• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGGUNAAN SARANA PRASARANA OLAHRAGA PADA MATA PELAJARAN PENJAS ORKES KAITANNYA DENGAN HASIL BELAJAR MOTORIK : Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINGKAT PENGGUNAAN SARANA PRASARANA OLAHRAGA PADA MATA PELAJARAN PENJAS ORKES KAITANNYA DENGAN HASIL BELAJAR MOTORIK : Studi Deskriptif terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

Tubagus Iwan Ridwanullah NIM 0900520

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

TUBAGUS IWAN RIDWANULLAH NIM 0900520

TINGKAT PENGGUNAAN SARANA PRASARANA OLAHRADA PADA MATA PELAJARAN PENJAS ORKES KAITANNYA DENGAN HASIL

BELAJAR MOTORIK

(Study Deskriptif terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Tahun Ajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING Pembimbing I

Dr. R Boyke Mulyana, M.Pd. NIP 19621231989031001

Pembimbing II

Drs. Dudung Hasanudin Ch. NIP 196003151987031002

Mengetahui,

Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia Ketua

(3)

Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Or Kaitannya dengan Hasil Belajar Motorik (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas X Sma Negeri 11

Pandeglang Tahun Ajaran 2013/2014) ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2014

(4)
(5)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ………. i

UCAPAN TERIMA KASIH ………... ii

ABSTRAK ……… iv

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ……… vii

DAFTAR GRAFIK ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………... ix

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah Penelitian…….……….. 7

C. Tujuan Penelitian ……… 7

D. Manfaat Penelitian ……….. 8

E. Struktur Organisasi Penelitian ………... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 10 A. Kajian Pustaka …...………... B. Kerangka Pemikiran ………...……… 10 41 C. Hipotesis…………..………. 42

BAB III METODE PENELITIAN ………. 43

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ……….. 43

(6)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional Variabel ……… 45

D. Instrumen Penelitian ………... 46

E. Pengembangan Instrumen Penelitian .………. 47

F. Teknik Analisa Data ………... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………..……. 60

A. Hasil Penelitian ………... 60

B. Pembahasan ………..……….. 64

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……….. 71

A. Kesimpulan ………. 71

B. Rekomendasi ……….. 71

DAFTAR PUSTAKA ………... 73

LAMPIRAN ………..

RIWAYAT HIDUP………...

77

(7)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Nilai Praktik Penjas Or Siswa X 2 Kartika Siliwangi 6

2.1 Indikator belajar motorik 32

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Jumlah Peserta Didik Kelas X SMA

Negeri 11 Pandeglang

43

3.2 Kisi Kisi InstrumenTingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga

Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang

47

3.3 Kriteria Penyekoran Instrumen Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana

Olahraga

50

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana

Olahraga

52

3.5 Kisi Kisi Instrumen (Uji Validitas) Tingkat Penggunaan Sarana

Prasarana Olahraga Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang

52

3.6 Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen 55

3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tingkat Penggunaan Sarana

Prasarana Olahraga pada Mata Pelajaran Penjas Or Siswa Kelas X

SMA Negeri 11 Pandeglang

56

3.8 Kategorisasi Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga 57

3.9 Kategorisasi Hasil Belajar Motorik Siswa 58

3.10 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi 58

4.1 Profil Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Siswa 60

4.2 Profil Hasil Belajar Motorik Siswa Kelas X SMA Negeri

11Pandeglang Tahun Ajaran 2013/2014

62

(8)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik Hal

4.1 Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Siswa 61

(9)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

A Lampiran 1 : Surat Penelitian 77

B Lampiran 2 : Instrumen Penelitian 78

C Lampiran 3 : Pengolahan Data 79

(10)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Tubagus Iwan Ridwanullah. 2014. Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga pada Mata Pelajaran Penjas Orkes Kaitannya dengan Hasil Belajar Motorik (Studi Deskriptif Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Tahun Ajaran 2013/2014).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada keterkaitan tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga dengan hasil belajar motorik pada mata pejaran Penjas Or di kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Tahun Ajaran 2013/2014. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan teknik korelasional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa-siswi di kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Tahun Ajaran 2013/2014. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner (angket) dan tes. Untuk mengungkap tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga digunakan instrumen berdasarkan alat ukur yang dikembangkan berdasarkan atas jenis olahraga yang terdapat dalam proses pembelajaran kelas X Kurikulum 2013 yang terdiri dari 21 item pernyataan. Data yang dikumpulkan diuji menggunakan uji korelasi Spearman Rank Order Correlations (rho). Uji korelasi menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 37,21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Secara umum tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga pada mata pelajaran Penjas Or di kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Ajaran 2013/2014 berada pada kategori yang tinggi; (2) Secara umum hasil belajar motorik siswa pada mata pelajaran Penjas Or di kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Ajaran 2013/2014 berada pada kategori yang tinggi; (3) Terdapat hubungan yang positif antara tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga pada mata pelajaran Penjas Or dengan hasil belajar motorik siswa di SMA Negeri 11 Pandeglang tahun ajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak sekolah atau bagi segenap personel sekolah untuk menambah atau memperbaiki sarana dan prasarana olahraga agar proses belajar mengajar Penjas Or yang efektif, baik, dan lancar dan sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya dan melengkapi hasil penelitian terdahulu berkenaan tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga dan hasil belajar motorik siswa dengan menggunakan sampel yang berbeda, jenjang pendidikan yang berbeda, metode dan instrumen berbeda sehingga dapat memperkaya hasil penelitian yang ada.

