• Tidak ada hasil yang ditemukan

WURI HANDAYANI F3608114

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "WURI HANDAYANI F3608114"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan Dan Perbankan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

OLEH :

WURI HANDAYANI F3608114

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

PROSEDUR PEMBIAYAAN ISLAMIC BANKING (iB) GRIYA HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA

WURI HANDAYANI F3608114

PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan yang menginginkan bebas dari riba karena beroperasi berlandaskan pada prinsip syariah Islam. Pembiayaan

Islamic Banking (iB) Griya Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta merupakan pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli atau membangun rumah tinggal. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan peranan PT. Bank BNI Syariah dalam pemberian pembiayaan di segmen ritel market, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara membantu menyediakan kekurangan dana guna memiliki rumah yang layak huni, sesuai dengan kemampuan masing- masing pemohon.

Metode penelitian yang dipakai dalam tugas akhir ini dilakukan di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta, berupa dari obyek penelitian, data yang diperoleh dari kepustakaan, dengan didukung metode pengumpulan data berupa interview dengan proses tanya jawab langsung pada staf PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta, kemudian dengan studi pustaka dengan cara mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dan dengan teknik analisis dengan cara membandingkan data-data yang ada kemudian melakukan uraian dan penafsiran untuk menarik suatu kesimpulan.

Hasil dari prosedur pembiayaan Islamic Banking (iB) Griya Hasanah Pada

PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta ini menunjukkan bahwa margin yang diberikan 20% lebih kecil dari Perbankan Syariah lainnya. Selain itu juga

bebas biaya propisi dan appraisal. Permasalahan pembiayaan Islamic Banking (iB)

Griya Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta yang dihadapi PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta ini akan ditempuh dengan langkah penyelesaian melalui lembaga lain yang ditunjuk oleh pemerintah.

Dari hasil prosedur pembiayaan Islamic Banking (iB) Griya Hasanah Pada

PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta ini maka penulis memberikan saran agar lebih dipersiapkan lagi penanggulangan untuk mengatasi faktor-faktor yang mengancam keselamatan pembiayaan, baik faktor internal maupun eksternal. Hal ini dilaksanakan dengan harapan agar pembiayaan yang telah berlangsung tidak mengalami permasalahan.

(3)

commit to user

iii

Tugas Akhir yang berjudul :

PROSEDUR PEMBIAYAAN ISLAMIC BANKING (iB) GRIYA HASANAH

PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA

Surakarta,20 Juni 2011

Disetujui dan diterima oleh pembimbing

(4)

commit to user

iv Tugas Akhir dengan judul :

PROSEDUR PEMBIAYAAN ISLAMIC BANKING (iB) GRIYA HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA

Telah Disahkan Oleh Tim Penguji Tugas Akhir

Program Studi Diploma 3 Keuangan Dan Perbankan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Surakarta, Agustus 2011

Tiim Penguji Tugas Akhir

1. Dwi Praseyani, S.E, M.Si (………..)

NIP. 197702172003122003 Penguji

2. Dra. Nunung Sri Mulyani (………)

(5)

commit to user

v

Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari;

dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri.

(Mary Mccarthy)

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu

kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan

kemajuan selangkah pun.

(Bung Karno)

Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi

pencapaian kecemerlangan hidup yang di

idamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa

kesenangan adalah cara gembira menuju

kegagalan

(Penulis)

(6)

commit to user

vi

Kupersembahakan Karya Kecilku ini

kepada :

My Lord Allah SWT

Orang tuaku

Eyang Putri & Eyang Kakung

Kakakku tercinta

My Beloved

Teman-teman KP ‘08

(7)

commit to user

vii Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbilalamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan, kekuatan, dan ijin-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan judul

“PROSEDUR PEMBIAYAAN ISLAMIC BANKING (iB) GRIYA HASANAH

PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA”. Dalam penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, karunia serta

hidayah-Nya.

2. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si selaku Ketua Program DIII Keuangan dan

Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Dra.Nunung Sri Mulyani selaku pembimbing yang telah banyak

memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat, bimbingan hingga tersusunnya

Tugas Akhir ini.

5. Bapak Ariyanto Adhi Nugroho, SE selaku Pembimbing Akademik yang

selalu membantu kelancaran aktivitas perkuliahan hingga tersusunnya Tugas

(8)

commit to user

viii

Surakarta yang telah berkenan memberikan ijin dan bimbingan dalam

aktivitas magang kerja.

7. Ibu Fitri Juariah yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam

magang kerja.

8. Bapak Aswin, Bapak Hambali, Ibu Nanda, Mas Bambang yang telah

berkenan memberikan informasi serta motivasi bagi penulis.

9. Semua Staf karyawan PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta terima

kasih atas segala bantuannya.

10.Bapak Moh. Nurhadi dan Ibu Etik Sukanti yang telah melahirkan, merawat,

menjaga, membesarkan, membimbing , dan mendidik dengan penuh cinta dan

kasih sayang yang tulus. Terima kasih untuk segala pengorbanan, doa,

semangat dan dukungan yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis selama

ini. “Saya tahu jalanku tidak cukup sampai disini, masih banyak yang ingin

saya gapai untuk bisa menjadi apa yang Bapak dan Ibu harapkan”.

11.Eyang putri dan Eyang kakung yang senantiasa mendoakan penulis dengan

tulus selama ini.

12.Kakakku tersayang Mas Dony dan Mas Sony yang telah banyak memberikan

dukungan dan motivasi kepada penulis. “I can do it brother” J

13.Kakak ipar Mbak Riska dan Mbak Meylan yang telah banyak memberikan

dukungan kepada penulis.

14.Keponakanku yang lucu dan imut-imut Aurel dan Keiko yang selalu

(9)

commit to user

ix

memberikan doa dan dukungan, yang selalu mengajarkan penulis arti

pentingnya kerja keras dan sebuah proses dalam menggapai kesuksesan.

16.Sahabat-sahabatku Gita, Ana, Yossi, Dian, Ela, Ira, Kunto, Yandi, Ulin, yang

telah banyak memberikan dukungan, bantuan hingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini sampai selesai. Semoga kebersamaan ini tetap

terjaga dan sukses selalu guys !!! J

17.Teman-teman seperjuangan DIII Keuangan dan Perbankan angkatan 2008,

terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini.

18.Teman-teman Kos, Ratna, Dhista, Cucay, Mbak Nia, Mbak Nora, yang telah

banyak memberikan motivasi kepada penulis dan terima kasih atas

kebersamaan kalian selama ini.

19.Sekuter merahku yang setia membawaku kemana saya pergi.

20.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak

membantu selama ini.

Penulis menyadari masih banyak yang dapat dikembangkan pada tugas

akhir ini. Oleh karena itu penulis menerima setiap masukan dan kritik yang

diberikan. Semoga tugas akhir ini dapat memberi banyak manfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, Juli 2011

(10)
(11)
(12)

commit to user

xii

3. Jangka Waktu ... 66

4. Margin dan Biaya Administrasi ... 66

5. Pembayaran Kembali ... 66

6. Jaminan dan Pengikatan ... 68

7. Asuransi ... 69

8. Persyaratan Pemohon ... 70

9. Contoh Kasus ... 74

C. Kelemahan dan Kelebihan ... 76

BAB IV PENUTUP ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA

(13)

commit to user

xiii

(14)

commit to user

xiv

(15)

commit to user

xv Lampiran 1 Surat Pernyataan

Lampiran 2 Laporan Magang Kerja Lampiran 3 Daftar Nilai Praktik Magang

Lampiran 4 Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah Lampiran 5 Formulir Permohonan Pembiayaan Mudharabah Lampiran 6 Formulir Surat Kuasa

Lampiran 7 Formulir Surat Pernyataan Lampiran 8 Formulir Surat Keterangan

(16)

commit to user ABSTRAKSI

PROSEDUR PEMBIAYAAN ISLAMIC BANKING (iB) GRIYA HASANAH

PADA PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA WURI HANDAYANI

F3608114

PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan yang menginginkan bebas dari riba karena beroperasi berlandaskan pada prinsip syariah Islam. Pembiayaan

Islamic Banking (iB) Griya Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta merupakan pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli atau membangun rumah tinggal. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan peranan PT. Bank BNI Syariah dalam pemberian pembiayaan di segmen ritel market, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara membantu menyediakan kekurangan dana guna memiliki rumah yang layak huni, sesuai dengan kemampuan masing- masing pemohon.

