• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of COLLABORATION RESEARCH OF LOCAL HISTORIOGRAPHY WITH THE SUDUT KALISAT COMMUNITY IN JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of COLLABORATION RESEARCH OF LOCAL HISTORIOGRAPHY WITH THE SUDUT KALISAT COMMUNITY IN JEMBER"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Received 15 December 2022; Received in revised form 28 February 2023; Accepted 6 March 2023;

Available online 8 March 2023.

COLLABORATION RESEARCH OF LOCAL HISTORIOGRAPHY WITH THE SUDUT KALISAT COMMUNITY IN JEMBER

PENDAMPINGAN PENULISAN SEJARAH SOSIAL LOKAL BERSAMA KOMUNITAS SUDUT KALISAT DI KABUPATEN JEMBER

Akhmad Ryan Pratama*1, Sumarjono1, Robit Nurul Jamil1, Kayan Swastika1, Mohammad Na’im1

1Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember

*e-mail: [email protected]1 Abstract

This activity is carried out in collaboration with the Sudut Kalisat community. The Sudut Kalisat Community is a self-help and non-profit community formed by youths in Kalisat District. This community pays considerable attention to tracing historical sources, maintaining historical archives, documentation, and publications, and carrying out various artistic, cultural, and other social activities. Sudut Kalisat Community has conducted archival and documentation exhibitions and published exhibition catalogs. Still, they need to improve in utilizing historical sources to make good and methodologically justifiable historical writings.

The Local History Research Group of the Faculty of Teacher Training and Education, University of Jember, is collaborating by assisting the Sudut Kalisat community in writing history from the perspective of residents. The methods used in this Service are field observations, focus group discussions, literature use in archives and documents, and assistance in writing their local history. The findings from this activity shown that members of the Sudut Kalisat Community have a high interest and interest in the historical field. Still, they need adequate skills in using historical methods to write down their local history. The idea of local history writing activities within the spatial boundaries of village or sub-district localities should be disseminated in Jember Regency, East Java. Because many villages or areas in the Jember district do not have their local history, the resulting local historical narratives can be used to supplement teaching materials for school students.

Keywords:Local History, Sudut Kalisat, Jember.

Abstrak

Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember merupakan salah satu wilayah yang sudah berkembang sejak masa kolonial. Kebutuhan pemerintah kolonial akan Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Kalisat, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Pengabdian ini dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama komunitas Sudut Kalisat. Komunitas Sudut Kalisat merupakan salah satu komunitas swadaya dan nirlaba yang dibentuk oleh para pemuda di Kecamatan Kalisat. Komunitas ini memiliki perhatian yang cukup besar terhadap penelusuruan sumber-sumber sejarah, perawatan arsip-arsip bersejarah, pendokumentasian, dan publikasi, serta pelaksanaan berbagai macam kegiatan seni, budaya, dan sosial lainnya.

Komunitas Sudut Kalisat Sudah pernah melakukan pameran arsip dan dokumentasi dan memublikasikan katalog pameran, namun mereka memiliki kekurangan dalam memanfaatkan sumber-sumber sejarah untuk membuat tulisan sejarah yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis. Kelompok Riset Sejarah Lokal Fakultas

(2)

59

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember melakukan pengabdian dengan melakukan pendampingan terhadap komunitas Sudut Kalisat untuk menuliskan sejarah dari perspektif warga lokal. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini observasi lapangan, fokus grup diskusi, penggunaan Pustaka berupa arsip serta dokumen, dan pendampingan.

Hasil temuan dari pengabdian ini menunjukkan bahwa anggota Komunitas Sudut Kalisat memiliki perhatian dan animo yang tinggi dalam bidang kesejarahan, namun mereka tidak memiliki keterampilan penggunaan metode sejarah yang memadai untuk menuliskan sejarah lokal mereka sendiri. Gagasan kegiatan penulisan sejarah lokal dalam batasan spasial lokalitas desa atau kecamatan harus disebarluaskan di Kabupaten Jember Jawa Timur.

Karena banyak desa atau wilayah di kabupaten Jember yang tidak memiliki sejarah lokal mereka sendiri, selain itu, narasi sejarah lokal yang dihasilkan dapat digunakan untuk melengkapi bahan ajar bagi siswa sekolah.

