• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Buku

Buku adalah kertas yang di jilid yang merupakan dokumentasi berisi pengetahuan, ide, dan kepercayaan (Haslam, 2006). Untuk dinyatakan sebagai buku yang baik, sebuah buku harus memenuhi kebutuhan pembaca, memberikan manfaat dalam bentuk wawasan ataupun hiburan, dan memiliki daya pikat (Wibowo, 2007).

2.1.1. Anatomi Buku

Menurut Wibowo (2007) sampul, pendahuluan, isi, dan penyudahan merupakan garis besar penyusunan buku yang akan melengkapi buku menjadi suatu kesatuan yang utuh.

Gambar 2.1 Anatomi buku (sumber:Haslam, 2006)

(2)

6 1. Sampul / Cover

Sampul memiliki arti bungkus menurut KBBI, sangat mempengaruhi minat dan daya tarik dari sebuah buku karena sampul merupakan tampilan utama yang dilihat oleh pembaca, sehingga desain sampul harus diperhatikan dan menarik. Sampul terdiri dari beberapa bagian seperti:

a. Sampul depan: Sampul depan adalah bagian paling depan dari sebuah buku yang biasanya berisi judul buku, nama pengarang, serta logo dan nama penerbit. Sampul depan mempunyai desain dan gambar yang berguna untuk menarik perhatian dan memberikan kesan pertama.

b. Sampul belakang: Sampul belakang adalah bagian paling belakang dari sebuah buku yang biasanya berisi judul buku, sinopsis, biografi penulis, ISBN, Barcode, alamat penerbit dan logonya.

c. Punggung buku: Punggung buku adalah bagian samping buku. Ketebalan buku menjadi penanda punggung buku. Punggung buku biasanya berisi judul buku, dan nama pengarang.

d. Endorsement: Endorsment adalah kata pujian, dukungan atau review dari pembaca, dan orang terkenal. Endorsement dapat berada di sampul depan maupun sampul belakang. Tujuan dari endorsement adalah menambah daya pikat.

e. Lidah sampul: Lidah sampul adalah bagian tambahan dari sampul depan ataupun sampul belakang. Tujuan utama dari lidah sampul adalah

(3)

7 menambah estetika dan kesan eksklusif. Nama lain dari lidah sampul adalah telinga buku atau jaket buku.

Gambar 2.2 Sampul buku (sumber: https://www.halamanmoeka.com/)

2. Pendahuluan

Sesudah sampul depan, sebelum beralih ke isi buku, ditempatkan pendahuluan terlebih dahulu yang berfungsi sebagai pengantar dari penulisan buku. Pendahuluan berisikan halaman judul, halaman hak cipta, halaman persembahan, halaman ucapan terimakasih, halaman sambutan, kata pengantar, prakata, daftar isi, daftar table, halaman daftar singkatan dan akronim, halaman daftar lambing, halaman daftar ilustrasi, dan halaman pendahuluan.

3. Isi/Text Matter

Isi buku merupakan bagian yang membahas tentang inti atau materi dari buku. Isi buku tersusun oleh beberapa unsur seperti judul bab, penomoran

(4)

8 bab, alinea, penomoran teks, perincian, kutipan, ilustrasi, table, judul lelar, inisial, catatan samping, foot note dan bagian buku.

4. Penyudahan/Postliminaries

Penyudahan merupakan bagian buku setelah isi dan sebelum sampul belakang. Penyudahan terdiri dari daftar pusaka, daftar istilah, halaman catatan akhir, halaman lampiran, indeks, dan halaman pertanggung jawaban ilustrasi.

Haslam menyebutkan bagian-bagian lengkap yang ada di sebuah buku. Yaitu:

1. Lapisan terluar untuk melindung buku (Spine).

2. Lapisan yang berguna untuk merekatkan pada bagian buku (Head Band).

3. Bagian lipatan pada endpaper berada diantara bagian pastendon dan fly

leaf (Hinge).

