• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rani Isnaini D1509070

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rani Isnaini D1509070"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

i

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENAYANGAN IKLAN BARIS DAN IKLAN KOLOM DI PT. MEDIA TRIBUN YOGYA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md. ) Dalam Bidang

Manajemen Administrasi

Oleh :

RANI ISNAINI

D1509070

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

(2)

ii

PERSETUJUAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENAYANGAN IKLAN BARIS DAN IKLAN KOLOM DI PT. MEDIA TRIBUN YOGYA

Disusun Oleh :

RANI ISNAINI

D1509070

Disetujui untuk Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pembimbing,

Drs. Budiharjo M. Si NIP. 195406021986011001

(3)

iii

PENGESAHAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENAYANGAN IKLAN BARIS DAN IKLAN KOLOM DI PT. MEDIA TRIBUN YOGYA

Disusun Oleh : Rani Isnaini

D1509070

Telah Diuji dan Disahkan oleh Tim Penguji Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari : Tanggal :

Tim Penguji Nama Tanda Tangan

1. Penguji 1 Dra. Sudaryanti, M. Si 2. Penguji 2 Drs. Budiharjo, M. Si

Mengetahui,

Dekan, Ketua Program

Prof. Drs. Pawito, Ph. D Drs. Sudarto, M. Si NIP. 195408051985031002 NIP.195502021985031006

(4)

iv

PERNYATAAN

Nama : Rani Isnaini NIM : D1509070

Menyatakan dengan sesunguhnya bahwa tugas akhir berjudul “SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENAYANGAN IKLAN BARIS DAN IKLAN KOLOM DI PT MEDIA TRIBUN YOGYA” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya peroleh dari tugas akhir tersebut.

Surakarta, 30 Mei 2012 Yang Membuat Pernyataan,

Rani Isnaini

(5)

v MOTTO

Ketika Anda berpikir tidak bisa maka Anda akan tidak bisa

Ketika Anda berpikir bisa maka Anda akan bisa,

Tetapi apabila Anda ragu untuk melangkah maka Anda akan

gagal

( John Maxwell )

Sebaik-baik kegiatan ialah yang dilakukan dengan konsisten dan

berkesinambungan sekalipun kecil dan sedikit

( Penulis )

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan tulisanku ini

untuk :

Ayah dan Ibu yang selalu

mencintaiku

Kakakku

yang

selalu

menemaniku

Adikku tersayang yang selalu

menjahiliku

Sahabat~sahabatku yang

selalu menyayangiku

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senatiasa memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi sebagian persyaratan dalm memperoleh sebutan vocation Ahli Madya (A. Md.) dalam bidang Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “Sistem Informasi Manajemen Penayangan Iklan Baris dan Iklan Kolom Di PT. Media Tribun Yogya”.

Dukungan, bimbingan dan bantuan dari semua pihak sangat besar pengaruhnya bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Budiharjo M. Si selaku pembimbing yang berkenan meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan tugas akhir ini.

2. Bapak Drs. Sonhaji, M. Si. selaku pembimbing akademik yang berkenan memberikan motivasi dalam mengarahkan penulis saat menyusun tugas akhir ini.

3. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Sudarto, M. Si selaku Ketua Program Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Drs. Ali, M. Si selaku Sekretaris Program Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(8)

viii

6. Bunda Yenny Prihatiningsih yang sudah mendidik dan membimbingku dengan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

7. Ayahanda Wisnu Husin yang bertanggung jawab dan selalu membuat bangga anak-anaknya.

8. Agus Nugroho selaku pimpinan perusahaan PT. Media Tribun Yogya yang telah memberikan ijin serta motivasi untuk magang di PT. Media Tribun Yogya.

9. Rosa Dharmasari selaku Manager Iklan yang telah membimbing dan memberikan arahan kerja sebagai admin iklan.

10.Teman-teman FO dan divisi iklan atas kerjasama dan kekeluargaannya yang tak pernah putus.

11.Teman-teman bagian sirkulasi dan keuangan yang telah membantu penulis melengkapi data-data dan memotivasi penulis.

12.Teman-teman bagian promosi, PSDM, dan umum beserta seluruh karyawan PT. Media Tribun Yogya yang tak bosan menasihati, membantu, dan menghibur penulis.

13.Sahabat dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang sudah membantu dan memotivasi penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan guna peningkatan mutu dari penulisan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini bermanfaat dan berguna bagi siapa saja yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2012

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C.Tujuan Pengamatan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pengertian Sistem Informasi ... 5

B. Periklanan ... 8

C.Media ... 9

(10)

x BAB III DESKRIPSI LOKASI MAGANG

A.Sejarah PT. Media Tribun Yogya ... 21

B. Produk PT. Media Tribun Yogya ... 22

C.Struktur Organisasi PT. Media Tribun Yogya ... 24

D.Jaringan Penjualan Tribun Jogja ... 24

E. Pembagian Departemen Kerja di PT. Media Tribun Yogya ... 26

F. Sarana dan Prasarana Pada PT. Media Tribun Yogya ... 31

G.Sistem Kerja, Rubrikasi, dan Jenis Iklan di PT. Media Tribun Yogya 32 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Pelaksanaan KKL ... 37

B. Deskripsi Kerja Mahasiswa ... 40

C.Jenis Iklan ... 42

D.Prosedur Pemasangan Iklan ... 43

E. Tarif Iklan Reguler ... 45

F. Tarif Iklan Online ... 45

G.Ketentuan Iklan ... 46

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 48 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Analisis Data ... 20

Gambar 3.1: Peredaran Distribusi Tribun Jogja di DIY dan Jateng ... 24

Gambar 3.2: Peredaran Distribusi Tribun Jogja di DIY ... 25

Gambar 3.3: Rubrikasi dan Creative Adv. Surat Kabar Tribun Jogja ... 35

Gambar 4.1: Layout Iklan Kolom ... 42

Gambar 4.2: Layout Iklan Baris ... 43

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1: Tarif Iklan Reguler ... 45 Tabel 4.2: Tarif Iklan Online ... 45

(13)

xiii ABSTRAK

Rani Isnaini, D1509070, Sistem Informasi Manajemen Penayangan Iklan Baris dan Iklan Kolom Di PT. Media Tribun Yogya, Tugas Akhir, Program Studi Manajemen Administrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2012, 52 Halaman.

Kemajuan industri media saat ini begitu pesat baik media lokal maupun nasional dengan beragam rubrik yang ditawarkan dan harga yang kompetitif. Salah satu bagian media massa yang banyak dimanfaatkan adalah iklan. Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dan juga merupakan salah satu faktor penentu dalam suatu program pemasaran. Oleh karena itulah, penulis tertarik untuk melakukan pengataman sistem informasi manajemen penayangan iklan di PT. Media Tribun Yogya sebagai pendatang baru media massa di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Metode pengamatan yang digunakan dalam pengamatan ini adalah metode pengamatan deskriptif sehingga dapat menggambarkan sistem informasi manajemen penayangan iklan di PT. Media Tribun Yogya. Sumber data yang digunakan meliputi data yang diperoleh melalui data yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengamatan. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang terdiri atas tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen penayangan iklan pada PT. Media Tribun Yogya sudah meng-input data atau materi iklan melalui komputer dan menggunakan program yang telah dirancang oleh Kompas Gramedia. Berdasarkan hasil tersebut perusahaan perlu meningkatkan kerjasama antar bidang dan meningkatkan efisiensi waktu pelayanan iklan sehingga tercipta pelayanan sistem penayangan iklan yang baik.

(14)

xiv ABSTRACT

Rani Isnaini, D1509070, The Advertisement Management Information Systems in PT. Media Tribun Yogya, Final Assignment, Study Program of Management Administration, Diploma Department, Faculty of Social and Political Science, Sebelas Maret University, Surakarta, 2012, 52 Pages.

Media industry advances so rapidly at this time both local and national media with a variety of rubrics and offered at competitive prices. One part of the widely used mass media is advertising. Advertising is part of the marketing strategy as a way to communicate with the market and become a determining factor in a marketing program. Therefore, the authors are interested in doing observation ads management information system at PT. Media Tribun Yogya as a newcomer to the mass media in Yogyakarta and Central Java.

