SUARA
Suara bergerak seperti gelombang dengan kecepatan 750 mph (pada
tingkat laut).
Gelombang suara bervariasi dalam tingkatan tekanan suara
(amplitudo) dan dalam frekuensi atau pitch.
Akustika merupakan ilmu fisika yang mempelajari suara. Tekanan suara diukur dalam satuan desibel (dB).
Suara di alam ini merupakan gelombang analog, seperti
SUARA
Jumlah waktu yang diperlukan untuk terjadinya suatu getaran atau gelombang dinamakan perioda (T).
Sedangkan jumlah gelombang yang terjadi setiap detik dinamakan frekuensi (f) dengan satuan m/dt (Hz).
Suara yang dapat diterima telinga manusia berkisar antara 20 Hz sampai dengan 20.000 KHz (1 Hz = 0,001 KHz).
6
MACAM SUARA
Saat ini komputer sudah terintegrasi dengan
perangkat yang dapat membangkitkan sinyal
suara dengan baik.
Ada dua macam suara yang sering digunakan
SUARA (SOUND)
Pengertian Audio Digital
Suara yang kita dengar sehari-hari adalah
gelombang analog.
Gelombang ini berasal dari tekanan udara yang
ada disekeliling kita dengan bantuan gendang
telinga.
Gendang telinga ini bergetar dan getaran ini
Pengertian Audio Digital
Komputer hanya mampu mengenal sinyal dalam
bentuk digital yang merupakan tegangan yang
diterjemahkan dalam angka 0 dan 1 --> bit.
Tegangan ini berkisar mendekati angka 5 volt
bagi angka 1 dan mendekati 0 volt bagi angka 0.
Komputer mampu melihat angka-angka 0 dan 1
menjadi kumpulan bit-bit dan menerjemahkan
menjadi sebuah informasi.
AUDIO DIGITAL
Audio digital merupakan versi digital dari suara
analog. Pengubahan suara analog menjadi suara
digital membutuhkan suatu alat yang disebut :
Analog to Digital Converter (ADC).
ADC akan mengubah amplitudo sebuah
gelombang analog ke dalam waktu interval
(sampel) sehingga menghasilkan representasi
digital dari suara.
12
Berlawanan dengan ADC, Digital to Analog
Converter (DAC) akan
mengubah suara digital ke alat suara analog
(speaker). Audio digital merupakan representasi dari
suara asli (original sound). Dengan kata lain, audio
digital merupakan sampel suara.
Kualitas perekaman digital tergantung
pada
seberapa sering sampel diambil (angka sampling atau
frekuensi dihitung dalam kilo Hertz atau seribu
sampel per detik).
Tiga frekuensi sampling yang paling sering
digunakan dalam multimedia adalah kualitas CD
44.1 kH2,22.05 kHz, dan 11.025 kHz ilengan
ukuran sampel 8 bit dan 16 bit.
Ukuran sampel 8 bit menyediakan 256 unit
deskripsi range dinamis atau amplitudo (level
suara dalam satu waktu).
Peralatan yang harus ada :
Transducer Merupakan peralatan yang
dapat mengubah tekanan udara (yang terdengar oleh telinga) ke dalam tegangan elektrik yang dapat dimengerti oleh perangkat elektronik dan sebaliknya.
Macam-macam transducer :
Mikrofon Speaker
SoundCard Peralatan untuk mengubah gelombang
suara (Sinyal Audio) menjadi data digital dan ketika suara itu dimainkan kembali, soundcard mengubah data digital menjadi sinyal audio yang dikeluarkan oleh speaker.
Istilah-istilah :
Proses pengubahan gelombang suara menjadi data
digital ini dinamakan Analog-to-Digital- Conversion
(ADC)
Proses pengubahan data digital menjadi gelombang
suara dinamakan Digital- to- Analog-Conversion (DAC)
Proses Konversi Analog ke Digital :
Membatasi frekuensi sinyal yang akan diproses dengan
Low Pass Filter
Mencuplik (Sampling) sinyal analog menjadi beberapa
potongan waktu.
