Pengelolaan Manajemen Koperasi Sekolah (Studi Kasus Pada SMA
Negeri 1 MATARAM)
Oleh : Sapka Mawarzani
Dosen tetap pada program Studi FKIP – UNIQHBA LOTENG Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pelaksanaan manajemen koperasi siswa di SMA Negeri 1 MATARAM, (2) Mendeskripsikan dampak dari adanya manajemen koperasi siswa di SMA Negeri 1 MATARAM. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif jenis penelitian studi kasus. Tekhnik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui observasi parsitipatif, wawancara, dan dokumentasi dengan menggunakan analisis data yang dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir penelitian mulai dari mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan manajemen koperasi sekolah di SMAN 1 MATARAM, berjalan dengan baik dan lancar, karena bimbingan dan arahan yang diberikan oleh guru ekonomi akuntansi selaku pembina koperasi telah mengajarkan secara teori pada saat pembelajaran ekonomi yang berkaitan dengan koperasi siswa dan mempraktikkan secara langsung kepada peserta didik bagaimana pengelolaan koperasi dengan baik, tentunya dengan pelaksanaan manajemen didalam kegiatan berkoperasi tersebut, sehingga koperasi siswa di SMAN 1 MATARAM dapat berjalan sampai saat ini dan berjalan dengan baik dari hasil laporan keuangan yang telah dilampiran maka hasil pengelolaan koperasi bisa dikatakan sehat dalam hasil penelitian ini. (2) Dampak dari adanya manajemen dalam pengelolaan Koperasi Sekolah dalam kegiatan koperasi siswa di SMA Negeri 1 MATARAM di sekolah membuat siswa tahu bagaimana berwirausaha, melihat peluang-peluang bisnis, dapat melaporkan hasil kegiatan koperasi setiap tahunnya, dan setiap tahunnya juga selalu mengalami peningkatan sehingga Likuiditas yang didapat berjalan seimbang.
Kata Kunci : Manajemen, Koperasi Sekolah
1. PENDAHULUAN
Koperasi sekolah merupakan wadah kegiatan ekonomi siswa di sekolah. Koperasi sekolah adalah koperasi yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa-siswa sekolah seperti siswa-siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
sekolah-sekolah yang sederajat
dengannya. Koperasi sekolah didirikan berdasarkan surat keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi
No. 638/SKPT/Men/1974, tentang
Ketentuan Pokok Pendirian Koperasi Sekolah.
Pada jenjang tingkatan SMA atau
yang sederajatnya, koperasi dikenal
sebagai organisasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa sekolah atau madrasah dan lembaga pendidikan lainya yang setaraf. Tetapi faktanya tidak kurang saat ini koperasi siswa tidak berfungsi sebagaimana mestinya yaitu sebagai koperasi dimana anggotanya adalah para
siswa sekolah. sebaliknya dalam
pengelolaan organisasinya, anggotanya adalah terdiri dari para guru sebagai pengelolanya tanpa melibatkan para siswa sebagai anggota.
Itulah kondisi koperasi sekolah saat ini yang belum bisa berfungsi sebagaimana
mestinya yaitu wadah pembelajaran
koperasi yang sudah mereka dapat yang mengandung nilainilai sosial dan ekonomi. Setiap organisasi memerlukan tata laksana yang baik dan rapi agar dapat berjalan sebagaimana yang diharapakan
dalam rangka mencapai tujuannya.
Pengertiannya pengelolaan di sini adalah sama dengan pengertian yang dikandung kata manajemen dari bahasa Inggris.
Yang dimaksud dengan manajemen
adalah seluk-beluk usaha yang dijalankan
oleh perusahaan koperasi dalam
mencapai tujuannya dengan
memanfaatkan segenap potensi yang ada, yang dilakukan oleh personil yang
dipekerjakan dibawah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan,
koordinasi, evaluasi dari
penguruskoperasi yang bersangkutan.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa
untuk mencapai tujuan perusahaan
mempergunakan tenaga yang ada.