4. Pelindung buku kecil yang berada pada bagian atas buku dan memiliki ukuran lebih besar dari isi buku (Head Square).

5. Lapisan endpaper yang berguna untuk melindungi bagian dalam sampul dari buku (Front Pastedown).

6. Kertas yang berguna untuk berfungsi melindungi keseluruhan dari buku

(Cover).

7. Lapisan kecil yang berguna untuk melindungi bagian depan buku, yang terbuat dari bagian sampul depan dan sampul bagian belakang (Foredge).

(5)

9 8. Lapisan keras yang berada pada bagian depan sampul buku (Front

Board).

9. Pelindung kecil yang keras yang terletak dibagian bawah dan memiliki ukuran lebih besar dari buku (Tail Square).

10. Kertas tebal yang berguna untuk menutup again sampul papan sekaligus sebagai penahan dari induk buku (Endpaper).

11. Bagian teratas dari buku (Head).

12. Kertas yang memiliki dua bagian dari yang berfungsi sebagai pengikat dalam buku (Leaves).

13. Kertas tebal yang menempel atau menyatu pada bagian belakang papan buku (Back Pastedown).

14. Lapisan sampul yang terdapat pada bagian belakang buku (Back Cover).

15. Sisi bagian depan buku (Foredge).

16. Ujung kertas yang dilipat dari bagian luar kedalam sampai buku (Turn

In).

17. Bagian bawah yang terdapat pada buku (Tail).

18. Lapisan halaman balik yang terdapat pada bagian endpaper (Fly Leaf).

(6)

10 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan sebuah gambaran visual hasil visualisasi dari bentuk penjelas teks. Beberapa fungsi dari ilustrsi dalam memperjelas suatu informasi seandainya terlalu panjang dan terlalu rumit untuk disampaikan, menyampaikan isi teks dengan lebih cepat dan mudah dimengerti. Fungsi estetis, sebagai penambah daya tarik halaman, mengimbangi tata letak halaman (Wibowo, 2007).

Ilustrasi membantu kita mngerti hal yang tidak masuk akal, mengijinkan kita merekam, menerjemah, dan berkomunikasi dengan kehidupan. Ilustrasi berada di antara seni dan desain grafis, dapat disebut seni grafis (Zeegen, 2009). Ilustrasi dan seni murni, mempunyai kesamaan memberikan pesan dan memaksa audiens untuk melihat hasil karya keduanya. Namun perbedaan di antara ilustrasi dan seni murni adalah, ilustrasi punya tanggung jawab untuk menjawab 5 pertanyaan dari audiens yaitu: siapa, apa, kapan, dimana, dan mengapa, sedangkan untuk seni murni tidak perlu melakukannya dan lebih bertujuan dapat membuat audiens untuk berpikir dan merasakan suatu emosi (Maharsi, 2016).

Jenis Ilustrasi

Secara garis besar, seluruh gaya ilustrasi dapat dikelompokan menjadi 2 jenis, yaitu ilustrasi literal dan ilustrasi konseptual (Male,2007).

1. Ilustrasi Literal

Ilustrasi literal merepresentasikan realita yang sebenarnya dengan menyajikan deskripsi yang akurat. Hasil akhir dari ilustrasi ini ialah menciptakan gambar yang menyerupai aslinya. Ilustrasi jenis ini sering

(7)

11 digunakan untuk menyajikan informasi. Ilustrasi literal memiliki beberapa gaya, yaitu hyperrealism, impressionistic, dan stylized realism.

2. Ilustrasi Konseptual

Ilustrasi konseptul mekipun tetap mengadaptasi elemen-elemen realisme, namun secara keseluruhan ilustrasi ini jauh dari gambaran realita. Ilustrasi konseptual memiliki 2 tujuan, pertama menyampaikan pesan tersirat dan kritik, kedua menonjolkan karakter visual dari ilustrasi itu sendiri. Gaya ilustrasi yang sesuai dengan ilustrasi konseptual ialah diagram, surrealism,

extreme distortion, cubism, dan abstract expressionism.

Perancangan Buku Layout

Menurut Rustan (2010) Layout adalah berbagai macam elemen desain grafis yang sudah terancang dan tergabung menjadi suatu kesatuan sebagai sebuah karya. Tujuan utama dari layout adalah untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan lengkap. Kedua untuk menambah kenyamanan pembaca dalam mencari informasi yang dibutuhkan, termasuk navigasi dan estetika.

