BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sedangkan KTSP SMAN 27 Garut adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh SMAN 27 Garut, KTSP ini terdiri dari tujuan sekolah, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan dan silabus.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMAN 27 Garut tahun pelajaran 2011/2012, dikembangkan sesuai pada amanat UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan.
Sebagai bahan acuan dalam pengembangan KTSP, SMAN 27 Garut mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Empat dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, dan Standar Penilaian merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
B. Landasan
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Mendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
4. Peraturan Mendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
5. Peraturan Mendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan permendiknas nomor 22 dan 23.
6. Peraturan Mendiknas Nomor 6 tahun 2007 tentang perubahan permendiknas Nomor 24 tahun 2006.
7. Peraturan Mendiknas Nomor 12, 13, dan 16 tahun 2007 tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
8. Peraturan Mendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
9. Peraturan Mendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
10. Peraturan Mendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
11. Peraturan Mendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses.
12. Surat Edaran Mendiknas Nomor 23/MPN/SE/2007 tanggal 23 Pebruari 2007 perihal Sosialisasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
C. Tujuan Pengembangan KTSP
Tujuan pengembangan KTSP SMAN 27 Garut tahun pelajaran 2011/2012 untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dan dijadikan acuan dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum selanjutnya sebagai tindak lanjut daripada KTSP sebelumnya.
D. Prinsip Pengembangan KTSP
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5. Menyeluruh dan berkesinambungann 6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN A. Tujuan Pendidikan Menengah
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Visi
” Terwujudnya Lulusan yang berkualitas Prima dan berakhlak Mulia ”
C. Misi
Mewujudkan tercapainya insan yang religius beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, membina akhlak budi pekerti yang luhur
Menumbuhkan sikap disiplin dan penuh rasa tanggungjawab serta rasa cinta tanah air dan bangsa
Meningkatkan mutu pendidikan, mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan memberikan bekal keterampilan sesuai dengan tuntutan jaman
Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah, tertib dan nyaman (Beriman)
D. Tujuan Sekolah
Meningkatkan efektifitas proses pendidikan
Meningkatkan efektifitas implementasi KTSP
Terciptanya belajar yang efektif dan kondusif, sehingga tercipta peserta didik yang kompeten dalam bidang akademik dan non akademik
I. Penataan Kelembagaan
1. Penyempurnaan sistem kerja untuk peningkatan kwalitas pelayanan 2. Optimalisasi semua sumberdaya pendidikan
3. Menjalin hubungan dan mekanisme kerja yang baik diantara seluruh komponen sekolah
4. Menyediakan sarana olah raga
5. Penyeragaman persepsi untuk mengoptimalkan dan merealsasikan program sekolah
II. Peningkatan Mutu Belajar Mengajar 1. Memantapkan pelaksanaan kurikulum 2. Menyediakan sarana prasarana pendidikan
3. Memberdayakan kegiatan MGMP sekolah dan OSIS 4. Meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler
5. Penambahan jam belajar kelas XII melalui kegiatan bimbingan belajar 6. Peningkatan penampilan sekolah
a. Peningkatan kebersihan lingkungan
b. Penghijauan dengan tanaman peneduh, hias dan tanaman prodiktif
c. Pemeliharaan bangunan dan sarana sekolah 7. Meingkatkan kesejahteraan pegawai
8. Memantapkan lingkungan dan sumber daya yang ada di masyarakat III. Peningkatan Profesionalisasi Tenaga Kependidikan
1. Mengikutsertakan tenaga kependidikan dalam diklat atau penataran 2. Memasyarkatkan dan mengembangkan hasil diklat atau penataran 3. Meningkatkan pembinaan terhadap komponen sekolah
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
1. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok
Mata Pelajaran Cakupan
1. Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai per-wujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraa n dan
Kepribadian
No Kelompok
Mata Pelajaran Cakupan
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimak-sudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/ MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA Negeri 27 Garut meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh peserta didik selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas dibagi dua kelompok, yaitu kelas X yang merupakan program umum, diikuti oleh seluruh peserta didik, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan.