Sebagaimana dalam perundangan
yang ada untuk keperluan itu, koperasi
dapat menjalankan ketatalaksanaan
karena ia memiliki seperangkat peralatan organisasi, yaitu rapat anggota, pengurus, badan pemeriksa, dan pelaksana usaha. Fungsi-fungsi manajemen atau proses administratif pertama kali dibuat oleh ( fayol:1949), “ ia mengidentifikasikan lima fungsi manajemen, yaitu: (1) Planning, (2)
organizing, (3) commanding, (4)
coordinating, dan (5) controlling”.
Semua fungsi manajemen seperti yang telah diuraikan tersebut merupakan rentetan kegiatan-kegiatan yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan
bersama. Berdasarkan uraian di atas tentang hakekat manajemen beserta fungsi-fungsinya, maka penelitian ini berangkat dari masih rendahnya perilaku berkoperasi siswa pada koperasi sekolah. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya
partisipasi siswa dalam organisasi
kegiatan Kopsis (koperasi siswa). Dimana
Kopsis ini berfungsi sebagai wahana pembelajaran dan pembinaan kepribadian
siswa dalam menanamkan nilai-nilai
Koperasi.
Penelitian yang akan dilakukan di SMA Negeri 1 Mataram, bahwa siswa
perlu diberikan arahan tentang
pelaksanaan manajemen koperasi
sekolah bagi siswa yang masih sangat
minim pengetahuannya dengan
memberikan praktek langsung pada saat pembelajaran tentang koperasi, sehingga siswa tidak hanya mengetahui mengenai teori yang didapat tetapi pembelajaran secara langsung di sekolah, Apabila di terapkan suatu manajemen dalam pengelolalaan koperasi sekolah akan sangat efektif sebagai tempat siswa mengaplikasikan ilmu tentang koperasi itu sendiri, dan merupakan wadah organisasi bagi siswa yang diterapkanya pendidikan koperasi di sekolah.
Koperasi mempunyai tujuan utama yang harus dicapai yaitu sebagai suatu pendidikan. Dengan didirikanya koperasi sekolah di berbagai sekolah, diharapkan anak didik memperoleh pengetahuan
tentang koperasi. Pengetahuan ini
merupakan bekal yang amat berharga bagi anak didik Keterampilan para siswa
dalam praktek sehubungan dengan
kegiatan usaha koperasi akan dapat dicapai jika didukung oleh pengetahuan teori dan praktek langsung tentang pengelolalaan manajemen koperasi yang
mereka peroleh dari guru yang
mengajarkan pelajaran koperasi di dalam kelas, mengajarkan peserta didik seluk - beluk manajemen dalam pendirian koperasi sekolah.
Dengan mengikuti kegiatan tersebut para siswa melakukan praktek koperasi pada koperasi sekolah yang ada di lingkungan sekolahnya dengan sendirinya
mereka akan mengenal seluk-beluk
dalam pengelolalaan manajemen koperasi sekolah dilingkungan SMA Negeri 1 Mataram. Koperasi Sekolah merupakan salah satu bentuk wadah pembelajaran koperasi. Di SMA Negeri 1 Mataram
adalah salah satu bentuk koperasi
sekolah yang anggota-anggotanya adalah siswasiswi dari sekolah tersebut yang
sudah terorganisir dalam struktur
keorganisasian, itulah salah satu hal yang menarik karena pada prakteknya banyak koperasi sekolah dalam kepengurusan dijalankan oleh gurunya.
Dengan demikian dari uraian tersebut penelitian yang dilakukan yaitu untuk
mengetahui masalah tersebut, serta
upaya dalam pengelolalaan manajemen koperasi di sekolah yang mengambil judul “Pengelolaan Manajemen Koperasi Sekolah di SMA Negeri 1 Mataram” menjadi objek untuk dilakukan penelitian. 2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif studi kasus.
