23 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional (correlation research). Menurut Arikunto (2010), penelitian korelasional merupakan penelitian
untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan dalam sebuah variabel dengan variabel lain. Atau dengan kata lain melalui penelitian ini ingin mengetahui hubungan antar variable penelitian yaitu apakah perubahan pada variabel pertama berhubungan dengan variabel kedua.
3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi
Menurut Pramesti (2006), populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi perhatian dalam suatu eksperimen atau penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Grobogan yang mendapat layanan bimbingan pribadi sebanyak 81 siswa.
3.2.2. Sampel
Sampel menurut Pramesti (2006) adalah sebagian objek yang diambil dari populasi dimana karakteristik akan diselidiki dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi yang menjadi perhatian dalam eksperimen atau penelitian.
Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang mendapat layanan bimbingan pribadi.
24 Arikunto (2010) berpendapat, bila subyeknya kurang dari 100 maka diambil semua, jika subyeknya lebih besar maka diambil antara 10-15% atau 20- 25% atau lebih. Pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling yaitu semua siswa yang mendapat layanan bimbingan pribadi yang berjumlah 81 siswa.
3.3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebas diartikan sebagai variabel yang menjadi penyebab dan variabel terikat adalah variabel yang menjadi akibat (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat, Adapun variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas adalah kemanfaatan layanan dalam bidang bimbingan pribadi b. Variable terikat adalah konsep diri
3.4. Definisi Operasional Variabel penelitian
3.4.1. Kemanfaatan Layanan dalam Bidang Bimbingan Pribadi
Kemanfaatan Layanan dalam bidang bimbingan pribadi adalah manfaat yang diberikan oleh layanan bimbingan pribadi kepada individu, agar individu selalu berfikiran positif terhadap dirinya sendiri, dapat hidup sehat/tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas, berprestasi, dan dapat berinteraksi dengan orang lain dan Tuhan dengan baik.
3.4.3. Konsep Diri
Konsep diri adalah cara pandang seorang individu tentang pemahaman yang ada pada dirinya seperti identitas diri, diri pelaku, diri penerima/penilai, diri fisik, diri etika moral, diri pribadi, diri keluarga dan diri sosial yang dipengaruhi
25 oleh pengalaman, kompetensi, aktualisasi diri, dan interaksi sosial di lingkungan siswa tersebut berada.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Nasir ( dalam Ridwan, 2009 ) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan Skala Sikap. Untuk Skala Sikap kemanfaatan layanan bimbingan pribadi mengembangkan teorinya Juntika dan untuk Skala Sikap konsep diri mengembangkan teorinya Fitts. Berikut adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini :
3.5.1. Kemanfaatan Layanan dalam Bidang Bimbingan Pribadi
Dalam penelitian ini Skala pengukuran kemanfaatan layanan dalam bidang bimbingan pribadi yang digunakan oleh penulis menggunakan Skala Sikap dari Juntika (2005) dan referensi dalam penelitian Cherli (2007) untuk membantu penyusunan skala pengukuran.
Skala pengukuran berjumlah 30 item pernyataan, pernyataan berisi empat jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), dan Tidak Sesuai (TS). Item pernyataan berupa item favorabel dengan penskoran 4 untuk jawaban SS, skor 3 untuk jawaban S, skor 2 untuk jawaban KS, dan skor 1 untuk jawaban TS. Adapun item pertanyaan Favorabel berjumlah 20 item pertanyaan yaitu nomor 1, 2, 4, 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 17, 19, 21, 22, 25, 26, 27, 28, 29, 30.
26 Sedangkan item pertanyaan unfavorable berjumlah 10 item soal pernyataan yaitu : 3, 5, 9, 10, 13, 16, 18, 20, 23, 24. Penskorannya 4 untuk jawaban TS, 3 untuk jawaban KS, 2 untuk jawaban S, dan 1 untuk jawaban SS.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Penyusunan Instrumen Penelitian Skala Sikap Kemanfaatan Layanan dalam Bidang Bimbingan Pribadi
No Variabel Aspek Indikator Nomor
Item
Jumlah 1. Kemanfaatan
Layanan Bimbingan Pribadi
a. Manfaat bagi Diri Pribadi
1) Dapat melihat kelebihan dan kelemahan diri
6, 7, 8 3
2) Memahami diri sendiri
1, 3, 21 3
3) Menempatkan diri sesuai dengan kemampuan
4, 15, 18, 22
4
b. Manfaat dalam
Lingkungan Belajar
4) Di sekolah untuk masa depan dan prestasi belajar siswa
2, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 19, 24, 28.
