• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN COLLABORATIVE STRATEGIC READING DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI MURID DENGAN PROBLEMA BELAJAR MEMBACA DI SEKOLAH DASAR X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN COLLABORATIVE STRATEGIC READING DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI MURID DENGAN PROBLEMA BELAJAR MEMBACA DI SEKOLAH DASAR X."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI MURID DENGAN PROBLEMA BELAJAR MEMBACA DI SEKOLAH DASAR X

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

Oleh:

LELIANA LIANTY NIM. 1007048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENGEMBANGAN COLLABORATIVE STRATEGIC READING

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI

MURID DENGAN PROBLEMA BELAJAR MEMBACA DI

SEKOLAH DASAR X

Oleh Leliana Lianty

S.Pd Universitas negeri Jakarta, 2000

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

© Leliana Lianty 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

DAFTAR ISI

Ucapan Terima Kasih ... v

Abstrak ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Tesis ... 5

BAB II KAJIAN TEORI ... 7

A. Murid Dengan Problema Belajar Membaca ... 7

B. Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 9

1. Collaborative Strategic Reading...10

2. Pendekatan Collaborative Learning ...14

C. KerangkaTeori Pengembangan Collaborative Strategies Reading 1. Teori Konstruktivisme Sosial ... 15

2. Implikasi Teori Konstruktivisme Sosial Terhadap Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 17

D. Penelitian yang Relevan ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. PendekatanPenelitian ... 20

B. Prosedur Penelitian ... 22

C. Penelitian Tahap Pendahuluan ... 23

D. Penelitian Tahap Pengembangan ... 30

E. Penelitian Tahap Uji coba ... 33

F. Definisi Konsep...37

G. Teknik Analisis Data ... 38

1. Analisis Data Kualitatif ... 38

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Penelitian ... 41

1. Kondisi Objektif Kemampuan Murid dalam Membaca Pemahaman dan Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 42

a Kondisi Objektif Kemampuan Murid dalam Membaca Pemahaman ... 43

b Kondisi Objektif Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 65

2. Draft Awal New Collaborative Strategic Reading ... 73

aRancangan Awal New Collaborative Strategic Reading ... 73

bHasil Pengembangan Draft New Collaborative Strategic Reading ... 75

3. Hasil Uji Efektivitas New Collaborative Strategic Reading ... 82

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 137

1. Konsep Dasar Pengembangan New Collaborative Strategic Reading ... 137

2. Kontribusi New Collaborative Strategic Reading Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman ... 140

3. Faktor Pendukung dan PenghambatPenerapan New Collaborative Strategic Reading ... 142

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 144

A. Kesimpulan ... 144

B. Rekomendasi ... 146

DAFTAR PUSTAKA ... 148

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Langkah-langkah Penelitian Adaptasi dari Borg dan Gall ... 20

3.2 Kisi-kisi Instrumen Observasi Keterampilan Murid dalam Membaca Pemahaman ... 25

3.3 Kisi-kisi Wawancara Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 27

3.4 Kisi-kisi Instrumen Observasi Pembelajaran membaca Pemahaman ... 29

3.5 Daftar Ahli Peserta Tekhnik Delphie ... 30

3.6 Lembar Tanggapan Draft New Collaborative Strategic Reading ... 31

3.7 Jumlah Subjek Penelitian Pada Tahap Uji Coba ... 34

3.8 Instrumen Penilaian Hasil Belajar Murid Menggunakan New Collaborative Strategic Reading... ... 34

3.9 Angket Penilaian Guru Terhadap New Collaborative Strategic Reading ... .35

4.1 Keterampilan HF dalam Membaca Pemahaman ... 45

4.2 Keterampilan TS dalam Membaca Pemahaman ... 49

4.3 Keterampilan KA dalam Membaca Pemahaman ... 53

4.4 Keterampilan LN dalam Membaca Pemahaman... 58

4.5 Keterampilan MF dalam Membaca Pemahaman ... 62

4.6 kesulitan Murid dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 64

4.7 Deskripsi Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 71

4.8 Rumusan Awal Implementasi New Collaborative Strategic Reading Dalam pembelajaran Membaca Pemahaman ... 74

4.9 Rangkuman Hsil Validasi Draft Awal New Collaborative Strategic Reading ... ... ... 77

4.10 Revisi Rrumusan Awal Implementasi New Collaborative Strategic Reading dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 79

4.11 Deskripsi Hasil Pada Tahap Persiapan Uji Coba di SDN 09 ... 83

4.12 Prosedur New Collaborative Strategic Reading dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 85

4.13 Hasil Refleksi Tahap Pendahuluan Putaran Kesatu ... 89

4.14 Hasil Observasi PelaksanaanPembelajaran Putaran Pertama ... 92

4.15 Hasil Refleksi Pembelajaran Membaca Pemahaman Putaran Pertama... 94

4.16 Deskripsi Hasil Diskusi Tahap Persiapan Uji Coba Putaran Kedua ... 97

4.17 Prosedur New Collaborative Strategic Reading dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Putaran Kedua ... 98

4.18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Putaran Kedua... ... 104

4.19 Hasil Refleksi Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan New Collaborative Strategic Reading Putaran Kedua ... 106

4.20 Deskripsi Hasil Diskusi Tahap Persiapan Uji Coba Putaran Ketiga ... 107

4.21 Deskripsi Hasil Analisis Asesmen Putaran Ketiga ... 109

4.22 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Putaran Ketiga ... 113

(7)

Collaborative Strategic Reading

4.24 Perkembangan Keterampilan Murid pada Hasil Pembelajaran Membaca Pemahaman Menggunakan New Collaborative Strategic Reading ... 119 4.25 Prosedur Implementasi New Collaborative Strategic Reading dalam

Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 122 4.26 Data Hasil Belajar Murid dalam Pembelajaran membaca Pemahaman

Dengan New Collaborative Strategic Reading ... 129 4.27 Tabel Uji Wilcoxon... ... ... 129 4.28 Hasil Penilaian Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan New

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Proses Alur Pelaksanaan Collaborative Strategic Reading Adaptasi dari

J.K Klingner dan S. Vaughn ... 13

3.1 Prosedur penelitian New Collaborative Strategic Reading ... 22

4.1 Rumusan Awal New Collaborative Strategic Reading ... 73

4.2 Siklus Uji Coba New Collaborative Strategic Reading dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 82

4.3 Rata-rata Hasil Belajar murid ... 119

4.4 Alur Pengembangan New Collaborative Strategic Reading ... 133

(9)

Pengembangan Collaborative Strategic Reading Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Bagi Murid Dengan Problema Belajar Membaca di Sekolah Dasar X bertujuan menghasilkan strategi pembelajaran membaca pemahaman yang dapat diimplementasikan secara efektif di dalam proses pembelajaran bagi murid dengan problema belajar. Gagasan awal penelitian ini didasarkan pada temuan bahwa strategi pembelajaran membaca pemahaman yang diterapkan belum berhasil meningkatkan keterampilan murid dalam membaca pemahaman, masih terdapat murid di dalam kelas yang mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Research and Development (R & D). Adapun tahapan Penelitian dan pengembangan terdiri dari: 1) Tahap pendahuluan; 2) Tahap pengembangan; dan 3) Tahap ujicoba dan validasi . Satuan analisisnya adalah guru kelas yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan murid dengan problema belajar di sekolah reguler, teknik pengumpulan data menggunakan teknik: observasi, wawancara dan tes. Analisis data kualitatif dengan deskriptif sedangkan data kuantitatif menggunakan analisis data non-parametrik menggunakan uji Wilcoxson.