Pendekatan kualitatif ini artinya
permasalahan yang dibahas bertujuan
untuk dapat menggambarkan atau
menguraikan tentang keadaan atau
fenomena yang ada atau proses
penelitian untuk memahami masalah manusia/sosial, berdasarkan pada tatanan yang kompleks, gambaran yang holistik, disusun dengan kata-kata, melaporkan pandangan detail para informan dan dilaksanakan pada latar alamiah atau natural. Melalui penggunaan metode kualitatif seluruh kejadian dalam satu konteks organisasi dapat ditemukan data yang bersifat perasaan, norma, nilai, keyakinan, kebiasaan, sikap moral, sikap
mental, dan budaya yang dianut
seseorang maupun kelompok.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mataraam. Alasan yang mendasari pemilihan lokasi adalah sekolah tersebut
termasuk sekolah favorit, memiliki
organisasi koperasi sekolah yang
bertujuan sebagai sarana untuk
membelajarkan siswa melalui pemberian
modal untuk berwirausaha. Untuk
mendapatkan gambaran yang mendalam
tentang peran koperasi dalam
meningkatkan sikap kewirausahaan siswa SMA Negeri 1 Mataram, dilakukan melalui tahapan-tahapan. Tahap pertama peneliti terlebih dahulu melakukan pra survey ke sekolah. Kemudian peneliti melakukan penelitian yang sebenarnya. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi yaitu peneliti memulai dengan observasi diskripsi, melakukan penyempitan atau pemilihan data dengan menggadakan observasi
terfokus kemudian mempertajam
observasi dengan pengamatan secara selektif. Wawancara mendalam dengan
cara mengetahui informasi secara
mendalam dan lebih detail dari informan yang dilakukan secara terstruktur bagi informan yang terpilih yaitu kepala sekolah, pembina koperasi dan pelaksana koperai sekolah. Dan kajian dokumentasi yaitu digunakan sebagai pendukung dan pelengkap dari data yang telah diperoleh
melalui observasi dan wawancara
mendalam.Dalam penelitian ini,
pemeriksaan keabsahan data dilakukan melalui pendekatan triangulasi, yaitu
triangulasi sumber yang berupa
membandingkan pengumpulan data yang
sama dari beberapa sumber, dan
triangulasi metode berupa
membandingkan pengumpulan data yang sama dengan menggunakan metode yang berbeda. Analisis data dilakukan dengan analisis kualitatif yang terdiri dari tiga kegiatan yang saling berinteraksi yaitu:
reduksi data, penyajian data dan
3. PEMBAHASAN
Proses kegiatan koperasi siswa di SMAN 1 Mataram merupakan suatu kegiatan yang terdapat dalam praktek pembelajaran langsung terhadap siswa di sekolah untuk mendapatkan pemahaman ilmu pengetahuan yang didapat sebagai wahana belajar dalam kegiatan koperasi siswa di SMAN 1 Mataram. Guru ekonomi akuntansi yang juga sebagai pembina koperasi siswa mengajarkan ilmu-ilmu tentang mengelola koperasi dengan baik , dan diberikan teori mengenai pengertian koperasi terlebih dahulu, berharap agar para peserta didik dapat memahami pengertian koperasi siswa yang ada di lingkungan sekolah. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suwandi (1985: 16) koperasi siswa diharapkan dapat sebagai sarana bagi pelajar untuk melakukan
usaha kecil-kecilan untuk
mengembangkan kemampuan
berorganisasi, mendorong kebiasaan
untuk berinovasi, belajar menyelesaikan masalah dan sebagainya.
Peserta didik mengharapkan kepada guru ekonomi akuntansi, agar di dalam kegiatan koperasi dapat dibimbing dengan baik, sehingga diharapkan peserta didik dapat menjalankan koperasi siswa sesuai
dengan ciri-ciri koperasi sekolah.
