• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS INTERFERENSI LEKSIKALPADA WACANA KORAN SOLO POS APRIL-JUNI DAN IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN. Oleh: INTAN PUSPITA SARI A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS INTERFERENSI LEKSIKALPADA WACANA KORAN SOLO POS APRIL-JUNI DAN IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN. Oleh: INTAN PUSPITA SARI A"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS INTERFERENSI LEKSIKALPADA WACANA KORAN SOLO POS APRIL-JUNI DAN IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN

Naskah Publikasi Disusunsebagaisalahsatusyaratmenyelesaikan Program StudiPendidikanBahasa Indonesia FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

Oleh:

INTAN PUSPITA SARI A310120184

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA OKTOBER 2016

(2)

2 i

(3)

1 ii

(4)

1 iii

(5)

1 ABSTRAK

Intan Puspita Sari/A310120184. Analisis Interferensi Leksikal Pada Wacana Koran Solo Pos April-Juni Dan Implikasi Dalam

Pembelajaran.Skripsi.FakultasKeguruandanIlmu

Pendidikan,UniversitasMuhammadiyah Surakarta. Oktober, 2016.

Penelitian ini memiliki dua tujuan: 1)

mengetahuibentukinterferensileksikaldan factor penyebabterjadinyapadawacana Koransolo pos. 2) merancangimplikasihasilpenelitianinisebagaibahan ajar kelas XII di SMA N 6 Surakarta. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah interferensi leksikal pada wacana koran solo pos edisi April-Juni 2016 sebagai bahan ajar pemebelajaran kelas XII SMA N 6 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak dan catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodeagih, data-data yang terkumpulitudipelajaridanditelaahsatu demi satusecaracermat, membuatrangkumaninti yang memuatmasing-masing data sesuaidengankelompoknya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Dari data yang dianalisis, diperolehinterferensiberupa kata dasarsebanyak 8 data, interferensileksikal kata majemukdaribeberapasumber data yang dianalisispenelititidakmenemukanadanya data yang termasukkedalaminterferensileksikal kata majemuk, daninterferensileksikalberupa kata fraseterdapat 3 data. 2) Interferensileksikalpadawacanakoransolo posedisi April-Juni 2016 sebagaibahan ajar pembelajaranbahasa Indonesia siswakelas XII SMA N 6

Surakarta meliputi 11 data yang dianalisi,

secaraumummemilikibentukinterferensileksikal. Dapat disimpulkan bahwa meliputitigavariasibentukinterferensileksikal, yaituinterfernsiberupa kata dasar, interferensileksikalberupa kata majemuk, daninterferensiberupa kata frase yang paling dominan adalah bentuk kata benda.

Kata kunci:interferensi, implikasi pembelajaran, wacana koran

ABSTRACT

The research this to aims. 1) To understand the lexical interference and the causes factor of the discourse in the Solo Pos newspaper. 2) To design implications of the results of this study as a teaching material in the class XII SMA N 6 Surakarta. This research uses qualitative research methods. The object of this study is interference lexical discourse in Solo Pos newspaper edition April-June 2016 as a teaching material in the class XII SMA N 6 Surakarta. The technique of data collection which is use is see and record technique. The techniques of data analysis which is used in this research is the agih method, the data collected was studied and analyzed one by one carefully, making the core summary which consist of each data

(6)

2

as same as the group. Theresults has to about 1) From the analyzed data, obtained by interference in the form of basic words as much as 6 data, interference lexicalofcompound words from several data sources which are analyzed by the researcher, there is no data included into lexical interference ofcompound words, and lexical interference form of word phrase is 3. 2) Lexical interference discourse of Solo Pos newspaper edition April-June, 2016 as a Indonesian teaching material in class XII SMA N 6 Surakarta includes of 9analyzed data, generally have aninterference lexical form. It concludes that three variations of lexical interference, such as interference in the form basic words, lexical interference in theform of compound word, and interference in the form of word phrase which is the most dominant is the noun form.

Key Words : interference, implications material, newspaper.