Observation methods used in this observation is descriptive method of observation to describe the management information system ads serving on PT. Media Tribun Yogya. Data sources used include the data obtained through interviews with informants and the data derived from the documents relating to the observations. Data collection techniques by observation and interviews. Data analysis technique used is the interactive analysis technique which consists of three components, namely data reduction, presentation of data, and drawing conclusions.

Observations indicate that the ads management information system at PT. Media Tribun Yogya is inputting data or advertising material via the computer and use a program that has been designed by Kompas Gramedia. Based on these results the company needs to improve cooperation between divisions and improve the efficiency of the service time of service advertisements that create a good ads serving system.

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi ekonomi menyebabkan terjadinya banyak persaingan bisnis semakin ketat dan membuat posisi konsumen sangat menentukan. Untuk dapat tetap bertahan dan eksis dalam kondisi persaingan yang semakin ketat tersebut, perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran

Keadaan pada awal produksi adalah merupakan penciptaan atau penambahan faedah tertentu sesuai dengan perkembangan keadaan, maka pemikiran perusahaan sekarang bukan saja sekedar kepada adanya penambahan atau penciptaan faedah tertentu saja, melainkan harus pula difikirkan adanya kepuasan konsumen yang akan mempergunakan produk atau jasa dari perusahaan tersebut.

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa banyak perubahaan dalam dunia usaha. Dengan peralatan yang semakin canggih dan ditunjang dengan kemampuan untuk menerima informasi dengan cepat membuat produksi barang dan jasa meningkat baik dalam jumlah kualitas maupun jenisnya. Jadi, untuk dapat mempertahankan konsumen lama maupun untuk menarik konsumen baru maka perusahaan harus memahami keinginan dan kebutuhan konsumen Hal ini dikarenakan konsumen merupakan sumber keuntungan bagi perusahaan karena kepuasan konsumen menentukan laba yang diperoleh dalam jangka panjang.

Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang strategis untuk melakukan kegiatan bisnis. Tidak hanya karena penduduknya saja yang banyak, namun Yogyakarta juga menjadi tujuan para pendatang untuk berlibur ataupun untuk bertempat tinggal. Hal inilah yang membuat ladang bisnis di Yogyakarta sangat menguntungkan, baik produk berbentuk jasa maupun produk berbentuk barang. Begitu juga dengan media cetak di Yogyakarta kini bertambah marak. Bertambahnya media cetak lokal memberikan suatu bukti

(16)

perkembangan dalam sebuah pemberitaan informasi (channel) ke khalayak. Media cetak nasional pun mengembangkan perusahaannya dengan membuat atau bekerja sama dengan media lokal setempat. Misalnya Tribun Jogja dengan Kompas Gramedia dan pesaingnya, yaitu Merapi yang merupakan grup dari Kedaulatan Rakyat.

Media massa mempunyai fungsi sebagai alat untuk memberikan informasi, artinya melalui isinya (informasi) seseorang dapat mengetahui dan memahami sebuah peristiwa dan informasi lainnya. Perbedaan dari masing-masing media dapat ditinjau dari berbagai aspek. Misalnya dari lambang komunikasi yang digunakan untuk mengkonkretkan sebuah pesan, baik melalui audio, visual maupun audiovisual. Hal ini akan terlihat jelas antara media cetak dan elektronika.

Media elektronika, seperti televisi dan radio khususnya mempunyai sifat yaitu untuk menyampaikan pesan. Dalam radio, khalayak memahami isi informasi dari radio dan tidak dituntut memiliki kemampuan untuk membaca dan melihat, melainkan kemampuan untuk mendengar dan televisi juga mempunyai sifat sama akan tetapi dituntut untuk mempunyai kemampuan untuk melihat, membaca dan mendengarkan. Sedangkan media cetak dalam menyampaikan sebuah pesan atau informasi dengan tercetak melibatkan indra penglihatan. Hal ini menuntut khalayak untuk mempunyai kemampuan membaca sehingga khalayak harus memahami dan mencerna isi dari pesan atau informasi tersebut.

(17)

Jogja ini juga sudah mempunyai rubrikasi yang dirancang untuk mewakili kebutuhan khalayak pembaca di daerah menurut segmentasi yang mereka sepakati berdasarkan semua kalangan. Sebagai media cetak yang tergolong baru ini, Tribun Jogja memerlukan strategi komunikasi pemasaran agar dapat bersaing dan memperoleh awareness pembaca dengan media cetak lainnya yang bergerak dibidang yang sama dengan Tribun Jogja, seperti Merapi, Kedaulatan Rakyat dan Harian Jogja.

Iklan merupakan bagian dari strategi pemasaran sebagai cara untuk berkomunikasi dengan pasar dan juga merupakan salah satu faktor penentu dalam suatu program pemasaran. Logikanya keberhasilan program pemasaran merupakan salah satu ancaman dalam menentukan efektivitas suatu program pemasaran. Bentuk-bentuk promosi dapat dibedakan dengan tugas-tugas khusus meskipun secara umum mempunyai fungsi yang sama mempromosikan tentang suatu produk untuk memberikan informasi,merubah sikap atau mendorong orang untuk bertindak.

Harga yang ditawarkan oleh produsen menjadi bahan pertimbangan bagi konsumennya. Konsumen tertarik untuk memasang iklan di PT Media Tribun Yogya karena harga yang ditawarkan murah dan penayangannya pun tidak sulit. Apabila tingkat harga yang ditawarkan oleh PT. Media Tribun Yogya sesuai dengan keinginan konsumen dan memberikan kepuasan bagi konsumen, maka hal ini akan sangat berpengaruh bagi konsumen untuk menayangkan iklannya di PT. Media Tribun Yogya.

Sebagai gambaran bentuk kepercayaan klien iklan kepada PT. Media Tribun Yogya, berikut adalah tampilan rate penayangan iklan per bulan :

(18)

Tabel I.1

Rate Iklan Bulan April 2012

No. Order Jumlah harus mengikuti prosedur yang ada, yaitu sebagai berikut :

Gambar I.1

Proses Pemasangan Iklan di PT. Media Tribun Yogya

Sumber: Bagian Administrasi Iklan PT. Media Tribun Yogya Customer datang Mengambil dan menuliskan materi iklan

pada Order Pemesanan Iklan (OPI)

(19)

Kini informasi bukan lagi suatu kebutuhan namun sudah menjadi komoditas bagi masyarakat luas. Maka dari itu diperlukan sikap kritis dari masyarakat terhadap informasi yang begitu melimpah sehingga bisa memilih antara informasi yang positif dan negatif.

Penanganan informasi merupakan kegiatan yang paling penting bagi media cetak karena proses dari informasi dapat meningkatkan produktivitas perseorangan dan organisasi atau lembaga. Produktivitas merupakan sebuah konsep yang sangat penting dalam menggambarkan individu, organisasi atau lembaga sebagai satu kesatuan dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Secara tidak langsung masyarakat bisa mengambil manfaat yang sangat besar dari peningkatan dan produktivitas sebuah perusahaan. Manfaat yang diperoleh tidak hanya berupa barang atau produk melainkan sebuah jasa yang menyumbang untuk kualitas hidup. Salah satu contoh manfaat yang akan diperoleh bagi kalangan terpelajar, ketika mereka membaca surat kabar, maka hal tersebut memungkinkan memberikan keyakinan kepada diri mereka, sebab di sana terjadi proses intelektual dan interprestasi.

Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu memanfaatkan momentum tersebut secara tepat dan fungsional demi keunggulan mutu produknya. Sebuah surat kabar harus mengembangkan strategi pemasaran yang tepat untuk mengantisipasi persaingan pasar yang semakin terbuka. Maka dari itu untuk memenangkan persaingan, surat kabar juga harus menyesuaikan diri dengan perubahan tuntutan dari publik.

Melihat fenomena seperti ini, perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan akan fungsi dan peran komunikasi pemasaran dalam kondisi bisnis yang semakin kompetitif menjadi tuntutan yang wajib dijalankan. Dengan demikian perusahaan harus melakukan penerapan strategi pemasaran dalam rangka mendukung usahanya.

(20)

Kemampuan perusahaan dalam menjalankan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran sangat penting, sebab hal ini akan membantu perusahaan dalam membangun citra dan respon dari publik. Bagi suatu perusahaan, apabila melakukan penerapan strategi komunikasi pemasaran yang jelas dan fokus pada segmen yang telah di tuju maka akan memberikan hasil yang maksimal. Akan lebih baik jika didukung oleh media yang tepat, biaya, teknik, serta tujuan komunikasi terencana.

