• Tidak ada hasil yang ditemukan

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KUNINGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN KUNINGAN"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

KABUPATEN KUNINGAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyusun rekap pelaksanaan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kuningan, sebagai bahan penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten Kuningan Tahun 2016.

Laporan ini merupakan pertanggungjawaban hasil kerja yang telah dilaksanakan oleh Satpol PP Kabupaten Kuningan yang merupakan pelaksanaan dari Program Kerja Tahun 2016 yang selanjutnya sebagai bahan evaluasi bagi pelaksanaan tugas di masa yang akan datang.

Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait dan dijadikan pedoman dan petunjuk untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

Demikian untuk menjadi maklum dan bahan seperlunya.

Kuningan, Nopember 2016 KEPALA SATPOL. PP KABUPATEN KUNINGAN

DENI HAMDANI, S.Sos., M.Si Pembina Tk. I

NIP. 19710308 199202 1 001

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……….…………... i DAFTAR ISI ……….……..……... ii BAB

BAB

BAB BAB

BAB BAB

I

II

III IV

V VI

PENDAHULUAN ………...

A. Latar Belakang ... ..

B. Dasar Hukum ... ..

C. Kebijakan Umum ...

D. Arah Kebijakan ... ..

PENYELENGGARAAN PEMERINTAH ... ..

1. URUSAN DESENTRALISASI ...

A. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum...

1. Gangguan yang terjadi (konflik berbasis SARA, anarkisme, separatisme atau lainnya)...

2. Jumlah pegawai, kualifikasi pendidikan, pangkat dan golongan...

3. Penanggulanagan dan kendalanya...

4. Keikutsertaan aparat keamanan dalam

penanggulangan...

5. Sumber dan jumlah anggaran...

MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH ...

PRESTASI YANG DICAPAI TAHUN 2016 (Tingkat Nasional, Provinsi atau Kabupaten) ...

P E N U T U P ... ..

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...

1 1 7 8 18 22 22

22

22

34 36

42 43 58

60 67 (...)

(4)

BAB I

P E N D A H U L U A N

I. Latar Belakang.

Tahun 2016 Kabupaten Kuningan melaksanakan pembangunan dengan Visi “Kuningan Mandiri, Agamis, Sejahtera Tahun 2018“, melihat visi di atas kedudukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kuningan sangat penting dalam mewujudkan Lingkungan Mandiri Agamis, dan Sejahtera, seperti ditegaskan Misi ke 3 yaitu: “Meningkatkan kehidupan masyarakat yang mandiri, sejahtera, agamis, harmonis, dan bersatu“ yang berarti bahwa Kabupaten Kuningan yang mempunyai keanekaragaman keyakinan dan pemahaman keagamaan, maka kerukunan hidup beragama adalah kebutuhan mendasar yang akan menjadi tonggak keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat yang secara nyata sangat dibutuhkan suatu kondisi yang aman, tertib dan tentram.

Memasuki periode jabatan Bupati periode Tahun 2014-2018 Kabupaten Kuningan mengangkat Visi: “Kuningan Mandiri, Agamis, Sejahtera Tahun 2018”.

Sejalan dengan ketentuan pasal 65 ayat 1 hurup b Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pasal 255 ayat (1), menyebutkan bahwa kepala daerah mempunyai tugas :

“Memelihara Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat “

Disebutkan pula bahwa; Satpol PP dibentuk untuk menegakkan Perda dan Perkada, menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman, serta menyelenggarakan Perlindungan Masyarakat. Amanat pasal-pasal inilah yang melahirkan pembentukan Satpol PP yang tujuannya untuk membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta penegakkan Peraturan Daerah.

Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja pada pasal 4 Bab II Pembentukan,

(5)

Kedudukan, Tugas dan Fungsi disebutkan bahwa Satpol PP mempunyai tugas

“menegakkan Perda dan Menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta Perlindungan Masyarakat”. Artinya Satpol PP bukan saja bertugas dalam hal penegakkan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat tetapi juga termasuk dalam hal perlindungan masyarakat, Hal ini menunjukkan bahwa ruang lingkup pelaksanaan tugas dan Fungsi selalu mengikuti perubahan kebutuhan, tuntutan dan masalah nyata di masyarakat yang merupakan prinsip yang harus dipenuhi di dalam rancangan masa depan. Salah satu kekuatan bagi Satpol PP Kabupaten Kuningan adalah tersedianya peraturan perundangan yang mengatur kedudukan, tugas dan fungsi serta wewenang, Hak dan kewajiban sehingga memberi keleluasaan dalam menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan/Keputusan Bupati, memelihara dan menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, serta Perlindungan Masyarakat. Lahirnya PP Nomor 6 Tahun 2010 ini merupakan re-charging atau penambahan daya dan kekuatan bagi Satpol PP Kabupaten Kuningan, karena di dalamnya mengisyaratkan bahwa Kabupaten Kuningan telah memenuhi syarat variabel besaran organisasi perangkat daerah untuk meningkatkan klasifikasi Satpol PP-nya dari Tipe B menjadi Tipe A.

Pada tanggal 1 Agustus 2013 telah ditetapkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi Satpol PP dan pada Tanggal 20 November 2013 ditetapkan Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Satpol PP Kabupaten Kuningan. Sehingga Satpol PP Kabupaten Kuningan saat ini memiliki susunan organisasi sebagai berikut :

a. Kepala eselon II.b

b. 1 Sekretaris dan 4 Kabid eselon III.b

c. Kepala sub bagian, kepala seksi merupakan jabatan struktural eselon IV.a d. Jabatan fungsional

(6)

Meskipun pada tanggal 7 Nopember 2016 telah ditetapkan Perda No.5 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan Perangkat Daerak Kab.Kuningan, namun ubtansi LPPD kali ini masih melaporkan situasi dan kondisi penyelenggaraan pemeritah dalam penyelenggaran Tibumtranmas dengan mengacu pada aturan pembentukan organisasi Satpol PP yang lama hal ini

disebabkan karena Perda terbaru tersebut baru akan efektip per Jan 2017.

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik tercermin dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban instansi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (berupa bahan LKPJ, LAKIP, LPPD). Satpol PP Kabupaten Kuningan sebagai salah satu instansi pemerintah daerah sesuai dengan bidang tugasnya membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Penegakkan Peraturan Daerah/Peraturan Bupati, berkewajiban mengevaluasi capaian sasarannya yang telah ditetapkan setiap tahunnya.

