Lampiran 1
: (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis
(b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti <Rp50 Miliar
(c). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti ≥Rp50 Miliar
(d). Target Jangka Pendek dan Jangka Menegah
Lampiran 2
: Strategi Bisnis dan Kebijakan
Lampiran 3
: (a). Proyeksi Neraca BPR dengan Modal Inti < Rp50 Miliar
(b). Proyeksi Neraca BPR dengan Modal Inti ≥ Rp50 Miliar
Lampiran 4
: (a). Proyeksi Laba Rugi BPR dengan Modal Inti < Rp50 Miliar
(b). Proyeksi Laba Rugi BPR dengan Modal Inti ≥ Rp50 Miliar
Lampiran 5
: (a). Target Rasio-Rasio Keuangan Pokok dan Pos-Pos Tertentu Lainnya BPR dengan Modal Inti < Rp50 Miliar
(b). Target Rasio-Rasio Keuangan Pokok dan Pos-Pos Tertentu Lainnya BPR dengan Modal Inti ≥ Rp50 Miliar
(c). Penjelasan Rasio Keuangan Pokok dan Pos-Pos Tertentu
Lampiran 6
: Rencana Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Lampiran 7
: Rencana Pendanaan Lainnya
Lampiran 8
: (a). Rencana Penyaluran Kredit kepada Pihak Terkait
: (b). Rencana Penempatan Pada Bank Lain
(c). Rencana Penyaluran Kredit Kepada Debitur Inti
(d). Rencana Penyaluran Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi yang Menjadi Prioritas Dalam Pemberian kredit
(e). Rencana Penyaluran Kredit berdasarkan Jenis Penggunaan
(f). Rencana Penyaluran Kredit berdasarkan Jenis Usaha Debitur yang Mencakup Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha menengah
Lampiran 9
: (a). Proyeksi Pemenuhan Rasio KPMM
(b). Rencana Pemenuhan Modal Inti Minimum
(c). Rencana Perubahan Modal
Lampiran 10
: Rencana Pengembangan Organisasi
Lampiran 11
: Rencana Pengembangan Teknologi Informasi
Lampiran 12
: Rencana Pengembangan SDM
Lampiran 13
: Rencana Pemanfaatan Tenaga Kerja Alih Daya
Lampiran 14
: Rencana Pelaksanaan Kegiatan Usaha Baru
Lampiran 15
: Rencana Pengembangan dan/atau Perubahan Jaringan Kantor
Lampiran 16
: Informasi Lainnya
Lampiran 17
: (a). Laporan Realisasi Rencana Bisnis
(b). Laporan Realisasi Rencana Bisnis - Rasio-Rasio Keuangan Pokok dan Pos-Pos Tertentu
(c). Laporan Realisasi Rencana Bisnis - Informasi Lainnya
Lampiran 18
: Laporan Pengawasan Rencana Bisnis
:
:
:
No.
1 Jangka Pendek (periode 1 tahun)
a.
b.
c.
dst.
2 Jangka Menengah (periode 3 tahun)
a.
b.
c.
dst.
3
a.
b.
c.
dst.
Jangka Panjang (periode 5 tahun)*)
*) Hanya disampaikan bila ada perubahan
Lampiran 1 (a)
RINGKASAN EKSEKUTIF
Nama BPR
Alamat
Kota/Kabupaten
Rencana dan Langkah-langkah Strategis
Keterangan
:
:
:
(dalam jutaan rupiah)
Aktual
No.
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
1 Rasio KPMM (%)
2 Rasio Modal Inti terhadap ATMR (%)
3 Rasio Return On Assets (%)
4 Net Interest Margin (%)
5
6
7 Rasio PPAP terhadap Aset Produktif (%)
8 Rasio NPL (%)
a. Gross
b. Netto
9 Cash Ratio (%)
10 Loan to Deposit Ratio (%)
11 Rasio Kredit terhadap Total Aset Produktif (%)
12
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
Penjelasan singkat mengenai indikator keuangan utama
INDIKATOR KEUANGAN PERTAMA
Tahun X
Rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan terhadap
PPAP yang Wajib Dibentuk (%)
Rasio Kredit Produktif (UMKM) terhadap Total Kredit (%)
Kota/Kabupaten
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (%)
Proyeksi
INDIKATOR KEUANGAN UTAMA
BPR dengan Modal Inti < Rp 50 miliar
Lampiran 1. (b)
RINGKASAN EKSEKUTIF
Nama BPR
Alamat
:
:
:
Aktual
No.