Kata kunci: Sejarah lokal, Sudut Kalisat, Jember

PENDAHULUAN

Kalisat yang terletak di sebelah utara Kabupaten Jember merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi nilai-nilai Sejarah yang belum banyak terungkap. Kalisat terdiri dari 12 desa; Gumuksari, Sumberjeruk, Glagahwero, Desa Kalisat Kecamatan Kalisat, Ajung, Plalangan, Sebanen, Sumberketempa, Sumberkalong, Sukoreno, Patempuran, serta Gambiran. Kalisat sebagai wilayah yang sudah berkembang pada masa kolonial sudah cukup memiliki keanekaragaman dalam aspek demografi. Komposisi penduduk pada tahun 1930 di Afdeling Jember cukup pada, yaitu sebanyak 920.374 jiwa. Pada masa itu, wilayah Kalisat sucah cukup ramai, hal ini dibuktikan dengan jumlah komposisi penduduk Bumiputera sebanyak 131.856 jiwa. Sebagai perbandingan, wilayah kota Jember jumlah penduduk pribuminya sejumlah 139.955 jiwa. Susunan komposisi demografi penduduk juga cukup beragam, pada tahun 1930 di wilayah Kalisat telah terdapat 957 warga Cina, 81 warga Arab, serta 211 warga Eropa.

Perkembangan Infrastruktur di Kalisat juga cukup pesat, pada masa kolonial di wilayah Kalisat juga telah dibangun banyak jembatan, jalan raya, fasilitas pergudangan, jalur telegram, dan rel kereta api. Bangunan-bangunan kolonial tersebut beberapa diantaranya masih tersisa dan digunakan hingga saat ini, salah satunya adalah stasiun kereta api kelas 1. Pembangunan stasiun kereta Kalisat dilakukan Staatsspoorwegen (SS), sebuah perusahaan jalan, kereta api, serta dam sungai milik Hindia Belanda. Saat itu, dikembangkan jalur kereta api di Pulau Jawa, seperti jalur Probolinggo-Jember-Kalisat- Bondowoso. Jalur ini sangat diperlukan untuk kelancaran distribusi hasil-hasil perkebunan ke kota-kota pelabuhan, untuk kemudian diekspor ke berbagai penjuru dunia.

Salah satu hal menarik yang telah dilakukan oleh Komunitas Sudut Kalisat adalah mereka melakukan banyak sekali penelusuruan arsip yang tercecer di setiap rumah warga di kalisat. Arsip yang dikumpulkan biasanya adalah foto, dan Komunitas Sudut Kalisat sudah beberapa kali membuat pameran foto-foto tempo dulu yang mereka temukan. Pada perkembangan selanjutnya, makna dari arsip itu sendiri semakin lentur bahwa medium penyimpanan itu bisa disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan, teknologi dan budaya material yang berbeda-beda di setiap kelompok masyarakat. Hal ini membuka tafsir baru bahwa nyaris segala hal bisa menjadi arsip selama memiliki fungsi menyimpan dan meneruskan ingatan.

Sejalan dengan perdebatan dan perkembangan penggunaan arsip, Harriet Bradley dalam esainya he seductions of the archive: voices lost and found beragumen bahwa fungsi

(3)

utama arsip adalah “sebagai jembatan” yang membantu kita memahami sifat dialektis masa lalu dan masa sekarang serta posisi kita ketika berada dalam situasi terhubung dengan dua masa itu. Keterhubungan dengan masa yang telah lampau, menurut saya, adalah kunci utama untuk mengenali kondisi dan situasi kita hari ini. Keterhubungan yang bisa dialami oleh siapa saja ini memungkinkan bahwa masing-masing dari pribadi orang Indonesia memiliki hak yang sama untuk memperkaya narasi tentang Indonesia;

atau dalam konteks lain mendemokratisasi narasi tentang Sejarah Indonesia. Kurangnya narasi lokal berakibat kepada identitas kebudayaan yang mulai memudar di wilayah- wilayah desa di kabupaten Jember.

Kerja-kerja kebudayaan yang dilakukan oleh Komunitas Sudut Kalisat sudah sangat layak untuk diapresiasi. Komunitas Kalisat sudah memulai untuk melakukan kegiatan kesejarahan dengan menyelenggarakan banyak pameran yang bernuansakan tempo dulu.