Sebagaimana yang
Dikemukan oleh Sukwiaty (2006:195) Koperasi sekolah didirikan dalam rangka kegiatan belajar mengajar para siswa disekolah, anggotanya adalah kalangan siswa sekolah
yang bersangkutan, pendirian koperasi
ini ada kaitannya dengan belajar
mengajar, maka tidak disyaratkan
berbadan hukum, berfungsi sebagai
laboratorium pengajaran koperasi di
sekolah. Dalam pembelajaran ekonomi yang berkaitan dengan koperasi siswa, peserta didik mengaku sangat antusias
sekali untuk tahu bagaimana cara
mengelola koperasi dengan baik.
Koperasi sekolah amat baik bagi
perkembangan kemandirian dan
kedewasaan siswa oleh karena itu setiap lembaga pendidikan diharapkan memiliki koperasi karena koperasi sekolah memiliki peranan yang sangat penting terhadap peserta didik dan lingkungan sekolah. Sebagaimana telah dijelaskan berikut ini : Koperasi sekolah memiliki peranan
membantu pemerintah dalm
pembangunan bidang perkoperasian
melalui pendidikan di sekolah, serta melatih siswa supaya memiliki kesadaran berkoperasi, disiplin, jujur, suka bekerja keras, stia kawan, bekerja sama, saling membantu, mempunyai jiwa demokratis, dan juga dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi kepada siswa sehingga dapat menjadi bekal saat
siswa terjun kemasyarakat dalam
mengembangkan jiwa berwirausaha
siswa. (Muliawati, dkk 2007:194) Koperasi sekolah merupakan koperasi terdaftar, tetapi tetap mendapat pengakuan sebagai perkumpulan koperasi dan sebagaimana dari hasil penelitian koperasi di SMAN 1 Mataram koperasi telah didirikan oleh untuk siswa-siswanya dimana dalam
kepengurusan organisasinya
dilaksanakan oleh anggota yaitu peserta didik di SMAN 1 Mataram yang sudah terstruktur dalam susunan keorganisasian.
Pengelolaan Manajemen Koperasi Sekolah
Manajemen diperlukan untuk
mengelola berbagai sumber daya
organisasi. seperti sarana dan prasarana,
waktu, SDM, metode, dan lainya.
Manajemen juga menunjukkan caracara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu pekerjaan. Manajemen
telah memungkinkan kita untuk
mengurangi hambatan-hambatan dalam
Manajemen memberikan prediksi dan imajinasi agar kita dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang serba cepat. Manajemen dalam organisasi koperasi
dimaksudkan sebagai suatu proses
(aktifitas) penentuan dan pencapaian tujuan bisnis melalui pelaksanaan empat
fungsi dasar: Planning, Organizing,
actuating, dan controlling yang sesuai dengan pendapat dari pembina koperas sekolahi yaitu: RAT, pengurus, pengawas dan badan pemeriksa yang semuanya di
laksanakan oleh Siswa di Sekolah
tersebut yang menjadi anggota.Dalam
menjadi pengurus koperasi siswa
disekolah akan diberikan pemahaman dan
pembinaan mengenai pengelolaan
manajemen koperasi sekolah agar dapat terorganisir dengan baik sesuai dengan pengertian dari koperasi seperti yang dikemukakan Istiana (2010 )Manajemen koperasi adalah pengelolaan organisasi koperasi yang meliputi kewenangan Rapat Anggota Tahunan (RAT), kewenangan pengurus dan pengawas, agar tujuan koperasi dapat dicapai dengan lancar.
Dalam mengelola sebuah koperasi peserta didik perlu merencanakan hal-hal yang menjadi kebutuhan koperasi seperti barang dan jasa melalui rapat anggota, mengorganisir setiap pengurus dalam menjalankan tugas dan fungsinya
masing-masing. Manajemen merupakan
kebutuhan yang tak terelakkan sebagai alat untuk memudahkan pencapaian
tujuan manusia dalam organisasi.
