• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MEDIA"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL BELAJAR SEJARAH KELAS X IPA 1 SMA PGRI 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI

OLEH

RESTU AMALIYAH PUTRI NIM.A1A218016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2022

(2)

HASIL BELAJAR SEJARAH KELAS X IPA 1 SMA PGRI 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Jambi

Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Sejarah

OLEH

RESTU AMALIYAH PUTRI NIM.A1A218016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI 2022

(3)
(4)

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

(5)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

(6)

iii MOTTO

“Janganlah engkau menghukum aku karena kelupaanku dan jaganlah engkau membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku.”.

Skripsi ini kupersembahkan untuk Ayahanda Suhaili dan Ibunda Zaitun.

Terimaksih teramat banyak Ayah Ibu atas Do’a kalian yang tak henti-hentinya kau panjatkan untuk anakmu ini, terimakasih atas semua cinta dan kasih sayang yang luar biasa kau berikan. Semoga karya yang tidak seberapa ini mampu menjadi setitik embun penyejuk hati untuk ayah dan ibu.

(7)

iv

SURAT PERYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Restu Amaliyah Putri

NIM : A1A218016

Prodi : Pendidikan Sejarah Jurusan : PIPS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini benar-benar karya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan dalam penyelesaian studi mahasiswa lain kecuali sebagai acuan dan kutipan dengan mengikuti tata cara penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Jambi, Desember 2022

Restu Amaliyah Putri A1A218016

(8)

v ABSTRAK

Putri, Amaliyah, Restu. 2022. Penerapan Media Pembelajaran Scrapbook Berbasis Photoshop Pada Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Dalam Peningkatan Hasil Belajar Sejarah Kelas X Ipa 1 Sma Pgri 2 Kota Jambi: Skripsi, Jurusan PIPS program Studi Pendidikan Sejarah dan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Jambi. Pembimbing (1) Prof.Dr. Mahdi Bahar. S.Kar., M.Hum.

(II) Apdelmi, S.Pd., M.Pd

Kata Kunci: Media Scrapbook, berbasis photoshop, Hasil Belajar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan serta menggambarkan indikator peningkatan dari keberhasilan setiap siklus dan pembelajaran melalui media Scrapbook, serta untuk mengetahui bagaimana penerapan media scrapbook dapat meningkatkan hasil belajara sejarah.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 2 Kota Jambi. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas X IPA 1 SMA PGRI 2 Kota Jambi. Jenis penelitian ini adalah adalah penelitian tindakan kelas, teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara, kuantitatif dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas X IPA I SMA PGRI 2 Kota Jambi yang menggunakan media Scrapbook. nilai kognitif pretes yang memperoleh presentase sebesar 24%, siklus I pada tindakan 1 memperoleh 48%, pada tindakan 2, memperoleh 60 %. Pada siklus II tindakan 1 memperoleh 80%, tindakan 2. Pada siklus III memperoleh 88%, pada Tindakan 1, memperoleh 92% pada Tindakan 2.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat peningkatan hasil belajar sejarah yang menggunakan media scrapbook, hal ini ditunjukkan di indikator kognitif, presentasenya mengalami peningkatan disetiap siklusnya. Saran yang dapat diberikan adalah agar dapat menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi. Media yang berbasis ceramah bertujuan untuk proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga siswa senang dan lebih aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Dan ciptakanlah kondisi kelas yang kondusif dan menyenangkan para siswa betah didalam kelas.

(9)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Penerapan Media Pembelajaran Scrapbook Berbasis Photoshop Pada Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Dalam Peningkatan Hasil Belajar Kelas X.IPA 1 SMA PGRI 2 Kota Jambi”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada Program Strata-1 di Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi.

Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Budi Purnomo, M. Hum., M.Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Sejarah.

2. Bapak Prof. Dr. Mahdi Bahar. S. Kar., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1, atas bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.

3. Apdelmi, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi 2, atas bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.

4. Segenap Dosen Jurusan PIPS dan Program Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Jambi yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

5. Kedua orang tuaku yang teramat mulia Bapak Suhaili dan Ibu Zaitun, kakak saya Mayliza Aulia dan Adik saya Nasurullah Ilham. Serta keluarga besaratas doa, bimbingan, dorongan materil dan moril serta kasih sayang yang selalu tercurah selama ini.

6. Sahabat-sahabatku Novi, Ayu, Ahmad atas do’a, motivasi, bimbingan, dan waktu kebersamaan yang sangat berharga bagi penulis.

(10)

vii

7. Teman-temanku Indri, Puji, Umi, Ifah, Nurul, dan Kurnia atas do’a, motivasi dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis serta waktu kebersamaan yang sangat berharga bagi penulis.

8. Teman-teman Pendidikan Sejarah 2018, khususnya kelas B atas doa, motivasi dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis serta waktu kebersamaan yang sangat berharga bagi penulis.

9. Ikatan Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Jambi atas do’a, motivasi, kerja sama serta kebersamaan yang telah diberikan kepada penulis selama proses pendidikan di kampus.

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan

penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Amiin.

Jambi, Desember 2022

Penulis

(11)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

MOTTO ... iii

HALAMAN PERYATAAN. ... iv

ABSTRAK. ... v

KATA PENGANTAR. ... vi

DAFTAR ISI ... viiii

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiiii

DAFTAR GAMBAR. ... xv

DAFTAR LAMPIRAN. ... xiv

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 9

1.3 Pembatasan Masalah. ... 9

1.4 Rumusan Masalah ... 10

1.5 Tujuan Penelitian ... 10

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

1.6.1 Manfaat Teoretis ... 10

1.6.2 Manfaat Praktis ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ... 12

2.1 Media Pembelajaran. ... 12

(12)