(11)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

(12)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian yang

melengkapi dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan

aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis,

keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola

hidup sehat. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah

memilikiperanan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani,

olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara teratur. Pembekalan

pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan

pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

bugar sepanjang hayat.

Pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan

kesehatan, karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk

mengenal dunia dan dirinya sendiri yang secara alami berkembang searah dengan

perkembangan zaman. Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan

makna mutu pendidikan yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif.

Pandangan ini telah membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi

pekerti, seni, psikomotor, serta life skill. Diterbitkannya Undang-undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk

menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan

(13)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,

pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai

(sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk

merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan dikembangkan secara

terencana dan sistematis oleh pemerintah, lembaga swasta, masyarakat, dan

perorangan.Berbagai program pendidikan yang berkualitas dan professional banyak

diselenggarakan.Pendidikan diselenggarakan dari tingkat dasar sampai perguruan

tinggi. Pendidikan pada hakekatnya adalah proses pembentukan modal manusia

(human capital) yang akan menentukan eksistensi manusia itu sendiri dalam

organisasi, lingkungan, maupun bangsa pada kesejahteraan dan kemuliaan dalam

kehidupan bermasyarakat.

Pendidikan yang diselenggarakan di lembaga-lembaga yang ada adalah proses

pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan manusia yang memiliki kompetensi

dan sikap moral yang baik. Pendidikan adalah suatu proses yang terencana dan

sistematis untuk merubah perilaku manusia. Pendidikan yang diselenggarakan di

perguruan tinggi tidak jauh berbeda dengan pendidikan SMA atau SMP. Proses

pendidikan akan berlangsung dengan baik apabila didukung oleh lingkungan,

karakteristik individu (motivasi, perhatian, komitmen, semangat, dan disiplin) serta

ketersediaan sarana prasarana olahraga.

Keberadaan faktor-faktor yang mendukung proses pembelajaran akan

menentukan kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Demikian pula

sesuai dengan Undang-undang Sisdiknas, 2003 pasal 35 ayat 1 dijelaskan bahwa:”

standar pendidikan nasional terdiri dari standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala”.Sarana belajar sangat penting untuk menunjang hasil belajar yang maksimal. Lebih lanjut dijelaskan

(14)

3

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

bersifat dinamis”. Keberadaan sarana belajar akan membantu pencapaian hasil belajar.

Penggunaan Sarana dan prasarana belajar yang baik akan mempengaruhi

bagaimana ketercapaian hasil belajar.Pendapat di atas sesuai dengan teori yang dituliskan lagi oleh Aunurrahman (2009:45) yang menjelaskan “pemanfaatan sarana dan prasarana yang baik dan maksimal akan menimbulkan suatu iklim belajar yang

lebih kondusif bagi siswa sehingga penyerapan terhadap materi pelajaran akan lebih baik dan memberikan hasil yang maksimal”.Tersedianya fasilitas belajar dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran, sangat penting.Menurut Djamarah (2011:183), “Fasilitas belajar mempunyai arti penting dalam pendidikan”. Seperti yang tercantum didalam UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 45 ayat 1 yang berbunyi:

Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.

Sedangkan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional

Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 menegaskan bahwa:

1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai serta peralatan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses belajar yang teratur dan berkelanjutan.