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
1 Rasio KPMM (%)
2 Rasio Modal Inti terhadap ATMR (%)
3 Rasio Return On Assets (%)
4 Net Interest Margin (%)
5
6
7 Rasio PPAP terhadap Aset Produktif (%)
8 Rasio NPL (%)
a. Gross
b. Netto
9 Cash Ratio (%)
10 Loan to Deposit Ratio (%)
11 Rasio Kredit terhadap Total Aset Produktif (%)
12
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan X+1 adalah Tahun Kedua Posisi Rencana Bisnis X+2 adalah Tahun Ketiga Posisi Rencana Bisnis
Penjelasan singkat mengenai indikator keuangan utama
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(%)
Rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan terhadap PPAP
yang Wajib Dibentuk (%)
Rasio Kredit Produktif (UMKM) terhadap Total Kredit (%)
Lampiran 1. (c)
RINGKASAN EKSEKUTIF
Nama BPR
Alamat
Kota/Kabupaten
INDIKATOR KEUANGAN UTAMA
Proyeksi
Des X+1
Des X+2
(dalam jutaan rupiah)
BPR dengan Modal Inti > Rp 50 miliar
:
:
:
No.
1
2
Keterangan:
*) Target kegiatan usaha BPR selama 1 (satu) tahun ke depan, antara lain mencakup penurunan tingkat Non Performing Loan (NPL),
peningkatan fungsi intermediasi, dan peningkatan efisiensi.
**) serta penerapan tata kelola dan manajemen risiko BPR yang mengacu pada ketentuan mengenai tata kelola dan manajemen risiko bagi BPR
TARGET JANGKA PENDEK DAN JANGKA MENENGAH
Lampiran 1. (d)
RINGKASAN EKSEKUTIF
Nama BPR
Alamat
Kota/Kabupaten
Jangka Menengah**)
Target Jangka Pendek dan Menengah
Lampiran 2
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
STRATEGI BISNIS DAN KEBIJAKAN
Visi dan Misi BPR
Arah dan Kebijakan BPR
Kebijakan dan Tata Kelola Manajemen Risiko
Analisis Posisi BPR dalam Kelompok Usaha yang Sama berdasarkan
Realisasi Pemberian Kredit kepada Debitur Menurut Jenis Usaha
:
:
:
Aktual
No.
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
Aktiva
1 Kas
2 Sertifikat Bank Indonesia
3 Antarbank Aktiva
a. Pada bank Umum
b. Pada BPR
4 Kredit yang diberikan
a. Pihak terkait
b. Pihak tidak terkait
5 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
-/-6
7
a. Tanah dan gedung
c. Inventaris
d. Akumulasi penyusutan inventaris
-/-8 Aktiva lain-lain
JUMLAH AKTIVA
1 Kewajiban-kewajiban yang segera dapat dibayar
2 Tabungan
a. Pihak terkait
b. Pihak tidak terkait
3 Deposito berjangka
a. Pihak terkait
b. Pihak tidak terkait
4
5 Antarbank passiva
6 Pinjaman yang diterima
7 Pinjaman subordinasi
8 Rupa-rupa passiva
9 Ekuitas
a. Modal dasar
b. Modal yang belum disetor
-/-c. Agio
d. Disagio
-/-e. Modal sumbangan
f. Modal pinjaman
g. Dana setoran modal
h. Cadangan revaluasi aktiva tetap
i. Cadangan umum
j. Cadangan tujuan
k. Laba yang ditahan
l. Saldo Laba (rugi) tahun berjalan
JUMLAH PASSIVA
Keterangan:
X
adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis
X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
Aktiva dalam valuta asing
Aktiva tetap dan inventaris
b. Akumulasi penyusutan gedung
-/-Passiva
Kewajiban kepada Bank Indonesia
POS - POS
Tahun X
PROYEKSI NERACA
BPR dengan Modal Inti < Rp 50 miliar
Lampiran 3. (a)
Nama BPR
Alamat
Kota/Kabupaten
(dalam jutaan rupiah)
Proyeksi
Alasan/
Pertimbangan
:
:
:
Aktual
No.