ix

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran ... 12

2.1.2 Manfaat Media Pembelajaran. ... 14

2.1.3 Fungsi Media Pembelajaran. ... 16

2.1.4 Ciri-Ciri Media Pembelajaran. ... 17

2.2 Scrapbook. ... 18

2.2.1 Pengertian Scrapbook. ... 18

2.2.2 Fungsi Dan Manfaat Scrapbook. ... 20

2.2.3 Karakteristik Scrapbook. ... 21

2.2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Scrapbook. ... 21

2.2.5 Langkah-Langkah Penggunaan Scrapbook. ... 23

2.3 Photoshop. ... 24

2.3.1 Adobe Photoshop. ... 24

2.3.2 Kelebihan Dan Kekurang Photoshop. ... 25

2.3.3 Fungsi Photoshop. ... 27

2.4 Hasil Belajar. ... 28

2.4.1 Definisi Hasil Belajar. ... 28

2.4.2 faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar. ... 29

2.4.3 Pengukuran Hasil Belajar. ... 33

2.5 Mata Pelajaran Sejarar. ... 34

2.6 Studi Relevan. ... 36

2.7 Kerangka Berfikir. ... 38

2.8 Hipotesis Penelitian. ... 41

BAB III METODE PENELITIAN. ... 42

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 42

3.2 Subjek Penelitian ... 42

(13)

x

3.2.1 Populasi.. ... 42

3.2.2 Sampel. ... 43

3.3 Data dan Sumber Penelitian. ... 43

3.3.1 Data Kuantitatif... 43

3.3.2 Data Kualitatif... 44

3.3.3 Sumber Data. ... 45

3.4 Prosedur Penelitian ... 46

3.4.1 Perencanaan. ... 46

3.4.2 Implementasi Tindakan... 47

3.4.3 Observasi dan Evaluasi. ... 47

3.4.4 Analisis dan Refleksi. ... 48

3.5 Teknik Pengumpulan Data. ... 49

3.5.1 Observasi ... 50

3.5.2 Wawancara... 50

3.5.3 Catatan Lapangan. ... 50

3.5.4 Studi Dokumentasi. ... 51

3.6 Teknik Analisis Data ... 51

3.7 Kriteria Keberhasilan ... 52

3.8 Jadwal Penelitian ... 52

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN. ... 54

4.1 Profil Sekoalah Penelitian. ... 54

4.2 Deskripsi hasil Tindakan Tiap Siklus. ... 55

4.2.1 Hasil Penelitian Siklus I. ... 55

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus II... 72

4.2.3 Hasil Penelitian Siklus III. ... 91

(14)

xi

4.3 Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus. ... 108

4.4 Pembahasan.. ... 110

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. ... 115

5.1 Simpulan. ... 115

5.2 Impikasi. ... 115

5.3 Saran . ... 116

DAFTAR RUJUKAN ... 118

(15)

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan

2.1 Kerangka Berfikir ... 40

(16)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Persentase Nilai Ulangan Harian Sejarah Indonesia Kelas X IPA 1 ... 4

1.2 Persentase Nilai Ulangan Harian Sejarah Indonesia Kelas X IPA 2 ... 5

1.3 Persentase Nilai Ulangan Harian Sejarah Indonesia Kelas X IPS 1 ... 5

3.1 Jumlah Siswa Kelas X SMA PGRI 2 Kota Jambi ... 42

3.2 Interval Kualifikasi... 45

3.3 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ... 49

3.5 Kriteria Penafsiran Variabel Penelitian . ... 52

4.1 Keadaan Sarana Dan Prasarana SMA PGRI 2 Kota Jambi... 54

4.2 Hasil Observasi Danevaluasi Siklus I Dan Tindakan I. ... 58

4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I Tindakan I. ... 61

4.4 Hasil Observasi Danevaluasi Siklus I Dan Tindakan II. ... 66

4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus I Tindakan 2. ... 69

4.6 Hasil Observasi Danevaluasi Siklus II Dan Tindakan 3. ... 75

4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II Tindakan 3. ... 79

4.8 Hasil Observasi Danevaluasi Siklus II Dan Tindakan 4. ... 85

4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus II Tindakan 4. ... 88

4.10 Hasil Observasi Dan Evaluasi Siklus II Dan Tinndakan 5. ... 94

(17)

xiv

4.11 Hasil Belajar Siswa Siklus III Tindakan 5. ... 97

4.12 Hasil Observasi Danevaluasi Siklus III Dan Tinndakan 6. ... 102

4.13 Hasil Belajar Siswa Siklus III Tindakan 6. ... 105

4. 14 Perbandingan Antar Siklus. ... 109

(18)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Interaksi Media Kegiatan Belajar dan Bentuk Belajar.

14

4.1 Pelaksanaan siklus I Tindakan 1 guru sedang memberi materi scrapbook dari whatsapp kepada siswa yang kurang paham.

57

4.2 Pelaksanaan siklus I Tindakan 2 guru memberi materi scrapbook dari whatsapp dan memberikan petunjuk kepada siswa tentang pertanyaan .

...

65

4.3 pelaksanaan siklus II Tindakan 3 guru sedang memberikan materi scrapbook dari whatsapp dan menjelaskan materi kepada siswa yang kurang mengerti.

74 4.4 Pelaksanaan Siklus II Tindakan 4 siswa sedang membaca materi scrapbook

dari whatsapp dan mengawasi siswa mengerjakan pertanyaan.

84 4.5 guru mengabsen siswa dan memberikan materi scrapbook kepada siswa

melalui whatsapp.

93

4.6 guru menjelaskan materi scrapbook melalui alat infokus.

101

4.7 perbandingan hasil belajar sejarah siswa setiap Tindakan.

110

(19)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman

1. Surat Selesai Penelitian. ... 122

2. Absensi Kelas X Ipa 1. ... 123

3. Contoh Scrapbook Dari Aplikasi Photoshop. ... 124

4. Wawancara Bersama Siswa Dan Siswi Mengenai Media Scrapbook Kelas X. IPA 1. ... 125

5. Konsultasi Dengan Guru Sejarah Indonesia Mengenai Perangkat Pembelajaran Untuk Setiap Siklusnya. ... 126

6. Wawancaara Bersama Observer Penelitian. ... 127

7. Rencana Pembelajaran Siklus I. ... 128

8. Rencana Pembelajaran Siklus II. ... 132

9. Rencana Pembelajaran Siklus III. ... 136

10. Soal Evaluasi Setiap Siklus. ... 139

11. Wawancara Dengan Siswa Kelas X IPA 1. ... 154

12. Wawancara Dengan Observer Penelitian. ... 155

13. Rekapitulasi Nilai Setiap Siklus. ... 156

(20)