Sarana dan prasarana merupakan salah satu pokok proses pembelajaran

pendidikan jasmani olahraga, apabila sekolah mempunyai sarana dan prasarana yang

lengkapdan berkualitas baik tentunya akan sangat lancar dalam proses pembelajaran

(15)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sarana dan prasarana adalah bagian penting yang dibutuhkan dalam suatu

pembelajaran, tanpa adanya sarana dan prasarana yang baik, pembelajaran tidak dapat

berjalan dengan lancar. Hal ini diperkuat Agus S Suryobroto (2004:3) yang

menjelaskan tentang tujuan sarana dan prasarana olahraga adalah untuk :

a. Memperlancar jalannya pembelajaran b. Memudahkan gerakan

c. Memacu siswa dalam bergerak d. Kelangsungan aktifitas

e. Menjadikan siswa tidak takut dalam melakukan gerakan

Adanya sarana dan prasarana yang baik akan diperoleh manfaat yang begitu

besar demi keberlangsungan proses pembelajaran. Seperti yang dijelaskan oleh Agus

S Suryobroto (2004: 5-6) manfaat sarana dan prasarana olahraga dalam pembelajaran

:

a. Dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan siswa b. Gerakan dapat lebih mudah

c. Dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan d. Menarik perhatian siswa

Agar pembelajaran dapat terselenggara dengan aman, maka sarana dan

prasarana harus memenuhi syarat keamanan. Menurut Agus S Suryobroto (2004:

16-18) yaitu :

a. Aman

b. Mudah dan murah c. Menarik

d. Memacu untuk bergerak e. Sesuai dengan kebutuhan f. Sesuai dengan tujuan g. Tidak mudah rusak

h. Sesuai dengan lingkungan

Untuk mencapai hasil belajar yang baik siswa pun dituntut untuk mematuhi

(16)

5

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

prasarana olahraga yang ada di sekolah. Hasil belajar menurut Nana Sudjana (2000 :7), “merupakan suatu kompetensi atau kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan oleh guru di

suatu sekolah dan kelas tertentu”. Hasil belajar terbagi ke dalam tiga bagian yaitu,

afektif, kognitif, dan psikomotorik.Pada penelitian ini penulis hanya mengkaitkan

penelitian pada bagian ranah motorik nya saja, ranah psikomotor merupakan ranah

yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah

seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor ini

sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan

hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk

kecenderungan-kecenderunganberperilaku).Ranah psikomotor adalah berhubungan dengan aktivitas

fisik, misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya.

Berdasarkan fenomena yang telah dipelajari oleh penulis ketika penulis

melakukan praktik mengajar lapangan, penulis pun menemukan fenomena siswa

ketika mengikuti pelajaran. Terdapat beberapa kendala yang dialami siswa ketika

mengikuti pelajaran pendidikan jasmani, salah satunya menyangkut tentang

penggunaan sarana dan prasarana olahraga yang ada.Sekolah telah memfasilitasi

siswanya dengan sarana dan prasarana yang ada, guna meningkatkan mutu belajar

siswa pada bidangnya masing-masing. Fenomena ini dilihat oleh penulis dari satu

kelas yang berisiskan 32 siswa-siswi X 2 SMA Kartika Siliwangi yang mengikuti

pelajaran Penjas Or.

Salah satu hasil belajar yang akan di hasilkan dalam suatu pembelajaran yang

diikuti siswa maupun siswi adalah hasil belajar motorik, ranah ini merupakan ranah

yang berkaitan dengan keterampilan skill, atau kemampuan bertindak setelah

seseorang menerima pengalaman belajar tertentu

(http://abazariant.blogspot.com/2012/10/definisi-kognitif-afektif-dan-psikomotor.html). Dari data yang didapat ketika penulis sedang melaksanakan

(17)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dilakukan seminggu kemudian setelah minggu sebelumnya penulis memberikan

materi tentang olahraga bola voli. Berikut adalah nilai yang didapatkan oleh siswa

kelas X 2 Kartika Siliwangi ketika melakukan tes praktik bola voli adalah seperti

yang tertera di bawah

(18)

7

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Dilihat dari hasil tes praktik (motorik) bola voli di atas, mayoritas mereka

tidak mampu melebihi KKM yang sudah ditentukan dari sekolah atau berdasarkan

kurikulum yang ada. Adanya kendala yang ada seperti ini, baik guru maupun elemen

yang ada di sekolah harus lebih memperhatikan segala macam elemen yang akan

mendukung terhadap hasil belajar, salah satunya tentang penggunaan sarana dan

prasarana yang telah disediakan sekolah. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang“Tingkat Penggunaan Sarana PrasaranaOlahraga pada Mata Pelajaran Penjas Or Kaitannya dengan Hasil Belajar Motorik (Studi Deskriptif

Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Tahun Ajaran 2013/2014).

B.Rumusan Masalah Penelitian

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka diperoleh suatu

rumusan masalah yang dijabarkan ke dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah gambaran umum tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga

pada mata pelajaran Penjas Ordi SMA Negeri 11 Pandeglang tahun ajaran

2013/2014?

2. Bagaimanakah gambaran umum hasil belajar motorik siswa pada mata pelajaran

Penjas Orkes di SMA Negeri 11 Pandeglang tahun ajaran 2013/2014?