Berikut kami sajikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan tugas pada Tahun anggaran 2016 yang mengacu pada rencana kerja (Renja) Satpol PP Kabupaten Kuningan Tahun 2016, yang selanjutnya dapat dijadikan bahan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

A. Maksud dan Tujuan.

1. Maksud

Maksud Penyusunan rekap laporan ini adalah :

a) Memberikan gambaran hasil pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kuningan

(7)

dalam melaksanakan tugasnya di bidang Ketentraman dan Ketertiban serta Penegakkan Peraturan Daerah (Perda) selama Tahun 2016.

b) Mempermudah proses pengedalian; monitoring, analisa, evaluasi sebagai kerangka dasar pengambilan kebijakan tahun mendatang.

2. T u j u a n .

a) Hasil penyusunannya ditujukan sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum selama Tahun 2016;

b) Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Satpol PP Tahun 2017;

c) Menjadi alat kendali dalam pelaksanaan evaluasi Rencana Kerja Satpol PP;

d) Sebagai indikator keberhasilan Satpol PP dalam menjalankan tupoksinya menyelenggarakan Ketentramanan dan Ketertiban Umum.

B. VISI DAN MISI 1. V I S I

Visi Satpol PP Kabupaten Kuningan merupakan skenario masa depan dan pandangan ke depan, menyangkut pandangan ke depan kemana Satpol PP harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif.

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Satpol PP Kabupaten Kuningan. Kemudian berdasarkan prespektif sejarah Satpol PP, dimana telah mengalami perubahan ruang lingkup pelaksanaan tugas dan fungsi mengikuti dinamika tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Sejak lahirnya Undang-Undang (UU) Nomor

(8)

Pemerintahan Daerah, menyebutkan bahwa Kepala Daerah mempunyai tugas :

“Memelihara Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat “ pada pasal 255 ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 2014 tersebut, disebutkan pula bahwa Satpol PP dibentuk untuk Menegakkan Perda dan Perkada, menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketentraman, serta menyelenggarakan Perlindungan Masyarakat.

Selain itu skenario masa depan Satpol PP Kabupaten Kuningan sangat dipengaruhi pula oleh isu-isu lokal dan nasional yang kini berkembang terkait dengan pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban antara lain proses pembelajaran demokrasi, supremasi hukum dan pelanggaran HAM, letupan-letupan konflik yang terus menerus, kerusuhan di berbagai daerah dan pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi serta citra penegakkan hukum. Berdasarkan prinsip- prinsip yang terkandung dalam kondisi diatas, seperti telah diuraikan pada BAB I Pendahuluan bahwa Tahun 2016 adalah merupakan masa Pemerintahan Kabupaten Kuningan periode Tahun 2014-2018 dan sebagai salah satu perangkat daerah Satpol PP pun berkewajiban mempertanggungjwabkan seluruh pelaksanaan pekerjaannya sampai dengan akhir Tahun 2016. Pada Bulan November 2013 beriringan dengan peningkatan kapasitas esselonering Satpol PP Kabupaten Kuningan dari III.a ke II.b maka disusun Visi Satpol PP Kabupaten Kuningan untuk periode 2014- 2018 sebagai berikut :

“Terpeliharanya Ketertiban, Ketentraman Dan Perlindungan Masyarakat Serta Tegaknya Perundang-Undangan Daerah di Kabupaten Kuningan Tahun 2018”.

(9)

2. M I S I

Untuk mewujudkan visi Satpol PP Kabupaten Kuningan yang telah ditetapkan, maka diperlukan misi yang jelas, karena misi merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan Satpol PP Kabupaten Kuningan dan sasaran yang ingin dicapai. Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus. Misi menjelaskan mengapa organisasi itu ada, apa yang dilakukannya dan bagaimana melakukannya.

Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut , diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang diperoleh di masa mendatang. Misi dari setiap organisasi adalah tonggak dari perencanaan strategiknya. Misi harus memperlihatkan secara jelas hal apa yang penting buat organisasi dan apa bidang usaha dari organisasi tersebut.

Maka misi Satpol PP Kabupaten Kuningan periode Tahun 2014- 2018 adalah :

1) Memelihara Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat serta menegakkan Peraturan Perundang-Undangan Daerah dan Perlindungan Masyarakat;

2) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur yang Profesional dan menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia;

3) Membangun pola hubungan kerja dengan prisip utama pelaksanaan tugas yaitu : Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, Edukasi dan Kemitraan.

(10)

2. Dasar Hukum

Yang menjadi Dasar/Landasan Hukum dalam Pelaksanaan Kegiatan Satpol PP adalah :

a) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

b) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja;

c) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 20 Tahun 2010 tentang Penggunaan Senjata Api Bagi Satpol PP;

d) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 27 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaporan Satpol PP;

e) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 38 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pol PP;

f) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 40 Tahun 2011 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satpol PP;

g) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2011 tentang Standar Oprasional Prosedur Satpol PP;

h) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 60 Tahun 2012 tentang Penetapan Jumlah Polisi Pamong Praja;

i) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 19 Tahun 2013 tentang Pedoman Pakaian Dinas, Perlengkapan dan Peralatan Oprasional Satpol PP;

j) Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 dan Peratuaran Bupati Kab.Kuningan tentang pembentukan Satuan Polisi Pamong Praja;

k) Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat;

l) Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Urusan Tugas Satpol PP.

(11)

3. KEBIJAKAN UMUM.

3.1. KEGIATAN APBD KABUPATEN KUNINGAN

I. PROGRAM PENINGKATAN KEAMANAN DAN KENYAMANAN LINGKUNGAN.

a. Pembinaan dan Penertiban Pedagang Kaki Lima.

Output: Sampai dengan Triwulan IV 2016 kegiatan ini telah dilaksanakan 52 kali kegiatan dan hasilnya 109 PKL dan 30 R2 ditertibkan. Outcome: Terpeliharanya keamanan dan kenyamanan lingkungan.

b. Penertiban Reklame dan banner tidak berijin atau kadaluarsa.

Output : Sampai dengan Triwulan IV 2016 kegiatan ini telah dilaksanakan 17 kali kegiatan dan hasilnya spanduk dan Banner 708 lembar tidak berijin. Outcome: Terpeliharanya ketertiban, kebersihan dan keindahan di Kabupaten Kuningan.

c. Pengamanan dan Pengawalan Pejabat Daerah maupun Pusat dan PAM Unjuk Rasa.