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
Aktiva
1 Kas
2 Sertifikat Bank Indonesia
3 Antarbank Aktiva
a. Pada bank Umum
b. Pada BPR
4 Kredit yang diberikan
a. Pihak terkait
b. Pihak tidak terkait
5 Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
-/-6
7
a. Tanah dan gedung
c. Inventaris
d. Akumulasi penyusutan inventaris
-/-8 Aktiva lain-lain
JUMLAH AKTIVA
1 Kewajiban-kewajiban yang segera dapat dibayar
2 Tabungan
a. Pihak terkait
b. Pihak tidak terkait
3 Deposito berjangka
a. Pihak terkait
b. Pihak tidak terkait
4
5 Antarbank passiva
6 Pinjaman yang diterima
7 Pinjaman subordinasi
8 Rupa-rupa passiva
9 Ekuitas
a. Modal dasar
b. Modal yang belum disetor
-/-c. Agio
d. Disagio
-/-e. Modal sumbangan
f. Modal pinjaman
g. Dana setoran modal
h. Cadangan revaluasi aktiva tetap
i. Cadangan umum
j. Cadangan tujuan
k. Laba yang ditahan
l. Saldo Laba (rugi) tahun berjalan
JUMLAH PASSIVA
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan X+1 adalah Tahun Kedua Posisi Rencana Bisnis X+2 adalah Tahun Ketiga Posisi Rencana Bisnis
Lampiran 3. (b)
PROYEKSI NERACA
BPR dengan Modal Inti ≥ Rp 50 miliar
Nama BPR
Alamat
Kota/Kabupaten
(dalam jutaan rupiah)
Alasan/
Pertimbangan
POS - POS
Tahun X
Des X+1
Des X+2
Proyeksi
Aktiva dalam valuta asing
Aktiva tetap dan inventaris
b. Akumulasi penyusutan gedung
-/-Passiva
:
:
Kota/Kabupaten
:
(dalam jutaan rupiah)
Aktual
No.
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
PENDAPATAN
1 Pendapatan Operasional
a. Bunga
b. Provisi dan Komisi
c. Lainnya
b. Provisi Kredit
2 Jumlah Pendapatan Operasional
3 Pendapatan Non Operasional
4 Jumlah Pendapatan
BEBAN
5 Beban Operasional
a. Beban Bunga
b. Beban Administrasi dan Umum
c. Beban Personalia
d. Penyisihan Aktiva Produktif
e. Beban Operasional Lainnya
6 Jumlah Beban Operasional
7 Beban Non Operasional
8 Jumlah Beban
9 Laba/Rugi sebelum pajak penghasilan (PPh)
10 Taksiran pajak penghasilan
11 Laba/Rugi tahun berjalan
Keterangan:X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
Lampiran 4.(a)
PROYEKSI LABA RUGI
Nama Rekening
Nama BPR
Alamat
BPR dengan Modal Inti < Rp 50 miliar
Proyeksi
Tahun X
Alasan/
:
:
Kota/Kabupaten
:
(dalam jutaan rupiah)
Aktual
No.
