• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi dan Pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran Di Kabupaten Semarang Jawa Tengah BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi dan Pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran Di Kabupaten Semarang Jawa Tengah BAB I"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata saat ini telah menjadi kebutuhan bagi berbagai lapisan

masyarakat. Keberadaan pariwisata dapat membantu kemajuan perekonomian

pemerintah daerah setempat, sehingga dalam penanganannya harus dilakukan

secara serius dan melibatkan pihak-pihak yang terkait.

Sektor pariwisata saat ini telah menjadi bagian penting dalam pemerintah

daerah sebagai upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) disamping

sektor lain seperti pertanian, jasa yang telah lama memegang fungsi dominant

dalam mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Hal ini dilakukan karena

sistem Pemerintah Daerah pada saat ini mempergunakan Sistem Otonomi,

sehingga manjemen pemerintahan dan manajemen keuangan dilakukan secara

parsial masing-masing daerah dengan variasi kebijakan yang beragam antara

daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, sesuai dengan karakteristik, potensi

dan kemampuan keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya

Alam (SDA) daerah itu sendiri.

Pemilihan sektor pariwisata sebagai media peningkatan Pendapatan Asli

Daerah telah dengan sungguh-sungguh dilakukan oleh masing-masing pemerintah

daerah dengan serangkaian kebijakan strategis yang mendukung teciptanya

IndustriPariwisata di daerah, dan pada akhirnya akan tercapai peningkatan taraf

hidup dan kesejahteraen penduduk setempat. Karena itulah daerah-daerah ada

(2)

commit to user

mengeksplorasi potensi pariwisata yang ada, guna dijadikan komoditi yang

endukung peningkatan pendapatan asli daerah sesuai denga karakteristik dan

potensi yang relevan untuk dikembangkan.

Hal demikian berlaku pula pada Kabupaten Semarang Provinsi Jawa

Tengah yang pada sat sedang melakukan beberap kebijakan penting guna

memberdayakan potensi pariwisata yang ada di sana. Salah satu potensi pariwisata

yang saat ini dikembangkan adalah Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran yang

terletak dalam area perkebunan Kopi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)

Bawen Kabupaten Semarang.

Luas lahan pertanian di kabupaten Semarang tahun 2010 mencapai 83 %

dari luas wilayah Kabupaten Semarang. Seperti tahun sebelumnya, produksi

pertanian dan perkebunan tahun 2010 mengalami kenaikan secara signifkan baik

kualitas maupun kuantitasnya dan ini merupakan indiktor bahwa penduduk

Kabupaten Semarang masih sangat bergantung mata pencahariannya pada profesi

sebagai petani tersebut. Berdasar kondisi tersebutlah maka pemilihan Agrowisata

Kampoeng Kopi Banaran sebagai lokasi kepariwisataan sangat relevan dengan

kondisi geografis dan latar belakang mata pencaharian penduduk Kabupaten

Semarang yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, baik petani

pertanian maupun petani perkebunan.(semarangkab.go.id, 17-6-2011)

Melihat komposisi mata pencaharian penduduk dan sektor ekonomi yang

mengiringinya tersebut, maka kondisi ini merupakan opsi ideal bagi

pengembangan potensi kepariwisataan dengan memberdayakan sebagian besar

(3)

commit to user

yang layak dijual kepada wisatawan baik lokal, regional maupun wisatawan asing

yang datang ke Indonesia. Salah satu lokasi yang potensial guna pengembangan

kepariwisataan tersebut adalah area perkebunan kopi Bawen Kabupaten Semarang

Jawa Tengah yang mempunyai prospek bagus dalam pengembangan agrowisata

atau lebih dikenal dengan Kampoeng Kopi Banaran. Kampoeng Kopi Banaran ini

lebih dikenal dengan Banaran Coffee yakni sebuah resto yang berada di lokasi

agrowisata tersebut.