Metode penelitian yang dipakai dalam tugas akhir ini dilakukan di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta, berupa dari obyek penelitian, data yang diperoleh dari kepustakaan, dengan didukung metode pengumpulan data berupa interview dengan proses tanya jawab langsung pada staf PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta, kemudian dengan studi pustaka dengan cara mempelajari buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dan dengan teknik analisis dengan cara membandingkan data-data yang ada kemudian melakukan uraian dan penafsiran untuk menarik suatu kesimpulan.

Hasil dari prosedur pembiayaan Islamic Banking (iB) Griya Hasanah Pada

PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta ini menunjukkan bahwa margin yang diberikan 20% lebih kecil dari Perbankan Syariah lainnya. Selain itu juga

bebas biaya propisi dan appraisal. Permasalahan pembiayaan Islamic Banking (iB)

Griya Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta yang dihadapi PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta ini akan ditempuh dengan langkah penyelesaian melalui lembaga lain yang ditunjuk oleh pemerintah.

Dari hasil prosedur pembiayaan Islamic Banking (iB) Griya Hasanah Pada

PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta ini maka penulis memberikan saran agar lebih dipersiapkan lagi penanggulangan untuk mengatasi faktor-faktor yang mengancam keselamatan pembiayaan, baik faktor internal maupun eksternal. Hal ini dilaksanakan dengan harapan agar pembiayaan yang telah berlangsung tidak mengalami permasalahan.

(17)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perbankan Syariah secara garis besar dapat berkembang dengan baik.

Hal ini ditandai dengan pesatnya kajian dan publikasi mengenai

prinsip-prinsip dan praktik-praktik perbankan Syariah. Kemunculan Bank Syariah

sebagai suatu institusi bisnis keuangan Bank Syariah berlandaskan

prinsip-prinsip yang dianut dalam Syariah Islam, dapat menghadirkan nuansa baru

dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat dunia termasuk Indonesia.

Sistem yang dipraktikkan Bank Syariah seakan menjadi salah satu harapan

serta solusi berbagai kondisi keterpurukan ekonomi yang sedang dialami

dunia saat ini. Karena pada prinsipnya, Bank Syariah mengedepankan asas

keadilan, keterbukaan, dan kemitraan.

Bank Negara Indonesia (BNI) mulai membangun bisnis perbankan

Syariah dengan membentuk UUS (Unit Usaha Syariah) pada bulan April

2007, yang menawarkan pembiayaan dan pendanaan sesuai dengan prinsip

Syariah. Kini dengan 24 kantor cabang Syariah, BNI Syariah diharapkan

mampu berkompetisi dalam persaingan pasar perbankan, baik berkompetisi,

dengan Bank Konvensional maupun persaingan antar Bank Syariah.

BNI Syariah sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

lembaga intermediasi keuangan masyarakat, mempunyai 2 (dua) peranan

penting, yaitu:

(18)

commit to user

2

1. Sebagai penghimpun dana bagi masyarakat yang mempunyai kelebihan

dana (baik untuk tujuan saving maupun investasi ).

2. Sebagai penyalur dana (pembiayaan) bagi masyarakat yang membutuhkan

dana baik untuk kebutuhan produktif maupun konsumtif.

Hampir seluruh transaksi yang dilakukan di Bank Konvensional dapat

difasilitasi oleh BNI Syariah yang disesuaikan dengan prinsip Syariah.

Dengan produk dan jasa yang dapat memenuhi semua kebutuhan nasabah

serta service excellent yang dimiliki oleh BNI Syariah sebagai persembahan

terbaik dalam pelayanan kepada nasabah, diharapkan BNI Syariah dapat

menjadi one stop banking dimana nasabah dapat terfasilitasi dalam segala

kebutuhan transaksi perbankan, dari kebutuhan bisnis sampai dengan

kebutuhan yang bersifat pribadi.

Seperti diketahui bersama bahwa setiap individu mempunyai

kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer meliputi sandang, pangan

dan papan yang harus dipenuhi. Sedangkan kebutuhan sekunder meliputi

perhiasan, mobil, televisi merupakan kebutuhan pelengkap. Krisis

perekonomian yang terjadi saat ini membuat masyarakat sulit untuk

memenuhi kebutuhannya, khususnya bagi rakyat kecil.

Pertambahan penduduk yang dari tahun ke tahun semakin padat, hal

ini mendorong para setiap individu pasti membutuhkan rumah untuk tempat

tinggal. Dengan kondisi perekonomian yang tidak stabil, para developer

memutar otak untuk bisa menarik para konsumen dengan berbagai cara. Salah

(19)

commit to user

3

Pihak developer bekerjasama dengan pihak bank untuk memudahkan

masyarakat dalam mendapatkan rumah yaitu dengan Pembiayaan Islamic

Banking (iB) Griya Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta.

PT. Bank BNI Syariah Surakarta adalah salah satu Bank yang

bekerjasama dengan pihak developer untuk memudahkan kepada calon debitur

nasabah dalam pemberian Pembiayaan Islamic Banking (iB) Griya Hasanah

Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta. PT. Bank BNI Syariah

Surakarta memberikan prosedur yang mudah, bagi hasil yang rendah dan

angsuran yang tejangkau dalam Pembiayaan Islamic Banking (iB) Griya

Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta. Hal ini

terbukti dengan berbagai penghargaan yang diterima oleh PT. Bank BNI

Syariah Surakarta karena prestasinya dalam pemberian produk Pembiayaan

Islamic Banking (iB) Griya Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta. Selain itu ada beberapa macam produk-produk PT. Bank

BNI Syariah Surakarta yaitu : Tabungan iB Plus, BNI iB Giro, BNI iB

Deposito, BNI iB Haji, BNI iB Tapenas, BNI Syariah Money Changer, BNI

iB Griya Hasanah, BNI iB Oto, BNI iB Gadai Emas, BNI iB Multijasa, BNI

iB Wirausaha, BNI iB Usaha Kecil, BNI iB Usaha Besar, BNI iB Trade

Finance.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mempelajari dan

mengetahui prosedur pembiayaan Islamic Banking (iB) Griya Hasanah Pada

(20)

commit to user

4 dalam bentuk laporan Tugas Akhir dengan judul “ PROSEDUR

PEMBIAYAAN ISLAMIC BANKING (iB) GRIYA HASANAH PADA

PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah yang diajukan sebagai berikut :

Bagaimana prosedur pembiayaan Islamic Banking (iB) Griya Hasanah

Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta ?

1. Apa kelebihan dan kelemahan prosedur pembiayaan Islamic Banking (iB)

Griya Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja

karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan tujuan yang lebih

spesifikasi adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui prosedur pembiayaan Islamic Banking (iB) Griya

Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta.