Berdasarkan hasil analisis potensi, bakat, dan minat peserta didik, SMA Negeri 27 Garut menyelenggarakan dua program penjurusan untuk kelas XI dan XII yaitu program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
No Kelas Mata Pelajaran Jam tambahan
1. XI – IPA 1. Mate
matika 2. Fisika 3. Kimia
4. Bahasa Inggris
-2. XI – IPS 1. Ekon
omi
2. Mate
matika
3. Baha
sa Inggris
-3. XII – IPA 1. Matematika 2. Kimia
3. Biologi
4. Bahasa Inggris
1 1 1 1 4. XI – IPS 1.Ekonomi
2.Matematika 3.Bahasa Inggris 4.Sosiologi
1 1 1 1
Struktur kurikulum SMA Negeri 27 Garut disajikan pada tabel-tabel berikut.
Kelas X
Komponen SemesterAlokasi Waktu (jp)
1 Semester2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4
5. Matematika 4 4
6. Fisika 2 2
2. Biologi 2 2
3. Kimia 2 2
4. Sejarah 1 1
5. Geografi 2 2
6. Ekonomi 2 2
Komponen SemesterAlokasi Waktu (jp)
1 Semester2
8. Seni Budaya 2 2
14.Penjas, Olahraga dan Kesehatan 2 2
15. Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2
16. Bahasa Arab 2 2
17. Kewirausahaan 1 1
B. Muatan Lokal - Bahasa Sunda
- Baca Tulis Qur’an (BTQ) - Pend. Lingkungan Hidup (PLH)
2 2 1
2 2 1
C. Pengembangan Diri 1*) 1*)
Jumlah 44 44
Kelas XI dan XII program IPA
Komponen
Alokasi Waktu (jp) Kelas XI Kelas XII Smt
1 Smt2 Smt 1 Smt2 A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris (Pd SI 4) 4 4 5 5
5. Matematika (Pd SI 4) 4 4 5 5
6. Fisika 4 4 4 4
7. Kimia (Pd SI 4) 4 4 5 5
8. Biologi (Pd SI 4) 4 4 5 5
Komponen
Alokasi Waktu (jp) Kelas XI Kelas XII Smt
1 Smt2 Smt 1 Smt2
10. Seni Budaya 2 2 2 2
11.Penjas, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2
12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2 2
13. Keterampilan/Bahasa Asing
- Bahasa Arab 2 2 2 2
14. Kewirausahaan 1 1
B. Muatan Lokal
Bahasa Sunda 2 2 2 2
Baca Tulis Qur’an (BTQ) 2 2
Pend. Lingkungan Hidup (PLH) 1 1
C. Pengembangan Diri 1*) 1*) 1*) 1*)
Jumlah 44 44 44 44
Kelas XI dan XII program IPS
Komponen
Alokasi Waktu (jp) Kelas XI Kelas XII Smt
1 Smt2 Smt 1 Smt2 A.Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris (Pd SI 4) 4 4 5 5
5. Matematika (Pd SI 4) 4 4 5 5
Komponen
Alokasi Waktu (jp) Kelas XI Kelas XII Smt
1 Smt2 Smt 1 Smt2
7. Geografi 3 3 3 3
8. Ekonomi (Pd SI 4) 4 4 5 5
9. Sosiologi (Pd SI 3) 3 3 4 4
10. Seni Budaya 2 2 2 2
11.Penjas, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2
12. Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2 2 2 2
13. Keterampilan/Bahasa Asing
- Bahasa Arab 2 2 2 2
14. Kewirausahaan 1 1
B. Muatan Lokal
Bahasa Sunda 2 2 2 2
Baca Tulis Qur’an (BTQ) 2 2
Pend. Lingkungan Hidup (PLH) 1 1
C. Pengembangan Diri 1*) 1*) 1*) 1*)
Jumlah 44 44 44 44
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMAN 27 Garut meliputi sejumlah mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri.
1.Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat kelas tercantum pada struktur kurikulum. Kelas X meliputi 20 mata pelajaran, kelas XI meliputi 17 mata pelajaran dan kelas XII mencakup 14 mata pelajaran. Satu jam pembelajaran (jp) berlangsung selama 45 menit.
