• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi body mass index terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi body mass index terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular adalah obesitas. Body mass index merupakan pengukuran sederhana, murah, dan noninvasif sebagai ukuran pengganti dari lemak tubuh, dimana body mass index sering dikaitkan hubungannya dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara body mass index terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan rancangan cross-sectional pada 40 pria dewasa. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu responden merupakan pria dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, berusia 40-60 tahun, telah menandatangani informed consent, dan bersedia berpuasa 10-12 jam. Kriteria eksklusi antara lain; tidak hadir pada saat pengambilan data, hasil pemeriksaan responden tidak lengkap, memiliki riwayat penyakit kardiovaskular (penyakit jantung koroner, stroke, serangan iskemik transien, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung), dan tidak berpuasa (10-12 jam) sebelum pengambilan sampel darah. Data yang diambil yaitu body mass index, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, HDL, glukosa darah puasa, kolesterol total, dan Framingham risk score. Responden dengan body mass index normal sebanyak 52,5%, overweight 42,5%, dan obesitas 5%. Hasil korelasi antara body mass index dengan risiko penyakit kardiovaskular yaitu p-value 0,81 dan r 0,04. Body mass index dan risiko penyakit kardiovaskular memiliki korelasi positif tidak bermakna dengan kekuatan sangat lemah.

(2)

ABSTRACT

One of the main risk factors of cardiovascular disease is obesity. Body mass index is a simple, inexpensive, and noninvasive surrogate measure of body fat and it is related to cardiovascular disease risk factor. The purpose of this study was to know the correlation between cardiovascular disease and body mass index on adult male in Kepuharjo Village, Cangkringan District, Sleman, Yogyakarta. Analytic observational research with cross-sectional study on 40 adult male in Kepuharjo Village, Cangkringan District, Sleman, Yogyakarta. Inclusive criteria such as; aged between 40-60, agreed to prior informed consent, and willing to fast for 10-12 hours. Exclusion criteria such as; absence on data gathering, incomplete respondent probing, prior cardiovascular disease (coronary heart disease, stroke, transient ischemic arrest, periphery arterial disease, and cardiac arrest) or failure to fast prior to the predetermined test schedule (10-12 hours prior). The captured data are body mass index, systolic blood pressure, diastolic blood pressure, HDL, fasting blood glucose, total cholesterol, and framingham risk score. Respondents with normal body mass index on 52%, overweight 42.5%, and obesity on 5%. The correlation between body mass index with cardiovascular disease risk factor is noted at r 0.04 and p-value 0.81. body mass index and cardiovascular disease risk factor has a positive correlation with an insubstantial strength factor.

(3)

KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PRIA DEWASA DI DESA KEPUHARJO

KECAMATAN CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Agnes Scherine Karlinda NIM : 138114016

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

ii

KORELASI BODY MASS INDEX TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PRIA DEWASA DI DESA KEPUHARJO

KECAMATAN CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :

Agnes Scherine Karlinda NIM : 138114016

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Hail Mary, full of Grace,

The Lord is with thee;

Blessed art thou among women,

and blessed is the fruit of thy womb, Jesus.

Holy Mary, Mother of God,

pray for us sinners,

now and at the hour of our death. Amen.

Kupersembahkan karya ini untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Bapak, Mama, dan Adek

(8)
(9)

vii PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penulis panjatkan atas segala berkat, rahmat, dan limpahan kasih-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “Korelasi Body Mass Index terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Pria Dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta” sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, selaku Dosen Pembimbing akademik, serta selaku dosen penguji atas semua saran dan dukungan yang membangun.

2. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dalam berbagai ilmu, pengetahuan, dan wawasan, serta bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk berdiskusi dan mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji atas semua saran, dan dukungan yang membangun.

4. Kepala Desa Kepuharjo yang memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian dan pengambilan data.

5. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

6. Laboratorium Parahita yang telah membantu penulis dalam menganalisis darah untuk kepentingan penelitian.

7. Masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta yang telah bersedia terlibat dalam penelitian sebagai responden.

(10)

viii

9. Papa, mama, adek, dan seluruh keluarga tercinta, sumber semangat, yang selalu berdoa, memberikan kasih sayang dan cinta, dukungan, perhatian, kesabaran dalam membimbing penulis hingga saat ini.