Menurut Haslam (2006) dalam merancang layout, untuk mengerti tentang konten buku kita dapat menggunakan flatpan serta storyboard. Keseimbangan antara teks dan gambar sangat penting, dikarenakan dua elemen tersebut merupakan elemen paling utama pada layout. Tahapan-tahapan untuk merancang sebuah layout yaitu:

(8)

12 1. Menentukan konten

Siapkan teks, gambar, dan elemen lainnya yang akan digunakan dan bagi setiap konten yang berhubungan menjadi suatu, lalu susun.

2. Membuat Flatplan

Tahap ini berguna untuk memudahkan proses desain dan memprediksi bagaimana suatu layout akan terbentuk. Flatplan berguna untuk memetakan tiap teks dan gambar. Sedangkan storyboard pada layout berfungsi seperti storyboard yang ada di industri film.

Grid

Grid adalah garis vertikal dan horizontal yang membagi ruang dan membiarkan

designer menentukan proporsi halaman. Grid menciptakan struktur saat mengtur teks dan gambar, serta memungkinkan berbagai elemen lainnya hadir dengan alur dan keharmonisan visual. Grid memiliki berbagai komposisi. Saat membut grid seorang desainer dapat memakai intuisi mereka ataupun menngikuti sistem grid yang sudah ada. Salah satu keuntungan menggunakan grid adalah terciptanya kontinuitas di seluruh rangkaian halaman. Penggunaan grid juga memungkinkan

audience untuk membaca konten dengan alur yang mudah (Evans dan Sherin,

(9)

13 Gambar 2.3 Anatomi Grid

(sumber:Vansedesign, 2011) Warna

Menurut Dameria (2007) warna adalah sensai visual yang mempunyai 3 elemen pembangun, yaitu cahaya, objek, dan orang yang melihat. Jika ketiga unsur tidak lengkap, maka warna tidak bisa dilihat. Sherin mengungkapkan baha warna adalah aspek paling penting dalam mengungkapkan pesan. Warna mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda sehingga harus diperhatikan agar menimbulkan cita yang tepat. Warna dapat menarik perhatian meski dalam visual yang ramai. Dengan memahami kombinasi dan harmoni daripada warna, akan lebih memudahkan desainer merancang sebuah desain yang efektif.

Cara untuk melihat kombinasi dan relasi antar warna adalah dengan memakai diagram warna atau color wheel. Warna dikategorikan berdasarkan penempatan pada diagram warna, serta reaksi dengan warna lainnya.

(10)

14 Pengelompokan warna pada diagram warna antara lain warna primer, sekunder, tersier, complementary, split complementary, analogous combination, triad

armonies, dan tetrad combination.

Gambar 2.4 Lingkaran Warna Titik

Titik adalah pokok paling mendasar, paling simpel dan murni dari semua elemen grafik desain visual. Titik dapat berdiri sendiri sebagai bulatan, ataupun dapat tergabung dengan titik lain yang menjadi garis, bentuk, tekstur, dan nirmana. Titik tidak mempunyai dimensi dan merupakan suatu lokasi dari pertemuan kordinat x dan kordinat y (Poulin, 2011).

Garis

Garis adalah jarak diantara 2 titik yang tergabung. Fungsi dari garis itu tidak terhitung, garis dapat menggabungkan, membagi, mengorganisasi, mengarahi, membangun, dan memindahkan objek grafis lainnya. Garis bisa dibaca sebagai tanda positif ataupun negative. Garis bisa benar-benar ada maupun hanya tersirat

(11)

15 saja. Ketika digunakan dengan baik, garis meningkatkan keterbacaa, urgensi, dan arti lainnya dari pesan visual manapun.