1. PENDAHULUAN

Bahasa merupakan peran penting bagi kehidupan manusia sehingga tidak perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari tetapi bahasa juga diperlukan untuk menjalankan segala aktivitas hidup manusia sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa bukalah satu-satunya alat komunikasi manusia karena bahasa juga dikenal alat komunikasi isyarat, aneka simbol, kode, bunyi, semua itu akan bermakna apabila diterjemahkan kedalam bahasa manusia. Peranan penting bahasa adalah sebagai alat komunikasi antara pembicara dengan pendengar atau antara penulis dengan pembaca.

Yeri, dkk (2013:79) Surat kabar adalah media komunikasi yang berisikan informasi aktual dari berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, kriminal, budaya, seni, olahraga, luar negeri, dalam negeri, dan sebagainya. Menurut Suryawati (dalam Yeri, dkk (2013:78) Surat kabar sebagai salah satu medium jurnalistik mengemban fungsi primer dan fungsi skunder.

Chaer dan Agustina (2004:120) mrnyatakan bahwa peristiwa interferensi digunakan unsur-unsur lain dalam menggunakan suatu bahasa yang dianggap sebagai suatu kesalahan karena menyimpang dari kaidah atau aturan bahasa yang digunakan. Penyebab terjadinya interferensi ini kembali pada kemampuan si peneutur dalam menggunakan bahasa tertentu sehingga

(7)

3

dia dipengaruhi oleh bahasa lain. Interferensi biasanya terjadi dalam dalam menggunakan bahasa kedua (B2) dan yang berinterferensi ke dalam bahasa kedua itu adalah bahasa pertama atau bahasa ibu (B1).

Interferensi umumnya dianggap sebagai suatu penyimpangan yang terjadi pada dwibahasawan. Istilah interferensi pertama kali digunakan oleh Weinreich (dalam Chaer 2004:120) untuk menyebutkan adanya perubahaan sistem suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan bahasa tersebut dengan unsur-unsur bahasa lain yang dilakukan oleh penutur yang bilingual. Peristiwa interferensi terjadi pada tuturan dwibahasawan sebagai akibat kemampuannya dalam berbahasa lain.

Weinreich (dalam Aslinda dan Leni, 2007:67) membagi bentuk-bentuk referensi atas tiga bagian yaitu, interferensi fonologi, interferensi gramatikal, dan interferensi leksikal yang akan dijabarkan sebagai berikut. 1) Interferensi Fonologi, interferensi fonologi terjadi apabila fonem-fonem yang digunakan dalam suatu bahasa menyerap dari fonem-fonem bahasa lain. Jika penutur bahasa Jawa mengucapkan kata-kata tempat yang berawal bunyi /b/, /d/, /g/, dan /j/ dengan penasalan di depannya, amaka terjadilah interferensi tatabunyi (interferensi fonologi) bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia, misal: /mBandung/, nDeli/, /ngGombang/, /nJambi/, dsb. 2) Interferensi Morfologis, interferensi dalam bidang gramatikal terjadi apabila dwibahasawan mengidentifikasi morfem, kelas morfem, atau hubungan ketatabahasaan pada sistem bahasa pertama dan menggunakannya dalam tuturan bahasa kedua dan demikian sebaliknya (Aslinda dan Leny, (2007:74). Sesuai pendapat Weinreich dalam Asilinda dan Leny (2007:74-75), bahwa gejala interferensi itu berupa berupa fonik,gramatikal (morfologi dan sintaksis), dan leksikal. Jadi interferensi yang terjadi pada bidang morfologi dan sintaksis dimasukkan ke dalam bidang gramatikal. 3) Interferensi Leksikal, interferensi dalam bidang leksikal terjadi apabila seorang dwibahasawan dalam peristiwa tutur memasukkan leksikal bahasa pertama ke dalam bahasakedua atau sebaliknya (Aslinda dan Leny, 2007:73). Kajian dalam interferensi leksikal adalah

(8)

4

leksikon. Leksikon merupakan perbendaharaan kata suatu bahasa/kosakata. Lebih jelas lagi tentang arti leksikon menurut Adi Sumarto dalam penelitian Hasanudi (2011:22) merupakan komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam suatu bahasa.

