• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 ISSN : Pengelolaan Manajemen Koperasi Sekolah (Studi Kasus Pada SMA Negeri 1 MATARAM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3 ISSN : Pengelolaan Manajemen Koperasi Sekolah (Studi Kasus Pada SMA Negeri 1 MATARAM)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengelolaan Manajemen Koperasi Sekolah (Studi Kasus Pada SMA

Negeri 1 MATARAM)

Oleh : Sapka Mawarzani

Dosen tetap pada program Studi FKIP – UNIQHBA LOTENG Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pelaksanaan manajemen koperasi siswa di SMA Negeri 1 MATARAM, (2) Mendeskripsikan dampak dari adanya manajemen koperasi siswa di SMA Negeri 1 MATARAM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif jenis penelitian studi kasus. Tekhnik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui observasi parsitipatif, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan analisis data yang dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir penelitian mulai dari mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan manajemen koperasi sekolah di SMAN 1 MATARAM, berjalan dengan baik dan lancar, karena bimbingan dan arahan yang diberikan oleh guru ekonomi akuntansi selaku pembina koperasi telah mengajarkan secara teori pada saat pembelajaran ekonomi yang berkaitan dengan koperasi siswa dan mempraktikkan secara langsung kepada peserta didik bagaimana pengelolaan koperasi dengan baik, tentunya dengan pelaksanaan manajemen didalam kegiatan berkoperasi tersebut, sehingga koperasi siswa di SMAN 1 MATARAM dapat berjalan sampai saat ini dan berjalan dengan baik dari hasil laporan keuangan yang telah dilampiran maka hasil pengelolaan koperasi bisa dikatakan sehat dalam hasil penelitian ini. (2) Dampak dari adanya manajemen dalam pengelolaan Koperasi Sekolah dalam kegiatan koperasi siswa di SMA Negeri 1 MATARAM di sekolah membuat siswa tahu bagaimana berwirausaha, melihat peluang-peluang bisnis, dapat melaporkan hasil kegiatan koperasi setiap tahunnya, dan setiap tahunnya juga selalu mengalami peningkatan sehingga Likuiditas yang didapat berjalan seimbang.

Kata Kunci : Manajemen, Koperasi Sekolah

1. PENDAHULUAN

Koperasi sekolah merupakan wadah kegiatan ekonomi siswa di sekolah. Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa-siswa sekolah seperti siswa-siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan

sekolah-sekolah yang sederajat

dengannya. Koperasi sekolah didirikan berdasarkan surat keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi

No. 638/SKPT/Men/1974, tentang

Ketentuan Pokok Pendirian Koperasi Sekolah.

Pada jenjang tingkatan SMA atau

yang sederajatnya, koperasi dikenal

sebagai organisasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa sekolah atau madrasah dan lembaga pendidikan lainya yang setaraf. Tetapi faktanya tidak kurang saat ini koperasi siswa tidak berfungsi sebagaimana mestinya yaitu sebagai koperasi dimana anggotanya adalah para

siswa sekolah. sebaliknya dalam

pengelolaan organisasinya, anggotanya adalah terdiri dari para guru sebagai pengelolanya tanpa melibatkan para siswa sebagai anggota.

Itulah kondisi koperasi sekolah saat ini yang belum bisa berfungsi sebagaimana

mestinya yaitu wadah pembelajaran

(2)

koperasi yang sudah mereka dapat yang mengandung nilainilai sosial dan ekonomi. Setiap organisasi memerlukan tata laksana yang baik dan rapi agar dapat berjalan sebagaimana yang diharapakan

dalam rangka mencapai tujuannya.

Pengertiannya pengelolaan di sini adalah sama dengan pengertian yang dikandung kata manajemen dari bahasa Inggris.

Yang dimaksud dengan manajemen

adalah seluk-beluk usaha yang dijalankan

oleh perusahaan koperasi dalam

mencapai tujuannya dengan

memanfaatkan segenap potensi yang ada, yang dilakukan oleh personil yang

dipekerjakan dibawah perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan,

koordinasi, evaluasi dari

penguruskoperasi yang bersangkutan.