Tidak dapat dipungkiri bahwa tanpa adanya komunikasi antar produsen dan konsumen, apapun bentuk suatu usaha tidak akn dikenal oleh masyarakat. Di sisi lain, ada fenomena yang menarik yaitu munculnya berbagai iklan yang telah mewarnai lembaran-lembaran atau halaman-halaman yang ada dalam surat kabar. Hal inilah yang menarik untuk dijadikan wacana karena ternyata iklan sangat membantu perusahaan dalam mendukung usahanya serta sebagai salah satu sumber pendapatan yang tidak lepas dari sasaran utamanya. Melambungnya harga kertas tidak ikut berpengaruh terhhdap harga jual per eksemplar. Hal ini disebabkan karena adanya subsidi dana dari omset iklan yang cukup besar untuk sebagian biaya produksi.

Kehadiran surat kabar sebagai pembawa iklan sekaligus sebagai pembawa informasi, telah menunjukkan perubahan yang besar. Ketika sebagian masyarakat menganggap media televisilah yang mampu menyajikan iklan dengan baik, sehingga tidak satu pun media cetak (surat kabar) mmapu menunjukkan bahwa dirinya bisa bersaing dengan media massa lainnya. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam pengamatan ini adalah “Bagaimana sistem informasi manajemen dalam penayangan iklan baris dan iklan kolom di PT. Media Tribun Yogya?”

(21)

C. Tujuan Pengamatan 1. Tujuan Objektif

Untuk mengetahui informasi dalam melakukan kegiatan penayangan iklan dari awal pemesanan hingga iklan itu dimuat oleh PT. Media Tribun Yogya.

2. Tujuan Subjektf

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh sebutan Ahli Madya (A. Md.) pada Program Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(22)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN a. Pengertian Sistem

Secara umun, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan (Mulyanto, 2009:1). Sedangkan L. Enger dalam Moekijat (1991:3) menyatakan bahwa,

“A system can be defined as any integrated assemblage of component or sub-systems designed to achieve an objective. (suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem yang disatukan yang dirancang untuk mencapai tujuan)”.

Lebih lanjut lagi Nugroho (2008:17) mengemukakan sistem sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem adalah elemen-elemennya sendiri, yang kombinasinya berbeda antara sistem yang satu dengan sistem yang lain. Susunan suatu sistem pada dasarnya terdiri atas unit input, unit pengolahan dan unit output.

b. Pengertian Informasi

Menurut Gordon B. Davis dalam Moekijat (1991:9),

Information is data that has been processed into a form that is meaningful to the recipient and is of real or perceived value in current or prospective decisions. (Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang).

Burch dan Strater dalam Moekijat (1991:9) menyatakan bahwa,

“Information is the aggreation or processing of data to provide knowledge or intelligence”. (Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan).

(23)

George R. Terry, Ph.D. dalam Moekijat (1991:9-10) menyatakan bahwa, “Information is meaningful data that conveys usable knowledge”. (Informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna).

Selanjutnya dijelaskan oleh beliau bahwa apakah informasi itu berguna atau tidak tergantung kepada :

1. Tujuan si penerima

Apabila informasi itu tujuannya untuk memberi bantuan, maka informasi itu harus membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan untuk memperolehnya.

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data

Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentungnya informasi harus dipertahankan.

3. Waktu

Apakah informasi itu masih up-to-date? 4. Ruang atau tempat

Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat?

5. Bentuk

Dapatkah informasi tersebut digunakan secara efektif? Apakah informasi itu menunjukkan hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan- kecenderungan, dan bidang-bidang yang masih memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya?

6. Semantik

Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas? Apakah ada kemungkinan salah tafsir?

(24)

Menurut McFadden dkk dalam Mulyanto (2009:17), informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Gambar 2.1 Transformasi Data

Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.

Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan-catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi dengan data.

c. Pengertian Manajemen

Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo, S.H. dalam Moekijat (1991:10-11), pengertian manajemen itu dapat dipandang sebagai :

1. Orang-orang

Semua orang yang mempunyai fungsi/kegiatan poko sebagai pemimpin-pemimpin kerja.

2. Proses

Adanya kegiatan-kegiatan yang berarah ke bawah, jadi berupa kerja-kerja untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Sistem kekuasaan/sistem kewenangan-kewenangan

Wewenang-wewenang supaya orang-orang menjalankan pekerjaan.

Data

Proses

Informasi

(25)

McLeod (1998) dalam Mulyanto (2009:13), mengatakan bahwa Manajemen Informasi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan pemerolehan informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin dan juga pembuangan terhadap informasi (yang tidak berguna lagi) pada waktu yang tepat. Sedangkan pengertian manajemen informasi menurut Ebert dan Griffin dalam Mulyanto (2009:13) adalah operasi-operasi internal yang mengatur sumber daya informasi dalam perusahaan untuk mendukung kinerja dan hasil bisnis.

Dalam hubungannya dengan istilah “sistem informasi manajemen” maka manajemen dipandang sebagai orang-orang, yakni semua orang yang mempunyai fungsi/kegiatan pokok sebagai pemimpin-pemimpin kerja. Dengan kata lain yang dimaksud dengan manajemen disini adalah manajer. d. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem informasi adalah rangkaian atau pencampuran kombinasi yang terorganisir dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data yang bermula dari pengumpulan, pemrosesan, sampai pada menyebarkan info di dalam suatu organisasi (Mc. Leod & Schell, 2008:8)

Suatu sistem disebut sistem yang dinamis karena terdiri atas 3 komponen yaitu:

1. Input: meliputi unsur penjaringan dan perakitan yang masuk ke dalam sistem untuk diproses.

2. Proses: meliputi pengolahan yang merubah dan mengolah input menjadi output.

3. Output: meliputi unsur-unsur pengolahan yang dihasilkan oleh proses menjadi produk yang pasti.

(26)

“Suatu sistem adalah jaringan kerja dari beberapa prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasikan data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah diterapkan. (George M. Scott, 2001:100).

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah Menyeluruh

Kata “manajemen” dalam SIM adalah serba melingkupi. Di dalam SIM termasuk sistem pemroses transaksi dan sistem-sistem yang utama dirancang bagi para manajer di berbagai tingkatan. Sebuah SIM melingkupi sistem informasi formal maupun informal, baik yang manual maupun yang berkomputer; termasuk juga Sistem Informasi Proyek, Sistem Informasi Perkantoran, Sisitem Informasi Intelijen, Sistem Informasi Peramalan, Sistem Penopang Keputusan, dan berbagai model komputer yang memproses data bisnis, serta berbagai Sistem Informasi Khusus atau yang terstruktur. Sebagai penyeimbang, mungkin komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarluaskan informasi serta berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) Adalah Terkoordinasi

(27)

terencana dan terkoordinasi semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan serta menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien. Fungsi koordinasi ini biasanya dilakukan oleh komisi pengarah yang terpisah atau oleh bagian pengolah data atau oleh manajer pengelolaan data.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) Memiliki Sub-sistem Informasi

Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-sistem atau sistem komponen setengah terpisah yang merupakan bagian dari keseluruhan dan merupakan sistem terpadu. Masing-masing dari sub-sistem menyumbang tercapainya sasaran sistem informasi manajemen dan organisasi. Sebagian dari sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau satu lapis organisasi saja, sementara yang lainnya berperan serba-lapis (multi-level) atau melaksanakan kegiatan berganda (multiple activities). Struktur keseluruhan dari sistem berganda harus disusun secara cermat dan ditetapkan sebagai bagian dari rencana sistem jangka panjang.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terintegrasi Secara Rasional

Sub-sistem (kumpulan dari sistem yang semi-terpisah) adalah terpadu sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data di antara sistem-sistem tersebut. Program komputer dan file dapat dirancang untuk menangani arus data di antara sistem, dan prosedur manual dapat digunakan untuk melaksanakan integrasi tersebut.

(28)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mentransformasikan Data ke dalam

Informasi dengan Berbagai Cara

Apabila data diolah dan berguna bagi manajer tertentu untuk tujuan tertentu, maka ia menjadi informasi. Ada berbagai cara di mana data harus ditransformasikan ke dalam sebuah sistem informasi. Misalnya, data biaya untuk organisasi tertentu mungkin dapat diringkaskan dalam biaya keseluruhan, biaya variabel, dan biaya standar untuk masing-masing unit organisasi, baik untuk masing-masing jenis biaya, jenis konsumen, dan jalur produk (product-line).

