28 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada sebuah coffee shop bernama Orangiro yang beralamatkan di Jalan Raya Sengkaling No.234 Mulyoagung, Dau, Malang. 3.2.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Dimana tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan sebelumnya (Umar, 2000). Penelitian ini ingin mengungkap pengaruh store atmosphere terhadap kepuasan konsumen.
3.3.Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah atau lingkungan generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi dan objek penelitian yaitu pengunjung kafe Orangiro Malang yang melakukan kunjungan lebih dari sekali.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2016;118). Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada, sehingga dibentuk sebuah perwakilan populasi.
29
Menurut Sugiyono (2008:57) Sampel yg baik antara 30-500 responden. Dalam penelitian ini sampel yang akan diambil sebesar 100 responden. Sedangkan pengambilan sampel yang digunakan adalah Sampling Insidental / Accidental Sampling. Menurut Sugiyono, (2016;124) Sampling Insidental / Accidental Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja konsumen yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Pada penelitian ini pertimbangan sampel yang digunakan adalah :
a. Responden berusia diatas 17 tahun dengan artian pada usia tersebut responden sudah cukup dewasa dalam menjawab kuisioner penelitian dengan baik.
b. Responden pernah melakukan kunjungan pada kafe Orangiro Malang minimal 1 kali
3.4. Definisi Operasional
Tabel 3. 1 Definisi Operasional
No Variabel Indikator Keterangan
1 Kepuasan Konsumen (Y)
Kesesuaian Harapan Produk, pelayanan dan fasilitas yang diberikan kafe Orangiro sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan Minat Berkunjung
Kembali
Merupakan kesedian pelanggan untuk berkunjung kembali atau melakukan pembelian ulang
Kesediaan
Merekomendasikan
Pelanggan merekomendasikan kafe Orangiro kepada teman atau kerabat untuk berkunjung karena mereka merasa puas dengan apa yang di berikan oleh kafe Orangiro
2 Exterior (X1)
Muka Toko Tampilan depan kafe dengan desain yang menarik dan dapat
30
No Variabel Indikator Keterangan
menggambarkan bagian dalam kafe tersebut
Simbol Simbol atau logo kafe Orangiro yang dapat dengan mudah terlihat dan dipahami
Pintu Masuk Pintu masuk yang cukup untuk arus masuk dan keluar kafe
Jendela Jendela untuk menampilkan sekilas bagian dalam kafe agar menarik konsumen untuk berkunjung
Tinggi Dan Ukuran Bangunan
Bentuk bangunan yang tinggi dan luas membuat konsumen merasa betah berada di dalam kafe
Keunikan Desain bangunan yang unik dan berbeda dari bangunan yang berada di sekitarnya
Lingkungan Sekitar Bangunan-bangunan di sekitar yang tidak terlalu menyamarkan kafe dan masyarakat yang tetap kondusif untuk keberadaan kafe
Tempat Parkir Tempat parkir yang luas, aman, gratis dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko akan menciptakan atmosphere yang positif bagi kafe 3 General
interior (X2)
Lantai Desain lantai yang sesuai dengan tema bangunan
Pencahayaan Pencahayaan yang sesuai dengan desain bangunan dan membuatnya terlihat semakin menarik
Musik Musik yang tidak berisik agar konsumen tidak terganggu
Perabotan Memilih perabotan seperti meja dan kursi yang sesuai dengan tema dekorasi bangunan dan tetap nyaman di gunakan
Tekstur Tembok Sesuai dengan tema bangunan dan membuat dinding terlihat lebih menarik
Suhu Udara Fentilasi yang sesuai dengan keburuhan agar udara di dalam ruangan tidak terlalu panas atau dingin Lebar Jarak Jalan yang lebar atau jarak antara perabotan agar cukup lebar dan membuat konsumen merasa nyaman dan betah berada di dalam kafe
Area Mati Menempatkan barang-barang
31
No Variabel Indikator Keterangan
toilet, tangga dan sudut ruangan untuk memperindah area tersebut
Karyawan Karyawan sopan, ramah,
berpenampilan menarik, dan mempunyai pengetahuan yang memadai tentang produk yang dijual Harga Harga pada setiap produk sesuai
dengan kualitas produk yang diberikan Kasir Jumlah kasir yang memadai dan
ditempatkan di lokasi yang strategis Teknologi Sistem pelayanan yang canggih
misalnya dalam proses pembayaran menggunakan kartu kredit, kartu debit, kupon diskon dan voucher
Kebersihan Pemeliharaan kebersihan kafe yang baik
4 Tata letak (X3)
Tempat Penjualan Tempat yang nyaman untuk konsumen memilih dan memesan produk
Tempat Karyawan Tempat untuk karyawan beristirahat dan makan
Tempat Konsumen Kenyamanan tempat untuk toilet, tempat konsumen menikmati produk dan tempat antre pesanan.