Dengan singkat dapat dikatakan bahwa

untuk mencapai tujuan perusahaan

mempergunakan tenaga yang ada.

Sebagaimana dalam perundangan

yang ada untuk keperluan itu, koperasi

dapat menjalankan ketatalaksanaan

karena ia memiliki seperangkat peralatan organisasi, yaitu rapat anggota, pengurus, badan pemeriksa, dan pelaksana usaha. Fungsi-fungsi manajemen atau proses administratif pertama kali dibuat oleh ( fayol:1949), “ ia mengidentifikasikan lima fungsi manajemen, yaitu: (1) Planning, (2)

organizing, (3) commanding, (4)

coordinating, dan (5) controlling”.

Semua fungsi manajemen seperti yang telah diuraikan tersebut merupakan rentetan kegiatan-kegiatan yang perlu

dilakukan untuk mencapai tujuan

bersama. Berdasarkan uraian di atas tentang hakekat manajemen beserta fungsi-fungsinya, maka penelitian ini berangkat dari masih rendahnya perilaku berkoperasi siswa pada koperasi sekolah. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya

partisipasi siswa dalam organisasi

kegiatan Kopsis (koperasi siswa). Dimana

Kopsis ini berfungsi sebagai wahana pembelajaran dan pembinaan kepribadian

siswa dalam menanamkan nilai-nilai

Koperasi.

Penelitian yang akan dilakukan di SMA Negeri 1 Mataram, bahwa siswa

perlu diberikan arahan tentang

pelaksanaan manajemen koperasi

sekolah bagi siswa yang masih sangat

minim pengetahuannya dengan

memberikan praktek langsung pada saat pembelajaran tentang koperasi, sehingga siswa tidak hanya mengetahui mengenai teori yang didapat tetapi pembelajaran secara langsung di sekolah, Apabila di terapkan suatu manajemen dalam pengelolalaan koperasi sekolah akan sangat efektif sebagai tempat siswa mengaplikasikan ilmu tentang koperasi itu sendiri, dan merupakan wadah organisasi bagi siswa yang diterapkanya pendidikan koperasi di sekolah.

Koperasi mempunyai tujuan utama yang harus dicapai yaitu sebagai suatu pendidikan. Dengan didirikanya koperasi sekolah di berbagai sekolah, diharapkan anak didik memperoleh pengetahuan

tentang koperasi. Pengetahuan ini

merupakan bekal yang amat berharga bagi anak didik Keterampilan para siswa

dalam praktek sehubungan dengan

kegiatan usaha koperasi akan dapat dicapai jika didukung oleh pengetahuan teori dan praktek langsung tentang pengelolalaan manajemen koperasi yang

mereka peroleh dari guru yang

mengajarkan pelajaran koperasi di dalam kelas, mengajarkan peserta didik seluk - beluk manajemen dalam pendirian koperasi sekolah.

Dengan mengikuti kegiatan tersebut para siswa melakukan praktek koperasi pada koperasi sekolah yang ada di lingkungan sekolahnya dengan sendirinya

mereka akan mengenal seluk-beluk

(3)

dalam pengelolalaan manajemen koperasi sekolah dilingkungan SMA Negeri 1 Mataram. Koperasi Sekolah merupakan salah satu bentuk wadah pembelajaran koperasi. Di SMA Negeri 1 Mataram

adalah salah satu bentuk koperasi

sekolah yang anggota-anggotanya adalah siswasiswi dari sekolah tersebut yang

sudah terorganisir dalam struktur

keorganisasian, itulah salah satu hal yang menarik karena pada prakteknya banyak koperasi sekolah dalam kepengurusan dijalankan oleh gurunya.

Dengan demikian dari uraian tersebut penelitian yang dilakukan yaitu untuk

mengetahui masalah tersebut, serta

upaya dalam pengelolalaan manajemen koperasi di sekolah yang mengambil judul “Pengelolaan Manajemen Koperasi Sekolah di SMA Negeri 1 Mataram” menjadi objek untuk dilakukan penelitian. 2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif studi kasus.