Pelaksanaan pembelajaran di SMAN 27 Garut adalah sistem paket yaitu semua peserta didik diwajibkan mengikuti semua mata pelajaran. Berdasarkan analisis kebutuhan lingkungan, minat peserta didik, dan ketersediaan tenaga pendidik, SMAN 27 Garut menentukan keterampilan bahasa Arab sebagai mata pelajaran Bahasa Asing untuk semua tingkat kelas dan program/jurusan.
2. Muatan Lokal
termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan Satuan Pendidikan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan standar komptensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun. Di SMAN 27 Garut muatan lokal menyelenggarakan tiga mata pelajaran dan disesuaikan dengan keadaan sekolah saat ini. letak geografis SMAN 27 Garut berada di daerah pantai / pesisir, dan di dukung dengan daerah perkebunan serta merupakan daerah yang religius.Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah Cibalong ditetapkan di sekolah kami adalah bahasa daerah (bahasa sunda), Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) dan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).
Program Muatan Lokal
Kelas Semester 1 Semester 2
X
Bahasa Sunda Bahasa Sunda
Baca Tulis Al-Qur’an Baca Tulis Al-Qur’an Pend.Lingkunga Hidup Pend.Lingkunga Hidup
XI IPA & IPS
Bahasa Sunda Bahasa Sunda
Baca Tulis Al-Qur’an Baca Tulis Al-Qur’an Pend.Lingkunga Hidup Pend.Lingkunga Hidup
XII IPA Bahasa Sunda Bahasa Sunda
3.Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Berdasarkan hasil analisis potensi, minat, dan bakat peserta didik, serta keberadaan pembina kegiatan, SMAN 27 Garut memfasilitasi berbagai jenis kegiatan pengembangan diri.
Pengembangan diri di SMAN 27 Garut meliputi:
a. Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karir peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMAN 27 Garut terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karir.
Keagamaan (Rohani Islam)
Olahraga dan bela diri (Foot sal, bulu tangkis, basket, bola voli, karate, pencak silat)
Seni (Dapur Teater, Paduan Suara, Band, Tarian Daerah, )
Kewiraan (Paskibra, Palang Merah Remaja, dan Pramuka)
Pencinta Alam, Kelompok Ilmiah Remaja, Kelompok Majalah Kreasi, dan Fotograf.
c. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin,spontan dan keteladanan
Program Pembiasaan untuk Peserta didik
Rutin Spontan Keteladanan
Upacara Membiasakan Antri Berpakaian Rapi
Senam Memberi salam Memberikan pujian
Kegiatan Keagamaan Membuang sampah
pada tempatnya Tepat Waktu
Kunjungan Pustaka Musyawarah Hidup sederhana
Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina program pembiasaan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Adapun penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif, potensi, ekspresi, perilaku dan kondisi psikologi peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.
Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMAN 27 Garut, minimal 1 dan maksimal 3 jenis kegiatan. Semua aktivitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan pembina yang ditugasi oleh Kepala Sekolah. Setiap pembina kegiatan ekstra kurikuler membuat program kegiatan pengembangan diri (terlampir).
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar yang diatur di SMAN 27 Garut menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di SMA 27 Garut. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran (jp). Satu jam pembelajaran berlangsung selama 45
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum SMAN 27 Garut pada Tahun Pelajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut:
NO Kela s
Satuan Jam Pembelajar an tatap
Muka (menit)
Jumlah Jam Pembelajaran
Per Minggu
Minggu efektf
per Tahun Ajaran
Waktu Pembelajar
an per tahun
Jumlah jam per tahun (@
menit)
1 X 45 menit 43 JP 37
pekan 1591 JP 71595 2 XI 45 menit 43 JP pekan37 1591 JP 71595
3 XII 45 menit 43 JP pekan37 1591 JP 71595
Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik, sedangkan untuk kegiatan mandiri tidak terstruktur waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur sebanyak maksimum 60 % dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.