(10)

ABSTRACT

The Development of Collaborative Strategic Reading in Reading Comprehension Instructional for Student With Learning Problems in Elementary School X , aims to generate reading comprehension instructional strategies that can be implemented effectively in the instructional process for students with learning problems. The initial idea of this research is based on the finding that reading comprehension instructional strategies have not been successfully applied/implemented to improve student skills in reading comprehension. There are students in the class who still have difficulty in reading comprehension.

This research was conducted using the Research and Development (R&D) approach; consisting: 1) a preliminary stage, 2) stage of development, 3) testing and validation phase. The unit of analysis involves the classroom teacher who teaches Indonesian and students with learning problems in regular schools, using data collection techniques: observation, interviews and test. The analysis of qualitative data with descriptive and quantitative data using non-parametric data analysis done using Wilcoxson test.

(11)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kemampuan membaca merupakan kemampuan dasar dari keseluruhan

kurikulum sekolah, yang dalam pembelajarannya bertujuan untuk

mengidentifikasi kata, makna kata dan memahami sebuah teks. Kemampuan

membaca seseorang tidaklah datang dengan sendirinya, melainkan melalui

sebuah proses, yakni proses belajar.

Proses belajar untuk memperoleh kemampuan membaca dapat ditempuh

melalui jalur formal dan non formal. Proses belajar membaca perlu dilakukan

karena membaca menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia. Melalui

membaca seseorang mendapatkan pengalaman dan memperoleh informasi

demi keperluan ilmu pengetahuan.

Seseorang yang dapat membaca namun tidak memahami apa yang mereka

baca, sesungguhnya mereka tidaklah benar-benar mampu membaca. Membaca

menjadi tugas penting bagi murid dalam pembelajaran. Murid diharapkan

untuk membaca teks yang bervariasi dan memahaminya menjadi sebuah

pengetahuan. Sementara membaca pemahaman di sekolah menurut Karen

dalam Robert Reid (2006:147) melibatkan pemahaman terhadap tugas-tugas,

dan mempengaruhi kemampuan mereka dalam memahami instruksi tertulis,

pekerjaan rumah, dan literatur lainnya.

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, kegiatan membaca dan tugas

membaca merupakan hal yang mutlak dilakukan. Karena sebagian besar

pemerolehan ilmu pengatahuan dilakukan murid melalui kegiatan membaca.

Keberhasilan murid dalam meraih pencapaian belajar akan sangat ditentukan

oleh keterampilan membacanya. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh

DeBoer dan Dallaman (1964:9) bahwa keterampilan membaca yang baik

merupakan salah satu kunci untuk mencapai sukses dalam pendidikan. Bahkan

(12)

2

sangat mempengaruhi keluasan dan cara pandang terhadap berbagai masalah

yang dihadapinya.

Kemampuan untuk memahami bacaan tidaklah mudah bagi sebagian

orang, sebagai contohnya pada murid dengan problema belajar membaca.

Mereka seringkali mengalami kesulitan dalam memahami bacaan disetiap

tugas yang diberikan oleh guru.

Bos dan Vaughn (2009:2) menyatakan bahwa problema belajar adalah

istilah umum yang digunakan untuk murid dengan prestasi akademik yang

rendah disatu atau lebih area akademik, masalah perhatian, kurangnya

kemampuan mengingat, motivasi belajar dan lainnya. Kebanyakan murid

dengan problema belajar mendapatkan layanan pendidian di sekolah reguler

bersama dengan teman sebayanya. Namun penanganan bagi murid dengan

problema belajar belum optimal, hal ini disebabkan oleh pengetahuan dan

pemahaman guru tentang murid problema belajar belum memadai. Seringkali

guru memberikan label kepada murid dengan istilah “bodoh” dikarenakan

ketidakmampuan murid problema belajar ini dalam menyelesaikan tugas-tugas

yang diberikan.

Menurut Mardiatmadja pada tahun 2003 di Indonesia ada sekitar 37,6

persen murid yang tidak mengerti apa yang mereka baca . kemudian dari 41

negara, kemampuan membaca murid Indonesia berada di peringkat ke-39. Hal

ini menunjukkan bahwa murid-murid di Indonesia belum menguasai

keterampilan membaca pemahaman dengan baik.

Temuan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian pada tahun 2009, IEA

(International Association for Evaluation Education Achievement)

mengungkapkan bahwa kebiasaan membaca murid Indonesia berada pada

urutan bawah dari beberapa negara yang diteliti. Rendahnya kemampuan

membaca tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri murid, diantaranya persepsi,

motivasi, minat, konsentrasi, atensi dan lainnya. Sedangkan faktor eksternal

berasal dari luar diri murid diantaranya adalah penggunaan pendekatan, dan

(13)

penggunaan pendekatan, dan strategi belajar yang tepat menjadi penentu

keberhasilan proses belajar membaca.

Strategi membaca pemahaman dalam pembelajaran bagi murid yang

memiliki kesulitan membaca pemahaman telah ada dan sudah diaplikasikan.

Namun guru seringkali menemukan kesulitan untuk dapat mengoperasionalkan

dan mengaplikasikan strategi-strategi tersebut untuk mempermudah proses

pembelajaran. Strategi pembelajaran yang digunakan pun harus disesuaikan

dengan kebutuhan murid. Sehingga selama ini pembelajaran membaca

pemahaman hanya meliputi kegiatan membaca bahan bacaan dan kemudian

guru meminta murid untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang berhubungan

dengan bacaan.

Kondisi ini juga dapat ditemukan di Sekolah Dasar, dimana dapat

dijumpai murid yang mengalami problema belajar dalam membaca

pemahaman. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada tahap

pendahuluan ditemukan bahwa ada murid yang mengalami kesulitan untuk

menceritakan kembali rincian-rincian dalam teks. Mereka lebih terfokus

kepada pengidentifikasian kata saat membaca. Selain kesulitan dalam

menceritakan kembali rincian-rincian dalam teks, mereka juga kesulitan dalam

memonitor pemahaman teks yang dibaca, sehingga mereka sulit untuk

menemukan ide pokok pikiran dan kesulitan dalam memberi gambaran

kesimpulan yang tepat yang sesuai dengan teks.

