• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan mengembangkan karakter sesuai dengan nilai-nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia kerja yang ditekuni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan mengembangkan karakter sesuai dengan nilai-nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia kerja yang ditekuni"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

II-1 BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK/MAK

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 50 Tahun 2020, Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan pembelajaran bagi peserta didik SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.

PKL merupakan metode pembelajaran yang ditujukan terutama untuk mengajarkan proses-proses yang para ahli terapkan dalam menangani tugas- tugas yang kompleks di dunia kerja. Metode pembelajaran ini merupakan cara belajar melalui pengalaman untuk memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terjadi di dunia kerja yang relevan dengan kompetensi yang dipilih oleh peserta didik.

2.1.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK/MAK

Secara umum praktik kerja lapangan (PKL) bertujuan mempersiapkan dan membina calon lulusan baik secara struktural maupun secara fungsional, yang memiliki budaya kerja. Harapan dari pelaksanaan Program PKL ini dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan rasa percaya diri untuk siap kerja ketika memasuki dunia kerja.

Secara Operasional tujuan praktik kerja lapangan (PKL) adalah sebagai berikut.

1. Memberikan pengalaman kerja secara langsung/nyata kepada peserta didik dalam rangka menanamkan dan menginternalisasi iklim kerja

(2)

positif yang berorientasi pada peduli mutu, waktu, proses, biaya, dan hasil kerja.

2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan mengembangkan karakter sesuai dengan nilai-nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di dunia kerja yang ditekuni.

3. Menghasilkan lulusan yang kompeten, yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

4. Memperoleh hubungan keterkaitan dan kesepadanan (Link and Match) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK/MAK ) dengan dunia kerja.

5. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan lulusan yang berkualitas dan profesional.

6. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan dan pelatihan.

7. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.

8. Memenuhui hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar kompetensi lulusan.

9. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK/MAK dan Institusi Pasangan yang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK/MAK ) dengan program pelatihan penguasaan keahlian di dunia kerja.

(3)

2.1.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK/MAK

Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK/MAK sebagai berikut.

1. Manfaat bagi peserta didik

a. Meningkatkan kompetensi keahlian yang telah diperoleh di sekolah.

b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman kerja secara langsung/nyata dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.

c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos kerja yang tinggi sesuai budaya kerja di dunia usaha/industri.

d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari.

e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/arahan pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.

f. Memperkuat kepribadian yang berkarater sesuai dengan tuntutan nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industri.

g. Hasil belajar peserta PKL akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya secara berkelanjutan.

2. Manfaat bagi sekolah

a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara sekolah dan dunia kerja.

b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung selama PKL.

c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan, proses

(4)

pembelajaran, teaching factory, pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.

d. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter secara terencana dan implementatif, khususnya nilai-nilai karakter budaya industri.

2.1.3. Perencanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK/MAK

Proses perencanaan PKL dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.

1. Pemetaan Kompetensi

Pemetaan kompetensi merupakan proses analisis kompetensi peserta didik SMK/MAK berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dari mata pelajaran pada kompetensi keahlian yang dapat dilaksanakan di dunia kerja. Proses pemetaan tersebut dilaksanakan berdasarkan peluang pembelajaran praktik di masing- masing dunia kerja. Pemetaan kompetensi peserta didik SMK/MAK terhadap persyaratan dunia kerja bertujuan untuk memperoleh kesesuaian antara kebutuhan dunia kerja dan kompetensi peserta didik yang diajarkan di sekolah.

2. Penetapan Lokasi PKL

Penetapan lokasi dilaksanakan berdasarkan hasil kerja sama SMK/MAK dengan dunia kerja. Hal yang digunakan sebagai dasar dalam penetapan PKL adalah ketersedian kompetensi pada jabatan atau jenis perkerjaan di dunia kerja dan kapasitas dunia kerja menerima peserta PKL. Kompetensi yang ada

Gambar 2.1

proses perencanaan PKL SMK/MAK

(5)

di sekolah disesuaikan dengan data yang diperoleh dari dunia kerja yang selanjutnya dilaksanakan penetapan lokasi. Hal tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan daya dukung dan sumber daya yang dimiliki sekolah dan institusi dunia kerja.

3. Penetapan Waktu dan Jangka Waktu PKL

Penetapan jangka waktu PKL dapat dilaksanakan selama 6 bulan. waktu pelaksanaan PKL di dunia kerja disepakati oleh satuan pendidikan dan instansi di dunia kerja. Waktu kerja peserta PKL sesuai dengan jam kerja di tempat PKL.