Selain itu, Komunitas sudut kalisat sudah banyak memublikasikan katalog-katalog pameran. Namun, mereka mengakui bahwa kemampuan mereka untuk menuliskan sejarah lokal Kalisat masih belum memadai. Sudah kewajiban Perguruan Tinggi seperti Universitas Jember (UNEJ) untuk turut berkontribusi memberikan sumbangsi tenaga dan pemikiran, untuk memperkuat kerja-kerja kolektif Komunitas Sudut Kalisat yang telah dilakukan. Salah satu upaya penguatan itu ialah dengan mengadakan kegiatan pengabdian dan membantu anggota Sudut Kalisat meningkatkan kapasitas mereka dalam hal penulisan sejarah. Atas dasar itulah akhirnya kegiatan pengabdian ini kemudian dilaksanakan.

METODE PENGABDIAN MASYARAKAT

Metode pelaksanaan pengabdian yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu lokakarya dan pendampingan penulisan sejarah lokal bersama komunitas Sudut Kalisat, di Desa Kalisat, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember. Berikut tahapan pelaksanaan kegiatan ini, pertama tim melakukan identifikasi permasalahan dan kebutuhan mitra dengan melakukan rapat untuk memutuskan kapan harus melakukan survei dan kunjungan ke lapangan. Langkah kedua yang dilakukan kemudian ialan melakukan diskusi dan menyepakati prioritas permasalahan yang segera harus diselesaikan oleh Komunitas Sudut Kalisat. Langkah ketiga kami berusaha untuk menawarkan solusi untuk menyelesaikan pemasalahan yang dihadapi oleh Komunitas Sudut Kalisat. Langkah keempat yaitu mengatur dan menyepakati jadwal kegiatan pengabdian masyarakat dengan komunitas Sudut Kalisat. Langkah kelima adalah pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat pada Komunitas Sudut Kalisat. Langkah terakhir yang akan dilakukan adalah melakukan publikasi luaran hasil pengabdian berupa buku BerISBN.

Metode pendekatan yang digunakan dalam Program Pengabdian Kemitraan ini berupa pemberdayaan masyarakat (community empowerment) yang menekankan pada proses memberikan stimulus, dorongan, dan motivasi kepada mitra agar memiliki kemampuan atau keberdayaan. Secara operasional, metode pendekatan tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan dialog, pelatihan, dan asistensi menulis sejarah.

Setiap akhir pekan di bulan November 2022 kami melakukan fokus grup diskusi bersama dengan anggota komunitas Sudut Kalisat. Pada awal diskusi kami memantik diskusi dengan memberikan paparan berupa materi mengenai metode sejarah, penggunaan sejarah lisan dengan melakukan wawancara terhadap narasumber. Kami juga menyampaikan penggunaan metode elisitasi dalam menafsirkan sebuah arsip visual

(4)

61

berupa foto. Setelah memantik diskusi kemudian kami evaluasi, mereka sudah mampu mencari sumber-sumber sejarah. Mereka dinyatakan berhasil apabila mampu menemukan sumber sejarah yang dapat mereka tafsirkan atau ceritakan. Untuk evaluasi penguasaan wawancara, kami juga meminta mereka menuliskan daftar pertanyaan untuk menggali informasi dari narasumber. Indikator keberhasilan mereka dapat dilihat dengan daftar pertanyaan yang berhasil dibuat, dan pertanyaan tersebut mampu menggali informasi dari narasumber. Kemudian diakhir sesi kami juga mendiskusikan mengenai pembagian tema penulisan sejarah yang akan dikerjakan oleh anggota komunitas Sudut Kalisat. Pada minggu terakhir di tanggal 26 – 27 November 2022, masing-masing anggota sudut kalisat sudah memiliki tema atau judul sejarah yang akan dituliskan. Indikator keseluruhan dari kegiatan pengabdian ini adalah apabila seluruh peserta mampu menulis sejarah lokal Kalisat sepanjang minimal 1500 kata dengan menggunakan arsip-arsip atau sumber- sumber lokal yang ada di Kalisat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

