1 | B. A. Wikarta & G. C. Pardini, 2017. Pengaruh Pembelajaran Bola Voli Dengan Media Visual Tulip 6 (1) (2017) : 1-7
TULIP
J u r n a l S T K I P B a n t e n http://jurnal.stkipbanten.ac.id/index.php/tulip
PENGARUH PEMBELAJARAN BOLA VOLI DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN SERVIS BAWAH
Bayan Ardana Wiakrta
1dan Gustaman Chandra Pardini
21,2
Sekolah Tinggi Keguruan dna Ilmu Pendidikan [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pembelajaran bola voli dengan media visual terhadap keterampilan servis bawah pada siswa kelas X SMK Insan Aqilah Kota Serang. Metode pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Adapun sample yang digunakan dalam penilitian ini adalah kelas X TSBM dengan jumlah siswa 38 orang. Perolehan hasil beljar siswa sebelum menggunakan media visual yaitu berkisar pada 52.60 meningkat setelah diterapkan media visual dalam pembelajaran bola voli yaitu sebesar 78,40. Dari data tersebut terlihat adanya peningkatan yang signifikan. Selain itu juga terbukti dengan adanya perhitungan uji-t bahwa hasil t-hitung lebih besar dari t-table yaitu (25,612 > 2,045) ) atau dengan membandingkan nilai probabilitas (Sig.) 0.000 ˂ 0.05 yang artinya bahwa H0 ditolak dan hipotesis yang peneliti ajukan diterima. Dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh pembelajaran bola voli dengan media visual terhadap keterampilan servis bawah pada siswa kelas X SMK Insan Aqilah Kota Serang
Kata kunci : Model pembelajaran Scramble, Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam
.
THE EFFECT OF LEARNING VOLLEYS WITH VISUAL MEDIA ON UNDERSTANDING SERVICE SKILLS
ABSTRACT
The purpose of this study is to improve volleyball learning with visual media on under-service skills in class X SMK Insan Aqilah Serang City. The method in this research is using experimental method. The sample used in this study was class X TSBM with 38 students. The acquisition of student learning outcomes before using visual media was around 52.60, increasing after the application of visual media in volleyball learning, which was 78.40. From these data, it can be seen that there is a significant increase. In addition, it is also proven by the existence of the t-test calculation that the t-count result is greater than the t-table (25.612> 2.045)) or by comparing the probability value (Sig.) 0.000 ˂ 0.05, which means that H0 is rejected and the hypothesis that the researcher proposes. received. In other words, there is an effect of volleyball learning with visual media on under-service skills in class X SMK Insan Aqilah Serang City.
Keywords: Scramble learning model, Natural Science learning outcomes
2 | B. A. Wikarta & G. C. Pardini, 2017. Pengaruh Pembelajaran Bola Voli Dengan Media Visual PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu baik secara langsung maupun tidak langsung yang dilaksanakan secara sadar untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses belajar mengajar supaya siswa dapat mengembangkan potensi dirinya mendukung dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan serta dengan kemajuan zaman modern sekarang ini. Salah satu mata pelajaran yang sangat mendukung dalam mewujudkan tujuan pendidikan adalah pendidikan jasmani.
Pendidikan jasmani sangat memiliki peranan penting dalam mencapai pola hidup sehat, apalagi aktivitas jasmani banyak melakukan aktivitas gerak tubuh.
Menurut Rosdiani adalah suatu kegiatan yang bersifat mendidik dengan memanfaatkan kegiatan jasmani.
1Pendidikan jasmani di sekolah sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa dan memberikan gerak yang bervariasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kebugaran tubuh. Menurut Rosdiani menjelaskan bahwa, pendidikan jasmani menekankan aspek pendidikan yang bersifat menyeluruh (kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral), yang merupakan tujuan pendidikan pada umumnya.
2Meskipun penjas menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidaklah tepat untuk mengatakan penjas diselenggarakan semata-mata agar anak- anak bergembira dan bersenang senang.