Output : Sampai dengan Triwulan IV bulan Nopember kegiatan ini telah dilaksanakan 94 kali kegiatan pengamanan. Outcome:

Meningkatnya keamanan dan kenyamanan masyarakat serta Pejabat Daerah dan Pusat.

d. Pendampingan Pengiriman PGOT dan Psikotik Jalanan ke Panti Rehabilitasi RSJ.

Output : Sampai dengan Triwulan IV kegiatan ini telah dilaksanakan 18 kali kegiatan dan hasil semuanya 99 orang.

Outcome : Meningkatnya keamanan dan kenyamanan lingkungan.

e. Pengendalian Pedagang Kaki Lima.

Output : Sampai dengan Triwulan IV kegiatan ini telah dilaksanakan 1 kali kegiatan. Outcome: Terdatanya PKL di jalur

(12)

utama untuk tercipta dan terpeliharanya keamanan dan kenyamanan lingkungan.

II. PROGRAM PEMELIHARAAN KANTRANTIBMAS DAN PENCEGAHAN TINDAK KRIMINAL.

1. Pembinaan Anggota Korsik/Drumband.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk latihan rutin yang dilaksanakan sebanyak 20 kali, yaitu pada bulan maret, Agustus dan September 2016, kegiatan ini kerjasama dengan yayasan Gita Nada Raraswara (GNR) Bandung sebagai jasa pihak ketiga, kegiatan ini diikuti sebanyak 55 orang personil korsik prajawibawa yang bertempat di Area Perkantoran Pemda Kuningan. Output:

Meningkatnya keterampilan 55 orang personil Korsik. Outcome:

meningkatnya kualitas drumband Korsik Satpol PP yang siap membantu pelaksanaan kegiatan Daerah.

2. Pembinaan Kesemaptaan dan Penanggulangan Anti Huru Hara Anggota Satpol PP dan Linmas.

Output: kegiata ini telah dilaksanakan 14 kali, 124 orang anggota Satpol PP mengikuti tes dan pelatihan dan pembinaan kesemaptaan dan 62 orang personil PHH/penangulangan huru- hara selama 2 (dua) hari dari Tim Instruktur dan pembantu Instruktur dari Kodim dan Polres Kuningan. Outcome:

Meningkatnya ketahanan fisik, disiplin dan keterampilan anggota serta meningkatnya upaya pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.

3. Latihan Dasar Mental Kedisipilinan Anggota Satpol PP.

Output: Mengadakan Koordinasi dengan Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi Cikole Lembang Bandung pada tanggal, 19 Mei 2016 dalam rangka kegiatan Latsarmedis yang diadakan pada tanggal 25

(13)

Mei 2016 dengan jumlah peserta 31 orang terdiri dari 29 orang Pria dan 2 orang Wanita selama 7 hari bertempat di cikole Lembang Bandung yang terlebih dahulu mengikuti Tes Kesehatan pada tanggal 20 Mei 2016 Outcome: Terwujudnya jiwa Korsa dan Pengabdian terhadap masyarakat.

4. Pemberdayaan PPNS dalam Penegakan Perda.

Output: Sampai dengan Triwulan IV bulan Nopember kegiatan ini telah dilaksanakan 108 kali kegiatan dan hasil semuanya 108 kasus. Outcome: Meningkatnya pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.

5. Pembekalan Pengetahuan dan Peningkatan Keterampilan Anggota Satpol PP.

Output: Terlaksananya kegiatan Kegiatan Pembekalan dan Peningkatan Pengetahuan Keterampilan anggota Satpol PP Kab.Kuningan sebanyak 2 kali tempat lokasi Tempat Aula Permata Kab.Kuningan. Outcome: Meningkatnya profesionalisme pelaksanaan tugas Satpol PP.

6. Rapat Koordinasi Trantibum Tingkat Kabupaten Kuningan.

Output : Terlaksananya Rapat Koordinasi Trantibum Tingkat Kab.Kuningan, Outcome: Meningkatnya koordinasi dalam pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.

7. Peningkatan Kapasitas PPNS.

kegiatan ini di laksanakan dua kali yaitu Pada Tanggal 23 s.d 26 Agustus 2016 telah dilaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) anggota Satpol PP Kab.Kuningan.pembukaan dilaksanakan di hotel Grend Purnama oleh Bupati Kuningan H. ACEP PURNAMA ,SH,.MH, yang dihadiri oleh pejabat Struktural Satpol PP dan Peserta Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Penyidik

(14)

Pegawai Negeri Sipil (PPNS) anggota Satpol PP Kab.Kuningan sebanyak 20 orang dan pemberian materi dilaksanakan di Kuningan Islamic Center (KIC) yaitu Narasumber dari Ditjen Pemerintana Umum Kemendagri RI, Polres Kuningan, Kejaksaan Negeri Kuningan, Pengadilan Negeri Kuningan, Kasat Pol PP Kuningan dan CDSE Institusi Ciilacap, praktek serta pemberian hasil pemeriksaaan yang akan di ajukan kesidang pengadilan (Tindak Pidana Ringan), sidang Tipiring Perda nomor 9 Tahun 2005 tentang ketentuan Ijin Pelayanan Imformasi yang dilaksanakan di Satpol PP Kab.Kuningan dengan jumlah 15 orang dengan denda masing-masing pelanggar Rp.300.000,- uang hasil denda tersebut di masukan ke Kas Daerah Kab.Kuningan. Output:

Terlaksananya kegiatan peningkatan kapasitas PPNS sebanyak 2 kali, Outcome : Meningkatnya pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.

8. Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan dalam Rangka Penegakan Pelaksanaan Peraturan Perundang-undangan Daerah.

Sampai dengan Triwulan IV kegiatan ini telah dilaksanakan 30 kali kegiatan dan hasilnya 30 kasus, Output: Terlaksananya kegiatan sebanyak 30 kali dengan 30 kasus. Outcome: Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memahami produk hukum.

9. Rapat Koordinasi Implementasi Perda No.03 tahun 2015

Output : terlaksanananya 1 kali kegiatan, Rapat Koordinasi Implementasi Perda No.03 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Trantibum. Outcame : Terciptanya suatu kordinasi yang baik untuk terciptanya suatu keamanan dan kenyamanan.

(15)

10. Pelatihan Calon PPNS.

Output : terlaksananya 1 kali kegiatan, Outcome: Meningkatnya profesionalitas dan kapasitas sumber daya aparatur Satpol PP.