3. Seberapa besar kaitan antara tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga pada

mata pelajaran Penjas Orkes dengan hasil belajar motorik siswa di SMA Negeri

11 Pandeglang tahun ajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

2009:3).Penetapan tujuan dalam suatu kegiatan adalah penting sebagai awal untuk

(19)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang

ditulis

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran umum tingkat penggunaan sarana prasarana

olahraga pada mata pelajaran Penjas Orkes di SMA Negeri 11 Pandeglang tahun

ajaran 2013/2014?

2. Untuk memperoleh gambaran umum hasil belajar motorik siswa pada mata

pelajaran Penjas Orkes di SMA Negeri 11 Pandeglang tahun ajaran 2013/2014?

3. Untuk mengetahui derajat keterkaitan antara tingkat penggunaan sarana prasarana

olahraga pada mata pelajaran Penjas Orkes dengan hasil belajar motorik di SMA

Negeri 11 Pandeglang tahun ajaran 2013/2014?

D. Manfaat Penelitian

Penulis berharap hasil penelitian nanti dapat digunakan sebagai berikut :

1. Secara Teoretis

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi

pengembangan konsep pengelolaan sarana dan prasarana olahraga, terutama pada

mata pelajaran Penjas Orkes di setiap jenjang sekolah maupun perguruan tinggi

yang bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal kaitannya dengan

keterampilan motorik.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu dasar bagi perbaikan

dan pengembangan sarana-prasarana pada mata pelajaran Penjas Orkes disetiap

sekolah maupun perguruan tinggi terutama bagi mahasiswa FPOK UPI. Bagi

mahasiswa hasil penelitian menjadi referensi untuk memaksimalkan penggunaan

(20)

9

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Bagian awal berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan

keaslian tulisan, kata mutiara, kata pengantar, ucapan terima kasih, abstrak, daftar isi,

daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar dan daftar lampiran.

BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis, membahas teori

yang melandasi permasalahan skripsi, diantaranya seperti pengertian tingkat

penggunaan sarana prasarana olahraga pada mata pelajaran Penjas Orkes, pengertian

hasil belajar motorik siswa, penelitian terdahulu dan kerangka berpikir serta hipotesis.

BAB III Metode Penelitian, bab ini berisi penjabaran rinci mengenai metode

penelitian yang digunakan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini berisi gambaran mengenai

hasil penelitian dan pembahasan secara rinci tentang hasil penelitian.

BAB V Penutup, yang berisi kesimpulan dan rekomendasi dari hasil

penelitian.

(21)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan penelitian

dalam rangka penyusunan skripsi, meliputi lokasi dan subjek penelitian, pendekatan,

metode dan desain penelitian, definisi operasional variabel, pengembangan instrumen

penelitian, serta teknik analisa data.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 11 Pandeglang, Jl. Menes-Jiput,

Nanggung, Pandeglang, Banten.

Populasi (Furqon, 2009:146) dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek

atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik yang sama. Populasi dan

sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa-siswi di kelas X di SMA Negeri 11

Pandeglang Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 222 orang. Oleh karena itu,

penelitian ini merupakan penelitian sensus, karena semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel penelitian.

Tabel 3.1

Populasi dan Sampel Penelitian

Jumlah Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang

No Kelas Jumlah Peserta Didik

1 X-1 33

2 X-2 33

3 X-3 33

4 X-4 42

(22)

44

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

6 X-6 41

∑Jumlah 222 orang

B. Pendekatan, Metode dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2011:7), Pendekatan Kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang

memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara nyata dalam bentuk

angka (statistik) sehingga mempermudah proses analisis dan penafsirannya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif

dengan teknik korelasional. Arikunto (2006:51) menyatakan bahwa teknik korelasi

ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel independen

yaitu variabel X dan variabel dependen yaitu variabel Y, dan apabila terdapat

hubungan diantara kedua variabel, maka seberapa erat dan seberapa berartinya

hubungan tersebut.

Metode ini dipilih karena bermaksud mendeskripsikan, menganalisis, dan

mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam mengenai

tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga pada mata pelajaran Penjas Or

kaitannya dengan hasil belajar motorik siswa kelas x SMA Negeri 11 Pandeglang

tahun ajaran 2013/2014)

Berdasarkan pendekatan dan metode penelitian, maka dibuat desain penelitian

sebagai acuan dalam pelaksanaan penelitian. Menurut Nazir (2005:84) desain

penelitian adalah “Semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan

penelitian”. Dalam desain penelitian terdapat beberapa proses yang tercakup dalam

empat tahap, diantaranya yaitu :