5. Ketuntasan Belajar
Guru mata pelajaran sejenis di SMAN 27 Garut ada beberapa orang. Guru- guru mata pelajaran sejenis membentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di sekolah. Ada MGMP Bahasa Indonesia, MGMP Bahasa Inggris, MGMP Matematika, MGMP Ekonomi, dan sebagainya. Setiap sebulan sekali MGMP SMAN 27 Garut mengadakan pertemuan di sekolah untuk mengevaluasi keberhasilan dan kendala pembelajaran yang telah dilaksanakan, mencari solusi pemecahan masalah terhadap kendala pembelajaran, membahas rencana pembelajaran seminggu mendatang, dan mendiskusikan perkembangan pendidikan terutama yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diampu.
Menjelang tahun pelajaran baru semua MGMP di SMAN 27 Garut menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran setiap tingkat kelas. Penentuan KKM dilakukan melalui analisis setiap indikator dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata
(intake) peserta didik, kompleksitas setiap indikator, dan kemampuan
sumber daya pendukung (SDM dan sarana prasarana). Dari KKM indikator diperoleh KKM setiap Kompetensi Dasar, KKM setiap Standar Kompetensi, dan akhirnya KKM setiap mata pelajaran. KKM setiap mata pelajaran diserahkan kepada wakil kepala sekolah bidang akademik (kurikulum) dan disosialisasikan kepada semua warga sekolah serta orangtua peserta didik. KKM setiap mata pelajaran setiap tingkat kelas disajikan pada tabel- tabel berikut.
Berdasarkan ketentuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dan memperhatikan kemampuan peserta didik dari hasil tes awal, sekolah menetapkan ketuntasan belajar pada masing-masing matapelajaran dalam tiga tahun berjalan sebagai berikut:
Mata Pelajaran
Ekonomi 67.7
Baca Tulis Al-Qur’an 67.5
0 berupaya meningkatkan KKM secara bertahap dan terus menerus untuk mencapai ketuntasan ideal.
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan a. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas SMAN 27 Garut diatur sebagai berikut.
1. Ketentuan Umum
a) Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran atau semester genap.
b) Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran di kelas yang bersangkutan, dan kehadiran sekurang-kurangnya 90%.
c) Peserta didik memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir tahun pelajaran untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
e) Peserta didik kelas X dinyatakan tidak naik kelas ke kelas XI apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran.
f) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke kelas XII, apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, dan lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran yang bukan mata pelajaran ciri khas program, atau yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal pada salah satu atau lebih mata pelajaran ciri khas program.
f.1) Program IPA, tidak boleh memiliki nilai yang tidak tuntas (kurang) pada mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi
f.2) Pelajaran IPS, tidak boleh memilki nilai yang tidak tuntas, (kurang) pada mata pelajaran Geograf, Ekonomi dan Sosiologi.
g) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas ke kelas XI atau XII, apabila yang bersangkutan tidak memenuhi kehidupan sampai dengan 90% atau lebih pada setiap semesternya. 2. Ketentuan Khusus
Seorang siswa dinyatakan naik kelas, dari kelas X ke kelas XI dan dari kelas XI ke kelas XII apabila yang bersangkutan :
1. Tidak terlibat perkelahian sampai berurusan dengan yang berwajib / sedang berurusan tersangkut tindak pidana
2. Tidak terlibat minum-minuman keras (yang berbau alkohol) 3. Tidak terlibat narkoba (minuman/makan obat terlarang) 4. Tidak terlibat tawuran dengan sekolah lain / masyarakat
5. Tidak tercatat atau terdaftar sebagai siswa yang merusak sarana dan prasarana sekolah
6. Tidak mengancam dan melawan tenaga pendidik dan kependidikan
7. Tidak malak atau majek dengan secara paksa kepada temannya Mematuhi tata tertib sekolah dengan baik
b. Kelulusan
Kriteria kelulusan SMAN 27 Garut mengacu pada aturan pemerintah. Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
lulus ujian sekolah;
Kriteria kelulusan untuk ujian sekolah dan ujian nasional mengikuti ketentuan pemerintah.
