sedangkan menurut Rambat Lupiyoadi dalm bukunya Manajemen Pemasaran Jasa (2003;201)202), uji validitas dan reliabilitas alat ukur dilakukan untuk memastikan instrumen tersebut merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sedangkan Reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran terhadap aspek yang sama pada alat ukur yang sama atau

disebut juga & (Singarimbun an

Effendi,1989). Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah kuesioner.

Pada penelitian ini, uji reliabilitas alat ukur yang akan digunakan

adalah ! # ! . Jika nilai dari ! # ! mendekati 1, ini

menunjukan bahwa pengukuran yang kita gunakan reliabel atau jawaban responden cenderung sama walaupun diberikan pada orang dan bentuk pertanyaan yang berbeda.

Rumus ! # ! :

− + = α

(25)

Jenis Validitas pengukuran dalam penelitian ini terkait dengan Validitas Konstruksi ( % ). Validitas Konstruksi ini lebih terarah pada pertanyaan mengenai apa yang sebenarnya diukur oleh alat pengukur yang ada. Validitas pengukuran tersebut dapat dilihat pada

( ) tampilan SPSS uji reliabilitas, atau

secara manual dapat menggunakan rumus indek korelasi.

( ) adalah korelasi antaritem bersangkutan dengan sel

item sisa lainnya. Secara umum, jika nilai ( )

lebih besar dari 0.2, maka pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid ( Marija J. Norusis / * *

& 6.0 ).

*3:30 '5 # + +

Data yang diperoleh kemudian diolah secara komputerisasi dan disajikan dan disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis. Analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Analisis kualitatif

yaitu analisis data yang diteliti berupa keterangan dan uraian untuk memberikan gambaran mengenai “Penataan atmosfer toko.”

b. Analisis kuantitatif

(26)

*3:3: 6 ( ( &' + +

Ada 2 cara perhitungan dalam mengolah data yaitu dengan

menggunakan program SPSS 11.5 dengan menggunakan koefisien

korelasi Pearson, yang kriteria pengujian hipotesisnya menggunakan uji 1

pihak ( tolak Ho jika Sig < α ) atau perhitungan manual.

Untuk rancangan menganalisis dan mengolah data yang ada, penulis

menggunakan metode stastika sebagai berikut :

1. Analisis koefisien Pearson.

Rumusnya adalah:

(

) (

)

(

)

(

)

(

)

(

(

)

( )

)

[

Σ

Σ

Σ

Σ

]

Σ

Σ

Σ

=

di mana : r = koefisien korelasi Pearson

X = Atmosfer toko

Y = Kepuasan pelanggan

n = jumlah sampel

Nilai r terletak antara )1 ≤ r ≤ +1, di mana:

) Jika r= +1 atau mendekati +1 , berarti korelasi kedua variabel sangat

kuat / cukup kuat dan mempunyai korelasi yang searah ( Jika X naik,

maka Y naik ).

) Jika r= 0 atau mendekati 0 , berarti korelasi kedua variabel sangat lemah

(27)

) Jika r = )1 mendekati )1 , berarti korelasi kedua variabel sangat kuat /

cukup kuat dan mempunyai korelasi yang berlawanan ( Jika X meningkat,

maka Y menurun dan sebaliknya ).

Untuk menentukan kuat lemahnya koefisien korelasi tersebut, dapat

dilihat dari batasan seperti yang dikemukakan oleh Dean J. Champion

(1981;302), yaitu : ) 0.00 – 0.25 : Tidak ada korelasi

) 0.26 − 0.51 : Korelasi cukup lemah

) 0.51 − 0.75 : Korelasi cukup kuat

) 0.76 – 1.00 : Korelasi kuat menuju sempurna

2. Analisis regresi berganda

Menurut Rambat Lupiyoadi (2003;199)201), untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas ( Atmosfer Toko ) dan variabel terikat

( Kepuasan Pelanggan ) pada BMC, maka penulis menggunakan metode

analisis uji regresi berganda ( & ' ).