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
PENDAPATAN
1 Pendapatan Operasional
a. Bunga
b. Provisi dan Komisi
c. Lainnya
b. Provisi Kredit
2 Jumlah Pendapatan Operasional
3 Pendapatan Non Operasional
4 Jumlah Pendapatan
BEBAN
5 Beban Operasional
a. Beban Bunga
b. Beban Administrasi dan Umum
c. Beban Personalia
d. Penyisihan Aktiva Produktif
e. Beban Operasional Lainnya
6 Jumlah Beban Operasional
7 Beban Non Operasional
8 Jumlah Beban
9 Laba/Rugi sebelum pajak penghasilan (PPh)
10 Taksiran pajak penghasilan
11 Laba/Rugi tahun berjalan
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan X+1 adalah Tahun Kedua Posisi Rencana Bisnis X+2 adalah Tahun Ketiga Posisi Rencana Bisnis
Lampiran 4.(b)
PROYEKSI LABA RUGI
BPR dengan Modal Inti ≥ Rp 50 miliar
Nama BPR
Alamat
Alasan/
Pertimbangan
Nama Rekening
Tahun X
Proyeksi
Lampiran 5.(a)
Nama BPR :
Alamat :
Kota/Kabupaten :
Aktual
No. RASIO Sep Des
X-1 X-1 Juni X Des X
A. RASIO KEUANGAN POKOK
1 Rasio KPMM/CAR (%) *)
2 Rasio Modal Inti terhadap ATMR (%) **) 3 Rasio Return On Assets (%) *) 4 Net Interest Margin (%) *)
5 Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (%) *)
6 Rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk (%) *)
7 Rasio PPAP terhadap Aset Produktif (%) *) 8 Rasio NPL (%)
a. Gross b. Netto 9 Cash Ratio (%)
10 Loan to Deposit Ratio (%) *)
11 Rasio Kredit terhadap Total Aset Produktif (%) *) 12 Rasio Kredit Produktif (UMKM) terhadap Total Kredit (%) *)
B. RASIO POS-POS TERTENTU LAINNYA
1 Rasio Dana Pendidikan dan Latihan
a. Rasio Dana Pendidikan dan Pelatihan terhadap Total Anggaran SDM (%) *) b. Rasio Realisasi Dana Pendidikan dan Pelatihan terhadap Total Dana Pendidikan dan Pelatihan yang Dianggarkan (%) *)
2 Rasio Agunan yang Diambil Alih terhadap Total Kredit (%)
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
*) Formula dan perhitungan rasio-rasio keuangan berpedoman pada penjelasan rasio pada Lampiran 5c **) Cakupan Dana Pendidikan dan Pelatihan mengacu pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku
Proyeksi Tahun X
Alasan/ Pertimbangan Penetapan Target
TARGET RASIO KEUANGAN POKOK DAN POS-POS TERTENTU LAINNYA
BPR dengan Modal Inti < Rp 50 miliar
Lampiran 5.(b)
Nama BPR :
Alamat :
Kota/Kabupaten :
Aktual
No. RASIO Sep Des Des Des
X-1 X-1 Juni X Des X X+1 X+2
A. RASIO KEUANGAN POKOK
1 Rasio KPMM/CAR (%) *)
2 Rasio Modal Inti terhadap ATMR (%) **) 3 Rasio Return On Assets (%) *) 4 Net Interest Margin (%) *)
5 Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (%) *)
6 Rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk (%) *)
7 Rasio PPAP terhadap Aset Produktif (%) *) 8 Rasio NPL (%)
a. Gross b. Netto 9 Cash Ratio (%) 10 Loan to Deposit Ratio (%) *)
11 Rasio Kredit terhadap Total Aset Produktif (%) *) 12 Rasio Kredit Produktif (UMKM) terhadap Total Kredit (%) *)
B. RASIO POS-POS TERTENTU LAINNYA
1 Rasio Dana Pendidikan dan Latihan
a. Rasio Dana Pendidikan dan Pelatihan terhadap Total Anggaran SDM (%) *) b. Rasio Realisasi Dana Pendidikan dan Pelatihan terhadap Total Dana Pendidikan dan Pelatihan yang Dianggarkan (%) *)
2 Rasio Agunan yang Diambil Alih terhadap Total Kredit (%)
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan X+1 adalah Tahun Kedua Posisi Rencana Bisnis X+2 adalah Tahun Ketiga Posisi Rencana Bisnis
*) Formula dan perhitungan rasio-rasio keuangan berpedoman pada penjelasan rasio pada Lampiran 5c **) Cakupan Dana Pendidikan dan Pelatihan mengacu pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang berlaku
TARGET RASIO KEUANGAN POKOK DAN POS-POS TERTENTU LAINNYA
Alasan/ Pertimbangan Penetapan Target Tahun X
Proyeksi
BPR dengan Modal Inti ≥ Rp 50 miliar
Lampiran 5.c.
Nama BPR :
Alamat :
Kota/Kabupaten :
No. RASIO FORMULA PERHITUNGAN
1 Rasio KPMM/CAR * Modal merupakan penjumlahan modal inti dengan modal pelengkap.
Modal (modal inti+modal pelengkap) * ATMR adalah jumlah aset neraca BPR yang diberikan bobot sesuai dengan kadar risiko yang melekat ATMR (aktiva tertimbang menurut risiko) pada setiap pos aset sesuai ketentuan.