Sample tersebut diberi nilai eksak dan nilainya diberikan
dalam bentuk digital.
Catatan :
Proses pengubahan sinyal analog ke digital harus memenuhi sebuah kreteria, yaitu
kriteria Nyquist
“Untuk sampling sebuah sinyal yang memiliki freakuensi X Hertz, maka harus sampling minimal dua kali lebih rapat 2X Hertz” Jika tidak, sinyal tidak dapat dikembalikan ke bentuk semula
Analog input
Lowpass filter
at < R/2 Hz Sample at R Hz
Quantize to N bits Digital Output
Menghitung data digital menjadi
amplitudo-amplitudo analog
Menyambung amplitudo analog menjadi sinyal
analog
Memfilter keluaran dengan Low Pass Filter
sehingga bentuk gelombang keluaran menjadi
lebih mulus.
Proses Konversi Analog ke
Digital :
Proses Konversi Digital ke Analog :
Analog output
Lowpass filter at < R/2 Hz
Sample and Hold
N bit DAC Digital Input
Analog To Digital Conversion (ADC)
Kelebihan Audio Digital :
Kualitas
reproduksi
yang
sempurna,
yaitu
penggandaan sinyal audio secara berulang-ulang
tanpa penurunan kualitas suara.
Hal ini karena sinyal audio direpresentasikan dalam
bentuk data digital 0 dan 1 dan informasi ini
dipertahankan (Jika terjadi perubahan , maka data
akan mengalami kesalahan).
Lain halnya dengan audio analog yang dapat
mengalami perubahan suara disebabkan perbedaan
Istilah Dalam Audio Digital
Jumlah kanal (Channel)
Laju Pencuplikan (Sampling Rate)
Banyaknya Bit dalam satu sample (bit per sample),
dan
Laju Bit (Bit Rate)
Jumlah Kanal (Channel)
Mono, yaitu satu channel
Stereo, yaitu dua channel, kiri dan kanan
Surround, yaitu lima, tujuh bahkan lebih
Laju Pencuplikan (Sampling Rate)
Ketika soundcard mengubah audio menjadi data digital, soundcard akan memecah suara tadi menjadi potongan-potongan sinyal dengan nilai tertentu.
Proses sinyal ini bisa terjadi ribuan kali dalam satu satuan waktu.
Banyaknya potongan dalam satuan waktu ini dinamakan laju
pencuplikan (sampling rate)
Frekuensi sampling dan
kualitas suara yang dihasilkan :
Sampling Rate (KHz) Aplikasi 8 Telpon 11,025 Radio AM 22,025 Mendekati Radio FM
32,075 Lebih baik dari Radio FM 44.1 Audio Compact Disk (CD)
Contoh kasus :
Untuk CD Audio, memiliki sampling rate 44, 1 KHz berarti dicuplik sebanyak 44100 kali tiap detik untuk memastikan kualitas suara hampir sama dengan aslinya.
Frekuensi percakapan manusia 300 Hz sampai 3400 Hz, sehingga rentangnya 3100Hz. Dengan menggunakan syarat Nyquist dimana sampling minimal 2 kali rentang frekuensi tadi, yaitu 2 x 3100 Hz = 6200 Hz, maka 8 KHz sudah mencukupi.
Rentang suara yang dapat didengar manusia 20 Hz sampai 20 KHz, sehingga rentang 19980 Hz, maka sampling minimal 39960 Hz. Berati 44,1 KHz sudah mencukupi.
Banyaknya bit tiap cuplikan :
Sample yang diambil memiliki besaran amplitudo. Besaran amplitudo ini disimpan dalam bit-bit digital.
Banyaknya bit yang dapat dipakai untuk merepresentasikan
besaran amplitudo ini dinamakan bit per sample
Semakin banyak bit yang dipakai untuk merepresentasikan
besaran amplitudo, makin halus amplitudo yang dihasilkan.