10. Teman-teman seperjuangan skripsi “Morgan Wahyu Pratama, Benidiktus Harimurti Adi Primandiri, Galih Permadi, Akhiles Twonang Nugraha, Sefrida Putri Santika, Utari Febrina Supomo Sunu, Herlince Apu, Jennifer, dan Rosa Malinda, yang selalu berjuang bersama dan saling memberikan semangat. 11. Sahabat-sahabat “SHC”, “SS”, “ABG-JKT” Herlince Apu, Florentina

Kassandra, Susi Susanti, Dea Puput Arisanti, Herawati Claudia, Marihot Tua Sitohang, Ryan Wilson, Romana Noviyanti, Elisca Nurmela Jaya, Agata Herfilinda Nelly, dan Jericha Claudia atas semua hiburan dan refreshing selama ini.

12. Sahabat-sahabat lainnya Lusiana Dessy Yanti, Yenni Nizhia, Francisca Risti Aprillia, Dias Rosari Laksmidewi, Kenny Kowira; serta kakak-kakak tercinta, Prisca Nadya Verina Djala, Monika Febrianti, Clementia Nova atas segala doa, dukungan, semangat, dan nasehat kepada penulis.

13. Teman-teman FKK A 2013, dan semua angkatan 2013 yang telah bersama-sama berproses dan berbagi suka duka di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

14. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama di bidang ilmu farmasi.

Yogyakarta, 7 Oktober 2016

Penulis

(11)
(12)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

PRAKATA ... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ix

DAFTAR ISI ... x

Desain dan subjek penelitian ... 2

Penilaian body mass index ... 3

Penilaian Faktor risiko penyakit kardiovaskular ... 3

Analisis statistik ... 4

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 4

KESIMPULAN ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

LAMPIRAN ... 13

(13)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel I. Karakteristik Responden Penelitian (n=40) ... 5 Tabel II. Persentase responden penelitian berdasarkan body mass index... 5 Tabel III. Hasil perbandingan faktor risiko penyakit kardiovaskular pada body

mass index normal, overweight, dan obesitas ... 6 Tabel IV. Hasil korelasi body mass index dengan variabel TDS, TDD, GDP,

(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) ... 13

Lampiran 2. Surat izin penelitian (Pemerintah Desa Kepuharjo) ... 14

Lampiran 3. Ethical Clearance ... 15

Lampiran 4. Sfigmomanometer, timbangan berat badan, dan ukuran tinggi badan ... 16

Lampiran 5. Sertifikat kalibrasi sfigmomanometer ... 17

Lampiran 6. Sertifikat kalibrasi timbangan berat badan ... 19

Lampiran 7. Sertifikat kalibrasi ukuran tinggi badan ... 21

Lampiran 8. Informed consent ... 23

Lampiran 9. Pedoman wawancara ... 24

Lampiran 10. Form pengukuran antropometri ... 25

Lampiran 11. Pengukuran berat badan dan tinggi badan ... 26

Lampiran 12. Hasil pemeriksaan laboratorium ... 27

Lampiran 13. Algoritma Framingham risk score ... 28

Lampiran 14. Sertifikat CE&BU ... 29

(15)

xiii ABSTRAK

Salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular adalah obesitas. Body mass index merupakan pengukuran sederhana, murah, dan noninvasif sebagai ukuran pengganti dari lemak tubuh, dimana body mass index sering dikaitkan hubungannya dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara body mass index terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan rancangan cross-sectional pada 40 pria dewasa. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu responden merupakan pria dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, berusia 40-60 tahun, telah menandatangani informed consent, dan bersedia berpuasa 10-12 jam. Kriteria eksklusi antara lain; tidak hadir pada saat pengambilan data, hasil pemeriksaan responden tidak lengkap, memiliki riwayat penyakit kardiovaskular (penyakit jantung koroner, stroke, serangan iskemik transien, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung), dan tidak berpuasa (10-12 jam) sebelum pengambilan sampel darah. Data yang diambil yaitu body mass index, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, HDL, glukosa darah puasa, kolesterol total, dan Framingham risk score. Responden dengan body mass index normal sebanyak 52,5%, overweight 42,5%, dan obesitas 5%. Hasil korelasi antara body mass index dengan risiko penyakit kardiovaskular yaitu p-value 0,81 dan r 0,04. Body mass index dan risiko penyakit kardiovaskular memiliki korelasi positif tidak bermakna dengan kekuatan sangat lemah.