Bagi murid dengan problema belajar sangat diperlukan strategi yang

sesuai dengan kebutuhannya. Ada beberapa strategi yang dapat digunakan

dalam mengajarkan membaca pemahaman bagi murid dengan problema

belajar, salah satunya adalah Collaborative Strategic Reading (CSR). Strategi

ini meminjam dari strategi multikomponen (multicomponent strategy) dan

pengajaran timbal balik (reciprocal teaching) yang dibuat oleh Palincsar dan

kolega, dimana dalam pengajarannya strategi ini memfokuskan kepada teks

ekspositori, spesifikasi dalam strategi, melibatkan murid berpasangan atau

secara berkelompok dan mengajar murid untuk merekam apa yang mereka

pelajari melalui pembelajaran (Bos&Vaughn, 2009:337). Melalui strategi ini

(14)

4

aktif dalam pembelajaran dan memiliki kesempatan untuk menumbuhkan sikap

kerjasama dengan teman sebaya.

Atas dasar pemikiran di atas maka peneliti berkeinginan untuk melakukan

penelitian yang dapat menjawab permasalahan tersebut di lapangan dengan

melakukan pengembangan strategi yang diduga dapat membantu secara efektif

dalam pembelajaran membaca pemahaman pada murid yang mengalami

problema belajar membaca. Salah satu strategi yang akan dikembangkan secara

spesifik adalah Collaborative Strategic Reading (CSR) dalam pembelajaran

membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca.

B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang di atas fokus dalam penelitian ini

adalah bagaimanakah collaborative strategic reading (CSR) yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan

problema belajar membaca?

Berdasarkan fokus penelitian yang diuraikan di atas maka pertanyaan

penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah Kondisi objektif dalam pengembangan Collaborative

Strategic Reading (CSR) dalam pembelajaran membaca pemahaman bagi

murid dengan problema belajar membaca di Sekolah Dasar? Kondisi

objektif yang digali untuk mendapatkan data adalah:

a. Keterampilan murid dengan problema belajar membaca dalam

membaca pemahaman.

b. Proses pembelajaran membaca pemahaman saat ini.

2. Bagaimanakah langkah-langkah Collaborative Strategic Reading (CSR)

dalam proses pembelajaran membaca pemahaman bagi murid problema

belajar membaca yang telah dikembangkan?

3. Apakah draft Collaborative Strategic Reading efektif membantu murid

yang mengalami problema belajar membaca pemahaman?

(15)

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Collaborative Strategic

Reading (CSR) dan melihat efektivitasnya dalam pembelajaran membaca

pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat diterapkan oleh guru di sekolah

dalam upayanya untuk mengefektifitaskan proses pembelajaran membaca

pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca pemahaman.

Dan dapat bermanfaat pula bagi pihak sekolah dalam rangka memperkaya

fasilitas sumber referensi guru dalam pembelajaran.

2. Manfaat Teoritis

Dapat memberikan sumbangan terhadap pengayaan disiplin ilmu

Pendidikan Khusus yang berkaitan dengan keterampilan membaca

pemahaman dan murid dengan problema belajar membaca pemahaman di

sekolah reguler, dan dapat mendorong peneliti lainnya untuk mengadakan

penelitian lebih lanjut.

E. Struktur Organisasi Tesis

Dalam rangka mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan tesis

selanjutnya, maka berikut ini merupakan pembagian pada masing-masing

pokok bahasan:

Bab I membahas mengenai latar belakang penelitian, dimana latar

belakang penelitian ini mengungkap kondisi objektif kemampuan murid dalam

membaca pemahaman dan kondisi objektif proses pembelajaran membaca

pemahaman yang diterapkan di Sekolah Dasar. Hasil studi pendahuluan yang

telah dilakukan menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan kemampuan

yang harusnya dimiliki oleh murid dalam membaca pemahaman dengan

kondisi murid di lapangan yang sangat dipengaruhi oleh adanya

ketidaksesuaian proses pembelajaran membaca pemahaman di sekolah

tersebut. Kesenjangan inilah yang menjadi dasar pemikiran munculnya

(16)

6

berusaha mengembangkan strategi pembelajaran membaca pemahaman.

Setelah latar belakang penelitian ini diuraikan, maka bab I ini akan

menggambarkan fokus dan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, serta struktur organisasi penulisan tesis.

Bab II membahas tentang landasan teoritis atau kajian teoritis yaitu

konsep yang berhubungan dengan judul dan permasalahan penelitian

khususnya mengenai teori tentang murid dengan problema belajar membaca

pemahaman dan strategi membaca pemahaman. Fungsi dari kajian teoritis ini

yaitu sebagai landasan dalam menganalisis temuan di lapangan dan sebagai

panduan untuk merumuskan pengembangan strategi membaca pemahaman

yang dimaksudkan di dalam penelitian ini.

Bab III membahas tentang metode penelitian. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan research and development

(R & D). Untuk memperoleh data penelitian digunakan teknik wawancara,

observasi dan studi dokumen. Selain itu pada bab ini juga akan dibahas

mengenai instrumen penelitian, subyek penelitian, teknik pengumpulan dan

analisis data penelitian.

Bab IV membahas hal-hal yang esensial dalam penelitian. Adapun hal

pokok yang disajikan diantaranya hasil penelitian dan analisis, temuan

penelitian serta pembahasan terkait dengan rumusan New Collaborative

Strategic Reading (NCSR) yang akan dihasilkan dalam penelitian ini.

Bab V membahas penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil

(17)

METODE PENELITIAN

A.Pendekatan Penelitian

Sebagaimana dikemukakan pada latar belakang, penelitian ini

dimaksudkan untuk mengembangkan Collaborative Strategic Reading dalam

pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar agar

dalam pembelajarannya menjadi efektif. Penelitian dilaksanakan

menggunakan pendekatan research and development (R & D). Pendekatan R &

D adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2007). Selain itu research and

development merupakan pilihan karena memiliki proses yang dalam

tahapannya dapat mengakomodasi beragam kepentingan penelitian ini (Gall,

Gall & Borg 2003).

Langkah-langkah dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan dan

enam langkah yang terdapat pada setiap tahapan, berpedoman pada metode R

& D yang dikembangkan Borg dan Gall, seperti pada tabel 3.1.