Pendekatan kualitatif ini artinya

permasalahan yang dibahas bertujuan

untuk dapat menggambarkan atau

menguraikan tentang keadaan atau

fenomena yang ada atau proses

penelitian untuk memahami masalah manusia/sosial, berdasarkan pada tatanan yang kompleks, gambaran yang holistik, disusun dengan kata-kata, melaporkan pandangan detail para informan dan dilaksanakan pada latar alamiah atau natural. Melalui penggunaan metode kualitatif seluruh kejadian dalam satu konteks organisasi dapat ditemukan data yang bersifat perasaan, norma, nilai, keyakinan, kebiasaan, sikap moral, sikap

mental, dan budaya yang dianut

seseorang maupun kelompok.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mataraam. Alasan yang mendasari pemilihan lokasi adalah sekolah tersebut

termasuk sekolah favorit, memiliki

organisasi koperasi sekolah yang

bertujuan sebagai sarana untuk

membelajarkan siswa melalui pemberian

modal untuk berwirausaha. Untuk

mendapatkan gambaran yang mendalam

tentang peran koperasi dalam

meningkatkan sikap kewirausahaan siswa SMA Negeri 1 Mataram, dilakukan melalui tahapan-tahapan. Tahap pertama peneliti terlebih dahulu melakukan pra survey ke sekolah. Kemudian peneliti melakukan penelitian yang sebenarnya. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi yaitu peneliti memulai dengan observasi diskripsi, melakukan penyempitan atau pemilihan data dengan menggadakan observasi

terfokus kemudian mempertajam

observasi dengan pengamatan secara selektif. Wawancara mendalam dengan

cara mengetahui informasi secara

mendalam dan lebih detail dari informan yang dilakukan secara terstruktur bagi informan yang terpilih yaitu kepala sekolah, pembina koperasi dan pelaksana koperai sekolah. Dan kajian dokumentasi yaitu digunakan sebagai pendukung dan pelengkap dari data yang telah diperoleh

melalui observasi dan wawancara

mendalam.Dalam penelitian ini,

pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui pendekatan triangulasi, yaitu

triangulasi sumber yang berupa

membandingkan pengumpulan data yang

sama dari beberapa sumber, dan

triangulasi metode berupa

membandingkan pengumpulan data yang sama dengan menggunakan metode yang berbeda. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan yang saling berinteraksi yaitu:

reduksi data, penyajian data dan

(4)

3. PEMBAHASAN

Proses kegiatan koperasi siswa di SMAN 1 Mataram merupakan suatu kegiatan yang terdapat dalam praktek pembelajaran langsung terhadap siswa di sekolah untuk mendapatkan pemahaman ilmu pengetahuan yang didapat sebagai wahana belajar dalam kegiatan koperasi siswa di SMAN 1 Mataram. Guru ekonomi akuntansi yang juga sebagai pembina koperasi siswa mengajarkan ilmu-ilmu tentang mengelola koperasi dengan baik , dan diberikan teori mengenai pengertian koperasi terlebih dahulu, berharap agar para peserta didik dapat memahami pengertian koperasi siswa yang ada di lingkungan sekolah. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suwandi (1985: 16) koperasi siswa diharapkan dapat sebagai sarana bagi pelajar untuk melakukan

usaha kecil-kecilan untuk

mengembangkan kemampuan

berorganisasi, mendorong kebiasaan

untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah dan sebagainya.

Peserta didik mengharapkan kepada guru ekonomi akuntansi, agar di dalam kegiatan koperasi dapat dibimbing dengan baik, sehingga diharapkan peserta didik dapat menjalankan koperasi siswa sesuai

dengan ciri-ciri koperasi sekolah.

Sebagaimana yang

Dikemukan oleh Sukwiaty (2006:195) Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para siswa disekolah, anggotanya adalah kalangan siswa sekolah

yang bersangkutan, pendirian koperasi

ini ada kaitannya dengan belajar

mengajar, maka tidak disyaratkan

berbadan hukum, berfungsi sebagai

laboratorium pengajaran koperasi di

sekolah. Dalam pembelajaran ekonomi yang berkaitan dengan koperasi siswa, peserta didik mengaku sangat antusias

sekali untuk tahu bagaimana cara

mengelola koperasi dengan baik.