Berbagai cara di mana sistem informasi manajemen harus mentransformasikan data ke dalam informasi ditentukan oleh sifat personil organisasi, sifat tugas ke mana informasi ditujukan dan pengharapan dari penerima eksternal atas informasi.

Dari berbagai pengertian di atas maka penulis dapat mengambil simpulan bahwa suatu sistem informasi manajemen adalah tidak hanya merupakan serangkaian gagasan konsep. Sistem informasi manajemen merupakan sistem operasional yang melaksanakan beranekaragam fungsi untuk menghasilkan keluaran yang berguna bagi pelaksana operasi dan manajemen organisasi yang bersangkutan. Sehingga, dalam pengamatan ini sistem informasi manajemen yang ingin disampaikan penulis ialah serangkaian gagasan konsep yang berhubungan dengan penayangan bidang iklan khususnya untuk iklan baris dan iklan kolom.

B. PERIKLANAN

Iklan pertama kali dikenal lewat pengumuman-pengumuman yang disampaikan secara lisan, artinya dilaksanakan melalui komunikasi verbal. Karena disampaikan secara lisan, maka daya jangkaunya sempit. Namun untuk ukuran ketika itu, iklan yang demikian sudah dianggap efektif.

(29)

serta produk-produk baru seperti buku dan obat-obatan. Munculnya iklan buku dan obat-obatan ketika itu menunjukkan bahwa waktu itu orang sudah memperhatikan kesehatan dan pendidikan.

Baty Subakti selaku Ketua Umum Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia di dalam buku “Persuratkabaran Indonesia Dalam Era Informasi” mengungkapkan bahwa,

“Periklanan adalah salah satu upaya berkomunikasi. Periklanan adalah ungkapan suatu kualitas dan kuatintas hidup. Periklanan juga adalah informasi itu sendiri”. (Kumpulan Tulisan, 1988:xxiii).

Periklanan menjadi sangat akrab dengan media, termasuk surat kabar. Segala perkembangan yang terjadi di bidang persurat kabaran, selalu memberi dampak langsung pada periklanan. Apalagi di Indonesia, dimana lebih dari 60% anggaran periklanan media nasional disalurkan melalui media cetak, dan 75% dari jumlah ini telah dialokasikan pada surat kabar.

Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan dapat didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Rhenald Kasali, 1995:9).

Periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan (Rhenald Kasali, 1995:51).

Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Periklanan” ada tiga tujuan periklanan, yaitu (Kasali, 1995:45) :

1. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi.

(30)

2. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan.

Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu daripadanya harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan selera eksekutif (atau istrinya), mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan mana yang lebih cocok.

3. Sebagai alat evaluasi.

Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu kampanye periklanan. Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk mengaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merk dengan tujuan kampanye periklanan.

Dengan demikian, iklan dapat menjadikan aset yang terpenting dalam dunia media termasuk pada PT. Media Tribun Yogya untuk menambah nilai ekonomi perusahaan. Perusahaan Tribun Yogya bergerak pada bidang media cetak dan berikut ini penulis akan memaparkan tentang beberapa pengertian dari media itu sendiri.

C. MEDIA

Media yaitu sarana yang dianggap paling tepat, cepat dan murah untuk dapat menyampaikan iklan klien yang diciptakan oleh Agency atau Target Audience yang dituju. (Kumpulan Tulisan, 1988:143). Dewasa ini pihak media tidak dapat lagi duduk dengan nyaman di belakang meja menanti datangnya iklan. Persaingan yang ketat antar media membuat pihak media berpikir dua kali untuk mencari peluang dan mengejar klien agar memanfaatkan medianya. Jika nomor, rubrik atau program media hari ini tidak dibeli klien sebagai sarana iklan, maka kesempatan akan hilang dan hari berganti terus .

(31)

(untuk media cetak) atau programa (untuk media radio/televisi), serta mencari sponsor baik secara langsung ataupun melalui biro iklan.

Tarif yang dikenakan tergantung pada kualitas dan permintaan. Kualitas adalah mutu cetak/warna/acara yang menarik oleh penulis atau pembawa acara yang dikenal. Sedangkan permintaan dilihat karena tempat atau waktunya yang strategis dan banyak dibaca/didengar/ditonton orang, maka permintaan sponsor untuk acara atau halaman tersebut tinggi sekali (Rhenald Kasali, 1995:31).

Di dalam media yang di dalamnya terdapat banyak iklan guna mempermudah klien dalam mencari suatu informasi yang diharapakan, maka PT. Media Tribun Yogya adalah suatu media cetak yang berbentuk surat kabar. Surat kabar lokal khususnya daerah DIY dan Jateng di bawah bimbingan Kompas Group. Surat kabar itu sendiri ada berbagai jenis, berikut penjelasannya.

D. SURAT KABAR

Surat kabar di Indonesia hadir dalam berbagai bentuk yang jenisnya pada frekuensi terbit, bentuk (tabloid atau bukan), kelas ekonomi pembaca, peredarannya serta penekanan isinya dan sebagainya.

Di Indonesia budaya membaca belum terlalu memasyarakat, surat kabar merupakan media utama yang banyak digunakan dalam periklanan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

1. Jangkauan distribusi surat kabar tidak dibatasi. 2. Jangkauan media lainnya, radio dan televisi dibatasi. 3. Harga satuan surat kabar murah dan dapat dibeli eceran.

Surat kabar tidak dapat memasuki tempat-tempat terpencil yang mengalami masalah transportasi dan tidak mengakarnya kebiasaan membaca. Namun secara makro surat kabar dapat hadir mampir di seluruh kota besar di seluruh Indonesia, dan menemui sasaran iklan pada umumnya, yakni mereka yang memiliki daya beli.

(32)

Perkembangan menunjukkan bahwa munculnya “koran masuk desa” yang dikoordinasi oleh koran-koran lokal setempat, mulai menunjukkan hasil. membaca. Ini adalah pasar potensial bagi koran-koran lokal atau regional pada masa mendatang.

1. Struktur Surat Kabar

Menurut Rhenald Kasali dalm bukunya yang berjudul “Manajemen Periklanan Konsep dan Apliksasi di Indonesia” surat kabar dapat diklasifikasikan menjadi (Kasali, 1995:101-108) :

a. Frekuensi Penerbitan

Berdasarkan frekuensi penerbitannya, surat kabar umumnya dibedakan atas surat kabar harian dan mingguan.

b. Ukuran

Pada umumnya dikenal 2 macam jenis surat kabar yaitu :

1) Surat Kabar Tabloid terdiri dari lima atau enam kolom yang masing-masing memiliki lebar sekitar 2 inci (5 cm) dan panjang dari atas ke bawah sekitar 14 inci (35 cm). Ukuran ini membuat surat kabar tabloid tampil seperti majalah yang tidak dijilid.

2) Bentuk Standar (broadsheet) memiliki ukuran dua kali lipat ukuran tabloid dengan delapan atau sembilan kolom ke samping. Namun demikian, untuk kepentingan pragmatis dan estetika, banyak koran standar yang mengurangi jumlah kolomnya menjadi hanya 6 kolom. Lebih dari 90% surat kabar yang beredar di Indonesia dan di dunia adalah surat kabar yang berbentuk standar.

c. Sirkulasi

(33)

d. Format Isi

Format isi berkaitan dengan segmentasi dari target audien oleh karena itu umumnya format surat kabar disesuaikan dengan interest dari target audiennya. Berkenaan dengan format isi surat kabar saat ini, perlu diperhatikan juga rubrik-rubrik yang menjadi kekuatan suatu media dengan tingkat popularitas tertentu yang dapat diperbandingkan dengan rubrik sejenis di media lainnya. Misalnya, rubrik olahraga, dakwah, (agama), kesehatan, resep masakan, politik internasional, analisa ekonomi, klenik, dan lain-lain. Kekuatan pada salah satu di antara sekian rubrik tersebut mencerminkan golongan pembacanya.

e. Kelas Sosial Pembaca

Dilihat dari kelas sosial pembacanya, surat kabar dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1) High Brow Newspaper (Quality) yaitu koran-koran untuk golongan masyarakat menengah atas. Berikut adalah ciri-cirinya :

a) Gaya bahasanya tidak langsung, menyindir secara halus dan tidak mudah dicerna. Pembaca harus berpikir terlebih dahulu untuk mengartikan sesuatu yang dibacanya.

b) Umumnya dibaca oleh orang-orang denagn pendidikan yang memadai untuk memahami berbagai istilah dan logika di dalamnya.

c) Disajikan dengan sopan dan runtut. d) Tidak banyak menggunakan illustrasi.

