• Tidak ada hasil yang ditemukan

S adaya. Milad. Memaknai. Daarut Tauhiid. Fatin Shidqia Lubis: Ayo..ayoo..Bersedekah. Bersedekah untuk memaknai Kepedulian Sosial >>Hal 16

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S adaya. Milad. Memaknai. Daarut Tauhiid. Fatin Shidqia Lubis: Ayo..ayoo..Bersedekah. Bersedekah untuk memaknai Kepedulian Sosial >>Hal 16"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Fatin Shidqia Lubis:

Ayo..ayoo..Bersedekah

Bersedekah untuk

memaknai Kepedulian

Sosial

9 Tips Orang Tua

Mendidik Anak

>>Hal 16 >>Hal 16 >>Hal 16

S adaya

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

W

Edisi No 3245, September 2014

Memaknai

SEDEKAH PENDIDIKKAN TIPS

Milad

Daarut Tauhiid

(2)
(3)

saparedaksi

JIKA kita menelaah tentang zakat, maka pasti

dite-mukan betapa luar biasanya perintah Allah terse-but. Zakat merupakan bukti perhatian Islam dalam aspek sosial dan keadilan ekonomi masyarakat. Model paling ideal bagaimana negara seharusnya mengatur kehidupan sosial ekonomi warganya.

Ini karena zakat mempunyai dua aspek gan-da—vertikal dan horizontal—sebagai implemen-tasi perintah Allah dan manifesimplemen-tasi pengemban-gan fi trah sosial. Mengutip istilah dari Taqiuddin Annabhani (The Economic System in Islam), zakat sebagai physical worship  (ibadah ritual layaknya salat, puasa, dan bentuk ibadah lainnya), dan zakat sebagai monetary worship (ibadah yang bernilai so-sial ekonomi/ijtima’iyyah).

Pada praktiknya, zakat berbeda dengan pung-utan atau iuran lainnya, semisal pajak, bunga, atau arisan. Zakat dibedakan kepada tiga hal; Pertama, dilihat dari segi pengumpulannya, zakat hanya di-bebankan kepada masyarakat muslim yang mam-pu (mencapai nishab, tidak dililit utang, dan telah mencukupi kebutuhan pokoknya). Kedua, dari segi jumlah pengumpulannya, zakat mempunyai takaran tersendiri. Setiap jenis zakat yang dibayar-kan, mempunyai takaran yang berbeda. Takaran zakat fi trah berbeda dengan zakat maal, dan zakat maal yang di dalamnya masih terdapat pembagian zakat, berbeda satu sama lain. Ada pun Ketiga, dari segi pengeluarannya, dana zakat difokuskan kepa-da kesejahteraan kepa-dan kemakmuran rakyat.

Nah, pada poin yang ketiga ini (fokus pada ke-sejahteraan dan kemakmuran rakyat), setiap lem-baga amil zakat, termasuk Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid bahu-membahu merealisasikan. Karena sejatinya pengumpulan zakat memiliki tujuan sangat mulia, yakni bagaimana dari dana tersebut memberikan solusi bagi masalah akut negeri ini, kemiskinan dan kebodohan. Inilah wu-jud nyata dari zakat untuk negeri.

Sapa Redaksi

Kabar Cabang

Kolom A Deda

Kabar DPU

Seputar

Islam

Keuangan

Curhat

Muslimah

Salam

Fokus

Hidup Bugar

& Konsultasi

Hikayat

Pena Sahabat

Hikmah

Info & Kuis

Sahabat

Cinta Wakaf

Serba Serbi

Jejak Program

Kolom Aa Gym

Galeri

hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal hal

Dari Zakat untuk Negeri

Sepuluh Kiat Sikapi Masalah Menelaah Zakat dan Pajak Penyebab Doa Tidak Terkabul FEBRUARI 2015

Ketika Suami Tidak Menafkahi Peduli Negeri untuk Tumbuhkan Persaudaraan Kini Saatnya Berbagi untuk Negeri Jangan Bawa ”BB” ke Masjid Delapan Dirham Penuh Berkah Sedekah kepada Orangtua Ber-ujung Indah Ayat-ayat Cinta

Kang Abik, Cara Dakwah melalui Kisah

Kang Abik: Pilih Sendiri Rumah di Surga de-ngan Berwakaf

Orang Gila Tidak Pernah Sakit Qurban Peduli

Negeri: Berdaya dan Multi Manfaat

Awali Dakwah dengan Kasih Sayang

Inilah Kabar Ter-baru Kampung Tauhiid Yogya-karta

3

22

4

23

5

24

6

7

26

10

30

11

32

14

33

15

34

18

20

Dari Zakat untuk Negeri

daftarisi

S

Media Komunikasi Daarut Tauhiid

W

adaya

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 410 Tahun 2004 Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH. Abdullah

Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara Redaktur Ahli Abu Fadhli, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, KH. Hilman Rosyad Syihab, LC Dewan Redaksi H. Herman. H. Cucu Hidayat, Sansan Darajat Pemimpin Redaksi Suhendri Cahya Purnama Redaktur Astri Rahmayanti Reporter Cristi Aningsih Sarif, Agus Iskandar Darmawan Koresponden Inggar Saputra (Jakarta) Taufi k Hidayat (Bogor) Indra (Priangan Timur) Andri Adi (Semarang) Nurdin Syaiful Baladi (Yogyakarta) Eko Yunianto (Lampung) Indra Firdaus

(Palembang) Putri Yulia (Batam) Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Barat Telp/Fax. 022-2021 861 / 2021 862 E-mail

redaksimedia@gmail.com Website www.dpudt.org

Swadaya

Edisi No 158 Oktober 2015

(4)

Oleh: H. Herman, S.Sos

Direkur Utama DPU Daarut Tauhiid

Oleh:

kabar

DPU

Menelaah Zakat dan Pajak

KITA tinggal di Indonesia yang mayoritas pen-duduknya adalah muslim. Ada pun aturan yang diter-apkan di negara ini sekalipun mayoritas beragama Islam, tidak menganut hukum Islam. Implikasinya kita sebagai warga negara memiliki dua kewajiban. Satu, kewajiban sebagai warga negara. Kedua, kewa-jiban sebagai seorang muslim.

B

erkaitan kewajiban sebagai seorang war-ga newar-gara adalah membayar pajak yang peruntukannya diatur negara. Kalau pajak ini tidak dibayar, hal-hal berkaitan pem-bangunan, sarana dan prasarana, gaji PNS, dan se-bagainya, tidak mungkin bisa terpenuhi. Jadi, kita sebagai warga negara yang baik harus mengikuti ketentuan yang diatur oleh negara. Artinya, kita mengeluarkan atau membayar pajak.

Lalu, kita sebagai seorang muslim juga memi-liki kewajiban menunaikan zakat. Khususnya bagi mereka yang sudah memenuhi syarat wajib zakat. Di antaranya adalah harta yang dimiliki sudah men-capai nishab (batas minimal kekayaan wajib zakat), hartanya berkembang, milik penuh, dan lain-lain.

Ketika kita merasa harta yang dimiliki sudah memenuhi syarat, maka zakat menjadi wajib dike-luarkan. Ini karena manfaatnya bukan sekadar un-tuk pribadi, tetapi zakat pun punya manfaat bagi orang-orang di sekitar kita. Selain habluminallah (hubungan dengan Allah), zakat merupakan ibadah habluminannas (hubungan dengan manusia).

Jadi, keterkaitan pajak dan zakat, kita sebagai muslim dan juga sebagai warga negara Indonesia jangan melupakan salah satu kewajiban tersebut. Artinya, pajak sebagai warga negara tetap ditunaikan. Pun zakat sebagai seorang mus-lim juga wajib dikeluarkan.

Apalagi menurut penelitian, potensi

zakat di Indonesia mencapai Rp217 triliun per ta-hun. Sangat luar biasa kalau semua wajib zakat mengeluarkannya. Kemudian dikelola oleh lemba-ga amil zakat yang amanah dan profesional. Bukan sebuah mimpi apabila permasalahan kemiskinan di

Indonesia dapat segera teratasi.

Terbayang jika potensi zakat Rp217 triliun itu dikelola dengan baik oleh lembaga amil zakat sep-erti Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid. Ditambah dengan dana pajak, maka negara kita akan menjadi negara maju dan sejahtera dari sisi ekonomi karena ditopang dari dua sumber dana, pajak dan zakat.

Kita berharap ke depannya dampak zakat maupun pajak semakin terlihat di negara ini. Dan semoga DPU Daarut Tauhiid menjadi lembaga amil yang dipilih sebagai pengelola dana zakat tersebut.

Terima Kasih kepada Muqarib (Pekurban)

Alhamdulillah, terima kasih kepada para muqa-rib yang dengan ikhlas menitipkan kurbannya me-lalui program ‘Qurban Peduli Negeri’ DPU Daarut Tauhiid. Semoga kurbannya diterima di sisi Allah SWT. Rezekinya diganti oleh Allah dengan rezeki yang lebih banyak dan berkah. Semoga tahun de-pan kita bisa bekerja sama kembali.