10
c. Manfaat dalam
hubungan dengan Sosial
5) Hubungan dengan Teman
5, 27, 30 3 6) Hubungan dengan
lingkungan sekitar, keluarga dan Tuhan
14, 17, 20, 23, 25, 26, 27
7
Jumlah 30 30
3.5.2. Konsep Diri
Variabel konsep diri siswa akan diukur menggunakan skala sikap dari Fitts (dalam Agustiani) (2006) dengan 40 item pernyataan. Pernyataan berisi empat jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), dan Tidak Sesuai (TS).
Adapun item pertanyaan Favorabel berjumlah 20 item pertanyaan yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 ,10, 12, 15, 16, 17, 20, 22, 27, 35, 37, dan 40.
Dengan penskoran 4 untuk jawaban SS, 3 untuk jawaban S, 2 untuk jawaban KS,
27 dan 1 untuk jawaban TS. Sedangkan item pertanyaan unfavorable berjumlah 20 item soal pernyataan yaitu : 11, 13, 14, 18, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 38, dan 39. Penskorannya 4 untuk jawaban TS, 3 untuk jawaban KS, 2 untuk jawaban S, dan 1 untuk jawaban SS.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Penelitian Skala Sikap Konsep Diri No Variabe
l
Aspek Indikator Nomor
Item
Jumlah 2. Konsep
Diri
a. Identitas Diri (identity Self)
1) Penggambaran
mengenai diri sendiri
11, 21, 31, 36
4 b. Diri Pelaku
(Behavioral Self)
2) Penggambaran terhadap tingkah laku atau cara bertindak
2, 8, 19, 23, 24, 28
6
c. Diri penerima/
penilai (Judging self)
3) Menentukan tindakan yang akan ditampilkan oleh diri seseorang
7, 9, 13, 18, 27, 35
6
d. Diri Fisik (Phisical self)
4) Penggambaran terhadap keadaan fisik, kesehatan, dan penampilan diri.
1, 17, 25, 40
4
e. Diri Etik Moral (Moral Elhical self)
5) Penggambaran terhadap diri dengan melihat nilai moral.
6, 26, 33, 38, 39
5
f. Diri Pribadi (personal self)
6) Persepsi seseorang
tentang keadaan
pribadinya.
4, 14, 15, 20, 29
5
g. Diri keluarga (Family self)
7) Menunjukan perasaan
seseorang dalam
kedudukannya sebagai anggota keluarga.
3, 10, 12, 22, 30, 32
6
h. Diri Sosial (Social Self)
8) Interaksi diri dengan orang lain maupun lingkungan sekitar
5, 16, 34, 37
4
Jumlah 40 40
28 3.6. Uji Coba Intrumen
Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 23 Maret 2013 di kelas XI IS SMA Negeri 1 Grobogan. Penulis menyebarkan Skala Sikap kemanfaatan layanan bimbingan pribadi yang berjumlah 30 pernyataan dan Skala Sikap konsep diri yang berjumlah 40 pernyataan pada 30 siswa.
3.6.1. Perhitungan Validitas
Untuk mengetahui apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukuranya, diperlukan suatu proses pengujian validitas atau validasi. Penulis menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2012) untuk menguji tingkat validitas instrumen. Menurut Azwar (2012) item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien correctec item total correlation
≥ 0,3. Dari 30 item pernyataan pada skala sikap kemanfaatan layanan dalam bidang bimbingan pribadi diuji validitasnya kembali dan item-item tersebut memiliki koefisien terendah 0,302 dan tertinggi 0,672. Item-item tersebut terbukti valid dan dapat digunakan untuk mengukur kemanfaatan bimbingan pribadi.
