• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE, DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE, DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, EARNING PER SHARE DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM

SEKTOR PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

LOLITA MAYA SURI GULTOM NIM : 7102210013

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih,

Maha Penyayang, dan Maha Kuasa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga

Penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Debt To

Equity Ratio, Earning Per Share, dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Pada Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012”.

Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan. Selain itu, penulis juga berharap kiranya skripsi ini

dapat memperluas wawasan dan menambah pengetahuan pembaca, secara khusus

Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai dosen Pembimbing Skripsi saya

yang telah membimbing, memberikan saran, arahan, dan masukan kepada

(10)

iv

3. Bapak Drs. Ahmad Hidayat. M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan dan dosen Penguji saya yang telah banyak

memberikan masukan dan arahannya.

4. Ibu T. Teviana SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Kepada seluruh dosen Jurusan Manajemen dan khususnya seluruh Dosen

Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan yang

selama ini memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis.

6. Kepada Ibu Diana Hasym, SE, MM, selaku dosen penguji saya yang telah

banyak memberikan masukan, berupa keritikan, saran, maupun arahan yang

membangun.

7. Kepada Bapak Zulkarnain Siregar, ST.MM, selaku dosen penguji saya yang

telah banyak memberikan masukan dan arahannya.

8. Kepada Kedua Orang Tua saya. Ayahanda (Bapak Zupri Gultom) dan Ibunda

(Nisda Aryani Harahap), yang senantiasa mendo’akan dan memberikan

dukungan semangat dan dukungan materil sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

9. Kepada Keluarga. (Khususnya Kakak tercinta Juwita Maysarah, adik – adik

tersayang Suliyani, Rosinta, Muhammad Rezki dan lainnya tante Farakh

Harahap, Abangda Hasan Basri Gultom), Yang senantiasa memberi semanagat

dan dukungannya.

10. Kepada teman – teman kos. Kak Nanda Pratiwi, Eli Susila, Lina Sundari,

(11)

v

memberikan dukungan semangat kepada Penulis untuk dapat menyelesaikan

skripsi ini.

11. Kepada teman – teman stambuk 2010 jurusan Manajemen (Rahmi Af Idah

Gulo, Ester Uli Pramitha, Fahruni Rizky, Luci Irmayani, Metya Lutviani,

Puput Pratiwi, Yuni Dearma Saragih, Ervina Hasibuan, dan lainnya) terima

kasih atas kebersamaan dan dukungannya.

12. Kepada Kakak senior 2008 dan 2009 (Kak Yesi, Abangda Delfi Yudha

Prasetya, Pangarapan Barus, Ruri Ardianti Lubis, dan lainnya) terima kasih

atas dukungan dan Ilmu Pengetahuan yang diberikan kepada Adinda.

13. Kepada teman – teman penghuni konsentrasi Keuangan 2010 (Chairi Rizki,

Desi Yuni, Harapan Sihombing, Sunar Sagala, dan lainnya) terima kasih atas

kebersamaan dan bantuannya.

14 Kepada kak Yo, Bang Eko, dan Bang Franki saya ucapkan terima kasih yang

sebanyak – banyaknya karena telah banyak membantu saya dalam

penyelesaian Skripsi ini.

15. Kepada adik kelas junior. (Amal Ghozali Saragih, Arum, Winda, Anggi, dan

lainnya) terima kasih atas dukungan dan semangat yang diberikan.

Medan, Mei 2014

Lolita Maya Suri Gultom

(12)

i ABSTRAK

Lolita Maya Suri Gultom, NIM. 7102210013. Pengaruh Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, dan Risiko Sistematis terhadap Harga Saham Sektor Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan yang merupakan sektor yang sangat prospektif dalam perekonomian dan pasar investasi di Indonesia. Variabel eksogen yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio. Sedangkan variabel endogen dalam penelitian ini adalah Earning Per Share, Beta dan Harga saham.

Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012 yang berjumlah 54 perusahaan sedangkan sampel yang digunakan adalah 38 Perusahaan pada tahun 2008-2012. Data penelitian ini diperoleh dari publikasi Indonesia Stock Exchange (IDX), dan Yahoo Finance.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana jumlah amatan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 190 (38 x 5 tahun). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis jalur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio berpengaruh langsung terhadap Earning Per Share yaitu 0.056, dengan signifikansi sebesar 0.444. Debt to Equity Ratio berpengaruh langsung terhadap Beta yaitu sebesar 0,109 dengan signifikansi sebesar 0.008. Debt to Equity Ratio berpengaruh langsung terhadap harga saham sebesar 0.171 dengan signifikansi sebesar 0.039.