Bila demikian seolah-olah penjas hanyalah sebagai mata pelajaran “selingan” tidak berbobot dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik. Untuk memperbaiki prestasi belajar siswa maka diperlukan berbagai upaya yang dapat menunjang ketuntasan pencapaian proses dan produk
1 Dini Rosdiani. Dinamika Olahraga dan Pengembangan Nilai. (Bandung : Alfabeta.2012).h.72
2 Dini Rosdiani. Kurikulum Pendidikan Jasmani.
(Bandung : Alfabeta.2015).h.2
pembelajaran penjas. Persiapan materi pokok pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran merupakan kemampuan utama yang harus dimiliki oleh seorang guru agar mampu mengelola strategi atau metode dalam kegiatan pembelajaran secara kreatif dan inovatif.
Mengenai metode Rosdiani menjelaskan bahwa, metode adalah cara menciptakan kondisi untuk merangsang pembelajar melaksanakan kegiatan belajar yang bertujuan untuk memudahkan siswa memahami bahan pengajaran.
3Mengajar bukan tugas yang ringan bagi seorang guru, melainkan tugas yang sangat komplit antara lain sebagai fasilitator dan motivator.
Permainan bola voli adalah salah satu materi yang diajarkan di sekolah dari tingkat sekolah dasar sampai SMK.
Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup banyak penggemarnya dan dari tahun ketahun mengalami perkembangan yang sangat pesat. Permaian bola voli merupakan permainan beregu dan dimainkan oleh dua regu yang saling berhadapan dan masing- masing regu terdiri dari enam orang pemain. Oleh karena itu kekuatan dari tim atau regu sangat didukung oleh kecakapan, keterampilan dari masing-masing individu yang tergabung dalam regu tersebut. Selain itu sifat toleransi antar pemain, saling percaya, kerjasama dan kekompakan dalam bermain merupakan faktor yang menentukan juga dalam kekuatan suatu regu, hal ini dapat tercipta bila mana setiap individu dalam tim tersebut telah menguasai teknik dasar bola voli.
Permainan bola voli dilakukan dengan cara bola voli dipantulkan sebanyak-banyaknya tiga kali. Teknik dasar permainan bola voli meliputi: (1).
Servis, (2). Passing, (3). Umpan/set-up, (4). Smash/spike, (5). Bendungan/block.
Tujuan dari permainan bola voli ini adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga
3 Ibid.h.7
3 | B. A. Wikarta & G. C. Pardini, 2017. Pengaruh Pembelajaran Bola Voli Dengan Media Visual
kali pantulan untuk mengembalikan bola
(di luar perkenaan block).
Berdasarkan hasil observasi peneliti di SMK Insan Aqilah Kota Serang mengenai pembelajaran servis bawah bola voli, peneliti menyimpulkan masih banyak ditemukan siswa yang belum memahami cara melakukan servis bawah dengan benar. Kebanyakan siswa belum mengetahui tekhnik gerakan servis bawah dan melakukan servis bawah dengan cara memukul bola tidak tepat pada bagian pergelanggan tangan sehingga bola tidak sampai melewati net atau bola tidak menentu arahnya. Dalam proses pembelajaran tidak menggunakan media atau alat bantu sehingga siswa tidak termotivasi untuk melakukan gerakan- gerakan sehingga siswa pun menjadi malas untuk mempelajarinya. Masalah tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya sumber daya manusia baik guru maupun siswa dan faktor ketersdiaan sarana dan prasarana.
Berdasarkan dengan uraian permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pembelajaran Bola Voli dengan Media Visual Terhadap Keterampilan Servis Bawah Pada Siswa Kelas X SMK Insan Aqilah Kota Serang”.
Adapaun tujuan penilitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pembelajaran bola voli dengan media visual terhadap keterampilan servis bawah pada siswa kelas X SMK Insan Aqilah Kota Serang
LANDASAN TEORIA. Deskripsi Teori
1. Hakekat Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran sangatlah penting untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik.
Istilah media digunakan juga dalam bidang pengajaran atau pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan atau media pembelajaran.