(16)

xiv ABSTRACT

One of the main risk factors of cardiovascular disease is obesity. Body mass index is a simple, inexpensive, and noninvasive surrogate measure of body fat and it is related to cardiovascular disease risk factor. The purpose of this study was to know the correlation between cardiovascular disease and body mass index on adult male in Kepuharjo Village, Cangkringan District, Sleman, Yogyakarta. Analytic observational research with cross-sectional study on 40 adult male in Kepuharjo Village, Cangkringan District, Sleman, Yogyakarta. Inclusive criteria such as; aged between 40-60, agreed to prior informed consent, and willing to fast for 10-12 hours. Exclusion criteria such as; absence on data gathering, incomplete respondent probing, prior cardiovascular disease (coronary heart disease, stroke, transient ischemic arrest, periphery arterial disease, and cardiac arrest) or failure to fast prior to the predetermined test schedule (10-12 hours prior). The captured data are body mass index, systolic blood pressure, diastolic blood pressure, HDL, fasting blood glucose, total cholesterol, and framingham risk score. Respondents with normal body mass index on 52%, overweight 42.5%, and obesity on 5%. The correlation between body mass index with cardiovascular disease risk factor is noted at r 0.04 and p-value 0.81. body mass index and cardiovascular disease risk factor has a positive correlation with an insubstantial strength factor.

(17)

1 PENDAHULUAN

Penyakit kardiovaskular adalah penyebab nomor 1 kematian di dunia. Pada tahun 2012, 17,5 juta orang diperkirakan meninggal karena penyakit kardiovaskular, angka tersebut menyumbang 31% dari seluruh kematian di dunia (WHO, 2015). Menurut data Departermen Kesehatan Indonesia, 7,4 juta orang

diperkirakan meninggal karena penyakit jantung koroner dan 6,7 juta adalah karena stroke. Prevalensi penyakit jantung koroner di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5%, gagal jantung sebesar 0.13%, dan stoke 12,1%. Di DI Yogyakarta terdapat 0,6% pasien terdiagnosa penyakit jantung koroner, gagal jantung 0,25%, dan stroke 10,3% (Riskesdas, 2013).

Obesitas merupakan faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular. Obesitas berperan penting dalam patogenesis dan perkembangan penyakit kardiovaskular, sehingga individu yang mengalami obesitas atau overweight memiliki risiko penyakit jantung dan stroke yang tinggi, bahkan tanpa disertai faktor risiko lain (Bonet, et al., 2009; Lavie, Milani, dan Ventura, 2009; Institute of Medicine, 2011; Departement of Health, 2015). Prevalensi obesitas telah meningkat di sebagian besar dunia. Menurut data WHO (2015), pada tahun 2014 sebanyak 1,9 miliar orang mengalami overweight dan 600 juta diantaranya obesitas. Prevalensi obesitas di Indonesia sendiri sebesar 14,76% (Riskesdas, 2013).

(18)

2

Prediksi risiko penyakit kardiovaskular dimasa mendatang sangat penting untuk pengembangan kebijakan preventif kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, Framingham study mengembangkan Framingham risk score untuk mengevaluasi kemungkinan meningkatnya penyakit kardiovaskular pada individu dimasa mendatang selama 10 tahun ke depan (D’Agostino, et al., 2013; Sahoo, et al., 2014). Framingham risk score telah divalidasi secara luas di negara-negara Asia seperti Cina, Malaysia, Jepang, Thailand, Singapura, dan Korea (Su, et al., 2015). Sejak dipublikasikan tahun 1998, Framingham risk score sudah menjadi standar umum yang banyak digunakan oleh klinisi dan institusi kesehatan (Apriliyani, 2015). Pada tahun 2013, dilakukan penelitian tentang model prediksi risiko penyakit kardiovaskular pada populasi Asia dan Framingham risk score menunjukkan hasil yang baik pada pria maupun wanita dibandingkan dengan WHO/INH dan SCORE (Selvarajah, et all., 2014). Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian tentang korelasi antara body mass index terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

METODE PENELITIAN Desain dan Subjek Penelitian

(19)

3

Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. Prosedur yang digunakan dalam penelitian telah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan nomor KE/FK/797/EC/2016. Keaslian penelitian juga telah disetujui oleh Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penilaian body mass index