Adapun sebaran item-item yang valid untuk skala Kemanfaatan Layanan Bimbingan Pribadi dilihat pada tabel berikut :
29 Tabel 3.3
Kisi-Kisi Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Sikap Kemanfaatan Layanan dalam Bidang Bimbingan Pribadi
No Variabel Aspek Indikator Nomor
Item
Jumlah 1. Kemanfaatan
Layanan Bimbingan Pribadi
a. Manfaat bagi Diri Pribadi
1) Dapat melihat kelebihan dan kelemahan diri
6, 7, 8 3
2) Memahami diri sendiri
1, 3, 21 3 3) Menempatkan diri
sesuai dengan kemampuan
4, 15, 18, 22
4
b. Manfaat dalam
Lingkungan Belajar
4) Di sekolah untuk masa depan dan prestasi belajar siswa
2, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 19, 24, 28.
10
c. Manfaat dalam
hubungan dengan Sosial
6) Hubungan dengan Teman
5, 27, 30 3 7) Hubungan dengan
lingkungan sekitar, keluarga dan Tuhan
14, 17, 20, 23, 25, 26, 27
7
Jumlah 30 30
Dari 40 item pernyataan pada skala sikap konsep diri diuji validitasnya kembali dan item-item tersebut memiliki koefisien terendah 0,221 dan tertinggi 0,656. Dari 40 item pernyataan terdapat 9 item pernyataan terbukti tidak valid yaitu nomor 4, 7, 8, 19, 21, 27, 30, 32, 39 karena koefisien correctec item total correlation < 0,3. Adapun sebaran item-item yang valid dan gugur untuk skala Konsep Diri dilihat pada tabel berikut :
30 Tabel 3.4
Kisi-kisi Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Sikap Konsep Diri
No Variabel Aspek Indikator Nomor
Item
Jumlah 2. Konsep
Diri
a. Identitas Diri (identity Self)
1) Penggambaran mengenai diri sendiri
11, 21*, 31, 36
4 b. Diri Pelaku
(Behavioral Self)
2) Penggambaran terhadap tingkah laku atau cara bertindak
2, 8*, 19*, 23, 24, 28
6
c. Diri penerima/
penilai (Judging self)
3) Menentukan tindakan yang akan ditampilkan oleh diri seseorang
7*, 9, 13, 18, 27*, 35
6
d. Diri Fisik (Phisical self)
4) Penggambaran terhadap keadaan fisik, kesehatan, dan penampilan diri.
1, 17, 25, 40
4
e. Diri Etik Moral (Moral Elhical self)
5) Penggambaran terhadap diri dengan melihat nilai moral.
6, 26, 33, 38, 39*
5
f. Diri Pribadi (personal self)
6) Persepsi seseorang tentang keadaan pribadinya.
4*, 14, 15, 20, 29
5
g. Diri keluarga (Family self)
7) Menunjukan perasaan seseorang dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga.
3, 10, 12, 22, 30*, 32*
6
h. Diri Sosial (Social Self)
8) Interaksi diri dengan orang lain maupun lingkungan sekitar
5, 16, 34, 37
4
Jumlah 40 40
Keterangan : (*) untuk item yang gugur
Pernyataan yang tidak valid kemudian dibuang dan skala sikap diuji validitasnya kembali dengan 31 pernyataan. Item-item tersebut memiliki koefisien terendah 0,301 dan tertinggi 0,698, item-item terbukti valid dan dapat digunakan untuk mengukur konsep diri siswa.
31 3.6.2. Perhitungan Reliabilitas
Realibilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliable. (Azwar, 2012)
Untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen kemanfaatan bimbingan pribadi dan konsep diri siswa, penulis menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Azwar (2012) dengan bantuan SPSS 16.0 For Windows dan teknik Alpha Cronbath, dikatakan reliabel jika besar korelasi berada dalam rentang angka dari 0
sampai 1,00. Bila koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran data semakin reliabel.
Berdasarkan uji reliabilitas instrumen tersebut skala sikap kemanfaatan layanan dalam bidang bimbingan pribadi memperoleh hasil α=0,921, dan skala sikap konsep diri memperoleh hasil α=0,902. Dengan hasil tersebut, instrumen dapat digunakan sebagai instrumen penelitian yang dapat dipercaya untuk mengukur kemanfaatan layanan dalam bidang bimbingan pribadi dengan konsep diri siswa.
32 3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan. Sesuai dengan rancangan penelitian yaitu korelasi, maka analis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Rank Spearman karena data berskala ordinal kemudian diolah dengan bantuan program spss 16.0.