• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEKANISME PELAKSANAAN PRA-MUSRENBANG NASIONAL 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEKANISME PELAKSANAAN PRA-MUSRENBANG NASIONAL 2015"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

MEKANISME PELAKSANAAN

PRA-MUSRENBANG NASIONAL 2015

Disampaikan Oleh:

Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Kementerian PPN/Bappenas

Dalam Acara:

Rakorbangpus – II dan Pembukaan Pra-Musrenbangnas 2015 Jakarta, 15 April 2015

(2)

KERANGKA PAPARAN

Slide - 2

Rangkaian Pelaksanaan Musrenbangnas 2015

Hasil Pelaksanaan Multilateral Meeting (Koordinasi Lintas Sektor/Lintas K/L)

Hasil Pelaksanaan Musrenbang Provinsi 2015

 Isu Strategis Per Provinsi

 Pelaksanan e-Musrenbang

Pelaksanaan Pra-Musrenbangnas 2015

Mekanisme Pelaksanaan

Teknis Pembagian Forum dan Layout Persidangan

(3)

AGENDA TAHAPAN RANGKAIAN MUSRENBANGNAS 2015

Slide - 3

PEMBAHASAN RKP 2016 DI DPR

TINDAK LANJUT

Musrenbangprov (2 Maret – 13 April

2015 )

Rakorbangpus I dan Forum Konsultasi Bappeda (26

Maret 2015)

Rakorbangpus II (15 April)

Rakor Khusus Papua & Papua Barat oleh Pemda

(7 Mei 2015)

Pra Musrenbangnas (16-24 April)

Penutupan

Pramusrenbangnas (28 April)

Musrenbangnas (29 April)

Perpres RKP (18 Mei2016

2015) Sidang Kabinet Rancangan Akhir

RKP 2016 (13 Mei 2015) Forum

Konsultasi Publik (9 April

2015) Forum

Ratek/

Rakernis KL ( Maret -

April)

Multilateral Meeting (27 & 30 Maret)

Trilateral Meeting (15 April–5

Mei)

Finalisasi RKP 2016 (9-10 Mei) Ratas

IndikatifPagu (13 April)

Persiapan Pagu Indikatif (Lanjutan

) (31 Maret – 10

April) Pembahasan

Angka Dasar – Persiapan Pagu

Indikatif (23-25 Maret)

(4)

RANGKAIAN PELAKSANAAN MUSRENBANGNAS 2015

RAKORBANGPUS – I

FORUM KONSULTASI BAPPEDA

MUSRENBANGNAS

RANCANGAN AKHIR RKP 2016

dilanjutkan dengan

dilanjutkan dengan

PRA – MUSRENBANGNAS

Sinkronisasi Hasil Multilateral Meetting dengan Usulan Kegiatan per Provinsi

RAKORBANGPUS – II

MUSRENBANG PROVINSI

Isu Strategis Provinsi

e-Musrenbang (Usulan Kegiatan dari Pemerintah Provinsi)

TRILATERAL MEETING

(antara Bappenas – K/L – Kemen Keuangan) ditindaklanjuti

hasilnya ditindaklanjuti

PASCA – MUSRENBANGNAS HASIL TRILATERAL MEETINGFINALISASI

(antara Bappenas – K/L – Kemen Keuangan) dilanjutkan dengan hasil

ditindaklanjuti

MULTILATERAL MEETING

Koordinasi perencanaan Multi Sektor atau Multi K/L ditindaklanjuti

Slide - 4

(5)

HASIL PEMBAHASAN

MULTILATERAL MEETING LINTAS/MULTI K/L

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

(6)

 Koordinasi Perencanaan Multilateral/Multi-Sektor/Multi K/L telah dilaksanakan pada tanggal 27 – 31 Maret 2015, meliputi:

 Kedaulatan pangan

 Kedaulatan energi

 Kemaritiman

 Industri/Kawasan Industri

 Pariwisata

 Revolusi mental

 Pembangunan Kawasan Perbatasan

 Pembangunan Daerah Tertinggal

Hasil pembahasan multilateral meeting tersebut akan disinkronkan dengan usulan kegiatan yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi (hasil Musrenbangprov) pada Forum Pra-Musrenbangnas.

HASIL PEMBAHASAN

MULTILATERAL MEETING LINTAS/MULTI K/L

Slide - 6

(7)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING KEDAULATAN PANGAN (1/2)

Slide - 7

(8)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING KEDAULATAN PANGAN (1/2)

Slide - 8

(9)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING KEDAULATAN ENERGI

Slide - 9

(10)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI (1/2)

Slide - 10

(11)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI (2/2)

Slide - 11

(12)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING PEMBANGUNAN DAERAH PERBATASAN

DAN DAERAH TERTINGGAL (1/2)

Slide - 12

(13)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING PEMBANGUNAN DAERAH PERBATASAN

DAN DAERAH TERTINGGAL (2/2)

Slide - 13

(14)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING REVOLUSI MENTAL (1/3)

Slide - 14

(15)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING REVOLUSI MENTAL (2/3)

Slide - 15

(16)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING REVOLUSI MENTAL (3/3)

Slide - 16

(17)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING KEMARITIMAN (1/3)

Slide - 17

(18)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING KEMARITIMAN (2/3)

Slide - 18

(19)

