• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stroke terjadi karena penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah yang mengangkut darah dan oksigen ke otak, dan hipoksia menyebabkan tidak berfungsinya fungsi kontrol gerakan tubuh yang dikendalikan oleh otak (World Economic Forum (WEF) et al., 2018). Salah satu masalah yang sering dihadapioleh penderita stroke adalah ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat kelemahan anggota tubuh. Beberapa permasalahan yang sering dijumpai pada seseorang pasca stroke diantaranya kelemahan tangan dan kaki yang membuat kesulitan bergerak, kehilangan sensasi, kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan orang lain serta kesulitan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, berpakaian, ke kamar mandi, berjalan dan menyiapkan makanan(Ligita, 2020). Masalah fisik yang terjadi pada pasien stroke yaitu adanya defisit neurologis.Defisit neurologis yang terjadi sesuai dengan lokasi dan ukuran lesi. Defisit neurologis yang dialami menyebabkan pasien tidak mampu melakukan peran dan fungsinya sebagai individu maupun peran dan fungsinya sebagai makhluk sosial. Hal ini akan menimbulkan dampak psikologis yang luar biasa, seperti akan mengalami harga diri rendah, putus asa, dan depresi. Selain itu serangan stroke juga dapat menyebabkan kematian (Budi et al., 2020).

Menurut WHO (2016) Cardiovascular disease (CVDs) mewakili sekitar 31% yaitu 17,5 juta jiwa meninggal dunia pada tahun 2012 dari seluruh kematian diseluruh dunia, sekitar 7,4 juta jiwa karena penyakit jantung coroner dan data 6,7 juta jiwa karena penyakit serangan stroke (Care et al., 2020). Prevalensi stroke di Indonesiapada (Riskesdas 2018), berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥15 tahun di Indonesia sebesar 10, per mil, dan prevalensi stroke berdasarkan wawancara diagnosis dokter di daerah yang mengalami stroke di Jawa Barat (11‰). Prevalensi penyakit stroke pada kelompok yang didiagnosis doktermenurutkarakteristik bahwa gejala meningkat seiringnya bertambahnya umur, tertinggi pada umur ≥75 tahun (50,2‰). Prevalensi stroke terjadi lebih

(2)

tinggi pada jenis kelamin laki – laki (11,0‰) dan pada perempuan (10,9‰). Prevalensi perkotaan lebih tinggi (12,6‰) dari pada di desa (8,8‰), maupun prevalensi (permil) stroke pada penduduk ≥15 tahun berdasarkan pendidikan 21,2‰ tidak/belum pernah sekolah lebih tinggi dan tidak bekerja sebesar (12,8‰) (Care et al., 2020).

Hasil Penelitian Maria tentang Peran Keluarga Merawat Pasien Pasca Stroke Terhadap Adanya Resiko Jatuh di Kelurahan Kotalama Kecamatan Kedungkandang Kota Malang dalam segi fisik mengungkapkan ada banyak perubahan pada tubuh, biologi dan psikologi penderita pasca stroke. Keluarga yang berperan baik dapat terbukti dan keikutsertaan keluarga dalam perawatan mandiri, seperti pengaturan pola makan, pembatasan aktivitas untuk menghindari jatuh, mendampingi pasien selama pengobatan atau kontrol, membantu pasien mengevaluasi dan mengungkapkan pandangan dan pendapatnya terhadap suatu masalah, serta menyelesaikan masalahnya. Selain itu, keluarga terus berperan dalam menyampaikan informasi yang bisa membantu kesembuhan pasien. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemulihan terbaik bagi pasien pasca stroke bergantung pada keikutsertaan keluarga dalam perawatan mandiri, terutama di rumah (Bima, 2018).