1. Tahap I adalah tahap persiapan, meliputi:

a. Penyusunan proposal skripsi

(23)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

c. Penyusunan instrumen penelitian

d. Pembuatan surat izin penelitian yang bertujuan untuk memenuhi

kelengkapan administrasi penelitian sesuai dengan ketetapan yang

berlaku

2. Tahap II yaitu pengumpulan data,

a. Menyebarkan angket pengukuran tingkat penggunaan sarana-prasarana

olahraga kepada siswa kelas X di SMA Negeri 11 Pandeglang Tahun

Ajaran 2013/2014

3. Tahap III yaitu pengolahan data, meliputi:

a. Verifikasi data

b. Penyekoran data

c. Pengelompokkan data

4. Tahap IV merupakan tahap penyelesaian, meliputi:

a. Penyusunan hasil-hasil pengolahan data

b. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi, serta

interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan,

serta menganjurkan beberapa saran dan kerja penelitian yang akan datang

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel disusun untuk mempermudah pengukuran

tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga menghindari terjadinya kesalahan

penafsiran terhadap variabel penelitian. Definisi operasional penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Tingkat Penggunaan Sarana

Prasarana Olahraga. Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga adalah

(24)

46

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

prasarana olahraga yang ada guna menunjang penyelenggaraan proses belajar

mengajar Penjas Orkes baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat pada penelitian ini hasil belajar motorik. Hasil Belajar

Motorik adalah hasil/nilai yang dicapai siswa berupa perubahan/ penambahan dan

peningkatan kualitas perilaku dari koginitif, afektif, dan psikomotor yang dicapai

melalui aktivitas mengikuti pelajaran Penjas Orkes di SMA Negeri 11 Pandeglang.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006:136), instrumen penelitian merupakan alat yang akan

digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan. Instrumen

adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data dengan tujuan agar dapat mempermudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap dan sistematis serta mudah diolah.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner (angket).

Sugiyono (2011:142) menyatakan bahwa, pemberian angket adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Untuk mengungkap data

mengenai tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga siswa digunakan angket

yang diisi sendiri oleh siswa dan disusun sesuai dengan rujukan definisi operasional

variabel. Untuk penyusunan angket ini berdasarkan alat ukur yang dikembangkan dari

definisi operasional variabel tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga.

Instrument untuk mengetahui hasil belajar motorik siswa dilakukan dengan

tes. Seperti yang dijelaskan oleh H.Nurhasan dan D.Hasanudin choli (2007:3)

menyatakan “Dalam proses penilaian hasil belajar siswa dibutuhkan data yang

(25)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dapat digunakan untuk memperoleh data yang obyektif tentang hasil belajar siswa”.

Tes yang digunakana adalah tes praktik langsung dari beberapa materi cabng olahraga

yang diselenggarakan, dan yang diterima oleh siswa selama ikut materi penjas OR.

E. Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Kisi-kisi Instrumen

Kisi-kisi dirancang dengan maksud sebagai acuan dalam penyusunan

instrumen agar tetap sesuai dengan tujuan dari penelitian. Kisi-Kisi dikembangkan

berdasarkan definisi operasional dari salah satu variabel. Berikut ini adalah konstruk

kisi-kisi beserta aspek-aspek pendukung dari variabel tingkat penggunaaan sarana dan

prasarana olahraga. Aspek dan indikator yang terdapat dalam kisi-kisi angket disusun

berdasarkan atas jenis olahraga yang terdapat dalam proses pembelajaran kelas X

Kurikulum 2013. Untuk lebih jelasnya mengenai kisi-kisi instrument dapat dijelaskan

pada halaman 40.

Tabel 3.2

Kisi Kisi Instrumen

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Siswa Kelas X SMA Negeri 11

(26)

48

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(27)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(28)

50

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

2. Menyusun Item/Butir Pernyataan

Setelah kisi-kisi dibuat maka dalam pengembangan alat instrumen harus

dilakukan penjabaran setiap indikator ke dalam setiap butir pernyataan. Butir-butir

pernyataan terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Setelah mengembangkan

butir-butir pernyataan maka ditetapkan kriteria penyekoran yang menggunakan skala sikap

(29)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Kriteria Penyekoran pada Instrumen konsep diri dan perilaku asertif dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Penyekoran Instrumen

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga

Arah Pernyataan

Sangat Tidak Sesuai

Tidak Sesuai

Kurang

Sesuai Sesuai

Sangat Sesuai

Positif (+) 1 2 3 4 5

(30)

52

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3. Uji Kelayakan Instrumen

Uji kelayakan butir-butir pernyataan instrumen atau lebih dikenal dengan

penimbangan (judgement) dalam pengembangan alat pengumpul data ini dilakukan

oleh dosen ahli di lingkungan Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

4. Uji Keterbacaan Item

Sebelum instrumen pengungkap data tingkat penggunaan sarana prasarana

olahraga diuji validitas. Instrument tersebut perlu diuji keterbacaan kepada sampel

setara yaitu kepada lima orang siswa dari kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang.