xvii

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003 pasal 1, “pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Di Provinsi Jambi terdapat banyak SMA Swasta yang di jadikan tempat dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar. Salah satunya SMA PGRI 2 Kota Jambi. SMA PGRI 2 Kota Jambi merupakan salah satu sekolah pendidikan dengan jenjang SMA di sebuah Provinsi di Kota Jambi yang terletak di Jelutung. SMA PGRI 2 Kota Jambi ini menjalankan kegiatannya berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jati diri PGRI tertulis dalam Anggaran Dasar PGRI Bab. III Pasal 3, hasil keputusan kongres PGRI XVIII 1998, dinyatakan bahwa PGRI adalah Organisasi perjuangan, organisasi profesi dan organisasi ketenagakerjaan yang berdasarkan Pancasila, bersifat Unitaristik Independent dan tidak berpolitik praktis. Sekolah ini No. SK. Pendirian pada tanggal 19 September 2019 dan sekolah ini memiliki akreditas B berdasarkan sertifikat 268/BAP- SM/IX/Jbi/2016 dan status sekolahnya yaitu swasta. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan, bahwa pendidikan bukan sekedar hanya dilaksanakan saja

(22)

kegiatannya. Akan tetapi, harus terdapat suatu tujuan tertentu agar tercapai pendidikan yang di tetapkan.

Untuk melaksanakan agar tercapainya suatu pendidikan, pemerintah melakukan upaya seperti mengubah kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013.

Dengan di berlakukan kebijakan dari pemerintah, SMA PGRI 2 Kota Jambi ini merupakan kurikulum 2013 sampai pada saat ini. Kurikulum 2013 ini dituntut untuk siswa-siswi nya untuk berperan aktif dalam belajar mengajar, dengan kata lain siswa-siswi belajar menggunakan pendekatan ilmiah. Sementara guru berperan sebagai fasilitator yakni sebagai pembimbing serta dalam sumber belajar siswa- siswi. Namun kemudian dengan munculnya Coronavirus Desease 2019 atau Covid- 19 kegiatan pembelajaran tatap muka dialihkan pada pembelajaran daring selama beberapa waktu. Hingga pada akhirnya dikeluarkan surat keputusan pemerintah yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan secara tatap muka terbatas. Artinya sekolah dapat melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah, namun harus membatasi jumlah siswa dalam kelas dan mempersingkat waktu pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian, interaksi antara guru dan siswa di dalam kelas akan sangat dibatasi.

Adanya pembagian 2 sesi pembelajaran di SMA PGRI 2 Kota Jambi dalam satu kelas tersebut. Maka guru harus mengulang lagi materi yang disampaikan pada sesi yang berbeda. Waktu belajar dihabiskan hanya untuk mengulang pembelajaran yang sama saja sehingga kegiatan belajar ini tidak menjadi efesien. Oleh karena itu, siswa menjadi kurang berminat atau kurang termotivasi dalam proses belajar.

Membuat suatu tujuan pembelajaran di sekolah saat ini tidak terpenuhi. Oleh sebab itu untuk lebih berminat lagi guru harus menggunakan media pembelajaran

(23)

semenarik mungkin, agar siswa tidak merasakan bosan pada saat belajar berlangsung.

Padal penelitian yangl dilakukan dil SMA PGRI 2 Kotal Jambi berdasarkanl pengamatan padal tanggal 12l Januari 2022 dilakukan observasil bersama ibu Musku Aini S.Pdl yaitu guru Mata Pelajaran Sejarah di kelas X MIPA 1 tersebut yang mana terdapat 25 Siswa. Pada saat peneliti mengamati proses pembelajaran yang ada di kelas tersebut. Pendidik yang mana pada saat itu proses belajar pada saat pandemic ini proses belajar nya seperti biasa dikarenakan sekolah tersebut sudah memenuhi protocol kesehatan. Pada saatl proses pembelajaranl para pendidikl menggunakan bukul cetak yangl disediakan olehl sekolah danl tidak semual peserta didikl memiliki bukul cetak ltersebut. Karena keterbatasanl buku cetakl yang adal di sekolah tersebut.

Permasalahan yang di temui dalam kelas X tersebut terdapat beberapa permasalahan yaitu seperti: Guru masih focus pada satu arah dimana guru lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dari pada peserta didiknya. Pada proses pembelajarannya bahan ajar dan media pembelajaran yang digunakan hanya buku cetak dan selama kegiatan berlangsung. Dan media pembelajaran yang digunakan belum mampu membantu peserta didik dalam memamahi suatu materi sehingga menyebabkan peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran. Kemudian peserta didik ini juga kurang mengerti dalam mengemukakan argumennya sendiri.

Pendidik jugal kurang terbatasan hanya 2 guru yang guru sejarah selebihnya itu guru dari mata pelajaran yang lain yang mengajarkan sejarah. Pendidik juga menerapkan menggunakan metode ceramah, sehingga siswa-siswi merasa bosan dan jenuh, ada pada saat mengajar peserta didik ada yang tidak memperhatikanl pada saat prosesl pembelajaran, merekal sibuk denganl kegiatan yangl lain. Maka

(24)

siswa-siswi banyak tidak paham dengan materi yang di sampaikan oleh pendidik.

Ada juga factor kegiatan belajar yang menjadi penghambat seperti sarana dan prasana pembelajaran berlangsung. Meskipun dil SMA PGRIl 2 Kota Jambil sudah menerapkan kurikuluml K13 untuk pembelajarannya tetapil penerapannya masihl belum dilakukanl sepenuh nya oleh pendidikl sehingga pesertal didik kurangl aktif dalaml proses lpembelajaran. Dengan melihatl permasalah yang terjadil para pendidikl perlu menggunakanl pembelajaran yangl lebih menarikl dan lkreatif.

Keberhasilan penerapan kurikulum 2013 dapat dilihat dari hasil belajar siswa-siswi yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) berdasarkan hasil observasi tanggal 12 Januari 2022 yang dilakukan oleh peneliti di SMA PGRI 2 Kota Jambi. KKM yang di tetapkan oleh SMA PGRI 2 Kota Jambi pada mata pelajaran sejarah Indonesia yaitu 70. Berikut data nilai ulangan harian siswa-siswi dari 3 kelas berbeda masih banyak di bawah rata-rata.

