• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan terhadap Laporan Keuangan Entitas Syari ah di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tinjauan terhadap Laporan Keuangan Entitas Syari ah di Indonesia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Tinjauan terhadap Laporan Keuangan Entitas Syari’ah di Indonesia

Oleh: Slamet Haryono

Abstrak

Perkembagan bank syari’ah di dunia terus melaju walaupun terasa pelan namun semakin lama terasa semakin kentara. Di Indonesia, bank syari’ah sempat booming. Artinya, hampir di semua kota muncul BPR-BPR syari’ah meski dengan konsep yang belum tertata dengan baik. Untuk mengetahui pengelolaan (stewardship) bank syari’ah terhadap resources yang dipercayakan pemilik bank (owner) dan penabung diperlukan sarana yang disepakati sebagai dokumentasi untuk mengukur kinerja manajemen bank, baik bank syari’ah dalam skala besar, menengah, ataupun juga kecil. Kaitannya dengan hal ini, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengembangkan standar yang bisa diaplikasikan pada bank syari’ah.

Dalam standar ini secara substansial similar dengan laporan keuangan untuk bank konvensional. Sedangkan yang menjadi ciri khas standar akuntansi perbankan syari’ah adalah bahwa standar ini harus mampu merefleksikan karakteristik perbankan yang sesuai dengan syari’ah Islam. Tulisan ini akan mengelaborasinya lebih lanjut dengan tujuan untuk memberikan gambaran perkembangan pemikiran dan standar akuntansi perbankan syari’ah di Indonesia. Paparan ini akan diawali dengan beberapa pemikiran tentang akuntansi syari’ah sebagai pengantar menelaah standar akuntansi perbankan syari’ah.

A. Pendahuluan

Wacana akuntansi syari’ah termasuk masih infant. Konsep-konsep filosofis akuntansi syari’ah dalam dimensi ekonomi, perdagangan, etika, masyarakat dan agama telah banyak diperbincangkan. Akan tetapi pengembangan yang lebih konkrit masih harus menempuh perjalan jauh untuk melakukan derivasi konsep-konsep tersebut.

1

Beberapa kajian yang telah dilakukan dalam tataran konseptual dan praktik. Dari kajian-kajian tersebut ada yang menawarkan konsep enterprise theory, akuntansi bukan hanya melayani kepentingan shareholder tetapi juga masyarakat. Ikatan

Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan sedang menempuh S2 pada Program Pascasarjana FE UGM

1

Irwan Tri Yuwono, Metafora Zakat dan Shari’ah Enteprise Theory Sebagai Konsep

Dasar dalam Membentuk Akuntansi Syari’ah, (2002).

(2)

Akuntan Indonesia sebagai satu-satunya organisasi yang mempunyai otoritas menyusun standar akuntansi, berusaha merespon kebutuhan akan standar bagi perbankan syari’ah. Beban berat ditanggung oleh IAI karena standar akuntansi perbankan syari’ah tak boleh bertentangan dengan syari’ah atau hukum Islam.

B. Shari’ah Enterprise Theory

Entity theory untuk entitas bisnis komersial mempunyai tujuan agar enttitas bisnis tersebut dengan segala usaha pada keuntungan dan shareholder atau pemilik teori ini terasa kurang sesuai dengan karakteristik bank syari'ah yang mengedepankan prinsip rahmatalil alamin.

Akuntansi syari’ah lebih bercorak sosial dan berorientasi pada kepentingan stakeholders daripada kepentingan wealth distribution to stockholder only.

Akuntansi syari’ah bukan hanya sebatas bentuk stewardship dan akuntabilitas kepada pemilik resources akan tetapi selain itu juga sebagai sarana akuntabilitas dan stewardship kepada stakeholders dan Alloh SWT sebagai biggest owner, yang tidak sopan kalau hanya disebut pemilik terbesar maha pemilik semua yang ada dunia.Teori ini diharapkan mampu sebagi basis pengembangan prinsip dan teknik akuntansi syari’ah yang memang sesuai dengan hukum Islam.