Posisi garis dapat menimbulkan suatu kesan visual, contohnya garis horizontal menimbulkan kesan tenang dan senyap, garis vertikal menimbulkan kesan aktif, urgensi, dan kuat dibandingkan dengan garis horizontal, garis disgonal menimbulkan kesan sugestif, dinamik, dan energetik

Gambar 2.5 Jenis Garis (sumber:Idseducation ,2018)

Bentuk

Bentuk adalah bidang 2 dimensi yang terkesan flat dan terdefinisikan dengan garis kontur, bentuk adalah outline luar dari sebuah bidang yang merupakan hasil dari garis yang mulai dari suatu titik dan kembali kepada titik mula tersebut menciptakan ruang tertutup. Bentuk terdiri dari lebar dan tinggi, tapi tidak ada kedalaman. Contoh dari bentuk dasar adalah lingkaran, segitiga, dan kotak. Bentuk lainnya seperti oval, trapesium, pentagon dan hexagon berasal dari ketiga bentuk dasar tersebut.

Bentuk memiliki 3 kategori yaitu bentuk organik, geometris, dan random. Bentuk geometris adalah yang paling sering kita temui yaitu bentuk lingkaran, persegi, dan segitiga. Kontur mereka teratur, bersudut, dan mempunyai tepi yang keras. Bentuk organik diciptakan dari bentuk natural alam dan mahluk hidup.

(12)

16 Bentuk biasanya tidak beraturan dan lembut. Bentuk ramdom diciptakan dari hal yang tidak ada dan imajinasi, bersifat acak, tidak beratura, dan tidak memiliki kemiripan dengan bentuk geometris ataupun organik.

Bentuk dan bangun meskipun terkesan sama memiliki perbedaan yang besar. Bangun memiliki volume, lebar, dan panjang, membentuk 3 dimensi. Sedangkankan bentuk hanya memiliki panjang dan lebar membentuk 2 dimensi. Bidang berasal dari bentuk, seperti kubus yang berasal dari persegi, tabung yang berasal dari lingkaran.

Cahaya

Cahaya adalah energi kinetik yang sangat penting pada elemen desain grafis, hal tersebut dikarenakan cahaya dibutuhkan untuk kita melihat sebuah visual. Seorang grafik desainer harus dapat menentukan bagaimana cahaya mempengaruhi desain dua dimensional. Cahaya dapat membuat desain dua dimensi memiliki efek kedalaman. Tanpa cahaya persepsi visual tidak akan eksis.

Keseimbangan

Keseimbangan terjadi saat elemen visual dalam komposisi terdistribusi dan diatur secara seimbang sehingga mengkomunikasikan perasaan harmonis dan stabilitas. Ada 3 macam keseimbangan yaitu simetris, asimetris, dan radial.

Simetris adalah tipe keseimbangan yang paling mudah untuk dicapai. Simetris didasari oleh gambar di kaca yang seimbang antara sisi satu dan lainnya. Pada simetris fokus utama akan tertuju ke tengah komposisi.

(13)

17 Gambar 2.6 Simetris

(sumber: Whitbread, 2001)

Asimetris adalah tipe keseimbangan yang lebih menarik dan susah untuk dicapai. Asimetris didasari oleh suatu komposisi yang secara sengaja dibuat tidak seimbang sehingga menimbulkan efek dinamis. Meskipun begitu, asimetris membutuhkan perhatian lebih agar visual yang ada tetap seimbang.

Gambar 2.7 Asimetris (sumber: Whitbread, 2001)

Radial adalah tipe keseimbangan dimana berdasarkan titik pusat lingkaran. Dan komposisi visualnya didistribusikan secara merata. Efek dari keseimbangan

(14)

18 radial adalahbagian tengah lingkaran yang sangat enrik perhatian. Contoh dari keseimbangan radial adalah roda, dan bunga matahari.

Tipografi

Tipografi adalah mendesain dengan ketikan yang terdiri dari bentuk huruf, alfabet, angka, dan tanda baca. Fungsi dari tipografi ada 2 yaitu fungsi secara verbal yaitu untuk menyampaikan kata-kata dan fungsi visual untuk menyampaikan emosi, dan arti. Pemilihan font, ukuran, warna, deretan, dan spasi semuanya kritikal.