Tabel 1.1 Nilai harian kelas X IPA 1 pada matal pelajaran sejarahl Indonesia SMA PGRIl 2 Kotal Jambi ajaran 2021/2022

Nilai KKM Kelas X IPA

1

Presentase Kategori

≥ 70 Tuntas 8 32%

≤70 Tidak

Tuntas

17 68% Rendah

Jumlah 25 100%

(25)

Tabel 1.2 Nilai harian kelas X IPA 2 pada matal pelajaran sejarahl Indonesia SMA PGRIl 2 Kotal Jambi Ajaran 2021/2022

Nilai KKM Kelas X IPA

2

Presentase Kategori

≥ 70 Tuntas 7 31,82%

≤70 Tidak

Tuntas

15 68,18% Rendah

Jumlah 22 100%

Tabel 1.3 Nilai Harian kelas X IPS 1 pada mata pelajaran sejaran Indonesia SMA PGRI 2 Kota Jambi

Nilai KKM Kelas X IPS

1

Presentase Kategori

≥ 70 Tuntas 1 3,23%

≤70 Tidak

Tuntas

30 96,77% Rendah

Jumlah 31 100%

(sumber Guru pelajaran sejarah Indonesia kelas X.IPA 1, X.IPA 2, dan X.

IPS 1 SMA PGRI 2 Kota Jambi)

Berdasarkan data di atas, terdapat hasil tes berupa nilai harian dengan presentase ketuntasan hanya terdapat 45% dari 3 kelas tersebut. Belum mencapai kriteria ketuntasan yang di targetan minimal 70% dari siswa perkelas. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya siswa yang masih belum tuntas dalam belajarnya,

(26)

disebabkan oleh beberapa factor. Factor utama yaitu cara guru dalam mengajarkan siswa di dalam kelas masih menggunakan cara lama, yaitu hanya menggunakan media pembelajaran papan tulis saja. Dalam kelas guru sangat aktif dan siswa menjadi pasif dan tidak kreatif. Guru hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang pengajar yang merupakan sumber informasi satu-satunya bukan sebagai fasilitator belajar.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat mendorong siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar, dapat meningkatkan hasil belajar sejarah yang baik. Berdasarkan pengamatan awaldi SMA PGRI 2 Kota Jambi, guru hanya menggunakan metode ceramah dan menggunakan media pembelajaran dari buku dan lks saja karena kurangnya sarana dan prasarana yang kurang efektif dan efisien.

Hal ini berdampak pada materi pembelajaran , kurangnya hasil belajar siswa dan keaktifitas siswa dalam belajar sejarah.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa-siswi kelas X. IPA 1 atas nama Adellia Ramadhani, Aditiyanugraha, dan Guntur.

Berdasarkan hasil wawancara di peroleh informasi dari Adellia Ramadhani bahwa penyebab dari rendahnya hasil belajar pada ulangan harian terdapat bahwa tumbuhnya rasa bosan saat kegiatan belajar pada mata pelajaran sejarah Indonesia yang identic dengan mendengar guru ceramah di depan kelas pada saat menjelaskan mata pelajaran tersebut.menurut Aditiyanugraha penyebab dari rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran sejarah Indonesia yang di sebabkan oleh tulisan sehingga sulit memahami materi yang di berikan oleh guru, hanya berpatokan dengan buku cetak dan LKS sehingga siswa merasa jenuh dan bosan. Sedangkan, menurut Guntur menyatakan penyebab rendahnya hasil belajar sejarah Indonesia

(27)

yaitu guru hanya memberikan ringkasan pada materi yang ada di buku cetak tersebut mengakibatkan siswa merasa bosan menulis ringkasan serta sulit di pahami.

Berdasarkan hasil wawancara bersama siswa-siswi dan pengamatan langsung oleh peneliti. Disimpulkan bahwa factor rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran sejarah Indonesia diataranya; (1) Peran guru dalam pembelajaran sejarah Indonesia kurang karena pada saat mengajar guru hanya menggunakan metode ceramah saja tanpa menggunakan media pembelajaran. (2) peran siswa sangat kurang dalam proses belajar sejarah Indonesia berlangsung karena, siswa mudah merasa bosan dan kurang aktif dalam pembelajaran sejarah Indonesia.(3) mata pelajaran sejaran Indonesia hanya terpaku terhadap buku cetak dan LKS saja oleh sebab itu siswa identic dengan tulisan seperti ringkasan di buku tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa-siswa bahwa kurang nya efektivitas dalam media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam suatu proses pembelajaran berlangsung. Oleh sebab itu, hasil belajar sejarah Indonesia banyak yang tidak tuntas dan di bawah rata-rata KKM. Karena, siswanya kurang memahami dalam pembelajaran sejarah Indonesia tersebut. Untuk peningkatkan hasil belajar mata pelajaran sejarah Indonesia perlunya diterapkan media pembelajaran yang lebih menarik untuk di terapkan kepada siswanya salah satunya yaitu media pembelajaran scrapbook berbasis photoshop.

Media yang dapat menghantarkan materi pelajaran dengan baik merupakan media yang dilengkapi gambar-gambar yang sesuai dengan kenyataan (Rosihah &

Pamungkas, 2018). Seperti halnya dengan media scrapbook yang merupakan seni

(28)

menempel foto pada media kertas dan menghiasnya dengan menggunakan dekorasi, sehingga dapat menjadi karya yang lebih menarik (Putri, 2014). Scrapbook dapat dikembangkan menjadi media pembelajaran karena berbentuk buku yang di dalamnya terdapat gambar-gambar yang dihiasi dengan dekorasi tempelan yang kreatif dan unik sehingga materi mitigasi bencana alam kebakaran hutan dan lahan dapat tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu, scrapbook ini dapat dikembangkan menjadi media pembelajaran yang menarik untuk pembelajaran sejarah Indonesia.

Untuk melakukan pembuatan media pembelajaran scrapbook yaitu dengan berbasis photoshop. Program pembuatan digital scrapbook sudah banyak terdapat di internet sehingga memudahkan bagi siapa saja yang ingin membuat digital scrapbook. Digital scrapbook juga bisa dibuat melalui software photoshop.