Penilaian body mass index dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Kemudian dilakukan perhitungan berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam meter persegi (m2). Alat yang digunakan adalah timbangan berat badan dengan merek idealine® dan alat ukuran tinggi badan dengan merek Height® yang telah divalidasi di Balai Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemda DIY. Pengukuran tinggi badan dan berat badan dilakukan dengan standar NHANES, dan kategori body mass index berdasarkan kategori World Health Organization. Kategori underweight jika body mass index < 18,5 kg/m2; normal 18,5-22,9 kg/m2; overweight ≥23-24,9 kg/m2; dan obesitas ≥25 kg/m2. Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan cara badan berdiri tegak lurus serta kepala, bahu, tumit menempel pada papan pengukur tinggi badan. Setelah itu, menyelaraskan kepala agar tegak dan pandangan lurus kedepan serta posisi kaki dibuka membentuk sudut 60˚ (NHANES, 2007). Pengukuran berat badan dilakukan dengan melepas sepatu atau sendal dan menggunakan pakaian yang ringan (NHANES, 2007).

Penilaian Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular

(20)

4

DIY. Analisis kadar glukosa darah puasa, kolesterol total, dan HDL dilakukan di Laboratorium yang telah terakreditasi. Pengukuran glukosa dilakukan dengan menggunakan prinsip reaksi heksokinase (NHANES, 2008), pengukuran kadar kolesterol dan HDL dilakukan secara enzimatik (NHANES, 2007). Berdasarkan hasil wawancara dan juga hasil pemeriksaan laboratorium maka dapat dikonversi menggunakan algoritma Framingham risk score secara online (https://www. Fram inghamheartstudy.org/risk-functions/cardiovascular-disease/10-year-risk.php) dan didapat nilai presentasi yang menunjukan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dalam jangka waktu 10 tahun mendatang.

Analisis Statistik

Seluruh analisis data statistik dilakukan di Pusat Kajian CE&BU dengan menggunakan program IBM SPSS 22 Lisensi Universitas Gajah Mada Yogyakarta dengan taraf kepercayaan 95%. Karakteristik demografi ditampilkan dalam bentuk persentase, dan indikasi yang diukur ditampilkan dalam mean ± standar deviasi. Uji korelasi pearson digunakan untuk mengetahui hubungan body mass index terhadap Framingham risk score sebagai risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Dalam analisis yang dilakukan nilai P < 0,05 dipertimbangkan signifikan secara statistik. Uji komparasi oneway ANOVA dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara risiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada responden dengan body mass index normal, overweight, dan obesitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(21)

5

Tabel I. Karakteristik responden penelitian Karakteristik

Tinggi Badan 163,58±6,92 0,61

BMI 22,99±2,60 0,50

TDS 133,50(98,50-196,50) 0,03*

TDD 80,52±10,81 0,50

GDP 81,00(62,00-246,00) 0,00*

HDL 47,00(29,00-84,00) 0,01*

Kolesterol total 212,50(141,00-452,00) 0,00*

FRS 13,65(3,30±63,20) 0,00*

Keterangan: BMI, Body Mass Index ; TDS, Tekanan Darah Sistolik; TDD, Tekanan Darah Diastolik; GDP,

Glukosa darah puasa; HDL, high-density lipoprotein; FRS, Framingham risk score. Uji normalitas Shapiro-Wilk digunakan untuk melihat distribusi subjek penelitian. Total, Mean±SD (p>0,05); Median(min-max) (*p < 0,05).

Tabel II. Persentase responden penelitian berdasarkan body mass index (n=40).

Body mass index Jumlah responden (%)

Normal 52,5

Overweight 22,5

Obesitas 25

Keterangan: Kategori body mass index normal <23 kg/m2; overweight 23-24,9 kg/m2 dan obesitas≥25 kg/m2

(22)

6

pedesaan sama dengan masyarakat perkotaan, bahkan menurut diagnosis dan gejala penyakit jantung koroner, prevalensi lebih tinggi pada masyarakat pedesaan.

Tabel III. Hasil Perbandingan faktor risiko penyakit kardiovaskular pada kelompok body mass index normal, overweight, obesitas

Variabel

Body mass index (World Health Organization)

p-value Kolesterol total 209,90±37,57 245,22±86,66 209,00±31,16 0,20

FRS 15,24±6,10 24,40±22,70 16,45±10,74 0,21

Keterangan: TDS, Tekanan Darah Sistolik; TDD, Tekanan Darah Diastolik; GDP, Glukosa darah puasa; HDL,

high-density lipoprotein; FRS, Framingham risk score.