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan prosedur pembiayaan Islamic

(21)

commit to user

5 D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak,

diantaranya adalah :

1. Bagi PT. Bank BNI Syariah Kantot Cabang Surakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta, dan sebagai

bahan masukan untuk melakukan penyempurnaan bagi pengelolaan jasa

perbankan sesuai dengan kebutuhan nasabah.

2. Bagi Pembaca

Dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi mereka yang akan

melakukan penelitian dalam bidang yang sama.

3. Bagi Penulis

Dapat menjadi bahan latihan dalam penulisan laporan yang bersifat ilmiah,

menambah wawasan tentang dunia perbankan khususnya dalam hal

prosedur pembiayaan dan juga dapat melihat secara langsung bagaimana

penerapannya dalam dunia kerja.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dan suatu

penelitian, metode ini terdiri dari :

1. Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang

(22)

commit to user

6

2. Jenis Data yang digunakan

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang sumbernya langsung diperoleh dari

obyek penelitian, yaitu data di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Surakarta.

Data ini meliputi : gambaran umum instansi, data yang berhubungan

dengan pembiayaan di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Surakarta, serta data-data lainnya yang mendukung dalam penelitian

ini.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari kepustakaan PT. Bank

BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta mengenai sejarah, visi misi,

stuktur organisasi, produk dan jasa serta sumber-sumber pustaka yang

berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

3. Metode pengumpulan data

a. Interview

Merupakan metode pengumpulan data dengan proses tanya jawab

langsung pada staf PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta.

b. Observasi

Dalam penelitian ini penulis mengamati secara langsung mengenai

kegiatan yang dilakukan di PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang

(23)

commit to user

7

c. Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku

atau referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

d. Teknik Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif. Analisis deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan

dengan cara membandingkan data-data yang ada kemudian melakukan

uraian dan penafsiran untuk menarik suatu kesimpulan.

(24)

commit to user

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Bank Konvensional

1. Definisi Bank Konvensional

Definisi Bank menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1999

tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang

perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat banyak.

Bank Konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian

Bank umum pada pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No.10 tahun 1998

dengan menghilangkan kalimat “dan atau berdasarkan prinsip Syariah”,

yaitu Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara Konvensional yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

a. Jenis-Jenis Bank

Bank didefinisikan oleh Undang-Undang No.10 tahun 1999

tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang

perbankan sebagai “badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Penggolongan Bank

(25)

commit to user

9 tidak hanya berdasarkan jenis kegiatan usahanya, melainkan juga

mencakup bentuk badan hukumnya dan target pasarnya. Uraian singkat

mengenai jenis-jenis Bank adalah sebagai berikut :

2. Jenis bank menurut kegiatan usaha

Sebelum diberlakukannya Undang-Undang No.7 tahun 1992, Bank

dapat digolongkan berdasarkan jenis kegiatan usahanya, seperti

Bank Tabungan, Bank Pembangunan, dan Bank Ekspor Impor.

Setelah Undang-Undang tersebut berlaku, jenis Bank yang diakui

secara resmi hanya terdiri atas dua jenis, yaitu Bank Umum dan

Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

a) Bank Umum

Bank Umum didefinisikan oleh Undang-Undang No.10 tahun

1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

Konvensional dan/atau berdasarkan prinsip Syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

b) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh Undang-Undang

No. 10 tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara Konvensional dan/atau berdasarkan prinsip

Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam

(26)

commit to user

10

3. Jenis Bank Menurut Bentuk Badan Usaha

Untuk memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank

Perkreditan Rakyat, suatu lembaga keuangan wajib memenuhi

persyaratan mengenai :

a) Susunan Organisasi

b) Permodalan

c) Kepemilikan

d) Keahlian di bidang perbankan

e) Kelayakan rencana kerja

a) Badan Hukum suatu Bank Umum dapat berupa :

(1) Perseroan Terbatas

(2) Koperasi atau

(3) Perusahaan Daerah

b) Badan hukum Bank Perkreditan Rakyat dapat berupa :

(1) Perusahaan Daerah

(2) Koperasi

(3) Perseroan Terbatas atau

(4) Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

4. Jenis Bank Menurut Target Pasar

Secara umum, jenis Bank atas dasar target pasarnya dapat

(27)

commit to user

11 a) Retail Bank

Bank jenis ini mengfokuskan pelayanan dan transaksi kepada

nasabah retail. Penngertian retail disini adalah

nasabah-nasabah individual, perusahaan, dan lembaga lain yang skalanya

kecil.

b) Corporate Bank

Bank jenis ini memfokuskan pelayanan dan transaksi kepada

nasabah-nasabah yang berskala besar. Mengingat nasabah yang

berskala besar ini biasanya berbentuk suatu korporasi, maka

Bank kelompok ini disebut corporate Bank.

c) Retail-Corporate Bank

Disamping kedua jenis Bank diatas, terdapat juga Bank yang

tidak memfokuskan pada kedua pilihan jenis nasabah di atas.

Bank jenis ini memberikan pelayanannya tidak hanya kepada

nasabah retail tetapi juga kepada nasabah korporasi.

a. Usaha Bank

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang kegiatan

usaha Bank Umum yang meliputi :

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu

(28)

commit to user

12

3) Memberikan surat pengakuan utang

4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk

kepentingan dan atas perintah nasabah :

a) Surat-surat wesel

b) Surat pengakuan utang

c) Kertas Perbendaharaan Negara dan Surat Jaminan Pemerintah

d) Sertifikat Bank Indonesia

e) Obligasi

f) Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu tahun

g) Surat berharga lain berjangka waktu sampai dengan satu tahun

5) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah.

6) Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari, atau

meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan

surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk atau sarna

lainnya.

7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga.

8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain

berdasarkan suatu kontrak.

10) Melakukan penempatan dana bagi nasabah kepada nasabah lainnya

(29)

commit to user

13

11) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan

kegiatan wali amanat.

12) Menyediakan pembiayaan atau melakukan kegiatan lain

berdasarkan prinsip Syariah, sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia.

13) Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank

sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksudkan

dalam pasal 6, Bank Umum dapat pula:

1) Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi

ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

2) Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi

akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan

Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali

penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia.

3) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun

(30)

commit to user

14 B. Tinjauan Umum Bank Syariah

1. Definisi Bank Syariah (Bank Islam)

Definisi Bank Syariah menurut Sudarsono (2004:27), Bank Syariah

adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan

jasa-jasa lain dalam lalu-lintas pembayaran serta peredaran uang yang

beroperasi dengan prinsip-prinsip Syariah. Menurut Perwaatmadja dan

Antonio (2002:1-2), mendefinisikan Bank Syariah yaitu Bank yang

beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam yang tata cara

operasinya mengacu pada Al-Qu’ran dan Hadits. Bank yang beroperasi

sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam adalah Bank yang dalam

beroperasi itu mengikuti ketentuan-ketentuan Syariah Islam. Sesuai dengan

suruhan dan larangan Islam itu, maka yang dijauhi itu praktik-praktik yang

mengandung unsur riba, sedangkan yang diikuti adalah praktik-praktik yang

dilakukan di zaman Rasullulah SAW atau bentuk-bentuk usaha yang telah

ada sebelumnya yang tidak dilarang oleh Beliau.

2. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Berikut ini adalah perbedaan antara Bank Syariah dan Bank

Konvensional, yang secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.1, yaitu

(31)

commit to user

15 Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional

1 Falsafah Tidak berdasarkan

bunga, spekulasi, dan

ketidakjelasan

Berdasarkan Bunga

2 Operasional -Dana masyarakat

berupa titipan dan

investasi yang baru

akan mendapatkan hasil

jika diusahakan terlebih

dahulu.

-Penyaluran pada usaha

yang halal dan

menguntungkan.