T a b e l 3 . 1

Langkah-langkah Penelitian Adaptasi dari Borg and Gall

Langkah Utama Borg and Gall 10 Langkah Borg and Gall Research & information collection Penelitian dan Pengumpulan

informasi

Planning Perencanaan

Develop Preminary form of product Pengembangan produk awal

Field testing & product Revision Uji lapangan awal (preliminary)

Revisi produk

Uji lapangan utama

Revisi produk operasional

(18)

21

Final Product Revision Revisi Produk Akhir

Dissemination & Implementation Disseminasi dan implementasi

Berikut penjabaran Tahap I langkah pertama, m engumpulkan informasi

(research and information collecting), terkait dengan kajian pustaka

yang menyangkut studi pengembangan Collaborative Strategic Reading

dalam pembelajaran membaca pemahaman murid dengan problema belajar

membaca.

Tahap I langkah kedua, perencanaan (planning), yang dalam

penelitian ini melakukan serangkaian kajian di Sekolah Dasar Negeri

dimana terdapat murid dengan problema belajar membaca di wilayah Jakarta

Timur, yang kemudian mendapatkan temuan-temuan. Pengumpulan data

dengan menggunakan studi deskripsi kualitatif.

Tahap II langkah ketiga, melakukan pengembangan produk

awal, berupa kegiatan pengembangan Collaborative Strategic Reading

dalam pembelajaran membaca pemahaman yang dalam pengembangannya

memperhatikan kebutuhan murid dengan problema belajar membaca.

Tahap II langkah keempat, melakukan validasi pengembangan.

Pengembangan Collaborative Strategic Reading beserta instrument divalidasi

oleh para ahli dengan tujuan mendapatkan expert judgment. Ahli yang

terlibat dalam tahap validasi terdiri dari ahli pendidikan luar biasa dengan

bidang keahlian kesulitan belajar, ahli bahasa Indonesia dengan bidang

keahlian membaca pemahaman, dan satu orang praktisi/guru bagi murid

dengan problema belajar. Kemudian pengembangan strategi ini direvisi

berdasarkan penilaian dan saran para ahli yang terlibat dalam tahap ini.

Tahap II langkah kelima, melakukan uji coba Preeliminary di

lapangan agar dapat menjustifikasi strategi yang dikembangkan untuk

melihat sejauh mana keefektifitasan New Collaborative Strategic

Reading (NCSR) dalam proses pembelajaran membaca pemahaman

(19)

Tahap III langkah keenam, melakukan perbaikan dan

penyempurnaan New Collaborative Strategic Reading (NCSR) yang telah

diuji cobakan pada tahap preeliminary. Dari perbaikan pengembangan ini

akan dihasilkan sebuah New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dalam

pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar

membaca sebagai studi rintisan yang siap diuji cobakan di beberapa sekolah.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dirancang menggunakan tiga tahapan penelitian yaitu,

tahap 1, tahap 2 dan tahap 3.

Adapun prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

A. Definisi Konsep

Gambar 3. 1.

Tahapan Penelitian New Collaborative Strategic Reading (NCSR) KAJIAN/STUDI

Deskripsi Kajian kondisi objektif murid dengan problema belajar dengan problema belajar membaca. murid dengan problema belajar membaca.

Langkah IV

Judgement pengembangan oleh para ahli

Langkah V :

Uji coba preeliminary untuk melihat efektivitas New Colllaborative Strategic Reading(NCSR) yang telah diuji cobakan.

Dihasilkan sebuah New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dalam pembelajaran membaca pemahaman sebagai studi rintisan yang siap diuji cobakan di beberapa sekolah.

(20)

23

C. Penelitian Tahap I Studi Pendahuluan 1. Lokasi dan Informan Penelitian

Pada saat peneliti melaksanakan penelitian tahapan I studi

pendahulan, penelitian dilakukan di SDN 09 kelas A Jakarta Timur. Yang

mendasari pemilihan lokasi penelitian karena SDN 09 kelas A merupakan

sekolah inklusif, dimana sekolah tersebut memiliki murid-murid yang

sesuai untuk menjadi informan penelitian. Sekolah tersebut memiliki

kriteria yang cocok dijadikan sebagai lokasi penelitian karena alasan

sebagai berikut: 1) sekolah ini menerapkan pendidikan inklusif dan

menerima murid dengan problema belajar membaca pemahaman dan; 2)

sekolah cukup kooperatif dan mau bekerjasama dengan peneliti, sehingga

memudahkan peneliti dalam rangka studi pendahuluan.

Pada tahapan I studi pendahuluan informan penelitian ini terdiri

dari seorang guru wali kelas yang mengajarkan Bahasa Indonesia

berinisial DN dan 5 orang murid kelas lima Sekolah Dasar. Pertimbangan

memilih Guru DN menjadi informan penelitian pada tahapan ini adalah

bahwa guru DN yang mengajar Bahasa Indonesia di SDN 09 kelas A.

Melalui guru tersebut dapat diperoleh gambaran tentang pembelajaran

membaca pemahaman. Selain guru D informan pada tahapan ini berkenaan

dengan keterampilan murid dalam membaca pemahaman yaitu sebanyak 5

orang, yang diperoleh melalui asesmen dan observasi mengenai

keterampilan membaca pemahaman. Pemilihan informan penelitian ini

dengan purposive sampling, dimana praktek ini menurut Lincoln dan

Guba, 1985 didasarkan atas pertimbangan kekayaan informasi, bukan atas

pertimbangan statistik.

Informan penelitian itu adalah lima orang murid kelas lima yang

berinisial HF, KA, LN, MF, dan TS. Kelima murid ini dijadikan informan

dalam penelitian tahapan pendahuluan dedapatkan melalui proses asesmen

dan proses observasi, dimana kelima informan ini mengalami problema

(21)

2. Instrumen Penelitian Tahap I

Menurut Moleong (1994:163) instrumen penelitian kualitatif untuk

pengumpulan data banyak bergantung pada peneliti sebagai pengumpul

data. Peneliti sendirilah yang menjadi instrumen utama melalui wawancara

maupun observasi serta menganalisis dokumen. Instrumen penelitian

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Instrumen utama adalah peneliti yang menggunakan alat bantu berupa

pedoman wawancara tidak terstruktur dan pedoman observasi. Pedoman

ini digunakan untuk mengumpulkan data orientasi awal tentang

pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pedoman tersebut disusun

berdasarkan kisi-kisi penelitian. Adapun kisi-kisi tersebut diuraikan pada

(22)

25

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Obervasi Keterampilan Murid dalam Membaca Pemahaman

No Aspek Keterampilan Sub Keterampilan Tujuan Jumlah Butir Soal

1 Pemahaman Literal 1.1. Perincian Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam memahami fakta-fakta penting yang terdapat dalam teks

5

1.2. Urutan Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam mengurutkan peristiwa yang terdapat dalam teks

3

2 Pemahaman Intepretatif 2.1. Ide Pokok Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam menemukan ide pokok

1

2.2. Kesimpulan Untuk mengetahui keterampilan murid dalam membuat satu kesimpulan logis

1

2.3. Sebab akibat Untuk mengetahui keterampilan murid dalam menjelaskan satu penyebab dan atau efek

(23)

yang dapat secara logis disimpulkan dari teks

3 Pemahaman Kritis 1.1. Mengevaluasi

Teks

Untuk mengetahui keterampilan murid dalam membedakan apakah teks tersebut sebuah pendapat atau fakta.