2) Boulevard (Popular) Newspaper yaitu koran-koran untuk golongan masayarakat menengah ke bawah. Berikut adalah ciri-cirinya :

a) Gaya bahasanya gamblang, dan bercerita secara kasar, bahkan terlalu berani membeberkan sesuatu.

b) Umumnya dibaca oleh orang-orang berlatar pendidikan dasar dan menengah dan tidak memerlukan banyak pemikiran.

(34)

c) Emosional dan memberi tekanan pada kejadian-kejadian yang dekat dengan masyarakat(kriminalitas, pemerkosaan, kemcetan lalu lintas, agama, dan lain-lain).

d) Menggunakan banyak illustrasi dan sedikit judul

2. Jenis Iklan di Surat Kabar

Pada kenyataannya surat kabar tidak membeda-bedakan jenis iklan secara khusus, berikut ini disajikan beberapa pembagian jenis iklan yaitu : 1. Iklan Baris

Iklan baris adalah iklan yang pertama kali dikenal masyarakat. Umunya hanya terdiri dari pesan-pesan komersial yang berhubungan dengan kebutuhan pengiklan, seperti misalnya iklan lowongan pekerjaan, kehilangan (benda atau sanak keluarga), pindah alamat, jual beli kendaraan, jual perabotan rumah tangga, menawarkan jasa-jasa tertentu dan lain-lain.

Meski ukurannya kecil dan banyak mengandung singkatan yang seakan-akan menunjukkan kesan tidak bonafid, iklan mini ini ternyata merupakan satu-satunya jenis iklan yang dibaca secara khusus oleh sejumlah khalayak sasaran. Iklan jenis ini kebanyakan dibaca oleh mereka yang tengah membutuhkan kendaraan, ingin memperbaiki sesuatu, pemburu barang-barang bekas, dan para pencari kerja.

Iklan ini memang disediakan oleh pihak media sebagai pelayanan istimewa bagi pembacanya. Di Indonesia iklan jenis ini masih dianggap sebagai pemasukan potensial (sekitar 25-30% dari pendapatan total dari iklan).

2. Iklan Display

Iklan jenis ini merupakan iklan yang paling dominan pada surat kabar. Ukurannya sangat bervariasi, tetapi biasanya minimal 2 kolom, mulai dari 2 kolom kali 5 sentimeter hingga 1/4 , 1/2, dan 1 halaman penuh berwarna.

(35)

Iklan-iklan ini akan dimuat oleh penerbit sesuai dengan kebijaksanaan redaksi sepanjang tidak mengganggu halaman isi redaksi. Ada kalanya pengiklan dapat memilih halaman sesuai dengan keinginannya (misalnya iklan yang dimuat secara serial). Untuk itu penerbit biasanya memungut biaya tambahan yang besarnya berkisar antara 200% hingga 400% dari tarif standar (tergantung lokasinya). Iklan display biasanya juga dibedakan atas :

a) Iklan Display Lokal yaitu iklan yang dipesan oleh pengiklan lokal, berbagai organisasi atau pribadi tertentu yang memiliki tarif yang paling rendah.

b) Iklan Display Nasional yaitu iklan yang dipesan oleh perusahaan-perusahaan multinasional, nasional, organisasi dan kelompokk usaha terttentu, untuk menekankan kekuatan produknya di pasar atau guna mendukung kampanye pemasaran di daerah tertentu. Pengiklan pada jenis ini berani membayar dengan tarif yang tinggi(misalnya tarif iklan berwarna).

3. Suplemen

Bentuk suplemen lebih banyak digarap oleh majalah daripada surat kabar. Di Indonesia bentuk suplemen sebagai lembaran iklan belum terlalu dikenal. Di Amerika Serikat dikenal ada 2 jenis suplemen, yaitu : a) Suplemen Sindikat, dipublikasikan oleh penerbit independen dan didistribusikan sebagai suplemen atau sisipan pada seluruh surat kabar yang terbit di negara tersebut.

b) Suplemen Lokal, dibuat oleh suatu penerbit surat kabar atau kelompok penerbit surat kabar yang akan disebarkan melalui medianya.

3. Kekuatan Surat Kabar

1. Market Coverage yaitu surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya (nasional, regional atau lokal).

(36)

2. Comparison shopping (catalog value) yaitu keuntungan kedua menyangkut kebiasaan konsumen membawa surat kabar sebagai referensi untuk memilih barangsewaktu berbelanja. Informasi singkat yang diberikan oleh radio atau televisi, dimuat secara tertulis pada surat kabar yang dapat dibawa ke mana-mana.

3. Positive consumer attitudes yaitu konsumen umumnya memandang surat kabar memuat hal-hal aktual yang perlu segera diketahui khalayak pembacanya.

4. Flexibility yaitu pengiklan dapat bebas memilih pasar mana (dalam cakupan geografis) yang akan diprioritaskan. Dengan demikian ia dapat memilih media mana yang cocok. Kecuali pada surat kabar nasional ynag biasanya harus dilakukan pesanan enam bulan sebelumnya.

4. Kelemahan Surat Kabar 1. Short Life Span

Sekalipun jangkauannya bersifat massal, surat kabar dibaca orang dalam tempo yang singkat sekali, umumnya tidak lebih dari 15 menit dan mereka hanya membaca sekali saja. Surat kabar juga cepat basi, hanya berusia 24 jam.

2. Clutter

Isi yang dipkasakan di halaman surat kabar yang tidak punya manajemen redaksi dan tat letak yang baik bisa mengacaukan mata dan daya serap pembaca. Orang akan membaca dengan pikiran kusut. Informasi berlebihan yang dimuat oleh redaksi dan pemasang iklan dapat melemahkan pengaruh sebuah iklan.

3. Limite coverage of certain groups.

Sekalipun surat kabar memiliki sirkulasi yang luas, beberapa kelompok pasar tertentu tetap tidak dapat dilayani dengan baik. Sebagai contoh, surat kabar tidak dapat menjangkau pembaca yang

(37)

berusia di bawah 20 tahun. Demikian juga pembaca dengan bahasa yang berbeda. Dan umumnya surat kabar adalah bacaan bagi pria. 4. Products that don‟t fit

Beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan baik di surat kabar. Terutama produk yang tidak ditujukan untuk umum, atau yang menuntut peragaan untuk merebut tingkat emosi pembaca yang tinggi akan sulit masuk surat kabar. Demikian pula produk tertentu yang dapat dianggap melanggar kesusilaan, misalnya iklan BH.

E. Metode Pengamatan

Sumber data merupakan fakta-fakta atau keterangan suatu objek yang diamati yang terdiri dari :

a. Peristiwa atau Aktivitas

Dalam melakukan pengamatan, penulis juga melakukan praktik langsung terhadap banyak hal yang berkaitan dengan penayangan iklan pada PT. Media Tribun Jogja.

b. Metode Kepustakaan

Metode Kepustakaan yaitu dengan cara pengumpulan data secara teoritis sebagai bahan perbandingan dengan jalan mengadakan pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai literatur, seperti buku-buku mengenai pembuatan website, brosur-brosur dan arsip kantor.

Maksud dari pernyataan tersebut data diperoleh secara tidak langsung melalui dokumentasi serta buku-buku atau keterangan-keterangan yang berhubungan dengan masalah pengamatan yang digunakan sebagai pelengkap dan pendukung dari data primer.

(38)

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam cara atau teknik pengumpulan data dari PT. Media Tribun Jogja sehingga diperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik: a. Observasi

Dengan cara pengamatan langsung yang memungkinkan terlibat langsung dalam setiap kegiatan-kegiatan kantor. Sewaktu mengikuti kegiatan kantor tersebut penulis melakukan pengamatan dan data yang diperoleh langsung dari objek dapat dicatat segera dan tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang. Penulis langsung memperoleh data dari subjek.

b. Dokumen

Akhir-akhir ini orang membedakan dokumen dan record. Guba dan Lincoln (1981) dalam Moleong (2001:228) mendefinisikan seperti berikut. Record adalah setiap peryataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan penyajian suatu peristiwa atau menyajikan acounting. Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.