Earning Per Share berpengaruh langsung terhadap beta sebesar 0.047 dengan

signifikansi sebesar 0.512. Earning Per Share berpengaruh langsung terhadap harga saham yaitu sebesar 0.699 dengan signifikansi sebesar 0.000. Beta berpengaruh langsung terhadap harga saham sebesar 0.044 dengan signifikansi sebesar 0.060. Dari persamaan jalur Sub struktur 1 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh variabel Debt To Equity Ratio terhadap Earning Per Share yaitu sebesar 1,6 % sedangkan sisanya yaitu 0,984 atau 98,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Sub struktur 2 dari persamaan jalur menunjukkan bahwa besarnya pengaruh variabel Debt To Equity Ratio dan

Earning Per Share terhadap BETA yaitu sebesar 15,9% sedangkan sisanya yaitu

0,841 atau 84,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Sub struktur 3 dari persamaan jalur menunjukkan bahwa besarnya pengaruh variabel Debt To Equity Ratio, Earning Per Share dan BETA terhadap harga saham yaitu sebesar 59,3% sedangkan sisanya yaitu 0,407 atau 40,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Debt to Equity Ratio (DER) dan Earning Per Share (EPS), BETA

(13)

ii ABSTRACT

Lolita Maya Suri Gultom. ID Number 7102210013. The Effect Of Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, and Systematic Risk For Property’s Stock Price in the Jakarta Stock eaxchange during period 2008-2012.

This research aim to know the effect of Debt To Equity Ratio, Earning Per Share, and BETA to the Stock price, the highly prospectif sector on the economy and investment market indonesia. Exogenous variables used in this study was the Debt To Equity Ratio. While the endogenous variables in this study is Earning Per Share, and BETA to the Stock price.

The population in this study is Property and Real Estate Company is listed on the Indonesia Stock Exchange in 2008-2012, amounting to 52 companies while the samples used were 38 companies in the year 2008-2012. Data obtained from the publications Indonesia Stock Exchange (IDX), and Yahoo Finance. The sampling technique used was purposive sampling technique in which the number of observations obtained in this study were 190 ( 38 x 5 years ). The analysis technique used in this study is an analysis of pathways.

The results showed that Debt to Equity Ratio directly influence towards Earning Per Share is 0.056, with a significance of 0.444. Debt to Equity Ratio directly influence towards Beta is 0.109 with a significance of 0.008. Debt to Equity Ratio directly influence towards stock price is 0.171 with a significance of 0.039. Earning Per Share directly effect towards beta is 0.047 with a significance of 0.512. Earning Per Share directly influence toward the stock price is equal 0.699 with a significance of 0.000. Beta directly influence toward the stock price is 0.044 with a significance of 0.060. Sub-structure lines of equation I show that the magnitude of the effect variable Debt To Equity Ratio toward Earning Per Share is equal 1.6% while the remaining 0.984 or 98.4% influenced by other factors not included in this study. Sub-structure lines of equation II shows that the magnitude of the effect variable the influence of the variable Debt To Equity Ratio and Earnings Per Share of the BETA is equal to 15.9% while the remaining 0.841 or 84.1% is influenced by other factors not included in this study. Sub-structure of the equation line III shows that the magnitude of the effect variable Debt To Equity Ratio, Earning Per Share and BETA toward the stock price is equal to 59.3% while the remaining 0,407 or 40.7% influenced by other factors not included in this study.

(14)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ...

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 9

1.3. Pembatasan Masalah ... 10

1.4. Rumusan Masalah ... 10

1.5. Tujuan Penelitian ... 11

1.6. Manfaat Penelitian ... 12

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 13

2.1. Kerangka Teori ... 13

2.1.1. Harga Saham ... 13

2.1.1.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi harga saham ... 14

(15)

vii

2.1.2. Debt To Equity Ratio (DER) ... 19

2.1.3. Earning Per Share (EPS) ... 21

2.1.4. Risiko Investasi ... 23

2.1.4.1. Risiko Sistematis (systematic) ... 24

2.1.4.2. Risiko Tidak Sistematis (unsystematic risk) ... 24

2.1.5. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share ... 27

2.1.6. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Beta ... 28

2.1.7. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham ... 30

2.1.8. Pengaruh Earning Per Share terhadap Beta ... 30

2.1.9. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham ... 31

2.1.10. Pengaruh Beta terhadap Harga Saham ... 32

2.2. Penelitian Terdahulu ... 32

2.3. Kerangka Berpikir ... 35

2.3.1. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Earning Per Share ... 36

2.3.2. Pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap Beta ... 36

2.3.3. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham ... 37

2.3.4. Pengaruh Earning Per Share terhadap Beta ... 38

2.3.5. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham ... 39

2.3.6. Pengaruh terhadap Beta terhadap Harga Saham ... 40

2.4. Hipotesis ... 42

BAB III. METODE PENELITIAN ... 43

(16)

viii

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 43

3.3 Populasi Dan Sampel ... 43

3.3.1. Populasi ... 43

3.3.2. Sampel ... 44

3.4. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 45

3.4.1. Variabel Penelitian ... 45

3.4.2. Defenisi Operasional ... 45

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.6. Teknik Analisis Data ... 46