2

4 Pemahaman makna kata dalam konteks 4.1. Sinonim Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam mengidentifikasi persamaan kata

2

4.2 Antonim Untuk mengetahui

keterampilan murid dalam mengidentifikasi lawan kata

2

4.3. kata kiasan Untuk mengetahui keterampilan murid dalam memahami kata kiasan

(24)

27

Tabel 3.3

Kisi-kisi Wawancara Tentang Pembelajaran Membaca Pemahaman

No Tahapan Indikator Kode

1 Perencanaan Pembelajaran 1.1.Merencanakan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran W1

1.2. Merencanakan materi pokok dalam uraian W2

1.3. Merencanakan alokasi waktu pembelajaran W3

1.4. Merencanakan strategi pembelajaran membaca pemahaman W4

1.5. Merencanakan penggunaan media, sumber, bahan ajar untuk

pembelajaran membaca pemahaman

W5

1.6. Merencanakan langkah-langkah pembelajaran membaca

pemahaman

W6

1.7. Merencanakan Penilaian dan tindak lanjut W7

2 Pelaksanaan Pembelajaran 2.1. Melakukan apersepsi/brainstrorming W8

2.2. Melakukan kegiatan inti (penanaman konsep, pemahaman konsep,

dan pembinaan keterampilan membaca pemahaman)

W9

(25)

3 Evaluasi Pembelajaran a. Evaluasi hasil belajar W11

b. Evaluasi proses pembelajaran W12

(26)

29

Tabel 3.4

Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Membaca Pemahaman

No Tahapan Indikator Kode

1 Perencanaan

Pembelajaran

1.1.Merencanakan tujuan yang akan

dicapai dalam pembelajaran

Ob1

1.2. Merencanakan materi pokok dalam

uraian

Ob2

1.3. Merencanakan alokasi waktu

pembelajaran

1.7. Merencanakan Penilaian dan tindak

lanjut

Ob7

2 Pelaksanaan

Pembelajaran

2.1. Melakukan apersepsi/brainstrorming Ob8

2.2. Melakukan kegiatan inti (penanaman

konsep, pemahaman konsep, dan

pembinaan keterampilan membaca

pemahaman)

Ob9

2.3. Kegiatan akhir Ob10

3 Evaluasi

Pembelajaran

3.1. Evaluasi hasil belajar Ob11

3.2.Evaluasi proses pembelajaran Ob12

3.3.Tindak lanjut Ob13

(27)

1. Lokasi dan Informan Penelitian

Pada tahapan ini peneliti tidak menetapkan lokasi penelitian dengan

asumsi bahwa pada tahapan pengembangan lokasi penelitian tidak lah

menjadi suatu hal yang prinsip. Pada tahapan ini peneliti melakukan

pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik Delphie,

dimana peneliti berkomunikasi dengan beberapa ahli dengan mendatangi

dan mengirimkan rumusan draft rumusan collaboratif Strategic reading

(CSR) melalui surat elektronik (email). Para ahli diminta dalam proses

judgement yaitu menilai dan memberi masukan serta mengkritisi draft

rumusan yang telah dibuat oleh peneliti . Tujuan dari teknik Delphi adalah

untuk secara sistematis memfasilitasi komunikasi informasi melalui

beberapa tahapan peneliti mengajukan pertanyaan, melakukan analisis,

memberikan umpan balik, dan mengajukan pertanyaan lebih lanjut

(http://www.wilderdom.com/delphi.html)..

Ahli yang diminta judgement adalah ahli dalam tahapan

pengembangan ini adalah ahli di bidangan pengajaran bagi murid dengan

problema belajar membaca, ahli dalam pengajaran Bahasa Indonesia, dan

praktisi bagi murid dengan problema belajar membaca. Harapan peneliti

dalam proses judgement dari ahli adalah agar dapat menyempurnakan

draft rumusan Collaborative strategic reading yang telah peneliti

kembangkan. Penilaian, masukan dan kritikan dari para ahli digunakan

oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan dalam memperkaya rumusan.

Tabel 3.5

Daftar Ahli Peserta Teknik Delphie

(28)

31

Setelah para ahli memberikan judgement nya, peneliti kembali

menyempurnakan rumusan draft tersebut dan memperlihatkan kembali

kepada para ahli untuk mengecek apakah rumusan tersebut sudah sesuai

dengan rumusan yang baru. Kemudian proses Delphie dihentikan setelah

peneliti mendapat judgement terakhir terhadap rumusan.

2. Instrumen Penelitian Tahapan II

Instrumen penelitian pada tahapan ini adalah menggunakan format

tanggapan ahli. Format ini digunakan oleh peneliti dengan tujuan untuk

mendapatkan penilaian, masukan, dan kritik serta saran dari para ahli

terkait dengan pengembangan Collaborative Strategic Reading yang telah

dirumuskan sebelumnya. Adapun format tanggapan ahli tersebut sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Lembar Tanggapan Draft New Collaborative Strategic Reading (NCSR)

No Pertanyaan Tanggapan

1 Apakah rancangan disain panduan New

Collaborative Strategic Reading (NCSR)bagi

murid dengan problema belajar membaca

sudah mencakup semua komponen yang

dibutuhkan dalam pembelajaran membaca

pemahaman?

2 Apakah sistematika panduan New

Collaborative Strategic Reading (NCSR)sudah

sesuai dengan kebutuhan guru dalam

memahami proses pembelajaran membaca

pemahaman?

3 Apakah konten materi dari bab pendahuluan

(29)

New Collaborative Strategic Reading (NCSR)

bagi murid dengan problema belajar

membaca?

4 Apakah tahap persiapan pembelajaran dalam

New Collaborative Strategic Reading (NCSR)

sudah cukup untuk mempersiapkan guru dalam

melakukan pembelajaran membaca

pemahaman di kelasnya?

5 Apakah New Collaborative Strategic Reading

(NCSR) dapat dijadikan panduan bagi guru

untuk merencanakan tahapan pembelajaran

yang mampu mengakomodasi semua

kebutuhan pembelajaran membaca

pemahaman di dalam kelas?

6 Apakah New Collaborative Strategic Reading

(NCSR) tahap implementasi sudah dapat

mengakomodasi kebutuhan proses

pembelajaran membaca pemahaman di dalam

kelas?

7 Apakah New Collaborative Strategic Reading

(NCSR) tahap evaluasi sudah dapat

mengakomodasi kebutuhan proses

pembelajaran membaca pemahaman di dalam

kelas?

8 Apakah ada komponen/point-point yang belum

tergambar dari draft New Collaborative

Strategic Reading (NCSR)?