G. Teknik Analisis

Metode analisis data yang penulis gunakan adalah model analisis interaktif. Model ini mempunyai tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam model ini aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Pengertian dari ketiga komponen tersebut adalah:

a. Reduksi Data

(39)

atau polanya. Jadi laporan lapangan sebagai “bahan mentah” disingkatkan, direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, diberi susunan ynag lebih sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah penulis untuk mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Reduksi data dapat pula membantu dalm memberikan kode kepada aspek-aspek tertentu.

b. Display Data

Penyajian data-data yang telah diolah dalam bentuk tabel, matriks, grafik, jaringan, bagan dan teks naratif yang didesain secara sistematis sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya. Penyajian data-data yang memberikan informasi ini dapat digunakan untuk menganalisa tentang sesuatu yang terjadi dan menarik kesimpulan guna meneruskan langkah dalam melakukan analisis.

c. Penarikan Simpulan

Penarikan simpulan dilakukan setelah semua data berhasil dikumpulkan. Setelah menganalisis data-data tersebut kemudian dicari pola-pola, tema, ketentuan, penjelasan dan kesamaan-kesamaan yang muncul.

Ketiga komponen tersebut sebagai sesuatu yang berhubungan pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar untuk membangun wawasan umum yang disebut “analisis”. Ketiga jenis kegiatan analisis dan kegiatan pengumpulan data itu merupakan proses siklus dan interaktif.

Agar lebih jelas proses analisa data dengan model interaktif menurut Mills dan Huberman dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

(40)

Gambar 2.2 Analisis Data

Sumber: Milles dan Huberman (1992), dalam Sutopo 2002:96

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Simpulan

(41)

27 BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENGAMATAN

A. Sejarah PT. Media Tribun Yogya

PT. Media Tribun Yogya merupakan anggota kelompok dari perusahaan besar media cetak, yaitu Kompas Gramedia. Kompas Gramedia (KG) merupakan perusahaan yang pada permulaannya dikelola oleh Petrus Kanisius (PK) Ojong dan Jakob Oetama pada tanggal 20 Juni 1965. Kompas Gramedia berkembang dari tahun ke tahun sehingga mampu menghasilkan banyak beragam surat kabar.

Kompas Gramedia mempunyai dua jenis surat kabar berdasarkan berita surat kabar tersebut, yakni surat kabar nasional dan surat kabar regional. Surat kabar yang bersifat nasional, yaitu KOMPAS dan surat kabar yang bersifat regional adalah Tribun Network dan Warta Kota. Tribun Network merupakan Group of Regional Newspaper Kompas Gramedia. PT. Media Tribun Yogya

dengan produknya, yaitu Tribun Jogja merupakan bagian dari Tribun Network, antara lain Tribun Timur, Tribun Jabar, Tribun Medan, Tribun

Pekanbaru, Tribun Batam, Tribun Jambi, Tribun Pontianak, Bangka Pos, Serambi Indonesia, Banjarmasin Post, Tribun Kaltim, Tribun Manado, Pos Kupang, Bangka Pos, Sriwijaya Post, dan Surya.

Harian Pagi Tribun Jogja merupakan Tribun ke-11 di lingkungan Tribun Corp Regional Newspaper Kompas Gramedia atau koran daerah Kompas Gramedia ke-19, yang ketika lahir belum menggunakan nama Tribun, antara

lain Serambi Indonesia (Nanggroe Aceh Darusallam), Sriwijaya Pos (Sumatera Selatan), Banjarmasin Post, Pos Kupang, dan Bangka Pos. Tribun Network terdapat hingga 18 propinsi pada saat ini untuk Sumatera (9), Kalimatan (3), Sulawesi (2), Jawa (3) dan NTT (1).

(42)

halaman yang terdiri dari tiga bagian (sesi) yang pada setiap bagian (sesi) terdiri atas dua web.

Kantor redaksi dan bisnis Tribun Jogja terletak di Jl. Jendral Sudirman No. 52 Yogyakarta dan lokasi percetakan Harian Pagi Tribun Jogja terletak di Dusun Nusupan Trihanggo, Gamping, Sleman tepatnya di Km. 8 Ring Road Barat Nusupan Yogyakarta. Tribun Jogja mempunyai visi dan misi beserta dengan tag-line sebagai berikut :

1. VISI dan MISI Tribun Jogja

Visi : Menjadi kelompok usaha penerbitan surat kabar, media online dan percetakan daerah terbesar dan tersebar di DIY & Jateng.

Misi : Menciptakan informasi yang terpercaya untuk memberikan spirit baru dan mendorong terciptanya demokratisasi di DIY & Jateng dengan menjalankan bisnis yang beretika, efisien, dan menguntungkan.

2. Tag-line Tribun Jogja

Tagline merupakan inti dari iklan atau menyimpulkan keseluruhan pesan

iklan dalam satu frase pendek (binus.ac.id). Tagline mempunyai kekuatan untuk memasarkan sebuah produk sehingga bisa kuat mempengaruhi publik agar tertarik pada produk itu. Harian Pagi Tribun Jogja sendiri memiliki tagline:

“SPIRIT BARU DIY – JATENG”

Tagline di atas dimaksudkan bahwa Harian Pagi Tribun Jogja memiliki cita-cita mendampingi dan mengkritik pemerintah untuk mendorong terciptanya demokratisasi di wilayah DIY dan Jateng.

B. Produk PT. Media Tribun Yogya

PT. Media Tribun Yogya mempunyai beragam produk, yaitu: a) Surat kabar cetak.

Surat kabar cetak merupakan kumpulan berita atau informasi yang dicetak pada selembaran kertas yang kemudian disusun berdasarkan jenis

(43)

beritanya kemudian disebarkan ke wilayah-wilayah yang telah ditentukan untuk dibeli oleh para pembaca atau pelanggan.

b) E-paper

E-paper merupakan kumpulan berita atau informasi yang dipublikasi dalam format elektronik. E-paper menyerupai surat kabar cetak akan tetapi dipublikasikan dan dapat di akses melalui internet.

c) Koran digital

Surat kabar yang dipublikasikan dalam format elektronik yang dibuka melalui internet dengan komputer dan mobile phone. Koran digital terdapat beragam macam subjek informasi sehingga pembaca dapat memilih dan membaca informasi atau berita yang pembaca butuhkan. d) Iklan Baris Tribun Jogja.com

Layanan pemasangan iklan baris secara online (dapat diakses di iklanbaris.tribunjogja.com), yang disajikan berdasarkan kategori tertentu.

Layanan ini tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan agar iklan baris bisa tampil di edisi online, karena layanan ini menjadi satu kesatuan dengan iklan baris Tribun Jogja edisi cetak. Fasilitas ini membuat iklan semakin banyak dibaca orang.

e) Tribun Jogja Charity

Program yang menangani kegiatan-kegiatan amal atau sosial kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian sesama.

(44)

 Usia Muda – Dewasa : 24 Tahun s/d 45 Tahun

 Jenis Kelamin : 40% Wanita & 60% Pria

 Pengeluaran Rumah Tangga : B1 (menengah) B2 (menengah-atas) A (kelas atas)

C. Struktur Organisasi PT.Media Tribun Yogya

Berikut terlampir gambar struktur organisasi terbaru PT. Media Tribun Yogya per Desember 2011. (Lihat Lampiran)

D. Jaringan Penjualan Tribun Jogja

Daerah-daerah yang menjadi wilayah pendistribusian surat kabar Harian Pagi Tribun Jogja meliputi :

Gambar 3.1.

Peredaran Distribusi Tribun Jogja di DIY dan Jawa Tengah per 31 Januari 2012.

Sumber : News Letter Tribun Jogja.

(45)

Gambar 3.2.

Peredaran Distribusi di DIY per 31 Januari 2012.

Sumber : News Letter Tribun Jogja.

PT. Media Tribun Yogya mempunyai distributor di setiap wilayah peredarannya sehingga Harian Pagi Tribun Jogja mempunyai armada penjualan sendiri yang membantu dalam penjualan surat kabar Tribun Jogja. Distributor Harian Pagi Tribun Jogja meliputi:

1) Pedagang Khusus (75 orang), yaitu Pedagang surat kabar yang khusus menjual surat kabar Tribun Jogja.