3.6.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 46

3.6.2. Analisis Statistik Infrensial ... 47

3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 48

3.6.2.1.1 Uji Normalitas ... 48

3.6.2.1.2 Uji Linearitas ... 48

3.6.3 Metode Analisis Jalur (Path Analysis) ... 48

3.6.4 Pengujian Hipotesis ... 52

3.6.4.1 Uji t ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 53

4.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 53

4.1.1. Deskripsi Harga ... 54

4.1.2. Deskripsi Debt To Equity Ratio ... 55

4.1.3. Deskripsi Earning Per Share ... 56

4.1.4. Deskripsi Beta ... 56

4.2. Analisis Statistik Inferensial ... 57

(17)

ix

4.2.1.1.Uji Normalitas ... 57

4.2.1.2.Uji Linieritas ... 58

4.3. Pengujian Analisis Jalur ... 59

4.3.1.Besar Pengaruh Masing-masing Variabel ... 60

4.4. Uji Hipotesis ... 62

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1. Kesimpulan ... 82

5.2. Saran ... 83

(18)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Pergerakan Harga Saham ... 3

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Data Penelitian ... 53

Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ... 58

Tabel 4.3 Hasil Uji Linearitas ... 59

Tabel 4.4 Besar Pengaruh Masing-masing Variabel ... 60

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis ... 63

(19)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Grafik ... 4

Gambar 2.1 Gambar Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis ... 25

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 41

Gambar 3.1 Diagram Jalur ... 50

Gambar 4.1 Grafik Statistik Deskriptif ... 55

(20)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Objek Penelitian

Lampiran 2 Tabel Data Variabel Penelitian

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam

membiayai kegiatan operasionalnya, dana tersebut dapat diperoleh dari beberapa

sumber, pertama berasal dari dalam perusahaan yakni modal pemilik, maupun

laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

dari luar yakni dalam bentuk pinjaman/hutang dari pihak lain. Selain pinjaman

untuk beberapa perusahaan yang sudah go public dalam upaya menambah dana

kegiatan operasionalnya dapat diperoleh melalui penjualan saham pada para

investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

sahamnya pada publik adalah pasar modal. Dalam hal ini, pasar modal berfungsi

sebagai perantara untuk mempertemukan pemilik modal (investor) dengan pihak -

pihak yang berupaya memperoleh tambahan dana melalui penjualan sahamnya.

Keberadaan pasar modal di Indonesia dirasakan sangat penting bagi

kegiatan perekonomian di Indonesia. Dimana diharapkan adanya pasar modal

yang mampu berfungsi secara optimal. Maka dapat menjembatani hubungan

antara investor sebagai pemilik dana dengan perusahaan yang menjual sahamnya

untuk membiayai kegiatan operasional/usahanya. Fluktuasi harga saham di pasar

modal dapat dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan penawaran terhadap harga

saham. Selain itu, informasi yang beredar di bursa efek/pasar modal, seperti

kondisi keuangan/kinerja suatu perusahaan akan mempengaruhi harga saham yang

(22)

2

ditawarkan pada publik dan berbagai isu lainnya yang secara langsung dapat

mempengaruhi profitabilitas perusahaan di masa depan. Seperti halnya fluktuasi

harga saham yang dialami perusahaan properti.

Perusahaan Properti dan Real Estate merupakan sebuah perusahaan yang

menyediakan berbagai keperluan konsumen berupa rumah atau properti lainnya.

Permintaan masyarakat atas rumah tinggal menyebabkan volume penjualan

properti meningkat. Hal ini bisa menyebabkan perusahaan properti banyak

diminati baik oleh masyarakat yang membutuhkan hunian/ tempat tinggal,

maupun investor yang ingin bervinvestasi saham. Secara umum nilai perusahaan

digambarkan dengan adanya perkembangan harga saham perusahaan di pasar

modal. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula

nilai perusahaan tersebut. Fluktuasi harga saham dapat disebabkan oleh berbagai

faktor seperti ekonomi, politik, keamanan, dan lain-lain. Fenomena harga saham

yang fluktuatif tersebut dapat kita temukan pada perusahaan Properti dan Real

Estate. Untuk mengilustrasikan fenomena harga saham yang fluktuatif pada

perusahaan Properti dan Real Estate, penulis menyajikan dalam bentuk Tabel dan

(23)

3

Tabel 1.1

Pergerakan Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate di BEI tahun 2008-2012 (dalam Rupiah)