Ada beberapa konsep atau definisi media pendidikan atau media pembelajaran antara lain:
1) Menurut Djamarah, S.B dan Zain, Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
42) Menurut AECT, mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi.
3) Briggs menjelaskan bahwa, media pada hakikatnya adalah peralatan fisik untuk
membawakan atau
menyempurnakan isi
pembelajaran.
4) Bretz menjelaskan bahwa media adalah sesuatu yang terletak di tengah-tengah, jadi suatu perantara.
5) Gerlach & Ely menjelaskan pula bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat- alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi lisan atau visual.
6) Smaldino, dkk., mengatakan bahwa media adalah suatu alat komunikasi dan sumber informasi.
7) Samsudin bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
58) Menurut Agus Kristiyanto menyatakan bahwa media merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang bertujuan
4 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta : Rineka Cipta.
2015).h.120
5 Samsudin. Media Pembelajaran Pendidikan Jasmani. (Jakarta : Litera. 2014).h.2
4 | B. A. Wikarta & G. C. Pardini, 2017. Pengaruh Pembelajaran Bola Voli Dengan Media Visual
untuk membuat tahu siswa,
media adalah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan.
69) Menurut Gerlach dalam Sanjaya
menjelaskan bahwa, secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
710) Menurut Dirman dan Juarsih menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar.
8Menurut Arsyad berdasarkan uraian batasan tentang media, berikut dikemukakan ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan antara lain:
1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba oleh panca indera.
2) Media pendidikan memiliki pengertian non fisik yang dikenal software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan.
3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik didalam maupun diluar kelas.
6 Agus Kristiyanto. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
(Surakarta: UNS Press.2011).h.126
7 Ades, Sanjaya. Model-model
Pembelajaran.(Jakarta : Bumi Aksara.2011).h.204
8 Dirman dan Cicih Juarsih. Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik dalam Rangka Implementasi Standar Proses Pendidikan Siswa.
(Jakarta : Rineka Cipta.2014).h.96
5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
6) Media pendidikan dapat digunakan secara masal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kecil (misalnya: film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya:
modul, komputer, radio tape/
kaset, video recorder).
7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.
9Hakekat media pembelajaran, sangat penting sehingga harus dijadikan sebagai bagian yang tak terpisahkan (integral) dalam proses pembelajaran dan sangat berpengaruh terhadap perubahan perilaku siswa. Menurut pendapat Winata Putra dalam Juaria- blogspot.com bahwa banyak temuan penelitian yang mengungkapkan keandalan media pembelajaran, diantaranya yang dilakukan oleh British Audio Visual Association, bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang melalui indera menunjukkan komposisi sebagai berikut: 75% melalui indera penglihatan, 13% melalui indera pendengaran, 13% melalui indera sentuhan dan perabaan serta 6%
melalui indera penciuman dan lidah.
Dari hasil temuan ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh melalui indera penglihatan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar dengan tujuan untuk menyampaikan pesan.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
9 Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.2011).h.6
5 | B. A. Wikarta & G. C. Pardini, 2017. Pengaruh Pembelajaran Bola Voli Dengan Media Visual
pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau keterampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
b. Fungsi Media Pembelajaran Menurut Azhar Arsyad fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
10Sedangkan menurut Hamalik dalam Azhar Arsyad, bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa.
Menurut Arif S. Sadiman, dkk., menyebutkan bahwa kegunaan- kegunaan media pembelajaran yaitu:
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3) Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.
4) Memberikan perangsang belajar yang sama.
5) Menyamakan pengalaman.
6) Menimbulkan persepsi yang sama.
111) dan pelajar) dan keefektivan biaya.
12Berdasarkan pendapat di atas penelitian ini telah menentukan alternatif media yang akan digunakan dalam pembelajaran, hal ini karena sudah tersedia dan mungkin dapat dibeli dengan harga
10 Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2011).h.15
11 Arief S Sardiman, dkk. Media pendidikan.
(Jakarta: Rajawali Pers.2011).h.32
12 Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2011).h.71
terjangkau dan menurut peneliti media yang ada memang sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah direncanakan, dan terjangkau harganya. Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Contoh: bila tujuan atau kompetensi siswa bersifat menghafalkan kata- kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Dalam penelitian ini tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktifitas) yaitu servis bawah bola voli maka media yang akan digunakan adalah media visual.