III. PROGRAM PENINGKATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MASYARAKAT.

1. Penertiban dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat.

kegiatan ini telah dilaksanakan 13 kali kegiatan, dan hasilnya 17 pasangan bukan muhrim dan 14 orang tidak bawa identitas. jumlah semuanya 48 orang, mereka yang terjaring di bawa kekantor Satpol PP untuk didata dan diberikan pembinaan. Output:

terlaksananya 13 kali penertiban dan berhasil menjaring 48 orang.

Outcome: Terpeliharanya ketentraman dan ketertiban.

IV. PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK MENJAGA KETERTIBAN DAN KEAMANAN.

1. Pembinaan Siskamling

Output: Outcome: Terpeliharanya ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah Perbatasan.

b. Forum Koordinasi Kemitraan dan Ketertiban Masyarakat.

Output : terlaksananya 1 kali kegiatan, Outcome: Meningkatnya komunikasi dan hubungan kerja dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

c. Pembinaan Potensi Perlindungan Masyarakat di Daerah Perbatasan (Monitoring Daerah Perbatasan).

Sampai dengan Triwulan IV kegiatan ini telah dilaksanakan 20 kali kegiatan, Output :Terpantaunya 4 Jalur perbatasan di 12 Kecamatan. Outcome: Terpeliharanya ketentraman dan ketertiban masyarakat di daerah perbatasan.

(16)

d. Pemutahiran Data Anggota Linmas.

Sampai dengan Triwulan IV kegiatan ini telah dilaksanakan 2 kali yaitu pada bulan Maret / April 2016, Output : Outcome:

Terpeliharanya Keamanan dan Ketentraman di daerah dan terdatanya seluruh anggota Linmas di daerah.

e. Pembinaan Anggota Linmas desa/Kelurahan Periode Siap.

Sampai dengan Triwulan IV kegiatan ini telah dilaksanakan 3 kali kegiatan yaitu pada, tanggal 14 April 2016, rapat persiapan dengan Kasi Trantib Kecamatan kaitan pelaksanaan kegiatan Pembinaan anggota Linmas Desa/Kelurahan Periode siap tahun anggaran 2016, tempat/lokasi Gedung Wanita Jln. Ir.Soekarno dan pada Tanggal 26,27 pelaksanaan kegiatan Pembinaan anggota Linmas Desa/Kelurahan Periode Siap, tempat Kuningan Islamic Center (KIC).Output : terlaksananya 3 kali kegiatan, Outcome:

Terciptanya kondisifitas daerah.

f. Pemberdayaan Anggota Linmas Desa/Kelurahan.

Sampai dengan Triwulan IV kegiatan ini telah dilaksanakan 9 kali kegiatan, Output: Terfasilitasinya anggota Linma, Outcome:

Peningkatan Kesejahteraan anggota Linmas.

3.2. PELAKSANAAN ADMINISTRASI UMUM

a. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

Selama Tahun 2016 kegiatan yang masuk dalam program pelayanan administrasi perkantoran adalah :

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

2. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

4. Penyediaan Alat Tulis Kantor.

5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

(17)

6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor.

7. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga.

8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- Undangan.

9. Penyediaan Makanan dan Minuman.

10. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi.

11. Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor.

12. Penyediaan Jasa Tenaga Harian Lepas (126 orang).

b. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASANA APARATUR.

Program ini meliputi kegiatan Pengadaan dan pemeliharaan peralatan kantor. Terdiri dari : Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.

1. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor.

2. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.

3. Pengadaan Peralatan Drumband.

4. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor.

5. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas Operasional.

6. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.

7. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Peralatan Gedung Kantor.

c. PROGRAM PERINGATAN HARI HARI BESAR NASIONAL

Kegiatan dari program ini adalah Pengamanan HUT Proklamasi RI dan Hari Jadi Kuningan, Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru dan pada tahun 2016 samapai dengan bulan Desember 3.3. KEGIATAN APBN

Sampai dengan akhir Tahun 2016 Satpol PP Kabupaten Kuningan tidak melaksanakan kegiatan yang dibiayai oleh APBN.

(18)

3.4. KEGIATAN APBD PROPINSI JAWA BARAT

Pada Tahun 2016 Satpol PP Kabupaten Kuningan tidak melaksanakan kegiatan yang dibiayai oleh APBD Propinsi Jawa Barat.

3.5. KEGIATAN LAINNYA

Pada Tahun 2016 Satpol PP Kabupaten Kuningan tidak melaksanakan kegiatan yang dibiayai sumber lain.

4. Arah Kebijakan.

Sebelum kita bahas strategi dan arah kebijakan Satpol PP dalam kurun waktu 5 tahun, terlebih dahulu kita ulas skenario tahapan Pembangunan Kabupaten Kuningan yang mempedomani seluruh strategi dan kebijakan Satpol PP.

Untuk mencapai visi dan misi Kabupaten Kuningan seperti diulas pada bab pendahuluan, Pemerintah Kabupaten Kuningan menetapkan skenario tahapan pembangunan yang dapat digunakan sebagai fokus pelaksanaan pembangunan setiap tahunnya. Skenario ini dapat dijadikan sebagai pedoman bagi organisasi perangkat daerah dalam menentukan kebijakannya guna capaian tujuan yang lebih terarah.

Satpol PP sebagai salah satu perangkat daerah berkewajiban pula mengawal setiap tahapan pembangunan yang telah ditetapkan, karena pengertian Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat sendiri seperti tertuang dalam ketentuan umum PP Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja bahwa : Suatu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur. Artinya bahwa pembangunan akan sulit dilaksanakan apabila Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat tidak tercapai.

Secara lengkap penetapan strategi dan arah kebijakan Rencan Kerja Satpol PP Kabupaten Kuningan 2014-2018 disajikan sebagai berikut :

(19)

NO SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN I Sumberdaya aparatur

yang handal dan professional

I.1 Penguatan fasilitasi peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Satpol PP didukung sarana dan prasarana yang memadai

A Pembekalan pengetahuan dan peningkatan

keterampilan ;

pemahaman tupoksi, penyelesaian kasus, manajemen konflik, dan negosiasi dll.

B Pelatihan fisik melalui pembinaan kesemaptaan.

C Pelatihan keterampilan melalui pelatihan Drumband,

penanggulangan huru hara dan bencana serta keterampilan penunjang lainnya.