2) Agen khusus (98 agen), yaitu Agen penjualan surat kabar Harian Pagi Tribun Jogja yang dikelola, diatur dan diangkat langsung sebagai agen penjualan surat kabar Tribun Jogja.

3) Agen multi (102 agen), yaitu Agen penjualan yang menjual berbagai macam majalah, surat kabar, tabloid, dan media cetak lainnya dari berbagai brand.

4) Kanvaser dalam dan luar kota (15 kanvaser), yaitu Penjual surat kabar melalui sales motorist (penggarap outlet).

(46)

5) Pengecer agen/loper (416 pengecer), yaitu Penjual yang menjual surat kabar, majalah, tabloid, dan media cetak lainnya secara satuan (eceran) kepada pembeli surat kabar.

E. Pembagian Departemen Kerja di PT.Media Tribun Yogya

PT. Media Tribun Yogya yang dipimpin oleh Herman Darmo ini mempunyai dua divisi utama, yaitu Business Division yang dipimpin Agus Nugroho dan Editor in chief yang dipimpin oleh Feby Mahendra. Divisi-divisi tersebut diatas memiliki bagian-bagian dalam membantu kegiatan dalam perusahaan, antara lain :

1) Business Division:

1. Staff Pemimpin Perusahaan bidang Promosi

Promosi merupakan bagian yang bertugas untuk membangun image dan bekerjasama dengan pihak luar dalam sebuah event. Titin Krinawati merupakan staff pada bagian promosi dari Business division yang mempunyai kedudukan di leher pemimpin perusahaan dan setara dengan sekretaris.

2. Sirkulasi

Sirkulasi merupakan unit bisnis yang berfungsi untuk menjual dan mendistribusikan produk surat kabar Tribun Jogja. Sirkulasi menjadi fungsi menjual ketika sirkulasi harus mengusahakan bagaimana eksemplar surat kabar Tribun Jogja terjual semua. Sirkulasi menjadi fungsi distribusi ketika sirkulasi harus mampu memastikan surat kabar Tribun Jogja mudah didapatkan oleh pembeli atau pelanggan dan sirkulasi memastikan proses pendistribusian dari agen, loper dan pengasong surat kabar Tribun Jogja sampai kepada pembeli atau pelanggan. Sirkulasi yang dipimpin oleh Heru Purnomo mempunyai bagian-bagian pengurus dalam membantu berlangsungnya kegiatan sirkulasi, antara lain:

a) Administrasi

(47)

Bertugas untuk membuat laporan penjualan dan pengiriman surat kabar dari Pengendali Wilayah dan agen secara rapi, benar dan tepat waktu untuk mengetahui pendapatan sirkulasi dan mengelola kas kecil sirkulasi.

b) Pengendali wilayah

Bertugas untuk melakukan kegiatan pemasaran surat kabar untuk meningkatkan pendapatkan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

c) Returman

Bertugas untuk menarik retur dari agen sesuai batas atau ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan (jumlah retur, keutuhan fisik dan edisi).

d) Tenaga packing

Bertugas untuk membagikan bagian permintaan pesanan (order) untuk para agen, loper, dan pengasong.

e) Telemarketing

Bertugas untuk menjual surat kabar Tribun Jogja dengan melakukan penawaran melalui telepon.

3. Keuangan

Bagian keuangan yang dipimpin oleh Chandra Nurwaty mempunyai bidang-bidang yang membantu dalam bagian keuangan, antara lain: a) Pengendali saldo iklan

Pengendali saldo iklan mempunyai tugas untuk mengontrol, memonitor, mengkoordinasi mengenai saldo piutang iklan dan masalah piutang yang melewati batas waktu yang telah ditentukan serta membuat laporan terkait hasil penagihan, kinerja inkaso, dan memberikan informasi mengenai kesalahan pada iklan yang dipasang.

b) Pengendali Saldo Sirkulasi

(48)

inkaso dalam penagihan piutang, seperti pembagian wilayah penagihan, ketentuan retur, ketentuan harga, DP harian (daftar pengiriman ke agen), serta memberitahukan masalah agen yang tidak atau belum mengikuti ketentuan keagenan dengan Bagian Sirkulasi dan membuat laporan terkait hasil penagihan dan kinerja inkaso. c) Kasir

Kasir bertugas untuk mengelola dan menyimpan uang tunai operasional, melakukan pembayaran hutang dan biaya-biaya perusahaan, menerima setoran iklan dan penjualan barang barter, dan membuat laporan kas secara periodik (harian dan bulanan).

d) Inkaso Sirkulasi

Inkaso sirkulasi bertugas untuk melakukan penagihan agen sesuai dengan jadwal, membuat bukti setor sesuai dengan kewajiban dan menerima uang setoran dari agen, mencatat hasil penagihan ke kartu agen.

e) Inkaso Iklan

Inkaso iklan bertugas untuk mengambil kuitansi tagihan dengan daftar rincian yang sudah disiapkan oleh Pengendali Saldo Iklan, mengkonfirmasi tagihan via telepon dan menyusun kunjungan sesuai dengan janji, menerima uang tagihan sesuai dengan jumlah rupiah yang tertera di kuitansi, dan menyetor uang hasil penagihan dan kuitansi ke kasir.

f) Staff Accounting

(49)

4. Iklan

Bagian iklan bertugas untuk melayani pengiklan untuk memasang iklan di Tribun Jogja. Bagian iklan yang dipimpin oleh Rosa Darmasari mempunyai bidang-bidang, yaitu:

a) Account Executive (AE)

AE bertugas untuk menjadi konsultan dari klien-klien atau pebisnis dalam bidang promosi, baik klien lokal, nasional maupun multinasional.

b) Graphic Designer

Bertugas untuk membuat materi iklan, dan membuat iklan print ad untuk dipasang di surat kabar.

c) Administrasi

Bertugas untuk mengatur biaya order iklan, laporan mengenai iklan dan mendukung kegiatan pemasaran, seperti membuat surat penawaran dan membuat database.

d) Front Office (FO)

Bertugas untuk melayani para pengiklan yang datang langsung ke kantor Tribun Jogja untuk memasang iklan.

e) Telemarketing

Bertugas untuk melayani para pengiklan yang akan memasang iklan di surat kabar Tribun Jogja melalui telepon.

5. Percetakan

Percetakan mempunyai tugas untuk mencetak koran dalam jumlah yang telah ditentukan (65.000 eksemplar). Percetakan dipimpin oleh Supriyono. Percetakan terdapat bermacam-macam bidang, antara lain: a) Montage

Bidang ini merupakan lanjutan dari layouter redaksi yang bertugas untuk menyambungkan halaman yang terpisah yang pada sebelumnya dikirim oleh layouter dan membuat film negatif yang kemudian dibuat plat untuk digunakan untuk mencetak.

(50)

b) Operator

Bertugas untuk menjalankan mesin untuk mencetak koran dan mengendalikan mesin agar tidak terjadi kesalahan pada saat mencetak.

c) Machine dan Electric

Bertugas untuk membersihkan mesin, mengecek ulang mesin-mesin dan menyalakan mesin pada siang hari sebelum diserahkan kepada operator untuk digunakan.

6. Human Resources &General Affairs (HR & GA)

Bagian ini mempunyai tugas untuk menangani sumber daya di Tribun Jogja. Pemimpin dalam bagian HR & GA adalah Gatot Prastowo. Berikut adalah bidang-bidang yang ada di dalam HR & GA:

a) Staff GA

Bertugas untuk mendukung operasional perusahaan (sarana dan prasarana).

b) Staff logistic

Bertugas untuk menyediakan bahan-bahan baku surat kabar yang diperlukan untuk percetakan, seperti kertas, cat, tinta, plat, dan sebagainya.

c) Human Resources

Bertugas untuk merekrut, melatih, menempatkan, memotivasi, menggaji, memutasi (PHK) karyawan-karyawan di Tribun Jogja.