NO

KODE EMITEN

Tahun

Keterangan

2008 2009 2010 2011 2012

1 BKDP 50 153 116 115 95 Turun

2 COWL 450 350 122 235 145 Berfluktuasi

3 DART 250 195 186 435 710 Berfluktuasi

4 DUTI 1.000 530 2.100 1.800 2.850 Berfluktuasi

5 ELTY 72 193 157 119 54 Turun

6 GPRA 255 105 101 117 101 Berfluktuasi

7 LPKR 800 510 680 660 1.000 Berfluktuasi

8 OMRE 475 450 170 265 335 Berfluktuasi

Sumber :www.yahoo.finance.com (data diolah)

Sesuai data yang disajikan dalam tabel 1.1, harga saham properti dan real

estate yang mengalami fluktuasi dan mengalami penurunan yang sangat lama

(24)

4

Grafik 1.1

Pergerakan Harga Saham Tahun 2008-2012

Sumber : www.yahoo.finance.com (data diolah)

Berdasarkan grafik di atas bahwa harga saham penutupan yang

ditunjukkan pada tahun 2008-2012 mengalami pergerakan yang bervariasi. Ada

saham yang mengalami penurunan, dan ada pula saham yang mengalami naik

turun. Seperti yang ditunjukkan pada saham PT Cowell Development (COWL)

Tbk mengalami penurunan harga yang drastis selama 3 (tiga) periode yaitu

2008-2010, di tahun 2011 harganya meningkat kembali yaitu Rp 235, namun di tahun

2012 harga saham tersebut kembali menurun. Hal ini juga dialami oleh PT

Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) di mana selama tiga periode mengalami

penurunan, dan meningkat dalam 1(satu) periode kemudian kembali lagi

menurun di tahun 2012.

Perubahan harga saham secara teoritis dipengaruhi oleh dua faktor yaitu

faktor fundamental dan faktor teknikal. Faktor fundamental adalah faktor-faktor

BKDP COWL DART DUTI ELTY GPRA LPKR OM RE

2012 95 145 710 2850 54 101 1000 335

2011 115 235 435 1800 119 117 660 265

2010 116 122 186 2100 157 101 680 170

2009 153 350 195 530 193 105 510 450

2008 50 450 250 1000 72 255 800 475

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 H ar ga

(25)

5

yang berasal dari dalam perusahaan yang mengeluarkan saham itu sendiri

(emiten). Apabila perusahaan yang mengeluarkan saham dalam kondisi yang baik

kinerjanya, harga saham akan cenderung meningkat. Hal ini disebabkan

kepercayaan investor kepada emiten semakin baik, investor mempunyai harapan

akan memperoleh bagian keuntungan atau dividen yang besar. Faktor fundamental

ini bisa dilihat dari laporan keuangan yang diterbitkan, dan dari laporan keuangan

emiten bisa dilihat tingkat kinerja keuangannya baik dari segi kemampuan

menghasilkan keuntungan (profitabilitas), kemampuan membayar hutang

(Likuiditas), struktur modalnya (Leverage), maupun tingkat efisiensi dan

efektivitasnya dalam mengelola kekayaannya (Aktivitas). Sementara faktor

teknikal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan yang

mempengaruhi harga saham perusahaan seperti suku bunga, tingkat inflasi, nilai

kurs valuta asing, kebijakan ekonomi, dan lainnya.

Dengan analisis tersebut, para analisis mencoba memperkirakan harga

saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor-faktor

fundamental yang mempengaruhi harga saham dan menerapkan hubungan

faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Berdasarkan tujuan

perusahaan tersebut, maka faktor-faktor fundamental yang digunakan peneliti saat

ini adalah rasio keuangan yang terdiri dari DER, Menururt Lukman Syamsuddin

(Dalam Puji, 2005:49) “DER adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara

jumlah pinjaman jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan

pemilik perusahaan”. Apabila perusahaan tersebut masih membutuhkan modal

(26)

6

difokuskan untuk mengembalikan pinjaman modal, akibatnya para investor

cenderung menghindari saham – saham yang memiliki DER yang tinggi. Menurut

Muhfiatun (2009) “Meskipun financial leverage menyebabkan timbulnya beban

tetap, akan tetapi hal ini bisa diterima apabila return perusahaan lebih besar dari

bunga hutang tersebut. Sehingga dengan penggunaan financial leverage maka

akan dapat meningkatkan keuntungan bagi pemilik saham biasa (EPS). Jadi ada

keterkaitan erat antara financial leverage terhadap earning per share (EPS).

Menurut (Hanafi dan Halim, 2000) Penggunaan leverage yang tinggi akan

meningkatkan modal perusahaan dengan cepat, tetapi sebaliknya apabila

penjualan menurun, modal perusahaan akan menurun dengan cepat pula. Dengan

semakin tinggi rasio utang perusahaan menunjukkan bahwa tingginya utang

perusahaan yang dibiayai oleh modal saham yang ditanamkan pemegang saham

(investor) akan memberikan beban tersendiri karena investor merasa terbebani

dengan besarnya utang yang dimiliki perusahaan. Investor tidak ingin mengambil

risiko yang besar dalam berinvestasi dengan harapan bahwa investor nantinya

memperoleh pengembalian (return) saham yang menguntungkan bagi mereka.