D Pembinaan sikap dan perilaku melalui pelatihan mental dan disiplin, pendidikan manajemen qolbu/ ESQ dan pelatihan kepribadian.

E Pelatihan dasar ke-Pol PP-an lainnya yang

mengacu pada

Permendagri no 38 tahun 2010 tentang pedoman penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan Pol PP.

F Optimalisasi sarana dan prasarana serta sumber daya penunjang lainnya

guna mendukung

pelaksanaan tugas kedinasan.

2 Optimalisasi peranan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong

Praja dalam

melaksanakan pemeliharaan

ketentraman dan ketertiban umum serta penegakkan Peraturan Daerah

2.1 Peningkatan efektivitas penegakan Perda melalui sosialisasi, monitoring dan evaluasi serta penguatan

penyidikan dan

penyelidikan;

A Peningkatan sistem monitoring dan evaluasi terhadap kemungkinan adanya pelanggaran perda. Penyelidikan dan penyidikan kasus pelanggaran perda /peraturan lain yang dilakukan oleh masyarakat ataupun lembaga.

B Sosialisasi peraturan perda dan perundang undangan lainnya.

C Peningkatan kualitas dan kuantitas PPNS Satpol PP.

(20)

D Membangun pola kemitraan dng masyarakat dan instansi terkait lainnya dlm penegakkan perda.

2.2 Peningkatan efektifitas penertiban terhadap gangguan trantibum dan gangguan lingkungan lainnya;

A pembinaan dan penertiban PKL.

B Operasional penertiban spanduk/ banner yang melanggar ketentuan.

C pengamanan pejabat, unjuk rasa, asset, serta pengamanan kegiatan lainnya.

3 Berkurangnya

pelanggaran berupa penyakit masyarakat (Pekat) ; Peredaran Miras, Praktek Assusila dan PGOT yang berkeliaran

3.1 Meningkatnya ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

A Berkurangnya peredaran minuman keras (Miras)

B Berkurangnya Pekerja Seks Komersial (PSK)/

Wanita Malam

C Berkurangnya Gepeng/

orgil/ Anak Jalanan yang berkeliaran

4 Berkurangnya tingkat gangguan lingkungan berupa PKL yang tidak tertib, spanduk/banner yang melanggar ketentuan dan terjaganya keamanan pejabat, asset Negara dan serta terkendalinya unjuk rasa dan gangguan lingkungan lainnya.

4.1 Peningkatan efektifitas penertiban terhadap gangguan trantibum dan gangguan lingkungan lainnya;

A pembinaan dan

penertiban PKL.

B Operasional penertiban spanduk/ banner yang melanggar ketentuan.

C pengamanan pejabat, unjuk rasa, asset, serta pengamanan kegiatan lainnya.

5 Tegaknya Perda/

peraturan lainnya

melalui pola

pemberdayaan PPNS, sosialisasi, rapat koordinasi dan kemitraan dengan masyarakat

5.1 Penguatan jalinan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait

guna mendukung

pemeliharaan kantrantibmas;

A Rakor trantibum tingkat kabupaten kuningan.

B Rakor trantibum daerah perbatasan jabar-jateng.

C Kerjasama antar daerah perbatasan dalam peningkatan keamanan dan ketentraman di wilayah perbatasan kabupaten & propinsi.

D Peningkatan koordinasi lain dalam pelaksanaan tugas di lapangan.

(21)

6 Berkurangnya

gangguan kantrantibum melalui pemantapan sistem keamanan lingkungan dengan mengedepankan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, edukasi serta kemitraan dengan masyarakat dan pihak lainnya

6.1 Peningkatan effektivitas kebijakan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan kondisi aman, tentram dan tertib di lingkungan masyarakat dengan melibatkan Satlinmas, tokoh masyarakat/agama/ormas dan organisasi politik.

A Pemantapan kemandirian masyarakat melalui pola kemitraan yang harmonis

dengan tokoh

masyarakat, tokoh agama dan organisasi politik B Monitoring kantrantibmas

di wilayah perbatasan C Pembinaan siskamling D Peningkatan

pemberdayaan

masyarakat dengan mengikutsertakan

Satlinmas dalam setiap kegiatan pemeliharaan kantrantibmas, pelatihan, pembinaan, serta kegiatan kemasyarakatan lainnya.

(22)

BAB II

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Urusan Desentralisasi.

A. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

A.1. Gangguan yang terjadi (konflik berbasis SARA, anarkisme, separatisme atau lainnya).

1.a. Situasi dan Kondisi Umum Kabupaten Kuningan.

Selama Tahun 2016 secara umum situasi trantibum di wilyah Kabupaten Kuningan dalam keadaan aman, tertib dan kondusif, aktifitas masyarakat berjalan lancar, hal ini terpantau dari beberapa aspek kehidupan :

a.1. Idiologi.

Masyarakat Kabupaten Kuningan secara umum telah dapat menjiwai Pancasila hal ini telah tumbuh dan berkembang serta membudaya sehingga berbagai kepentingan masyarakat baik individu maupun kelompok dilandasi sebuah tanggung jawab moral seperti hormat- mengormati, tenggang rasa, musyawarah untuk mufakat dan menjunjung tinggi azas kekeluargaan, sehingga segi idiologi bisa di katakan bukanlah merupakan issue utama yang dapat mengganggu Ketentraman dan Ketertiban Umum.

a.2. Politik.

Suhu politik di Kabupaten Kuningan selama Tahun 2016, cukup stabil tidak ada aktifitas politik yang mengganggu Ketentraman dan Ketertiban Umum. Adapun kejadian-kejadian yang terjadi di Tahun 2016 sangatlah wajar wajar sajah.

a.3. Ekonomi.

Perekonomian Masyarakat berjalan normal, beberapa permasalahan yang terjadi dalam batas-batas normal. Adapun kejadian sampai

(23)

dengan akhir Tahun 2016, tidak terlalu menghawatirkan bagai perekonomian di Kabupaten Kuningan.

a.4. Sosial Budaya.

Karakteristik Masyarakat Kabupaten Kuningan masih cukup membanggakan, kepentingan kehidupan bermasyarakat berdasar azas kekeluargaan selalu diutamakan, budaya gotong royong masih terpelihara dengan baik. judi, prostitusi, narkoba, kenakalan remaja, tawuran, pergaulan bebas adalah gangguan yang disebut penyakit masyarakat. Bukanlah pekerjaan mudah untuk memberantas gangguan seperti ini namun paling tidak ada upaya pemerintah daerah melalui Sat Pol PP dan dinas / instansi terkait lain untuk meminimalisir gangguan tersebut. Secara umum karakteristik masyarakat Kabupaten Kuningan masih dalam batas-batas normative artinya kecenderungan kehidupan bermasyarakat masih tetap pada kaidah agama dan hukum yang berlaku.

a.5. Agama.