PKL tidak diperbolehkan dilaksanakan pada hari libur nasional bagi dunia kerja, kecuali dunia kerja yang berkaitan dengan pelayanan umum. Jika tempat PKL memberlakukan sistem kerja shift, peserta PKL tidak diperbolehkan ditugasi pada shift malam.

4. Pemetaan Penempatan Peserta Didik Sesuai Kompetensi

Pemetaan penempatan peserta didik sesuai kompetensi merupakan proses lanjutan dari hasil pemetaan kompetensi yang disesuaikan dengan situasi dan kesediaan sumber daya di institusi dunia kerja.

5. Penetapan Pembimbing PKL

Penetapan pembimbing PKL merupakan proses penetapan pembimbing yang terdiri atas guru pembimbing dari sekolah dan pembimbing dari dunia kerja (instruktur). Pembimbing dari pihak sekolah adalah seorang guru yang bertanggung jawab atas pembelajaran kompetensi peserta didik atau guru lain yang ditugasi untuk keperluan tersebut. Instruktur merupakan pembimbing dari pihak dunia kerja yang bertindak mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di dunia kerja.

(6)

6. Pembekalan Peserta Didik

Program pembekalan PKL yang diberikan kepada peserta didik bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik di dunia kerja.

2.1.4. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK/MAK

Proses pelaksanaan PKL dilaksanakan sesuai dengan alur berikut.

1. Penempatan Peserta Didik di Dunia Kerja Sesuai Kompetensi

Berdasarkan proses pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, dan penyesuaian dengan kebutuhan sumber daya dunia kerja, proses selanjutnya adalah penempatan peserta didik di institusi dunia kerja sesuai dengan kesepakatan antara sekolah dengan institusi pasangan.

2. Orientasi di Tempat PKL

Sebelum melaksanakan PKL, para peserta PKL akan menjalani masa orientasi kerja yang dilaksanakan oleh instruktur dan guru pembimbing. Masa orientasi kerja merupakan pengenalan tentang dunia kerja kepada peserta PKL. Pada masa orientasi kerja, para peserta PKL akan mendapatkan materi pembekalan yang meliputi profil perusahaan, tata tertib perusahaan, manajemen resiko, kesehatan, keselamatan kerja, gambaran tentang situasi sosiokultural lingkungan, dan aspek kompetensi yang dinilai selama PKL. Materi

Gambar 2.2

pelaksanaan PKL SMK/MAK

(7)

pembekalan masa orientasi kerja dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku di institusi tempat peserta melaksanakan PKL.

3. Pelaksanaan PKL

Pelaksanaan PKL merupakan proses belajar di dunia kerja dengan mengaplikasikan teori dan praktik yang dilakukan di sekolah. Perserta didik melaksanakan praktik kerja secara langsung sesuai dengan bimbingan dan arahan instruktur. Proses pelaksanaan praktik kerja akan dievaluasi oleh instruktur di tempat kerja.

4. Pementoran oleh Instruktur

Pementoran dilakukan oleh Instruktur kepada peserta PKL. Tujuan pementoran ini adalah sebagai sarana internalisasi tugas pekerjaan yang diberikan kepada peserta PKL di dunia kerja. (Kemendikbud pedoman PKL 2022).

2.2. UP

Unified Process merupakan suatu model pengembangan sistem secara Object Oriented atau berorientasi objek dan dilakukan secara iteratif (berulang) sehingga pada proses pengembangannya bisa dilakukan perbaikan-perbaikan untuk iterasi selanjutnya. Metode ini menggunakan unifed modeling language (UML) sebagai tools yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek.

2.2.1 Fase UP

Fase UP memiliki 4 fase dalam pengembanganya diantaranya fase inception, elaboration, construction dan transition berikut gambar alur hidup metode UP :

(8)

Fase UP

 Inception

Pada fase ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan analisi kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak, berupa rancangan arsitektural dan use case.

 Elaboration

Pada fase ini dilakukan perancangan perangkat lunak mulai dari menspesifikasikan fitur perangkat lunak hingga perilisan prototype.

 Construction

Mengimplementasikan rancangan perangkat lunak yang telah dibuat dilakukan pada fase ini.

 Transition/transisi

Instalasi dan sosialisasi perangkat lunak dilakukan pada fase ini.