Eksistensi perusahaan tidak bisa lepas dari kontribusi para partisipan (pegawai, pemerintah dan masyarakt lingkungan). Jadi perusahaan pada dasarnya merupakan hasil sinergi dari proses interaksi berbagai pihak baik secara kontak langsung dan tidak langsung, hal ini disebut dengan kontrak sosial ( social contract) perusahaan dan masyarakat.

Untuk bisa diaplikasikan dalam akuntansi syari'ah, enterprise theory masih membutuhkan pembahasan yang mendalam selain belum ada kesepakatan para pakar, tetapi harus diakui pemikiran ini perlu didukung sebagai langkah maju menuju konsep akuntansi syari'ah yang ideal, karena sesuatu yang ideal tak akan bisa diperoleh tanpa pernah dimulai mencari dan mengembangkan.

Teori ini dirasakan beberapa pemikir mempunyai value content terhadap keadalian , kejujuran, amanah dan pertanggung jawaban. Selain itu teori ini bersifat. Humanis, emansipatoris, transedental dan teologikal.

Aksioma yang harus menjadi sumber acuan terbesar atau rambu atau titik

hulu pengembangan akuntansi syari'ah yaitu pertama harus disadari pada

pemahaman bahwa Alloh merupakan Maha Pencipta segala yang ada di

(3)

dunia dan satu-satunya Maha Pemilik dan Maha Kuasa, Maha Tunggal dengan segala kemutlakan-Nya. stakeholder hanyalah wujud dari kekuasaan- Nya. Sehingga penggunaan resources oleh mahluk bukannya tak terbatas sesuai kehendak manusia karena akan dipertanggungjawabkan dihadapan Alloh SWT.

“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan.

Jawablah:”Apakah saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah dinfahakan pada ibu-bapakmu, kerabatmu, anak-anak yatim, orang-otang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. “Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Alloh maha mengetahui (Al Baqoroh: 273).

Ayat diatas mempunyai makna penting bahwa dalam harta yang diliki seseorang terdapat hak orang lain yaitu hak bapak-ibunya, fakir miskin, anak yatim dalam arti fisik dan kasih sayang orang tua dan yatim dalam ekonomi, kerabat dan musafir. Kewajiban yang kaya untuk menyantuni mereka.

Engan demikian dalam pandangan enterprise theory, disribusi kekayaan atau nilai tambah (value added) tidak hanya berlaku bagi partisipan yang terkait langsung dalam perusahaan atau pertisipan yang memberikan kontribusi keuangan dan keahlian kepada operasi perusahaan, seperti shareholder, kreditor, karyawan dan pemerintah, tetapi juga untuk pihak lainnya yang tidak terkait secara langsung dengan operasi perusahaan. Maknanya cakupan akuntansi dalam teori ini tidak tersekat pada circumstances yang mempunyai sifat resiprokal antara pihak yang terkait langsung dan proses yang meningkatkan nilai tambah, tetapi juga pihak lain yang tidak terkait langsung. Pemahaman ini meletakkan premisnya untuk mendistribusikan kekayaan berdasarkan kontribusi para partisipan dan pihak lainnya sesuai sifat islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Pemikiran teori ini dilandasi premis yang mengatakan manusia adalh khalifatullah fil Ardh yang berarti manusia adalh ibarat kran air, membawa misi menciptakan dan mendistribusikan kesejahteraan bagi seluruh imat manusia dan alam. Premis ini mendorong untuk mewujudkan nilai keadilan dan kemanfaatan kepada manusia dan lingkungan alam.

Teori ini mencakup dimensi akuntabilitas vertikal atas resources

yang dipergunakan perusahaan dalam menghasilkan produk untuk dijual

dan diambil manfaat ekonomi bagi pemakainya, yaitu tanggung jawab

(4)

kepada Alloh SWT. Setelah itu dijabarkan dalam bentuk pertanggung jawaban secara horisontal kepada manusia dan alam.