Dalam analisis ini akan dilakukan pengujian dengan langkah)

langkah sebagai berikut:

1) Perhitungan persamaan regresi berganda ( & ' )

Persamaan normal dari fungsi kepuasan terhadap pelanggan

diasumsikan sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

dimana:

Y : Kepuasan pelanggan

(28)

b1 : Koefisien regresi dari variabel X1, dimensi ( Bagian luar

toko)

X1 : Skor dimensi ( Bagian luar toko )

b2 : Koefisien regresi dari variabel X2, dimensi

( Bagian dalam toko)

X2 : Skor dimensi ( Bagian dalam toko )

b3 : Koefisien regresi dari variabel X3, dimensi

( Penyusunan letak dalam toko )

X3 : Skor dimensi ( Penyusunan letak dalam toko )

b4 : Koefisien regresi dari variabel X4, dimensi

! (Area pembelian dalam toko)

X4 : Skor dimensi ! (Area pembelian

dalam toko)

e :

1) Peninjauan pemenuhan asumsi

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh

adalah linier dan dapat dipergunakan (" ), untuk membuat

peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi linearitas,

normalitas, dan terdapat multikolinieritas ataupun autokorelasi.

2) Pengujian terhadap pengaruh variabel bebas (X1)X4) dengan

variabel tidak bebas (Y) dalam persamaan regresi berganda.

(29)

(X1)X4) dengan variabel tidak bebas (Y), maka dilakukan pengujian

signifikansi/ uji hipotesis terhadap koefisien regresi, sebagai berikut:

Ho = b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Hi = satu atau lebih b1 = 0

Jika F > Fα,k,n)k)1 , maka Ho ditolak

dimana :

− − =

=

MSR : + & '

MSE : +

SSR : + & '

SSE : +

k : Derajat bebas regresi

n)k)1 : Derajat bebas nilai kesahan

Dalam uji hipotesis ini ditentikan tingkat signifikansi 5% atau

α=0.05, maka Fα,k,n)k)1 dapat dicari pada tabel F.

' 7 + %! +

Untuk mengetahui besarnya pengaruh ( tingkat determinasi antara

variabel ) yang diberikan, yaitu hubungan atmosfer toko ( Variabel X )

terhadap tingkat kepuasan pelanggan ( Variabel Y ), digunakan rumus :

(30)

Untuk signifikan rs dengan menggunakan rumus statistik uji t untuk sampel

besar (n ≥ 30) menurut Siegel (1994;263) digunakan rumus:

=

Untuk menentukan apakah Ho diterima atau ditolak yaitu dengan

membandingkan t hitung dengan t tabel.

Hipotesis : Semakin baik penataan atmosfer toko di BMC, maka semakin

besar tingkat kepuasan pelanggan.

Ho : ρ = 0 Tidak ada pengaruh antara variabel X dan Y

Hi : ρ > 0 Ada pengaruh antara variabel X dan Y

Kriteria pengujian :

) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima

) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak

*3; ' + #

Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada

(31)

03* + !& #

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan hasil analisis

yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terhadap :

BMC mempunyai + yang baik, karena terdapat logo,

penulisan yang cukup jelas, dan warna yang menarik yang

melambangkan rasa dari '! . Pintu masuk BMC cukup lebar,

sehingga pelanggan dapat keluar)masuk dengan leluasa. Keunikan

bangunan BMC yang bergaya ; klasik Belanda tetap

dipertahankan, karena merupakan salah satu bangunan bersejarah

di kota Bandung. Hal ini harus dipertahankan dan dijaga oleh pihak

BMC dan juga warga Bandung.

2. Terhadap

Warna dan pencahayaan yang ada di BMC diatur dengan baik.

Kebersihan lantai di BMC cukup terjaga, karena setiap saat ada

petugas yang membersihkan. Desain lantai yang digunakan cukup

beragam dan menarik untuk setiap / bagian dari BMC.

Pelanggan dapat merasakan atmosfer yang berbeda pada setiap

(32)

pepohonan di sekitar jalan Aceh memberikan kesan sejuk dan asri.

Produk yang ditawarkan di BMC cukup beragam dari masakan

khas.Indonesia, Eropa hingga terdapat makanan ringan, seperti

donat, , roti, dan sebagainya, serta terdapat berbagai jenis

minuman seperti '! $ D , dan > Tetapi, pelanggan

ada yang merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan.karena

harus menunggu lama makanan yang dihidangkan.