Gambar 2.3 Fase dalam unified process (Jim Arlow & Ila Neustadt, 2001)

(9)

2.3. Website

Website merupakan sebuah media yang memiliki banyak halaman yang saling terhubung (hyperlink), dimana website memiliki fungsi dalam memberikan informasi berupa teks, gambar, video, suara dan animasi atau penggabungan dari semuanya. Elgamar (2020:3).

2.3.1 Hypertext Preprocessor (PHP)

Supono dan Putratama (2016:3) mengemukakan bahwa ”PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah suatu bahasa pemrograman yang digunakan untuk menerjemahkan baris kode program menjadi kode mesin yang dapat dimengerti oleh komputer yang berbasis server-side yang dapat ditambahkan ke dalam HTML”.

Sedangkan, menurut Ahmad Solichin (2016:11) mengemukakan bahwa “PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis web yang ditulis oleh dan untuk pengembang web”. PHP merupakan bahasa (script) pemrograman yang sering digunakan pada sisi server sebuah web.

Dari kumpulan kutipan diatas menerangkan bahwa hypertext preprocessor (PHP) merupakan sebuah bahasa pemograman yang dipakai programmer untuk membuat atau mengembangkan aplikasi berbasih web dan bersifat open souce.

2.3.2 Framework

Framework merupakan perangkat lunak yang mulai menjadi pilihan untuk membuat suatu aplikasi (Andresta Ramadhan, 2008).

Sedangkan framework menurut (Jhonson, 2009), adalah suatu aplikasi yang dapat digunakan ulang untuk membuat bermacam-macam aplikasi

(10)

2.3.3 CodeIgneter

CodeIgniter merupakan aplikasi open source berupa framework PHP dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun aplikasi web dinamis dengan cepat dan mudah. CodeIgniter memiliki desain dan struktur file yang sederhana, didukung dengan dokumentasi yang lengkap sehingga framework ini lebih mudah dipelajari.

CodeIgniter ini memungkinkan para pengembang untuk menggunakan framework secara parsial atau secara keseluruhan. Artinya bahwa CodeIgniter masih memberi kebebasan kepada para pengembang untuk menulis bagian-bagian kode tertentu di dalam aplikasi menggunakan cara konvensional atau dengan syntax umum didalam PHP, tidak harus menggunakan aturan penulisan kode di CodeIgniter . (Septian, 2011).

2.4. Basis Data

Menurut Indrajani (2015:70), “basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan didesain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh suatu organisasi”.

Menurut Jayanti dan Sumiari (2018:2), “basis data merupakan data yang terintegrasi, yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan data yang dapat didesain dan berintegrasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna atau organisasi.

(11)

2.4.1. Database Management System (DBMS)

"Database Management System (DBMS atau DMS) adalah paket perangkat lunak yang komplek digunakan untuk memanipulasi

databse”(Jogiyanto,1995:8720).

Database Management System adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna dapat mendefinisikan, membuat, merawat, dan mengatur akses ke Basis Data. Biasanya DBMS memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan Database melalui sebuah Data Definition Language (DDL), menspesifikasikan tipe data, struktur dan batasan pada data yang disimpan pada Database. Kemudian juga memungkinkan insert, update, delete, dan mengambil data dari Database melalui Data Manipulation Language (DML), mempunyai pusat penyimpanan untuk semua data dan deskripsi data memungkinkan DML untuk menyediakan fasilitas umum untuk data tersebut yang umumnya disebut bahasa query (Connolly & Begg, 2010:6).

2.4.2. MySql

MySql adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia. MySQL merupakan server basis data dimana pemprosesan data terjadi di server, dan client hanya mengirimkan data serta meminta data. Oleh karena pemprosesan terjadi di server sehingga pengaksesan data tidak terbatas (Solihin, 2010: 10).

2.5. UML

Menurut Nugroho (2010:6), “Unified Modelling Language (Uml) adalah

‘bahasa’ pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma

‘berorientasi objek’. Pemodelan (modelling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami”.

(12)

Menurut Braun, al. 2001 Unified Modelling Language (Uml) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan memdikumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual. Juga merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah sebuah Bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis objek.

2.5.1. Use Case Diagram

Menurut Satzinger dalam Triandini dan I Gede Suartika (2012:17) mendeskripsikan bahwa, “Use Case adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh sistem, biasanya dalam menaggapi permintaan dari pengguna sistem”.

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2014:155) mendefinisikan bahwa, “Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat”.

Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan Use Case Diagram adalah kegiatan interaksi yang saling berkaitan antara sistem dan aktor.

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Actor

Seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang sedang kita kembangkan.