Masyarakat Kabupaten Kuningan adalah masyarakat yang agamis, wujud kehidupan yang islami tetap nampak, walau demikian aspek ini merupakan issue sara yang paling menonjol di Kabupaten Kuningan dikarenakan adanya kelompok Jemaat Ahmadiyah yang merupakan kelompok terbesar di Indonesia yaitu di Desa Manis Lor Kecamatan Jalaksana. Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan terus meningkatkan kewaspadaan dengan memonitor lebih intensif terhadap perkembangan Desa Manislor dengan tujuan untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di Kabupaten Kuningan akibat dari adanya pertentangan penyebaran paham keagamaan. Koordinasi tetap dilaksanakan dengan Bakorpakem Kabupaten Kuningan, Polres Kuningan, Muspika kecamatan dan instansi lainnya. Sampai dengan akhir Tahun 2016

(24)

situasi dalam keadaan kondusif, walaupun di Kabupaten Kuningan terdiri dari beberapa agama diantaranya Islam, Kristen, Budha, Hindu dan aliran kepercayaan.

1.b. Gangguan Trantibum.

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, berkembang pula jenis gangguan dalam kehidupan masyarakat, faktor penyebab utama terjadinya gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum antara lain meliputi bidang :

b.1. Sosial politik.

Persaingan elit politik, konflik atar massa Parpol / Ormas, aksi unjuk rasa / demo dan lain-lain.

b.2. Sosial Ekonomi.

Lapangan kerja/ PHK/ Pengangguran, Urbanisasi, pedagang kaki lima (PKL) dan lain-lain.

b.3. Sosial Budaya.

Judi, prostitusi, narkoba, kenakalan remaja, tawuran, pergaulan bebas dan lain-lain.

b.4. Alam.

Kekeringan, banjir, longsor, kebakaran hutan, gempa bumi dan lain-lain.

Situasi dan kondisi Kabupaten Kuningan secara umum dalam keadaan aman, tentram dan tertib. Berikut data gangguan trantibum yang merupakan rekap laporan kejadian dari tiap kecamatan.

(25)

Berikut rekap gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum Berdasarkan Laporan dari Kasi Trantibum Kecamatan pada Satpol PP.

selama Tahun 2016 : NO KECAMATAN JUMLAH

GANGGUAN

JENIS

GANGGUAN KETERANGAN 1

Kuningan

10 kali

1 .

Rumah tertimpa pohon (2 kali)

1 .

Terdapat 11 rumah tertimpa pohon di lokasi Desa Cibinuang kerugian diperkirakan 50 jt dan Lingk.

Cipicung Kelurahan Kuningan telah terjadi pohon tumbang jenis Hantap di komplek Makam Gede Cipicung pada Hari Minggu Tanggal 24 Januari 2016 sekitar pukul 13.20 WIB yang menimpa 2 rumah warga, kerugian diperkirakan 45 Jt.

2 .

Kebakaran (2 kali)

2 .

Telah terjadi kebakaran yang mengakibatkan Rumah milik Bpk. Udin dan Kios Bambu milik Bpk.Heri terbakar, kerugian diperkirakan 55 Jt.

3 .

Longsor (1) 3 .

Di Lingk. Lamepayung Kec.Kuningan telah terjadi Tanah Longsor, tidak ada korban jiwa.

4 .

Kebakaran (2 kali)

4 .

Di Lingk.Puhun Rt.009/Rw.003 Kel.Purwawinangun

Kec.Kuningan telah terjadi kebakaran Kios Warung Kopi

dan Bensin semi

permanen,kerugian diperkirakan 21 Jt.

5

.

Pada hari Sabtu Tanggal 05 Mei 2015 telah terjadi kebakaran di Blok Pasapen III Rt.001/003 Kel/kab.Kuningan, dengan kerugian diperkirakan Rp.60.000, penyebab kebakaran dari konsleting listrik.

5 .

Kebakaran (2 kali).

6 .

Pada Triwulan III ini jumlah Gangguan Trantibum 3 kali yaitu pada bulan Agustus 2016, dengan kerugian harta benda Rp. 800.000,- dan korban jiwa 1 orang.

6 .

Korman jiwa.(jatuh kesumur) (1klai)

(26)

2 Ciniru 1 kali 1 .

Longsor (1kali)

1 .

Berdasarkan laporan dari kecamatan ciniru, bahwa di desa Gunungmanik Kec.

Ciniru pada hari Selasa tanggal 12 April 2016 pukul 19.00 WIB telah terjadi longsor pada tanah penyangga jalan dengan ukuran panjang 15 m dan tinggi 4 m, serta tebing jalan dengan ukuran panjang 5 m dan tinggi 2 m yang mengakibatkan sebagian jalan tertutup.

3 Kramatmulya - - -

4 Cigugur 2 kali 1

.

Longsor (1klai)

1 .

Pada hari Minggu Tanggal 08 Mei 2016 telah terjadi tanah longsor, di Rt.08/03 Lingkung Kondang Kelurahan Cipari Kec.Cigugur, Penyebabnya dikarenakan hujan yang cukup deras, dengan kerugian diperkirakan mencai Rp.45.000.000

2

.

Korban Jiwa (1kali)

2 .

Pada tanggal 03 Okt 2016 di Desa Cileleuy Kec.Cigugur ditemukan mayat atas nama YADI Pekerjaan wiraswasta warga Jalan Pramuka Rt.10/Rw.03, penyebab kecelakaan tercebur ke kolam.

5 Hantara 2 kali 1

.

Longsor (1 kali)

1 .

Di Dusun Jamburea Rt.07/Rw.002 telah terjadi Tembok Rumah Roboh milik Bapak SUJANA, Kerugian diperkirakan 25 Jt penyebabnya akibat hujan yang sangat seras selama 5 jam.

2

.

Tanah longsor (1klai)

2 .

Pada Triwulan III ini jumlah Gangguan Trantibum 1 kali yaitu pada bulan September 2016, tidak ada kerugian harta/jiwa.

6 Luragung 2 kali 1

.