Setelah dilakukan uji keterbacaan, pernyataan-pernyataan yang tidak dipahami oleh

siswa direvisi sesuai dengan kebutuhan sehingga instrumen tersebut dapat dimengerti

oleh siswa.

5. Uji Validitas

Setelah uji keterbacaan item dilakukan, langkah selanjutnya yaitu menguji

validitas dan reabilitas dari hasil uji coba pengisian instrumen kepada sebagian

sampel. Kegiatan uji coba pengisian instrumen penelitian ini diberikan kepada 33

siswa di kelas X-1 SMA Negeri 11 Pandeglang pada tanggal Juli 2014. Sugiyono

(2011:267) menyatakan bahwa uji validitas alat pengumpul data dilakukan untuk

mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan

untuk mengukur apa yang akan diukur. Pengujian validitas butir item yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah pada seluruh item instrumen pengungkap tingkat

penggunaan sarana prasarana olahraga. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 58). Pengolahan data dibantu dengan

menggunakan Microsoft Office Excel 2007 & IBM SPSS Statistics 20. Pengujian

validitas butir item menggunakan rumus Spearman rho. Hasil uji validitas instrumen

(31)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga

Variabel No. Item Dibuang Jumlah

Tingkat Penggunaan Sarana

Prasarana Olahraga

1, 4, 6, 8, 13, 15, 16, 18, 22, 23,

30, 32, 34 13

Tabel 3.5

Kisi Kisi Instrumen (Uji Validitas)

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Siswa Kelas X SMA Negeri 11

(32)

54

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(33)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(34)

56

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

6. Uji Reliabilitas

Arikunto (2006:178) menyarankan agar suatu instrumen dapat menghasilkan

data yang terpercaya, maka harus memiliki reliabilitas yang baik. Teknik untuk

mengetahui reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan analisis

reliabilitas Alpha Cronbach pada IBM SPSS Statistics 20. Tolak ukur koefisien

reliabilitasnya digunakan kriteria dari Guilford seperti berikut ini :

Tabel 3.6

Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen

Kriteria Kategori

0,00-0,199 Derajat keterandalan sangat rendah

0.20-0.399 Derajat keterandalan rendah

0.40-0.599 Derajat keterandalan sedang

0.60-0.799 Derajat keterandalan tinggi

(35)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Arikunto (2006:11)

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga

pada mata pelajaran Penjas Or Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.772 21

Dari uji reliabilitas 21 item pernyataan dalam instrumen tingkat penggunaan

sarana prasarana olahraga pada mata pelajaran Penjas Or maka diperoleh angka

koefisien Alpha = 0,772. Artinya, kedua instrumen ini dianggap memiliki derajat

keterandalan yang tinggi sebagai alat ukur penelitian.

F. Teknik Analisa Data

Sugiyono (2011:333) mengemukakan bahwa analisis data merupakan

kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul. Teknik analisa data merupakan langkah yang digunakan untuk menjawab

rumusan masalah dalam penelitian dan membuktikan hipotesis. Langkah-langkah

yang ditempuh sehubungan dengan proses pengolahan dan analisa data dalam

(36)

58

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

1. Verifikasi Data

Verifikasi data adalah suatu langkah pemeriksaan terhadap data yang

diperoleh dalam rangka pengumpulan data untuk menyeleksi atau memilih data yang

memadai untuk diolah. Hasil verifikasi data menunjukkan semua angket yang telah

diisi oleh responden layak untuk diolah dalam penelitian ini.

2. Kategorisasi Data

Perhitungan skor dari hasil penyebaran instrumen tingkat penggunaan sarana

prasarana olahraga pada mata pelajaran Penjas Orkes dilakukan dengan cara

menjumlahkan seluruh skor dari tiap-tiap pernyataan. Skor total dari kedua variabel

tersebut kemudian akan melalui proses kategorisasi data. Azwar (2011:12)

memaparkan bahwa tujuan kategorisasi data adalah untuk menempatkan subjek

kedalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu

kontinum berdasar atribut yang diukur. Adapun langkah-langkah kategorisasi data

hasil penelitian adalah sebagai berikut :

a. Menghitung skor total masing-masing responden

b. Mencari panjang interval setiap kelas dengan rumus :

Keterangan :

C = Panjang Interval Kelas

Xn = Nilai Tertinggi

Xi = Nilai Terendah

k = Banyaknya Kelas

c. Dilakukan penghitungan setiap sampel yang memenuhi kriteria pada setiap

kategori, kemudian dibuat dalam bentuk presentase dengan dibagi oleh

(37)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil perhitungan rumus di atas, maka kategorisasi konsep diri

yang ditampilkan seperti berikut :

Tabel 3.8

Kategorisasi Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga

No. Interval Kategori

1 77-105 Tinggi

2 49-76 Sedang

3 21-48 Rendah

(Azwar (2011)