9 Apakah disain panduan New Collaborative

Strategic Reading (NCSR) memenuhi aspek

keterbacaan bagi pengguna/guru?

10 Secara umum bagaimanakah tanggapan anda

(30)

33

(NCSR)?

E. Penelitian Tahap III Uji Coba

1. Lokasi dan Informan Penelitian pada Tahapan III Ujicoba

Tahapan terakhir dalam penelitian ini adalah tahapan ujicoba New

Collaborative Strategic Reading (NCSR) yang dilakukan di SDN 09 kelas

B dan di SDN 04 kelas A. Tahapan ini dilakukan untuk melihat efektivitas

NCSR dalam pembelajaran membaca pemahaman yang dapat membantu

murid dengan problema belajar mengatasi kesulitannya dalam membaca

pemahaman.

Tahapan uji coba dilakukan di dua sekolah yaitu SDN 09 Kelas B

dan SDN 04 Kelas A. Subjek penelitiannya terdiri dari dua Guru wali

kelas yang mengajar Bahasa Indonesia dan murid-murid yang berada di

kelas 5 di kedua sekolah tersebut yang mengalami problema belajar

membaca pemahaman di lokasi penelitian.

Subjek murid pada penelitian ini diambil dengan menggunakan

teknik purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1) murid yang

tidak mengalami hambatan pada aspek kognitif, dan 2) murid yang

mengalami problema dalam membaca pamahaman.

Tabel 3.7

Jumlah Subjek Penelitian Pada Tahapan Uji Coba

NO Informan Jumlah Informan

1 Wali Kelas yang mengajar Bahasa Indonesia 2

2 Murid-murid 76

(31)

Penelitian pada tahap III ini menggunakan instrumen tes untuk

melihat hasil belajar murid. Selain menggunakan instrumen tes pada

murid, pada tahapan ini pun menggunakan instrumen berupa angket yang

diberikan kepada guru terkait dengan penilaian terhadap proses

pembelajaran menggunakan New Collaborative Strategic Reading

(NCSR). Instrumen tersebut diuraikan sebagai berikut:

Tabel 3.8

Penilaian Hasil Belajar Murid menggunakan

New Collaborative Strategic Reading (NCSR)

No Aspek Penilaian Keterangan

Ada Tidak ada

1 Pemahaman terhadap soal

2 Kesesuaian jawaban dengan soal yang ditanyakan

3 Keterampilan menemukan

fakta-fakta penting dari teks 4 Keterampilan mengurutkan

kejadian/peristiwa

5 Keterampilan memberikan opini

6 Keterampilan membuat

kesimpulan

7 Keterampilan memahami

makna kata dalam konteks 8 Keterampilan mengevaluasi

teks

Penilaian hasil belajar terhadap aspek-aspek membaca pemahaman ini

menggunakan rubrik dengan kriteria sebagai berikut:

Rubrik

Score 1 : jika terdapat aspek yang dimaksud

Score 0 : jika tidak terdapat aspek yang dimaksud

Penilaian dikatakan efektif jika murid memiliki 50% aspek yang dinilai

Tabel 3.9

(32)

35

No Aspek Penilaian Keterangan

1 2 3

1 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak

mengenai tahapan pembelajaran

membaca pemahaman dengan

menggunakan NCSR?

2 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak ketika

membuat persiapan proses

pembelajaran membaca pemahaman

dengan menggunakan NCSR?

3 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak ketika

membuat perencanaan proses

pembelajaran membaca pemahaman

dengan menggunakan NCSR?

4 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak ketika

mengimplementasikan proses

pembelajaran membaca pemahaman

dengan menggunakan NCSR?

5 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak ketika

melakukan evaluasi pembelajaran

membaca pemahaman menggunakan

dengan NCSR?

6 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak dalam

menilai dampak NCSR terhadap hasil

belajar murid dengan problema belajar

membaca pemahaman?

7 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak

terhadap kefektifan waktu proses

pembelajaran membaca pemahaman

dengan menggunakan NCSR?

8 Bagaimana penilaian Ibu/Bapak

(33)

pembelajaran membaca pemahaman

menggunakan NCSR berlangsung?

Penilaian angket penilaian guru terhadap aspek-aspek pembelajaran membaca

pemahaman ini menggunakan rubrik dimulai dari mudah hingga sulit, dengan

kriteria sebagai berikut:

Rubrik

Score 1 : jika proses yang dilalui sulit untuk dilakukan

Score 2 : jika proses yang dilalui mudah untuk dilakukan

Score 3 : jika proses yang dilalui sangat mudah untuk dilakukan

Score akhir dari kedua instrumen di atas adalah:

Score akhir = Score yang didapat x 100% Score total

Jika score yang diperoleh :

< 59 % = kurang efektif

> 60 % = efektif

A. Definisi Konsep

Penjelasan konsep dimaksudkan agar ada pemahaman yang sama

mengenai konsep-konsep yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini:

1. Pembelajaran Membaca Pemahaman

Pembelajaran membaca pemahaman adalah suatu kegiatan

terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai tujuan

bersama yaitu menguasai keterampilan membaca pemahaman. Dalam

penelitian ini adalah suatu keterampilan untuk memahami informasi dan

(34)

37

kesimpulan yang terdapat dalam sebuah teks, sehingga mampu

membangun makna dari teks. Sedangkan keterampilan membaca

pemahaman terdiri dari: 1) pemahaman literal, dimana murid memahami

informasi yang dinyatakan secara langsung dalam teks; 2) pemahaman

intepretatif, dimana murid memahami informai yang dinyatakan secara

tidak langsung(tersirat) dalam teks; 3) pemahaman kritis, dimana murid

mampu mengevaluasi materi teks; 4) makna kata dalam konteks, dimana

murid memahami makna kata-kata dalam teks.

2. Murid Dengan problema belajar

Murid dengan problema belajar adalah murid yang mengalami

kesulitan dalam tugas-tugas akademiknya sehingga tidak mencapai kriteria

ketuntasan minimal pada materi membaca pemahaman. Namun kesulitan

tersebut bukan disebabkan oleh adanya hambatan kognitif dan disfungsi

minimal otak . Kesulitan yang terjadi terletak kepada faktor eksternal

yang terjdi di luar dari diri murid yang disebabkan salah satunya karena

faktor strategi pembelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan belajar

murid. Kesulitan yang dihadapi murid dalam membaca pemahaman adalah

keterampilan untuk memahami kata, kalimat, ide pokok dan uraian lainnya

yang terdapat dalam teks serta mengambil kesimpulan dari teks.

3. Collaborative Strategic Reading

Collaborative Strategic Reading adalah sebuah strategi dalam

meningkatkan keterampilan membaca pemahaman murid yang di dalam

pembelajarannya dilakukan dengan mengelompokkan murid secara

heterogen.