KOMUNITAS SUDUT KALISAT DAN KERJA-KERJA KESEJARAHAN

Proses pengabdian ini dimulai dengan melakukan survei kecil sekaligus silahturahmi ke teman-teman Sudut Kalisat. Dalam survei tersebut, kami mendapatkan informasi bahwa Komunitas Sudut Kalisat sudah sejak tahun 2015 membuat banyak kegiatan bertemakan sejarah. Mereka secara kolektif sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi dalam melakukan upaya penyelamatan arsip maupun dokumen-dokumen sejarah yang diduga memiliki nilai-nilai sejarah yang cukup tinggi. Komunitas Sudut Kalisat secara aktif kemudian mendatangi rumah-rumah warga, bercengkrama di ruang publik, seperti pasar, stasiun. Hasil dari proses pengumpulan tersebut cukup luar biasa, menurut penuturan salah seorang inisiator atau pendiri Komunitas Sudut Kalisat, ia mengklaim bahwa kegiatan pengumpulan arsip-arsip kolektif tersebut sudah berlangsung lebih dari 6 tahun.

Dari proses pengumpulan secara kolektif tersebut dapat diketahui ada terdapat lebih dari 500 koleksi foto-foto tua, paling tua dibuat sekitar tahun 1936. Kebanyakan arsip foto yang ditemukan dibuat sekitar dekade 1970 – 1990an. Komunitas Sudut Kalisat terdiri dari puluhan anak muda yang tinggal disekitar wilayah stasiun Kalisat Jember. Puluhan anak muda tersebut mendiskusikan banyak hal, mulai dari kehidupan sehari-hari, hingga diskusi serius mengenai kerja-kerja kolektif. Beberapa penuturan dari anggota Komunitas Sudut Kalisat menyebutkan, banyak peneliti ataupun seniman yang sering meneliti atau melakukan residensi di Kalisat. Bagi mereka para peneliti Kalisat merupakan obyek kajian riset yang menarik, karena banyak sekali terdapat tinggalan sejarah yang belum banyak dikaji atau diteliti.

(5)

Gambar 1. Suasana Pameran Kalisat Tempo Doeloe Tahun 2016 (Dok Sudut Kalisat).

Gambar 2. Ruang Pamer Kalisat Tempo Doeloe Tahun 2016 (Dok Sudut Kalisat).

Penemuan arsip-arsip foto tersebut kemudian mendorong teman-teman Sudut Kalisat untuk membuat sebuah pameran secara kolektif. Pameran tersebut biasanya diselenggarakan di sebuah rumah berasiktektur colonial yang terletak di utara stasiun Kalisat dan disewa secara swadaya oleh anggota Komunitas Sudut Kalisat. Pameran- pameran ini termasuk dari rangkaian acara tahunan yang rutin diselenggarakan, Teman- teman Sudut Kalisat menamai acara ini Kalisat Tempo Dulu (KTD). Selama proses survei tersebut tim kami diperlihatkan mengenai katalog-katalog pameran yang telah dihasilkan selama 5 tahun KTD berlangsung. Katalog-katalog tersebut tertata secara apik dan estetik.

Hanya saja kekurangan dalam katalog pameran tersebut tidak menjelaskan secara detail narasi sejarah lokal yang dimiliki oleh Kecamatan Kalisat. Teman-teman Komunitas Sudut Kalisat sudah memiliki sumber sejarah lokal mengenai Kalisat yang cukup melimpah, namun mereka agaknya masih kesulitan untuk memanfaatkan sumber-sumber sejarah tersebut untuk dinarasikan menjadi tulisan sejarah. Kekurangan dalam penerasian sejarah tersebutlah yang kemudian mendorong kami untuk mendiskusikan isu ini kepada teman-teman Sudut Kalisat. Akhirnya setelah berdiskusi, kami sepakat untuk melakukan kolaborasi riset dengan teman-teman Sudut kalisat. Tim Pengabdian Sejarah Lokal Prodi Pendidikan Sejarah FKIP UNEJ, tidak hanya mendampingi, namun juga terlibat aktif dalam melakukan penulisan sejarah lokal mengenai Kalisat.