Anatomi huruf

Gambar 2.8 Anatomi huruf (sumber: Creative Market, 2017) a) Baseline

Garis yang erada di bawah huruf b) Median

Garis yang menentukan tinggi x-height c) Cap height

Tinggi huruf kapital. d) X-height

Tinggi dari huruf kecil x e) Uppercase

(15)

19 f) Lowercase

Huruf kecil. g) Ascender

Garis diatas median. Terdiri dari huruf b,d, f, h, k, l, t. h) Descender

Garis dibawah baseline. Terdiri dari huruf g,j,y,p,q. i) Stroke

Garis yang membuat sebuah huruf.

Klasifikasi Tipografi

Tipografi telah disimplifikasi untuk grafik desainer sehingga tercipta 6 klasifikasi dari font tipografi

a) Old Style

Jenis huruf yang termasuk dalam old style biasanya berdasarkan proporsi Roma. Jenis ini tidak mempunyai kontras yang kuat pada ketebalan gurasannya. Lengkungannya terkesan miring, pada huruf kecil tinggi x-height lebih rendah. Contoh dari font old style adalah Bembo, Centaur, Garamond, Jenson, dan Goudy.

b) Transitional

Jenis huruf transisional mempunyai kontras ketebalan gurasan yang lebih kuat dibandingkan font old style. Kailnya lebih runcing, tinggi

x-height yang lebih tinggi pada huruf kecil. Contoh dari font transitional adalah Baskerville, Bell, Bulmer, Fournier, dan

(16)

20 c) Modern

Jenis huruf modern mempunyai ciri utama kontras ketebalan gurasan yang sangat ekstrim. Kail yang ada tipis dan datar. Contoh dari font modern adalah Bodoni, Didot, Melior dan Walbaum. d) Sans Serif

Jenis huruf sans serif mengambil dari kata prancis “Sans” yang berarti tanpa. Font sans serif tidak memiliki kail. Ketebalan gurasan sama dan seragam. Contoh dari font sans serif adalah Akzidenz, Grotesk, Franklin Gothic, Futura, Meta, da Univers.

e) Slab Serif

Jenis huruf slab serif mempunyai ketebalan guratan yang seragam. Kebanyakan kail dari slab serif mempunyai ketebalan yang sama dengan batang font. Contoh dari slab serif adalah Egyptian, Cheltenham, Clarendon, Egyptienne, Lubalin Graph, Memphis, Rockwell, Serifa, dan Stymie.

f) Graphic

Jenis huruf Graphic mempunyai grafik dan ilustrasi yang unik pada kail, lekukan, guratanya sehingga bersifat dekoratif.

Teh

Menurut Ho Chi-Tang (2008) Teh adalah minuman rebusan dari Camellia Sinensis. Semua jenis teh berasal dari tanaman ini. Tanaman teh menyukai iklim yang hangat dan lembab. Teh pertama kali secara tidak sengaja ditemukan di China pada tahun 2737 b.c. Tanaman teh yang kaya akan manfaat menjadi populer dan dianggap sebagai obat herbal lalu berevolusi menjadi minuman penyegar.

(17)

21 Gambar 2.9 Camellia Sinensis

(sumber: https://species.wikimedia.org/wiki/Camellia_sinensis)

Jenis-jenis Teh

Jenis-jenis teh dapat dibedakan dari proses pembuatannya. a. Teh Hijau

Teh hijau adalah teh yang proses pembuatannya hanya dikeringkan saja tanpa fermentasi sama sekali. Teh hijau adalah jenis teh yang segar. Beberapa contoh dari teh hijau adalah matcha, dan genmaicha.

b. Teh hitam

Teh hitam adalah teh yang proses pembuatannya difermentasikan secara penuh terlebih dahulu mengunakan enzim (Theaflavin dan thearubin) alami yang ada pada tanaman, baru dikeringkan. Teh hitam memiliki aroma yang paling wangi. Beberapa contoh dari teh hitam adalah earl grey tea, assam

(18)