Bahasa daerah (jawa) adalah bahasa yang digunakan penduduk suku bangsa Jawa di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Jawa bagian tengah yang mempunyai bahasa jawa kasar dan halus juga, bahasa jawa halus kebanyakan berada di kota kota disekitar ibukota jawa tengah ini contohnya di solo dan di ibukotanya sendiri yaitu di semarang, di DI Yogyakarta juga memakai bahasa yang halus, sedangkan untuk yang bahasa jawa kasar berada di kota daerah perbatasan antara jawa barat dan jawa tengah biasanya di kota daerah sekitar pantai utara dan pantai selatan. Untuk wilayah jawa timur bahasa jawanya kebanyakan sama dengan bahasa yang ada di jawa tengah ,tapi di daerah barat jawa timur cara bicara didaerah ini agak lantang atau tegas, bahasa ini terletak berdekatan dengan daerah Madura dan ada lagi daerah Bali yang bahasanya terdengar seperti bahasa jawa tapi jauh sekali berbeda juga bahasa Nusa tenggara yang terdengar seperti bahasa bali

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk membahas mengenai interfernsi leksikal pada wacana koran Solo Posberupa interferensi dalam pembelajaran. Karena rasa ingin tahu dan rasa ketertarikan mengenai kajian dalam bidang interferensi mengenai interferensi leksikal, peneliti memebri judul pada penelitian ini yaitu”AnalisisInterferensi LeksikalPada Wacana Koran Solo Pos April-Juni Dan Implikasi Dalam Pembelajaran”.

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat disusun sebagai berikut. 1) Bagaimana bentuk interferensi leksikal dan faktor penyebab terjadinya pada koran solo pos?. 2) Bagaimana rancangan implikasi hasil penelitian ini sebagai bahan ajar kelas XII di SMA N 6 Surakarta?. Penelitian ini memiliki dua tujuan. 1) Untuk mendiskusikan bentuk interferensi leksikal dan faktor penyebab terjadinya pada wacana koran solo pos. 2) Untuk mendiskusikan

(9)

5

implikasi hasil penelitian ini sebagai bahan ajar kelas XII di SMA N 6 Surakarta. Adapun penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, untuk memperkaya pemahaman interferensi leksikal. secara praktis, memberikan pengalaman pengetahuan tentang interferensi leksikal.

2. METODE

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Murtiyasa, dkk (2014:16) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif peneliti hadir sebagai instrumen kunci. Sebagai instrumen kunci, peneliti menyadari bahwa dirinya merupakan perencana, pengumpul dan penganalisis data, sekaigus menjadi pelapor dari hasil penelitiannya sendiri. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini bisa dikatakan terlibat langsung di lapangan. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang terdapat dalam kalimat pada wacana koran solo pos edisi bulan April-Juni 2016.

Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi. Trianggulasi merupakan mengulang atau mengklasifikasi dengan aneka sumber (Endraswara, 2011: 107) sedangkan, Deviliana (dalam Rohmadi dan Nasucha, 2015: 143) mengatakan bahwa trianggulasi dokumen digunakan untuk menguji kebenaran data yang diperoleh dari dokumen satu dengan dokumen yang lain. Keabsahan data, trianggulasi diartikan sebagai teknik yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik dan sumber data yang telah ada. Tujuan dari trianggulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

Metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini menggunakan metode agih. Metode agih merupakan metode yang alat penentunya dari bagian bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Analisis data bermaksud mengorganisasikan data-data yang terkumpul.

(10)

6

3. HASIL DAN PEMABAHASAN

Pada penelitian ini, peneliti memaparkan inteferensi leksikal pada wacana koran solo pos edisi bulan April-Juni 2016 sebagai pembelajaran bahasa Indonesia kelas XII SMA N 6 Surakarta.

Korpus Data W1+P1+K1

Sadino, 55, Klaten, tertawa sambil berjalan menenteng cangkul.

Pada kalimat diatas terdapat interferensi bahasa Jawa berupa unsur leksikal bahasa Jawa berupa verba pada pemakaian bahasa Jawa baik dalam ragam ngoko maupun krama. Pada kalimat diatas terpadat kata menenteng merupakan kata interferensi leksikal jenis kata kerja yang berasal dari bahasa Jawa. Kata menenteng merupakan bentuk bahasa Jawa yang memiliki padanan dalam bahasa Indonesia diganti dengan membawa sesuatu barang dengan tangan sebelah. “Sadino, 55, Klaten, tertawa sambil berjalan membawa cangkul”. Interferensi ini terjadi akibat terjadinya kedwibahasaan para peserta tutur.