Peserta didik dinyatakan Lulus Sekolah apabila yang bersangkutan memenuhi ketentuan yang ditentukan sebagai berikut :
1. memiliki rapor kelas X, XI dan XII 2. mengikuti ujian praktik dan teori
3. memilki nilai minimal 5,6 untuk setiap mata pelajaran 4. nilai rata-rata Ujian Nasional minimal 5,6
7. Penjurusan
Waktu penjurusan
Penentuan penjurusan program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dilakukan mulai akhir semester 2 kelas X.
Pelaksanaan penjurusan di semester 1 kelas XI.
Kriteria penjurusan program IPA dan IPS memperhatikan nilai akademik dan minat peserta didik.
Nilai akademik
Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program tertentu (IPA atau IPS) boleh memiliki nilai yang belum tuntas paling banyak 4 (empat) mata pelajaran pada mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program tersebut. Mata pelajaran ciri khas program IPA adalah Fisika, Biologi, dan Kimia. Di samping itu untuk program IPA dipersyaratkan pula nilai Matematika harus tuntas. Mata pelajaran ciri khas program IPS adalah Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi.
Nilai akumulatif untuk jurusan IPA dari tiga mata pelajaran tersebut serendah-rendahnya 210 atau rata-rata 70 tiap mata pelajaran.
Nilai akumulatif untuk jurusan IPS dari tiga mata pelajaran tersebut serendah-rendahnya 275 atau rata-rata 68.75 tiap mata pelajaran.
Minat peserta didik
Minat peserta didik dideteksi melalui angket/kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh guru BK dan wali kelas, serta psikotes yang dilakukan untuk mendeteksi minat dan bakat.
SMAN 27 Garut menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang objektif dan transparan, mencakup hal-hal sebagai berikut:
Memenuhi persyaratan yang ditentukan
1. Mengajukan surat permohonan pindah dari orang tua yang bersangkutan.
2. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas sekolah dan dinas pendidikan, dilampiri daftar 8355 (status peserta didik yang bersangkutan).
3. Memiliki Laporan Hasil Belajar (Rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah asal.
4. Memilki Ijazah Sekolah Menengah Pertama/sederajat.
5. Memiliki surat tanda lulus dengan Nilai Ujian Nasional minimal sama dengan nilai minimal UN peserta didik yang diterima di SMAN 27 Garut pada tahun yang sama
Mengikuti seleksi masuk melalui tes dan hasilnya diumumkan secara terbuka.
9.Pendidikan Kecakapan Hidup
SMAN 27 Garut menerapkan pendidikan kecakapan hidup (yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional) secara terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
C. Standar Kompetensi Lulusan 1. SKL SMA
SMA Negeri 27 Garut Kabupaten Garut, bertujuan meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) untuk SMAN 27 Garut adalah :
a. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja
b. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya
c. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya
e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global
f. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan
h. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
i. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
j. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
k. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial l. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab m. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
n. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya o. Mengapresiasi karya seni dan budaya
p. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
q. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan
r. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
s. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
t. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
u. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis
v. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris
w. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
2. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk SMAN 27 Garut adalah sebagai berikut:
a. Agama dan Akhlak Mulia
1) Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja
2) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global
3) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
4) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
6) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan 7) Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran
jasmani dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama
8) Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab
b. Kewarganegaraan dan Kepribadian
1) Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
2) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum dan perundangan
3) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global
4) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
5) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya
6) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi
7) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya
8) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
9) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10) Berkarya secara kreatif, baik individual maupun kelompok 11) Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
12) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkatkan ketaqwaan dan memperkuat kepribadian
13) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
14) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
15) Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika
c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1) Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif
2) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif secara mandiri
3) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
5) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
6) Menunjukkan kemampuan menganalisis fenomena alam dan sosial sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing
7) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
8) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi
9) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10) Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris
11) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
d. Estetika
1) Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi seni
2) Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni
3) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni 4) Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
e. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
1) Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
2) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan potensi lokal untuk menunjang kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
3) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender Pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Minggu efejtif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebuthannya. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus.
Sekolah/madrasah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota.