-Dana masyarakat

berupa simpanan yang

harus dibayar bunganya

pada saat jatuh tempo.

-Penyaluran dana sector

yang menguntungkan

aspek halal tidak

menjadi pertimbangan

utama.

3 Aspek Sosial Dinyatakan secara

eksplisit dan tegas yang

tertuang dalam visi dan

misi.

Tidak diketahui secara

tegas.

4 Organisasi Harus memilki Dewan

Pengawas Syariah.

Tidak memiliki Dewan

Pengawas Syariah.

(32)

commit to user

16

3. Pengertian Bunga dan Riba

Bunga adalah tanggungan pada pinjaman uang, yang biasanya

dinyatakan dengan prosentase dari uang yang dipinjamkan. Pendapat lain

menyatakan “interest yaitu sejumlah uang yang dibayar atau dikalkulasi

untuk penggunaan modal. Jumlah tersebut misalnya dinyatakan dengan satu

tingkat atau prosentase modal yang bersangkut paut dengan itu yang

dinamakan suku bunga modal.”

Pengertian Riba menurut bahasa berarti Ziyadah yaitu tambahan,

tumbuh, tinggi dan naik. Sedangkan menurut Etimologi ilmu fiqih, riba

artinya yaitu : Tambahan khusus yang dimiliki salah satu dari dua pihak

yang terlibat tanpa ada imbalan tertentu. (Abdullah Muslish : Fikih Ekonomi

Keuangan Islam). Dalam pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti

tumbuh dan membesar. Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti

pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil. Ada

beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara umum terdapat

benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan,

baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau

bertentangan dengan prinsip Syariah dalam Islam.

4. Macam-Macam Riba

Ulama fiqih membagi riba menjadi dua macam, yaitu : riba fadl dan

riba an-nasi’ah. Riba fadl adalah riba yang berlaku dalam jual beli yang

didefinisikan oleh para ulama fiqih dengan “kelebihan pada salah satu harta

(33)

commit to user

17

dengan ukuran syarak adalah timbangan atau ukuran tertentu. Sedangkan

riba an-nasi’ah adalah kelebihan atas piutang yang diberikan orang yang

berhutang kepada pemilik modal ketika waktu yang disepakati jatuh tempo.

Apabila waktu jatuh tempo sudah tiba, ternyata orang yang berhutang tidak

sanggup membayar utang dan kelebihannya, maka waktunya bisa

diperpanjang dan jumlah utang bertambah pula. (Muhammad, 2000:148)

5. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Islam mendorong praktik bagi hasil dan mengharamkan riba.

Keduanya sama-sama memberikan keuntungan bagi pemilik dana, namun

keduanya memiliki perbedaan yang sangat nyata. Hal ini dapat dilihat pada

tabel 2.2, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.2 Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Bunga Bagi Hasil

1. Penentuan bunga dibuat pada

waktu akad dengan asumsi

usaha akan selalu menghasilkan

keuntungan.

1. Penentuan besarnya rasio / nisbah

bagi hasil disepakati pada waktu akad

dengan berpedoman pada

kemungkinan untung dan rugi.

2. Besarnya presentase didasarkan

pada jumlah dana / modal yang

dipinjamkan.

2. Besarnya rasio bagi hasil didasarkan

pada jumlah keuntungan yang

diperoleh.

3. Bunga dapat mengambang /

variable dan besarnya naik turun

sesuai dengan naik turunnya

3. Rasio bagi hasil didasarkan pada

(34)

commit to user

18 bunga patokan atau kondisi

ekonomi.

4. Pembayaran bunga tetap seperti

yang dijanjikan tanpa

pertimbangan apakah usaha

yang dijalankan peminjam

untung atau rugi.

4. Bagi hasil bergantung pada

keuntungan usaha yang dijalankan.

Bila usaha merugi, kerugian akan

ditanggung bersama.

5. Jumlah pembayaran bunga tidak

meningkat sekalipun

keuntungan naik berlipat

ganda.

6. Jumlah pembagian laba meningkat

sesuai dengan peningkatan

keuntungan.

7. Eksistensi bunga diragukan

(kalau tidak dikecam) oleh

semua agama.

6. Tidak ada yang meragukan

keabsahan bagi hasil.

Sumber : Ascarya, 2005 : 6

6. Prinsip-Prinsip Pembiayaan Bank Syariah

Sebagaimana Bank pada umumnya, Bank Syariah mempunyai

produk-produk keuangan. Salah satu produk Bank Syariah adalah

pembiayaan yang dalam terminologi umum disebut kredit. Pembiayaan

merupakan penyaluran dana kepada pihak yang membutuhkan. Prinsip

penyaluran dana dalam Bank Syariah terbagi menjadi empat prinsip seperti

(35)

commit to user

19

a. Prinsip jual beli (Ba’i)

Transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk

pembayarannya dan waktu penyerahan barang. Ada tiga jenis jual beli

yang dijadikan dasar dalam pembiayaan modal kerja dan investasi

dalam perbankan Syariah, yaitu ba’i al murabahah, ba’i as-salam, dan

ba’i al-istishna.

1) Ba’i al-Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan

tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank dan

nasabah. Dalam murabahah, penjual menyebutkan harga pembelian

barang kepada pembeli, kemudian ia mensyaratkan atas laba dalam

jumlah tertentu.

2) Ba’i as-Salam

Kata salama dengan salafa artinya sama. Disebut salam

karena pemesan barang menyerahkan uangnya di tempat akad.

Disebut salaf karena pemesan barang menyerahkan uangnya

terlebih dahulu. Definisi salam ialah akad pesanan barang yang

disebutkan sifat-sifatnya, yang dalam majelis itu pemesan barang

menyerahkan uang seharga barang pesanan yang barang pesanan

tersebut menjadi tanggungan penerima pesanan. Menurut Sayyid

Sabiq, as-salam dinamai juga as-salaf (pendahuluan). Yaitu

penjualan sesuatu dengan kriteria tertentu (yang masih berbeda)

(36)

commit to user

20 3) Ba’i al-Istishna

Menurut jumhur ulama fuqaha, ba’i al-istishna merupakan

suatu jenis khusus dari ba’i as-salam. Biasanya jenis ini

dipergunakan di bidang manufaktur. Dengan demikian, ketentuan

istishna mengikuti ketentuan dan aturan akad ba’i as-salam.

Produk istishna menyerupai produk salam, namun dalam istishna

pembayarannya dapat dilakukan oleh Bank dalam beberapa kali

(termin) pembayaran.

b. Prinsip Sewa (Ijarah)

Ijarah adalah pemindahan hak guna atas barang dan jasa,

melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan

kepemilikan (ownership/milkiyyah) atas barang itu sendiri. Dalam

konteks perbankan Syariah, ijarah adalah lease contract dimana suatu

Bank atau lembaga keuangan menyewakan peralatan (equipment)

kepada salah satu nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang

sudah ditentukan secara pasti sebelumnya (fixed charger).

c. Prinsip Bagi Hasil

Produk pembiayaan Bank Syariah yang didasarkan atas prinsip

bagi hasil terdiri dari al-musyarakah dan al-mudharabah, yaitu sebagai

berikut :

1) Al-Musyarakah

(37)

commit to user

21 memberikan kontribusi dana dengan keuntungan dan resiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.

Musyarakah ada dua jenis, yaitu musyarakah kepemilikan

dan musyarakah akad (kontrak). Musyarakah kepemilikan tercipta

karena dua warisan, wasiat atau kondisi lainnya yang berakibat

pemilikan satu asset oleh dua orang atau lebih. Sedangkan

musyarakah akad tercipta dengan kesepakatan dimana dua orang

atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal

musyarakah dan berbagi keuntungan dan kerugian.