Menurut Henky Prihatna (Nandari dan Purnama, 2013: 4) photoshop merupakan suatu software pengolah grafik yang telah banyak digunakan para desainer web dan grafis di dunia, melalui kemudahan menggunakan fasilitas pendukung dari berbagai sumber. Penerapan digital scrapbook berbasis photoshop ini merupakan pemanfaat kemajuan teknologi pada zaman sekarang, dengan eksistensi aplikasi dan internet yang ada di laptop dapat mempermudah dan membantu guru dalam pembuat media, minat peserta didik dalam suatu mata pelajaran juga dapat ditingkatkan dengan penerapan digital scrapbook berbasis photoshop, karena digital scrapbook berbasis photoshop ini dapat menampilkan materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru dalam bentuk teks dan gambar, sehingga dapat mempengaruhi minat peserta didik dan meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.

(29)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas berjudul “Penerapan Media Pembelajaran Scrapbook Berbasis Adobe Photoshop Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

Dalam Peningkatan Hasil Belajar Sejarah kelas X IPA 1 SMA PGRI 2 Kota Jambi”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan analisis yang terdapat pada latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran di kelas X IPA 1 antara lain:

1.2.1 Rendahnya tingkat Hasil Belajar siswa dibuktikan dengan kegiatan pembelajaran yang monoton, siswa yang kurang aktif, dan rendahnya minat untuk bertanya.

1.2.2 Rendahnya prestasi siswa terlihat dari hasil ulangan semester yang dilaksanakan di sekolah pada semester gasal.

1.2.3 Metode pembelajarannya membosankan, guru hanya menggunakan metode pembelajaran melalui ceramah, sehingga sulit untuk menarik perhatian dan retensi siswa.

1.2.4 Guru tidak mengunakan Media Pembelajaran yang menarik untuk di terapkan.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, terlihat jelas masalah terkait dengan judul penelitian sangat luas. Guna memperjelas pembahasan, penelitian ini difokuskan pada masalah yang yang bersangkutan dengan pembelajaran sejarah.

Penelitian berfokus pada permasalahan terkait Penerapan media Pembelajaran

(30)

Scrabook berbasis Photoshop dalam Peningkatan hasil belajarl siswa SMAl PGRI 2l Kota lJambi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pelaksanaan penggunaan media pembelajaran scrapbook berbasis photoshop pada mata pelajaran sejarah indonesia dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas X IPA 1 SMA PGRI 2 Kota Jambi”.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan media pembelajaran scrapbook berbasis photoshop pada mata pelajaran sejarah indonesia dalam peningkatan hasil belajarl siswa kelasl X IPA 1 SMAl PGRI 2l Kota lJambi.

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat unuk menambah dan meningkatkan pengetahuan tentang penerapan media scrapbook berbasis photoshop dalam peningkatan hasil belajar sejarah siswa.

1.6.2 Manfaat Praktis 1. Bagi siswa

Dengan adanya penelitian tindakan kelas dapat Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan, kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas. Di samping itu, hasil belajar siswa pun dapat peningkat belajar sejarahl kelas Xl SMA PGRIl 2 KOTAl JAMBI.

(31)

2. Bagi Peneliti

Menambah wawasan ilmu pengetahuan bidang pendidikan dan pengalaman serta bahan masukan dalam proses belajar suatu hari nanti.

3. Bagi guru

Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri. Guru tidak hanya menjadi penerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu sendiri berperan sebagai perancang dan pelaku perbaikan tersebut, sehingga diharapkan dapat menghasilkan teori-teori dan praktik-praktik pembelajaran.

4. Bagi sekolah

Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Dan Sekolah yang para gurunya memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan atau perbaikan kinerjanya secara profesional, maka sekolah tersebut akan berkembang pesat. Ada hubungan yang erat antara berkembangnya suatu sekolah dengan berkembangnya kemampuan guru.

(32)

12 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Pembelajaran

Padal bagian inil menjelaskan teoril-teori yangl berhubungan denganl media pembelajaranl meliputi : (al) Pengertian lMedia, (b) Ciri-ciri media Pembelajaran, (c) Manfaatl dan fungsil media:

2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran

Medial pembelajaran menurutl Steffi Adaml dan Muhammadl Taufik Syastral dalam (lTafonao, 2018:105l) media pembelajaranl yaitu segalal sesuatu baikl berupa fisikl maupun teknisl dalam prosesl pembelajaran yangl dapat membantul guru untukl mempermudah dalaml menyampaikan materil pelajaran kepadal siswa sehinggal memudahkan pencapaianl tujuan pembelajaranl yang telahl dirumuskan. Medial pembelajaran sebagail salah satul sarana pendukungl pembelajaran yangl dibutuhkan olehl guru, denganl media pembelajaranl dapat mempermudahl mempelajari danl membelajarkan sebuahl materi ataul sumber pembelajaranl kepada lsiswa. Secara letimologis, media berasall dari bahasal latin, merupakanl bentuk jamakl dari katal

“Medium” yangl berarti “ltengah”, perantara, ataul pengantara” Asyharl (2011:4l). Menurut Haryonol (2015:48l) media pembelajaranl merupakan sebagail segala sesuatul yang dapatl menyalurkan lpesan, dapat merangsangl pikiran, lperasaan, dan kemauanl siswa sehinggal dapat mendorongl terciptanya prosesl belajar untukl menambah informasil baru padal diri lsiswa.

(33)

Media memberikanl rangsangan bagil siswa untukl melaksanakan prosesl pembelajaran.

Munadhi (2013:7-8) mengatakan bahwa “media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”. Fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media pembelajaran interaktif yang berbasis komputer.

Berdasarkanl pendapat ldiatas, dapat diambill kesimpulan bahwal media pembelajaranl merupakan alatl yang digunakanl oleh seorangl guru untukl menyalurkan lpesan, merangsang lpikiran, perasaan, danl kemauan siswal sehingga terciptal lingkungan belajarl yang kondusifl dan prosesl pembelajaran yangl efisien danl efektif. Medial pembelajaran menjadil faktor yangl mendukung lpembelajaran, dikarenakan dalaml pembawaan medial pembelajaran banyakl memiliki lmanfaat.