Arus Lalu Lintas Pengaturan pola arus lalu lintas konsumen di dalam kafe untuk kenyamanan dan agar tidak terjadi kemacetan.
5 Interior display (X4)
Penempatan Produk Pemajangan produk minuman dan makanan agar konsumen mudah menentukan pilihan
Dekorasi Sesuai Tema
Dalam satu peringatan tertentu dekorasi kafe didasain untuk menarik perhatian konsumen
3.5.Jenis Dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini iyalah data primer dan sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data diperoleh dari subyek penelitian ketika melakukan survei lapangan yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Dalam hal ini data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada konsumen
32
pengunjung kafe Orangiro Malang. Data primer dalam penelitian ini adalah indentitas responden (jenis kelamin dan usia) dan pendapat responden tentang pengalaman berkunjung, suasana dalam kafe dan kepuasan yang dirasakan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diolah oleh sebagian orang atau lembaga bersangkutan dan telah dipublikasikan. Data yang dimaksud diperoleh dari Asosiasi penyelenggara internet, publikasi internet.
3.6.Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kreadibilitas tinggi dan sebaliknya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data melalui kuesioner. Menurut sugiyono (2016: 199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioer, daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur denan bentuk pertanyaan pilihan berganda (multiple choice questions) dan pertanyaan terbuka (open question).
3.7.Teknik Penskalaan Data
Teknik penskalaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skala Likert dan rentang skala. Skala likert Menurut Ridwan (2007), skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi individu atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini responden diberika sebuah
33
pernyataan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban yang tersedia, dimana setiap pertanyaan terdiri dari 5 pilihan jawaban dan masing-masing jawaban mempunyai bobot nilai.
Tabel 3. 2 Penentuan Skor Jawaban Kuesioner Pilihan jawaban Skor
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Netral 3
Setuju 4
34 3.8.Teknik Pengujian instromen
1. Uji validitas
Validitas iyalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan suatu instrumen. Validitas instrumen adalah ketepatan dari suatu instrumen atau alat pengukur terhadap konsep yang akan diukur. Untuk menguji validitas instrumen penelitian ini menggunakan corrected item-total corelation dengan penggunaan spss 21. Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas dengan taraf signifikan 0,05 adalah :
1) Jika nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka item pertanyaan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total , artinya item angket dinyatakan valid. 2) Jika nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka item pertanyaan atau pernyataan dalam
angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total yang artinya item angket dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas iyalah uji pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dalam kondisi yang sama. Penelitian dapat diandalkan bila menghasilkan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Syarat yang digunakan untuk melihat reliabelnya suatu data. Suata data dikatakan reliabel apabila nilai dari Cronbach Alpha diatas dari 0,6 (kuncoro, 2015). Dengan ketentuan uji reliabilitas sebagai berikut:
1) Jika nilai Cronbach Alpha ≥ 0,6 maka dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan sudah reliabel.
35
2) Jika nilai Cronbach Alpha ≤ 0,6 maka dapat dikatakan bahwa instrumen yang digunakan tidak reliabel.
3.9.Metode Analisis Data 1. Uji asumsi klasik
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji hateroskedastisitas.