(5)

keuangan

ke

u

anga

n

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID

LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGAN BULAN FEBRUARI 2015 (UN AUDITED)

SUMBER DANA

Penerimaan dana Zakat Rp 394,988,430.31

Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 378,218,159.77 Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 521,362,784.80

Penerimaan dana Wakaf Rp 2,091,773,298.02

Penerimaan dana Pengelola Rp 399,411,383.67

Penerimaan dana Jasa Bank Rp 732,140.70

Jumlah Penerimaan Dana Rp 3,786,486,197.27

PENGGUNAAN DANA Dana Zakat

Penyaluran untuk Fakir Miskin Rp 1,161,036,773.02

Penyaluran untuk Muallaf Rp 500,000.00

Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp 2,060,000.00

Penyaluran untuk Fisabilillah Rp 79,450,268.49

Jumlah Dana Zakat Rp 1 ,243,047,041.51 Dana Infaq Shadaqah

Program Pendidikan Rp 25,280,100.00

Program Kesehatan Rp 6,413,300.00

Program Ekonomi Rp 3,444,000.00

Program Dakwah Sosial Rp 320,122,680.88

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 355,260,080.88 Dana Infaq Shodaqoh Terikat

Program Dakwah Sosial Rp 97,638,200.00

Program Pendidikan Rp 70,119,500.00

Program pemberdayaan ekonomi Rp 15,000,000.00

Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 13,884,000.00

Program Pusosman Rp 38,294,100.00

Program Aqiqah Rp 18,600,000.00

Penyaluran non cash dan lainnya Rp 154,647,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 408,182,800.00

Dana Wakaf

Rp 2,100,000,000.00

Jumlah dana Wakaf Rp 2,100,000,000.00 Dana Jasa Bank

Sarana Umum Rp 250,000.00

Jumlah Dana Jasa Bank Rp 250,000.00 Dana Pengelola

Operasional Kantor Rp 392,331,153.87

Jumlah Dana Pengelola Rp 392,331,153.87 Jumlah Penggunaan Dana Rp 4,499,071,076.25 Surplus / Defi sit Rp (712,584,878.98) Saldo Awal per 01 Februari 2015 Rp 9,617,642,371.04 Saldo Akhir per 28 Februari 2015 Rp 8,905,057,492.06

**Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasikmalaya, Batam, Bekasi , Jambi dan Garut) dan digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya.

(6)

D

emikian Islam menggambarkan betapa berharganya arti persaudaraan. Tetapi, pada kenyataannya masih banyak yang apatis, kurang peka, bahkan tidak pedu-li terhadap permasalahan sosial yang terjadi. Aki-batnya tatanan sosial menjadi kurang seimbang. Terjadilah banyak kekacauan seperti pencurian, perampokan, dan tindakan kekerasan lainnya.

Nabi Muhammad saw mengibaratkan persau-daraan sesama umat Islam bagaikan tubuh dan bangunan. Rasulullah saw bersabda, “Perump-amaan kaum mukmin dalam hal saling menyayan-gi, saling kasih mengasihi, dan saling rasa simpati ibarat satu tubuh. Jika satu anggota dari tubuh itu ada yang merasa sakit, maka seluruh tubuh tidak bisa tidur.” (Muttafaq ‘alaih)

Rasulullah saw bersabda, “Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain, ibarat sebuah ban-gunan yang sebagiannya mengokohkan bagian yang lain, dan Nabi saw menjalinkan antara jari-jarinya.“(Muttafaq ‘alaih)

Persaudaraan seperti ini mencerminkan betapa kokoh dan kuatnya keimanan seseorang. Ia selalu siap menolong saudaranya seiman tanpa diminta. Bahkan tidak jarang mengorbankan kepentingan-nya sendiri demi menolong saudarakepentingan-nya.

Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid senantiasa istiqamah menggulirkan berbagai pro-gram kepedulian sosial untuk negeri. Di antaranya pengadaan air bersih bagi wilayah Indonesia yang sedang mengalami kekeringan, kurban yang dite-bar hingga pelosok desa bahkan ke luar negeri (Gaza Palestina), serta program-program sosial

lainnya.

Untuk mewujudkan program tersebut, tentu saja dibutuhkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Khususnya para agniya (orang dengan keleluasaan harta) untuk bersama berbuat sesuatu yang positif. Saling bekerja sama dan tolong me-nolong berbuat kebaikan demi kesejahteraan ma-syarakat.

Sebagaimana yang dikatakan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), “Perbuatan tidak akan mun-cul tanpa adanya kepedulian, kepedulian tidak akan ada tanpa ada perasaan peka terhadap ling-kungan sekitar.” Semoga kita termasuk pribadi yang berjuang di jalan Allah dengan senantiasa peduli terhadap negeri ini. Aamiin.

Peduli Negeri untuk

Tumbuhkan Persaudaraan

SESEORANG tidak dikatakan sempurna imannya, kecuali ia mencintai sauda-ranya seperti mencintai dirinya sendiri. Persaudaraan yang dimaksud adalah persaudaraan dari hati nurani. Didasari keimanan dan bukan hal-hal lainnya,

sehingga merupakan persaudaraan murni dan suci.

Ganjar Hadianto Kepala Cabang DPU Daarut Tauhiid Priangan Timur Oleh:

fokus

fokus

(7)

KINI SAATNYA BERBAGI

UNTUK NEGERI

fokus

OKTOBER merupakan bulan yang sarat sejarah bagi

bangsa Indonesia. Pada bulan ini, setidaknya ada dua

momen peringatan penting, yakni Hari Kesaktian

Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober dan Hari Sumpah

(8)

K

iranya yang menjadi bahan renungan adalah sudah sejauh mana kondisi neg-eri ini sesuai harapan. Yakni mayoritas warganya bahagia, dicintai rakyatnya, dan penuh kedamaian. Sebuah negeri yang baik.

Ada yang disebut dengan indeks kebahagiaan, yaitu indeks komposit yang disusun tingkat kepua-san terhadap 10 aspek kehidupan yang esensial. Se-tiap aspek kehidupan memiliki besaran kontribusi yang berbeda-beda terhadap indeks kebahagiaan. Hal ini terjadi karena perbedaan penilaian men-genai derajat pentingnya setiap aspek kehidupan terhadap tingkat kebahagiaan secara keseluruhan.

Aspek tersebut antara lain merefl eksikan tingkat kebahagiaan yang meliputi kepuasan terhadap kes-ehatan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, kondisi rumah dan aset, ke-adaan lingkungan, dan kondisi keamanan.

Rela Berkorban

Selain ada ukhuwah islamiyah, ada juga ukhu-wuah whatanaiyah. Persaudaraan dalam satu nega-ra. Persaudaraan inilah yang membentuk Madinah menjadi sebuah negara kota yang kokoh. Walau-pun berbeda keyakinan, namun kedamaian dan persatuan sebagai negara senantiasa dijunjung.

Salah satu hak suatu negeri adalah mendapat-kan perhatian dari warganya, kontribusi untuk membangun negara. Bukan lagi berpikir apa yang diperoleh dari negara. Tetapi, memberikan terbaik baik negeri ini.

Negeri yang sudah merdeka selama 70 tahun ini tidak akan berdiri tanpa perjuangan dari para pahlawan terdahulu. Mereka senantiasa memberi-kan segala yang mereka miliki untuk

mendapatkan kedaulatan neg-eri ini. Harta, jiwa, dan raga tidak ragu dikorbankan demi kemerdekaan yang dicicipi gen-erasi selanjutnya.

Memberikan kontribusi ke-pada negara

n segala yang mereka miliki untuk endapatkan kedaulatan

neg-ini. Harta, jiwa, dan raga ak ragu dikorbankan mi kemerdekaan ng dicicipi gen-asi selanjutnya. Memberikan ntribusi ke-da negara

berarti bagaimana membangun bangsanya, yaitu dengan menjadi insan yang selalu memberikan manfaat kepada orang lain. Hal ini dimulai dari ling-kup yang terkecil, yakni keluarga hingga konteks negara.

Islam secara tegas menyebut bahwa manu-sia yang paling baik adalah manumanu-sia yang banyak memberikan manfaat bagi manusia lain. Rasulullah Bersabda, “Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersi-kap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.”

Zikir, Pikir, Ikhtiar

Sebagai seorang muslin tentunya segala ses-uatu harus berlandaskan aturan Allah. Maka, ketika seorang muslim melakukan sesuatu, termasuk rela berkorban untuk negara semua harus diniatkan karena-Nya.

Allahlah yang menjadi sumber inspirasi dan bergerak dalam membangun negeri ini. Menja-dikan Allah nomor satu di segala aktivitas yang dilakukan. Berzikir menjadi titik tolak untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Allah berfirman, Selanjutnya, berpikir adalah menjadi kunci untuk memberikan kontribusi kapada negeri ini. Memberikan ide terbaik, mendalami ilmu pen-getahuan, dan mencari cara terbaik menyelesaikan segala persoalan negara untuk membangun negeri tercinta ini.

Hal yang seringkali menjadi berat adalah beramal. Berbuat sesuai dengan ilmu yang di-dapat. Berikhtiar menentukan hasil akhir. Walau-pun dalam Islam hasil bukanlah segalanya, tapi proses yang menjadi hikmah dan ibrah sebagai

orientasi.

Zikir, pikir, ikhtiar hendaknya dilaku-kan secara bersamaan. Ketiganya

mutlak dilakukan untuk mem-berikan yang terbaik kepada

negeri. Berbagi kepada negeri dengan hati yang tertuju kepada

Allah. Membangun negeri dengan

m e m a k s i m a l -kan potensi akal

yang diberikan-Nya, dan me-langkah

man-tap menata negeri.

(9)

Maka apabila kamu

telah menyelesaikan

shalat(mu), ingatlah

Allah di waktu

berdiri, di waktu

duduk, dan di waktu

berbaring….”

(QS. an-Nisa’ [4]:

103)

Sabar dan Tawakal

Manusia dengan segala keterbatasannya tidak akan mengubah segala sesuatu tanpa izin-Nya, maka hendaknya segala doa, ilmu, dan usaha diir-ingi dengan kesabaran. Allah berfi rman, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuat-kanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah ke-pada Allah supaya kalian beruntung.” (QS. Ali Imran [3]: 200)

Bertawakal adalah keniscayaan. Semua diserah-kan kepada Allah, pasrah kepada-Nya. Pasrah bu-kan berarti diam. Tapi beriringan dengan zikir, pikir,

ikhtiar, serta sabar. Allah berfi rman, “Maka siapakah

gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Al-lah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (QS. Ali Imran [3]: 160)

Marilah kita menjadi insan yang tidak ragu un-tuk bergerak demi negeri tercinta ini. Menanamkan semangat rela berkorban dengan mengerahkan segala potensi yang dimiliki disertai dengan doa, sabar, dan tawakal kepada-Nya. Wallahu’alam. (Agus Iskandar Darmawan)

(10)

hikayat

PAGI itu Rasulullah saw memerhatikan bajunya dengan cermat. Baju yang tinggal satu-satunya ternyata sudah usang. Dengan rezeki uang delapan dirham, beliau

segera menuju pasar untuk membeli baju.