CONTOH HASIL FORUM MULTILATERAL MEETING KEMARITIMAN (3/3)

Slide - 19

(20)

HASIL MUSRENBANG PROVINSI 2015

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

 Isu Strategis per Provinsi

Pelaksanan e-Musrenbang

(21)

1. Penurunan angka kemiskinan dan pengangguran;

2. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat;

3. Ketahanan pangan dan nilai tambah;

4. Peningkatan infrastruktur, investasi dan

pengembangan kawasan-kawasan strategis;

5. Reformasi birokrasi, Dinul Islam, adat istiadat dan budaya serta keberlanjutan perdamaian.

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI ACEH

Slide - 21

(22)

1. Memantapkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

2. Akselerasi pembangunan pertanian dan kelautan untuk mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional

3. Meningkatkan keberdayaan masyarakat untuk memperluas kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan

4. Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan pendidikan dan kesehatan

5. Memantapkan reformasi birokrasi dan meningkatkan kualitas pelayanan aparatur

6. Mendukung stabilitas kamtibmas dan meningkatkan kualitas

pelayanan perijinan untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif 7. Mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif serta meningkatkan

daya saing koperasi dan UMKM

8. Memantapkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan meningkatkan kesiagaan penanggulangan bencana

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI LAMPUNG

Slide - 22

(23)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI JAMBI

1. Pengembangan ekonomi rakyat, investasi dan kepariwisataan.

2. Ketahanan pangan (pengembangan pertanian dan kebutuhan Alsintan, pengembangan indutri hilir hasil pertanian) dan SDA serta lingkungan hidup.

3. Penataan tata kelola pemerintahan yang baik.

4. Penggalakan KB dan Pengembangan Ekonomi Kreatif.

5. Pengembangan Jalur evakusi di wilayah Gunung Kerinci.

6. Pemeliharaan Bendungan Tebo dan penyelesaian pembangunan PLTU Tebo.

7. Peningkatan Infrastruktur wilayah (mis: jalan nasional dan kereta api) dan pelayanan umum.

8. Peningkatan pelayanan pasokan energi listrik.

9. Pendidikan, Kesehatan dan sosial Budaya (mis:peningkatan SDM untuk SMK Pertanian).

Slide - 23

(24)

1. Pengembangan industri pengolahan perikanan dan kelautan serta pariwisata secara berkelanjutan guna mendukung sektor

kemaritiman

2. Peningkatan produksi dan produktifitas pertanian, serta kemandirian dan ketahanan pangan masyarakat

3. Peningkatan konektifitas antarwilayah dan antarpulau serta sarana dan prasarana dasar masyarakat

4. Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan, mitigasi bencana alam dan perubahan iklim

5. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berbudaya

6. Peningkatan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Slide - 24

(25)

1. Peningkatan kehidupan beragama, penegakan hukum, penguatan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

2. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan 3. Peningkatan aksesibilitas dan pelayanan kesehatan

4. Peningkatan infrastruktur dan pengembangan wilayah mendukung daya saing perekonomian

5. Peningkatan produksi, produktifitas dan daya saing produk pertanian, kelautan dan perikanan

6. Peningkatan produksi, produktifitas dan daya saing produk pertanian, kelautan dan perikanan

7. Peningkatan penguasaan ilmu pengetahun dan penerapan teknologi, inovasi dan kreatifitas daerah

8. Peningkatan ekonomi kerakyatan

9. Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan rakyat miskin 10. Mendukung dan mendorong kebijakan nasional di daerah, dengan fokus :

pengendalian impor pangan, penanggulangan kemiskinan pertanian, reformasi agraria, dan pembangunan agribisnis kerakyatan melalui bank khusus

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

Slide - 25

(26)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI SUMATERA BARAT

1. Pengamalan Agama dan ABS-SBK Dalam Kehidupan Masyarakat.

2. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pemerintahan 3. Peningkatan Pemerataan dan Kualitas Pendidikan.

4. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat.

5. Pengembangan Pertanian Berbasis Kawasan dan Komoditi Unggulan.

6. Pengembangan Industri Olahan, Perdagangan, UMKM, dan Iklim Investasi

7. Pengembangan Kawasan Wisata Alam dan Budaya

8. Penurunan Tingkat Pengangguran, Kemiskinan, dan Daerah Tertinggal.

9. Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat.

10. Penanggulangan Bencana Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.

Slide - 26

(27)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI JAWA BARAT

1. Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan serta pasokan energi listrik.

2. Peningkatan pelayanan penyediaan dan distribusi air bersih.

3. Peningkatan kualitas sanitasi masyarakat.

4. Revitalisasi pasar rakyat.

5. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan dan sarana pendidikan.

6. Peningkatan partisipasi lama sekolah di kabupaten.

7. Pembangunan ekonomi pertanian.

Slide - 27

(28)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI JAWA TENGAH

1. Percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran berdimensi kewilayahan;

2. Peningkatan perekonomian daerah berbasis potensi unggulan daerah;

3. Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan perluasan cakupan layanan sosial dasar;

4. Optimalisasi pembangunan infrastruktur dan pengembangan teknologi guna meningkatkan daya saing daerah;

5. Peningkatan pengendalian pemanfaatan ruang dalam upaya pemulihan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta pengurangan potensi ancaman bencana;

6. Peningkatan pelayanan publik, penyelenggaraan tata kelola pemerintahan, dan peningkatan kondusivitas wilayah.

Slide - 28

(29)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI D.I.YOGYAKARTA

1. Peningkatan pelayanan infrastruktur dasar dan transportasi

2. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.