3. Terhadap

Pemanfaatan ruangan di BMC sudah maksimal, sehingga

memberikan kesan leluasa dan dapat membuat pelanggan

nyaman. Lebar jarak antar meja dan kursi cukup teratur, sehingga

tidak mengganggu pelanggan lain yang sedang menikmati

makanannya, saat pelanggan lain meninggalkan mejanya. Arus lalu

lintas dalam toko cukup teratur, namun tetap harus diperhatikan

pada saat jam makan siang dan jam makan malam. Karena pada

saat itu banyak pelanggan yang datang.

4. Terhadap

Dekorasi dinding di BMC terlihat menarik dengan foto)foto Bandung

tempo dulu. Hal ini yang menjadi keistimewaan dan keunikan dari

(33)

memudahkan pelanggan BMC untuk mengetahui di mana letak

toilet tersebut tanpa harus bertanya pada karyawan.

5. Besarnya pengaruh antara variabel atmosfer (variabel X) dengan

variabel kepuasan pelanggan (variabel Y) adalah sebagai berikut :

• Dari hasil perhitungan dengan analisis koefisien korelasi Pearson diperoleh nilai sebesar 0,597 yang berarti terdapat

korelasi yang cukup kuat antara atmosfer toko dengan

kepuasan pelanggan BMC.

• Besarnya pengaruh penataan atmosfer toko terhadap tingkat kepuasan pelanggan BMC sebesar 35,7% dengan tingkat

signifikansi 0,05, sedangkan 64,3% dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

031 %

Setelah disampaikan beberapa kesimpulan, maka penulis ingin

menyatakan beberapa saran dan masukan yang mungkin dapat berguna

untuk perbaikan dan kemajuan BMC di masa yang akan datang.

Dari hasil penelitian mengenai penataan suasana toko terdapat

beberapa elemen yang masih diperhatikan oleh pihak manajemen

BMC di antaranya adalah:

(34)

Selain itu, fasilitas parkir agar lebih diperhatikan dalam hal

keamanan kendaraan pelanggan BMC. Hal ini disebabkan

banyaknya pelanggan yang menggunaan mobil ketika mereka

berkunjung ke BMC dan tempat parkir menjadi penuh saat jam

makan siang dan malam.

• Untuk aroma ruangan yang tidak terasa oleh pelanggan,

sebaiknya pengharum ruangan diletakkan pada tempat yang

startegis dan intensitas penyemprotan lebih sering lagi.

• Untuk alunan musik yang jarang diputar, sebaiknya pihak BMC memutarnya agar pelanggan merasa nyaman dan santai ketika

menikmati makanannya.

• Perusahaan dapat memperbanyak pencahayaan pada tempat

yang strategis terutama pada malam hari, karena kurangnya

pencahayaan dapat membuat suasana restoran menjadi tidak

menyenangkan.

• Untuk temperatur udara dan sirkulasi udara, sebaiknya pihak BMC menambah kipas angin atau AC. Hal ini dikarenakan

banyak konsumen yang merasa kepanasan dan tidak nyaman

saat mereka menikmati makanannya, terutama pada siang hari

• Untuk dekorasi dinding, pihak BMC dapat mengganti)ganti

gambar foto)foto yang ada atau menambah foto yang baru agar

(35)

• Pihak BMC dapat mendekorasi ulang ' nya, agar dapat menciptakan suasana yang baru, nyaman dan menarik.

• Dari hasil perhitungan pada bab sebelumnya diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0.597, berarti terdapat korelasi yang

cukup kuat antara atmosfer toko dengan kepuasan pelanggan

BMC. Besarnya pengaruh penataan atmosfer toko terhadap

tingkat kepuasan pelanggan BMC sebesar 35,7% dengan

tingkat signifikansi 0,05, sedangkan 64,3% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Faktor)faktor

lain itu diantaranya adalah kelezatan makanan, kualitas

pelayanan, harga, promosi dan sebagainya.

• Besarnya pengaruh antara penataan atmosfer toko terhadap tingkat kepuasan pelanggan lebih kecil dari pengaruh dari faktor

lain tersebut. Pada penelitain ini pun terdapat item)item (variabel

) yang tidak valid dan tidak reliabel. Oleh

karena itu, untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan

untuk :

) Menambah sampel yang lebih banyak

) Menambah jumlah pertanyaan untuk variabel

(36)

Alma, Buchari. 2004. D C . Edisi

revisi, Alfabeta, Bandung.