2) Al-Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak

dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal,

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha

secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan

dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik

modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola.

Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau

kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas

kerugian tersebut.

d. Akad Pelengkap

Untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan biasanya

(38)

commit to user

22 untuk mencari keuntungan, tetapi ditujukan untuk mempermudah

pelaksanaan pembiayaan.

1) Al-Hiwalah

Hiwalah adalah memindahkan hutang dari tanggungan

orang yang berhutang (muhil) menjadi tanggungan orang yang

berkewajiban membayar hutang (muhal alaih). Dalam konsep

hukum perdata, hiwalah adalah serupa dengan lembaga

pengambilalihan utang (schuldoverneming), atau lembaga pelepasan

utang atau penjualan utang (debt sale), atau lembaga penggantian

kreditur atau penggantian debitur.

2) Ar-Rahn

Menurut bahasa rahn adalah tetap dan lestari, seperti juga

dinamai al-habsu, artinya penahan, seperti dikatakan ni’matun,

rahinah, artinya karunia yang tetap dan lestari. Teknisnya rahn

adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan

atas pinjaman yang diterimanya.

3) Al-Qard

Al-Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain

meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.

4) Al-Wakalah

(39)

commit to user

23

sebagai at-taqwidh. Tetapi yang dimaksud dalam hal ini wakalah

adalah pelimpahan kekuasaan oleh seseorang sebagai pihak pertama

kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam hal-hal yang

diwakilkan.

5) Al-Kafalah

Kafalah merupakan jaminan yang diberikan oleh

penanggug (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban

pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah

juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin

dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai jaminan.

7. Mekanisme Perhitungan Bagi Hasil

Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan di dalam

perbankan Syariah terdiri dari dua sistem, yaitu :

a. Profit Sharing

Profit Sharing menurut etimologi Indonesia adalah bagi keuntungan. Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Di dalam

istilah lain profit sharing adalah perhitungan bagi hasil didasarkan

kepada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi dengan

biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan

tersebut. Pada perbankan Syariah istilah yang sering dipakai adalah

profit and loss sharing, dimana hal ini dapat diartikan sebagai pembagian antara untung dan rugi dari pendapatan yang diterima atas

(40)

commit to user

24

Sistem profit and loss sharing dalam pelaksanaannya

merupakan bentuk dari perjanjian kerjasama antara pemodal (investor)

dan pengelola modal (enterpreneur) dalam menjalankan kegiatan usaha

ekonomi, dimana diantara keduanya akan terikat kontrak bahwa di

dalam usaha tersebut jika mendapat keuntungan akan dibagi kedua pihak

sesuai nisbah kesepakatan diawal perjanjian, dan begitu pula bila usaha

mengalami kerugian akan ditanggung bersama sesuai porsi

masing-masing.

b. Revenue Sharing

Revenue Sharing berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari

dua kata yaitu, revenue yang berarti ; hasil, penghasilan, pendapatan.

Sharing adalah bentuk kata kerja dari share yang berarti bagi atau

bagian. Revenue sharing berarti pembagian hasil, penghasilan atau

pendapatan. Di dalam revenue terdapat unsur-unsur yang terdiri dari

total biaya (total cost) dan laba (profit). Laba bersih (net profit)

merupakan laba kotor (gross profit) dikurangi biaya distribusi penjualan,

administrasi dan keuangan. Berdasarkan definisi di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa arti revenue pada prinsip ekonomi dapat diartikan

sebagai total penerimaan dari hasil usaha dalam kegiatan produksi, yang

merupakan jumlah dari total pengeluaran atas barang ataupun jasa

dikalikan dengan harga barang tersebut. Yang dimaksud dengan revenue

bagi Bank adalah jumlah dari penghasilan bunga Bank yang diterima

(41)

commit to user

25

diberikan oleh Bank. Revenue pada perbankan Syariah adalah hasil yang

diterima oleh Bank dari penyaluran dana (investasi) ke dalam bentuk

aktiva produktif, yaitu penempatan dana Bank pada pihak lain. Hal ini

merupakan selisih atau angka lebih dari aktiva produktif dengan hasil

penerimaan Bank. Perbankan Syariah memperkenalkan sistem pada

masyarakat dengan istilah Revenue Sharing, yaitu sistem bagi hasil yang

dihitung dari total pendapatan pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan

biaya pengelolaan dana. Lebih jelasnya Revenue Sharing dalam arti

perbankan adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada total seluruh

pendapatan yang diterima sebelum dikurangi dengan biaya-biaya yang

telah dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. (Bakhrul

(42)

commit to user

26 BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah berdirinya PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta

Bank Syariah adalah bank umum yang melaksanakan kegiatan

usaha berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1992

tentang perbankan. Prinsip Syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan

hukum Islam antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan

atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan

sesuai dengan Syariah antara lain pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

(mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

(musyarakah), prinsip jual beli barang dengan keuntungan (murabahah)

atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa

pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas

barang yang disewa dari pihak Bank oleh pihak lain (ijaroh wa iqtina).

Bank dengan prinsip Syariah yaitu Bank yang mengikuti aturan perjanjian

berdasarkan hukum Islam antara Bank dengan pihak lain untuk

penyampaian dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya

yang sesuai dengan Syariah (Bank Indonesia : 2000).

Sejak berlakunya undang-undang No. 10 Tahun 1998 yang

memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan Syariah, maka

(43)

commit to user

27 BNI membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip Syariah

dengan konsep Dual Banking System, yakni menyediakan layanan

perbankan Umum dan Syariah sekaligus. Diawali dengan pembentukan

tim Bank Syariah di tahun 1999, Bank Indonesia kemudian mengeluarkan

ijin prinsip dan usaha untuk beroperasinya unit usaha Syariah BNI.

Setelah itu BNI Syariah menerapkan strategi pengembangan jaringan

cabang Syariah.

Tepatnya pada tanggal 29 April 2000 BNI Syariah membuka 5

(lima) kantor cabang Syariah sekaligus di kota-kota potensial, yakni

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, dan Banjarmasin. Tahun 2001

BNI Syariah kembali membuka 5 (lima) kantor cabang Syariah, yang

difokuskan di kota-kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta dua cabang,

Bandung, Makasar dan Padang. Seiring dengan perkembangan bisnis dan

banyaknya permintaan masyarakat untuk layanan perbankan Syariah,

tahun 2002 lalu BNI Syariah membuka dua kantor cabang Syariah baru di

Medan dan Palembang.

Di awal tahun 2003, dengan pertimbangan load bisnis yang

semakin meningkat sehingga untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat, BNI Syariah melakukan relokasi kantor cabang Syariah dari

Jepara ke Semarang. Sedangkan untuk melayani masyarakat kota Jepara,

BNI Syariah membuka kantor cabang pembantu Syariah Jepara. Pada

bulan Agustus dan September 2004, BNI Syariah membuka layanan BNI

(44)

commit to user

28 individu yang membutuhkan layanan perbankan yang lebih personal

dalam suasana yang nyaman. Sedangkan cabang Surakarta merupakan

cabang ke 17 dan 24 cabang yang mulai beroperasi sejak tanggal 16

November 2005. Kemudian pada tahun 2006 BNI Syariah Kantor Cabang

Surakarta mulai melakukan pelemparan dana kepada masyarakat

sehingga mampu mengungguli dua Bank Syariah, yang semula berada

pada rangking ke-5 naik menjadi ranking ke-3.