2) Editor in chief:

1. Bagian News

Bagian News bertugas untuk mencari berita-berita yang sedang terjadi berdasarkan tugas masing-masing wartawan sesuai dengan pembagian dari news manager. Berita tersebut kemudian dibentuk menjadi sebuah artikel dilanjutkan kepada masing-masing editor sesuai dengan jenis topik berita. Pemimpin dari bagian news ini adalah Junianto. Reporter

(51)

dan fotografer merupakan bagian-bagian yang bertugas di lapangan untuk mencari berita yang sedang terjadi sesuai dengan topik beritanya. 2. Bagian Produksi

Produksi bertugas untuk mengumpulkan artikel-artikel yang telah dipilih oleh news manager dan editor. Artikel tersebut, disusun menjadi sebuah halaman berdasarkan jenis-jenis artikel berita (rubrik) yang telah dipersiapkan. Layouter dan Graphic Designer merupakan bagian dari produksi. Pimpinan dari bagian produksi adalah Musyafi.

3. Editor

Editor bertugas untuk memperbaiki berita dari wartawan, dan memeriksa ulang artikel-artikel serta mengelompokkan artikel berita berdasarkan jenis-jenis topik berita kemudian diserahkan kepada bagian produksi untuk dimasukan ke halaman berita oleh layouter. Sesuai dengan topik-topik berita, editor terdiri dari: Editor olahraga, life style, bisnis, kota, daerah, dan lain-lain. Penyerahan berita yang akan diperiksa dan diperbaiki oleh editor.

F. Fasilitas Sarana dan Prasarana pada PT.Media Tribun Yogya

PT. Media Tribun Yogya menyediakan fasilitas sarana dan prasarana yang membantu dan mendukung karyawannya dalam bekerja, seperti:

1. Transportasi

Transportasi yang dimiliki terdapat PT. Media Tribun Yogya dalam membantu operasional perusahaan terdiri dari mobil pick up, mobil minibus, dan motor. Mobil pick up digunakan untuk pengangkutan surat kabar, baik dari produsen menuju distributor maupun pengembalian surat kabar yang dilakukan oleh returman. Mobil minibus dan motor digunakan untuk keperluan kantor.

2. Internet

Koneksi internet menggunakan modem wireless (wifi). Internet disediakan untuk para karyawan PT. Media Tribun Yogya dalam melakukan aktivitas

(52)

bekerja, seperti mencari foto, berita internasional, browsing website, e-mail, dan kegiatan lainnya.

3. Telepon dan Fax

Telepon digunakan oleh karyawan PT. Media Tribun Yogya berdasarkan tugas masing-masing bagian, seperti membuat janji dengan klien untuk penagihan biaya, melakukan penawaran (sirkulasi dan iklan), menerima pemasangan iklan, dan sebagainya, baik di Business Division maupun Editor in chief.

4. Komputer

Komputer disediakan bagi para karyawan untuk mempermudah pekerjaan karyawan, seperti membuat database, surat penawaran, pembuatan proposal, pembuatan laporan keuangan, pembuatan design, dan lain-lainya.

5. TV kabel

TV kabel atau TV berlangganan digunakan untuk keperluan karyawan, seperti redaksi yang menggunakan TV berlangganan untuk melihat berita yang sedang terjadi, dan lain-lain.

G. Sistem Kerja, Rubrikasi dan Jenis Iklan PT. Media Tribun Yogya

PT. Media Tribun Yogya memiliki jam kerja, pada Senin hingga Jumat, pukul 08.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB dan hari Sabtu pada pukul 08.30 WIB hingga 14.00 WIB. Seorang account executive dapat melayani dan menemui klien diluar waktu jam kerja ketika klien tersebut memiliki kesibukan pada saat jam kerja PT. Media Tribun Yogya. Account executive dapat melakukan penawaran sesuai dengan jenis iklan yang telah tetapkan oleh PT. Media Tribun Yogya.

(53)

klien. Rubrikasi yang dipadukan dengan creative ad ini terbagi dalam delapan macam, antara lain:

1. Culinary Guide

Rubrik ini dikhususkan untuk berbicara mengenai menu makanan atau minuman andalan dari sebuah kafe atau restoran yang ditujukan kepada pembaca Tribun Jogja.

2. Tribun Fashion

Rubrik ini menceritakan gaya hidup berpakaian yang sedang menjadi tren dikalangan masyarakat yang diiklankan oleh sebuah toko busana pakaian. 3. Tribun Event

Rubrik Tribun ini berisikan mengenai beberapa acara atau event di kota Yogyakarta yang sudah dilakukan oleh sebuah bidang usaha atau sedang naik daun di kalangan masyarakat.

4. Tribun Showbiz

Rubrik Tribun ini berisikan mengenai sebuah acara atau event di kota Yogyakarta yang sedang dilakukan oleh sebuah bidang usaha untuk menarik pembaca untuk datang dan hadir pada saat acara tersebut berlangsung dengan memunculkan foto-foto pada saat acara tersebut berlangsung.

5. Smart Women

Rubrik ini berisikan tentang kegiatan atau usaha, baik itu kebutuhan, kesehatan, dan lain-lainnya yang menceritakan tentang karir atau kehidupan seorang wanita yang bertujuan untuk menggerakkan wanita untuk maju dalam karir maupun dalam kehidupan sehari-hari.

6. Tribun Elektronik

Rubrikasi yang berbicara mengenai sebuah acara atau event yang diadakan oleh pebisnis dengan membantu mengajarkan kepada pembaca tentang keunggulan beberapa produk elektronik agar pembaca dapat mengerti produk elektronik yang akan dibeli.

(54)

7. i-Tribunners

Rubrik Tribun yang membicarakan tentang penjelasan aplikasi software yang baru hadir. Rubrik ini juga memperlihatkan isi komentar-komentar pembaca dari dunia maya (internet) mengenai sebuah berita yang sedang terjadi, baik dari facebook maupun twitter.

8. Tribun Kampus

Rubrik ini membahas tentang kehidupan kuliah di sebuah universitas dengan menampilkan keunggulan, program studi yang memiliki akreditasi yang tinggi sehingga dapat menarik pembaca terutama siswa-siswi yang sedang duduk di bangku SMA menjadi tertarik dan mendapatkan gambaran tentang dunia perkuliahan serta dapat menyiapkan diri untuk memasuki dunia perkuliahan.

(55)

Gambar 3.3.

Rubrikasi & creative adv surat kabar Tribun Jogja

Sumber : News Letter Tribun Jogja.

Bagian iklan selain membuat creative adv juga mempunyai berbagai macam iklan yang menjadi alat dalam bertransaksi dengan klien. Berikut jenis-jenis iklan yang terdapat di surat kabar Harian Pagi Tribun Jogja yang digunakan oleh account executive dalam menawarkan pemasangan iklan kepada klien:

1. Display Full Color (FC)

Iklan display full color merupakan iklan dengan gambar dan tulisan yang menarik dengan menggunakan warna-warna yang mampu memperlihatkan keunikan dan kekreatifan iklan tersebut.

Gambar

Gambar 3.3: Rubrikasi dan Creative Adv. Surat Kabar Tribun Jogja  .....................
Tabel 4.2: Tarif Iklan Online  ...................................................................................
 Tabel I.1
Gambar 2.1 Transformasi Data
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari data di atas, terlihat urgensi penanaman Pendidikan karakter pada siswa. Salah satu media yang dapat digunakan adalah storytelling. Bercerita dapat diartikan

Namun dari sekian banyak kegiatan dan proses yang panjang itulah nilai dan spiritual siswa terbentuk, dari yang tadinya kurang baik ditingkatkan menjadi lebih

Nazi regime is a huge calamity of German civilization in 20th century. It is a party that has totalitarian dictatorship ruled by Adolf Hitler. Moreover, in 1962, Sylvia

Usahatani Beringin Dolar di daerah Tulungwanar masih di lakukan secara tradisional,Bibit yang di gunakan untuk perbanyakn di peroleh dari tanaman budidadaya sendiri

Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa murni yang dikembangkan dari beragam unsur seni rupa Nusantara dan mancanegara di luar Asia. Menyiapkan karya seni rupa yang

Produk ini terdiri dari 3 komponen yang mempunyai daya rekat yang sangat tinggi antara beton baru dengan beton lama, antara beton dengan besi, sebagai lapisan / acian

Sedangkan pada data (2) sama sekali tidak ada menggunakan penggunaan teineigo, dalam percakapan penutur dan lawan tutur ini dapat dilihat bahwa kata-kata yang

Dana Kebutuhan Alat Kebutuhan Tenaga Indikator keberhasilan Sumber Biaya dalam kehidupan sehari hari, cakupan pasien yang mendapatkan penyuluhan memenuhi target i. Pelatihan