3. Penguatan ekonomi masyarakat lokal.

4. Peningkatan iklim investasi dan iklim usaha.

5. Penguatan ketahanan pangan.

6. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan perlindungan sosial.

7. Pelestarian sumber daya alam.

8. Pengembangan kapasitas dan tata kelola pemerintahan.

Slide - 29

(30)

1. Peningkatan produktivitas sektor pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan para petani dan mendukung kedaulatan pangan.

2. Peningkatan investasi industri pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah dan memperluas lapangan kerja, terutama untuk meningkatkan pendapatan per kapita.

3. Peningkatan fungsi intermediasi perbankan untuk mendorong akses permodalan usaha (investasi).

4. Peningkatan porsi belanja modal pemerintah daerah untuk menstimulasi kegiatan perekonomian masyarakat.

5. Peningkatan kualitas infrastruktur jalan dan suplai kelistrikan.

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI BALI

Slide - 30

(31)

1. Pudarnya Jati diri

2. Pelayanan publik dan kepastian hukum

3. Partisipasi politik dan keamanan ketertiban masyarakat

4. Kualitas pendidikan, kesehatan, dan masalah kesejahteraan sosial

5. Daya saing produk lokal, kemiskinan dan pengangguran 6. Kerjasama dan konektifitas antarwilayah

7. Perubahan iklim dan bencana

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Slide - 31

(32)

1. Peningkatan jalan di kawasan perbatasan: Tanjung Datu – Perbatasan Kaltara.

2. Peningkatan infrastruktur mercusuar perbatasan negara di Tanjung Datu, Camar Bulan.

3. Pembangunan pangkalan militer di Paloh, Kab. Sambas untuk upaya antisipasi ancaman keamanan RI di Laut China Selatan.

4. Peningkatan peran dan fungsi pengamanan perbatasan di Entikong, termasuk dalam hal kepabeanan.

5. Peningkatan pelayanan dan distribusi pasokan energi listrik sehingga tidak ada lagi pemadaman bergilir di seluruh wilayah Kabupaten/Kota.

6. Peembangunan pelabuhan ekspor-impor, termasuk pembangunan pelabuhan internasional (Pelindo II) di Pantai Kijing, Kab. Mempawah untuk mendukung kegiatan bongkar muat kontainer peti kemas di Pelabuhan Pontianak.

7. Peningkatan sarana-prasana perikanan tangkap di sepanjang Selat Karimata guna mengoptimalkan potensi perikanan, termasuk hilirisasi industri perikanan.

8. Peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan secara menyeluruh, termasuk di daerah terpencil dan perbatasan.

9. Penataan Kawasan Perkotaan di Kota Pontianak untuk mewujudkan kota perdagangan, pendidikan, dan pariwisata.

10. Pembangunan Jembatan Kapuas 3

11. Penyediaan lahan pertanian baru untuk mendukung kedaulatan pangan.

12. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dan perlindungan sosial berbasis adat.

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Slide - 32

(33)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1. Pembangunan Pelabuhan  pelabuhan trisakti

2. Akses Jalan dan Jembatan  janal kandangan-batulicin;

jembatan barito kuala; akses jalan Kalsel dengan wilayah timur

3. Pemenuhan Energi  PLTU asam-asam unit 5 & 6

4. Peningkatan Kelas Jalan  jalan kelas 3 menjadi jalan kelas 2 diseluruh, terutama ruas Banjarmasin-Tabalong dan Banjarmasin Kota Baru

Slide - 33

(34)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

1. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang mandiri dan berdaya saing tinggi

2. Mewujudkan dan peningkatan nilai Daya Saing Ekonomi yang berkerakyatan berbasis sumber daya alam dan energi

terbarukan

3. Peningkatan infrastruktur dasar yang berkualitas bagi masyarakat secara merata

4. Tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan dan berorientasi pada pelayanan publik

5. Peningkatan kualitas lingkungan yang baik dan sehat serta berperspektif perubahan iklim

Slide - 34

(35)

1. Pembangunan Infrastruktur dasar

2. Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan 3. Peningkatan akses pelayanan dasar di daerah kepulauan,

perbatasan dan terpencil 4. Kedaulatan Maritim

5. Penanganan tindak kriminal (konflik warga antar kampung, narkoba, miras, perempuan dan anak)

6. Strategi penanganan bencana dan cuaca iklim ekstrim 7. Tindak lanjut pilkada 2015 dan pilkada tahun 2016 8. Ketahanan pangan dan energi baru terbarukan

9. Peningkatan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan 10. Sanitasi permukiman

11. Penerapan kualiti manajemen sistem di bidang jasa dan produk untuk mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI SULAWESI UTARA

Slide - 35

(36)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI SULAWESI BARAT

1. Penguatan Pelayanan dan Aksesibilitas Pendidikan

2. Penguatan Pelayanan dan Aksesibilitas Kesehatan Ibu dan Anak 3. Penanggulangan Penduduk Miskin

4. Cakupan dan Kualitas Pelayanan Infrastruktur Jalan dan Air Baku 5. Cakupan dan Kualitas Sanitasi dan Air Bersih

6. Pengembangan Kawasan Strategis Destinasi Wisata Sulawesi Barat

7. Penguatan Ketahanan Pangan, Agroindustri dan Daya Saing

8. Penguatan Profesionalisme SDM Aparatur di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah

9. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak

Slide - 36

(37)