Kampoeng Kopi Banaran tepatnya terletak di Jalan Raya Semarang-Solo

Km 1,5 Bawen Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Agrowisata ini masuk dalam

areal perkebunan kopi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero), yang memiliki

wilayah cakupan tugas beberapa kabupaten diantaranya adalah kabupaten

Semarang, Kabupaten Salatiga dan Kabupaten Ambarawa. Di lokasi Agrowisata

Kampoeng Kopi Banaran terdapat beberapa fasilitas atraksi wisata yang variatif

peruntukannya baik wisata anak-anak maupun wisata orang dewasa, dengan

beberapa pilihan baik sarana maupun lokasi wisatanya tersebut yang dapat

dijadikan area untuk kegiatan outbond dan taman bermain bagi anak.

Bagi wisatawan yang ingin melihat area wisata secara keseluruhan

disediakan kereta wisata guna mengelilingi dan melihat area perkebunan kopi

tersebut dari semua sudut pandang yang ada. Sedangkan fasilitas utama yang

terdapat di sini berupa “Banaran Coffee” yaitu resto yang menyediakan aneka

ragam ninuman yang berbahan dasar kopi dengan beberapa pilihan menu dan

(4)

commit to user

Karena adanya beberapa keterbatasan baik keterbatasan pengembangan

maupun keterbatasan financial dan publikasi dari Agrowisata Kampoeng Kopi

Banaran, pada saat ini kapasitas Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran di daerah

Bawen Kabupaten Semarang, Jawa Tengah belum familiar didengar masyarakat

luas. Hal ini meupakan suatu tantangan tersendiri bagi Pemerintah Daerah dan

masyarakat sekitar untuk mengembangkan potensi tersebut mengingat prospek

yang sangat potensial dikembangkan di lokasi tersebut sangatlah terbuka dan

rasional pencapaiannya melalui beberapa tindakan strategis dan sistematis dari

semua elemen yang berkompeten.

Berdasarkan rumusan permasalahan tersebut perlulah kiranya diadakan

penelitian dan pengkajian lebih lanjut dalam usaha mengembangkan Agroiwisata

Kampoeng Kopi Banaran dan dalam hal ini disusun dalam bentuk Laporan Tugas

Akhir yang berjudul “Potensi dan Pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi

Banaran di Kabupaten Semarang Jawa Tengah” sehingga hasil akhirnya penelitian

ini dapat memberikan alternatif bagi pihak pengelola tentang upaya-upaya yang

harus dilakukan guna pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran agar

lebih dikenal dan familiar kepada masyarakat luas yang secara stimulant akan

mengangkat derajat perekonomian masyarakat sekitar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka masalah yang akan

dibahas adalah mengidentifikasi permasalahan dan mengkaji secara rinci terhadap

(5)

commit to user

wisata yang sangat potensial di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan

identifikasi permasalahan dan observasi yang dilakukan di lapangan, maka dapat

merumuskan beberapa permasalahan mendasar yang menjadi kendala dalam

penmgembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran tersebut antara lain :

1. Potensi apa yang memungkinkan pengembangannya di Agrowisata Kampoeng

Kopi Banaran?

2. Upaya-upaya apa yang harus ditempuh oleh Pihak Pengelola guna

pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran?

3. Kendala-kendala apa yang menjadi tantangan dalam mengembangkan

Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran?

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana lazimnya diadakan penelitian, maka sudah pasti penelitian

tersebut mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai, demikian pula dalam

penelitian Agro Wisata Kampoeng Kopi Banaran ini juga mempunyai tujuan

utama yaitu untuk memperoleh beberapa alternative penyelesaian permasalahan

dalam pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran tersebut. Secara

umum penelitian Agrowisata Kmpoeng Kopi Banaran yang penulis lakukan

mempunyai beberapa tujuan yang akan dicapai yaitu :

1. Mendeskripsikan potensi yang terdapat di Agrowisata Kampoeng Kopi

Banaran.

2. Mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pihak pengelola dalam

(6)

commit to user

3. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam mengembangkan

Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan

manfaat antara lain sebagai berikut :

1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran kepada pihak pengelola sehingga dapat menjadi masukan bagi

pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran menuju pada tahap

lokasi wisata yang lebih baik, dan juga membantu instansi pemerintah untuk

membuat kebijakan guna mengambil keputusan yang tepat dalam

meningkatkan mutu pariwisata pada lokasi tersebut serta meningkatkan taraf

hidup masyarakat sekitar lokasi.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

para pembaca khususnya dan kalangan masyarakat pada umumnya yang dapat

memberi motivasi untuk memberikan gagasan-gagasan baru dalam rangka

meningkatkan perkembangan kepariwisataan dan memberikan masukan

kepada pembaca sebagai bahan tambahan bacaan dan sumber data bagi

(7)

commit to user

3. Manfaat Akademis

Teori yang diperoleh selama perkuliahan dapat diaplikasikan secara

langsung sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta memperoleh data-data

yang didapat oleh penulis untuk menyusun laporan penelitian yang dibuat

sebagai Tugas Akhir guna memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan

Program Diploma III di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

E. Kajian Pustaka

Pengembangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran memerlukan

beberapa serangkaian tindakan kajian strategis yang dalam hal ini, penulis

mempergunakan kajian pustaka sebagai alat untuk mengupas permasalahan yang

ada dan menemukan beberapa alternatif penyelesaiannya yang layak dijadikan

acuan, baik secara teoritis dan rasional dilakukan dalam menentukan beberapa

kebijakan penting pengembangan lokasi tersebut.

Sebelum melangkah lebih jauh dalam mengupas permasalahan yang ada

maka penulis diuraikan pengertian-pengertian dari variabel-variabel yang

dipergunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini yaitu:

1) Pengertian Pariwisata

Definisi atau pengertian pariwisata adalah sebagai berikut:

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara

waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan

(8)

commit to user

yang dikunjungi, tapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut

guna bertamasya atau rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang

beraneka ragam (Oka A. Yoeti, 2001 : 109).

MenurutGamal Suwantoro pariwisata adalah suatu proses

kepergian sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar

tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai

kepentingan, baik karena kepentinga ekonomi, sosial, kebudayaan, politik,

agama, kesehatan maupun untuk belajar (Gamal Suwantoro, 1997 : 3).

Kepariwisataan adalah sesuatu yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pariwisata. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau

sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta

bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata (Oka A.

Yoeti, 2001 : 146).

Menurut UU No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan terdiri

dari 70 pasal yang mengandung ketentuan meliputi 15 hal :

Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan

rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik

wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

a) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

(9)

commit to user

b) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan

pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul

sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara

wisatawan dan masyarakat setempat, sesame wisatawan, Pemerintah,

Pemerintah Daerah, dan pengusaha.

c) Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,

keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,

budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan

kunjungan wisatawan.

d) Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata

adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah

administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas

umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling

terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.

e) Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa

bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.

f) Pengusaha Pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang

melakukan kegiatan usaha pariwisata.

g) Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling

terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi

pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

h) Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi

(10)

commit to user

pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih

aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan

sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan

dan keamanan.

i) Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh pekerja

pariwisata untuk mengembangkan profesionalitas kerja.

j) Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha dan pekerja

pariwisata untuk mendukung peningkatan mutu produk pariwisata,

pelayanan, dan pengelolaan kepariwisataan.

k) Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden

Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara

Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

l) Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota, dan

perangkat daerah sebagai unsure penyelenggara pemerintahan daerah

m) Menteri adalah menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang

kepariwisataan. (depdagri.go.id)

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan sementara waktu, dari satu

tempat ke tempat lain yang memiliki daya tarik wisata yang dilakukan

(11)

commit to user

2) Pengertian Obyek Wisata

Pengertian Obyek Wisata atau “tourist attraction” ,istilah yang

sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik seseorang

untuk mengunjungi suatu daerah tertentu (Pengantar Ilmu Pariwisata, Drs.

Oka A. Yoeti, 1983 : 104). Kepariwisataan yaitu segala sesuatu yang

menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat, disebut atraksi atau

lazim pula dinamakan obyek wisata (Ilmu Pariwisata, Nyoman S. Pendit,

1994).