METODELOGI PENILITIAN
Penggunaan metode yang tepat dalam penelitian sangat menentukan kualitas penelitian tersebut. Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk memudahkan penelitian. Menurut Durri Andriani menjelaskan bahwa
“metode atau cara penelitian fokus pada alat apa yang akan digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan”.
13Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Maksum, bahwa
“Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat diantara variabel. Salah satu ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan yang dikenakan kepada subjek atau objek penelitian.
14Selanjutnya Sugiyono, mengemukakan bahwa, “Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
13 Andriani Durri. 2012. Metode Penelitian.
(Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.2012).h.3.4
14 Ali Maksum. Metodologi Penelitian dalam Olahraga. (Surabaya : Unesa University Press.2012).h.265
6 | B. A. Wikarta & G. C. Pardini, 2017. Pengaruh Pembelajaran Bola Voli Dengan Media Visual
terkendalikan”.
15Pada penelitian ini
sampel diberikan tes awal menggunakan tes keterampilan servis bawah. Langkah selanjutnya sampel eksperimen diberikan treatment dengan menggunakan media visual dalam proses pembelajaran servis bawah, setelah itu diberikan tes akhir (posttest).
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan media visual.
HASIL
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan diantaranya :
Terdapat pengaruh pembelajaran bola voli dengan media visual terhadap keterampilan servis bawah pada siswa kelas X SMK Insan Aqilah Kota Serang.
Terbukti dari hasil analisis menggunakan uji t-sampel sejenis diperoleh nilai 𝑡
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔sebesar 25,612, kemudian nilai tersebut dibandingkan dengan nilai nilai 𝑡
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙dengan derajat kebebasan N-1 (30-1) = 29 dengan tarafnyata 5% diperoleh nilai 2.045.
Sehingga setelah dikonsultasikan nilai 𝑡
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔˃ 𝑡
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(25,612 ˃ 2,045), dengan demikian hipotesis yang diajukan terdapat pengaruh pembelajaran bola voli dengan media visual terhadap keterampilan servis bawah pada siswa kelas X SMK Insan Aqilah Kota Serang, diterima kebenarannya.
Ternyata dengan pembelajaran menggunakan media visual dapat meningkatkan aktifitas siswa sehingga mereka lebih sering melakukan percobaan, maka akan berdampak pada keterampilan servis bawah khususnya dapat meningkat.
Dari hasil analisis besarnya pengaruh yang disumbangkan dari pembelajaran menggunakan media sebesar 49,05% dan sisanya 50,95% merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
15 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Bandung: Alfabeta.2014).h.107
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa terbukti bahwa adanya pengaruh antara media visual dengan peningkatan kemampuan servis bawah siswa dalam pembelajaran bola voli di SMK Insan Aqilah Kota Serang.
Semoga dengan adanya penilitian ini bisa membantu untuk guru dalam menanmbahkan media pembelajaran penjasorkes.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Abdul, dkk . (2011). Pengantar Statistik Kependidikan . Ciputat : Haja Mandiri
Arikunto, Suharsimi.(2013).Dasar-
dasarEvaluasiPendidikan Edisi 2.
Jakarta:. Bumi Aksara
Bahri, Saiful. dkk. (2011). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta:
PT Rineka Cipta
Boediono . Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bintang Indonesia Dahar , Ratna Wills. (2012) . Teori-teori
Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga
Dimyati, mujiono. (2012) . Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Faturohman, pupuh dkk. (2012) . Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama.
Hamdani. (2011) . Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pusaka Setia.
Majid, Abdul. (2013) . Strategi Pembelajaran . Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Naedi, Hari. (2009) . Metodologi
Penelitian. Jakarta: Uhamka
7 | B. A. Wikarta & G. C. Pardini, 2017. Pengaruh Pembelajaran Bola Voli Dengan Media Visual