1. Pengembangan ekonomi Kerakyatan

2. Pengembangan pendidikan, kepemudaan, keolahragaan, dan kebudayan serta pembangunan kesehatan

3. Peningkatan kapasitas infrastruktur wilayah 4. Pengembangan kawasan strategis

5. Peningkatan kapasitas birokrasi dan kelembagaan ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Slide - 37

(38)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA

1. Peningkatan konektivitas antar daerah, melalui peningkatan kualitas: jalan dan jembatan; pelabuhan; dan bandara.

2. Peningkatan pelayanan infrastruktur dasar dan peningkatan sanitasi masyarakat, termasuk peningkatan pelayanan air bersih.

3. Peningkatan investasi dan hilirisasi industri pengolahan, melalui:

pemenuhan infrastruktur; permudah perijinan; ciptakan iklim tenaga kerja yang kondusif bagi investasi; meninjau kembali Perda yang bermasalah.

4. Peningkatan ketaatan masyarakat Papua terhadap hukum.

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa serta penguatan Otsus.

6. Mewujudkan sumber daya manusia Papua yang sehat, berprestasi dan berahlak mulia.

7. Pengembangan dan peningkatan taraf ekonomi masyarakat yang berbasis potensi lokal.

8. Peningkatan pendekatan pembangunan berbasis adat/budaya.

Slide - 38

(39)

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN

PROVINSI MALUKU

1. Pembangunan jalan Trans Maluku

2. Pembangunan Bandara Tepa, Bandara Banda dan Bandara Arara

3. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan perbatasan

4. Penguatan rencana Pulau Maluku sebagai lumbung ikan nasional (pembangunan cold storage)

5. Penambahan jumlah kapal perintis

6. Pengembangan desa wisata di 30 desa se-Provinsi Maluku 7. Pembangunan lahan sawah baru dan optimalisasi lahan kering

8. Pembangunan pelabuhan perikanan daerah prioritas di lokasi sentra perikanan terpadu sebanyak 4 pelabuhan

9. Pembangunan sekolah satu atap berasrama dan tempat pelatihan keterampilan 10. Pengembangan sarana prasarana SUPM/ SMA Perikanan Maluku

11. Pembangunan dan rehabilitasi situs cagar budaya dan museum 12. Pengembangan Puskesmas menjadi Rumah Sakit (RS) Pratama 13. Pengembangan RS Daerah Maluku sebagai RS Pendidikan

14. Peningkatan peralatan dasar untuk RS regional

15. Penataan pemukiman masyarakat pesisir yang didukung dengan sarana perikanan budidaya di daerah perbatasan

Slide - 39

(40)

HASIL REKAP APLIKASI E-MUSRENBANG

(USULAN KEGIATAN DARI PEMERINTAH PROVINSI)

Aplikasi e-musrenbang 2015 dibangun sebagai instrumen untuk menyandingkan/menyelaraskan/mensinkronkan usulan kegiatan dari Pemerintah Provinsi dengan Rencana Kerja K/L dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2016.

 Usulan kegiatan strategis daerah merupakan usulan kegiatan dari SKPD Kabupaten/Kota yang telah memperoleh verifikasi dari Bappeda Kabupaten/Kota dan Bappeda Provinsi sebelum diusulkan kepada Pemerintah Pusat.

 Sebagian besar usulan kegiatan dari Pemerintah Daerah tersebut merupakan usulan kegiatan pembangunan infrastruktur untuk mendukung implementasi program kedaulatan pangan (sekitar 24%) dan pembangunan kawasan industri (23%); pengembangan kualitas sumberdaya manusia, yaitu pendidikan (10,3%) dan kesehatan (8,8%).

 Sementara itu, sisanya merupakan usulan kegiatan yang terkait dengan program prioritas nasional lainnya, seperti: pengembangan pariwisata, pembangunan daerah perbatasan dan daerah teringgal dan lainnya.

Slide - 40

(41)

MEKANISME PELAKSANAAN PRA-MUSRENBANGNAS 2015

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

(42)

Pra Musrenbangnas diselenggarakan untuk membahas sinergi K/L dan Daerah terhadap pencapaian sasaran Agenda Prioritas Nasional (Nawa Cita), yang dibagi dalam kelompok pembahasan agenda: (1) Revolusi Mental; (2) Pendidikan; (3) Kesehatan; (4) Kedaulatan Pangan; (5) Kedaulatan Energi; (6) Maritim; (7) Industri dan Pariwisata; (8) Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal.

Setiap kelompok agenda pembahasan terdiri dari beberapa K/L terkait dan wakil dari setiap Provinsi terkait untuk membahas masing-masing program/kegiatan K/L yang akan disinkronkan/diselaraskan dengan usulan daerah.

Setiap sesi membahas materi persandingan usulan provinsi dan Rencana Kegiatan K/L yang telah dikelompokan dalam pencapaian target prioritas nasional (Nawa Cita).

Pembahasan akan diakhiri dengan penandatangan kesepakatan pembahasan oleh Bappeda Provinsi, beberapa K/L terkait, dan Koordinator Sidang Kelompok (Deputi/Direktur Bappenas).