Studi pendahuluan telah dilakukan kepada Tn. H dan keluarga Tn. H (Istri dan Anak) di Jl. Bandulan Gang 1 J No. 37 C, Kota Malang. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Ny. A (Istri) di dapatkan data pasien sakit sejak bulan Oktober 2019 lalu, dari data yang didapatkan dari istri pasien, faktor resiko yang diketahui adalah vertigo, pusing, hipertensi, lalu dokter mendiagnosa stroke penyumbatan di daerah otak (stroke iskemik). Tn. H pada saat itu tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara keseluruhan akibat stroke yang menimpanya, namun setelah kontrol rutin perlahan dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri misalnya seperti mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah tempat dan makan. Untuk kebutuhan makan masih dibantu diambilkan dan dibawa ke dalam kamar. Observasi lingkungan yang didapat di daerah pasien adalah adanya tangga yang menanjak ke arah kamar mandi yang dapat diketahui menimbulkan

(3)

resiko jatuh. Ada pegangan tongkat untuk membantu pasien dalam berjalan/beraktivitas diluar.

Keluarga Tn. H terutama istri yang berperan dalam memenuhi Activity Daily Living and Giving Motivation pada suami secara keseluruhan mulai dari kebutuhan makan, mandi, pergi ke toilet, berpakaian dan berpindah tempat bahkan dalam memberikan motivasi pada Tn. H. Peran utama dalam keluarga adalah istri yaitu Ny. A. Keadaan Tn. H yang sering pusing disebabkan oleh ketidakpercayaan dirinya terhadap penyakitnya, tidak yakin akan sembuh, didapatkan data dari istri Tn. H pusing diakibatkan karena sering mengingat pembicaraan dokter, bahwa “stroke adalah penyakit yang tidak akan sembuh, penyakit itu seumur hidup pak”, oleh karenanya Tn. H selalu memikirkan hal itu dalam setiap harinya yang berdampak pada pola pikirnya yang terganggu (gangguan kognitif). Peneliti memilih pasien usiaproduktif (Adult) dengan usia 54 tahun karena pada usia produktif (Adult) tersebut adalah masih usia aktif bekerja.

Life style atau gaya hidup selalu dikaitkan dengan berbagai penyakit yang menyerang usia produktif. Generasi muda sering menerapkanpola makan yang tidak sehat dengan seringnya mengkonsumsi makanan siap saji yang sarat dengan lemak dan kolesterol tapi rendah serat (Budi et al., 2020).

Seseorang menderita stroke karena memiliki perilaku yang dapat meningkatkan faktor risiko stroke. Gaya hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol, kurang aktivitas fisik, dan kurang olahraga, meningkatkan risiko terkena penyakit stroke (Budi et al., 2020). Gaya hidup sering menjadi penyebab berbagai penyakit yang menyerang usia produktif, karena generasi muda sering menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan sering nya mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol tapi rendah serat. Selain banyak mengkonsumsi kolesterol, mereka mengkonsumsi gula yang berlebihan sehingga akan menim bulkan kegemukan yang berakibat terjadinya penumpukan energy dalam tubuh (Budi et al., 2020).

(4)

Meskipun tidak semua pasien yang mengalami stroke berujung kematian, namun menurut data dari Stroke Association, stroke merupakan salah satu penyebab disabilitas terbanyak karena lebih dari 50% pasien pasca stroke mengalami disabilitas. Disabilitas pada pasien stroke ditandai dengan penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Riandini, 2019). Hal ini sejalan dengan penelitian dari Yang et al, yang menunjukan bahwa 45% pasien pasca stroke mengalami disabilitas sehingga diperlukan tatalaksana yang adekuat serta rehabilitasi yang tepat untuk mengurangi disabilitas pada pasien pasca stroke (Riandini, 2019). Disabilitas sebagai dampak stroke pada pasien sangat beragam. Menurut penelitian Go, setelah dilakukan observasi selama 6 bulan pada pasien pasca stroke yang mengalami serangan stroke pada usia lebih dari 65 tahun dan bertahan. Sekitar 50% pasien mengalami hemiparesis, 30% tidak dapat berjalan tanpa bantuan, 40% mengalami defisit kognitif, 35% mengalami gejala depresi, 19% afasia, 26% memerlukan bantuan dalam melakukan aktivitasfisik, dan 26% memerlukan perawatan di rumah (Riandini, 2019). Sehingga bagi pasien yang mengalami disabilitas atau kecacatan fisik diperlukan intervensi rehabilitasi medis untuk mengembalikan kemampuan pasien dalam mengurus dirinya sendiri dan melakukan aktivitas sehari-hari tanpa memerlukan bantuan orang lain terutama pada fungsi motorik yang merupakan kecacatan terbanyak pada pasien pasca stroke (Riandini, 2019).