Tersambar petir (1klai)

1 .

Telah terjadi 2 warga tersambar petir, yang mengakibatkan 1 orang warga meninggal dunia dan yang satunya luka bakar akibat percikan petirtersebut.

2

.

Kebakaran Ruko (1 kali)

2 .

Pada tanggal 07 Oktober 2016 di Desa Luragunglandeh Kec.

Luragung telah terjadi kebakaran Ruko milik Bpk.

KARSITI dan yang

menempatinya Bpk.

SRKIM/YANTI, kerugian diperkiraan mencapai Rp.

(27)

89.000.000, tidak ada korban jiwa, penyebab kebakaran tersebut dikarenakan terjadi dari Lilin.

7 Ciwaru 1 kali 1

.

Pembunuhan (1kali)

1 .

Di Dusun Ciputat

Rt.008/Rw.002 Desa Cilayung Kec.Ciwaru telah terjadi pembunuhan penyebabnya dari rebutan batas tanah (sawah)

8 Cibingbin - - -

9 Cibereum - - -

10

Cimahi

5 kali

1 .

Longsor (1 kali)

1 .

Telah terjadi jebolnya tanggul

penahan air yang

mengakibatkan amblasnya jalan Kabupaten, penyebabnya karena curah hujan yang cukup deras.

2 .

Tanah amblas (3 kali)

2 .

Pada Triwulan III ini jumlah Gangguan Trantibum 4 kali yaitu pada bulan September 2016, dengan kerugian harta benda Rp. 45.000.000,- , tidak ada korban jiwa.

3 .

Kebakaran rumah (1 kali)

11

Karangkancana

7 kali

1 .

Longsor (6 kali)

1 .

Telah terjadi bencana Tebing Penahan Tanah (TPT) Ambruk dan Tebing Longsor di Dusun Indrahayu Rt.010 dan 011/

Rw.003 Desa Karangkancana, Kec.Karangkancana

mengakibatkan 7 rumah terancam terseret longsor dan tidak ada korban jiwa, penyebeb kejadian karena hujan deras.

2 .

Kebakaran rumah (1 kali)

2 .

Pada Triwulan III ini jumlah Gangguan Trantibum 1 kali yaitu pada bulan Agustus 2016, dengan kerugian harta benda Rp. 125.000.000,- , tidak ada korban jiwa.

12

Ciawigebang

3 kali

1 .

Bunuh diri (1 kali)

1 .

Telah ditemukan sosok mayat perempuan dengan identitas Ikah Arnikah Desa Geersik.

2 .

Banjir (1kali) 2 .

Di Dusun Pahing

Rt.003/Rw.005 Desa Sukadana telah terjadi Banjir bandang,dengan kerugian diperkirakan Rp.239 Jt tidak ada korban jiwa.

(28)

3 .

Kebakaran rumah (1kali)

3 .

Pada Triwulan III ini jumlah Gangguan Trantibum 1 kali yaitu pada bulan Agustus 2016, dengan kerugian harta benda Rp. 12.000.000,- , tidak ada korban jiwa.

13 Lebakwangi 2 kali 1

.

Kebakaran rumah (1kali)

1 .

Pada Triwulan III ini jumlah Gangguan Trantibum 1 kali yaitu pada bulan September 2016, dengan kerugian harta benda Rp. 300.000.000,- , tidak ada korban jiwa.

2

.

Rumah Roboh/Ambru k (1 kali)

2 .

Pada tanggal 27 Oktober 2016

di Desa Cinagara

Kec.Lebakwangi telah terjadi Rumah Ambruk pemilik rumah bernama Rahmat Haryadi, kerugian diperkirakan Rp.50.000.000 tidak ada korban jiwa penyebabnya karena hujan sangat lebat.

14 Garawangi 1 kali 1

.

Korban Jiwa/tenggela m (1 kali)

1 .

Pada tanggal 27 Oktober 2016 di Desa Cirukem Kec.

Garawangi telah terjadi kecelakan yaitu tenggelam sungai bernama Musniah (Meninggal dunia)

15 Cidahu 1 kali 1

.

Rumah Roboh (1 kali)

1 .

Pada tanggal 30 Okt 2016 di Desa Cihideunghilir Kec.Cidahu telah terjadi Rumah ambruk, pemilik rumah bernama MARNO / SUMINAH , kerugian diperkirakan Rp.

50.000.000 tidak ada korban jiwa, penyebabnya karena hujan sangat besar.

16 Cipicung - - -

17 Kalimanggis - - -

18 Cilimus 3 kali 1 Kebakaran (2 kali)

1 Berdasarkan laporan dari Kepala unit pelaksana teknis Dinas Pemadam Kebakaran Kab. Kuningan, bahwa pada hari senin tanggal 04 April 2016 pukul 11.30 di blok pahing jalan raya Linggajati Rt 02 Rw 03 Desa Linggasana Kec. Cilimus telah terjadi kebakaran yang menimpa bangunan permanen cafe dan karaoke Lingga House ukuran 30 m x 30 m, kebakaran terjadi diperkirakan dari hubungan arus pendek listrik perangkat elektronik yang lupa dimatikan. Akibat kejadian tersebut kerugian diperkirakan

(29)

mencapai Rp. 1.200.000.000,-

2 Pencurian

Umum (1 kali)

2 Berdasarkan laporan dari Kepala unit pelaksana teknis Dinas Pemadam Kebakaran Kab. Kuningan, bahwa pada hari Rabu tanggal 06 April 2016 pukul 19.05 di blok pahing jalan raya Linggajati Rt 02 Rw 03 Desa Linggasana Kec. Cilimus telah terjadi kebakaran yang menimpa bangunan permanen cafe dan karaoke M. Club ukuran 40 m x 15 m, kebakaran terjadi diperkirakan karena ada unsur kesengajaan karena tidak ada sambungan listrik. Akibat kejadian tersebut kerugian diperkirakan mencapai Rp.

425.000.000,-

3

.

Berdasarkan laporan dari Camat Cilimus, bahwa pada hari Minggu tanggal 26 Juni 2016 telah terjadi pembobolan Kantor Kecamatan Cilimus, adapun barang yang hilang sebagai berikut : 1 buah CPU, 1 buah monitor dan 1 buah Camera Canon dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 25.000.000,- 19 Jalaksana 2 kali 1 Pencurian

Umum (1 kali)

1 Berdasarkan laporan dari Camat Jalaksana, bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Juni 2016 pukul 18.30 s.d 21.00 telah terjadi pembobolan Kantor Kecamatan Jalaksana, adapun barang yang hilang sebagai berikut : 3 buah CPU, 2 buah leptop dan 1 buah monitor dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 17.300.000,-

2

.