Slide - 42

MEKANISME PELAKSANAAN

PRA – MUSRENBANGNAS (1/2)

(43)

MEKANISME PELAKSANAAN PRA – MUSRENBANGNAS (2/2)

Slide - 43

 Forum Pra-Musrenbangnas diadakan selama 7 hari (tanggal 16-24 April 2015).

 Jumlah Provinsi yang akan melakukan pembahasan per hari sebanyak 4-5 Provinsi, dan yang dibahas adalah per provinsi dalam tiap sesi pembahasan.

Kementerian/Lembaga (K/L) yang hadir adalah K/L sebagai lead sector tiap agenda Nawa Cita dan K/L yang memiliki program/kegiatan pendukung pencapaian Nawa Cita.

 Alokasi waktu 1,5 jam untuk setiap pembahasan (dimulai pukul 08.30

berakhir pukul 17.20).

(44)

TERIMA KASIH

(45)

 Deputi Koordinator Kelompok Sidang memastikan pembahasan difokuskan pada setiap sasaran agenda nawa cita.

 Deputi koordinator didampingi oleh Direktur sektor inti dan Kepala Biro Perencanaan Kementerian/Lembaga Penanggung Jawab Agenda (Lead Sector) :

Karoren Kementan utk Kedaulatan Pangan, Karoren Kemen ESDM utk Kedaulatan Energi, Karoren KKP untuk Kemaritiman,

Karoren Kemen Pariwisata, Karoren Kemen Perindustrian, dan Sekdenas KEK utk Pariwisata dan Industri, Karoren Kemenbuddikdasmen utk Revolusi Mental dan Pendidikan,

Karoren Kemenkes untuk Kesehatan,

Karoren BNPP dan Karoren Kemendes PDTT utuk Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal.

 Para Direktur sektor terkait lainnya juga mendampingi dalam setiap kelompok sesuai dengan kelompok pembahasan, apabila ada beberapa kelompok yang memerlukan pendampingan, maka kelompok lain dapat menugaskan Kasubdit/Staf terkait.

Deputi Koordinator mempersilahkan Kepala Biro Perencanaan K/L Penanggung Jawab Agenda (Lead Sector) untuk menyampaikan kebijakan dan distribusi sasaran yang akan dicapai di provinsi yang bersangkutan pada tahun 2016 (misal: berapa luas, berapa ton produksi, berapa panjang, berapa jumlah, dan di kabupaten/kota mana) secara singkat.

 Deputi Koordinator akan mengarahkan jalannya diskusi untuk melakukan konfirmasi terhadap Sasaran Nawa Cita berdasarkan Program K/L dan usulan dari pemerintah daerah serta Sasaran Nawa Cita berdasarkan lokasi.

 Deputi Koordinator menugaskan 2 staf di lingkungannya untuk menjadi Notulis:

– Notulis-1 bertugas mengoperasikan matrik E-Musrenbang sebagai materi diskusi, – Notulis-2 bertugas untuk mencatat jalannya diskusi

PANDUAN MEKANISME PRA-MUSRENBANGNAS UNTUK DEPUTI KOORDINATOR

Slide - 45

(46)

 Menyiapkan data distribusi sasaran pencapaian agenda Nawa Cita : (i) Revolusi Mental, (ii) Kedaulatan Pangan, (iii) Kedaulatan Energi, (iv) Maritim, (v) Pariwisata dan Industri , (vi) Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal, dan (vii) Pendidikan, dan (viii) Kesehatan pada setiap provinsi/wilayah untuk tahun 2016 secara singkat.

 Membantu Deputi Koordinator untuk melengkapi penjelasan/tanggapan mengenai kebijakan dan strategi pencapaian agenda Nawa Cita di setiap provinsi/wilayah.

Sebagai Lead Sector, mengawal komitmen dukungan Kementerian/

Lembaga lainnya dan komitmen Pemda dalam pencapaian agenda Nawa Cita secara terintegrasi.

TUGAS K/L PENANGGUNG JAWAB AGENDA (LEAD SECTOR) DALAM MENDAMPINGI DEPUTI KOORDINATOR

Slide - 46

(47)

 Setiap sesi pembahasan Pemerintah Daerah diberikan kesempatan melibatkan maksimal 10 orang (Bappeda Provinsi diperkenankan melibatkan SKPD Provinsi terkait dengan kelompok agenda).

 Apabila ada sesi dimana satu provinsi harus membahas di 2 kelompok agenda dalam waktu/sesi bersamaan, untuk itu perlu diatur perwakilan Bappeda Provinsi dan SKPD Provinsi terkait untuk masuk di dua kelompok agenda tersebut. Masing-masing Provinsi maksimal 10 orang.

 Juru bicara dalam diskusi adalah Bappeda Provinsi, sedangkan SKPD Provinsi diperkenankan berbicara singkat sepanjang diberikan kesempatan oleh Bappeda Provinsi.

 Setelah selesai membahas satu agenda perwakilan Kepala Bappeda atau yang mewakili akan mendatangani Berita Acara Kesepakatan.

 Setelah Provinsi selesai membahas satu kelompok agenda akan bergerak ke kelompok agenda lainnya sesuai jadwal.