2 Rasio Modal Inti terhadap ATMR * Perhitungan Modal Inti mengacu pada ketentuan Otoritas Modal Inti Jasa Keuangan mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Total ATMR * Total ATMR meliputi ATMR untuk Risiko Kredit dan ATMR untuk Risiko Operasional 3 Rasio Return On Assets * Laba sebelum pajak dan total aset dihitung dari rata-rata 12 bulan terakhir
Laba sebelum Pajak * Total aset meliputi total aset yang tercatat di neraca Total Aset
4 Net Interest Margin * Pendapatan bunga bersih adalah seluruh pendapatan bunga dikurangi seluruh beban bunga
Pendapatan bunga bersih * Aset produktif adalah penyediaan dana BPR untuk memperoleh penghasilan dalam bentuk kredit, Sertifikat Bank Indonesia, dan Rata-rata aset Produktif Penempatan Dana Antar Bank
5 Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional * Perhitungan biaya dan pendapatan operasional dalam 12 bulan terakhir
Biaya Operasional * Biaya operasional merupakan penjumlahan dari biaya bunga, biaya kerugian restrukturisasi kredit, biaya penyisihan penghapusan Pendapatan Operasional aset produktif, biaya pemasaran, biaya penelitian dan pengembangan, biaya administrasi dan umum, dan biaya lainnya
* Pendapatan operasional merupakan penjumlahan antara pendapatan bunga dengan pendapatan lainnya
6 * Aset produktif yang Diklasifikasikan adalah aktiva produktif yang masuk dalam kategori kualitas bukan lancar dengan perhitungan Aset Produktif yang Diklasifikasikan sebagaimana ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai KAP dan PPAP
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif * Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar presentase tertentu dari baki debet 7 * Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar presentase tertentu dari baki debet
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif * Aset produktif adalah penyediaan dana BPR dalam Rupiah untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk Kredit, Sertifikat Aset Produktif
8 * Kredit non lancar (kredit bermasalah) dihitung secara gross (tidak dikurangi PPAP) Kredit non Lancar * Total kredit adalah total kredit yang diberikan yang tercatat dalam neraca
Total Kredit
* Kredit non lancar (kredit bermasalah) dikurangi PPAP
Kredit non Lancar - PPAP * Total kredit adalah total kredit yang diberikan yang tercatat dalam neraca Total Kredit
9 Cash Ratio * Aset likuid meliputi kas, penanaman giro, serta tabungan pada bank lain dikurangi dengan tabungan bank lain pada BPR
Aset Likuid * Hutang lancar adalah kas ditambah dengan giro dan net tagihan antar bank dikurangi dengan kewajiban segera, tabungan, dan deposito Hutang Lancar yang dialami oleh BPR
10 * Kredit yang diterima adalah kredit dengan jangka waktu di atas 3 bulan
Kredit yang diterima * Dana yang diterima adalah seluruh dana yang diterima dengan jangka waktu lebih dari 3 bulan, termasuk tabungan dan deposito Dana yang diterima masyarakat, antar bank pasiva, pinjaman yang diterima, modal inti, dan modal pinjaman
11 * Total kredit adalah total kredit yang diberikan yang tercatat dalam neraca
Total Kredit * Total Aset produktif adalah total penyediaan dana BPR untuk memperoleh penghasilan dalam bentuk kredit, Sertifikat Bank Indonesia, Total Aset Produktif dan Penempatan Dana Antar Bank
*
Kredit Produktif UMKM * Total kredit adalah total kredit yang diberikan yang tercatat dalam neraca Total Kredit
11 * Dana Pendidikan dan Pelatihan adalah dana yang disediakan oleh BPR untuk pengembangan SDM melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan di bidang perbankan antara lain operasional, pemasaran, dan manajemen BPR
Dana Pendidikan dan Pelatihan * Biaya sumber daya manusia adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang terdiri dari:
Total Anggaran SDM a. gaji dan upah beserta tunjangan-tunjangan yang dibayarkan kepada direksi/pengurus harian dan pegawai BPR baik yang berstatus tetap maupun tidak tetap, sebelum dikurangi dengan pajak penghasilan dan potongan-potongan lain; dan
b. honorarium dewan komisaris
* Realisasi dana pendidikan dan pelatihan adalah dana yang direalisasikan oleh BPR untuk pengembangan SDM melalui peningkatan pengetahuan Realisasi Dana Pendidikan dan Pelatihan dan keterampilan di bidang perbankan antara lain operasional, pemasaran, dan manajemen BPR
Total Dana Pendidikan dan Pelatihan yang Dianggarkan
Agunan Yang Diambil Alih * Total Kredit
* Total kredit adalah total kredit yang diberikan yang tercatat dalam neraca
PENJELASAN RASIO KEUANGAN POKOK DAN POS-POS TERTENTU
KETERANGAN RASIO KEUANGAN POKOK
AYDA adalah agunan milik debitur yang diambil alih oleh BPR dalam rangka penyelesaian kredit dan bersifat sementara untuk segera diselesaikan melalui pelelangan, atau diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan, atau berdasarkan surat kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada BPR
12 Kredit UMKM adalah kredit kepada debitur usaha mikro, kecil dan menengah yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro, kecil dan menengah sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM.