Pengembangan Collaborative Strategic Reading membantu murid

untuk memperbaiki keterampilan membaca pemahaman, menambah kosa

kata, dan bekerja sama dengan teman sebaya. Strategi tersebut melalui tiga

tahapan, yaitu : 1) tahapan sebelum membaca, yaitu kegiatan pra

peninjauan (Preview/brainstorming); 2) tahapan selama membaca, yaitu

kegiatan pengelompokkan kata yang dipahami (Click) dan

pengelompokkan kata yang telah dipahami (Clunk), kegiatan monitor dan

(35)

membaca, yaitu kegiatan membuat kesimpulan (wrap up) yang di

dalamnya meliputi kegiatan bertanya (ask the question) dan mengulang

kembali apa yang di baca(review).

B. Analisis Data

Dalam menganalisis data di dalam penelitian ini dibagi menjadi dua

bagian, yaitu analisis data kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis data

tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis Data Kualitatif

Analisis data adalah sebuah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh selama penelitian berlangsung. Data

tersebut diperoleh melalui hasil observasi, wawancara, catatan lapangan

dan dokumentasi. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2007: 333) analisis

telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun

ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.

Dalam tahapan kualitatif, analisis data lebih difokuskan selam proses di

lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.

Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2007: 334) proses

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data yaitu Reduksi

data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan

kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification).

Aktivitas dalam analisis data tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Reduksi data, dalam mereduksi data peneliti dipandu oleh tujuan

penelitian yang akan dicapai, karena aktivitas ini merupakan proses

berpikir yang memerlukan keluasan dan kedalaman wawasan

(Sugiyono, 2007:337). Reduksi data sendiri adalah aktivitas

menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan dan

mentransformasikan data yang didapat melalui instrumen penelitian

yang digunakan.

b. Penyajian data merupakan aktivitas analisis data yang menentukan

(36)

39

menampilkan informasi yang sesuai dan sistematis, agar mudah dalam

menarik kesimpulan.

c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan dengan menganalisis

data untuk melihat kebermaknaan setiap data yang diperoleh.

Kebermaknaan setiap data dikaitkan dengan fokus dan pertanyaan

penelitian.

2. Analisis Kuantitatif

Dalam analisis kuantitatif, analisis data adalah aktivitas setelah data

terkumpul. Di dalam penelitian ini analisis data kuantitatif pada tahapan

uji coba menggunakan statistik nonparametrik. Statistik nonparametrik

tidak menguji parameter populasi , tetapi menguji distribusi . penelitian ini

menggunakan statistik nonparametrik dalam analisis data dengan asumsi

bahwa jumlah sampel kurang dari 30 sampel.

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data hasil pre-test dan

post-test keterampilan murid dalam menyelesaikan soal membaca

pemahaman. Dimana sampel penelitiannya adalah 13 orang murid dengan

problema belajar membaca. Analisis data dilakukan menggunakan uji

Wilcoxon terhadap data yang berpasangan. Uji Wilcoxon dilakukan

terhadap data berpasangan dari subjek yang sama (Santosa, 2012: 115)

Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat pengaruh NCSR terhadap keterampilan membaca

(37)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan analisis hasil penelitian tentang

pengembangan collaborative strategic reading dalam pembelajaran membaca

pemahaman bagi murid dengan problema belajar membaca, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

Pertama, kondisi objektif yang diteliti oleh peneliti, yaitu:

 Dari kelima murid yang diteliti, mereka secara keseluruhan

mengalami kesulitan dalam membaca pemahaman pada hampir

diseluruh aspek keterampilan membaca pemahaman. Yaitu kesulitan

dalam menemukan fakta-fakta penting dalam sebuah teks,

menceritakan kembali peristiwa yang terdapat dalam teks secara

berurutan, menemukan ide pokok, membuat kesimpulan dan

menjelaskan efek yang dapat secara logis disimpulkan dari teks,

membedakan antara fakta dan opini dalam rangka mengevaluasi teks,

mengidentifikasi sinonim dan antonim, dan memahami makna kata

kiasan.

 Kondisi pembelajaran membaca pemahaman di sekolah dasar negeri X pembelajaran masih berpusat pada guru, dimana dalam proses

pembelajarannya masih didominasi dengan penggunaan metode

ceramah. Pada tahap perencanaan guru tidak membuat rancangan

perencanaan pembelajaran secara khusus untuk keterampilan membaca

pemahaman, namun materi membaca pemahaman termasuk di dalam

mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam merencanakan pembelajaran

guru tidak memperhatikan kemampuan awal murid dan tidak

menggunakan strategi khusus yang dapat mengakomodir kebutuhan

murid dalam pembelajaran membaca pemahaman. Pada tahap

pelaksanaan guru hanya memberikan teks bacaan kepada murid dan

(38)

145

bacaan tersebut tanpa memberikan penjelasan terkait dengan materi

membaca pemahaman. Pada tahap penutup guru tidak memberikan

penguatan dan menyampaikan kesimpulan atas materi yang telah

dipelajari. Murid belajar membaca pemahaman berorientasi kepada

agar dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan.

Kedua, draft strategi pembelajaran membaca pemahaman yang dikembangkan dalam penelitian ini diberi nama New Collaborative Srategic

Reading (NCSR). Langkah-langkah pembelajaran menggunakan NCSR

adalah sebagai berikut:

 Tahap persiapan, pada tahapan ini guru mengasesmen murid untuk mengetahui keterampilan murid dalam membaca pemahaman, dan

menganalisis keterampilan murid agar dapat dikelompokkan secara

heterogen berdasarkan tingkat keterampilan murid dalam membaca

pemahaman. Setelah guru mengetahui keterampilan murid maka

guru menyiapkan rencana pembelajaran membaca pemahaman.

 Tahap implementasi, pada tahapan ini pembelajaran membaca

pemahaman dilakukan melalui tiga tahapan yaitu:

1) tahap pendahuluan, dimana pada tahap ini guru melakukan ice

breaking dalam rangka mengaktifkan pengetahuan murid dan

mengkondisikan murid agar siap mengikuti proses pembelajaran;

2) tahap inti, dimana pada tahap ini terdiri dari tiga fase, yaitu: (a)

before reading dimana guru membentuk kelompok kolaboratif,

memperlihatkan gambar, mengarahkan murid untuk melakukan

brainstrorming dan memprediksi; (b) during reading, guru

mengarahkan murid untuk membaca teks, menggarisbawahi kata

kunci dan mengelompokkan kata yang belum dipahami, serta

mengumpulkan informasi dengan bertanya dan memparafrase; (c)

after reading, guru mengarahkan murid dalam kelompok untuk

membuat kesimpulan dan mereview;

 tahap penutup, pada tahap ini guru menyampaikan kesimpulan

mengenai materi yang telah disampaikan, mereview proses

(39)

untuk menyampaikan kesannya selama mengikuti proses

pembelajaran, dan memberikan penguatan berupa reward.