PANDUAN MEKANISME PRA-MUSRENBANGNAS UNTUK PEMERINTAH DAERAH

Slide - 47

(48)

 Setiap sesi, Kementerian/Lembaga menugaskan Biro Perencanaan dan/atau Unit Teknis-nya untuk hadir dalam kelompok agenda yang memerlukan dukungan program/kegiatan dari Kementerian/Lembaga tersebut (lihat distribusi peserta forum).

 Terhadap kementerian/Lembaga yang menjadi penanggung jawab agenda (lead sector), Kepala Biro Perencanaan mendampingi Deputi Koordinator Sidang Kelompok.

 Terhadap Kementerian/Lembaga yang diperlukan dalam beberapa kelompok agenda sedapat mungkin menugaskan pejabat/staf yang dapat mengambil keputusan.

 Setiap perubahan sesi, Kementerian/Lembaga akan tetap berada dalam ruang kelompok, yang berpindah ruang adalah Pemerintah Daerah.

 Setelah selesai membahas satu provinsi perwakilan Kementerian/Lembaga akan mendatangani Berita Acara Kesepakatan.

PANDUAN MEKANISME PRA-MUSRENBANGNAS UNTUK KEMENTERIAN/LEMBAGA

Slide - 48

(49)

PEMBAGIAN RUANG PERSIDANGAN PRA-MUSREMBANGNAS 2015

NO KELOMPOK PEMBAHASAN RUANG 1 Pariwisata dan Industri (14 Kawasan Industri & 8 KEK) SG 2 2 Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal SG 3

3 Kemaritiman SG 4

4 Kedaulatan Pangan SG 5

5 Kesehatan SS 1

6 Pendidikan SS 2

7 Kedaulatan Energi SS 3

8 Revolusi Mental SS 4

Slide - 49

(50)

REKAP PESERTA PRA MUSRENBANGNAS 2015 (1/3)

Slide - 50 PERSIDANGAN

No Kementerian/Lembaga

Pariwisata Industri (14dan

KI & 8 KEK)

Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal

Kemaritiman KedaulatanPangan Kesehatan Pendidikan Kedaulatan

Energi Revolusi Mental

Jumlah Forum Diikutiyang

KL

Jumlah Orang Tiap KL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Ruang SG 2 SG 3 SG 4 SG 5 SS 1 SS 2 SS 3 SS 4

Jumlah Peserta 64 58 57 45 31 32 39 45 371

A 1 Pemda 10 10 10 10 10 10 10 10

2 Deputi Koordinator 1 1 1 1 1 1 1 1

3 Direktorat di Bappenas 5 5 7 6 2 3 2 5

4 Penanggung Jawab Ruangan 1 1 1 1 1 1 1 1

5 Asisten/Notulis e-musrenbang 1 1 1 1 1 1 1 1

6 Asisten GIS 1 1 1 1 1 1 1 1

B 1 KSP 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8

2 Perusahaan Milik Pemerintah (BUMN)* 5 5 5 5 3 3 5 7 31

3 Kemenko Perekonomian 1 1 1 3 3

4 Kemenko PMK 1 1 1 1 1 5 5

5 Kemenko Kemaritiman 1 1 2 2

6 Kemenko Polhukam 1 1 1

C 1 Pertanian 1 1 2 5 1 5 10

2 Agraria dan Tata Ruang 1 1 1 1 1 5 5

3 Lingkungan Hidup dan Kehutanan 1 1 2 1 1 5 6

4 Desa, PDT dan Transmigrasi 2 5 2 2 2 2 2 2 8 19

5 Perdagangan 1 2 2 1 1 5 7

6 Perindustrian 3 1 1 1 1 1 6 8

7 Koperasi dan UKM 1 1 1 2 1 1 6 7

8 Komunikasi dan Informatika 1 1 1 3 3

9 Pariwisata 3 1 2 4

10 Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 3 2 2 2 1 1 1 7 12

11 Perhubungan 3 2 2 3 7

12 BUMN 1 2 1 3 4

(51)

REKAP PESERTA PRA MUSRENBANGNAS 2015 (2/3)

Slide - 51 PERSIDANGAN

No Kementerian/Lembaga

Pariwisata Industri (14dan KI & 8 KEK)

Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal

Kemaritiman KedaulatanPangan Kesehatan Pendidikan Kedaulatan

Energi Revolusi Mental

Jumlah Forum Diikutiyang

KL

Jumlah Orang Tiap KL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Ruang SG 2 SG 3 SG 4 SG 5 SS 1 SS 2 SS 3 SS 4

Jumlah Peserta 64 58 57 45 31 32 39 45 371

13 Kelautan dan Perikanan 1 1 5 2 1 5 10

14 Pendidikan dan Kebudayaan 1 1 5 1 4 8

15 Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi 1 1 1 1 1 1 6 6

16 Agama 1 1 2 2

17 Hukum dan HAM 2 1 2 3

18 PAN RB 1 1 1

19 Kejaksaan Republik Indonesia 1 1 1

20 KPK 1 1 1

21 Dalam Negeri 2 1 1 2 4 6

22 Sosial 1 1 2 2

23 Pemuda dan Olah Raga 1 1 1

24 Pemberdayaan Peremp. Dan Perl. Anak 1 1 1

25 BKKBN 1 1 2 2

26 Energi dan Sumber Daya Mineral 1 1 3 3 5

27 Badan Ekonomi Kreatif 1 1 1

28 BKPM 1 1 2 2

29 Luar Negeri 1 1 1

30 BNPP 5 1 5

31 Kesehatan 1 5 2 6

32 BIG 1 1 2 2

33 Ketenagakerjaan 2 1 2 3

34 Keuangan 1 1 2 2

(52)