Shari’ah Enterprise theoty menyajikan laporan keuangan yaitu Value added Stateent, laporan ini memberikan informasi mengenai nilai tambah yang berhasil diciptakan perusahaan dan bagaimana perusahaan mendistribusikan kepada pihak-pihak yang mempuyai hak untk menerimanya. Pihak yang mempunyai hak untuk menerima ini diklasifikasi dalam dua kelompok yaitu:

a. Pihak yang terkait langsung dengan usaha atau aktifitas operasi perusahaan (direct stakeholder)

b. Pihak yang tidak terkait langsung dengan aktifitas operasi perusahaan yang terdiri dari masyarakat yang mustahiq dan lingkungan alam.

Pengguna informasi dengan memakai laporan ini bisa melakukan analisis dan evaluasi dalam menetapkan jumlah kewajiban perusahaan terhapa pihak lain misalkan terhadap fakir miskin, yaitu menentukan jumlah zakat yang harus dibayarkan. Disamping itu masyarakat dapat mengetahui jumlah kekayaan darimana asalnya dan kemana digunakannya.

Penggunaan current market value akan lebih tepat daripada harus selalu menggunakan nilai historis atau nilai saat terjadinya (historical cost karena) dalam manyusun laporan keuangan. Niali ini diperoleh dengan cara mencari nilai rata-rata dari suatu set transaksi yang terjadi jika perusahaan membeli atau menjual aktiva sekarang.

2

Mereka juga menekankan bahwa perusahaan dalam melakukan distribusi kekayaan juga harus dengan cara yang dibenarkan secara syari’ah.

Dengan pertimbangan di atas sehingga Value Added Statement disajikan dalam bentuk Cash Flow Statement dan Current Value Based Sheet.

Secara substansial laporan ini tidak berbeda dengan laporan keuangan untuk entitas konvensional lainnya yaitu laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan aliran kas. Hanya saja teori yang dikembangkan mengarahkan entitas menuju ke domain sosial bukan hanya stakeholder semata. Dalam laporan laba rugi untuk entitas syari’ah, laporan ini memberikan informasi yang begitu berapa besar nilai tambah yang diciptakan dan kepada siapa didistribusikan dengan sesuai syari’ah. Istilah niali tambah ini lebih luas dari sekedar makna income dalam akuntansi konvensional.

2

Baydoun and Willet, Islamic Corporate Reports. (ABACUS, 2000).

(5)

Akuntansi syari’ah bersarkan transaksi yang sesuai syari’ah pula.

Transaski yang sesuai syari’ah, mempunyai karakteristik yaitu:

a. Niat bertransaksi adalah untuk kemslahatan bersama, bukan untuk melanggar hukum Alloh SWT.

b. Dalam proses transaksi tidak ada yang didzalimi(fair) artinya proses yang dilakukan tidak ada information asymetri diantara pihak-pihak yang bertransaksi, tidak informasi yang disembunyikan untuk mengambil keuntungan pihaknya dengan memafaatkan ketidak tahuan pihak lainnya.

c. Tidak membahayakan dirinya dan orang lain, masyarakat dan lingkungan alam baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang d. Barang yang menjadi obyek transaksi bukanlah barang atau jasa yang

mengandung keharaman baik kuantitasnya kecil sekalipun.

e. Pihak-pihak yang bertransaksi tidak ada unsur penipuan (gharar) f. Tidak mengandung undur berjudi dalam proses transaksinya.

g. Tidak mengakui adanya time value of money

h. Uang merupakan alat tukar, bukannya diperlakukan sebagi komoditas yang diperdangangkan kepda publik untuk diambil laba dari transaksi perdagangan uang yang dilakukan

i. Tidak diperkenankan adanya dua harga untuk satu barang yang ditransaksikan.

j. Dilarang pula adanya dua transaksi dalam satu akad perdagangan C. Islamic Corporate Reports

Berdasarkan teori yang muncul dari para pemikir islam lalu dikembangkan pula format laporan keuangan untuk entitas syari’ah agar bisa dikembangkan lebih lanjut, format yang telah ada yaitu sebagai berikut:

3

3

R. Willet, Islamic Accounting Theory, (Wollongong: AANZ Annual Conference,

1994).