Uji oneway ANOVA digunakan untuk digunakan untuk menentukan perbedaan variabel antar kelompok.

(23)

7

individu dengan body mass index obesitas. Shekharappa, et al., (2011) melakukan penelitian tentang perbandingan cardiac parameters seperti heart rate, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, mean blood pressure dan pulse blood pressure antara responden non-obesitas dan obesitas dan hasil menunjukkan perubahan statistik sangat signifikan, dimana parameter-parameter tersebut meningkat pada responden obesitas.

Tabel IV. Hasil korelasi body mass index terhadap variabel biokimia dan

Framingham risk score

Variabel Body mass index

r R2 p-value

high-density lipoprotein; FRS, Framingham Risk Score. r korelasi; R2 koefisien determinasi; p signifikansi .

(24)

8

semakin rendah tenakan darah sitolik. Nilai r2 menunjukkan bahwa body mass index mempengaruhi tekanan darah sistolik hanya 0,4 % (r2=0,004) dan 99,6 % tekanan darah sistolik dipengaruhi oleh faktor lain selain body mass index. Salah satu faktor lain yang dapat mempengaruhi tekanan darah adalah aktivitas fisik. Orang-orang yang tidak melakukan aktivitas seperti aerobik (berjalan atau bersepeda) lebih cenderung terjadi hipertensi (Ramadhani, 2013), dimana mayoritas dari responden penelitian ini melakukan aktivitas fisik aerobik tersebut saat bekerja sehingga cenderung tidak mengalami hipertensi.

Penelitian tentang hubungan indeks adipositas dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular pada 125 orang dewasa sehat (63 pria dan 62 wanita) telah dilakukan oleh oleh Bi, et al., (2016) di Singapura. Hasil yang didapat yaitu terdapat korelasi positif yang tidak signifikan antara body mass index dan gula darah puasa, tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian tentang pengukuran antropometri sebagai prediksi dari faktor risiko kardiovaskular juga telah dilakukan di Iran. Hasil yang didapat yaitu korelasi positif yang tidak bermakna antara body mass index terhadap glukosa darah puasa, kolesterol total, trigliserida, LDL, HDL, serta rasio kolesterol total HDL sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular (Gharakhanlou, et al., 2012). Penelitian yang dilakukan Paniagua, et al., (2008) di Thailand menunjukkan korelasi positif yang lemah antara body mass index dengan gula darah puasa, tekanan darah sitolik, dan tekanan darah diastolik pada pria dan korelasi positif yang kuat pada wanita.

Penelitian di Malaysia yang dilakukan oleh Su, et al., (2015) pada 882 responden yang terdiri dari 372 pria dan 508 wanita menunjukkan hasil korelasi positif yang kuat antara body mass index dengan risiko penyakit kardiovaskular pada pria (p < 0,05; r = 0,1281). Penelitian yang dilakukan Valentino, et al., (2015) pada 99 pria dan 82 wanita juga menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara body mass index dan faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular.

(25)

9

membedakan antara berat badan yang berhubungan dengan otot dan berat badan yang berhubungan dengan lemak (Chen et al, 2013). Kombinasi pengukuran yang mencakup pengukuran adipositas umum dan adipositas sentral, akan lebih tepat

dalam mengidentifikasi faktor risiko penyakit kardiovaskular (Lam, et al., 2015).

KESIMPULAN

Body mass index dan risiko penyakit kardiovaskular memiliki korelasi positif tidak bermakna dengan kekuatan sangat lemah (p=0,081; r=0,04).

SARAN

1. Pada penelitian selanjutnya dilakukan sosialisasi terlebih dahulu mengenai penelitian yang dilakukan dan manfaatnya mengenai pencegahan penyakit kardiovaskular sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya penduduk pria di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

2. Menggunakan kombinasi pengukuran yang mencakup pengukuran adipositas umum dan adipositas sentral dalam mengidentifikasi faktor risiko

(26)

10 DAFTAR PUSTAKA

Apriliyani, E., 2015, Sistem Penentuan Tingkat Risiko Penyakit Jantung Koroner dan Kardiovaskular menggunakan Metode Framingham Score, skripsi : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Bi, X., Tey, S.L., Leong, C., Quek, R., Loo, Y.T., Henry, C.J., 2016, Correlation of adiposity indices with cardiovascular disease risk factors in healthy adults of Singapore: a crosssectional study, BMC Obesity, 3(33), 1-7.