Manajemen diperlukan untuk mengelola berbagai sumber daya organisasi. seperti sarana dan prasarana, waktu, SDM, metode, dan lainya. Manajemen juga menunjukkan cara-cara yang lebih efektif
dan efisien dalam pelaksanaan
manajemen koperasi siswa di SMAN 1 Mataram. Seperti yang di kemukakan oleh
Istianah (2010) Manajemen juga
menunjukkan cara-cara yang lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan.Manajemen telah
memungkinkan kita untuk mengurangi
hambatan-hambatan dalam rangka
pencapaian suatu tujuan. Manajemen memberikan prediksi dan imajinasi agar kita dapat mengantisipasi perubahan lingkungan yang serba cepat. Manajemen dalam organisasi koperasi dimaksudkan sebagai suatu proses (aktifitas) penentuan dan pencapaian tujuan bisnis melalui
pelaksanaan empatfungsi dasar:
Planning, Organizing, actuating, dan controlling yang sesuai dengan struktur organisasi koperasi yaitu: RAT, pengurus, pengawas dan badan pemeriksa yang semuanya di laksanakan oleh Siswa di Sekolah tersebut yang menjadi anggota.
Berkenaan dengan hal di atas,
Dengan demikian, keberadaan
manajemen dalam pelaksanaan koperasi siswa dipandang pula sebagai suatu sarana untuk memudahkann siswa dalam menjalankan kegiatan koperasi siswa di SMAN 1 Mataram.
Dampak Adanya Pengelolaan Manajemen Koperasi siswa di SMAN 1 Mataram.
Dampak adanya pengelolaan
manajemen koperasi siswa di SMAN 1 Mataram dari manajemen koperasi adalah pembinaan dan pendampingan yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu kepala sekolah dan Pembina koperasi kepada peserta didik untuk menerapkan fungsi dari manajemen untuk mengelola sendiri koperasi agar koperasi benar-benar berjalan sebagaimana mestinya di lingkungan sekolah dan bagi anggotanya yaitu para peserta didik mendapatkan pengalaman berorganisasi yang benar
yang sesuai dengan manajemenya.
Karena banyak sekarang pada praktek koperasi sekolah, Siswa hanya menjadi anggota sedangkan pelaksanaan sebagai pengurus dilakukan oleh para gurunya. Kondisi ini yang menyebabkan koperasi tidak benar-benar berdaya di sekolah di
mana koperasi gagal memberi manfaat dari segi pendidikan kepada anggotanya. Koperasi siswa hanya menjalankan fungsi toko atau dagang, tidak menciptakan nilai tambah, sesuai dengan tujuan koperasi
dalam meningkatkan kesejahteraan
anggotannya yang memberikan manfaat langsung dan tidak langsung. seperti yang dikemukakan Budioyono (2007) Manfaat
secara langsung yaitu, memenuhi
kebutuhan siswa seharihari seperti buku dan alat tulis, siswa dapat mempraktikkan teoriteori yang diberikan oleh guru, koperasi sekolah merupakan laboratorium yang betul-betul riil untuk kegiatan ekonomi, mendapatkan SHU sebagai tambahan uang saku sebagai hasil jerih payah selama satu tahun.Manfaat secara tidak langsung yaitu: Melatih siswa berorganisasi dalam dunia usaha untuk mendapat pengalaman dan keterampilan berkoperasi sehingga terbentuknya life skill (kecakapan hidup) bagi siswa agar menjadi calon-calon pengusaha yang
handal dan bermental baja, serta
mendidik siswa untuk berpikir secara logis dalam dunia usaha dan mendidik siswa untuk hidup hemat dan gemar menabung sebagai pembentukan modal (investasi).