(6)

Tabel 1

Framework for an Islamic Corporate Report

Agama Islam merupakan culture variable yang berpengaruh informasi akuntansi sehingga harus di disclose dan mewarnai dalam setiap laporan dan proses penyusunan oleh perusahaan dan akan digunakan oleh para partisipan perusahaan dan masyarakat..

Value Added Statement Cash Flow Statement Sources:

Revenues XX

Bought in items XX

Revaluations XX

XX Distributions

Benefeciaries

(eg. Zakat) XX

Government

(eg taxes) XX

Employeees

(eg wages) XX

Owners

(eg Dividends) XX

Charities

(eg gifts) XX

Reinvested funds

Profit retained XX

Revaluations XX

XX

Value added XX

Adjustments:

-Revenues XX -Revaluations XX -Profit/loss on

disposal

fixed assets XX

XX Other sources

- sale of fied assets XX - issue of shares XX

XX Other applications:

-Taxes XX

-Wages XX

-Dividends XX -Charitable

donations XX

XX Change in working capital XX

Current Value balance Sheet

20X1Values 20X2 Values

Original Current Original Current

X X X X

Cash balances Debtors stocks Less: Creditors

Tangible Assets Intangible Assets

Share Capital Reinvested Funds:

Retained Profits

Revaluations

(7)

D. Standar Akuntansi Perbankan Syari’ah di Indonesia

Seiring semakin banyaknya bank syari’ah di Indonesia, baik murni dibentuk sebagai bank syari’ah ataupun juga dual bank yaitu bank konvensional yang membuka divisi syari’ah, seperti BPR-BPR Syari’ah yang tersebar di seluruh indonesia, maka IAI dituntut untuk bisa merespon kebutuhan akan sebuah standar akuntansi yang sesuai dengan karakteristik bank syari’ah.

E. Outline Standar Akuntansi Perbankan Syari’ah

Standar akuntansi perbankan syari’ah di Indonesia secara singkat sebagai berikut:

4

1. Karakteristik Usaha Bank Syariah yaitu:

Melarang adanya riba, tidak mengenal konsep time value of money, uang sebagai alat tukar bukan komoditas, tidak mengenal bunga, tidak membedakan secara tegas sektor riel dan sektor moneter, konsep bagi hasil,

2. Fungsi Bank Syari'ah yaitu sebagai:

- manajer investasi - investor

- penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran - pelaksana kegiatan sosial

3. Pemakai dan kebutuhan Informasi yaitu:

- investor - karyawan - kredior - pemasok - pelanggan - pemerintah - masyarakat

- pemilik dana investasi

- pembayar (zakat, infaq, shodaqoh) - dewan pengawas syari’ah

4. Tujuan Akuntansi Keuangan Bank Syari’ah, yaitu:

4

IAI, Pernyataan Standar Akuntansi Perbankan Syari’ah (exposure draft), 2001

(8)

Mengatur perlakuan akuntansi dalam pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan, secara singkat sebagai berikut:

- menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, sesuai prinsip syari’ah:

kejujuran, kebajikan dan kepatuhan terhadap nilai-nilai bisnis yang islami

- menyediakan informasi keuangan, bagi para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan

- mengamankan aktiva dan kewajiban bank, serta kewajiban pihak lai secara adequate

- meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari’ah dalam semua transaksi dan kegiatan usahanya.

5.Komponen Laporan Keuangan Bank Syari'ah , yaitu:

- neraca

- laporan laba rugi - laporan arus kas

- laporan prubahan ekuitas/modal

- laporan perubahan dan dan investasi terikat

- laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shodaqoh - laporan sumber dan penggunaan dana qordul hasan

- catatan atas laporan keuangan 6. Asumsi Dasar yang dipakai yaitu:

Asumsi dasar sama dengan umum, - menggunakan dasar akrual.