Bonet, M., Díaz, M.E., García, R.G., Santa, J., and Wong, I., 2009, Overweight, Obesity, Central Adiposity and Associated Chronic Diseases in Cuban Adults, MEDICC Review, (11), 18-23.

CDC, 2015, Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity. CFDCP (online), http://www.cdc.gov/healthyweight/ assessing /bmi/index.html, diakses 15 September Februari 2016.

CDC, 2011, Body mass index: Considerations for practitioners. Cdc (online) http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Body+Ma ss+Index+:+Considerations+for+Practitioners#3\nhttp://scholar.google.com/ scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:Body+mass+index:+Considerations +for+practitioners# diakses 25 September 2016

Chen, et al., 2013, Association between body mass index and cardiovascular disease mortality in east Asians and south Asians: pooled analysis of prospective data from the Asia Cohort Consortium, BMJ Clinical Research Ed., 2013 (347), 1-19.

D’Agostino, R.B., Pencina, M.J., Massaro, J.M., and Coady.S., 2013, Cardiovascular Disease Risk Assessment: Insights from Framingham, Global Heart, 8 (1), 11-23.

Dahlan, M., 2014, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Penerbit Salemba Medika, Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2013, Lingkungan sehat, Jantung sehat. Depkes (online) http://www..go.id/article/view/201410080002/lingkun gan-sehat-jantung-sehat.html diakses 15 September 2016.

Departement of Health, Cardiovascular Disease, Australian Government. Departement of Health (online) http://www.health.gov.au/internet/main/ publishing.nsf/content/chronic-card io di akses 24 Maret 2016.

Gharakhanlou, R., Farzad, B., Agha-Alinejad, H., Steffen, L.M., Bayati, M., 2012, Anthropometric Measures as Predictors of Cardiovascular Disease Risk Factors in the Urban Population of Iran, Tarbiat Modares University, 98 (2), 126-135.

Institute of Medicine (IOM), 2011, A Nationwide Framework for Surveillance of Cardiovascular and Chronic Lung Diseases. Washington: The National Academies.

Katzmarzyk, P.T., et al., 2012, Body Mass Index and Risk of Cardiovascular Disease, Cancer and All-cause Mortality, Canadian Public Health Association, 103 (2), 147-151.

(27)

11

Ratio (WHtR) as predictors of cardiovascular disease risk factors in an adult population in Singapore. PLoS ONE, 10 (4), 1–15.

Lavie, C.J., Milani, R.V., Ventura, H.O., 2009, Obesity and Cardiovascular Disease: Risk Factor, Paradox, and Impact of Weight Loss, Journal of the American College of Cardiology, (53), 1925-1931.

Luksiene. D., Tamosiunas, A., Virviciute.D., Bernotiene.G., and Peasey.A., 2015, Anthropometric trends and the risk of cardiovascular disease mortality in a Lithuanian urban population aged 45–64 years, Scandinavian Journal of Public Health, (43), 882–889.

NHANES., 2007. Anthropometry Procedures Manual. Centers of Disease Control, (Januari), 102.

NHANESa, 2007. Laboratory Procedures Manual; HDL-Cholesterol. Centers of Disease Control, (Desember), 20.

NHANESb, 2007. Laboratory Procedures Manual; Total Cholesterol. Centers of Disease Control, (November), 20.

NHANES, 2008. Laboratory Procedures Manual; Fasting Glucose. Centers of Disease Control, (Januari), 11.

Paniagua, L., Lohsoonthorn, V., Lertmaharit, S., Jiamjarasrangsi, W., and Williams, M.A., 2008, Comparison of Waist Circumference, Body Mass Index, Percent Body Fat and Other Measure of Adiposity in Identifying Cardiovascular Disease Risks among Thai Adults, NIH Public Access, 2 (3), 215-223.

Poirier, P., et al., 2006, Obesity and Cardiovascular Disease: Pathophysiology, Evaluation, and Effect of Weight Loss, American Heart Association, Inc., 113 (6), 898-918.

Ramadhani, A.D., 2013, Hubungan kontrol tekanan darah dengan indeks massa tubuh pada pasien hipertensi, skripsi : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Riskesdas, 2013, Laporan Nasional 2013, Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Selvarajah, S., et al., 2014, Comparison of the Framingham Risk Score, SCORE and WHO/ISH cardiovascular risk prediction models in an Asian population, International Journal of Cardiology, 176 (1), 211–218.