Tabel 3.9

Kategorisasi Hasil Belajar Motorik Siswa

No. Interval Kategori

1 92-100 Tinggi

2 84-91 Sedang

3 76-83 Rendah

(Azwar (2011)

3. Uji Korelasi

Untuk menghitung korelasi antar variabel dalam penelitian ini digunakan

teknik korelasi skor berpasangan. Langkah ini dimaksudkan untuk menghitung

tingkat korelasi antar variabel. Dalam menghitung korelasi ini dapat digunakan

penelitian statistika Spearman Rank Order Correlations (rho) dengan menggunakan

bantuan IBM SPSS Statistics 20

Tabel 3.10

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 - 0.199 Sangat Rendah

0.20 - 0.399 Rendah

0.40-0.599 Sedang

0.60-0.799 Tinggi

(38)

60

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono 2011 :183)

4. Uji Signifikasi Korelasi

Untuk mengetahui signifikasi korelasi antar variabel, dilakukan uji t dari

koefisien korelasi dengan menggunakan rumus yang diungkapkan Nurhasan et al.

(2008:195) sebagai berikut :

√ √

Keterangan :

t = nilai t hitung yang dicari

r = koefisien korelasi variabel

n = banyaknya sampel

5. Menghitung Determinan Data

Langkah terakhir yang dilakukan dalam analisis data adalah menghitung

determinan untuk mengetahui seberapa besar nilai kontribusi tiap variabel dengan

menggunakan rumus berikut ini :

Keterangan : KD = Koefisien Determinasi

= Kuadrat dari korelasi

(39)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

(40)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN & REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga pada mata

pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motorik di kelas X SMA

Negeri 11 Pandeglang tahun ajaran 2013/2014, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Secara umum tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga pada mata pelajaran

Penjas Orkes di kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Ajaran 2013/2014 berada

pada kategori yang tinggi.

2. Secara umum hasil belajar motorik siswa pada mata pelajaran Penjas Orkes di

kelas X SMA Negeri 11 Pandeglang Ajaran 2013/2014 berada pada kategori yang

tinggi.

3. Terdapat hubungan yang positif antara tingkat penggunaan sarana prasarana

olahraga pada mata pelajaran Penjas Orkes dengan hasil belajar motorik siswa di

SMA Negeri 11 Pandeglang tahun ajaran 2013/2014, dimana nilai r nya sebesar

37,21%. Semakin tinggi tingkat penggunaan sarana prasarana olahraga pada mata

pelajaran penjas or maka akan semakin tinggi hasil belajar motorik siswa itu

sendiri, begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat penggunaan sarana

prasarana olahraga pada mata pelajaran Penjas Or maka akan semakin rendah

hasil belajar motorik siswa tersebut.

B. REKOMENDASI 1. Bagi Pihak Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak sekolah atau bagi

(41)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

olahraga agar tercipta suatu proses belajar mengajar Penjas Or yang efektif, baik, dan

lancar.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi

penelitian selanjutnya dan melengkapi hasil penelitian terdahulu berkenaan tingkat

penggunaan sarana prasarana olahraga dan hasil belajar motorik siswa dengan

menggunakan sampel yang berbeda, jenjang pendidikan yang berbeda, metode dan

(42)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwi Hasan, dkk. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Arikunto S, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Azwar, Saifuddin. (2011). Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

B., Suryobroto. (2004). Manajemen Pendidikan Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta

Baharuddin dan Wahyuni, Nur, (2010). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta, Ar-Ruzz Media

Dimyati dan Mudjiono, (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Djamrah, Syaiful. (2010). Guru dan Anak Didik falam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya

Furqon.(2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

H.Nurhasan dan D.Hasanudin Cholil, (2007). Tes Dan Pengukuran Keolahragaan. FPOK UPI. Modul Pembelajaran

Mahendra, Agus (2006). Sarana dan Prasarana Olahraga. FPOK UPI. Modul Pembelajaran

Muhibbin Syah. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(43)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Nazir, Mohammad. (2005). Metode Penelitian. Bogor : ghalia Indonesia

Rahantoknam. (1988). Belajar Motorik. Depdikbud dirjen dikti. Jakarta .

Riduwan. (2013). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta

Simpson, E.J. (1972). The Classification of Educational Objectives in the Psychomotor Domain. Washington, DC: Gryphon House.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Soekatamsi dan Waryati, Srihati. (1996). Prasarana dan Sarana Olahraga. Surakarta: UNS Press.

Soekatamsi dan Waryati, Srihati.(1996). Prasarana dan Sarana Olahraga. Surakarta: UNS Press.