Loan to Deposit Ratio Rasio Aset Produktif yang Diklasifikasikan terhadap PPAP yang Wajib Dibentuk
12 Rasio Agunan yang Diambil Alih terhadap Total Kredit
RASIO POS-POS TERTENTU LAINNYA
b. Rasio Realisasi Dana Pendidikan dan Pelatihan terhadap Total Dana Pendidikan dan Pelatihan yang Dianggarkan
Rasio PPAP terhadap Aset Produktif
b. Rasio NPL net a. Rasio NPL gross
Rasio Kredit terhadap Total Aset Produktif
Rasio Kredit Produktif UMKM terhadap Total Kredit
a. Rasio Dana Pendidikan dan Pelatihan terhadap Total Anggaran SDM
RENCANA PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Aktual
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
TABUNGAN
1. Pihak Terkait
2. Pihak Tidak Terkait
TOTAL TABUNGAN •
1)
DEPOSITO
1. 1 bulan
2. 3 bulan
3. 6 bulan
4. ≥ 12 bulan
TOTAL DEPOSITO Ž
2)
TOTAL PENGHIMPUNAN
Penabung Inti *)
Deposan Inti *)
Dana Pihak Ketiga Inti *)
TOTAL PENABUNG INTI *)
TOTAL DEPOSAN INTI *)
TOTAL DANA PIHAK KETIGA INTI *)
% DANA PIHAK KETIGA INTI TERHADAP
DANA PIHAK KETIGA
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis
X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
1) total pada baris ini harus sesuai dengan total Tabungan pada Lampiran 1 - Proyeksi Neraca no.4.a. sisi
Kewajiban dan Ekuitas
2) total pada baris ini harus sesuai dengan total Deposito pada Lampiran 1 - Proyeksi Neraca no.4.b. sisi
Kewajiban dan Ekuitas
* ) Dalam hal pada Laporan Bulanan BPR hanya terdapat data berdasarkan nomor rekening deposan dan data berdasarkan nomor rekening
penabung, BPR dapat menggunakan data 25 rekening deposito terbesar dan data 25 rekening tabungan terbesar untuk menyajikan informasi
mengenai deposan inti dan penabung inti.
KELOMPOK
Lampiran 6
Tahun X
Proyeksi
(dalam jutaan Rp)
Target dan
Strategi
Lampiran 7
RENCANA PENDANAAN LAINNYA *)
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Aktual
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
JUMLAH
Keterangan:
X
adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis
X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
*)
jenis pendanaan lainnya merupakan pendanaan selain dalam bentuk penghimpunan
dana pihak ketiga (tabungan dan deposito), antara lain pinjaman dari bank lain dan
pinjaman lainnya termasuk linkage program.