1) Uji normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebaran data pada sebuah kelompok data berdistribusi normal atau tidak. Menggunakan teknik kolmogorof-smirnov untuk data 100 responden. Jika nilainya >0,05 maka data dapat dikatakan normal. Namun jika signifikan < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi nomal.
2) Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas di lakukan untuk mengetahui pada model regresi apakah ditemukan korelasi yang kuat antar variabel independen (Lupiyoadi & Ikhsan, 2015). Jika terjadi korelasi yang tinggi, maka dapat dikatakan terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi. Mendeteksi ada dan tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat menggunakan tolerance value dan variance inflation faktor (VIF). Asumsi multikolineritas terpenuhi apabila VIF > 10 atau toleance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas dan jika VIF < 10 atau tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
36
Hateroskedastisitas uji dalam SPSS metode yang digunakan mendeteksi adanya hateroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukan hubungan antar dua variabel. Pada pengujian heterokedatisitas dapat menggunakan uji gelejser, dengan kriteria apabila nilai signifikansi < 0,05 maka terjadi heterokedasitas. Namun apabila nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heterokedasitas.
2. Regresi Linier Berganda
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi berganda, yaitu teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh keseluruhan variabel X terhadap variabel Y. Persamaan regresinya dinyatakan sebagai berikut: Model regresi linier berganda
Y = a+b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan: Y = Kepuasan Konsumen X1 = Exterior X2 = General Interior X3 = Layout X4 = Interior Display a = Konstanta b1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi e = Error 3.10. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
37
determinasi adalah antara nol atau satu. Bila nilai mendekati 0 maka semakin lemah model yang digunakan untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika nilai mendekati 1 maka semakin baik model yang digunakan untuk menerangkan hubungan pengeruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika dapat perhitungan nilai (𝑅2 ) sama dengan 0 maka ini
menunjukan variabel dependen tidak bisa dijelaskan oleh variabel independen. 3.11. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan linier variabel independen dengan variabel dependen. Peneliti akan melakukan pengujian hipotesis yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu: H1 : Exterior berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada kafe Orangiro Malang. H2 : General interior berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada kafe Orangiro Malang. H3 : Layout berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada kafe Orangiro Malang. H4 : Interior display berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada kafe Orangiro Malang. H5 : Atmosphere secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada kafe Orangiro Malang.
1. Uji t (Secara persial)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individu dalam menerangkan variabel dependent. Pengujian ini bermaksud untuk menguji pengaruh variabel (Exterior, General Interior, Layout dan Interior Display) secara individu terhadap variabel dependen (Kepuasan Konsumen). Menurut Santoso (2002) tingkat signifikan yang diharapkan adalah α = 5% atau sig.< 0,05.
38
Penentuan hipotesis nol diterima atau ditolak dibuat ketentuan sebagi berikut.
a. Dengan menggunakan nilai signifikansi dari setiap variabel:
1) Jika nilai signifikan < 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka indikator variabel independen yaitu Exterior (X1), General Interior (X2), Layout (X3) dan Interior Display (X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Kepuasan Konsumen (Y).
2) Jika nilai signifikan ≥ 0,05 berarti Ho diterima dan Ha ditolak, maka indikator variabel independen yaitu Exterior (X1), General Interior (X2), Layout (X3) dan Interior Display (X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Kepuasan Konsumen (Y). b. Dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel:
1) Jika t hitung> t tabel maka Ho ditolak dan sebaliknya Ha diterima. 2) Jika t hitung< t tabel maka Ho diterima dan sebaliknya Ha ditolak. 2. Uji F (Uji serentak)
Menurut Ghozali (2011) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel-variabel independen mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Pengujian ini bermaksud menguji pengaruh variabel independen (Exterior, General Interior, Layout dan Interior Display) terhadap variabel dependen (Kepuasan Konsumen) secara bersama-sama. Perhitungan untuk uji F ini dengan membandingkan nilai F tabel dan F hitung. Kriteria signifikasi yaitu 0,05.
39
a. Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Apabila F hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya variabel independen seara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.