Koperasi sekolah amat baik bagi

perkembangan kemandirian dan

kedewasaan siswa oleh karena itu setiap lembaga pendidikan diharapkan memiliki koperasi karena koperasi sekolah memiliki peranan yang sangat penting terhadap peserta didik dan lingkungan sekolah. Sebagaimana telah dijelaskan berikut ini : Koperasi sekolah memiliki peranan

membantu pemerintah dalm

pembangunan bidang perkoperasian

melalui pendidikan di sekolah, serta melatih siswa supaya memiliki kesadaran berkoperasi, disiplin, jujur, suka bekerja keras, stia kawan, bekerja sama, saling membantu, mempunyai jiwa demokratis, dan juga dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi kepada siswa sehingga dapat menjadi bekal saat

siswa terjun kemasyarakat dalam

mengembangkan jiwa berwirausaha

siswa. (Muliawati, dkk 2007:194) Koperasi sekolah merupakan koperasi terdaftar, tetapi tetap mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi dan sebagaimana dari hasil penelitian koperasi di SMAN 1 Mataram koperasi telah didirikan oleh untuk siswa-siswanya dimana dalam

kepengurusan organisasinya

dilaksanakan oleh anggota yaitu peserta didik di SMAN 1 Mataram yang sudah terstruktur dalam susunan keorganisasian.

Pengelolaan Manajemen Koperasi Sekolah

Manajemen diperlukan untuk

mengelola berbagai sumber daya

organisasi. seperti sarana dan prasarana,

waktu, SDM, metode, dan lainya.

Manajemen juga menunjukkan caracara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Manajemen

telah memungkinkan kita untuk

mengurangi hambatan-hambatan dalam

(5)

Manajemen memberikan prediksi dan imajinasi agar kita dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang serba cepat. Manajemen dalam organisasi koperasi

dimaksudkan sebagai suatu proses

(aktifitas) penentuan dan pencapaian tujuan bisnis melalui pelaksanaan empat

fungsi dasar: Planning, Organizing,

actuating, dan controlling yang sesuai dengan pendapat dari pembina koperas sekolahi yaitu: RAT, pengurus, pengawas dan badan pemeriksa yang semuanya di

laksanakan oleh Siswa di Sekolah

tersebut yang menjadi anggota.Dalam

menjadi pengurus koperasi siswa

disekolah akan diberikan pemahaman dan

pembinaan mengenai pengelolaan

manajemen koperasi sekolah agar dapat terorganisir dengan baik sesuai dengan pengertian dari koperasi seperti yang dikemukakan Istiana (2010 )Manajemen koperasi adalah pengelolaan organisasi koperasi yang meliputi kewenangan Rapat Anggota Tahunan (RAT), kewenangan pengurus dan pengawas, agar tujuan koperasi dapat dicapai dengan lancar.

Dalam mengelola sebuah koperasi peserta didik perlu merencanakan hal-hal yang menjadi kebutuhan koperasi seperti barang dan jasa melalui rapat anggota, mengorganisir setiap pengurus dalam menjalankan tugas dan fungsinya

masing-masing. Manajemen merupakan

kebutuhan yang tak terelakkan sebagai alat untuk memudahkan pencapaian

tujuan manusia dalam organisasi.

Manajemen diperlukan untuk mengelola berbagai sumber daya organisasi. seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode, dan lainya. Manajemen juga menunjukkan cara-cara yang lebih efektif

dan efisien dalam pelaksanaan

manajemen koperasi siswa di SMAN 1 Mataram. Seperti yang di kemukakan oleh

Istianah (2010) Manajemen juga

menunjukkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu

pekerjaan.Manajemen telah

memungkinkan kita untuk mengurangi

hambatan-hambatan dalam rangka

pencapaian suatu tujuan. Manajemen memberikan prediksi dan imajinasi agar kita dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang serba cepat. Manajemen dalam organisasi koperasi dimaksudkan sebagai suatu proses (aktifitas) penentuan dan pencapaian tujuan bisnis melalui

pelaksanaan empatfungsi dasar:

Planning, Organizing, actuating, dan controlling yang sesuai dengan struktur organisasi koperasi yaitu: RAT, pengurus, pengawas dan badan pemeriksa yang semuanya di laksanakan oleh Siswa di Sekolah tersebut yang menjadi anggota.