Slide - 52

REKAP PESERTA PRA MUSRENBANGNAS 2015 (2/3)

PERSIDANGAN

No Kementerian/Lembaga

Pariwisata Industri (14dan

KI & 8 KEK)

Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal

Kemaritiman KedaulatanPangan Kesehatan Pendidikan Kedaulatan

Energi Revolusi Mental

Jumlah Forum Diikutiyang

KL

Jumlah Orang Tiap KL

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Ruang SG 2 SG 3 SG 4 SG 5 SS 1 SS 2 SS 3 SS 4

Jumlah Peserta 64 58 57 45 31 32 39 45 371

35 KOMNAS HAM 1 1 1

36 POLRI 1 1 2 2

37 Pertahanan 1 1 2 2

38 BPPT 1 1 1

39 BPOM 1 1 1

40 Sekdenas KEK 3 1 3

41 LIPI 1 1 1

(*) Peserta Perusahaan BUMN menyesuaikan dukungan kegiatan di tiap kelompok pembahasan.

misal: - PT. PLN mengikuti pembahasan di Kelompok Kedaulatan Energi, Pariwisata dan Industri, serta Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal

- PT. Pelindo I dan PT. Pelindo II mengikuti pembahasan di Kelompok Pariwisata dan Industri, Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal, serta Kemaritiman

- Dan Lain-lain.

(53)

PEMBAGIAN FORUM

PRA-MUSRENBANGNAS 2015

(54)

HARI 1 DAN 2

Slide - 54 Hari I (Kamis, 16 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAM

Daftar Provinsi 08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 13.10 13.10 - 14.10 14.10 - 15.40 15.50 - 17.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) ACEH SUMBAR BENGKULU SUMUT JAMBI ACEH

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal SUMUT ACEH JAMBI SUMBAR BENGKULU SUMUT

SG 4 Kemaritiman SUMBAR SUMUT ACEH JAMBI BENGKULU SUMBAR

SG 5 Kedaulatan Pangan BENGKULU SUMBAR SUMUT ACEH JAMBI BENGKULU

SS 1 Kesehatan JAMBI BENGKULU SUMBAR SUMUT ACEH JAMBI

SS 2 Pendidikan ACEH JAMBI BENGKULU SUMBAR SUMUT

SS 3 Kedaulatan Energi SUMUT ACEH JAMBI BENGKULU SUMBAR

SS 4 Revolusi Mental SUMBAR BENGKULU ACEH JAMBI SUMUT

Hari II (Jumat, 17 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAM

Daftar Provinsi 08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 12.50 12.50 - 13.30 13.30 - 15.00 15.10 - 16.40

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) JATIM DIY JABAR DKI DKI

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal DKI JATIM DIY JABAR DIY

SG 4 Kemaritiman JABAR DKI JATIM DIY JABAR

SG 5 Kedaulatan Pangan DIY JABAR DKI JATIM JATIM

SS 1 Kesehatan JATIM DIY JABAR DKI

SS 2 Pendidikan DKI JATIM DIY JABAR

SS 3 Kedaulatan Energi JABAR DKI JATIM DIY

SS 4 Revolusi Mental DIY JABAR DKI JATIM

Tidak Ada Pembahasan Pada Kelompok Tersebut

(55)

HARI 3 DAN 4

Slide - 55 Hari III (Senin, 20 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAM

Daftar Provinsi 08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 13.10 13.10 - 14.10 14.10 - 15.40 15.50 - 17.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) RIAU SUMSEL LAMPUNG BABEL KEPRI RIAU

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal BABEL RIAU KEPRI SUMSEL LAMPUNG BABEL

SG 4 Kemaritiman SUMSEL BABEL RIAU KEPRI LAMPUNG SUMSEL

SG 5 Kedaulatan Pangan LAMPUNG SUMSEL BABEL RIAU KEPRI LAMPUNG

SS 1 Kesehatan KEPRI LAMPUNG SUMSEL BABEL RIAU KEPRI

SS 2 Pendidikan RIAU KEPRI LAMPUNG SUMSEL BABEL

SS 3 Kedaulatan Energi BABEL RIAU KEPRI LAMPUNG SUMSEL

SS 4 Revolusi Mental SUMSEL LAMPUNG RIAU KEPRI BABEL

Hari IV (Selasa, 21 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAM

Daftar Provinsi 08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 13.10 13.10 - 14.10 14.10 - 15.40 15.50 - 17.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) KALTIM KALSEL KALTARA KALBAR KALTENG KALTIM

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal KALBAR KALTIM KALTENG KALSEL KALTARA KALBAR

SG 4 Kemaritiman KALSEL KALBAR KALTIM KALTENG KALTARA KALSEL

SG 5 Kedaulatan Pangan KALTARA KALSEL KALBAR KALTIM KALTENG KALTARA

SS 1 Kesehatan KALTENG KALTARA KALSEL KALBAR KALTIM KALTENG

SS 2 Pendidikan KALTIM KALTENG KALTARA KALSEL KALBAR

SS 3 Kedaulatan Energi KALBAR KALTIM KALTENG KALTARA KALSEL

SS 4 Revolusi Mental KALSEL KALTARA KALTIM KALTENG KALBAR

Tidak Ada Pembahasan Pada Kelompok Tersebut

(56)