Jadi, antara utang dengan risiko juga sangat kuat keterkaitannya. Bagi investor,

semakin besar rasio DER akan semakin tidak menguntungkan karena semakin

besar risiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.

Semakin besar DER, maka semakin rendah harga saham perusahaan karena

perusahaan harus membayar utang dan investor semakin tidak menarik untuk

(27)

7

Selain itu Faktor fundamental yang digunakan adalah EPS, Menurut

Darmidji dan Fakhruddin (2006:196) “Earning Per Share (EPS) merupakan rasio

yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan

profitabilitas perusahaan yang tergambar setiap lembar saham. Semakin tiggi nilai

EPS akan menyebabkan semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan

jumlah deviden yang diterima pemegang saham. Menurut Yulianto (2010)

“Tingkat keuntungan per lembar saham (EPS) menunjukkan besarnya laba yang

diperoleh investor dalam penanaman modalnya di suatu perusahaan go publik di

BEI. Semakin besar nilai EPS menunjukkan perusahaan mampu memberikan laba

yang lebih tinggi bagi investor. Hal ini tentu akan memperkecil resiko yang

ditanggung oleh investor”. Deviden yang akan diterima investor merupakan daya

tarik bagi investor/ calon investor yang akan menanamkan dananya ke dalam

perusahaan tersebut. Daya tarik tersebut memberi dampak pada calon investor/

investor untuk lebih meningkatkan kepemilikan saham perusahaan. Jika Earning

Per Share meningkat/tinggi maka permintaan atas saham perusahaan semakin

banyak dari calon investor sehingga harga saham perusahaan di pasar modal

cenderung meningkat. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan, maka

return saham yang akan diperoleh investor juga akan semakin tinggi. Jika nilai

Earning Per Share naik maka harga saham mengalami kenaikan Darmidji dan

Fakhruddin (2006:196).

Selain Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share, Peneliti juga

mencoba menggunakan risiko sistematis sebagai tolak ukur perkembangan harga

(28)

8

digunakan untuk mengukur risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan

diversifikasi. Menurut Gumanti (2011:50) beta merupakan risiko sistematik atau

risiko pasar yang mencerminkan seberapa sensitive tingkat perubahan pasar

mempengaruhi perubahan dalam saham individual, dimana beta pasar adalah satu.

Artinya, jika suatu perusahaan memiliki Beta lebih besar dari satu, maka dapat

disimpulkan perusahaan itu memiliki sensitifitas yang tinggi, demikian juga

sebaliknya. Menurut Atika Rahmi, dkk (2013:6) “Adanya kaitan antara saham

individual dengan pasar membawa pemikiran bahwa besarnya risiko sistematik

suatu saham seharusnya dapat diperkirakan dari aspek fundamental perusahaan

dengan karakteristik pasar. Jika aspek fundamental keuangan tersebut diketahui

maka akan sangat membantu investor dalam menganalisa kepekaan pergerakan

return saham terhadap pergerakan harga saham”.

Selain fenomena yang disajikan di atas, ada juga Research Gap, seperti

penelitian yang dilakukan oleh Irenne Ammelia Pramesthy (2008) menemukan

bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh secara parsial terhadap

Earning Per Share (Y). Berbeda pula dengan penelitian yang dilakukan oleh

Paramitha Idi Putri (2009) bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap harga

saham perusahaan dalam Indeks LQ45. Penelitian ini juga mendukung penelitian

Amanda & Wahyu (2013) bahwa DER signifikan berpengaruh terhadap harga

saham. Ketika nilai DER meningkat maka harga saham akan menurun. Seperti

penelitian Ardhini (2010) menyimpulkan Variabel-variabel independen (current

ratio, debt to total asset, earning per share, dan return on equity) secara

(29)

9

Begitu juga penelitian yang dilakkan oleh Patiku (2012) meneliti pengaruh

faktor-faktor fundamental terhadap beta saham pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011, di mana hasilnya

menunjukkan bahwa variabel EPS dan Divident yield berpengaruh secara positif

terhadap risiko sistematik (beta saham), sedangkan variabel ROI berpengaruh

negatif terhadap risiko sistematik. Penelitian yang dilakukan oleh Paramitha Idi

Putri (2009) yang mendapati bahwa Resiko sistematis tidak berpengaruh

signifikan terhadap harga saham perusahaan. Selain itu Amanda & Wahyu (2013)

dalam penelitiannya menunjukkan bahwa beta berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap harga saham. Berdasarkan fenomena dan perbedaan hasil penelitian

diatas dalam memprediksi harga saham mendorong penulis untuk melakukan

penelitian lanjutan mengenai ”PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO,

EARNING PER SHARE, DAN BETA TERHADAP HARGA SAHAM PADA

SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BEI TAHUN 2008-2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari pemaparan latar belakang di atas, masalah dapat di defenisikan

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap Earning Per Share

perusahaan di sektor properti yang terdaftar di BEI?