Pengelolaan manajemen koperasi
meliputi pembinaan yang dilakukan oleh pihak sekolah yaitu guru terkait sebagai
pembina koperasi. Pemahaman
konseptual pengurus koperasi terhadap ilmu manajemen diduga akan sangat
berpengaruh terhadap tugas-tugas
manajerial di koperasinya. Manajemen
sebagai suatu fungsi dan proses
menyangkut sejumlah tugas-tugas yang kompleks di dalam menjamen tercapainya suatu tujuan. Sedangkan manajemen
sebagai suatu pelaksanaan
menggambarkan sejumlah orang-orang untuk mengisi tugas-tugas yang diatur oleh rapat anggota dalam koperasi siswa itu, Sehingga kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sesuai
dengan hasil penelitian mengenai
pengelolaan manajemen koperasi
sekolah, secara umum mendukung
dengan adanya pelaksanaan manajemen yang ada di dalam kegiatan koperasi yang dijalankan oleh peserta didik di SMA Negeri 1 Mataram.
Pengelolaan koperasi berarti
pembinaan yang dilakukan oleh pihak
sekolah yaitu guru terkait sebagai
Pembina koperasi. Pemahaman
konseptual pengurus dan manajer
koperasi terhadap ilmu manajemen
diduga akan sangat berpengaruh
terhadap pelaksanaan tugas-tugas
manajerialnya di koperasinya. Manajemen
sebagai suatu fungsi dan proses
menyangkut sejumlah tugas-tugas yang kompleks di dalam kerangka menjamin tercapainya suatu tujuan. Sedangkan
manajemen sebagai suatu institusi
menggambarkan sejumlah orangorang untuk mengisi tugas-tugas yang diatur oleh organisasi tersebut. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
4. PENUTUP a. Simpulan
Berdasarkan penelitian mengenai
pelaksanaan manajemen koperasi
sekolah, khususnya koperasi siswa di SMAN 1 Mataram, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengelolaan manajemen koperasi
sekolah di SMAN SMAN 1 Mataram, berjalan dengan baik dan lancar, karena bimbingan dan arahan yang diberikan oleh guru ekonomi akuntansi selaku pembina koperasi telah mengajarkan secara teori pada saat pembelajaran ekonomi yang berkaitan dengan koperasi
siswa dan mempraktikkan secara
langsung kepada peserta didik bagaimana
pengelolaan koperasi dengan baik,
manajemen didalam kegiatan berkoperasi tersebut, sehingga koperasi siswa di SMAN SMAN 1 Mataram dapat berjalan sampai saat ini dan berjalan dengan baik dari hasil laporan keuangan yang telah
dilampiran maka hasil pengelolaan
koperasi bisa dikatakan sehat dalam hasil prnrlitian ini.
2. Dampak dari adanya manajemen dalam pengelolaan Koperasi Sekolah dalam
kegiatan koperasi siswa di SMA Negeri SMAN 1 Mataram di sekolah membuat siswa tahu bagaimana berwirausaha, melihat peluang-peluang bisnis, dapat melaporkan hasil kegiatan koperasi setiap tahunnya dan setiap tahunnya selalu
mengalami peningkatan sehingga
Likuiditas yang didapat berjalan
seimbang.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suhartini. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Aksara. Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Idrus, Salim Al. 2007. Strategi Pengembangan Koperasi Indonesia Menuju Koperasi Mandiri. Jurnal Iqtishoduna: Fakultas Ekonomi UIN Malang.
IKAPI, 2011, Bunga Rampai Pendidikan Karakter (Strategi Mendidik Generasi Masa Depan), Cet.I, Surabaya: Unesa University Press.
Mahri, A dan Jajang, W. 2003. Organisasi dan Kebijakan Pembangunan Koperasi. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran.
Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasution, 1988, Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung:
Tarsito. Partomo, Tiktik S. 2007. Ekonomi Skala Kecil Menengah dan Koperasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sagala, Syaiful. 2009. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sanapiah, Faisal. 2000. Penelitian Kualitatif; Dasar-dasar dan Aplikasi. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh.
Sitio, dkk. 2001. Koperasi: Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Yogyakarta: Bumi Aksara.
Supriyadi, Dedi. 2004. Membangun Bangsa Melalui Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.