(34)

Gambar 1.1 Interaksi media kegiatan belajar dan bentuk belajar mengajar

2.1.1 Manfaat Media Pembelajaran

Medial memilki manfaatl yang beragaml sesuai denganl jenis medial yang digunakanl dalam lpembelajaran, untuk merangsangl pikiran, lperasaan, dan kemauanl audiens danl siswa sehinggal dapat mendorongl pemahaman siswal dalam mengikutil suatu lpembelajaran. Media pembelajaranl digunakan dalaml rangka mengefektifkanl komunikasi danl interaksi antaral guru danl siswa dalaml proses pembelajaranl di sekolahl (Wati, l2016:3). Menurutl Asyhar (l2011:42) beberapal manfaat penggunaanl media pembelajaranl tersebut dijelaskanl sebagai lberikut:

1) dapatl memperluas cakrawalal sajian materil pembelajaran yangl diberikan dil kelas sepertil buku, fotol-foto danl nara lsumber.

2) pesertal didik akanl memperoleh pengalamanl beragam selamal proses

lpembelajaran.

3) memberikanl pengelaman belajarl yang konkretl dan langsungl kepada pesertal didik, sepertil kegiatan lkaryawisata, bank, industril dan lsebagainya.

Mengajar

(35)

4) medial pembelajaran menyajikanl sesuatu yangl sulit ldiadakan, dikunjungi, ataul dilihat olehl peserta ldidik, baik karenal ukurannya yangl terlalu besarl seperti tatal surya terlalul kecil sepertil virus danl kejadiannya sudahl lama sepertil terjadinya perangl uhud.

5) medial-media pembelajaranl dapat memberikanl informasi yangl akurat danl terbaru.

6) medial pembelajaran dapatl menambah kemenarikanl tampilan materil sehingga meningkatkanl motivasi danl minat pesertal didik untukl fokus mengkutil materi yangl di lsajikan.

7) medial pembelajaran dapatl merangsang pesertal didik berfikirl kritis.

8) penggunaanl media dapatl meningkatkan efisiensil proses lpembelajaran.

9) medial pembelajaran dapatl memecahkan masalahl pendidikan.

Menurutl Arsyad (l2009:63) menyimpulkanl pendapat beberapal ahli bahwal manfaat daril penggunaan medial pembelajaran sebagail berikut. lPertama, dapat memperjelasl penyajian pesanl dan informasil sehingga memperlancarl dan meningkatkanl proses danl hasil lajar. Kedua, dapatl meningkatkan danl mengarahkan perhatianl anak sehinggal dapat memunculkanl motivasi lbelajar, interaksi intensl yang lebihl antara siswal dan llingkungannya, dan memungkinkanl siswa belajarl mandiri sesuail dengan kemampuanl dan lminatnya. Ketiga, dapatl mengatasi keterbatasanl indra, ruangl dan lwaktu. Keempat, memberikanl pengalaman yangl sama kepadal tiap lsiswa. Pemanfaatan medial dalam pembelajaranl juga sangatl berpengaruh padal motivasi danl semangat belajarl siswa sehinggal diharapkan nantinyal dapat menunjangl keberhasilan lpembelajaran.

(36)

Dapatl disimpulkan dari manfaat medial pembelajaran yaitu suatu manfaat yang bisa untuk disampaikan kepada siswa untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

2.1.2 Fungsi Media Pembelajaran

Fungsil media pembelajaranl menurut Leviedl dan Lentzl dalam (lArsyad, 2007:16l) mengemukakan empatl fungsi medial pembelajaran medial pembelajaran khususnyal media visuall yaitu : 1l) fungsi atensil media visuall merupakan intil yaitu menarikl dan mengarahkanl perhatian pesertal didik untukl berkonsentrasi kepadal isi pelajaranl yang berkaitanl dengan maknal visual yangl ditampilkan ataul menyertai teksl materi lpelajaran, 2) fungsil afektif medial visual dapatl terlihat daril tingkat kenikmatanl peserta didikl terlihat daril temuan-temuanl penelitian yangl mengungkapkan bahwal lambing visuall atau gambarl memperlancar pencapaianl tujuan untukl memahami ataul mengingat informasil atau pesanl yang terkandungl dalam lgambar, 3) fungsil kompensatoris medial pembelajaran terlihatl dari hasill penelitian bahwal media visuall yang memberikanl konteks untukl memahami teksl membantu pesertal didik yangl lemah dalaml membaca untukl mengorganisasikan informasil dalam teksl dan lmengingatnya. Dengan katal lain medial pembelajaran berfungsil untuk mengakomodasikanl peserta Kegiatan Belajar Bentuk Belajar Mengajar Media Pembelajaran didikl yang lemahl dan lambatl menerima danl memahami isil pelajaran yangl disajikan denganl teks ataul disajikan secaral verbal.

Menurut McKownl dalam (lMiftah, 2013:85l) mengemukakan emaptl fungsi medial pembelajaran antaral lain : 1l) mengubah titikl berat pendidikanl formal, yangl artinya denganl media pembelajaranl yang tadinyal abstrak menjadil konkret, pembelajaranl yang tadinyal teoritis menjadil fungsional lpraktis, 2) membangkitkanl

(37)

motivasi lbelajar, dalam hall ini medial menjadi motivasil ekstrinsik bagil pembelajar sebabl penggunaan medial pembelajaran menjadil lebih menarikl dan memusatkanl perhatian lpembelajaran, 3) memberikanl kejelasan agarl pengetahuan danl pengalaman pembelajarl dapat lebihl jelas danl mudah dil mengerti makal media dapatl memperjelas hall itu, 4l) memberikan stimulasil belajar, terutamal rasa inginl tahu

lpebelajar. Daya inginl tahu perlul dirangsang agarl selalu timbull rasa inginl tahu yangl harus dipenuhil melalui penyediaanl media.

Menurutl Akbar dalaml (Sari, l2013:8) dil mana ial mengemukakan fungsil media pembelajaranl yaitu : 1l) fungsi atensil yang berartil untuk mengarahkanl perhatian siswal pada pelajaranl sehingga siswal dapat mengikutil pelajaran denganl kosentrasi, 2l) fungsi afeksil yaitu menghadirkanl suasana senangl siswa untukl mengikuti lpembelajaran, 3) kognisil yaitu menjadikanl media pembelajaranl sebagai alatl bantu bagil siswa dalaml mengingat informasil dan memahamil pelajaran.