2. Bagaimana pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap Beta perusahaan di

sektor properti yang terdaftar di BEI?

3. Bagaimana pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap harga saham

(30)

10

4. Bagaimana pengaruh Earning Per Share terhadap Beta perusahaan di

sektor properti yang terdaftar di BEI?

5. Bagaimana pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham perusahaan

di sektor properti yang terdaftar di BEI?

6. Bagaimana pengaruh Beta terhadap harga saham perusahaan di sektor

properti yang terdaftar di BEI?

7. Variabel mana yang memberikan pengaruh yang lebih dominan terhadap

harga saham perusahaan di sektor properti Properti yang terdaftar di BEI?

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dibatasi pada Debt Equity Ratio, Earning Per Share dan Beta,

serta pengaruhnya terhadap harga saham di sektor Properti dan Real Estate

yang terdaftar di BEI periode 2008-2012.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembahasan masalah di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Earning Per Share pada

perusahaan properti yang terdaftar di BEI?

2. Apakah ada pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Beta pada perusahaan

properti yang terdaftar di BEI?

3. Apakah ada pengaruh Debt Equity Ratio terhadap harga saham pada

(31)

11

4. Apakah ada pengaruh Earning Per Share terhadap Beta pada perusahaan

properti yang terdaftar di BEI?

5. Apakah ada pengaruh Earning Per Share terhadap harga saham pada

perusahaan properti yang terdaftar di BEI?

6. Apakah ada pengaruh Beta terhadap harga saham pada perusahaan properti

yang terdaftar di BEI?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh langsung Debt Equity Ratio

terhadap Earning Per Share di sektor properti yang terdaftar di BEI

periode 2008-2012.

2. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh langsung Debt Equity Ratio

terhadap Beta di sektor properti yang terdaftar di BEI periode 2008-2012

3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh langsung Debt Equity Ratio

terhadap harga saham di sektor properti yang terdaftar di BEI periode

2008-2012.

4. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh langsung Earning Per Share

terhadap Beta di sektor properti yang terdaftar di BEI periode 2008-2012.

5. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh langsung Earning Per Share

terhadap harga saham sektor properti yang terdaftar di BEI periode

(32)

12

6. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh langsung Beta terhadap harga

saham perusahaan sektor properti yang terdaftar di BEI periode

2008-2012.

1.6 Manfaat Penelitian dalam penelitian ini adalah :

Adapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi Lembaga

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap

perkembangan penelitian yang ada pada jurusan Manajemen. Dan juga

diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi yang membantu dalam

melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan atau informasi tambahan bagi perusahaan serta

dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan

perusahaan mengenai Risiko Sitematik (Beta), Debt Equity Ratio (DER),

dan Earning Per Share (EPS) serta pengaruhnya terhadap harga saham.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat menjadi bahan referensi dan bahan pertimbangan bagi peneliti

selanjutnya.

4. Bagi Peneliti

Untuk memenuhi gelar Sarjana, dan menggali wawasan serta ilmu

pengetahuan dalam bidang keuangan khususnya ,menangani pemahaman

(33)

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis Jalur dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Debt to Equity Ratio berpengaruh langsung terhadap Earning Per Share

yaitu 0.056, dengan signifikansi sebesar 0.444. atau Debt to Equity Ratio

berpengaruh dan tidak signifikan terhadap Earning Per Share.

2. Debt to Equity Ratio berpengaruh langsung terhadap Beta yaitu sebesar

0,109 dengan signifikansi sebesar 0.008. atau Debt to Equity Ratio

berpengaruh positif dan signifikan terhadap beta.

3. Debt to Equity Ratio berpengaruh langsung terhadap harga saham sebesar

0.171 dengan signifikansi sebesar 0.039. atau Debt to Equity Ratio

berpengaruh Positif dan signifikan terhadap harga saham.

4. Earning Per Share berpengaruh langsung terhadap beta sebesar 0.047

dengan signifikansi sebesar 0.512. atau Earning Per Share tidak signifikan

terhadap beta saham.

5. Earning Per Share berpengaruh langsung terhadap harga saham yaitu

sebesar 0.699 dengan signifikansi sebesar 0.000. atau Earning Per Share

berpengaruh Positif dan signifikan terhadap harga saham.

6. Beta berpengaruh langsung terhadap harga saham sebesar 0.044 dengan

signifikansi sebesar 0.060. atau Beta tidak signifikan terhadap harga

saham.