Berkenaan dengan hal di atas,

Dengan demikian, keberadaan

manajemen dalam pelaksanaan koperasi siswa dipandang pula sebagai suatu sarana untuk memudahkann siswa dalam menjalankan kegiatan koperasi siswa di SMAN 1 Mataram.

Dampak Adanya Pengelolaan Manajemen Koperasi siswa di SMAN 1 Mataram.

Dampak adanya pengelolaan

manajemen koperasi siswa di SMAN 1 Mataram dari manajemen koperasi adalah pembinaan dan pendampingan yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan Pembina koperasi kepada peserta didik untuk menerapkan fungsi dari manajemen untuk mengelola sendiri koperasi agar koperasi benar-benar berjalan sebagaimana mestinya di lingkungan sekolah dan bagi anggotanya yaitu para peserta didik mendapatkan pengalaman berorganisasi yang benar

yang sesuai dengan manajemenya.

Karena banyak sekarang pada praktek koperasi sekolah, Siswa hanya menjadi anggota sedangkan pelaksanaan sebagai pengurus dilakukan oleh para gurunya. Kondisi ini yang menyebabkan koperasi tidak benar-benar berdaya di sekolah di

(6)

mana koperasi gagal memberi manfaat dari segi pendidikan kepada anggotanya. Koperasi siswa hanya menjalankan fungsi toko atau dagang, tidak menciptakan nilai tambah, sesuai dengan tujuan koperasi

dalam meningkatkan kesejahteraan

anggotannya yang memberikan manfaat langsung dan tidak langsung. seperti yang dikemukakan Budioyono (2007) Manfaat

secara langsung yaitu, memenuhi

kebutuhan siswa seharihari seperti buku dan alat tulis, siswa dapat mempraktikkan teoriteori yang diberikan oleh guru, koperasi sekolah merupakan laboratorium yang betul-betul riil untuk kegiatan ekonomi, mendapatkan SHU sebagai tambahan uang saku sebagai hasil jerih payah selama satu tahun.Manfaat secara tidak langsung yaitu: Melatih siswa berorganisasi dalam dunia usaha untuk mendapat pengalaman dan keterampilan berkoperasi sehingga terbentuknya life skill (kecakapan hidup) bagi siswa agar menjadi calon-calon pengusaha yang

handal dan bermental baja, serta

mendidik siswa untuk berpikir secara logis dalam dunia usaha dan mendidik siswa untuk hidup hemat dan gemar menabung sebagai pembentukan modal (investasi).

Pengelolaan manajemen koperasi

meliputi pembinaan yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu guru terkait sebagai

pembina koperasi. Pemahaman

konseptual pengurus koperasi terhadap ilmu manajemen diduga akan sangat

berpengaruh terhadap tugas-tugas

manajerial di koperasinya. Manajemen

sebagai suatu fungsi dan proses

menyangkut sejumlah tugas-tugas yang kompleks di dalam menjamen tercapainya suatu tujuan. Sedangkan manajemen

sebagai suatu pelaksanaan

menggambarkan sejumlah orang-orang untuk mengisi tugas-tugas yang diatur oleh rapat anggota dalam koperasi siswa itu, Sehingga kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sesuai

dengan hasil penelitian mengenai

pengelolaan manajemen koperasi

sekolah, secara umum mendukung

dengan adanya pelaksanaan manajemen yang ada di dalam kegiatan koperasi yang dijalankan oleh peserta didik di SMA Negeri 1 Mataram.