2.1.3 Ciri-Ciri Media Pembelajaran

Ciril-ciri medial pembelajaran menurutl Oemar Hamalikl dalam (lTafonao, 2018:105l) adalah : 1l) media pembelajaranl identik denganl pengertian peragaanl yang berasall dari lkata , artinya suatul benda yangl dapat ldiraba, dilihat danl didengar danl yang dapatl diamati melaluil panca lindera, 2) tekananl utama terletakl pada bendal atau hall-hal yangl dapat dilihatl dan ldidengar, 3) medial pembelajaran digunakanl digunakan dalaml rangka hubunganl (komunikasi) dalaml pengajaran antaral guru danl siswa, 4l) media pembelajaranl adalah semacaml alat bantul belajar mengajarl baik dil dalam maupunl di luarl kelas, 5l) media pembelajaranl merupakan suatul

“perantara” (lmedium, media) danl digunakan dalaml rangka lbelajar, 6) medial pembelajaran mengandungl aspek, sebagail alat danl sebagai teknikl yang eratl

(38)

pertaliannya denganl metode lbelajar, 7) karenal itu, sebagail tindakan loperasional.

Menurut Gerlachl dan Elyl dalam (lRosnelli, 2015:57l) adapun ciril-ciri medial pembelajaran lyaitu: 1) ciril fiksatif yaitul menggambarkan medial merekam,

lmenyimpan, melestarikan, danl merekonstruksi suatul peristiwa ataul objek, 2l) ciri manipulatifl yakni memungkinkanl media mentransformasikanl suatu kejadianl atau

lobjek, 3) ciril distributive inil memungkinkan suatul objek ataul kejadian ditransportasikanl melalui lruang, dan secaral bersamaan kejadianl tersebut disajikanl tersebut disajikanl kepada sejumlahl besar siswal dengan stimulusl pengalaman yangl relative samal dengan kejadianl itu.

Menurut Arsyadl dalam (lSalahuddin, 2016:116l) menyatakan bahwal ciri-ciril media antaral lain : 1l) ciri fiksatifl yakni menggambarkanl kemampuan merekaml dan sebagainyal seperti lfotografi, video ltipe, disket computerl dan lfilm, 2) ciril manipulative yaitul transformasi suatul kejadian ataul obyek dimungkinkanl karena memilikil ciri manipulativel seperti misalnyal bagaimana prosesl larva menjadil kepompong kemudianl menjadi kupul-kupu dapatl dipercepat denganl teknik rekamanl fotografi, 3l) ciri distributivel adalah medial memungkinkan suatul obyek ataul kejadian ditransformasikanl melalui ruangl dan secaral bersamaan kejadianl tersebut disajikanl berdasarkan ciril-ciri ltertentu.

2.2 ScrapBook

2.2.1 Pengertian ScrapBook

Scrapbookl berasal daril dua katal yaitu scrapl dan lbook. Scrap didefinisikanl sebagai barangl sisa, lguntingan, atau lpotongan. Sedangkan bookl dapat diartikanl sebagai bukul atau llembaran.(Iva Hardiana, 2015: 4) Scrapbookl merupakan senil menempel barangl sisa sepertil kertas gambarl atau lfoto. Sejenis denganl keliping,

(39)

namunl tampilan scrapbook dibuatl lebih menarikl dan lmoderen. Scrapbook juga disebutl sebagai albuml untuk penyimpananl berbagai dokumentasil moment pentingl dalam kehidupanl seseorang. Medial scrapbook tergolong kedalaml jenis medial visual. lVisual, merupakan medial yang hanyal melibatkan inderal penglihatan, antaral lain medial cetak, lprototipe, serta medial realitas. Berdasarkanl pendapat menurutl ahli diatasl dapat disimpulkanl bahwa scrapbookl merupakan medial yang dibuatl dari bahanl guntingan ataul potongan berupal gambar maupunl foto danl diaplikasikan dil atas medial kertas. scrapbook tidakl hanya terdiril dari fotol atau gambarl saja, namunl juga terdapatl tulisan sebagail keterangan untukl memperjelas. scrapbook dapatl diartikan jugal sebagai bukul tempel yangl berisikan gambarl-gambar daril foto.

Menurutl Putri dalam scrapbook biasanyal digunakan untukl membuat albuml kenangan yangl memuat bukanl hanya fotol akan tetapil berbentuk klipingl atau catatanl penting yangl berhubungan denganl moment lpenting. scrapbook dapat dibuatl dengan handmadel atau seringl disebut denganl buatan ltangan, yang memungkinkanl dapat menyesuaikanl tema yangl diinginkan. scrapbook biasanyal dibuat untukl menyimpan memoril pengalaman berkesanl dalam hidupl seseorang, yangl isinya terdapatl tempelan fotol-foto ataul gambar hinggal tulisan. Senil ini dapatl dibuat sesuail selera sendiril yakni denganl menyatu padukanl tulisan, warnal dan hiasanl tertentu. Karyal unik inil mampu menarikl perhatian bagil anak-anakl maupun orangl dewasa karenal kelebihannya yangl indah secaral visual.

2.2.2 Fungsi dan Manfaat Scrapbook

(40)

Scrapbook memiliki bentukl media yangl unik sehinggal menyegarkan matal bila ldipandang, fungsi danl manfaat medial scrapbook terletakl pada beberapal kelebihan yangl dimiliki medial tersebut lyakni, menarik, scrapbook disusunl dari beragaml foto, lgambar, catatan lpenting, dan lainnyal pada beberapal hiasan.

Sehinggal tampilannya akanl terlihat indahl dan lmenarik. Bersifat realistisl dalam menjukkanl pokok lpembahasan, dengan scrapbook, kital dapat menyajikanl sebuah objekl yang terlihatl nyata melaluil gambar ataul foto. Sebabl foto bisal memberikan detaill pada bentukl gambar apal adanya, denganl begitu kital bisa lebihl gampang tahul dan mengingatnyal secra lebihl baik. Bisal mengatasi keterbatasanl waktu danl ruang, medial scrapbook yang dimanal solusi mengenail banyaknya peristiwal atau objekl yang sulitl secara langsungl disajikan danl sulit ldiulang. Mudah ldibuat, cara pembuatanl scrapbook tidaklah lsulit. Kita harusl mampu menyusunl dan memadul padankan antaral gambar, lcatatan, dan hiasanl sedemikian rupal (sederhana).