2. Identitas Perusahaan

Nama : PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Syariah

(Persero)

Website : http://www.bni.co.id

Berdiri : 29 April 2000

Jenis Usaha : Bank umum

Status : Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Kantor Cabang Surakarta:

Alamat : JL. Slamet Riyadi No. 318 Surakarta

Telepon : (0271) 642023

Facsimile : (0271) 662599

Jumlah kantor : 1 Kantor Cabang

3. Visi, Misi dan Motto Layanan

a. Visi

Menjadi Bank yang unggul dalam layanan, dan kinerja, sesuai dengan

(45)

commit to user

29

b. Misi

Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kerja

dan layanan perbankan dan jasa keuangan Syariah sehingga dapat

menjadi Bank Syariah kebanggaan anak negeri.

c. Motto layanan

1) Memegang teguh kepercayaan nasabah adalah janji kami

2) Menjaga mutu layanan adalah modal utama kami

3) Menempatkan kepuasan nasabah di atas segala-galanya adalah

budaya kami.

4. Sistem, Stuktur dan DPS

a. Sistem yang digunakan adalah Dual Banking System yaitu dua sistem

berjalan bersama dan berdampingan antara BNI Syariah dan BNI

Konvensional.

b. Secara stuktural BNI Syariah tidak terpisah dari BNI Konvensional,

namun sistem akuntansi yang digunakan secara terpisah sehingga

perhitungan keuangan tidak tercampur.

c. BNI Syariah dalam kegiatannya diawasi oleh Dewan Pengawas

Syariah yang terdiri dari Bpk. KH. Ma’ruf Amin dan Bpk. Drs.

Hasanuddin, M.Ag., sehingga Insya Allah produk dan jasa BNI

Syariah telah sesuai dengan kaidah Islam.

5. Keunggulan BNI Syariah

a. Pembukaan rekening dan transaksi dapat dilakukan di seluruh cabang

(46)

commit to user

30

Channeling Outlet; Cabang/Capem BNI yang bisa memberikan layanan Syariah (Tabungan, Deposito dan Giro) untuk dan atas nama

BNI Syariah dalam satu wilayah kerja Kantor Bank Indonesia.

b. Fasilitas On Line di seluruh Cabang BNI Syariah dan Cabang BNI

Konvensioanal.

c. BNI Syariah Card dapat digunakan di semua mesin ATM BNI, ATM

Bersama, ATM Link, Jaringan Cirrus dan Master Cars.

d. Layanan 24 jam melalui E-Banking (SMS Banking, Phone Banking

(47)

30

6. Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Sumber : PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Surakarta

(48)

commit to user

31

a. Keterangan :

Pemimpin Cabang : Arief Mursidi

Pemimpin Bidang Operasional : Zulfahmi AR

Unit Pemasaran : Nur Sa’adah, Nanda Sita P, Bachtiar

Arifin, Aswino Hadi P, M. Hambali

Edi W, Ayu Detia Yasmin

Unit Keuangan dan Umum : Fitri Juariah, Wirawan Hadi W

Unit Pelayanan Nasabah : Sri Darini R, Diah Kusuma, Titik

Subiyanti, Jayanti, Diniyah Safitri.

Unit Operasional : M.Bondan Tawang A, Dian Hernita,

Yuan Faisal

Pengelola SCO : Arianto Wibisono, Mariantiningsih,

Yusnina Artanti

b. Deskripsi Jabatan

1) Penyelia Keuangan dan Umum

Menyelia langsung dan berpatisipasi aktif dalam kegiatan :

a) Mengelola sistem otomasi di cabang dan cabang pembantu

b) Memeriksa kebenaran atau akurasi transaksi keuangan

c) Mengelola output/ laporan harian dari sistem

d) Memantau/mengendalikan transaksi pembukuan rekening

nasabah dan rekening keuangan cabang.

e) Menegelola data informasi tentang kondisi dan posisi keuangan

(49)

commit to user

32

f) Mengendalikan likuiditas cabang.

g) Mengelola laporan cabang

h) Menangani penyelasaian bunga/jasa dan biaya administrasi

rekening nasabah.

i) Mengelola masalah kepegawaian

j) Menegelola masalah logistik

k) Menyelenggarakan administrasi umum

l) Melakukan perbaikan / penyempurnaan hasil temuan audit.

m) Menerima penyeliaan dari atasan

2) Asisten Administrasi Umum

Dibawah penyelia keuangan dan umum berperan aktif dalam

kegiatan:

a) Mengelola masalah kepegawaian

b) Mengelola masalah logistik

c) Menyelenggarakan adminsitrasi umum

d) Melakukan perbaikan/ penyempurnaan hasil temuan audit.

e) Menerima penyeliaan dari atasan.

3) Asisten Administrasi Keuangan

Dibawah penyelia keuangan dan umum berperan aktif dalam

kegiatan:

a) Mengelola sistem otomasi di cabang dan cabang pembantu

b) Memeriksa kebenaran atau akurasi transaksi keuangan

(50)

commit to user

33

d) Memantau/mengendalikan transaksi pembukuan rekening

nasabah dan rekening keuangan cabang.

e) Mengelola data informasi tentang kondisi dan posisi keuangan

cabang maupun rekening.

f) Mengendalikan likuiditas cabang

g) Mengelola laporan cabang.

h) Menangani penyelesaian bunga/ jasa dan biaya administrasi

rekening nasabah.

i) Menegelola masalah kepegawaian

j) Mengelola masalah logistik

k) Menyelenggarakan administrasi umum

l) Melakukan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit.

m) Menerima penyeliaan dari atasan.

4) Penyelia pemasaran

Menyelia langsung dan berpatrtisipasi aktif dalam kegiatan :

a) Memasarkan produk dan jasa Bank kepada nasabah atau calon

nasabah.

b) Memperbanyak tinjauan silang (cross selling) kepada nasabah

dan calon nasabah.

c) Mengelola permohonan kredit

d) Melakukan pemantauan nasabah dan kolektibilitas pinjaman.

e) Membantu kantor besar, kantor wilayah maupun kantor cabang

(51)

commit to user

34

f) Melayani dan mengembangkan hubungan dengan nasabah

wholesale dan middle.

g) Melakukan penelitian potensi perekonomian daerah dan

menyusun peta bisnis.

h) Melakukan perbaikan atau penyempurnaan temuan hasil audit.

i) Menerima penyeliaan dari atasan.

5) Asisten Pemasaran

Dibawah penyelia pemasaran terdapat asisten pemasaran yang

berperan aktif dalam

a) Memasarkan dan mengelola kartu standar (customer loan)

b) Membantu memasarkan produk dan jasa Bank kepada nasabah

atau calon nasabah.

c) Membina hubungan dan memantau perkembangan aktifitas

nasabah wholesale dan middle

d) Melakukan penyempurnaan atau perbaikan temuan hasil audit.

e) Menerima penyeliaan dari atasan.

6) Pengelola pemasaran

a) Memasarkan produk dan jasa Bank kepada nasabah dan calon

nasabah.

b) Mengelola permohonan kredit ritel, pemantauan nasabah dan

kolektibitas kredit.

c) Melakukan penelitian potensi perekonomian daerah dan

(52)

commit to user

35

d) Melakukan perbaikan atau penyempurnaan temuan hasil audit.

e) Menerima penyeliaan dari atasan.

7) Penyelia pelayanan nasabah

Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan :

a) Melayani informasi mengenai produk jasa dalam dan luar

negeri.

b) Mengelola kas besar dan kas ATM.

c) Melayani kegiatan eksternal : payment point, kantor kas, kas

mobil dan capem.

d) Mengelola transaksi giro, tabungan, deposito dan DPLK.

e) Melayani transaksi jasa dalam negeri (tunai, pemindahan, dan

kliring).

f) Melayani nasabah inti dan kustodian.

g) Mengelola kegiatan paying agent dan DPLK.

h) Melayani penerbitan card plus ( kartu ATM), kredit card dan

lain-lain.

i) Membuat laporan ke Bank Indonesia dan KPKN

j) Melaksanakan perbaikan dan penyempurnaan hasil temuan

audit.

k) Menerima penyeliaan dari atasan.