(34)

83

7. Dari persamaan jalur Sub struktur I menunjukkan bahwa besarnya

pengaruh variabel Debt To Equity Ratio terhadap Earning Per Share yaitu

sebesar 1,6 % sedangkan sisanya yaitu 0,984 atau 98,4% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

8. Dari persamaan jalur Sub struktur II menunjukkan bahwa besarnya

pengaruh variabel Debt To Equity Ratio dan Earning Per Share terhadap

BETA yaitu sebesar 15,9% sedangkan sisanya yaitu 0,841 atau 84,1%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

9. Dari persamaan jalur Sub struktur III menunjukkan bahwa besarnya

pengaruh variabel Debt To Equity Ratio, Earning Per Share dan BETA

terhadap harga saham yaitu sebesar 59,3% sedangkan sisanya yaitu 0,407

atau 40,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam

penelitian ini.

5.2.Saran

1. Demi menarik perhatian pihak investor lain, maka perusahaan seharusnya

mempunyai hutang yang rendah demi mendapatkan tingkat keuntungan

yang tinggi sehingga hal ini mampu menekan risiko perusahaan.

2. Dengan keuntungan yang didapat lebih tinggi, maka perusahaan

seharusnya mampu mempertahankan tingkat keuntungan yang didapat

sehingga hal ini akan membawa kabar gembira bagi pemegang saham dan

hal ini akan menarik perhatian pihak investor lain sehingga semakin

(35)

84

3. Earning Per Share memberikan pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap harga saham. untuk itu perusahaan harus berusaha menjaga agar

Earning Per Share terus mengalami peningkatan setiap tahunnya karena

dengan angka Earning Per Share yang tinggi, akan meningkatkan harga

saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan menaikkan nilai

emiten tersebut.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel yang lebih banyak

lagi dan memperpanjang variabel penelitian untuk menghasilkan hasil

penelitian yang lebih akurat.

5. Sebaiknya peneliti selanjutnya menambah indikator yang lainnya untuk

mengukur harga saham seperti Price Book Value, Net Profit Margin, Price

Earning Ratio, Debt To Activa Ratio, agar semakin terlihat dengan jelas

pengaruh Rasio keuangannya terhadap harga saham yang mengalami

fluktuasi dan semakin kelihatan kinerja keuangannya.

6. Manajemen perusahaan diharapkan dapat menggunakan aktiva dengan

baik agar perusahaan memperoleh kepercayaan dimata masyarakat

ataupun calon investor untuk memperoleh dana tambahan dalam bentuk

(36)

85

DAFTAR PUSTAKA

Amanda dan Puti. 2013. “Pengaruh Solvabilitas Terhadap Harga Saham

Perusahaan Sektor Properti Yang Terdaftar Di BEI Priode 2008-2011”.

Universitas Pendidikan Indonesia. http://www.repository.upi.edu

Amanda, Astrid, dkk (2012) “Pengaruh Debt To Equity Ratio, Return On Euity,

Earning Per Share, Dan Price Earing Raio Terhadap Harga Saham (Studi

pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011)”unibraw.jurnal.

Anggun dan Putri. 2012. “Analisis Pengaruh ROA, EPS, NPM, DER Dan PBV

Terhadap Return Saham Pada Industri Real Estate and Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

UniversitasDiponegoro.http://digilib.undip.ac.id/gsdl/collect/skripsi/Putri/d oc.pdf.

Ardhini, Citra (2010). “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Risiko

Saham Pada Perusahaan LQ 45 Periode 2004-2009”. Skripsi, Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Budiman, 2011. “Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Risiko Sistematis (BETA) Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Listing Di Bursa

Efek Indonesia Pada Periode 2006-2010”.

http://gunadarma.ac.id/library/jurnal/graduate/economy/2011/Artikel_2020 5157.pdf

Citra, Apsari (2012), dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Rasio Early Warning System Dan Risiko Sisematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan AsuransiI Kerugian Yang Terdaftar Di BEI”

Dharmastuti, Fara.2004. ”Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Keuangan Terhada

Harga Saham Perusahaan Go Pulbik di BEJ”. Jurnal Manajeman Vol 1

No.1. Jakarta Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya.

Eduardus Tandellin, 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Porofolio. Yogyakarta: BPFE.

Harahap, Sofyan S., 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Hijriah, Almas. 2007. “Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik

Terhadap Harga Saham Properti Di Bursa Eefek Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas SumateraUtara" .http://digilib.usu.ac.id/gsdl/collect/

tesis/index/doc.pdf.