Soepartono. (2000). Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas

Sudjana, Nana dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, Nana. (2000). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman dan S, Wawan. (2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Jasmani: Teori dan Praktik. Yogyakarta: FIK UNY.

Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Rosda.

Suryobroto, Agus S. (2004), Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: Fak-Universitas Negeri Yogyakarta

(44)

75

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Wirjasanto, (1984). Sarana Prasarana Olahraga. Jakarta: Direktorat Pendidikan Luar Biasa

Internet :

Dwi cahyo widodo (2012) belajar motorik

http://onopirododo.wordpress.com/2012/10/07/belajar-gerak/

Wen Gayo (2010) :

http://wengayo.blogspot.com/p/konsep-belajar-motori.html

Hasil belajar motorik:

(http://dc314.4shared.com/doc/GvK3Qy4c/preview.html)

Klasifikasi domain motorik oleh anne ahira :

(http://www.anneahira.com/pengertian-kognitif-afektif-psikomotorik.htm)

Umar Isandi Pengertian belajar motorik :

(http://umarisandi.blogspot.com/2014/05/gerak-motorik.html)

Uu depdiknas dan peraturan mentri tentang pendidikan jasmani olahraga :

http://kurnirasari95.blogspot.com/2008/03/permendiknas-no-24-thn-2006-from.html

Sarana prasarana olahraga

http://judulmakalaolahraga.blogspot.com/2012/04/sarana-dan

prasana.html”)

(45)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

http://kamusbahasaindonesia.org/sarana

Hasil belajar :

(http://abazariant.blogspot.com/2012/10/definisi-kognitif-afektif-dan-psikomotor.html).

Tingkat :

http://kbbi.web.id/taraf

penegertian penggunaan ( kamus besar bahasa Indonseia ) :

http://www.artikata.com/arti-364697-penggunaan.html diakses tanggal 25

juli 2013

Pengertian sarana prasarana olahraga ( Kamus Besar Bahasa Indonesia dan seminar prasarana olahraga ) :

http://judulmakalaolahraga.blogspot.com/2012/04/sarana-dan-prasana.html

diakses tanggal 2 Juli 2013

Pengertian hasil belajar (Nana Sudjana 2000 ) :

http://literaturkti.blogspot.com/2012/09/pengertian-hasil-belajar.html diakses tanggal 25 juli 2013

UU No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 45 ayat 1 :

http://aliusmanhs.wordpress.com/2010/07/17/undang-undang-sistem-pendidikan-nasional-no-20-tahun-2003/ diakses tanggal 25 juli 2013

Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan bab VII pasal 42 :

(46)

77

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

A.

LAMPIRAN 1

(47)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

B.

LAMPIRAN 2

(48)

79

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

C.

LAMPIRAN 3

(49)

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

D.

LAMPIRAN 4

(50)

81

Tubagus Iwan Ridwanullah, 2014

Tingkat Penggunaan Sarana Prasarana Olahraga Pada Mata Pelajaran Penjas Orkes kaitannya dengan hasil belajar motoric

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

RIWAYAT HIDUP

Tubagus Iwan Ridwanullah lahir pada tanggal 27 September di Pandeglang,

Banten. Merupakana anak terakhir dari enam bersaudara pasangan H. Tb Djumhana

dan Hj Titin Susilawati. Pendidikan yang ditempuh : SDN Cening 1 lulus tahun 2003,

kemudian melanjutkan ke MTs Mathlaul Anwar lulus tahun 2006 dan selanjutnya

SMAN 4 Pandeglang, lulus tahun 2009. Dan pada tahun 2009 diterima menjadi

mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga melalui jalur PMDK. Saat ini penulis bertempat tinggal yang beralamat

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tes pada penelitian ini berupa tes kemampuan siswa untuk mengetahui pemahaman materi sejarah dan tes kesadaran sejarah, dilakukan pada setiap awal (pretest) dan

W dengan Resiko Perilaku Kekerasan di Ruang Nakula RSUD Banyumas”, adalah hasil karya sendiri dan bukan penjiplakan dari karya orang lain.. Demikian pernyataan ini saya buat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik terhadap warna, rasa, dan tekstur bubuk instan yang paling disukai adalah bubuk instan campuran tepung kecambah jagung

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

Puji dan syukur penul is panjatkan kehadirat Allah SubhanahuWaTa’ala atas rahmat, karunia, bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini yang

Pada anak usia sekolah, prestasi belajar seorang siswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan menyerap pelajaran yang diberikan. Kemampuan menyerap pelajaran tersebut, baik

TABULASI VARIABEL INDEPENDEN DAN DEPENDEN 38 2013 PT.. KEDAWUNG

pengrajin membutuh kan waktu berjam-jam hanya untuk menggulung benang saja 8). Karena permasalahan tersebut kami tertarik ingin membantu para pembuat songket dengan