Barnes, James G. 2003. & ! ' ,

ANDI, Yogyakarta.

Barton, Michael L. and Barton A. Weitz. 1995. & ' ' .

Madison Richard D. Irwin Inc., New York.

Berman, Barry and Evans, Joel R. 1998. & ' G '

# !> 7 th ed. Engelwood Cliff New Jersey :Prentice Hall Inc.

Boone, Louis E and David L. Kurtz, 1999, ', 9th

> The Dryden Press, Chicago.

Champion, Dean J. 1981. 2 8 & !>2 >

Mac Milan Publishing Co., New York.

Engel, James F, Roger G Blackwell and Paul W Miniard. 1995>

(37)

Kotler, Philip. 2000. ' ' > )! >

Prentice)Hall International, Inc., New Jersey.

Kotler, Philip. 2003. ' ' > 11th edition.

>Prentice)Hall International, Inc., New Jersey.

Kotler, Philip, John Bowen and James Markens. 2003. '

: ) >3rd >Prentice)Hall, Inc., New Jersey.

Lamb, Charles W, Jr., Joseph F. Hair Jr, and Carl McDaniel. 2001.

2 .. Salemba Empat. Jakarta.

Loudon, David L and Albert J Della Bita. 1993. 2 ! " G

# . 4th . McGraw Hill, New York.

Lovelock, Christopher. 2001. " 'G $ ) ! ' $

' > 4th . . Prentice)Hall

International Inc., New Jersey.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. D C G )

. edisi pertama. Salemba Empat, Jakarta.

Maholtra, Naresh K. 1996. ' & !> 2nd > Prentice)Hall

Inc., New Jersey

Marquardt, Raymond A., James C Markens and Robert E Roe. 1993

E . 3rd . CBS College

Publishing, Inc., New York.

Pallant, Julie. 2005. " " . 2nd . Allen And Unwin,

(38)

Pratisto, Arif. 2004. ! ' !

& ' ' ,.. PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Salim, Peter. 1986. )! ' !; . 2

. Modern English Press, Jakarta.

Siegel, Sidney. 1994. ' E A ; >

Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh Drs. Sadu Sundaru. Erlangga,

Jakarta.

Solomon, Michael R. 1999. 2 ! " . ,

Engelwood Cliff New Jersey : Prentice Hall Inc.

Tjiptono, Fandy. 1996. ' > Edisi Kedua. ANDI,

Yogyakarta.

Umar, Husein. 2002. 2 . PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Marsum W A. 1999. & ' ! . ANDI,

Yogyakarta.

West, Alan. 1990. ' ' . PT. Gramedia Pustaka, Jakarta.

Gambar

Gambar 1.1 ���(%�!��# ! ����!'+7 %��'�'�
Gambar 1.2 �� !��� %��(���� !���%���
Tabel 1.1 �& %�+�'��#�+�+����%��4 #�

Referensi

Dokumen terkait

Hamita Utama Karsa dan akan berdampak pada tujuan dan standard yang belum tercapai serta kompetensi yang dimiliki karyawan untuk menjalankan pekerjaan sangat

Dari tabel di atas dapat dilihat persentase aktivitas siswa meningkat dari siklus I pertemuan pertama dan kedua.Pada siklus II pertemuan pertama menurun

Berdasarkan hal tersebut, Universitas Negeri Yogyakarta sebagai perguruan tinggi yang mempunyai misi dan tugas untuk menyiapkan dan menghasilkan tenagatenaga pendidik

Hendra Sigalingging| Politik Identitas Etnis Batak Toba dalam Novel Bulan Lebam di Tepian Toba Karya Sihar Ramses Simatupang | 8 Entitas pertama adalah representasi stereotipe

Seorang ahli astrofisika tahun 1949 tidak mempercayai tentang adanya teori dentuman besar ini, sedangkan Hoyle yang telah percaya bahwa alam semesta itu akan

Nanda (2014) dalam penelitian “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Pengendalian Internal, dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan” (Studi Empirin Pada AJB Bumi

[r]

Pada menu ini dosen dapat memberikan penjelasan terhadap materi kepada mahasiswa yang mengikuti kelasnya dan dapat melihat komentar atau pertanyaan yang disampaikan oleh