Jenis Pendanaan Lain *)
Proyeksi
Tahun X
Target dan
Strategi
Lampiran 8 (a)
RENCANA PENYALURAN KREDIT KEPADA PIHAK TERKAIT **)
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Aktual
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
JUMLAH
% Penyediaan Dana Pihak Terkait
terhadap Modal
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan * ) jenis penyediaan dana dikelompokkan menjadi:
a. kredit
b. penyediaan dana lainnya, yang mencakup fasilitas penyediaan dana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit selain kredit **) pihak terkait adalah pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Nama Pihak Terkait
Jenis Penyaluran Kredit *)
Proyeksi
Tahun X
Alasan/
Pertimbangan
(dalam jutaan Rp)
Lampiran 8 (b)
RENCANA PENEMPATAN PADA BANK LAIN
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Aktual
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
1 Giro
2 Tabungan
3 Deposito
4 Sertifikat Deposito
JUMLAH
Keterangan:
X
adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis
X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
Jenis Penempatan pada Bank Lain
Proyeksi
Tahun X
(dalam jutaan Rp)
Alasan/
Pertimbangan
Lampiran 8 (c)
RENCANA PENYALURAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI *)
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Aktual
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
JUMLAH
Keterangan:
X
adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis
X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
* )
1)
rencana penyaluran kredit kepada debitur inti mencakup rencana penyaluran kredit baru kepada
debitur inti existing atau kepada calon debitur yang berpotensi menjadi debitur inti.
2)
apabila dalam ketentuan mengenai Laporan Bulanan BPR, tidak tersedia data per debitur,
per deposan, dan per penabung maka dapat menggunakan data per rekening kredit, per rekening
deposito, dan per rekening tabungan.
Nama Peminjam/Kelompok Peminjam
Proyeksi
Tahun X
Pertimbangan
Alasan/
Lampiran 8 (d)
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Aktual
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
1 Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
2 Perikanan
3 Pertambangan dan Penggalian
4 Industri Pengolahan
5 Listrik, Gas, dan Air
6 Konstruksi
7 Perdagangan Besar dan Eceran
8 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
9 Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi
10 Perantara Keuangan
11 Real Estate
12
Adiministrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
13 Jasa Pendidikan
14 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
15
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan
Perorangan Lainnya
16 Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
17 Kegiatan Usaha yang Belum Jelas Batasannya
18 Bukan Lapangan Usaha-Rumah Tangga
19 Bukan Lapangan Usaha-Lainnya
JUMLAH**)
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis
X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
*)
penjelasan mengenai kategori sektor ekonomi mengacu pada Pedoman Penyusunan Laporan Bulanan BPR
untuk penjelasan klasifikasi kredit berdasarkan sektor ekonomi yang berlaku
**) jumlah pada baris ini harus sama dengan total kredit pada Lampiran 1 - Proyeksi Neraca No.6 sisi Aset
SEKTOR EKONOMI
Proyeksi
Tahun X
Pertimbangan
Alasan/
(dalam jutaan Rp)
RENCANA PENYALURAN KREDIT BERDASARKAN SEKTOR EKONOMI YANG MENJADI PRIORITAS DALAM
Lampiran 8 (e)
RENCANA PENYALURAN KREDIT BERDASARKAN JENIS PENGGUNAAN
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Aktual
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
1 MODAL KERJA
2 INVESTASI
3 KONSUMSI
TOTAL KREDIT*)
Keterangan:
X
adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis
X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
*)
jumlah pada baris ini harus sama dengan total kredit pada Lampiran 1 - proyeksi Neraca No.6 sisi Aset
JENIS PENGGUNAAN
Proyeksi
Tahun X
Pertimbangan
Alasan/
Lampiran 8 (f)
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Aktual
Sep
Des
X-1
X-1
Juni X
Des X
A. USAHA MIKRO
B. USAHA KECIL
C. USAHA MENENGAH
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis
X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan
JENIS PENGGUNAAN
Proyeksi
Tahun X
Pertimbangan
Alasan/
(dalam jutaan Rp)
Nama BPR :
Alamat :
Kota/Kabupaten :
(dalam jutaan Rp) Aktual
Sep Des X-1 Des X+1 Des X+2
X-1 Juni X Des X
I KOMPONEN MODAL
A Modal Inti 1 Modal Inti Utama
a Modal Disetor
b Cadangan Tambahan Modal 1) Agio
2) Dana setoran modal 3) Modal sumbangan 4) Cadangan umum 5) Cadangan tujuan
6) Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) 7) Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) 2 Modal Inti Tambahan*)
3 Faktor Pengurang Modal Inti a perhitungan pajak tangguhan b goodwill
c disagio d
e rugi tahun-tahun lalu f rugi tahun berjalan B Modal Pelengkap
1 Komponen modal yang memenuhi persyaratan tertentu**) 2 Surplus revaluasi aset tetap
3 PPAP umum paling tinggi sebesar 1,25% dari ATMR II TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A + B) III ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) ***) IV RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM = II:III
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan X+1 adalah Tahun Kedua Posisi Rencana Bisnis X+2 adalah Tahun Ketiga Posisi Rencana Bisnis
*) modal inti tambahan merupakan modal pinjaman yang telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan untuk dapat masuk sebagai komponen modal inti tambahan **) komponen modal yang memenuhi persyaratan tertentu merupakan pinjaman subordinasi yang telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan untuk dapat
masuk sebagai komponen modal pelengkap, dengan memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan mengenai KPMM
***) perhitungan ATMR tersebut telah dikurangi dengan selisih lebih PPAP umum yang wajib dihitung dari batasan PPAP umum yang dapat diperhitungkan sebagai modal pelengkap
Lampiran 9 (a)
PROYEKSI PEMENUHAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) BPR
Proyeksi
KOMPONEN MODAL Tahun X
AYDA yang telah melampaui jangka waktu 1 tahun sejak pengambilalihan sebesar nilai yang tercatat pada neraca BPR
Nama BPR :
Alamat :
Kota/Kabupaten :
(dalam jutaan Rp) Aktual
Sep Des X-1 Des X+1 Des X+2
X-1 Juni X Des X
1 Modal Disetor 2 Laba
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan X+1 adalah Tahun Kedua Posisi Rencana Bisnis X+2 adalah Tahun Ketiga Posisi Rencana Bisnis X+3 adalah Tahun Keempat Posisi Rencana Bisnis X+4 adalah Tahun Kelima Posisi Rencana Bisnis
Lampiran 9 (b)
Proyeksi
Tahun X Des X+3 Des X+4
RENCANA PERUBAHAN MODAL
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
(dalam jutaan Rp)
Aktual
Sep
Des X-1
Des X+1
Des X+2
X-1
Juni X
Des X
POSISI MODAL
Pemegang Saham
1
_____________
2
_____________
3
_____________
4
_____________
5
_____________
Total Modal Disetor
Lainnya (seperti modal inti tambahan, modal pelengkap)
Keterangan:
X adalah Tahun Pertama Posisi Rencana Bisnis X-1 adalah Tahun Penyusunan Laporan X+1 adalah Tahun Kedua Posisi Rencana Bisnis X+2 adalah Tahun Ketiga Posisi Rencana Bisnis
Lampiran 9 (c)
Proyeksi
Tahun X
Lampiran 10
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Lampiran 11
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Lampiran 12
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
Nama BPR
:
Alamat
:
Kota/Kabupaten
:
No.
Bidang Tugas
Alasan
Keterangan:
*)
Lampiran 13
LAPORAN RENCANA PEMANFAATAN TENAGA OUTSOURCING
Bidang Tugas dan Alasan
Jumlah
Nama Perusahaan
Penyedia Tenaga
Outsourcing
Jangka
Waktu
1
2
3
Lampiran 14. (a)
Nama BPR :
Alamat :
Kota/Kabupaten :
No.
Bagi BPR Bagi Nasabah
A. 1 2 3 4 dst.. B 1 2 3 4 dst.. Keterangan:
*) hanya untuk produk dan/atau aktivitas baru yang tidak pernah diterbitkan atau dilaksanakan sebelumnya oleh BPR
**) penjelasan/uraian yang lebih terperinci dapat dilampirkan dalam lembaran terpisah.
PRODUK
AKTIVITAS
RENCANA PENERBITAN PRODUK DAN/ATAU PELAKSANAAN KEGIATAN ATAU AKTIVITAS BARU YANG MEMERLUKAN PERSETUJUAN OJK*)
Jenis Kegiatan Usaha baru Deskripsi Umum Kegiatan Usaha baru**) Waktu Pelaksanaan Kegiatan Usaha baru
Tujuan Kegiatan Usaha
baru Keterkaitan Kegiatan Usaha baru dengan strategi bisnis BPR **)
Risiko atas Pelaksanaan Kegiatan
Usaha baru **)
Mitigasi Risiko atas Pelaksanaan Kegiatan