3) Pengertian Agrowisata

Agrowisata adalah kegiatan wisata yang berlokasi atau berada di

kawasan pertanian atau perkebunan. Menyadari bahwa kemampuan

bersaing produk wisata Indonesia di pasaran internasional masih lemah

maka upaya menciptakan iklim yang menggairahkan di bidang pariwisata

perlu terus ditingkatkan. Salah satu upayanya menciptakan wisata baru

(diversifikasi), diantaranya agrowisata. Selama ini agrowisata merupakan

produk yang belum banyak dimanfaatkan oleh kalangan usaha perjalanan

padahal minat wisatawan terhadap kegiatan agrowisata cukup besar,

sehingga agrowisata sebagai salah satu potensi wisata mulai ditawarkan

kepada wisatawan.

Pengembangan Agrowisata merupakan upaya terhadap

pemanfaatan potensi atraksi wisata pertanian. Berdasarkan surat keputusan

(12)

commit to user

pertanian No. KM. 47/PW.DOW/MPPT-89 dan No.

201/kpts/hk/050/4/1989, Agrowisata adalah sebagian dari obyek wisata

diartikan sebagai suatu bentuk kegiatan yang memanfaatkan usaha agro

sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan,

pengalaman rekreasi, dan hubungan pengusaha di bidang pertanian.

Agrowisata telah diberi batasan sebagai wisata yang memanfaatkan

obyek-obyek pertanian. Secara umum ruang lingkup dan potensi

agrowisata yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut :

a. Perkebunan

Kegiatan usaha perkebunan meliputi perkebunan tanaman keras

dan tanaman lainnya yang dilakukan oleh perkebunan besar swasta

nasioanl maupun asing, BUMN, dan perkebunan rakyat. Berbagai kegiatan

obyek wisata perkebunan dapat berupa pra produksi (pembibitan),

produksi dan pasca produksi (pengolahan dan pemasaran).

Daya tarik perkebunan sebagai sumber daya wisata antara lain :

1. Daya tarik historis perkebunan yang sudah diusahakan sejak lama.

2. Lokasi wilayah perkebunan yang terletak di pegunungan yang

memberikan pemandangan indah serta berhawa segar.

3. Cara-cara tradisional dalam pola tanam, pemeliharaan, pengelolaan

dan prosesnya.

(13)

commit to user

b. Tanaman Pangan dan Holtikultura

Lingkup kegiatan wisata tanaman pangan yang meliputi usaha

tanaman padi dan palawija serta holtikultura yakni bunga, buah, sayur, dan

jamu-jamuan. Berbagai proses kegiatan mulai dari pra panen, pascapanen

berupa pengolahan hasil, sampai kegiatan pemasarannya dapat dijadikan

obyek wisata.

c. Perikanan

Ruang Lingkup usaha kegiatan perikanan dapat berupa kegiatan

budi daya perikanan sampai proses pasca panen. Daya tarik perikanan

sebagai sumber daya wisata diantaranya pola tradisional dalam perikanan

serta kegiatan lain, misalnya memancing ikan.

d. Peternakan

Daya tarik peternakan sebagai sumber daya wisata antara lain pola

beternak, cara tradisional dalam peternakan serta budi daya hewan ternak.

4) Pengertian Pengembangan

Menurut J.S Badudu di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia,

Definisi pengembangan adalah hal, cara, atau hasil kerja mengembangkan,

sedangkan mengembangkan berarti membuka, memajukan, menjadikan

jadi maju dan bertambah baik. Pengertian pengembangan kaitannya dalam

mengembangkan agrowisata Kampoeng Kopi Banaran adalah

(14)

commit to user

yang dikenal masyarakat umum sehingga menjadi salah satu obyek wisata

andalan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

F. Metode Penelitian

1. Lokasi dan waktu penelitian

Sesuai dengan materi yang dibahas dalam penelitian ini, penelitian

diadakan di Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran di daerah Bawen Kabupaten

Semarang, Jawa Tengah. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada tanggal