DELAPAN DIRHAM

PENUH BERKAH

salam lagi dengan keras. Tetap tak terdengar ja-waban. Rasulullah pun mengulang untuk ketiga kali dengan suara lantang, baru mereka menjawab dengan serentak.

Rupanya hati mereka diliputi kebahagiaan dengan kedatangan Nabi. Mereka menganggap sa-lam Rasulullah sebagai berkah dan ingin terus men-dengarnya. Rasulullah lalu mengutarakan maksud ke-datangannya, ”Pembantumu ini terlambat dan tidak berani pulang sendirian. Sekiranya dia harus mene-rima hukuman, akulah yang akan menemene-rimanya.”

Mendengar ucapan itu, mereka kagum ter-hadap budi pekerti beliau. Mereka akhirnya men-jawab, ”Kami telah memaafkannya, dan bahkan membebaskannya.”

Budak perempuan itu bahagia tak terkira. Tidak terhingga rasa terima kasihnya kepada baginda Ra-sulullah. Lalu ia bersyukur atas karunia Allah SWT atas kebebasannya. Rasulullah pulang dengan hati gembira karena telah terbebas satu perbudakan dengan mengharap rida Allah SWT. Beliau pun berujar, ”Belum pernah kutemui berkah delapan dirham sebagaimana hari ini. Delapan dirham yang mampu mengamankan seseorang dari ketakutan, dua orang yang membutuhkan serta memerdeka-kan seorang budak.”

Demikian kisah Rasulullah saw dengan dela-pan dirhamnya yang menjadi berkah. Meski hidup sederhana, beliau sangat murah hati dan banyak bersedekah. Suatu sikap mulia dan semoga kita bisa berusaha meneladaninya. (berbagai sumber dengan beberapa perubahan)

D

i tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seorang budak perempuan yang sedang menangis. Ternyata ia ke-hilangan uangnya. Dengan kemurahan hati beliau memberikan dua dirham dan berhenti sejenak menenangkan budak perempuan tersebut.

Setelah itu, Rasulullah lalu melangkah ke pasar. Beliau langsung mencari barang yang diperlukan-nya. Dibelinya sepasang baju dengan harga empat dirham kemudian bergegas pulang. Di tengah per-jalanan, beliau bertemu dengan seorang tua yang compang-camping bajunya. Dengan iba, orang itu memohon sepotong baju yang baru dibelinya. Ka-rena tidak tahan melihatnya, beliau langsung mem-berikan baju tersebut. Maka, kembalilah beliau ke pasar untuk membeli baju lagi dengan uang tersisa dua dirham. Tentu saja kualitasnya lebih kasar dan jelek dari sebelumnya.

Ketika hendak pulang lagi, Rasulullah kem-bali bertemu dengan budak perempuan yang me-nangis tadi. Budak perempuan itu bingung dan gelisah. Takut pulang karena khawatir dimarahi ma-jikannya karena terlambat. Dengan kemuliaan hati beliau, Rasulullah langsung menyatakan kesanggu-pan mengantarkannya.

”Assalamu’alaikum warahmatullah,” sapa Ra-sulullah saw ketika sampai rumah. Mereka yang di dalam semuanya terdiam, padahal mendengarnya. Ketika tak terdengar jawaban, Rasulullah memberi

(11)

hikmah

AYAT-AYAT CINTA

KANG ABIK, CARA

DAKWAH MELALUI

KISAH

SIAPA yang tidak kenal Habiburrahman El Shirazy? Akrab dipanggil Kang Abik, ia pernah dinobatkan sebagai novelis no.1 di Indonesia oleh Insani Universitas Diponogoro tahun 2008. Novel karya kang Abik tidak hanya laris di Indonesia, tapi juga ke berbagai benua. Penulis novel Ayat-Ayat Cinta ini berbagi kisahnya berdakwah melalui tulisan kepada Majalah Swadaya di kediamannya, kota kecil Salatiga.

K

ang Abik terinspirasi dari kata-katanya Nabi Yaqub. Ketika itu, Nabi Yaqub me-minta anak-anaknya mencari makanan ke Mesir. Ini karena daerahnya mengalami kekeringan, sehingga tidak ada makanan sama sekali. Satu-satunya lumbung makanan terdapat di Mesir. Sebuah negeri yang ternyata dijaga Nabi Yusuf, anaknya yang dikiranya sudah meninggal di-makan binatang buas.

“Nabi Yaqub berkata pada anak-anaknya, masuk-lah dari pintu yang bermacam-macam. Jangan masuk dari satu pintu saja. Sebab jika hanya mengandalkan satu pintu, ketika pintu itu tidak dapat terbuka, kita tidak bisa masuk. Tapi, kalau dari pintu yang berma-cam-macam, ketika satu pintu tidak dapat dibuka, pintu yang lain mungkin masih bisa,” tutur Kang Abik.

Menurutnya, apa yang dikatakan Nabi Yaqub konteksnya tepat untuk berdakwah. “Jadi, dakwah bisa dilakukan melalui lini apa saja. Selama itu baik, dan tidak bertentangan dengan ajaran Rasulullah saw, kita masuk. Ada yang melalui pemberday-aan sosial seperti Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid, media cetak dan online, televisi, mimbar, termasuk berdakwah lewat tulisan. Tulisan juga bermacam-macam. Nah, saya memilih menulis le-wat genre sastra. Karena saya melihat di Indonesia belum banyak yang serius berdakwah lewat jalur sastra,” ungkapnya.

(12)

Kang Abik sudah terbiasa menulis naskah atau menyutradarai acara teater sekolah, dan menjuarai perlombaan karya ilmiah sejak madrasah Aliyah. “Saya pernah menjadi terbaik ke-5 dalam lomba karya ilmiah se-Jawa Tengah. Saya masih ingat judulnya yaitu ‘Analisis Dampak Film Laga terhadap Remaja’. Tapi menulis secara profesional ketika saya di Kairo. Saya menerjemahkan buku dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia,” katanya.

Ada Hikmah di Balik Ujian

“Waktu saya kuliah di Kairo, saya pernah ke-pepet membutuhkan uang untuk biaya apartemen, kuliah, dan segala macam. S a t u - s a t u n y a pekerjaan yang bisa saya lakukan adalah menulis,” ujar Kang Abik.

M e n u r u t n y a , begitulah cara Al-lah mendidik dirinya menjadi penulis.

Waktu saya kuliah di Kairo,

saya pernah kepepet

membutuhkan uang untuk

biaya apartemen, kuliah,

dan segala macam.

Satu-satunya pekerjaan yang

bisa saya lakukan adalah

menulis,”

“Awalnya memang senang menulis, terus dibentur-kan dengan kepepet itu tadi, kemudian harus profe-sional karena ada kontrak dengan penerbit, deadline dan sebagainya,” katanya.

Kang Abik juga mengungkapkan bahwa kisah Fahri dalam novel AyatAyat Cinta, yang menerjemah sendirian di kamarnya sampai muntah-muntah itu adalah dirinya. “Itu pengalaman saya sendiri ketika di Kairo. Alhamdulillah hikmahnya ketika menulis novel, seperti novel Api Tauhid, tidak terasa sudah panjang juga, sudah beratus-ratus halaman,” katanya.

j y y p g p

Remaja’. Tapi menulis secara profesional ketika saya di Kairo. Saya menerjemahkan buku dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia,” katanya.

Ada Hikmah di Balik Ujian

“Waktu saya kuliah di Kairo, saya pernah ke-pepet membutuhkan uang untuk biaya apartemen, kuliah, dan segala macam. S a t u - s a t u n y a pekerjaan yang bisa saya lakukan adalah menulis,” ujar Kang Abik.

M e n u r u t n y a , begitulah cara Al-lah mendidik dirinya menjadi penulis.

Waktu saya kulia

saya perna

membutuhkan u

biaya aparteme

dan segala mac

satunya pekerj

bisa saya lakuk

y y , y

sendirian di kamarnya sampai munt adalah dirinya. “Itu pengalaman saya s Kairo. Alhamdulillah hikmahnya ketika seperti novel Api Tauhid, tidak terasa juga, sudah beratus-ratus halaman,” ka

(13)

Dari Tulisan ke Film

Novel karya-karyanya sangat digemari ma-syarakat muslim di Indonesia maupun di berbagai negara. Hal ini menarik minat para produser dan sutradara untuk mengilustrasikannya ke fi lm. Novel pertama yang di fi lmkan yaitu Ayat-Ayat Cinta.

Namun, fi lm Ayat-Ayat Cinta mendapat berb-agai kritikan dari masyarakat karena beberapa ba-gian dalam isi fi lm tidak sesuai dengan novelnya. Hal itu membuat Kang Abik terpacu untuk terjun langsung, mengawal fi lm selanjutnya yang ber-judul Ketika Cinta Bertasbih dari awal hingga akhir. “Waktu novel Ayat-Ayat Cinta difilmkan, saya masih belajar. Belum tahu betul seperti apa dan waktu itu kurang dilibatkan secara total. Tapi dari situ ada hikmahnya. Saya jadi belajar, dan menyutradarainya bersama almarhum Chairul Umam. Mengawal film dari awal hingga akhir,” tutur Kang Abik.

Rencananya, novel terbaru Kang Abik yang ber-judul Api Tauhid akan difi lmkan pada 2016 men-datang. “Mohon doanya, sekarang saya sedang me-nyiapkan fi lm untuk novel Api Tauhid. Baru MoU dan sedang disiapkan skenarionya. Saya usahakan

pem-eran utamanya melalui audisi seperti Ketika Cinta Bertasbih. Syutingnya akan dilakukan di tiga negara, Indo-nesia, Arab Saudi, dan Turki, Insya

Al-lah,” jelasnya.

Mengajarkan Anak dengan Te-ladan

“Ketika orangtuanya sering membaca atau menulis, anak oto-matis melihat dan meniru. Alham-dulillah anak-anak saya sekarang tanpa disuruh kalau hari libur er K a n la M l

mintanya ke toko buku. Kadang-kadang kita itu malah agak melarang-larang. Karena sudah mau larut malam masih baca saja. Alamiah saja mendi-dik anak, jangan dipaksa, tapi berikan keteladanan,” ungkapnya.