8) Assisten pelayanan pemegang rekening

Dibawah penyelia pelayanan nasabah berperan aktif dalam

(53)

commit to user

36 deposito, DPLK, ONH, dan penerbitan Credit Card, Card plus,

Phone Plus dan lain-lain. Dengan tanggung jawab utama:

a) Melayani transaksi giro, tabungan, deposito, DPLK, dan ONH.

b) Melayani permintaan, menyerahkan, dan memantau

permasalahan Credit Card, Card Plus, Phone Plus, dan

lain-lain. Serta melaporkan kartu yang hilang ke unit pengelolanya.

c) Melayani permintaan pencairan bunga deposito, melakukan

verifikasi dan melakukan pembayaran.

d) Melaksanakan perbaikan atau penyempurnaan hasil temuan

audit.

e) Menerima penyeliaan dari atasan.

9) Asisten Pelayanan uang tunai /teller

Dibawah penyelia layanan nasabah berperan aktif dalam melayani

transaksi tunai/kas, pemindahan dan kliring serta pelayanan

kegiatan eksternal (Payment point, kas mobil, kantor kas dan

capem) dengan tanggung jawab utama :

a) Melayani semua jenis transaksi kas/tunai, pemindahan dan

kliring.

b) Melayani kegiatan eksternal payment point, kas mobil, kantor

kas dan capem.

c) Melaksanakan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit.

(54)

commit to user

37

10)Penyelia Operasional

Menyelia langsung dan berpartisipasi dalam kegiatan :

a) Mengelola administrasi perkreditan

b) Mengelola portabel kredit

c) Memantau proses pemberian kredit.

d) Mengelola penerbitan jaminan bank.

e) Melakukan verifikasi data/informasi mengenai debitur/calon

debitur.

f) Melakukan analisis kredit.

g) Mengelola transaksi dan administrasi kliring (termasuk

KU/kredit).

h) Melakukan entry transaksi keuangan kliring/ pemindahan

kedalam sistem.

i) Mengelola administrasi back office (transaksi valas dan

delegasi kredit)

j) Mengelola daftar hitam/ cek nasabah kosong.

k) Mengelola komunikasi cabang.

l) Mengelola daftar pos terbuka (DPT) transaksi rupiah dan

valas.

m) Mengelola transaksi jasa luar negeri (LC,OTR,ITR).

n) Melakukan perbaikan/penyempurnaan hasil temuan audit.

(55)

commit to user

38

11)Asisten administrasi kredit

Dibawah penyelia operasional dan berperan aktif dalam kegiatan :

a) Mengelola administarsi perkreditan.

b) Mengelola portabel kredit.

c) Memantau proses pemberian kredit

d) Mengelola penerbitan jaminan bank.

e) Melakukan perbaikan/ penyempurnaan hasil temuan audit.

f) Menerima penyeliaan dari atasan.

7. Produk-produk BNI Syariah

Produk-produk BNI Syariah dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu :

a. Produk Penghimpunan Dana

1) Tabungan iB Plus

Tabungan iB Plus adalah tabungan yang dikelola berdasarkan

prinsip Mudharabah Mutlaqah. Dengan prinsip ini tabungan anda

akan diinvestasikan secara produktif dalam investasi yang halal

sesuai dengan prinsip syariah. Keuntungan dari investasi akan

dibagihasilkan antara Anda dan Bank sesuai dengan nisbah yang

disepakati di awal pembukaan rekening tabungan.

Manfaat yang dapat diperoleh adalah :

a) Bagi hasil yang kompetitif

b) Saldo dibawah saldo minimum tetap mendapat bagi hasil.

c) Kemudahan setor dan tarik on-line real time diseluruh kantor

(56)

commit to user

39

d) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.

e) Mendapatkan BNI Syariah Card yang dapat dimanfaatkan

sebagai : BNI Phone plus, merupakan layanan perbankan

(informasi dan transaksi) melalui telepon selama 24 jam

sehari 7 hari seminggu.

f) Kartu ATM yang dapat digunakan melaui jaringan BNI

ATM, ATM Bersama dan ATM Link di Seluruh Indonesia

serta jaringan ATM Internasional Cirrus di seluruh dunia.

g) Mendapatkan fasilitas layanan : Kartu debit untuk berbelanja

di merchant maestro/mastercard diseluruh dunia, SMS banking, yaitu layanan inquiry dan transaksi perbankan

melalui SMS secara cepat dan mudah, BNI Internet Banking,

berupa layanan informasi, transaksi transfer, pembayaran

berbagai tagihan rutin seperti telepon, handphone, zakat,

kartu kredit, listrik, maupun pembelian tiket dan pulsa, yang

dapat dilakukan dengan media internet, fasilitas Autodebet

untuk pembayaran telephone, handphone, setoran bulanan,

THI, pembayaran angsuran pembiayaan, dll, kemudahan

mengakses kantor yang dapat membuka rekening syariah

karena pembukaan rekening syariah dilayani dilebih 600

(57)

commit to user

40

2) BNI iB Giro

Giro Syariah merupakan produk yang memberikan segala

kemudahan bertransaksi Giro yang menggunakan prinsip Wadiah

Yadh Dhamanah. Giro Syariah mendukung usaha customer

dengan kemudahan on-line pada cabang-cabang BNI di seluruh

Indonesia. Wadiah Yadh Dhamanah merupakan titipan dana

yang dengan seizin dari pemilik dana dapat dioperasikan oleh

Bank untuk mendukung sektor riil, dengan jaminan bahwa dana

dapat ditarik sewaktu waktu oleh pemilik dana.

Keunggulan dari BNI iB Giro adalah :

a) Meningkatkan citra perusahaan maupun perorangan.

b) Pembayaran dilaksanakan dengan cepat dan tepat.

c) Mendapat bonus yang besarnya ditentukan oleh bank dan

tidak diperjanjikan dimuka.

d) Untuk giro perorangan dapat diberikan kartu ATM BNI

Syariah Card Silver dan atau kartu ATM BNI Syariah card

Gold untuk nasabah syariah prima dan penarikannya dapat

dilakukan di ATM BNI, ATM Bersama serta ATM Cirrus.

e) Rekening fasilitas phone Banking 24 jam : layanan informasi

dan mutasi rekening, layanan transaksi, layanan

pengaktifkan/perubahan PIN, Layanan Autodebet, bill

payment.

(58)

commit to user

41

3) BNI iB Deposito

BNI iB Deposito diperuntukkan bagi mereka yang ingin

memiliki investasi berjangka yang menguntungkan dan

menenangkan. Dengan menggunakan prinsip Mudharabah

Mutlaqah, BNI iB Deposito mengelola dana masyarakat dengan

cara disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif maupun

pembiayaan konsumtif yang halal dan bermanfaat untuk

kemaslahatan umat.

Keunggulan dari BNI iB Deposito :

a) Dapat diperpanjang secara otomatis.

b) Bagi hasil yang kompetitif setiap bulannya.

c) Investasi disalurkan untuk pembiyaan disektor yang halal.

d) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.