Shekharappa, K.R., Smilee, J.S., Mallikarjuna, P.T., Vedavathi, K.J, Jayarajan, M.P., 2011, Correlation between body mass index and cardiovascular parameters in obese and non-obese in different age groups, International Journal of Biological & Medical Research, 2 (2), 551-555.

Sorrrentino, M.J. dan Skolnik, N.S., 2011, Hyperlipidemia in Primary Care a Practical Guide to Risk Reduction. New york: Humana Press.

Sahoo, S., Shah, K., Shukla, A., Prajapati, J., and Shah, P., 2014, Cardiovascular Disease Risk Factor Estimation in Gujarati Asian Indian Population Using Framingham Risk Equation, National Journal of Medical Research, 4 (4), 292-297.

(28)

12

Su, T.T., Amiri, M., Hairi, F.H., Thangiah, N., Dahlui, M., and Majid, H.A., 2015, Research Article; Body Composition Indices and Predicted Cardiovascular Disease Risk Profile among Urban Dwellers in Malaysia, Hindawi Publishing Corporation, BioMed Research International, 20 (2015), 1-7. Talbert, R.L., 2011, Dyslipidemia. In: J.T. Dipiro, G.C. Yee, B.G. Wells, L.M. and

Posey, eds.8. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. USA, Mc Graw-Hill Companies, 365-388.

Valentino, G., et al., 2015, Body fat and its relationship with clustering of cardiovascular risk factors, Nutricion Hospitalaria, 31 (5), 2253-2260. WHO, 2000, The Asia-Pacific perspective: redefining obesity and its treatment.

Geneva, Switzerland: World Health Organization.

WHO, 2015, Obesity and Overweight. WHO (online) http://www.who.int/mediace ntre/factsheets/fs311/en/, diakses 15 September 2016.

(29)

13 LAMPIRAN

(30)

14

(31)
(32)

16

Lampiran 4. Sfigmomanometer, timbangan berat badan, dan ukuran tinggi badan

Sfigmomanometer Digital Timbangan Berat Badan

(33)

17

Lampiran 5. Sertifikat kalibrasi sfigmomanometer

(34)
(35)

19

(36)
(37)

21

(38)
(39)
(40)
(41)

25

(42)

26

(43)

27

(44)

28

(45)
(46)

30

Within Groups 14703,352 37 397,388

Total 15433,494 39

TDD

Between Groups 204,552 2 102,276 ,869 ,428

Within Groups 4356,423 37 117,741

Total 4560,975 39

GDP

Between Groups 7167,862 2 3583,931 2,486 ,097

Within Groups 53341,638 37 1441,666

Total 60509,500 39

HDL

Between Groups 307,281 2 153,641 1,236 ,302

Within Groups 4599,694 37 124,316

Total 4906,975 39

KolesterolTotal

Between Groups 8850,010 2 4425,005 1,687 ,199

Within Groups 97045,365 37 2622,848

Total 105895,375 39

FRS

Between Groups 546,535 2 273,268 1,647 ,206

Within Groups 6137,695 37 165,884

Total 6684,230 39

*. This is a lower bound of the true significance.

(47)

31

(48)

32

BIOGRAFI PENULIS

Gambar

Tabel IV. Hasil korelasi body mass index dengan variabel TDS, TDD, GDP,
Tabel II menunjukan persentase responden penelitian berdasarkan body mass
Tabel III. Hasil Perbandingan faktor risiko penyakit kardiovaskular pada
Tabel IV. Hasil korelasi body mass index terhadap variabel biokimia dan

Referensi

Dokumen terkait

Ada lima unsur yang menyusun perangkat organisasi (orgaware) yaitu konvensi kerja (misalnya adanya hukum ketenagakerjaan yang dibuat oleh pemerintah

a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan; di samping bertugas untuk mengembangkan pribadi anak didik secara menyeluruh, fungsi sekolah yang

Penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat, apabila

science for young children is a process of doing and thinking, a process that anyone can participate in and contribute to, not a list of facts and information discovered by other

Untuk memanfaatkan limbah padat industri tahu dan sekaligus memecahkan masalah pencemaran, maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa protein di beberapa

Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi. Pelaksanaan Pembangunan Untuk

Sepatu Nike juga telah mendapatkan persepsi sebagai salah satu merek. sepatu olahraga sekaligus casual yang tergolong kategori middle-high

[r]