Ketiga, hasil validasi di sekolah dasar negeri 04 Jakarta Timur memperlihatkan bahwa New Collaborative Strategic Reading efektif untuk digunakan dalam

pembelajaran membaca pemahaman bagi murid dengan problema belajar. Hal

ini terlihat dari hasil belajar murid yang meningkat yaitu pada tahap awal

kemampuan murid sebesar 45,4 % dan pada tahap akhir kemampuan murid

menjadi 76,5 %. Sedangkan berdasarkan uji Wilcoxon dengan α = 0.05

diperoleh Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.001 maka Ho ditolak karena nilai

Asymp.Sig. (2 tailed) < 0.005.

B. Rekomendasi

Mengacu pada temuan penelitian ini, berikut ini diajukan beberapa

rekomendasi yang ditujukan kepada pihak yang terkait dengan dunia

pendidikan murid dengan problema belajar, yaitu:

Pertama, guru disarankan untuk menggunakan New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dalam pembelajaran membaca pemahaman karena

strategi ini dapat menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan bagi

murid, melatih keterampilan murid dalam membaca pemahaman dan

bekerjasama dalam kelompok kolaboratif, menantang murid untuk berperan

aktif dalam proses pembelajaran, serta memotivasi murid untuk mencari tahu.

Kedua, guru disarankan untuk menguasai langkah-langkah New Collaborative Strategic Reading (NCSR) yang dapat dipelajari pada buku

panduan penerapan agar mampu mengimplementasikannya di dalam

pembelajaran membaca pemahaman, sehingga proses belajar menjadi efektif,

bermakna bagi murid dan mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Ketiga, New Collaborative Strategic Reading (NCSR) dapat diterapkan di dalam pembelajaran lainnya sebagai alternatif strategi pembelajaran yang

inovatif, karena strategi ini mendorong murid untuk lebih aktif dalam

pembelajaran, guru dapat membangun komunikasi untuk menciptakan

(40)

147

Keempat, New Collaborative Strategic Reading (NCSR) di dalam penelitian ini belum diuji coba secara meluas, oleh sebab itu penelitian ini

dapat dijadikan sebagai studi rintisan bagi peneliti lainnya.

(41)

Barkley F. Elizabeth. (2005). Collaborative Learning Techniques. San Francisco: John Willey.

Bender, N. W. & Martha J. L. (2003) Reading Strategies for Elementary Students with Learning Difficulties. United States of Amerika: Corwin Press, Inc.

Burhan, B.(2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Budimansyah, (2002). Penerapan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Kreatifitas Belajar Siswa SD. Tesis PPS UPI: Bandung

Borg, W.R. & Gall, M.D. (1989). Educational Research:an Introduction(Fifth Ed.)New York: Longman

Bruffee, K.A. (1993). Collaborative Learning, Higher Education, Interdependence, and The Authority of Knowledge. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press.

Christine. D Bremer, (2001) Collaborative Strategic Reading (CSR): Improving Secondary Students ReadingComprehension Skills.USA : Allyn and Bacon.

Choate. S. J. & Enright E.B. (1992) Curriculum Based Assessment and Programming. UAS: Allyn and Bacon.

Choate, S. J. (2004). Successful Inclusive Teaching. United States of America: Pearson Education Inc.

(42)

149

Dixon, Lisbeth & Krauss. (1996). Vygotsky in The Classroom, Mediated Literacy Instruction and Assessment. USA: Longlman Publisher.

Fadjar, A. (2005). Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Gall, M., Gall, J., & Borg, W.R. (2003). Educational Research: An Introduction, Fifth Edition. New York: Longman.

Goodman, Yetta M (1980) Reading Strategies Focus on Comprehension.

Singapore: B&Jo Enterprise PTE Ltd.

Hanim, Farida. (2007) Pengajaran Membaca di Sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Holt, Joyce (2006). Reading Problems Assessment and Teaching Strategies. USA: Pearson Education.

http://www.wilderdom.com/delphie.html/

Lerner, J. W (1988) Learning Disabilities: Theories, Diagnosis, and Teaching Strategies. London: Houghton Mifflin Company.

Lovit, T. C (1989) Introduction to Learning Disabilities. Boston : Allyn and Bacon.

Mardiatmadja, B. S. (2003) “UU Sisdiknas Kembar Etatisme menjadi Kenyataan”

Majalah Basis No. 07-08 Tahun ke-52.

Matthews, R.S. (1996) Collaborative Learning: Creating Knowledge With Students. San Francisco: Jossey-Bass.

Mills. E.G. (2003) Action Research A Guide for The Teacher Researcher. USA : Merrill Prentice Hall.

(43)

Moleong, L. J. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Reid, R. & Torri, O. (2006) Strategy Instruction for Students with Learning Disabilities. USA: The Guilford Press.

Santosa, S (2012). Aplikasi SPSS pada Statistik Non Parametrik. Jakarta :Gramedia

Slavin, Robert. (1994) Educational Psychology Theory and Practice. USA: Allyn & Bacon

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Somadayo, Samsu (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu

Vaughn, S. & Bos S. C. (2009) Strategies for Teaching Students with Learning and Behavior Problems (seven edition). USA: Pearson.

Westwood, Peter (2008). What Teachers Need to Know About Reading and Writing Difficulties. Australia: Acer Press

Gambar

Tabel 3. 1
Gambar 3. 1.
Tabel  3.2
Tabel 3.3
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tesis yang berjudul, “ PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA SEPAKBOLA BERBASIS PLAY UNTUK MURID SEKOLAH DASAR (Studi pada Murid Sekolah

Membaca ekstensif ini meliputi: membaca survei (survey reading), membaca sekilas (skimming), dan membaca dangkal (superficial reading). 1) Membaca survei adalah sejenis

Di antara model-model itu, Model Pengajaran Reading Workshop (RW) dipilih sebagai model pengajaran membaca pemahaman bahasa.. Indonesia bagi murid SD. Model

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Shared Reading, peneliti berharap dengan diterapkannya metode Shared Reading, dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca

11 Puji Maulana, 2012 Penerapan Strategi Drta Directed Reading Thinking Activity Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Karya Sastra Dan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar : Studi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua murid sekolah dasar kelas I – VI yang ada di SD X Pekanbaru Kecamatan Rumbai Pesisir dengan total 599 murid. Pengambilan

Hipotesis penelitian ini adalah adanya perbedaan perubahan kemampuan membaca tahap pemahaman bagi siswa kelas V Sekolah Dasar dengan yang menggunakan metode pembelajaran

Penelitian ini juga menemukan beberapa faktor yang mendukung meningkatnya pemahaman membaca siswa terhadap teks deskriptif melalui Collaborative Strategy Reading CSR yakni pengetahuan