22 c. Teh Oolong

Teh oolong adalah teh yang proses pembuatannya difermentasikan seperti teh hitam, namun hanya sebagian. Teh oolong berada di antara teh hitam dan teh hijau, sehingga masih terdapat kesegaran seperti teh hijau dan aroma teh hitam. Teh oolong terbagi menjadi 2 yaitu light dan dark oolong tea.

d. Teh putih

Teh putih adalah teh yang proses pembuatannya paling minimal, sehingga teh putih merupakan jenis teh yang paling segar. Teh putih dipetik saat daun teh masih muda dan masih bewarna putih. Proses pengeringan teh putih hanya dikeringkan dibawah sinar matahari. Beberapa contoh dari teh putih adalah, silver needle, white peony, dan tribute eyebrow tea.

e. Teh Pu-erh

Chinese tea atau pu-ehr adalah teh yang difermentasi. Pu-erh terbagi menjadi 2 jenis yaitu ripe pu-erh dan raw pu-erh. Ripe puer adalah black

tea yang difermentasi jadi melalui proses oksidasi sekaligus fermentasi. Raw pu-erh adalah green tea yang di fermentasi tidak melalui proses

oksidasi. Teh pu-erh terbagi menjadi 2 yaitu raw pu-erh dan cooked pu-erh.

Gambar 2.10 Jenis Teh

(19)

23 2.4.2. Penyeduhan Teh

Pada penelitian Schwalfenberg (2013) Pada berbagai jenis teh yaitu teh hijau, hitam, putih, dan oolong. 2-3gram dari masing-masing jenis teh diseduh dengan 250ml air mendidih selama 3-4 menit dan 15-17 menit. Teh yang diseduh selama 3 menit mengandung logam berat dalam kadar normal, namun setelah melewati penyeduhan selama 15 menit 83% teh mengandung logam berat yang sudah melewati batas normal dan berbahaya untuk ibu hamil dan menyusui. Oleh karena itu cara penyeduhan teh yang benar sangat berpengaruh pada kesehatan.

2.4.2.1. Bahaya Logam Berat

Ada banyak literatur yang menunjukan efek negatif dari logam berat dan elemen metaloid pada kesehatan manusia. Contohnya adalah gangguan endokrin, sitotoksisitas, disfungsi mitokondria, dan stres oksidatif. Meskipun tingkat paparan termasuk kecil, dapat berakumulasi dan mempengaruhi kesehatan secara jangka panjang.

Gambar

Gambar 2.1 Anatomi buku  (sumber: Haslam, 2006)
Gambar 2.2 Sampul buku  (sumber: https://www.halamanmoeka.com/)
Gambar 2.4 Lingkaran Warna   Titik
Gambar 2.5 Jenis Garis  (sumber: Idseducation ,2018)
+4

Referensi

Dokumen terkait

1 Afiliasi (lembaga) penulis pertama (jenis huruf Bookman Old Style, 10 pt) 2 Afiliasi (lembaga) penulis kedua (jenis huruf Bookman Old Style, 10

Dalam desain grafis huruf,angka, dan tanda baca bisa juga dibilang dalam bagian sebuah bentuk. 23) Warna adalah bentuk elemen desain yang sangat kuat dan provokatif. Hanya

Jenis resin ini tidak dapat memisahkan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, tetapi dapat menghilangkan kation yang berasal dari garam karbonat untuk membentuk asam

Menurut penyebabnya ada dua jenis yang pertama hipertensi esensial atau primer yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya,90% penderita hipertensi termasuk jenis ini,

Caisin merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup digemari untuk ditanam hal ini didasarkan pada umur panen caisin yang relatif singkat, termasuk jenis

Dinding superior kavum nasi bagian anterior yang miring dibentuk oleh tulang hidung; bagian posterior yang miring dibentuk oleh tulang sfenoid; dan bagian media

Untuk menghitung distribusi tegangan pada piringan dengan variabel ketebalan atau ketebalan yang berubah tiap segmennya maka digunakan teknik numerik.Metode

Jenis- jenis Pola Pembinaan Dalam proses pendidikan, termasuk dalam pendidikan karakter atau etika diperlukan metode-metode pendidikan yang mampu menekankan nilai-nilai karakter baik