Kang Abik dan istrinya mendirikan PAUD dan Taman Bacaan di samping rumahnya. Hal ini meru-pakan salah satu bentuk dakwahnya dalam menin-gkatkan minat baca anak-anak di daerah Salatiga.

“PAUD yang mengelola istri. Alhamdulilllah memang kalau menggerakkan masyarakat untuk membaca itu kan perlu proses. Sekarang sudah mulai, kalau anak-anak pulang sekolah dari mana-mana sekarang pada datang untuk membaca. Kita tahu sendiri, kalau di SD kan kadang-kadang per-pustakaannya kurang mendapat perhatian, dan tempatnya kurang menarik. Apalagi ketika zaman saya dulu. Perpusatakaan itu tempatnya di pojok, dekat gudang.” ujarnya sambil tertawa kecil.

Berbagi dengan Berzakat

“Zakat merupakan bagian dari rukun Islam. Zakat itu adalah berbagi. Jadi, kita berbagi kepada orang lain yang sifatnya itu adalah zakat atau se-dekah. Esensinya bukan sekadar orang lain yang untung, tapi sesungguhnya yang memberi itulah yang sangat diuntungkan,” tutur Kang Abik.

“Karena baik itu zakat maupun infak akan mem-bersihkan. Banyak orang yang ngomong, enak ban-get itu yang dikasih. Padahal salah, yang ngasih jus-tru yang untungnya lebih besar,” tambahnya.

“Menurut saya lembaga amil zakat nasional seperti Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid itu bagus. Tinggal dipaskan saja sama amilnya, disalur-kan dalam bentuk program apa. Supaya para mus-tahik itu dientaskan dari garis kemiskinan,” ujarnya mengakhiri perbincangan. (Cristi Aningsih Sarif )

(14)

KANG ABIK: PILIH SENDIRI RUMAH

DI SURGA DENGAN BERWAKAF

cinta

wakaf

“Kaum muslimin di mana pun berada,  Rasu-lullah saw bersabda, ba-rang siapa membangun sebuah masjid dengan mengharapkan keridaan

Allah, maka Allah akan membangunkan un-tuknya rumah di surga.

Hadis riwayat Bukhari dan Muslim,” tutur Kang Abik.

 “Para pakar fi kih berpendapat bahwa siapa saja yang bersama-sama membangun masjid, maka dia mendapatkan pahala rumah di surga. Insya Allah,” tambahnya.

Alasan Masjid DT Diperluas

Pembangunan dan perluasan Masjid DT Bandung sangat dibutuhkan. Mengapa? Karena meningkatnya jumlah jemaah yang datang tidak sekadar ibadah salat berjamaah, melainkan juga untuk belajar agama Islam. Aktivitas keagamaan selalu ‘hidup’ di masjid ini. Mulai dari kegiatan khusus para santri hingga kajian yang dibuka bagi masyarakat luas.

Sejak dua tahun belakangan ini, kapasitas Masjid DT sudah tidak lagi mampu menampung jemaah. Untuk salat berjamaah saja, sampai harus menung-gu tiga sampai empat kloter. Tidak jarang antrean untuk salat berjamaah tumpah-ruah hingga ke jalan raya depan masjid. Apalagi bila hari Kamis, para santri dan masyarakat yang mengikuti Kajian Ma’rifatullah bersama KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), membe-ludak hingga memenuhi Aula Daarul Hajj dan Dome Central 5.

Ketidaknyamanan menjadi keluhan yang sering-kali disampaikan jemaah kepada pihak Dewan Ke-makmuran Masjid (DKM). Padahal masjid sebagai representasi dari rumah Allah seyogyanya menjadi tempat ibadah yang aman dan nyaman. Atas dasar itulah, Masjid DT kini direnovasi dan diperluas. De-ngan adanya tambahan lahan wakaf seluas 380 m2,

total luas masjid menjadi 2.866 m2.

Menjadi Masjid yang Profesional 

Masjid DT diharapkan berperan strategis men-jadi model pengelolaan masjid yang profesional di Indonesia. Yakni bagaimana masjid difungsikan seba-gaimana layaknya zaman Rasulullah saw. Masa ketika masjid berfungsi bukan sekadar tempat beribadah, namun juga madrasah atau pusat pendidikan umat.

Melalui perluasan masjid, dibangun ruang-ruang kelas, perpusakaan, roof garden. Semua fasilitas itu dapat mendukung Masjid DT sebagai sebuah tempat layaknya institut. Masjid DT pun direncanakan men-jadi miniatur masjid di Indonesia yang dikelola secara baik, benar, dan mandiri.

Pilih Sendiri Rumah di Surga

Pilihan berwakaf pun beragam, tergantung ke-mampuan masing-masing individu. Pertama, wakaf bisa disalurkan dalam bentuk uang tunai sebesar 5 juta/m2. Wakaf uang ini meliputi emas, perak, dinar, dan dirham.

Kedua, wakaf bahan bangunan. Ada pun bahan-bahan yang dibutuhkan, di antaranya semen, pasir, besi, bata, dan bahan bangunan lainnya. Ketiga, wakaf tenaga dan keahlian, yakni membantu saat proses pengecoran, menyediakan konsumsi untuk para pe-kerja, membantu menyedekahkan ilmunya, dan seba-gainya. Keempat, wakaf fasilitas masjid dengan me-nyediakan fasilitas atau sarana penunjang Masjid DT.

“Maka, mari kita sama-sama dukung Masjid Daa-rut Tauhiid yang sedang diperluas dengan berwakaf. Insya Allah siapa yang ikut wakaf memperluas mas-jid ini, maka ia sama dengan membangun rumah di surga,” ujar Kang Abik. (Cristi Aningsih Sarif)

PEMBANGUNAN dan perluasan Masjid Daarut Tauhiid (DT) Bandung menarik perhatian penulis novel islami no.1 di Indonesia, Habiburrahman El Shirazy (Kang Abik). Saat ditemui di kediamannya di Kota

Salatiga, Kang Abik mengungkapkan pendapatnya tentang Masjid DT.

m lu ra s m A t A

(15)

SALAH satu program utama dari Dompet Peduli Ummat (DPU)

Daarut Tauhiid adalah Qurban Peduli Negeri (QPN). Program

khusus yang memberdayakan umat dan tebarannya ke pelosok

negeri, bahkan Palestina. Mengapa memberdayakan? Karena

pasokan hewan ternak yang menjadi hewan kurban merupakan

hasil dari program Usaha Ternak Mandiri (UTM).

jejakprogram

QURBAN PEDULI NEGERI:

BERDAYA DAN MULTI MANFAAT

(16)

Selain itu, para muqarib

bisa men-share Quick

Report tersebut melalui

sosial media masing-masing

muqarib. Muqarib bisa

menambahkan tulisan

keƟ ka menyebarkannya

melalui twiƩ er, facebook,

atau spread melalui email,

sehingga muqarib juga ikut

mensyiarkan ibadah kurban.

Muqarib pun bisa mencetak

laporan itu langsung

melalui printernya.

U

TM merupakan program pemberday-aan peternak domba di desa tertinggal dengan modal dan pembinaan dari DPU Daarut Tauhiid. Dengan sistem ini, pe-ternak tidak perlu kesulitan mencari orang/pihak lain untuk menjual ternaknya. Apalagi orang/pihak lain itu seringkali membeli dengan harga jauh lebih murah daripada harga pasar. Ada pun DPU Daa-rut Tauhiid walaupun sebagai pemberi modal dan pembinaan, memberikan harga yang wajar kepada peternak. Tujuannya agar peternak memperoleh keuntungan maksimal.

Selain domba yang diternakkan oleh peternak UTM, DPU Daarut Tauhiid juga memberikan dua pil-ihan lainnya, yakni sapi dan unta untuk berkurban. Domba diberikan kepada muqarib seharga Rp2,3 juta untuk satu orang. Sementara sapi seharga Rp16,1 juta untuk tujuh orang, dan unta Rp25 juta untuk 10 orang.

Penyebaran hewan kurban dibagi menjadi tiga kategori wilayah. Yaitu wilayah bencana, konfl ik, dan rawan penyimpangan akidah dengan propor-si 35%; wilayah desa binaan DPU Daarut Tauhiid, tertinggal, terpencil, dan rawan pangan sebanyak 35%; dan wilayah perkotaan padat, kumuh, dan

(17)

miskin (PAKUMIS) dengan porsi 30% dengan priori-tas fakir, miskin, jompo, lansia, janda, dan yatim.

Untuk 2015 ini, ada tools baru yang diluncur-kan DPU Daarut Tauhiid. Tools yang membantu menginformasikan proses kurban dan penyebaran-nya kepada muqarib secara real time. Tools tersebut berupa Quick Report yang diterima muqarib me-lalui link yang dikirim meme-lalui pesan singkat. Link bisa diakses langsung melalui smartphone, tablet, atau PC. Ada pun yang jadi terobosan dalam Quick Report ini adalah adanya foto dokumentasi yang memberikan informasi lebih jelas selain teks.

Selain itu, para muqarib bisa men-share Quick Report tersebut melalui sosial media masing-mas-ing muqarib. Muqarib bisa menambahkan tulisan ketika menyebarkannya melalui twitter, facebook, atau spread melalui email, sehingga muqarib juga ikut mensyiarkan ibadah kurban. Muqarib pun bisa mencetak laporan itu langsung melalui printernya.

QPN tahun ini diharapkan menjadi jalan memu-dahkan para muqarib untuk berkurban dengan nya-man, anya-man, dan syar’i. Melalui program QPN, DPU Daarut Tahiid berusaha mensyiarkan makna penting dan kewajiban berkurban bagi muslim yang mam-pu berkurban dengan tepat sasaran, tepat guna, dan multi manfaat. (Agus Iskandar Darmawan)

(18)

galeri

Bekasi: Kajian Manajemen Qalbu Majelis Taklim Arrahman, Kamis (3/9).