Contoh :
Suara 8-bit memiliki 28 kemungkinan amplitudo , yaitu 256
Laju Bit
Satuan bit per detik adalah perkalian jumlah bit per
sample dengan jumlah kanal dan frekuensi sampling
(satuan hertz)
Contoh
Untuk mengetahui bit rate yang dibutuhkan untuk
menyimpan sebuah lagu stereo dengan kualitas CD
(frekuensi 44100 Hz, 16 bit) adalah :
= 16 bits/sample x 2 channels x 44100
samples/s.channels
= 1.411.200 bits/s = 1.411.200 bits/s per 8 bits/byte
= 176.4 kbytes/s ~ 172.3 Kbytes/s
Kasus memori yang dibutuhkan :
Berapa besar memori untuk sebuah lagu berdurasi 5
menit ?.
Dengan laju bit 1.411.200 / 8 = 176400 byte/detik
berarti 5 x 60 x 176400 = 52920000 byte atau
52,92 MB untuk sebuah lagu.
Jika lagunya banyak …?
Cara menghitung ukuran file audio digital adalah sebagai berikut :
Mono : samplingRate * durationOfRecordingInSecond * (bitResolution / 8) * 1
Stereo : samplingRate * durationOfRecordingInSecond * (bitResolution / 8) * 2
Contoh :
1. Sebuah rekaman audio dengan durasi 10 detik pada 22.05 kHz dengan resolusi 8 bit akan mempunyai ukuran file:
22050 *10 * 8 / 8 * 1 = 220.500 byte
2. Sebuah rekaman audio dengan durasi 10 detik pada 44.1 kHz dengan resolusi 16 bit dan stereo menjadi:
44100 * 10 * 16 / 8 * 2 = 1.764.000 byte
Secara umum, audio digital pada aplikasi
multimedia digunakan untuk kondisi:
1.
Yang tidak memiliki kontrol terhadap H/W
pemutaran,
2.
Mempunyai sumber daya komputasi dan
bandwidth untuk membawa file digital, dan
MP3
Asalnya dimulai dari penelitian IIS-FHG (Institute Integrierte
Schaltungen - Fraunhofer Gesellschaft), sebuah lembaga
penelitian terapan di Munich, Jerman.
Dalam kerangka proyek EUREKA EU 147 untuk penelitian
coding audio perceptual.
Penelitian ini dibantu oleh Universitas Erlangen, kemudian menghasilkan algoritma yang dijadikan standar sebagai ISO-MPEG Audio Layer-3 atau MP3.
Format MP3
Header, yaitu berfungsi sebagai pengenal
memiliki ukuran 4 byte.
Data audio itu sendiri.
Header berisi bit ID, bit Layer, bit Frekuensi
Sampling dan bit Mode.
Mengapa MP3 bisa memperkecil Ukuran File Lagu
Hal ini karena beberapa karakteristik dari
MP3 memanfaatkan kelemahan pendengaran
manusia.
Karakteristik MP3 :
Model Psikoakustik, karakteristik pendengaran manusia adalah kurva batas frekuensi 2 KHz sampai 5 KHz, sehingga
suara yang memiliki frekuensi yang di bawah ambang batas atau diatasnya tidak perlu dikodekan. (1)
Auditory Masking Effect, yaitu ketidakmampuan manusia untuk mendengarkan suara pada frekuensi tertentu dengan amplitudo tertentu, dimana pada frekuensi didekatnya
terdapat suara dengan amplitudo yang tinggi. Contoh : kita
dapat mendengar nafas seseorang dalam ruangan sunyi, namun jika dimainkan sebuah lagu dengan piano maka nafas jadi tak
Karakteristik MP3 :
Critical Band atau pita frekuensi kritis, yaitu daerah frekuensi tertentu yang harus diperhatikan lebih teliti lagi, karena pendengaran manusia lebih peka pada frekuensi-frekuensi ini. Dengan demikian frekuensi-frekuensi sensitif seperti frekuensi rendah mendapatan alokasi bit dan alokasi sub-band pada filter lebih banyak daripada frekuensi yang tidak sensistif (frekuensi tinggi). (3)
Joint Stereo. Kadang dua kanal stereo mengirimkan informasi yang sama, sehingga informasi yang sama ini ditempatkan dalam salah satu kanal dan ditambah informasi tertentu. (4)
Karakteristik MP3 :
Huffman Coding
, dengan coding ini bit-bit yang
dipakai pada suara dengan karakteristik sederhana
(dengan sedikit sumber bunyi) dapat dihemat 20 %.