- kecuali dalam: Pengakuan pendapatan (revenue). Untuk pembagian keuntungan memakai dasar penerimaan kas yang benar-benar terjadi (cash basis)

7. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan yaitu:

Sama seperti akuntansi yang berlaku umum, yaitu:

- dapat dipahami oleh pemakai - relevan (materialitas)

- andal (penyajian jujur, substansi mengungguli bentuk, netralitas, pertimbangan sehat, kelengkapan).

- dapat diperbandingkan dengan periode sebelumnya, dan dengan entitas lain dalam satu industri dan periode yang sama

8. Ruang lingkup, diberlakukan untuk:

- Bank umum syari’ah

(9)

- BPR syari’ah

- Kantor cabang syari’ah bank konvensional 9. Transaksi Perbankan Syari’ah yaitu:

- prinsip kerja sama bagihasil terdiri: mudharabah dan musyarakah - prinsip pinjam meminjam yaitu: Qardh

- prinsipsewa terdiri:ijarah dan ijarah muntahadiyah bittamlik

- prinsip jual beli terdiri: murbahah, salam dan salam paralel, istishna dan istishna paralel

- prinsip titipan adalah wadi’ah

- prinsip jual beli valuta asing, terdiri:sharf

- prinsip kegiatan berbasis imbalan, yaitu: wakalah, kafalah dan hiwalah - zakat

10. Akuntansi Mudharabah

Bank sebagai shahibul maal(pemilikdana) yaitu:

- pembiayaan mudharabah saat akad diakui: saat pembayaran kas penyerahan aktiva non kas kepada pengelola dana dan per tahap pembayaran/ penyerahan jika secara bertahap

- pengukuran pembiayaan mudharabah saat akad: jika kas, sejumlah uang yang diberikan bank . Jika aktiva berujud non kas maka selisih nilai wajar dan nilai buku diakui sebagai keuntungan atau kerugian bank, beban akad mudharabah bukan bagian pembiayaan mudharabah kecuali ada kesepakatan sebelumnya.

Pembayaran kembali pembiayaan mudharabah oleh pengelola dana akan mengurangi pembayaran mudharabah. Bila ada dana hilang bukan karena kelalaian mudharib pengakuannya yaitu, jika sebelum dimulainya usaha maka akan mengurang ipembiayaan mudharabah dan diakui sebagai kerugian bank. Jika terjadi setelah dimulainya usaha akan diperhitungkan dalam proses bagi hasil.

- usia pembiayaan melebihi satu periode pelaporan:

• keuntungan diakui saat terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati saat akad diawal.

• Kerugian diakui saat terjadinya kerugian dan mengurangi pembiayaan mudharabah

- kerugian karena kesalahan mudharib diakui sebagi piutang jatuh tempo untuk mudharib

11. Akuntansi Musyarakah

- pembiyaan diakui saat penyerahan uang atau aktiva kepada mitra.

(10)

- Saat awal akad pembiayaan dakui sebesar,kas yang dibayarkan atau nilai wajar aktiva non kas dan selisih nilai wajar dan nilai buku diakui sebagi keuntungan/kerugian bank.

- Biaya akad tidak termasuk dalam pembiayaan.

- Pembagian keuntungan sesuai nisbah kesepakatan, kerugian karena kelalaian mitra ditanggung mitra dengan cara mengurangi modal mitra atau menggantinya

12.Akuntansi Murabahah

- potongan dari suplier akan dkurangkan pada aktiva murabahah

- piutang murabahah meliputi harga perilehan dan keuntungan, pada akhir periode diakui dengan menselisihkan piutang realisasi dan cadangan penyisihan piutang

- keuntungan murabahah/murabahah pesanan diakui: jika usianya melebihi satu periode akuntansi maka diakui secara proporsional selama periode murabahah. Jika usahanya satu periode akuntansi maka diakui saat berakhirnya akad

13. Akuntansi salam dan salam paralel

Piutang diakui saat pembayaran atau pengalihan, salam paralel diakui saat bank menerima modal salam jika berupa kas diakui sebesar nilai yang dibayarkan bila selain kas diakui sebesar nilai wajar. selisih nilai tunai aktiva (persediaan) dengan harga peroleh diakui sebagai keuntungan/kerugian. Kerugian muncul karena barang yang dipesan tidak sesuai dengan akad. Transaksi salam paralel diakui sebagai kewajiban bank saat menerima modal.