FOKUS GRUP DISKUSI MENULIS SEJARAH LOKAL

Aktivitas pengabdian kami dimulai pada tanggal 11 November, setiap akhir pekan yaitu hari Sabtu dan Minggu hingga tanggal 26 - 27 November 2022. kami mendatangi teman-

(6)

63

teman Sudut Kalisat untuk berdiskusi serta bertukar gagasan bagaimana cara memanfaatkan arsip yang ada untuk dapat digunakan dalam tulisan sejarah lokal mengenai Kalisat. Kami juga mendatangakan beberapa narasumber yang juga ahli didalam bidang kuratorial dan penulisan kreatif. Kami sadar bahwa obyek teman-teman Kalisat merupakan masyarakat umum, sehingga gaya bahasa penyampaian ketika menyampaikan materi mengenai metode penulisan sejarah kami gunakan sesederhana mungkin, menggunakan banyak visualisasi dan dimulai dari penggambaran latar belakang historis yang ada di sekitar mereka. Kami menggunakan beberapa tahapan metode sejarah, yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, penafsiran dan penulisan sejarah. (Kuntowijoyo, 2003).

Dalam kegiatan focus grup diskusi ini, kami juga mendatangkan Ayos Purwoaji seorang kurator muda yang sangat progresif dengan pengalaman mengkuratori Jogja Binnale 2021. Ia secara interaktif menyampaikan bahwa sumber-sumber sejarah berupa foto keluarga yang dipajang di ruang tamu dapat menjadi sumber inspirasi dalam menuliskan sejarah sosial lokal Kalisat. Sementara Yogi Ishabib salah seorang penulis muda yang berpengalaman menulis untuk majalah travel maskapai Garuda, membagikan bagaimana menuliskan informasi secara mengalir dengan menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami.

Gambar 3. Proses Diskusi Mengenai Pembagian Tema Menulis Sejarah Kalisat.

Pada tanggal 26 November 2022, kami bersama dengan teman-teman Sudut Kalisat sepakat untuk membagikan tema-tema Penulisan Sejarah Sosial Kalisat. Dalam diskusi tersebut kami membagi penulisan sejarah kalisat menjadi 15 judul yang ditulis oleh lebih dari 18 penulis. Tema-tema yang diajukan oleh teman-teman Sudut Kalisat sangat unik dan menarik. Seperti Wildan yang membahas mengenai Sejarah Studio Foto Nyo di Kalisat yang sudah mulai melakukan kegiatan-kegiatan fotografinya sejak masa kolonial.

Sementara R.Z. Hakim membahas biografi Seroedji, yaitu salah satu pahlawan Jember yang patungnya diabadikan di alun-alun Kabupaten Jember. Nama Seroedji menjadi cukup sentral karena nama Seroedji dijadikan nama museum di Kalisat. Untuk tema perubahan lingkungan ada artikel sejarah lokal yang ditulis oleh Zuhana, yang akan berbicara hilangnya gumuk gumuk di kalisat dari decade tahun 1990an. Untuk tata kota dan sosial ekonomi Aldilla berupaya untuk memotret jalur kereta api di Kalisat, sementara itu Wildan membahas mengenai hilangnya rumah-rumah wallet dan perubahan sistem ekonomi di Kalisat. Kayan Swastika dan Gusti Ary yang merupakan anggota tim pengabdian akan menuliskan mengenai tinggalan-tinggalan kebudayaan megalitik di

(7)

Kalisat. Selain itu Sumarjono dan Robit Nurul Jamil juga akan turut berpartisipasi melihat potret sejarah perempuan di Kalisat. Tulisan-tulisan ini kemudian akan dikumpulkan untuk dijadikan satu kesatuan buku bunga rampai dengan judul yang telah disepakati, yaitu Sejarah Dari Ruang Tamu: Potret Sejarah Sosial Kalisat.

PENUTUP

Kecamatan Kalisat yang berada di utara Kabupaten Jember merupakan salah satu kawasan yang menyimpan banyak potensi kesejarahan. Kecamatan Kalisat juga didukung dengan berbagai tinggalan bersejarah, mulai dari stasiun, rumah-rumah berarsitektur kolonial, arsip serta dokumen dari warganya yang masih cukup banyak dan terawat.

Potensi-potensi kesejarahan tersebut kemudian dimanfaatkan oleh komunitas sudut kalisat pada permulaan tahun 2015. Komunitas Sudut Kalisat mulai secara rutin membuat sebuah acara yang disebut Kalisat Tempo Dulu. Acara ini pada awalnya merupakan hanya sekadar wadah untuk memamerkan barang, arsip, atau foto-foto kuno atau berusia lama.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Kalisat Tempo Dulu (KTD) tidak hanya memamerkan foto-foto lama, namun KTD sudah memiliki tema yang unik setiap tahunnya. Pada akhirnya KTD tidak hanya berperan sebagai acara yang hanya memamerkan arsip atau koleksi foto lama saja. Namun, acara tersebut juga kemudian menjelma menjadi acara kolektif yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, bahkan beberapa seniman hingga pegiat sejarah yang berasal dari luar Kalisat juga ikut berperan aktif.