(37)

86

Karnata (2009), “Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On

Equity, Total Asset Turn Over, dan SIZE Terhadap Earning Per Share Pada Kelompok Saham Jakarta Islamic Indeks (JII) Tahun 2005-2007”.

http://diglib.uinsky.ac.id/Skripsi/index/pdf. Fakultas Syariah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Kasanah, (2013), dalam penelitiannya berjudul “Faktor - faktor yang Mempengaruhi Risiko Sistematis Yang Termasuk dalam Kelompok

Jakarta Islamic Indeks (JII) Tahun 2009-2012”.

http://diglib.uinsky.ac.id/Skripsi/index/pdf.

Kesuma, Ali (Maret, 2009). “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.11, NO. 1: 38-45

Kuncoro, Mudrajad, 2009. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi, Edisi 3, Jakarta: Erlangga

Marietta, Unzu. 2013. “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Return on Assets, Growth,

Firm Size, Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio” (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011). Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas

Diponegoro. Semarang.

Patriawan, Dwiatma. 2008. “Analisis Pemgaruh Earning Per Share, Return On

Equity, Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.http://eprints.undip.ac.id/28968/1/ARTIKEL_JURNAL_DWI

ATMA_PATRIAWAN.pdf.

Paramitha Idi Putri (2009) “Pengaruh EPS, DER, Kebijakan Deviden, dan Resiko

Sistematis terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di BEI”.

Paramitasari (2011) “Pengaruh Risiko Sistematis Dan Risiko Tidak Sistematis

Terhadap Expected Return Portofolio Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009”.

Prastowo, Dwi dan Rifka, Julianti, ”Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan

Aplikasi)”, Edisi Revisi, Yogyakarta:YKPN, 2002.

(38)

87

2, No.2, Mei 2013, ISSN 2302-0164. Pascasarjana Universitas Syiah Kuala.

Rakasetya dan Dzulkirom (2013) “Pengaruh Faktor Mikro Dan Faktor Makro

Ekonomi Terhadap Harga Saham Perusahaan Mining and Mining Services Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2011”.

Setianingrum, Roskarina. (2009). “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Dan

Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listed Di BEI”. Tesis, Universitas Sebelas Maret Surakarta

Sjahrial, Darmawan. “Manajemen Keuangan”, Edisi 2, Mitra Wacana, Jakarta 2008.

Sri, Setyaningsih. (Oktober, 2005). “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga

Saham”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 5, No. 2: 110 – 122.

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UNISRI Surakarta.

Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Jurnal.

Suhari, Christine (Januari, 2013) “Analisis Pengaruh Risiko Sistematis Dan

Likuiditas Terhadap Tingkat Pengembalian Saham Dalam Perusahaan Non-Keuangan LQ-45 Periode 2007-2009” Fakultas Ekonomi Universitas

Katolik Indonesia Atma Jaya. JURNAL, Volume 17, Nomor 1.

Sutjipto, Eddy. 2007. Pengaruh Beta, DER, dan EPS Terhadap Retrun Saham

Pada Sektor Properti Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Semarang.http://eprints.universitas-semarang.ac.id/jurnal-akuntansi.pdf

Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi

dalam Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Waluyo, Minto. 2009. Panduan dan Aplikasi Structural Equation Modelling (untuk aplikasi model dalam penelitian teknik industri, psikologi, sosial, dan manajemen. Jakarta. PT.Indeks.

www.idx.co.id

www.yahoo.finance.com

Yulianto (2010), “Analisis Pengaruh Asset Growth, EPS, DTA, ROI, dan Dividen

(39)

88

Gambar

Tabel  1.1 Pergerakan Harga Saham ............................................................
Gambar 1.1 Grafik  ........................................................................................
grafik yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1
+2

Referensi

Dokumen terkait

Al.am/ulilla.3seiring ber+alann,a 4aktu kel!m-!k tani Kami teta- akti1  melaksanakan kegiatan5kegiatan -ertanian /iantaran,a a/ala. melaaksanakann,a /engan cara tra/isi!nal

Data istilah makanan dalam bahasa Inggris dikumpulkan dari beberapa penelitian sebelumnya dan melalui internet, sedangkan data tentang istilah-istilah makanan dalam

Tujuan khusus penelitian ini yaitu diketahuinya tingkat pengetahuan keluarga tentang demam, diketahuinya durasi demam pada anak, dan diketahuinya keeratan hubungan

 Panen dilakukan setelah berumur + 25 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di

hukum perpajakan dengan tegas, dapat memberikan diklat khusus tentang perpajakan dalam meningkatkan Sumber daya Manusia/aparatur pajak yang profesional, dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2011-2015 menggunakan

Kemudian dari percobaan yang telah dilakukan pada komposisi phosphogypsum : pasir silica = 20 : 40 dengan variable penambahan foam agent untuk pembuatan bata

Namun kenyataannya senyawa kimia tersebut tersebar merata di dalam tubuh dan dapat berikatan dengan reseptor lainnya pada bagian tubuh yang lain, yang menyebabkan