14. Akuntansi Istishna dan Istishna Paralel

Bank sebagai penjual, pendapatan diakui sebesar persentase penyelesaian, namun jika sulit ditentukan dengan metode akad selesai.

Keuntungan adalah selisih pendapatan-harga pokok.jika pembeli akhir melunasi sebelum jatuh tempo maka akan mengurangi keuntungan.

Perubahan pesanan mengurangi pendapatan dan menambah biaya.

Bank sebagai pembeli maka jika ada spesifikasi barang yang tidak sesuai, bank menerima dari subkontraktor atau barang tidak diterima pembeli akhir akan dinilai dengan harga terendah nilai wajar dengan harga perolehan selisihnya sebagi kerugian.

15. Akuntansi Ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik

- bank sebagai pemilik obyek sewa, jika penyewa membeli obyek sewa

maka bank mengalokaskan biaya perbaikan selama masa manfaat

(11)

ekonomi obyek dan dibebankan ke obyek sewa. Pendapatan diakui selama masa akad kecuali penjualan secara bertahap maka pendapata akan menurun secara progresif. Perpindahan hak milik saat (penyelesaian seluruh pembayaran, penyewa membeli aktiva, pengeluaran dari aktiva bank), jika tidak dibeli penyewa akan dinilai dengan memilih yang lebih rendah antara nilai wajar dan nilai buku, selisih nilai wajar dengan nilai buku maka diakui sebagai keuntungan/kerugian penjualan. Berkurangnya fungsi obyek sewa sebelum perpindahan hak milik atau bukan karena kelalaian penyewa diakui sebagai kewajiban kepada penyewa dan dicatat sebagai kerugian penurunan nilai.

- Bank sebagai penyewa, pengakuan aktiva sebesar nilai wajar (kas yang dibayarkan) yang akan menambah akun modal, perpindahan hak milik saat (seluruh pembayaran selesai, obyek sewa diterima). Biaya pemeliharaan menjadi beban penyewa dan dialokasikan selama masa akad. Untuk pembelian bertahap, biaya akan meningkat progresif sesuai meningkatnya kepemilikan atas obyek sewa. Pembelian obyek sewa sebesar sisa cicilan. Obyek yang telah dibeli disusut selama masa manfaat ekonomi aktiva.selisih antara kas yang dibayarkan dengan nilai sewa wajar diakui sebagai piutang kepada pemilik aktiva..

- Apabila obyek sewa dijual pemilik kepada bank pencatatannya seperti akuntansi bank sebagai pemilik obyek. Jika aktiva dijual kenasabah disewa kembali oleh bank menggunakan akuntansi bank sebagai penyewa, keuntungan/kerugiannya diakui pada periode terjadinya dan sebagi penyesuai beban selama masa akad.

16. Akuntansi Qardh

- Bank sebagai pemilik uang maka pinjaman akan dinilai sebesar kas yang diserahkan, imbalan akan diakui saat terjadinya sebagai pendapatan.

- Bank sebagai peminjam, imbalan diakui sebagai beban 17. Akuntansi Sharf

Selisih kurs antara kontrak dan harga pasar, dan selisih karena

penjabaran mata uang diakui sebagai keuntungan/kerugian pada saat

terjadinya

(12)

18. Akuntansi Wadi’ah

- Dana wadi’ah diakui sebesar dana yang ditipkan, penerimaan karena pengelolaan dana titipan diakui sebagai pendapatan bank saat terjadinya transaksi

- Penerimaan pada bank syri’ah lain diakui sebagi pendapatan, jika pada bank konvensional diakui sebagai pendapatan dana qordhul hasan saat kas diterima

19. Akuntansi Zakat

- Dasar pengenaan zakat dengan metode: aktiva bersih atau dana yang diinvestasikan bersih (modal disetor + saldo laba- aktiva tetap bersih- investasi tidak untuk diperdagangkan).