Salah satu hal yang belum dieksplorasi secara maksimal selama KTD berlangsung adalah mengenai narasi sejarah lokal Kalisat itu Sendiri. Selama penyelenggaraan KTD sendiri baru sebatas menawarkan aspek material dari kekunoan tersebut yang belum disertai dengan narasi tertulis dalam bentuk tulisan sejarah mengenai Kalisat. Padahal salah satu aspek untuk menguatkan kerja-kerja kebudayaan yang telah dilakukan oleh teman-teman Kalisat adalah dengan memublikasikan narasi-narasi sejarah yang dapat dibaca oleh seluruh kalangan. Karenanya penulisan sejarah lokal ini dapat digunakan untuk menguatkan aspek-aspek kolektivitas yang telah dilakukan oleh teman-teman Sudut Kalisat.

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Kelompok Riset Sejarah Lokal Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan berbasiskan kepada pendampingan menulis sejarah lokal pada prinsipnya untuk membekali teman-teman komunitas Sudut Kalisat untuk dapat memiliki kemampuan menulis sejarah yang baik sesuai dengan perspektif masyarakat Kalisat. Banyak wilayah atau kampung di Kabupaten Jember yang muali atau sudah kehilangan jejak-jejak mengenai sejarahnya, karena tidak ada upaya untuk merawat dokumen/arsip, meneliti dan menuliskannya menjadi sebuah tulisan sejarah. Karenanya pengabdian ini berusaha untuk menginisiasi agar warga lokal di sekitar wilayah Kabupaten Jember mulai memiliki kemauan dan keberanian untuk menuliskan narasi sejarahnya sendiri. Akibat semakin banyaknya wilayah/kampung di Kabupaten Jember yang mulai kehilangan identitas dan sejarahnya akibat proses perkembangan kota. maka upaya untuk meneliti dan menuliskan sejarah lokal level desa atau kecamatan harus dilakukan.

(8)

65

Kegiatan pengabdian kolaborasi riset sejarah lokal ini tentu saja layak direkomendasikan untuk dilakukan di wilayah-wilayah lain yang terdapat di Kabupaten Jember, terutama di wilayah-wilayah yang pernah berinteraksi dengan sejarah masa kolonial terutama masa perkebunan, masa proklamasi kemerdekaan dan revolusi. Narasi sejarah lokal dari perspektif masyarakat lokal akan menarik untuk dikembangan. Narasi sejarah lokal ini akan menjadi sebuah potensi yang sangat baik untuk dikembangkan sebagai pelangkap bahan pembelajaran di sekolah-sekolah yang selama ini kekurangan oleh narasi sejarah lokal.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember yang telah memberi dukungan finansial terhadap pengabdian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah.

Gramedia Pustaka Utama.

Kuntowijoyo. 2000. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya.

__________. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

__________. 2008. Penulisan Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lohanda, Mona. 2008. Membaca Sumber Menulis Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Soemardjan, Selo. 2009. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Jakarta: Komunitas Bambu.

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun banyak yang mempercayai prinsip golden hour dalam manajemen pasien HSDA, belum ada bukti yang mendukung maupun ahli bedah yang mampu meniru prinsip tersebut.. Tujuan: Untuk

[r]

The main target for the project is focus on the design a system which implements warehouse management system based ordering system, in order to improve the

Digital Repository Universitas Jember Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository Universitas Jember Digital Repository

Shiatsu massage chairs allow a person to experience the many benefits of the therapy at the comforts of their home.. The technique can likewise be experience by a person

There are some really easy, less time consuming and effective stretching exercises for your neck & shoulder that can help a great deal in relieving stress pain in your neck

Sehubungan dengan hasil Evaluasi Dokumen Penawaran tersebut di atas, POKJA KONSTRUKSI UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA LANGSA memutuskan bahwa Pelelangan

ˆWe think this is very positive and can save consumers literally billions of dollars in the next few years.˜ At the same time, large pharmaceutical companies have claimed that