Tahap-tahap sistem coding audio perseptual :
Ukuran file terkompresi sekecil mungkin
Kualitas suara file yang telah terkompresi haruslah
sedekat mungkin dengan file aslinya sebelum
dikompresi.
Tingkat kesulitannya rendah, sehingga mudah
direalisasikan dengan aplikasi secara mudah,
perangkat keras yang murah dengan konsumsi daya
yang rendah.
• Merupakan sistem kompresi Lossy
Tugas - tugas sistem coding audio perseptual :
PCM Audio Input Time To Frequency Mapping Filter Bank Bit/Noise Allocation, Quantizer and coding Bit Stream Formatting Encoding Bitstream Psychoacoustic
MPEG / Audio Encoder
Ancillary Data (Optional)
Encoding Bitstream Bit Stream Unpacking Frequency Sample Reconstruction Frequency to Time Mapping Decoded PCM Audio Ancillary Data (if included)
MPEG / Audio Decoder
Tahap-tahap sistem coding audio perseptual :
Kumpulan filter yang berfungsi memfilter masukan
pada frekuensi tertentu, sesuai dengan critical bank.
Filter yang dipakai adalah gabungan dua filter bank,
yaitu :
Filter Bank PolyPhase
Tahap-tahap sistem coding audio perseptual :
Untuk memodelkan karakteristik pendengaran manusia Menggunakan filter bank terpisah atau penggabungan
antara perhitungan energi dan filter bank utama.
Keluaran model ini adalah nilai batasan masking, jika noise berada dibawah masking theshol, maka kompresi tidak
dapat dibedakan dari sinyal aslinya.
Perceptual Model
Tahap-tahap sistem coding audio perseptual :
Setelah sinyal disampling, maka harus diquantization
dan coding.
Dilakukan oleh power-law quantizer, yang memiliki
sifat mengkodekan amplitudo besar dengan
ketepatan rendah dan dimasukkannya proses noise
shaping
Selanjutnya nilai yang dikuantisasi dikodekan
Tahap-tahap sistem coding audio perseptual :
Setelah sinyal disampling dan dikodekan, bit-bit
tersebut disusun menjadi sebuah bitstream,
yaitu file yang dimainkan oleh MP3 player.
Encoding BitStream
Teknologi selain MP3 :
MPEG-2 ACC atau biasa disebut MP4. Merupakan hasil riset lanjutan MP3.
Kelebihannya kemampuan mendapatkan ukuran file yang lebih
kecil dengan kualita suara yang hampir sama.
Salah satu rahasianya adalah penggunaan MDCT (Modified
Discrete Cosine Transform) secara penuh.
Teknologi selain MP3 :
Format file audio digital terkompresi dengan sifat
open source, bebas paten dan royalti.
Kualitas Vorbis hampir sama dengan MP3 (44.1
-48.0 KHz, 16+ bit, Polyphonic)
Informasi mengenaiVorbis dapat diperoleh di
www.vorbis.org
Vorbis
48
Definisi
Musik Digital adalah reproduksi suara dari
sinyal digital yang telah dirubah keasalnya
menjadi sinyal analog, perekaman suara digital
dengan cara pengkodean angka biner hasil dari
perubahan sinyal suara analog dengan bantuan
frekwensi sampling
Sejarah Perkembangan Musik
Piringan Hitam diputar dengan Gramophone
Kaset diputar dengan tape, walkman
DAT (Digital AudioTape)
CD, VCD, DVD diputar dengan CD player,
discman
50
Keunggulan
•
Format yang beragam dapat disesuaikan dengan
teknologi yang digunakan
•
Kualitas copy yang serupa dengan master
memudahkan
penggandaan
dari
pihak
perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu
•
Proses penjualan dengan pendekatan single
atau satu lagu terbukti jauh lebih efektif dan
efisien ketimbang medium konvensional
52