4) BNI iB Haji

BNI Syariah memahami bahwa setiap muslim bercita-cita

menunaikan ibadah setidaknya sekali seumur hidup. BNI iB Haji

dari BNI Syariah merupakan produk tabungan yang dikhususkan

untuk memenuhi Ongkos Naik Haji (ONH) yang dikelola secara

aman dan bersih sesuai syariah. BNI iB Haji telah tergabung

dalam layanan SISKOHAT (sistem koordinasi haji terpadu) yang

memungkinkan jamaah haji memperoleh kepastian porsi dari

Departemen Agama pada saat jumlah tabungan telah memenuhi

(59)

commit to user

42 Manfaat yang dapata diperoleh :

a) Bebas biaya administrasi

b) Calon haji ditutup asuransi kecelakaan diri dan kematian

c) Dapat melakukan setoran diseluruh cabang BNI (on line)

d) Setoran ringan.

e) On-Line dengan Siskohat

f) Memperoleh bagi hasil yang menarik.

g) Fasiltas autodebet untuk setoran bulanan.

h) Pembukaan rekening dapat dilakukan di lebih 600 kantor

cabang BNI (office chanelling).

5) BNI iB Tapenas

Merencanakan dan mempersiapkan dana pendidikan sedini

mungkin untuk buah hati adalah sebuah tingkat bijaksana. BNI

Syariah membantu masyarakat untuk menyiapkan pendidikan

melalui BNI iB Tapenas. Dengan setoran sesuai kemampuan dan

perlindungan asuransi, BNI iB tapenas dapat membantu

masyarakat mewujudkan rencana masa depan keluarga yang

baik.

Keunggulan :

a) Bagi hasil kompetitif, lebih tinggi dibanding tabungan

biasa.

b) Jangka waktu tabungan 1 sampai dengan 18 tahun.

(60)

commit to user

43

d) Asuransi bebas premi untuk program otomatis.

e) Perlindunga asuransi jiwa plus asuransi kesehatan.

f) Jika terjadi risiko kematian atau cacat tetap dan/ atau total

pada penabung, maka setoran bulanan akan dilanjutkan oleh

perusahaan asuransi hingga jatuh tempo.

g) Setoran bulanan sesuai dengan kemampuan anda, mulai dari

RP.100.000,.(seratus ribu rupiah) sampai Rp. 5.000.000

(lima juta rupiah) per bulan.

h) Setoran bulanan dapat didebet langsung dari rekening

tabungan iB Plus, Tabungan iB Prima, BNI iB Giro, BNI

Taplus, BNI Taplus Utama atau BNI Giro anda.

i) Pelayanan dilebih dari 900 kantor cabang BNI.

6) BNI Syariah Money Changer

Produk ini merupakan layanan BNI Syariah untuk transaksi jual

beli valas atau Money Changer, seperti USD, SGD, dan SAR.

Transaksi jual beli valas ini menggunakan akad Al-Sharf, yakni

jual beli mata uang dengan menggunakan kurs yang berlaku saat

transaksi (kurs spot).

c. Produk Pembiyaan

1) Pembiayan Personal

Dalam kehidupan banyak hal-hal yang harus dipilih dan dipilah

secara bijak. Kita harus membedakan antara “ needs” dan

(61)

commit to user

44 sesuatu yang dibutuhkan untuk melengkapi hidup dan prasarana

hidup. Keinginan adalah segala sesuatu yang dapat memuaskan

selera, gaya dan level kepuasan tertentu.

Untuk itu BNI Syariah menyajikan rangkaian jenis pembiayaan

yang dikelola secara Syariah diperuntukkan untuk memenuhi

kebutuhan personal anda.

a) BNI iB Griya Hasanah

Melalui pembiayaan BNI iB Griya Hasanah nasabah dapat

mewujudkan kebutuhan perumahan, kavling siap bangun

ataupun renovasi rumah. Pembayaran dengan cara diangsur

dalam periode waktu sampai dengan 15 tahun. Bentuk

pembiayaan adalah jual beli ataupun ijarah.

Keunggulan:

(1) Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan

syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.

(2) Selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan

tidak berubah sampai lunas.

(3) Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif

cepat.

(4) Uang muka ringan, minimum 10 % khusus untuk

(62)

commit to user

45

(5) Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara

otomatis dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang

BNI.

(6) Jangka waktu pembiayaan sampai dengan 15 tahun

(7) Maksimum pembiayaan sampai Rp 5 miliar.

(8) Tarif bersaing.

b) BNI iB Oto

BNI iB Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian

kendaraan dengan proses yang mudah dan cepat berdasarkan

syariah. Uang muka relatif ringan dan pembayaran dapat

dilakukan secara debet otomatis.

Keunggulan:

(1) Rasa tenteram dan tenang karena dengan pembiayaan

syariah terhindar dari transaksi yang ribawi.

(2) Selama masa pembiayaan besarnya angsuran tetap dan

tidak berubah sampai lunas.

(3) Proses persetujuan pembiayaan yang mudah dan relatif

cepat.

(4) Uang muka ringan, minimum 20 % dari harga kendaraan.

(5) Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara

otomatis dan dapat dilakukan di seluruh kantor cabang

(63)

commit to user

46

(6) Khusus mobil buatan Jepang jangka waktu pembiayaan

sampai dengan 8 tahun.

(7) Maksimum pembiayaan sampai Rp 1 miliar.

c) BNI iB Gadai Emas

BNI iB Gadai Emas atau juga disebut Rahn merupakan

pembiayaan dengan jaminan berupa emas (lantakan atau

perhiasan) yang secara fisik dikuasai oleh Bank. Proses

pembiayaan cepat dan sangat membantu bagi mereka yang

membutuhkan dana jangka pendek untuk kebutuhan yang

mendesak.

Keunggulan dari produk ini adalah :

(1) Cepat, karena seluruh proses hanya 30 menit.

(2) Mudah, karena dengan prosedur yang sederhana dan

diperuntukkan untuk segenap lapisan masyarakat.

(3) Murah, karena tarif jasa penyimpanan dihitung secara

harian.

(4) Menenteramkan karena dikelola secara syariah.

d) BNI iB Multijasa

BNI iB Multijasa adalah pembiayaan jasa konsumtif yang

diberikan kepada masyarakat untuk memperoleh manfaat

suatu jasa misalnya pembiayaan untuk jasa pernikahan, jasa

pendidikan, jasa kesehatan, wisata umroh/haji, dan jasa

Gambar

Tabel 2.2 Perbedaan Bunga dan Bagi hasil...........................................................
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ............................................................................
Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
tabel 2.2, yaitu sebagai berikut :
+2

Referensi

Dokumen terkait

"Pengaruh Kontpensasi Terhadap Pro,cluktivitas Kerju Karyuwan Pads Bank BNI Syariah Cabang Cirebon" Perbankan syariah adalah suatu sistem perbankan yang

judul ANALISIS PERKEMBANGAN DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK TABUNGAN IB HASANAH PADA PT BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURAKARTA PERIODE 2015-2016.. Tugas akhir ini

pelayanan kepada masyarakat, BNI Syariah melakukan relokasi kantor cabang syariah di Jepara ke Semarang. Sedangkan untuk melayani masyarakat kota Jepara, BNI Syariah

mobile banking terhadap kepuasan nasabah BNI Syariah Kantor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi bank BNI Syariah Kantor Cabang Kediri khususnya Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) bank BNI Syariah

Sebagai wahana informasi bagi masyarakat tentang operasional BNI Syariah, khusunya pada produk Tabungan Baitullah iB Hasanah di bank BNI Syariah Kantor Cabang

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan akad murabahah pada produk KPR di Bank BTN Kantor Cabang Syariah Banjarmasin dan Bank BNI Syariah Kantor Cabang

Hasil dalam penelitian ini yaitu: Pertama, preferensi nasabah BNI Syariah Kantor Cabang Banjarmasin lebih banyak menggunakan layanan ATM BNI Syariah dibandingkan