HARI 5 DAN 6

Slide - 56 Hari V (Rabu, 22 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAM

Daftar Provinsi 08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 13.10 13.10 - 14.10 14.10 - 15.40 15.50 - 17.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) BANTEN BALI NTB JATENG NTT BANTEN

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal JATENG BANTEN NTT BALI NTB JATENG

SG 4 Kemaritiman BALI JATENG BANTEN NTT NTB BALI

SG 5 Kedaulatan Pangan NTB BALI JATENG BANTEN NTT NTB

SS 1 Kesehatan NTT NTB BALI JATENG BANTEN NTT

SS 2 Pendidikan BANTEN NTT NTB BALI JATENG

SS 3 Kedaulatan Energi JATENG BANTEN NTT NTB BALI

SS 4 Revolusi Mental BALI NTB BANTEN NTT JATENG

Hari VI (Kamis, 23 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAM

Daftar Provinsi 08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 13.10 13.10 - 14.10 14.10 - 15.40 15.50 - 17.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

SG 2 Pariwisata dan Industri(14 KI & 8 KEK) GORONTALO SULBAR SULUT SULTENG SULSEL GORONTALO SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal SULTENG GORONTALO SULSEL SULBAR SULUT SULTENG

SG 4 Kemaritiman SULBAR SULTENG GORONTALO SULSEL SULUT SULBAR

SG 5 Kedaulatan Pangan SULUT SULBAR SULTENG GORONTALO SULSEL SULUT

SS 1 Kesehatan SULSEL SULUT SULBAR SULTENG GORONTALO SULSEL

SS 2 Pendidikan GORONTALO SULSEL SULUT SULBAR SULTENG

SS 3 Kedaulatan Energi SULTENG GORONTALO SULSEL SULUT SULBAR

SS 4 Revolusi Mental SULBAR SULUT GORONTALO SULSEL SULTENG

Tidak Ada Pembahasan Pada Kelompok Tersebut

(57)

HARI 7

Slide - 57 Hari VII (Jumat, 24 April 2015)

Ruang Kelompok Pembahasan JAM

Daftar Provinsi 08.30 - 10.00 10.10 - 11.40 11.50 - 12.50 12.50 - 13.30 13.30 - 15.00 15.10 - 16.40 16.50 - 18.20

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

SG 2 Pariwisata dan Industri

(14 KI & 8 KEK) SULTRA MALUT PAPUA MALUKU PAPBAR SULTRA

SG 3 Kawasan Perbatasan danDaerah Tertinggal MALUKU SULTRA PAPBAR MALUT PAPUA MALUKU

SG 4 Kemaritiman MALUT MALUKU SULTRA PAPBAR PAPUA MALUT

SG 5 Kedaulatan Pangan PAPUA MALUT MALUKU SULTRA PAPBAR PAPUA

SS 1 Kesehatan PAPBAR PAPUA MALUT MALUKU SULTRA PAPBAR

SS 2 Pendidikan SULTRA PAPBAR PAPUA MALUT MALUKU

SS 3 Kedaulatan Energi MALUKU SULTRA PAPBAR PAPUA MALUT

SS 4 Revolusi Mental MALUT PAPUA SULTRA PAPBAR MALUKU

(58)

LAYOUT RUANG PERSIDANGAN

PRA-MUSRENBANGNAS 2015

(59)

LAYOUT KELOMPOK PEMBAHASAN DI SG

Slide - 59

(60)

LAYOUT RUANGAN SG 1-5

Slide - 60

(61)

LAYOUT KELOMPOK PEMBAHASAN DI SS

Slide - 61

(62)

LAYOUT RUANGAN SS 1-4

Slide - 62

Referensi

Dokumen terkait

Mencari beberapa sumber belajar yang berkaitan dengan mata kuliah yang diampu untuk dikonsultasikan kepada dosen. Kuiz lisan dan akhir

dapat diterapkan untuk mengidentifikasi penyakit Tuberkulosis paru dengan prosentase keberhasilan pada pengujian 10 template sebesar 60% dengan rata-rata prosentase

mengoptimalkan lingkungan namun (Weissberg, Kumpfer & Seligman, 2003) mengoptimalkan lingkungan namun (Weissberg, Kumpfer & Seligman) menyatakan bahwa di usia

Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong

 Mulai dengan dosis rendah untuk penyesuaian efek samping namun dosis ini umumnya lebih tinggi dari dosis sebagai anti-depresi, Clomipramine mulai dengan 25-50

Sebagaimana yang telah dibuktikan bahwa adanya peranan guru dalam menerapkan dan melaksanakan tata tertib sekolah di SD Swasta Harapan 2 Medan terlaksana dengan

Jika semua orang dalam komunitas Saudara/i, Bapak atau Ibu melakukan kesalahan yang bertentangan hukum dan peraturan apakah Saudara/i, Bapak atau Ibu masih

Adapun persamaan dan perbedaan pada peneliti yaitu persamaan objek yang diteleti dengan peneliti sebelumnya yaitu Al- Qur‟an sedangkan perbedaan yaitu metode yang dipakai