Pengelolaan koperasi berarti

pembinaan yang dilakukan oleh pihak

sekolah yaitu guru terkait sebagai

Pembina koperasi. Pemahaman

konseptual pengurus dan manajer

koperasi terhadap ilmu manajemen

diduga akan sangat berpengaruh

terhadap pelaksanaan tugas-tugas

manajerialnya di koperasinya. Manajemen

sebagai suatu fungsi dan proses

menyangkut sejumlah tugas-tugas yang kompleks di dalam kerangka menjamin tercapainya suatu tujuan. Sedangkan

manajemen sebagai suatu institusi

menggambarkan sejumlah orangorang untuk mengisi tugas-tugas yang diatur oleh organisasi tersebut. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

4. PENUTUP a. Simpulan

Berdasarkan penelitian mengenai

pelaksanaan manajemen koperasi

sekolah, khususnya koperasi siswa di SMAN 1 Mataram, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengelolaan manajemen koperasi

sekolah di SMAN SMAN 1 Mataram, berjalan dengan baik dan lancar, karena bimbingan dan arahan yang diberikan oleh guru ekonomi akuntansi selaku pembina koperasi telah mengajarkan secara teori pada saat pembelajaran ekonomi yang berkaitan dengan koperasi

siswa dan mempraktikkan secara

langsung kepada peserta didik bagaimana

pengelolaan koperasi dengan baik,

(7)

manajemen didalam kegiatan berkoperasi tersebut, sehingga koperasi siswa di SMAN SMAN 1 Mataram dapat berjalan sampai saat ini dan berjalan dengan baik dari hasil laporan keuangan yang telah

dilampiran maka hasil pengelolaan

koperasi bisa dikatakan sehat dalam hasil prnrlitian ini.

2. Dampak dari adanya manajemen dalam pengelolaan Koperasi Sekolah dalam

kegiatan koperasi siswa di SMA Negeri SMAN 1 Mataram di sekolah membuat siswa tahu bagaimana berwirausaha, melihat peluang-peluang bisnis, dapat melaporkan hasil kegiatan koperasi setiap tahunnya dan setiap tahunnya selalu

mengalami peningkatan sehingga

Likuiditas yang didapat berjalan

seimbang.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suhartini. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Aksara. Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Idrus, Salim Al. 2007. Strategi Pengembangan Koperasi Indonesia Menuju Koperasi Mandiri. Jurnal Iqtishoduna: Fakultas Ekonomi UIN Malang.

IKAPI, 2011, Bunga Rampai Pendidikan Karakter (Strategi Mendidik Generasi Masa Depan), Cet.I, Surabaya: Unesa University Press.

Mahri, A dan Jajang, W. 2003. Organisasi dan Kebijakan Pembangunan Koperasi. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasution, 1988, Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung:

Tarsito. Partomo, Tiktik S. 2007. Ekonomi Skala Kecil Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sanapiah, Faisal. 2000. Penelitian Kualitatif; Dasar-dasar dan Aplikasi. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh.

Sitio, dkk. 2001. Koperasi: Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.

Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Supriyadi, Dedi. 2004. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi jika dalam perniagaan borong, anda hanya perlu membuat tinjauan pasaran, Tetapi jika dalam perniagaan borong, anda hanya perlu membuat tinjauan pasaran, menempah barang secara

laboratorium Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor. Identifikasi bubuk jagung dilakukan dengan cara bedah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 196 nomor

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sabun padat transparan dari minyak kelapa dan NaOH 31% dengan penambahan ekstrak kemangi atau minyak sereh merah sebagai

Computer (internet on line)/Bahasa dan multi media (1 siswa 1 unit computer).

Proses pendidikan yang berkualitas dan kesempatan untuk dapat menikmati pendidikan seluas - luasnya bagi masyarakat miskin dan tidak mampu dapat memberikan harapan

(8) Strategi yang diterapkan untuk meningkatkan kompetensi nelayan, yaitu satu strategi internal melalui peningkatan, penyesuaian, dan pengembangan kompetensi yang diakukan pada

Manfaat yang dapat diambil dari pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media alami dalam proses belajar mengajar adalah interaksi langsung dengan alam sekitar,

Hal ini terbukti dari hasil kegiatan pelatihan dan diskusi dari para peserta kegiatan bahwa dalam melakukan bisnis perlu mengelola tim atau anggota mereka dimana dalam