Pencurian roda 2 (1 klai)

2 .

Pada Triwulan III ini jumlah Gangguan Trantibum 1 kali yaitu pada bulan Agustus 2016, dengan kerugian harta benda Rp. 12.000.000,- , tidak ada korban jiwa.

20 Mandirancan - - -

21 Pasawahan - - -

22 Pancalang - - -

(30)

23 Japara 3 kali 1 .

Banjir (1 kali) 1 .

Dusun Ginorong Rt.03/Rw.02 Desa Garajati, Desa Kalimati telah terjadi rumah ambruk dan banjir bandang.

2

.

Rumah roboh (1 kali)

3

.

Kebakaran rumah (1kali)

2 .

Pada Triwulan III ini jumlah Gangguan Trantibum 1 kali yaitu pada bulan September 2016, dengan kerugian harta benda Rp. 15.000.000,- , tidak ada korban jiwa.

24 Kadugede 5 kali 1

.

Angin ribut (2) 1 .

Telah terjadi Angin Puting Beliung, yang menyebabkan rusaknya satu rumah warga.

2 Berdasarkan laporan dari

Camat Kec. Kadugede, pada hari Selasa 1 Maret 2016 di Desa Margabakti telah terjadi bencana angin puting beliung yang mengakibatkan 1 rumah roboh, kerugian diperkirakan sekitar Rp 25.000.000,-

3

.

Pada tanggal 25 Oktober 2016 di Desa Margabakti, Sindangjawa, dan Nangka Kecamatan Kadugede telah terjadi tanah longsor, yang mengakibatkan rumah bagian depan milik ibbu Hindun dan Nano rusak, kerugian diperkirakan di Desa Nangka Rp. 20.000.000,-, di Desa Margabakti Rp. 15.000.000 dan di Desa Sindangjawa Rp,300.000.000, tidak ada korban jiwa penyebab kejadin karena hujan cukup deras.

2

.

Tanah longsor (3 kali)

4 .

Pada tanggal 25 Oktober 2016 di Desa Margabakti, Sindangjawa, dan Nangka Kecamatan Kadugede telah terjadi tanah longsor, yang mengakibatkan rumah bagian depan milik ibbu Hindun dan Nano rusak, kerugian diperkirakan di Desa Nangka Rp. 20.000.000,-, di Desa Margabakti Rp. 15.000.000 dan di Desa Sindangjawa Rp,300.000.000, tidak ada korban jiwa penyebab kejadin karena hujan cukup deras.

25 Darma 1 kali 1 Kebakaran (1 1 Telah terjadi kebakaran rumah di Desa Cipasung Kecamatan

(31)

. kali) . Darma tidak ada korban jiwa

26 Selajambe - - -

27 Subang 5 kali 1

.

Tanah longsor (3 kali)

1 .

Telah terjadi longsor yang mengakibatkan satu ruas jalan rekak retak dan longsor itu menutup arus lalulintas.

2

.

Rumah roboh (1 kali )

2 .

Desa Situgede Kec.Subang telah terjadi senderan rumah roboh mengancam rumah milik Bpk. Sirod kerugian diperkirakan 20 Jt, penyebabnya karena curah hujan yang deras., Tanggal 07 Maret 2016 di Dusun Manis Rt.

12/03 Desa Pamulihan Kec.Subang telah terjadi TPT Longsor, mengancam rumah milik Bpk. Cartono 46 tahun, kerugian diperkirakan 50 Jt, penyebebnya hujan yang sangat deras.

3

.

Pada hari Minggu Tanggal, 22 Mei 2016 di Dusun Pahing Rt.06/02 Desa Pamulihan Subang telah terjadi tanah longsor, penyebab kejadiaan Hujan yang deras dengan kerugian diperkirakan 50.000.000 (tidak ada korban jiwa)

3

.

Tanah longsor (1 kali)

4 .

Pada Triwulan III ini jumlah Gangguan Trantibum 1 kali yaitu pada bulan September 2016, dengan kerugian harta benda Rp. 130.000.000,- , tidak ada korban jiwa.

28 Cilebak 12 kali 1

.

Tanah longsor (11 kali)

1 Berdasarkan laporan dari perangkat Desa Bungurberes, pada Hari Senin Tanggal 11 Januari 2016 pukul 04.00 WIB di dusun Bungur 1 Rt.002/Rw.001 Desa Bungurberes terjadi jalan amblas akibat hujan deras selama 3 jam, sehingga jalan penghubung antara Desa Bungurberes dan Desa Cilebak amblas sepanjang 20 meter, lebar 3 meter dan kedalaman 80 cm.

2 Telah terjadi tanah longsor

akibat hujan deras sekitar jam 16.00 WIB di Dusun Pahing Desa Jalatrang yang

menyebabkan areal

pesawahan milik masyarakat rusak berat dengan kerugian

Referensi

Dokumen terkait

Namun, dikarenakan hasil analisis dengan rumus PV 2 yang menyatakan bahwa penyediaan fasilitas tersebut sudah tepat, maka pada kedua lokasi pengamatan disediakan fasilitas

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang serta shalawat beriring salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, akhirnya

Jika dibandingkan dengan pektin dari kulit semangka yang diekstraksi secara kimia yang memiliki kadar galakturonat sebesar 40,91 %, maka pektin kulit semangka

Kedua, jarak dari jalan dan intensitas cahaya tidak berpengaruh terhadap sebaran jumlah individu tumbuhan asing invasif Clidemia hirta di Taman Hutan Raya Bung

Terdapat beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab masih ditemukannya responden yang mengkode diagnosis secara tidak tepat, di antaranya pengkodean yang dilakukan

Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk ketidaksantunan berbahasa pada teks pengumuman hasil karya siswa kelas VII Mts Ummul Qurok “Unggulan” Klego Boyolali, Data

Dalam hatinya bertanyalah raja dari Turki, "Manakah, yang bernama si Ambyah, kenapa sama dengan para ratu, tidak terpikir olehku, kuberikan kepada satriya ini, yang sangat

Berdasarkan data Tabel 1, menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja pada kegiatan usahatani kentang dan kubis yang dilakukan oleh petani binaan lebih