- Aktiva yang dikenai pajak adalah kas dan setara kas, piutang, aktiva yang diperdagangkan (persediaan, surat berharga) diukur sebesar nilai realisasi saat sampai nishab, aktiva pembiayaan ( mudharabah, salam, istishna, musyarakah). Caranya (aktiva kena zakat dikurangi – beban saat jatuh tempo- investasi tak terkait – saham minoritas –ekuitas pemerintah – ekuitas hibah – ekuitas badan sosial – ekuitas individu).

- Jika bank tidak wajib membayar pajak, stockholder mewakilkan kepada bank untuk membayarkan maka dibayarkan dengan cara mengambil dari bagian laba pemegang saham tersebut atau diakui sebagai piutang jatuh tempo dari pemegang saham jika laba yang dibagikan tidak cukup.

20. Akuntansi Berbasis Imbalan

Jasa ini terdiri wakalah(pemberian kuasa untuk mewakili seseorang);

Kafalah (penjaminan oleh bank) dan Hiwalah (pengambil alihan hak atas piutang, hutang atau dana dari suatu entitas ke entitas lainnya).

Jika imbalan tidak melebihi satu periode maka diakui saat terjadinya.

F. Penutup

Akuntansi adalah tool yang akan tergantung substansi yang diolah

dan siapa preparer atau personil dan tata nilai yang melingkupinya. Islam

yang merupakan roh lembaga keuangan syari’ah memerlukan tool yang

seiring dengan content dan karakteristik entitas syari’ah. Standar akuntansi

perbankan syari’ah di Indonesia yang saat ini masih mengadopsi akuntansi

konvensional dengan modifikasi yang harus terus berjalan. Adaptasi dan

pengembangan harus ditempuh oleh pemikir dengan tetap harus berjalan

dalam koridor tegas yaitu hukum Islam.

(13)

Daftar Pustaka

Adnan, A, 2002, Integrating Theory and Practice of Shari’ah Accounting, Yogyakarta: FE UGM, 2002.

Baydoun, and Willet, Islamic Corporate Reports, ABACUS, 2000.

Harahap, S, Riset Akuntansi Islam, EKABA, Jakarta: Universitas Trisakti, 2002.

IAI, Pernyataan Standar Akuntansi Pernakan Syari’ah (exposure draft), 2001.

Tri Yuwono, Irwan, Metafora Zakat dan Shari’ah Enteprise Theory Sebagai Konsep Dasar Dalam Membentuk akuntansi Syari’ah, 2002.

Willet, R, Islamic Accounting Theory, Wollongong: AANZ Annual

Conference, 1994.

Referensi

Dokumen terkait

Secara keseluruhan, perubahan output yang terjadi pada SiAMEL melalui penelitian ini adalah bahwa data yang terdapat pada aplikasi SiAMEL dapat diakses oleh mahasiswa

lain terutama orang-orang yang dekat dengannya. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengidentifikasi karakteristik individu para wanita tuna susila yang sedang direhabilitasi

Sebuah dinamika yang baru sebagai tuntunan waktu keefisienan hidup masyarakat saat ini, yang lebih mementingkan kecepatan dan keefisienan dalam waktu mengurus KTP dengan

dari kartu yang telah dipilihnya. Bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Bergembira dalam mencari pasangan kartu. Dimulai dari pengamatan awal sebelum dilakukan

Jenis simulasi yang juga dapat digunakan untuk simulasi ion Ce 3+ dalam air adalah metode QMCF dengan menggunakan HFB SBKJC VDZ ECP pada tingkat teori

Ilustrasi dari adanya informasi yang tidak benar dikalangan remaja terdiri dari pengetahuan tentang fungsi hubungan seksual (mitos yang berkembang adalah hubungan

Pada penelitian ini, VG jenis concave delta winglet dipasang pada sisi sirip dari penukar kalor jenis fin-and-tube yang digunakan dalam proses refrigerasi

(3) Dalam pelaksanaan kegiatan usaha jasa konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pemegang IUJK wajib mentaati peraturan Perundang-undangan yang berlakua. (4) Bangunan