• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN BUBUK KOPI KEDELAI HITAM ( Malika ) DENGAN PENAMBAHAN JAHE KUNING (Glycine soja sieb & Zingiber officinale ).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN BUBUK KOPI KEDELAI HITAM ( Malika ) DENGAN PENAMBAHAN JAHE KUNING (Glycine soja sieb & Zingiber officinale )."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia.

Kedelai hitam adalah jenis biji – bijian dari salah satu varietas dari

kedelai yang banyak ditemui dalam pembuatan kecap manis. Kedelai hitam

memang tidak sepupoler dengan kedelai putih. Penggunaan kedelai hitam

juga masih terbatas untuk pengolahan kecap manis saja. Berbeda jauh

dengan kedelai putih yang memiliki banyak kegunaan seperti pembuatan

tempe, tahu, sari kedelai dll. Kandungan yang terdapat pada kedelai hitam

salah satunya adalah adanya zat antioksidan yang cukup tinggi sehingga

sangat bermanfaat bagi tubuh untuk mencegah berbagai jenis penyakit

seperti kanker, jantung, kolesterol dan berbagai jenis penyakit lainnya.

Kedelai hitam juga bermanfaat bagi Ibu yang ingin memiliki anak karena

dapat meningkatkan kesuburan pada rahim Ibu. Selain itu, disebagian

negara Asia kedelai hitam juga dapat dimanfaatkan sabagai obat diet alami.

Bila dibandingkan dengan kedelai putih biasa, kedelai hitam jauh lebih

banyak kandungan antioksidannya dibandingkan dengan kedelai putih.

Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan tanaman rempah yang

dimanfaatkan sebagai minuman atau campuran pada berbagai bahan pangan.

Rasa jahe yang pedas bila dibuat minuman bisa memberikan sensasi sebagai

pelega dan penyegar tenggorokan, juga bisa memberikan rasa hangat pada

tubuh. Selain sebagai penyedap makanan dan minuman, rimpang jahe juga

berkhasiat sebagai obat-obatan. Saat ini jahe banyak dimanfaatkan untuk

(2)

2

asupan makanan, industri makanan/minuman, atau bahan obat. Oleh karena itu, rimpang jahe juga banyak dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Dari penelitian ini penulis akan membuat inovasi baru dari kedelai hitam

yaitu dengan mengolah kedelai hitam menjadi bubuk kopi kedelai hitam

dengan penambahan jahe kuning. Dimana bubuk ini nantinya akan dapat

dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia dengan cara diseduh dengan

air hangat serta ditambahkan sedikit gula lalu dapat diminum. Olahan ini

dapat disebut dengan kopi kedelai hitam dengan tambahan jahe kuning.

Berdasarkan hasil temuan diatas, penulis merasa tetarik untuk membuktikannya secara objektif sekaligus menindak lanjutinya dalam penelitian dengan jugul “ PEMBUATAN BUBUK KOPI KEDELAI HITAM MALIKA DENGAN PENAMBAHAN JAHE KUNING “

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimanakah cara pembuatan bubuk kopi kedelai hitam dengan menambahkan jahe kuning?

2. Apakah kandungan yang terdapat dalam bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning ?

3. Bagaimana karakteristik bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning ?

1.3 Batasan masalah

Untuk membatasai suatu penelitian agar tidak terlalu melebar jauh

dari latar belakang dan rumusan masalah. Pembuatan bubuk kedelai hitam

dengan penambahan jahe kuning pada batas cara pembuatan, pengolahan

manjadi kopi, kandungan serta karakteristik yang terdapat pada bubuk

kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning serta karakteristik yang

(3)

3

1.4 Tujuan

Adapun Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah :

a) Melakukan inovasi pembuatan bubuk kopi dengan penambahan jahe kuning dari biji kedelai hitam malika

b) Mengetahui kandungan bubuk kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning

c) Mengetahui karakteristik bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning

d) Dengan membuat bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning ini diharapkan dapat menambah pengalaman dibidang pemanfaatan hasil pertanian selanjutnya.

Sedangkan tujuan secara umum pembuata Tugas Akhir ini adalah Sebagai satu syarat guna menyelesaikan Program Diploma II (D.2) Jurusan Teknologi Hasil Pertanian yang telah ditetapkan oleh Akademi Komunitas Kabupaten Madiun Program Studi Diluar Domisili (PDD) Universitas Sebelas Maret Surakarta.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat dari Tugas Akhir pembuatan bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning adalah :

a) Agar pembaca mengetahui manfaat lain dari biji kedelai hitam selain diolah menjadi kecap

b) Agar pembaca mengetahui kandungan apa saja yang terdapat pada bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning

c) Sebagai pedoman kepada pembaca agar dapat menambah varian baru dalam pembuatan bubuk kopi kedelai hitam.

d) Dapat membuat seseorang yang tidak menyukai kopi murni menyukai kopi dengan bahan dasar yang berbeda kedelai hitam

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi masyarakat dalam pembuatan susu kedelai dengan penambahan sari jahe merah sebagai pengawet alami yang menghambat

Penambahan ekstrak jahe 3% lebih disukai oleh konsumen daripada dengan konsentrasi lainnya, karena penambahan ekstrak jahe yang lebih tinggi dapat mengurangi rasa serta aroma

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa air rebusan kedelai hitam dapat menurunkan kadar trigliserida, kolesterol total, dan LDL namun tidak dapat meningkatkan kadar HDL

Hasil uji deskriptif yang dapat dilihat pada Tabel 6 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi penambahan ekstrak jahe merah terhadap bubuk instan akar alang- alang maka

Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai Januari 2017, meliputi pembuatan es krim dengan substitusi sari kedelai hitam, pengukuran kadar protein,

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa air rebusan biji kedelai hitam tanpa kulit biji dengan dosis setara 4,5 g kacang kedelai hitam/kg BB, dengan frekuensi dua kali sehari

Kelompok uji diberi terapi ekstrak etanol biji kedelai hitam tanpa kulit biji dosis 0,379 mg/kg BB dengan frekuensi pemberian sekali sehari selama 7 hari, sedangkan kelompok