1-30 bulan September 2008.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik :

a) Observasi

Observasi adalah pengamatan yang berarti setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran. Observasi dalam arti sempit yaitu pengamatan

dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan

pertanyaan-pertanyaan. Observasi dilakukan dengan cara mengunjungi

langsung tentang tempat atau lokasi obyek yang ada di obyek secara

sistematis sehingga data yang diperoleh merupakan data yang otentik

(Irawan Soeharto, 1995 : 70). Data didapat dengan melihat secara

langsung yang berkaitan dengan kondisi dan potensi yang dapat

dikembangkan dalam meningkatkan daya tarik wisata di Agrowisata

Kampoeng Kopi Banaran. Dalam penelitian ini, kegiatan yang dilakukan

(15)

commit to user

dari obyek, apa saja fasilitas yang tersedia, dan potensi apa saja yang

dimiliki. Kegiatan tersebut dilakukan pada bulan September 2008.

b) Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan cara tanya jawab secara langsung kepada informan dan

jawaban dari informan tersebut kemudian dicatat. Wawancara dilakukan

dengan beberapa pihak yakni Totok Indarto yang menjabat sebagai

Manager Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran, Dyah Ernawati selaku

administrasi dan keuangan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran,

Mochammad Ervan selaku koordinator event, serta Chandra, Mardyan dan

Iwan sebagai pengunjung.

c) Studi Pustaka

Studi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

cara mengadakan analisa terhadap dokumen tertentu yang berhubungan

dengan bahan penelitian. Data yang diperoleh dengan mencari

sumber-sumber dari buku-buku di perpustakaan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Lab Tour DIII Usaha Perjalanan Wisata, dan juga diperoleh

melalui file atau dokumen dari internet.

3. Analisis Data

Sedangkan analisis yang dipergunakan dalam mengupas

permasalahan diatas adalah Analisis Deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Pemilihan tipe analisis tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa tidak hanya

(16)

commit to user

interpretasi terhadap data dan fakta yang ada. Oleh karena itu dalam penulisan

ini konsep-konsep yang dipilih bukan diuji tetapi konsep-konsep itu

dipergunakan sebagai alat bantu untuk menginterpretasikan hakekat suatu

gejala atau realitas yang diteliti di kawasan Agrowisata Kampoeng Kopi

Banaran.

G. Sistematika Penelitian

Sistematika ini merupakan realisasi dari pemikiran dan pengelompokan

uraian-uraian, sedangkan antara kelompok uraian yang satu dengan yang lain

mempunyai jalinan yang logis. Pengelompokan urauian tersebut didasarkan pada

kenyataan yang diperoleh dari penelitian dan pendapat para sarjana yang didapat

melalui studi kepustakaan. Kesemuanya ini dipadu sehingga menghasilkan suatu

pemikiran yang diwujudkan dalam Laporan Tugas Akhir ini.

BAB I merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian

pustaka, metode penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II adalah gambaran umum mengenai Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran

sebagai obyek wisata di Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

BAB III ini mengupas teoritis yang diperoleh dan hipotesis yang didapatkan

untuk diformulasikan menjadi suatu pemecahan masalah melalui beberapa analisis

yang penulis pergunakan dalam mengembangkan Agrowisata Kampoeng Kopi

(17)

commit to user

BAB IV Pada bab ini mengemukakan kesimpulan dari keseluruhan materi yang

telah disajikan terdahulu, kemudian dilengkapi dengan saran-saran sebagai buah

pikiran yang bermanfaat untuk perbaikan dan kesempurnaan bagi Pengembangan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada seluruh warga SMA N 1 Ambarawa, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang, serta Dinas Pendidikan

Analisa untuk tinjauan pustaka dan data yang ada untuk membuat pendekatan program perencanaan dan perancangan Pengembangan Arena Pacuan di Kabupaten Semarang menjadi pusat

Fungsi-fungsi manajemen ini diterapkan di Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang Jawa Tengah dengan cara merencanakan kegiatan dakwah dan diorganisasikan dalam suatu