2

Dependency

Umumnya penggunaan dependency digunakan untuk menunjukkan operasi pada suatu class yang

Tabel 2.1 simbol Usecase

(13)

menggunakan class yang lain.

3 Generalization

Relasi generalization sepadan dengan sebuah relasi inheritance pada konsep berorientasi objek.

4 Include

Relasi cakupan memungkinkan suatu Use Case untuk menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh Use Case yang lainnya.

5 Extend

Memungkinkan suatu Use Case memiliki kemungkinan untuk memperluas fungsional yang disediakan Use Case yang lainnya.

6

Association

Melambangkan tipe- tipe relationship dan juga dapat

menampilkan hukum- hukum multiplisitas pada sebuah

relationship (Contoh:

One-to-one, one-to- many, many-to-many).

7 System

Menspesifikasikan paket yang

menampilkan sistem secara terbatas.

8 Use Case

Peringkat Tertinggi dari fungsional yang dimiliki sistem.

9 Collaboration

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemen- elemennya (sinergi).

10

Note

Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi.

(14)

2.5.2. Activity Diagram

Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2014:161) mendeskripsikan bahwa, “Activity Diagram adalah menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis”.

Menurut Nugroho (2010:62) mendeskripsikan bahwa, “Diagram aktivitas (Activity Diagram) sesungguhnya merupakan bentuk khusus dari state machine yang bertujuan memodelkan komputasi-komputasi dan aliran-aliran kerja yang terjadi dalam sistem/perangkat lunak yang sedang dikembangkan”.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan, Activity Diagram adalah menggambarkan aliran aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang.

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Activity

memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas antarmuka saling berinteraksi satu sama lain.

2 Action

State dari sistem yang

mencerminkan eksekusi dari suatu aksi.

3 Initial Node

bagaimana objek dibentuk atau di awali

4 Activity Final Node

bagaimana objek dibentuk dan dihancurkan.

5 Fork Node

suatu aliran yang pada tahap tertentu berubah menjadi beberapa aliran.

Tabel 2.2 simbol activity diagram

(15)

2.5.3. Sequence Diagram

Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada sekuensi sebuah use case atau operasi.

SIMBOL KETERANGAN

Aktor nama aktor Nama aktor

orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang , tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal fase nama aktor.

garis hidup/lifeline l

l

menyatakan kehidupan suatu objek.

Objek

Nama objek : nama kelas

menyatakan objek yang berinterakasi pesan.

Waktu aktif menyatakan objek yang dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan.

pesan tipe call 1 : nama_metode()

menyatakan suatu objek memanggil operasi/ metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri,

1: nama_metode()

arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.

Pesan tipe sen 1 : masukan

menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah

mengarah pada objek yang dikirim.

Pesan tipe return 1 : keluaran - - - ->

menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.

Tabel 2.3

simbol squence diagram

(16)

2.5.4. Class Diagram

Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.

NO GAMBAR NAMA KETERANGAN

1 Generalization

hubungan dimana objek anak (descendent) berbabagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya.

2

Nary Association

upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih 2 objek.

3 Class

himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.

4 Colaboration

deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor.

5 Realization operasi yang benar-benar

dilakukan oleh suatu objek.

6 Dependency

hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanyan elemen yang tidak mandiri.

7 Association

apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.

Tabel 2.4 simbol class diagram

Referensi

Dokumen terkait

Dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2004 tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja maka Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 tahun 2001

Given that the portfolio of assets with strictly positive weights is itself equivalent to a shortsale-unconstrained portfolio, this implies that the optimal

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini

Achmadi. Ideologi Pendidikan Islam. Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Afifudin, & Saebani. Metodologi Penelitian Kualitatif. Banding: CV.Pustaka Setia. Metodologi Pengajaran

Jumlah temuan ketidakpatuhan kementerian/ lembaga terhadap peraturan perundang- undangan tidak berpengaruh positif terhadap jumlah kasus korupsi, hasil ini tidak sesuai

Tujuan dari PKM-M ini adalah mengenalkan alfabet pada Anak Usia Dini (AUD) khususnya anak usia 4-6 tahun melalui media permainan edukatif ular tangga alfabet 4D

Pemerintah daerah sendiri telah berupaya untuk meningkatkan kualitas anak, dengan menerapkan Pengarusutamaan Hak Anak (yang selanjutnya disebut PUHA), yaitu suatu

Untuk itu dibutuhkan komitmen yang kuat untuk mempertahankan perilaku kepatuhan diet dari individu (Kamran et al., 2015). Diit hipertensi merupakan salah satu metode