Tabel
Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan SMAN 27 Garut Tahun Ajaran 2011/2012
N
o Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif belajar
Minimum 34 minggu dan 38 maksimum
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan.
semester minggu semester 3. Jeda antar
semester
Maksimum 2
minggu Antar semester I dan II
4. Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur
keagamaan 2 – 4 minggu
Digunakan untuk libur awal bulan ramadhan dan libur sekitar idul fitri
6. Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu
Disesuaikan dengan
peraturan pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri khas masing-masing
8. Kegiatan khusus sekolah
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bjulan juli setiap tahun dan berakhir bulan juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keptusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal terkait dengan hari raya kegamaan, kepala daerah tingkat kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menempatkan hari libur khusus. 3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur
serentak untuk satuan-satuan pendidikan
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagimana tersebut pada dokumen standar isi ini dengam memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul dugunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tuntutan kurikulum.
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 216 hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas X, XI dan XII masing-masing 43 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 45 menit per mata pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas X, XI dan XII masing-masing 1584 jam pelajaran. Sesuai acuan penetapan kalender pendidikan SMA Negeri 27 Garut berdasarkan :
b. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nasiona Kabupaten Garut c. Program Kegiatan SMA Negeri 27 Garut
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka kalender pendidikan SMA Negeri 27 Garut diatur sebagai berikut :
Perhitungan Hari Belajar Sekolah Efektif, Penyerahan buku Laporan Penilaian Perkembangan/Buku Laporan Penilaian Hasil Belajar (Rapor), Hari Libur Sekolah, Hari Libur Bulan Ramadhan/Hari Libur Idul Fitri, Peringatan Hari Besar Nasional, dan Peringatan Hari Libur Umum, Tahun Pelajaran 2011-2012
JANUARI 2012 20
-PEBRUARI
Hari pertama masuk Sekolah, Kegiatan Tengah Semester, Ulangan Umum, Ujian Akhir Sekolah/Nasional, Penyerahan Rapor, Upacara Hari Nasional, Libur Sekolah, Libur Umum, Libur Bulan Ramdahan dan Libur Idul Fitri
N
o Waktu Kegiatan
1. 18 Juli 2011 Hari pertama masuk sekolah 2. 1 -3 Agustus 2011 Libur awal ramadhan
3. 17 Agustus 2011 Mengiukuti Upacara HUT RI ke -67 4. 29 Agst -7 September 2011 Libur Idul Fitri
5. 1 Oktober 2011 Upacara Hari Kesaktian Pancasila 6. 5 -12 Oktober 2011 Ulangan Tengah Semester Ganjil 7. 28 Oktober 2011 Upacara Hari Sumpah Pemuda 8. 10 Nopember 2011 Upacara Hari Pahlawan
9. 6 November 2011 Libur Idul Adha 10
. 7 -14 Desember 2011 Ulangan Umum Semester Ganjil 11
. 25 Desember 2011 Libur Hari Natal 12
. 28 Desember 2011 Pembagian Raport Semester Ganjil 13
.
29 Des 2011 – 7 Januari
2012 Libur Semester Ganjil
N
o Waktu Kegiatan
. 15
. 13 – 18 Maret 2012 Ulangan Tengan Semster Genap/TO ke 2 16
. 6 -10 Maret 2012 Perkiraan Ujian Nasional 17
. 16 – 19 April 2012 Perkiraan Ujian Sekolah 18
. 30 April – 3 Mei 2012 Perkiraan Ulangan Ujian Nasional 19
. 6 – 13 Juni 2012 Ulangan Kenaikan Kelas Semester Genap 20
. 23 Juni 2012 Pembagian Raport 21
BAB V
ANALISIS DAN PROPIL SEKOLAH
I. IDENTITAS SEKOLAH
1.1 Nama : SMA Negeri 27 Garut
1.2 NSS : 301021108027
1.3 Alamat : Jl.Mira Mare Desa Karyamukti 1.4 No. Telp : (0262) 4815796
1.5 Website :
-1.6 E-mail : smantwosevengarut@yahoo.co.id 1.7 Kecamatan : Cibalong
1.8 Kabupaten : Garut
II. DATA ROMBONGAN BELAJAR 2.1 Jumlah Rombel : 7 kelas 2.2 Jumlah Siswa : 211 orang
III. DATA TENAGA KEPENDIDIKAN 3.1 Nama Kepala Sekolah: Drs. JUANDA
3.2 NIP : 19580501.198603.1.012 3.3 Pangkat/Gol : Pembina TK.I / IV/b
3.4 Nama Ka.UR TU : Yanyan Sopyan, M.M.Pd 3.5 NIP : 19700525.200501.1.011 3.6 Jumlah Tenaga TU : 4 orang
3.7 Jumlah Guru Tetap : 3 orang a. Wakasek : 4 orang Pemb.Wakasek :
-b. Guru Mata Pelajaran
N
o Mata Pelajaran
Guru PNS
Guru Non PNS
Telah Sertifikasi
Yang sesuai 1. Pendidikan
Agama
- 1 - 1
2. PKn 1 1 1 2
3. Bahasa Indonesia - 2 - 2
4. Bahasa Inggris - 2 1 1
5. Matematika - 2 1 2
6. Fisika - 1 -
-7. Kimia 1 2 1
-8. Biologi - 1 - 1
9. Ekonomi 1 - - 1
10 .
Geografi - 1 -
-11 .
Sosiologi - 1 -
-12 .
Sejarah - 1 - 1
.
c. Jumlah Pustakawan : 1 orang d. Jumlah Laboran : 1 orang
IV. DATA KEADAAN SEKOLAH
4.1 Luas Tanah : 5.675 m2
4.2 Luas bangunan : 480 m2
4.3 Keadaan Status tanah : Milik Sendiri (sekolah)
N
1 Ruang Teori/Kelas Ada 5 360
2 Ruang Perpustakaan Tidak
3 Ruang Laboratorium Ada 1 120
4 Ruang Matematika Tidak 5 Ruang Komputer Tidak 6 Ruang Serbaguna Tidak
Ruang Kantor
7 Ruang Kepala
Sekolah
Tidak
8 Ruang Wakasek Tidak
9 Ruang guru Tidak
10 Ruang Tata Usaha Tidak 11 Ruang Reproduksi Tidak
12 Ruang WC/KM Ada 1
13 Ruang Tamu Tidak
14 Ruang saji Tidak
Ruang Penunjang
15 Ruang BP/BK Tidak
16 Rg.Keg.Ekstrakurikul er
Tidak
17 Ruang OSIS Tidak
18 Ruang Parmuka Tidak 19 Rg.Koperasi Siswa Tidak 20 Ruang Kantin Tidak
21 Ruang Mesjid Ada
24 Ruang Ganti pakaian Tidak
25 Lapangan Upacara Ada 1
V. KEADAAN PESERTA DIDIK
No Kelas L P Jumlah
1. X – 1 18 13 31
2. X – 2 21 10 31
3. X – 3 20 11 31
4. XI IPA 1 25 11 36
5. XI IPS 1 19 13 32
6. XII IPA 11 8 19
7. XII IPS 21 10 31
Jumlah 135 76 211
BAB VI PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA Negeri 27 Garut pada awal tahun pelajaran 2011/2012 maka salah satu pedoman dan acuan dalam kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh SMA Negeri 27 Garut, dengan mangacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22, 23 dan 24 Tahun 2006.
Sangat besar harapan kami, semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA Negeri 27 Garut ini memenuhi syarat sehingga rencana kami mengembangkan SMA Negeri 27 Garut dapat berhasil dengan baik. Kami juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para siswa serta masyarakat yang sebagian besar terwakili oleh orang tua siswa. Banyak bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak, kami mengucapkan banyak terima kasih. Kepada pemerintah yang memberi kesempatan kepada kami untuk menyusun kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMA Negeri 27 Garut ini mampu menjadi sarana bagi sekolah dan menjadi tolak ukur untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa di masa yang akan datang.
Cibalong, Juli 2011 Menyetujui,
TATA SETIANA M, S.Pd Drs. JUANDA