Korpus Data W3+P2+K1

Sampai saat ini, dana hibah Rp. 18,4 miliar masih ngendon di kas daerah

Pada kalimat diatas terdapat interferensi bahasa Jawa berupa unsur leksikal bahasa Jawa baik dalam ragam ngoko maupun krama. Katangendonyang merupakan leksikal kata kerja yang berasal dari bahasa Jawa. Kata ngendon merupakan bentuk kata bahasa Jawa memiliki padanan dalam bahasa Indonesia yaitu tinggal, sehingga pada kata ngendon diatas diartikan menjadi tinggal beberapa waktu di suatu tempat dan bisa juga daiartikan menjadi tinggal.“Sampai saat ini, dana hibah Rp. 18,4 miliar masih tinggal di kas daerah”. Interferensi ini terjadi karena adanya kedwibahasaan para peserta tutur.

(11)

7

Warga memilih parkir untel-untelan dihalaman Benteng Vastenburg.

Pada kalimat diatas terdapat interferensi bahasa Jawa berupa unsur leksikal bahasa Jawa berupa verba pada pemakaian bahasa Jawa baik dalam ragam ngoko maupun krama. Pada kalimat diatas terpadat kata parkir untel-untelanmerupakan kata interferensi leksikal jenis kata frase yang berasal dari bahasa Jawa. Kata parkir untel-untelan merupakan bentuk kata bahasa Jawa yang memiliki padanan dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti denganparkir berdesak-desakan didalam lokasi tertentu.“Warga memilih parkir berdesak-desakan dihalaman Benteng Vastenburg.”Interferensi ini terjadi akibat terjadinya kedwibahasaan para peserta tutur.

Korpus Data W5+P5+K4

Banyak warga yang bertanya, di Manahan apa masih ada Sunday Market atau tidak? Saya sekarang harus lebih getol berjualan agar tetap dapat pemasukan, “ kata dia kepada Espos di lapaknya, Minggu. (Irawan Sapto Adhi. Senin Pahing, 6 Juni 2016. Diterpa Banyak Masalah, PKL Sunday Market Bertahan)

Pada kalimat diatas terdapat interferensi bahasa Jawa berupa unsur leksikal bahasa Jawa berupa verba pada pemakaian bahasa Jawa baik dalam ragam ngoko maupun krama. Pada kalimat diatas terpadat kata getol berjualanmerupakan kata interferensi leksikal jenis kata frase yang berasal dari bahasa Jawa. Kata getol berjualan merupakan bentuk kata bahasa Jawa yang memiliki padanan dalam bahasa Indonesia yang artinya denganrajin atau tekun dalam melakukan pekerjaa berjualan. “Banyak warga yang bertanya, di Manahan apa masih ada Sunday Market atau tidak? Saya sekarang harus lebih rajin berjualanagar tetap dapat pemasukan, “ kata dia kepada Espos di lapaknya, Minggu.Interferensi ini terjadi akibat terjadinya kedwibahasaan para peserta tutur.

(12)

8

Penelitian yang relevan memberikan pemaparan tentang penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Skripsi Lisna Mariana (2011) yang berjudul ”Interferensi Leksikal Bahasa Indonesia dalam Bahasa Jawa pada Teks Berita Pawartos Jawi Tengah di Cakra Semarang Tv”. Persamaan penelitian Lisna Mariana dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti interferensi. Perbedaannya terletak pada sumber data yang diambil.

Skripsi Siti Maryam (2011) yang berjudul “Interferensi Gramatikal Bahasa Jawa dalam Bahasa Indonesia pada Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UNY”. Persamaan penelitian Siti Maryam dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti interferensi. Perbedaannya penelitian Siti menganalisis interfernsi gramatikal sedangkan penelitian ini hanya fokus pada interferensi leksikal.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan. Peneliti mengambarkan secara umum sebagai berikut.

Pengguaan interferensi leksikal pada wacana koran solo possebagai pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XII SMA N 6 Surakarta meliputi tiga variasi bentuk interferensi leksikal, yaituinterfernsi berupa kata dasar, interferensi leksikal berupa kata majemuk, dan interferensi berupa kata frase. Dari data yang dianalisis, diperoleh interferensi berupa kata dasar sebanyak 5 data,interferensi leksikal kata majemuk dari beberapa sumber data yang dianalisis peneliti tidak menemukan adanya data yang termasuk kedalam interferensi leksikal kata majemuk, dan interferensi leksikal berupa kata frase terdapat 3 data.

Interferensi leksikal pada wacana koran solo pos edisi April-Juni 2016 sebagai bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XII SMA N 6 Surakarta meliputi 9 data yang dianalisi, secara umum memiliki bentuk interferensi leksikal.

(13)

9 DAFTAR PUSTAKA

Aslinda dan Leni S, 2007. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta:

Rineka Cipta.

Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Tradisi Lisan. Yogyakarta: Kanwa Publisher.

Mariana, Lisna. 2011. “Interferensi Leksikal Bahasa Indonesia dalam Bahasa Jawa pada Teks Berita Pawartos Jawi Tengah Di Cakra Semarang Tv”. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Maryam, Siti. 2011. “Interferensi Gramatikal Bahasa Jawa dalam Bahasa Indonesia pada Proposal Program Kreativitas Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia UNY skripsi S1”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Bahasa dan Seni UNY.

Murtiyasa, Budi, dkk. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: Badan Penerbit-FKIP.

Rohmadi, Muhammad dan Yakub Nasucha. 2015. Dasar-dasar Penelitian Bahasa Sastra dan Pengajaran. Surakarta: Pustaka Briliant.

Ruriana, dkk. 2010. “Interferensi dan Integrasi Bahasa”. Jurnal. Hhtp://pusatbahasa alajhar.wordpress.com/hakikat-kahikiki-kemerdekaan/interferensi/. Diakses pada 02 Juni 2016 pukul 08.00 WIB.

Sudaryanto, 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:Duta Wacana Univerity Press.

Sukoyo, Joko. 2011. “Interferensi Bahasa Indonesia dalam Acara BeritaBerbahasa Jawa “Kuthane Dhewe” di Tv Borobudur Semarang”. Lingua Jurnal Bahasa dan Sastra, Volume VII/2.

Yeri, Musfita Ana, dkk. (2013). Manajemen Majalah Sekolah. Solo: PBSID FKIP UMS dan Bukutujju.

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Jawa#Bahasa_Jawa_halus_dan_kasar.Diakses pada tanggal 2 Juni 2016 pukul 07.31 WIB.

http://rudikurniawan763.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-bahasa-jawa.html. Diakses pada tanggal 2 Juni 2016 pukul 07.32 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

atau pemahaman bacaan panjang, bagian menentukan inti atau pokok pikiran yang sesuai dengan isi bacaan panjang dengan presentase sebesar 46,93% selain itu,

• Suatu diagram untuk menggambarkan aliran suatu lay out dengan menggunakan alat berupa tali, kawat atau benang untuk menunjukan lintasan perpindahan bahan dari satu lokasi ke

Bangunan di kawasan Ba- luwarti, bangunan utama Keraton Kasunanan, bangunan tempat para pejabat keraton serta para pung- gawa dan abdi dalem masih terjaga keasliannya

Destination : Ketik kode destination atau tekan tombol CTRL+L, lalu ketik nama kota tujuan yang sesuai dengan data yang terdapat pada hardcopy connote secara benar, jika

Hasil penelitian yang dilakukan Kusumawati (2010) yaitu potensi pasar coklat praline sebesar 69,35% responden menyetujui coklat praline dijadikan oleh-oleh khas

Penentuan pengaruh waktu penyinaran UV terhadap aktivitas fotokatalis TiO 2 dilakukan dengan menggunakan limbah cair tapioka yang dikondisikan pada pH

Pada musim 2010-11 rata-rata jumlah kehadiran penonton dalam setiap pertandingan Liga Premier adalah 35.363, yang merupakan jumlah tertinggi kedua dari liga sepak

Perbedaan tingkat aktivitas fisik dan perubahan kadar glukosa darah puasa pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan diuji menggunakan uji statistik Mann-Whitney