Berdasarkan latar belakang di atas dan pemaparan tentang studi pendahuluan dan beberapa hasil review litetatur dari beberapa jurnal penelitian, dapat disimpulkan bahwa peneliti tertarik untuk meneliti tentang peran istri dalam pemenuhan activity daily living and giving motivation pada usia produktif (Adult) dengan stroke, karena dalam hal itu peran istri sangat berpengaruh besar bagi suami karena yang paling dekat dengan suami adalah seorang istri dan merupakan hubungan yang erat yaitu suami istri, sehingga dalam hal ini perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana peran istri dalam memenuhi aktivitas sehari-hari pada pasien stroke (suami) dan pemberian dukungan, dan memberi motivasi pada pasien.Keunikan dari penelitian ini adalah karena pasien masih usia produktif dan sakitnya sudah lumayan lama, yaitu sekitar 2 tahun, tetapi

(5)

menajemen stroke nya bagus, dapat dibuktikan dari activity daily living(ADL) yang masih bisa mandiri.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana peran istri dalam pemenuhan activity daily living and giving motivationpada suami dengan stroke?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peran istri dalam pemenuhan activity daily living and giving motivation pada usia produktif (adult) yang menimpa anggota keluarga mereka.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian berkaitan dengan peran istri dalam pemenuhan activity daily living and giving motivation pada usia produktif (adult) dengan stroke.

1.4.2 Bagi Klien

Dengan adanya penelitian ini penderita dapat meningkatkan aktifitas dan mendapatkan motivasi serta dapat mengubah persepsi klien akan penyakit yang di deritanya.

1.4.3 Bagi Keluarga

Penulis dapat memberi pengetahuan pada keluarga tentang penyakit stroke dan bagaimana peran istri dalam pemenuhan activity daily living and giving motivation pada usia produktif (adult) dengan stroke. Sehingga dapat membantu penderita dalam pemenuhan aktifitas sehari-hari klien dan motivasi dari keluarga terutama pasangan antara suami dan istri

(6)

1.4.4 Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman dalam melaksanakan aplikasi ilmu keperawatan selama perkuliahan, kuhusunya dalam pembelajaran keperawatan medikal bedah tentang peran istri dalam pemenuhan activity daily living and giving motivation pada usia produktif (adult) dengan stroke.

1.4.5 Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam pelayanan asuhan keperawatan pada penderita stroke dan keluarga penderita untuk mencapai kesembuhan dan bahan evaluasi terkait pemahaman keluarga sebagai pemenuhan activity daily living and giving motivation pada usia produktif (adult) dengan stroke.

Referensi

Dokumen terkait

3.1 Proses perumusan konsep didasari dengan latar belakang kota Surakarta yang dijadikan pusat dari pengembangan pariwisata Solo Raya karena memiliki potensi

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Hasil penelitian menunjukkan terdapat 19 sasaran strategis yang ingin dicapai dengan prioritas sasaran adalah: meningkatkan penerimaan Fakultas (bobot 10%),

Hasil penelitian yang menunjukan nilai ekonomi air total resapan hutan lindung Gunung Sinabung dan hutan lindung TWA Deleng Lancuk di Desa Kuta Gugung dan Desa Sigarang

Tinea pedis adalah infeksi dermatofita pada kaki terutama mengenai sela jari kaki dan telapak kaki, dengan lesi terdiri dari beberapa tipe, bervariasi dari ringan, kronis

algoritma kompresi LZW akan membentuk dictionary selama proses kompresinya belangsung kemudian setelah selesai maka dictionary tersebut tidak ikut disimpan dalam file yang