Semarang: Silaturahim donatur DPU DT Semarang bersama Aa Gym di Hotel Grasia, Sabtu (22/8).

Solo: Silaturahim dan sosialisasi program ke Radio MHF Solo, Kamis (3/9).

Semarang: Sosialisasi program QPN di CFD Semarang, Ahad (16/8).

Priangan Timur Sosial di Area CFD Tasikmalay

Bandung: Kajian Munajat Cinta bersama Peggy Melati Sukma di Masjid Trans Studio Bandung,

Kamis (27/8).

Priangan Timur : Sosialisasi program mobil jenazah ke RS. Permata Bunda

Tasikmalaya, Senin (24/8).

Garut: Cek kesehatan gratis dalam sosialisasi program QPN di Lapangan Kerkoff, Ahad (16/8).

Jakarta: Silaturahim dan sosialisasi program DPU DT ke manajemen BabaRafi , Jumat (28/9).

Jakarta: Silaturahim dan Kencleng Go To Remaja M Remaja Masjid Sukatani, D

(19)

galeri

Sosialisasi program QPN malaya, Ahad (23/8).

Palembang: MTMQ dan penggalangan dana untuk Palestina di SMAN 5 Palembang, Senin (24/8).

Lampung: Sosialisasi kurban di Bundaran Gajah Adi Pura, Bandar Lampung, Ahad (16/8).

Yogyakarta Pemberian bantuan 50 tangki air bersih kepada warga Puser, Sabtu (29/8).

Bogor: MoU dengan InilahKoran untuk support program Santunan Pendidikan

Anak Yatim, Selasa (1/9).

Palembang :Pembukaan gerai zakat di PT. PUSRI dan PT. PLN

Palembang, Jumat (14/8). m dan sosialisasi program

maja Masjid ke Forum atani, Depok, Sabtu (29/8).

Bandung: Pelatihan public speaking bagi penerima Beasiswa DPU DT di aula Gedung Pemberdayaan Ummat, Jumat (28/8).

Jambi: MTMQ Goes to Campus di STAI

(20)

kabarcabangyogyakarta

INILAH KABAR TERBARU KAMPUNG

TAUHIID YOGYAKARTA

K

ampung Tauhiid merupakan sarana membangun masyarakat sehingga memiliki budi pekerti yang luhur sesuai dengan syariat Islam. Dengan visi menciptakan suasana yang nyaman, ber-sahabat, dan penuh makna, Kampung Tauhiid mulai dirintis Oktober 2014 di dua lokasi. Yakni Dusun Puser, Desa Banjararum, Kecamatan Ka-libawang, Kabupaten Kulon Progo dan Dusun Pantog Kulon, Desa Banjaroya, Kecamatan Ka-libawang, Kabupaten Kulon Progo.

AKHLAKUL karimah merupakan ciri dan sifat seorang muslim.

Melalui Rasulullah saw sebagai teladannya, setiap muslim

diajarkan berperilaku menjadi sebaik-baiknya manusia.

Terinspirasi semangat ini, Dompet Peduli Umat (DPU) Daarut

Tauhiid Yogyakarta menggulirkan program Kampung Tauhiid.

(21)

Hanya dalam waktu setahun, terjadi gan yang signifi kan. Kini, terlihat adanya perkemban-gan perilaku yang lebih baik, terutama semangat luar biasa menjalankan salat fardhu berjamaah di masjid. Melalui berbagai program yang digulirkan, masyara-kat di dua dusun tersebut pun mendapatkan man-faatnya. Mulai dari pengobatan gratis, bakti sosial dan bazaar, hingga kajian rutin bulanan. Saat ini, kegiatan berkembang hingga pada penyediaan sarana dan prasarana umum baik penerangan jalan umum, toilet umum, air bersih, dan renovasi masjid.

Pembangunan dan pemberdayaan Kampung Tauhiid ke depannya dikembangkan meliputi empat pilar program DPU Daarut Tauhiid, yakni:

Pilar Dakwah

Satu dusun satu ustaz dan kajian rutin.

Pilar Ekonomi

Usaha Ternak Mandiri, Usaha Tani Mandiri, pelatihan keterampilan, dan pengembangan usaha mikro.

Pilar Sosial

Penerangan jalan, MCK manfaat, dan pembangu-nan jaringan air bersih.

Pilar Pendidikan

Beasiswa, rumah belajar Daarut Tauhiid, dan pembangunan perpustakaan.

Selain itu, akan dikembangkan satu program ung-gulan di bidang wisata. Hal ini karena Dusun Puser, Desa Banjararum memiliki potensi besar. Terletak di Pegunungan Menoreh dengan ketinggian 522 mdpl, menghadirkan suasana alam yang begitu indah. Po-tensi ini bisa diolah menjadi salah satu alternatif tem-pat rekreasi yang dipadukan dengan suasana Islam khas Kampung Tauhiid. (Nurdin Syaiful Baladi)

Melalui berbagai program yang

digulirkan, masyarakat di dua

dusun tersebut pun mendapatkan

manfaatnya. Mulai dari

pengobatan graƟ s, bakƟ sosial

dan bazaar, hingga kajian ruƟ n

bulanan.

(22)

kolom

adeda

Oleh:

10 KIAT

SIKAPI MASALAH

Bersabar.

“Sungguh sangat menakjubkan perkaranya seorang mukmin itu, semua perkaranya baik, dan tidak ada pada seorang pun melainkan hanya seorang mukmin. Jika dirinya mendapat rezeki dia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika dirinya dit-impa musibah lalu bersabar itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)

Rida/Menerima dengan lapang hati.

“Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang diberikan Allah kepadanya. Kalau dia rida dengan bagian yang diterimanya, maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberian-Nya. Kalau dia tidak rida dengan pemberian-Nya, maka Allah tidak akan memberinya berkah.” (HR. Ahmad)

Tidak mempersulit diri (tidak membesar-besar-kan masalah).

“Permudahlah dan jangan persulit, berilah kabar gembira dan jangan membuat orang lari.” (HR. Bukhari)

Cari penyebab masalah.

“Tidaklah orang mukmin tesengat dua kali dari lubang yang sama.” (HR. Muslim)

Ikhtiar mencari solusi dengan cara terbaik.

Seorang sahabat berkata kepada Nabi saw, “Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku.” Nabi saw berpesan, “Jangan suka marah (emosi).” Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi saw tetap berulang kali berpesan, “Jangan suka marah.” (HR. Bukhari)

Baca dan tanya untuk dapat ilmu untuk solusi.

“Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, kemudian apabila kamu telah mem-bulatkan tekad, maka bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran [3]: 159)

Berpikir positif/proposional.

“Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelela-han (kepayakelela-han), diserang penyakit atau kesedi-han (kesusakesedi-han) sampai pun duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya.” (HR. Bukhari)

Evaluasi diri.

“Kebajikan ialah akhlak yang baik dan dosa ialah sesuatu yang mengganjal dalam dadamu dan kamu tidak suka bila diketahui orang lain.” (HR. Muslim)

Memaafkan.

“Barang siapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyu-kur, dizalimi lalu memaafkan, dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah.” (HR. al-Baihaqi)

Banyak berbuat baik/bantu orang lain.

“Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

Abdurrahman Yuri

Dewan Pembina Yayasan Daarut Tauhiid

(23)

seputar

islam

Penyebab

Doa Tidak Terkabul

Oleh:

Pak kiai, saya seorang istri yang tidak diberi rezeki lebih dari empat bulan dan juga sudah pisah ranjang. Saya hidup dari usaha yang suami rintis. Tapi, masalah modal atau sewa tempat usaha itu saya sendiri yang mengurus-nya. Suami tidak mau tahu, dan saya merasa keberatan. Bagaimanakah perlakuan suami saya itu menurut pak kiai?

(+62896-2817-0xxx)

Pisah ranjangnya harus segera diakhiri. Sepan-jang istri belum dicerai, suami wajib memberi nafkah kepada istri. Implementasinya nafkah bisa dengan memberi proyek kerja, kalau memang mencukupi dan istri rida. Tentang modal dan sewa seharusnya menjadi tanggung jawab suami. Kecu-ali kalau suami benar-benar tidak mampu dan istri mampu.

Saya bekerja di perusahaan leasing motor di bidang pembiayaan modal atau pinjaman uang dengan jaminan BPKB motor/mobil. Dikenakan bunga 3,5% per bulan. Lalu denda keterlambatan bagi nasabah yang telat membayar bila sudah jatuh tempo adalah 0,5% dari total pinjaman. Meskipun demikian, di perusahaan leasing saya bekerja itu tidak terlalu memberatkan kepada nasabah yang menunggak pembayaran. Menurut aturan seharusnya ditarik motornya sebagai hukuman bagi nasabah yang tidak mampu membayar cicilan selama dua bulan. Bahkan, atasan saya suka mem-beri keringanan dengan menghapus bunga pokok dan jasanya. Jadi, yang dibayar cuma pokoknya saja. Sifatnya insidental bagi nasabah yang sudah menunggak dan lama macetnya. Pertanyaannya, apakah saya bekerja di perusahaan leasing tersebut termasuk riba atau bukan?

(5437Dxxx)

Selama akadnya jual beli dan tidak ada ghoror (penipuan), tidak ada zalim, dan tidak ada riba (kele-bihan pembayaran dari kesepakatan harga) serta sama–sama rida, menurut hemat saya boleh. Untuk lebih lengkap konsultasi dengan lembaga-lembaga ekonomi syariah, bank syariah, dan lain-lain.

Pak kiai, jika seseorang berutang kepada bank dan mendapatkan fasilitas asuransi jiwa dari bank itu, kemudian yang bersangkutan meninggal, apakah masih ada kewajiban bagi ahli warisnya melunasi utang tersebut?

(+62896-2122-7xxx)

Kalau sudah dibayar oleh asuransi, tentu tidak wajib lagi dibayar. Kecuali kalau pembayaran asur-ansinya belum memenuhi semua utangnya.

Beberapa waktu lalu saya ikut tes kompetensi dan tidak lulus hingga ketiga kalinya. Usaha saya sudah, berdoa setiap habis salat fardu dan malam pun sudah, tapi Allah berkehendak lain. Akhirnya saya menyerah dan pasrah menerima nasib ini. Yang saya ingin tanyakan, Mengapa doa saya selalu tidak terkabul? Padahal saya selalu berdoa setiap pagi, siang, dan malam.

(+62812-2264-1xxx)

Hanya Allah yang Maha Mengetahui. Tapi al-Quran mengajarkan bahwa doa tidak dikabulkan kemungkin disebabkan:

Belum waktunya, masih harus menunggu. Diganti oleh Allah SWT dengan anugerah lain. Tidak baik bagi yang bersangkutan, kalau dikabulkan.

Sedang diuji oleh Allah SWT.

Ada sebab lain seperti banyak memakan makanan yang haram, banyak dosa tidak bertobat, keliru dalam berdoa, doanya tidak sesuai dengan etika berdoa.

Prof. Dr. KH. Miftah Faridl

Dewan Syariah DPU Daarut Tauhiid dan Ketua MUI Kota Bandung

(24)

Oleh:

Ketika Suami

Tidak Menafkahi

curhat

muslimah

Salah satu kewajiban seorang suami adalah menafkahi istri dan anak-anaknya (keluarganya). Menafkahi di sini berarti mencukupi kebutuhan lahir dan batin mereka, terutama kebutuhan po-kok sandang, pangan, dan papan. Hal ini didasar-kan pada pendapat para fuqaha, sebagai hasil dari penelaahan mereka terhadap al-Quran dan hadis Rasulullah saw.

Satu di antara dalil yang dijadikan rujukan adalah surah An-Nisâ’ [4]: 34, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan seba-gian dari harta mereka ...”

Seorang suami yang mengabaikan kewajiban ini, tanpa ada alasan yang dibenarkan agama, dia dianggap berdosa besar. Rasulullah saw bersabda, “Cukuplah dosa bagi seseorang dengan dia meny-ia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Abu Dawud). Beliau pun bersabda, “Cukuplah dikatakan berdosa bagi orang-orang yang mena-han makan (upah dan sebagainya) atas orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Muslim)

Islam tidak menuntut besar kecilnya peng-hasilan atau rezeki yang didapat seseorang. Hal yang dituntut agama adalah keseriusan mereka dalam berikhtiar mencari nafkah yang halal. “Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh seorang dari kalian yang mengambil talinya lalu dia mencari seikat kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya kemudian dia menjualnya lalu Allah mencukupkannya dengan kayu itu lebih baik bag-inya daripada dia meminta-minta kepada manusia,

baik manusia itu memberinya atau menolaknya,” demikian sabda Rasulullah saw. (HR Bukhari)

Apabila seorang suami tetap mengabaikan ke-wajiban memberikan nafkah kepada keluarganya, sehingga istri harus menafkahi sendiri kebutuhan diri dan keluarganya, biaya yang dia keluarkan menjadi utang yang harus dibayar oleh suami. Sela-ma istri belum merelakannya, seorang suami tetap diwajibkan membayar utang tersebut meskipun telah terjadi bertahun-tahun lamanya.

Pengabaian ini pun menjadikan istri memiliki hak meminta kepada hakim agar memaksa suamin-ya memenuhi kebutuhannsuamin-ya, atau agar memisah-kan mereka berdua dari tali perkawinan.

Lalu, apakah bisa seorang istri memiliki hak menuntut pisah dari suaminya jika dia menahan tidak memberikan nafkahnya tanpa adanya sebab yang dibenarkan? Dalam hal ini, pada fuqaha ber-beda pendapat dalam beberapa keadaan. Namun, mereka bersepakat dalam beberapa keadaan yang lain, di antaranya:

Pertama, apabila suami yang menahan dari memberikan nafkahnya itu memiliki harta yang tampak, seorang istri diperbolehkan mengambil nafkah dari suaminya; baik dengan sepengetahuan suami atau tidak, baik dilakukannya sendiri atau melalui seorang hakim. Dalam hal ini tidak ada hak bagi istri menuntut pisah karena dimungkinkan baginya untuk mendapatkan nafkah tanpa perlu adanya pemisahan.

Kedua, apabila seorang suami yang menahan nafkahnya tidak memiliki harta yang tampak baik dikarenakan kesulitannya (miskin), atau tidak dik-etahui keberadaan hartanya itu, atau dikarenakan

Teh, kalau suami tidak pernah memberi nafkah kepada istrinya, apakah itu termasuk perbuatan zalim? (+62857-9402-3xxx)

Ninih Muthmainnah

Ketua Dewan Pembina Yayasan Daarul Muthmainnah

(25)

suaminya itu menghilangkan hartanya, seorang istri dapat mengangkat permasalahan ini kepada hakim untuk menuntut pisah dari suaminya karena adanya sebab-sebab tersebut. Di kalangan fuqaha sendiri terdapat perbedaan pendapat dalam hal pembolehan pemisahan ini. Namun, pendapat paling kuat menyatakan seorang istri—yang ti-dak mendapatkan nafkah dari suaminya—berhak menuntut pemisahan dari suaminya dikarenakan kuatnya dalil-dalil dalam hal tersebut.

Seorang suami selayaknya merenungkan fi r-man Allah Ta’ala dalam surah al-Baqarah [2]: 229, ”... menggenggam (istri) dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik.” Ayat ini mem-berikan dua pilihan kepada seorang suami terkait istrinya, yaitu menggenggam dengan cara yang ma’ruf (memberikan nafkah kepadanya), atau menceraikan-nya dengan cara yang baik apabila dirimenceraikan-nya tidak bisa memberikan nafkah kepadanya. Wallâhu a’lam.

Teh Ninih, saya mempunyai calon suami yang dulunya pendosa tetapi sekarang dia sudah ber-tobat. Bagaimana mengenai hal tersebut? Apakah tidak akan ada karmanya? Saya takut kalau rumah tangga saya ke depannya tidak diridai Allah SWT. Bagaimana tanggapan Teteh?

Saudariku, pintu tobat senantiasa terbuka luas bagi hamba-Nya selama mereka masih diberikan kesempatan untuk hidup. Allah SWT memiliki sifat

‘Haadii (Maha Pemberi Petunjuk) dan juga al-Ghafuur (Maha Pengampun). Insya Allah, dengan kasih sayang dan keluasan rahmat-Nya, Dia akan memberikan taufi k dan petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Apalagi kalau hamba tersebut bersungguh-sungguh untuk bertobat, mengakui segala dosan-ya, lalu berusaha memperbaiki diri dengan ketaatan total kepada-Nya. Allah SWT pun pasti memberi-kan balasan berupa kebahagiaan, semisal dengan memberikan pasangan yang saleh.

Saudariku, terkait dengan memilih pasangan, Allah memberikan beberapa pertimbangan. Yakni bisa dilihat dari keturunannya, kedudukan atau hartanya, paras wajahnya, dan agamanya. Ada pun yang paling utama dari keempat kriteria tersebut adalah agamanya (ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya).

Rasulullah saw pun mencontohkan ketika men-emukan dua keputusan sulit untuk diambil, beliau melaksanakan salat, yaitu salat sunnah istikharah memohon petunjuk yang terbaik dari Allah. Maka, sangat tepat apabila kita melaksanakan pula apa yang dicontohkan oleh beliau. Lalu, bermunajatlah agar Allah memberikan petunjuk kepada kita untuk memilih satu di antara dua keputusan terbaik.

Semoga Allah Ta’ala memberikan jalan yang ter-baik, kemudahan, dan ketenangan, kepada saudari-ku ini. Aamiin ya Rabb.

(26)

SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357 Dr. Tauhid Nur Azhar, M.Kes

Akademisi, peneliti, penulis buku, trainer, konsultan, dan pendiri Fakultas Kedokteran Unisba

Oleh:

JANGAN BAWA ”BB”

KE MASJID

”SIAPA memakan bawang putih

atau bawang merah, hendaklah

dia meninggalkan kami, atau

hendaklah dia meninggalkan

masjid kami, dan hendaklah dia

duduk di rumahnya.” (HR. Bukhari)

atau bawang merah, hendaklah dia meninggalkan kami, atau hendaklah dia meninggalkan masjid kami, dan hendaklah dia duduk di rumahnya.” (HR Bukhari).

Sebaliknya, Rasulullah saw menganjurkan para sahabatnya untuk mendatangi masjid dengan pa-kaian yang bersih, gigi yang sudah disikat, dan wangi-wangian sebagai pelengkap. Apalagi pada momen-momen tertentu di mana ada banyak orang berkumpul, seperti salat Jumat. ”Mandi pada hari Jumat itu wajib atas setiap orang yang sudah balig (dewasa), menggosok gigi, dan memakai mi-nyak wangi jika ada.” (HR Muslim)

Beliau pun menjanjikan keutamaan dan pen-gampunan dosa bagi yang melakukannya. ”Seseo-rang yang mandi pada hari Jumat, bersuci menurut kemampuannya, memakai minyak rambutnya atau memakai minyak harum keluarganya, kemudian keluar serta tidak memisahkan antara dua orang yang duduk, lantas dia salat sebanyak yang dapat dia kerjakan, kemudian diam apabila imam berk-hutbah; sungguh dia diampuni dosanya antara Jumat yang satu dan Jumat yang lain.” (HR Muslim)

I

slam adalah agama yang indah, penuh rahmat, kasih sayang, dan sangat menjunjung tinggi ni-lai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian, Islam tidak menoleransi kezaliman sedikit pun, baik kezaliman terhadap diri sendiri—misalnya menga-baikan hak-hak tubuh, kezaliman terhadap orang lain—misalnya menyakiti orang lain tanpa alasan yang dibenarkan, hingga kezaliman terhadap ling-kungan sekitar; termasuk di dalamnya kezaliman terhadap tumbuhan dan hewan-hewan.

Itulah mengapa, kalau kita telaah nash-nash da-lam al-Quran dan hadis Rasulullah saw, didapati se-kian banyak pesan yang melarang kita melakukan segala sesuatu yang bersifat memudharatkan dan membahayakan diri sendiri maupun orang lain. “Dilarang (bagi kamu melakukan) segala yang ber-bahaya dan menimpakan ber-bahaya.” (HR. Ibnu Majah dan Ad-Daruquthni)

Salah satu ”hal sepele” yang tidak luput dari pandangan agama adalah pergi ke masjid dengan membawa ”BB” alias bau badan, bau baham (mu-lut), atau bau-bauan yang tidak sedap, semisal bau bawang, jengkol, petai, dan sejenisnya. Rasulullah saw pernah mengingatkan para sahabatnya agar tidak mengganggu ketenangan dan kekhusyukan orang lain yang tengah beribadah di masjid dengan bau tidak sedap yang menempel pada anggota ba-dan atau pakaian, ”Siapa memakan bawang putih

(27)

Sebaliknya, Rasulullah saw menganjurkan para sahabatnya untuk mendatangi

masjid dengan pakaian yang bersih, gigi yang sudah disikat, dan

wangi-wangian sebagai pelengkap. Apalagi pada momen-momen tertentu di mana

ada banyak orang berkumpul, seperƟ salat Jumat. ”Mandi pada hari Jumat

itu wajib atas seƟ ap orang yang sudah balig (dewasa), menggosok gigi, dan

memakai minyak wangi jika ada.” (HR Muslim)

Se

S

ba

b

li

kn

ya

,

Ra

su

lu

llah saw

m

en

en

ga

ga

nj

njur

ur

k

ka

n

pa

ra

s

s

ah

ah

ab

a

atny

a untu

k

me

ndatan

gi

jid d

k i

b ih i i

d h di ik

d

i

Mengapa wangi-wangian disunnatkan untuk kita pakai ke masjid? Ada banyak kebaikan dari anjuran ini. Salah satunya adalah mengondisikan kita untuk lebih khusyuk dalam salat dan sebagai ”jangkar” untuk meraih ketenangan dan kedamaian di luar salat.

Para peneliti telah menemukan beberapa mo-lekul hidu (pembauan) yang dapat menghadirkan ketenangan dan membimbing otak untuk bekerja dalam gelombang alfa atau theta. Efek menenang-kan dari molekul-molekul hidu ini bekerja dengan cara merangsang sebuah organ di dalam rongga hi-dung sebelah atas yang bernama vomero nasal or-gan (VNO). Oror-gan ini memiliki hubunor-gan langsung dengan sistem limbik melalui bulbus olfaktorius atau gelendong penghiduan.

Karakter molekul hidu yang masuk akan dires-pons oleh sistem limbik yang ada di otak. Jika cocok dengan reseptor yang mengatur proses produksi

hormon tenang, “pesan-pesan” tentang ketenangan akan dikirim ke seluruh tubuh. Pesan itu berdam-pak pada proses produksi hormon dan reaksi mulai dari tingkat sel sampai dengan jaringan dan organ. Wangi-wangian yang rutin kita pakai dan mampu menghadirkan ketenangan dan kekhusyukan da-lam salat, pada gilirannya akan diadopsi oleh sistem tubuh sebagai stimulus yang responsnya menjadi nilai standar bagi reaksi tubuh. Setiap kali hidung kita mencium wewangian tersebut, sikap tubuh pun akan berubah menjadi sikap siap salat: tenang dan penuh kedamaian.

Dengan demikian, membiasakan menggu-nakan wewangian saat pergi ke masjid atau hendak salat, bukan saja melahirkan efek psikologis yang baik bagi pemakainya, tetapi juga mengondisikan kita menjadi pribadi yang tenang, tidak tergesa-gesa, dan mampu menjadi penebar kebaikan bagi lingkungan sekitar.

(28)

KONSULTASI KESEHATAN

GEJALA FLU SETIAP BANGUN TIDUR

Flu yang tidak sembuh-sembuh ini memerlu-kan anamnesa dan pemeriksaan fi sik yang lebih lengkap. Hal ini disebabkan karena banyaknya faktor yang memengaruhi dan juga berbagai kemungkinan penyakit sejenis yang terangkum dalam diferential diagnosis (DD). Namun demikian, gejala dengan meler pada pagi hari dan hampir setiap hari adalah rhinitis alergica. Dari namanya saja sudah kelihatan bahwa penyakit yang satu ini tentu terkait dengan reaksi alergi ataupun hip-ersensitivitas terhadap faktor alergen. Jika benar penyebabnya adalah alergi, penangan gejala dapat dilakukan dengan menggunakan obat anti alergi. Namun, obat-obatan sejenis ini tidak dapat meny-embuhkan secara total.

Perlu dilakukan penelusuran secara mendetail dalam rangka menemukan dan mengidentifi kasi faktor pencetus alerginya. Anda dapat melakukan

skin test untuk selanjutnya dilakukan terapi de-sensitisasi. Dari aspek nutrisional diketahui bahwa konsumsi omega-3 atau minyak ikan dosis tinggi dapat mengurangi kemunculan reaksi hipersensi-tivitas.

Dok, saya bekerja sebagai buruh. Sebelum tidur biasanya saya selalu meminum obat penambah stamina untuk menghilangkan lelah, letih, lesu, dan rasa tidak enak di badan. Apakah efek samping negatif dari meminum obat penambah stamina secara rutin?

+6857-4532-1xxx

Suplemen penambah daya biasanya berisi mul-tivitamin, khususnya keluarga vitamin B dan zat stimulan seperti kafein dan taurin. Dalam mengon-sumsi supelemen multivitamin sebaiknya diberi jeda dan tidak setiap hari, mengingat kebutuhan

Dokter, saya punya penyakit fl u yang tidak sembuh-sembuh. Apalagi ketika bangun tidur, selalu bersin dan meler. Itu sebabnya mengapa ya? Adakah

rekomendasi terapi yang tepat?

(29)

terhadap vitamin dan mineral sebenarnya dapat tercukupi melalui asupan makanan dan minuman. Efek negatif yang bisa terjadi adalah adiksi atau ke-canduan terhadap zat stimulannya. Efek ini bersifat psikologis. Akibatnya, apabila tidak mengonsumsi suplemen penambah tenaga, badan akan terasa lemah dan kurang bergairah. Hal ini sesungguhnya terjadi karena faktor sugesti.

Ada pun peran vitamin B seperti B1, B6, dan B12 adalah sebagai vitamin neurotropik yang membantu mengoptimalkan kinerja sistem saraf dan metabolisme. Sebagian suplemen juga mengandung molekul ATP yang diharapkan dapat memberi tenaga tambahan bagi sel-sel tubuh, khususnya sel otot skelet yang berperan dalam menghasilkan gerak. Oleh karena itu, sesekali men-gonsumsi tidak masalah. Namun, menjadi kurang baik apabila menjadi rutinitas. Jalur biokimiawi yang melibatkan siklus asam sitrat dan mitokon-dria akan termanjakan. Mereka pun akan terpen-garuh mekanisme kerjanya.

Pak dokter, anak saya sudah berusia 2,3 ta-hun dan sampai sekarang belum bisa berhenti menyusu. Di hati masih ada perasaan tidak tega untuk menyapih. Memang saya beberapa kali mencoba menyapihnya menggunakan ba-trawali tetapi belum berhasil. Pertanyaannya: (1) Adakah akibat negatif bagi seorang anak dari menyusu lebih dari dua tahun, baik secara kesehatan dan psikologis? (2) Bagaimana cara menyapih yang tepat agar anak berhenti me-nyusu? Terima kasih.

+6856-4866-0xxx

Menyusui lebih dari dua tahun sebagai-mana batasan dalam al-Quran tentu memiliki beberapa efek yang kurang menguntungkan. Pada usia tersebut, yang mana proses tumbuh kembang anak sedang teramat pesat, dibutuh-kan asupan nutrisi yang memadai dan tidak cukup hanya dari ASI. Meski sudah diberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI), dan bah-kan sudah mabah-kan dengan menu tersendiri, mengonsumsi ASI akan membuat anak eng-gan memenuhi kebutuhan nutrisi dari sumber lain. Kualitas ASI dalam jangka waktu berjalan pun akan semakin berkurang, dan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan anak.

Hal kedua lebih penting dan sangat perlu diperhatikan. Dalam konteks psikologi perkem-bangan, seorang anak tumbuh dan berkem-bang sesuai dengan tahapan yang terintegrasi antara perkembangan fi sik dan psikologis. Maka, kita pun mengenal adanya fase-fase psikologis tumbuh kembang. Menyusui sejak lahir sampai usia 2 tahun masuk ke dalam fase oral. Jika proses ini berlanjut, akan ada fase tumbuh kembang yang mundur atau tertunda.

Terus menyusui juga bagian dari proses regresi atau upaya anak menarik diri karena adanya tekanan psikososial yang menunjuk-kan bahwa anak dalam kondisi stres. Proteksi dalam bentuk pemberian ASI terus-menerus akan menurunkan kemampuan resiliensi atau kemembalan anak dalam menghadapi masalah. Jadi, mohon proses pemberian ASI ini dihentikan dan biarkan anak tumbuh sesuai dengan fi trahnya.

(30)

Juwita Nopa Asrina (Head Operational di Anugrah Group, Bekasi) Oleh:

canda, dan jalan-jalan dengan teman, namun tidak bagi saya. Walau terkadang ingin, tapi keinginan itu saya abaikan. Ini karena saya menyadari ayah mem-butuhkan dorongan emosional.

Akhirnya, saya bisa melewati jenjang SMA den-gan penuh perjuanden-gan. Uang bulanan yang sering menunggak, alhamdulillah dapat dibayar dari hasil kerja keras. Setelah lulus, masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Hinaan dan cercaan orang lain yang memandang keluarga sebelah mata, mem-buat saya semakin kuat. Saya ingin membuktikan bisa menjadi orang sukses dan mandiri.

Mencari Kerja di Jakarta

Saya memutuskan pindah ke Jakarta. Kedua orangtua dengan sedih melepas kepergian. Bermo-dalkan ijazah SMA dan tekad yang kuat, saya yakin dan terus berdoa kepada Allah. Bermodalkan uang pas-pasan hasil tabungan, sehemat mungkin saya pergunakan sampai mendapatkan pekerjaan.

Alhamdulilah, akhirnya ada panggilan kerja di salah satu perusahaan. Subhanallah, inilah buah

SEDEKAH KEPADA

ORANGTUA BERUJUNG INDAH

ADA tiga amalan yang tidak lekang hingga kita menutup

mata. Ilmu bermanfaat, amal jariyah, dan doa anak yang

saleh. Ya, saya ingin menjadi anak yang saleh, sehingga

membuat orangtua bahagia kelak di surga.

pena

sahabat

K

eadaan ekonomi yang sulit tidak menjadi-kan saya patah semangat. Kreativitas dan semangat pun tumbuh karena tempaan masalah tersebut. Ibarat pedang, ketika panas membara, maka ia mudah dibentuk di kala panas. Pun keadaan saya yang sulit, membentuk saya menjadi pribadi yang kuat.

Mandiri sejak SMA

Semenjak Sekolah Menengah Atas (SMA), ayah mulai sakit. Akibatnya, ayah tidak bisa optimal bekerja. Hal ini membuat ibu membantu bekerja memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penyakit ayah semakin parah, sehingga operasi menjadi pilihan dokter dan keluarga. Kekayaan dan harta pun satu persatu habis untuk berobat.

Biaya yang dikeluarkan mencapai ratusan juta. Bahkan setelah operasi, ibu harus menebus obat rawat jalan ayah. Keadaan semakin sulit, membuat saya juga ikut bekerja. Membantu guru di sekolah, berjualan, dan pekerjaan serabutan lainnya.

(31)

ber-Selalu ingin menangis bila teringat

wisuda, karena ayah pernah

berujar, ”Nak, nanƟ bila kamu

wisuda, kita foto dan jalan-jalan

ke Jakarta ya? Ayah bangga sama

kamu nak, semangat dan kerja

kerasmu untuk keluarga dan masa

depan. Semoga kamu kelak jadi

orang sukses ya nak?” ujarnya

sambil berlinang air mata.

dari doa yang senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT. Selama bekerja, saya berusaha memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Selalu lembur dan tidak pernah izin. Bahkan libur pun masuk. Hal ini saya lakukan karena ingin mendapatkan uang lebih dan bisa dikirimkan kepada orangtua. Sikap dan se-mangat ini membuat atasan senang.

Setelah delapan bulan bekerja, saya memutus-kan resign dari perusahaan tersebut. Tidak ada ma-salah, namun saya ingin kuliah dan menjadikan diri lebih baik lagi. Itulah alasan mengapa ingin keluar. Meskipun atasan sangat menyayangkan keputusan tersebut karena saya termasuk karyawan teladan.

Orangtua kaget mendengar keinginan itu, bah-kan berkata, ”Uang dari mana nak? Maaf ayah dan ibu tidak ada biaya untuk kuliahmu,” ujar ayah lirih. “Tenang ayah, saya sudah menabung selama dela-pan bulan ini, insya Allah cukup untuk daftar ku-liah. Saya pun akan sambil bekerja, sehingga biaya sehari-hari dan biaya kuliah bisa dibayar,” ujar saya meyakinkan kedua orangtua.

Ayah dan ibu menangis haru dan mendoakan yang terbaik. Akhirnya saya masuk di salah satu Universitas di Jakarta, mengambil kelas karyawan. Perkuliahan dimulai pukul lima sore dan selesai pukul sebelas malam, sehingga paginya masih bisa bekerja. Kemudahan yang Allah berikan adalah saya diterima di salah satu perusahaan leasing seb-agai head operational dalam waktu yang tidak lama setelah bekerja sebagai staf.

Bakti kepada Orangtua

Saya takjub dengan cara Allah memberikan kemudahan untuk terus bisa mengabdi kepada orangtua. Walau akhirnya ayah meninggal di pen-ghujung 2012, saya sedih namun tidak ingin ber-larut-larut dalam kesedihan.

Sedikit demi sedikit saya mulai membelikan kebutuhan di rumah yang dapat membantu ibu

memudahkan kerjanya. Saya pun istiqamah mena-bung untuk bisa berkurban bagi keluarga di Lam-pung, baik domba dan juga sapi. Alhamdulillah, satu demi satu niat saya terkabul. Di akhir 2015 ini, saya akan diwisuda.

Selalu ingin menangis bila teringat wisuda, karena ayah pernah berujar, ”Nak, nanti bila kamu wisuda, kita foto dan jalan-jalan ke Jakarta ya? Ayah bangga sama kamu nak, semangat dan kerja keras-mu untuk keluarga dan masa depan. Semoga kakeras-mu kelak jadi orang sukses ya nak?” ujarnya sambil ber-linang air mata.

Walau tak bisa berfoto dengan ayah di wisuda saya kelak, namun doa dan semangat yang ayah berikan selalu saya ingat. Saya akan istiqamah ber-bagi, sedekah kepada orangtua dan mendoakan mereka. Saya ingin menjadi anak yang saleh, dan membahagiakan orang-orang tercinta di sekitar saya. Amiin.

(32)

info

&kuissahabat

info

&kuissahabat

info

&kuissahabat

info

sahabat

INFAQ

ZAKAT

KANTOR PUSAT

Jl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung 40153

Telp./Fax. 022-2021861, 2021862 Website: www.dpu-daaruttauhiid.org

KANTOR CABANG DPU DAARUT TAUHIID & REKENING: JAKARTA

Komplek Depkes Blok B No. 16 B Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Telp/Fax. 7823039, Hotline. 021-99966498

Rek: Bank CIMB Syariah 5200 1004 69000 a/n. DPU Daarut Tauhiid

BOGOR

Jalan Johar Raya, Ruko Perum Johar Grande No. 3 Taman Cimanggu, Tanah Sareal, Bogor

Telp/Fax. 0251-8358441

Rek: BNI Syariah 009-1540-948 a/n. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

TASIKMALAYA

Jalan Ir. H. Juanda Komplek Juanda Offi ce Center No. 4, Tasikmalaya Telp. 0265-7296890

Rek: BSM 700-8274-163 a/n. DPU DT Priangan Timur

YOGYAKARTA

Jalan KH. Agus Salim No. 56 A Notoprajan, Ngampilan, D.I.Y Telp. 0274-6560086

Rek: BSM 700-5029-958 a/n. DPU DT Yogyakarta Zakat

SEMARANG

Jalan Sriwijaya No. 130, Semarang Telp. 024-8444272

Rek: Mandiri Syariah 700.793.4836 a/n. daarut tauhiid

SOLO

Jalan Setiabudi No. 110, Solo Telp. 024-8444272

Rek: Mandiri Syariah 700.793.4836 a/n. daarut tauhiid

LAMPUNG

Jalan Terusan Way Semangka No. 42 Pahoman, Bandar Lampung Telp. 0721-5600613

Rek: Bank Mandiri 114 000 571 7726 a/n. DPU DT Lampung

PALEMBANG

Jalan Mayor Salim Batubara Lorong Lebak Rejo No. 3 Sekip Jaya, Palembang Telp/Fax. 0711-7390009, 812763 Rek: BSM 700-3146-361 a/n. DPU DT Palembang Zakat

BATAM

Jalan Suprapto No. 10, Ruko Pemda 2, Batuaji, Batam

Telp. 0778-361944

Rek: BMI 4130.0022.77 a/n. Zakat dpu dt

JAMBI

Jalan Jenderal Sudirman (depan Polda) No. 02 A RT 29 Kel. Tambaksari, Kec. Jambi Selatan

Telp. 0823 7746 4808

Rek: BNI Syariah 30301-30307 a/n DPU Daarut Tauhiid Zakat

GARUT:

Jalan Ranggalawe No. 72, Garut Telp. 0822 171 80001

Rek: Bank Muammalat 104.000.6758 a.n dpu dt priatim

BEKASI:

Jalan Raya Candrabaga C Blok AQ No. 6 A, Kab. Bekasi

Telp. 0812 8063 6868

Rek. Mandiri 15600-267-88788 a.n yayasa n fi krul akbar

DifabelCare

PEDULI KEMANUSIAAN

CP. P Bambang Aji

Per orang

Rp

200.000

1 Kursi Roda Rp

2.000.000

INVESTASI AMAL

0819 1020 6855

5300.10025.1003 Pada 9 Agustus 2015 di Solo. Pada 30 Agustus 2015 di

Cidahu, Sukabumi.

santri karya DPU DT Solo santri karya DPU DT Jakarta

Istiqomah

M. Azis Asmarokondi

Mujtahid

Lia Purnamasari

Dengan

Dengan

Referensi

Dokumen terkait

Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah sebagai

a.. Hasil Pengujian Pelat Beton Bertulang Baja. Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan, didapatkan momen kapasitas dan lendutan yang terjadi pada pelat beton

Dari ketiga granul effervescent yang telah diformulasi, yang menghasilkan granul paling baik adalah granul effervescent formula 1 dimana warna granul putih cerah

Hal yang sangat disayangkan adalah bahwa ternyata kasus-kasus kekerasan yang mereka alami kurang mendapat perhatian dari pemerintah (dengan berbagai macam alas

Penerapan model dengan menggunakan algoritma Naïve Bayes Classifier menghasilkan prediksi mahasiswa yang lulus tepat waktu sebanyak 46 orang dan lulus tidak tepat

Dan terkait de- ngan laba perusahaan ini manajemen per- usahaan harus mengambil kebijakan-kebijak- an, di antaranya (1) dibagikan kepada peme- gang saham dalam bentuk

Hasil studi Framingham menunjukkan bahwa penderita dengan tekanan diastolik di atas 95 mmHg mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk terjadinya infark otak

Membuat pelaporan dan statistik perpustakaan, yang meliputi: koleksi, peminjaman, keanggotaan, daftar judul, daftar judul eksemplar, peminjaman berdasarkan klasifikasi, daftar