Sehingga anakl-anak maupunl orang dewasal akan mampul membuat scrapbookl sendiri. Bahanl-bahan yangl diperlukan dalaml pembuatan scrapbookl mudah dil dapatkan. Karenal kita bisal menggunakan barangl-barang yangl sudah tidakl terpakai ataul barang lbekas. Bahkan saatl ini sudahl tersedia bahanl khusus untukl membuat lscrapbook. Scrapbook dapatl dibuat ataul didesain sesuail keinginan

lpembuatnya. Misalnya lgambar, foto, lcatatan, warna, ltulisan, dan lainl sebagainya.(

Idal Rosihah andl Aan Subhanl Pamungkas, Jurnall Madrasah lIbtidaiyah, Vol. 4l No.

1l (October 2018l), h. l1405.) Media yangl 20 tahunl lalu berkembangl di lAmerika, kini telahl berkembang hampirl di seluruhl negara dil dunia sertal memiliki fungsil dan manfaatl dalam beberapal bentuk diantaranyal scrapbook biasal dipakai untukl kado ulangl tahun, fotol album, maharl pernikahan, danl sebagai medial pembelajaran.

(41)

Perkembanganl ilmu pengetahuanl menuntut untukl menciptakan sesuatul yang barul khususnya medial yang digunakanl dalam prosesl belajar mengajarl seperti medial scrapbook.

2.2.3 Karakteristik Scrapbook

Seiring Menurut Damayanti (2017) Terdapat beberapa karakteristik media scrapbook yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a) Data yang dimasukkan dalam scrapbook harus fokus pada pokok pembahasan atau materi yang diajarkan.

b) Tema harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.

c) Berbentuk buku.

d) Tidak terlalu banyak hiasan, karena tujuan utamanya adalah sebagai media dalam pembelajaran

2.2.3 Kelebihan dan kekurangan Scrapbook

Menurut Nurdiana & Murjainah (2018) media Scrapbook memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

a) Scrapbook mengatasi batasan ruang dan waktu;

b) Sifat konkrit dan lebih relistis menunjukkan pokok dari permasalahan yang dibahas;

c) Scrapbook Mencerminkan keunikan dari pemikiran hidup maupun aktivitas dari penulisnya;

d) Scrapbook dapat mengatasi keterbatasan dari pengamatan kita;

e) Bahan-bahan membuat scrapbook mudah didapat dan tanpa menggunakan peralatan khusus.

(42)

Menurut Nurdiana & Murjainah (2018) scrapbook memiliki beberapa kekurangan, yaitu :

a). Keterbatasan sumber dan keterampilan atau keahlian untuk dapat memanfaatkannya. Gambar dalam media scrapbook yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran;

b). Hanya menekankan pada persepsi indera mata

c).Memerlukan waktu yang lumayan lama dalam pembuatan scrapbook.

Menurut Satrianawati (2018) media by design memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan antara lain :

1. Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diingkan karena scrapbook dibuat berdasarkan rancangan individu atau dibuat sendiri.

2. Menumbuhkan kreatifitas: mampu membuat karya imajinatif dan mewujudkan ide-ide dalam menciptakan media pembelajaran.

3. Kebanggan institusi/personil: karena dengan banyaknya media pembelajaran yang dirancang sendiri oleh individu tersebut akan dapat membawa nama harum suatu instansi.

Disamping memiliki kelebihan, adapun juga Kekurangannya antara lain :

1. Menggunakan waktu yang lama, sesuai dengan kerumitan yang dibuat.

2. Menggunakan biaya yang tak sedikit

3. Menggunakan tenaga serta dituntut untuk berfikir keras agar dapat membuat media sesuai Harapan.

Adapun kelebihan yang dimiliki oleh media scrapbook diantaranya yaitu:

(43)

1) Scrapbook mencerminkan keunikan dari pemikiran pembuatnya.

2) Sifatya konkret dan lebih realitas karena menggunakan media visual foto.

3) Media scrapbook dapat mengatasi permasalahan ruang dan waktu.

4) Media scrapbook mengatasi keterbatasan pengamatan kita mengenai hal-hal yang sulit ditangkap oleh panca indra.

5) Bahan pembuatan scrapbook mudah ditemukan dan bahan yang digunakan pun aman. (Yukeu Haryanve, dkk., 2015:4),

Selain itu, media scrapbook ini juga memiliki kelemahan dalam penggunaannya, yakni:

1. Menekankan pada penggunaan indra penglihatan.

2. Gambar yang disajikan terlalu kompleks sehingga kurang efektif.

3. Pembuatan media scrapbook memerlukan waktu yang cukup lama.

4. Keterbatasan sumber dan keterampilan kejelian untuk dapat memanfaatkannya. (Ibid)

2.2.4 Langkah-Langkah Penggunaan Media Scrapbook

Saat proses konseling berlangsung, penggunaan media scrapbook sebagai berikut:

a. Konselor menyampaikan tujuan konseling yang menggunakan terapi expressive writing dan media scrapbook.

b. Konselor menjelaskan proses apa saja yang akan dilalui oleh konseli selama konseling berlangsung.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai wajar (fair value) pada ruas Jalan Trans Darame, KH Achmad Syukur, Merdeka, Dermaga Ferry di Wilayah Kabupaten

ABSTRAK: Ria Kartika Sari : Pengaruh Model Survey-Question-Read-Recited-Review (SQ3R) Terhadap Kemampuan Menjawab Pertanyaan Tentang Isi Teks Agak Panjang Yang

Obyek ukur adalah komponen sistem pengukuran yang harus dicari karakteristik dimensionalnya, misal panjang, jarak, diameter, sudut, kekasaran permukaan dst, agar

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 401 ayat (1) Undang- Undang Nomor 23 Tahun

Pelita Nusantara Rayayaitu dengan mendirikan “Crushing Plant”untuk memecahkan material sesuai ukuran yang diinginkan oleh perusahaan.Masalah yang sering timbul pada unit Peremuk

penerapan model pengajaran langsung untuk kelas control disesuaikan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Langkah-langkah pembelajarannya

Bila obat FOI yang diresepkan oleh dokter tidak ada di Apotek atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang bekerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia, maka Apotek

The Implantation of Diponegoro‟s value struggle in Social Learning as Character Education (A case study at Junior Secondary School Diponegoro Depok). Advisors I: