Teori Peluang
Tentang Teori Peluang
Deskripsi Singkat Mata KuliahMahasiswa mampu memahami konsep-konsep kombinatorika dan peluang serta mengaplikasikan dalam kehidupan dan
pembelajaran di sekolah dan bidang ilmu lainnya
Materi Pembelajaran
• Konsep Dasar Peluang
• Fungsi Peluang Diskrit dan Kontinu
• Ekspektasi, Varian, dan Kovarian
Buku
Probabilitas & Statistika untuk Teknik dan
sains
Sebaran Materi Perkuliahan
1. Ruang sampel, kejadian dan titik sampel
2. Peluang suatu kejadian dan aturan penjumlahan, peluang bersyarat dan aturan perkalian
3. Aturan Bayes
4. Pengertian peubah acak dan distribusi peluang diskrit
5. Distribusi peluang kontinu
6. Distribusi empiris
7. Distribusi Peluang Gabungan
8. UTS
9. Rataan Peubah acak
10. Varian
11. Kovarian
12. Rataan dan variansi dari kombinasi linier
13. Rataan dan variansi dari kombinasi linier
14. Teorema Chebyshev
15. Teorema Chebyshev
TATA TERTIB PERKULIAHAN
•
Mengikuti kuliah sesuai jadwal (Selasa, 13.00 – 14.40)
•
Mengisi kontrak perkuliahan (perwakilan kelas)
•
Hadir tepat waktu
•
Memberikan kabar ketika tidak bisa masuk kuliah
•
Mengaktifkan kamera atau memberikan alasan jika berhalangan
•
Mengumpulkan tugas tetap waktu
•
Tidak ada tambahan tugas di akhir semester untuk perbaikan nilai
•
Tidak ada perbaikan UTS dan UAS
PENILAIAN
•
Keaktifan 10%
•
Tugas 20%
•
UTS 30%
•
UAS 40%
Ruang Sampel, Kejadian,
“
Dalam mempelajari statistika, pada
dasarnya perhatian kita ditujukan
pada penyajian dan penafsiran dari
hasil pengamatan yang kita lakukan
Ruang Sampel
Definisi ruang sampel
Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan statistika
disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan lambang S
Sedangkan anggota dari ruang sample disebut dengan titik sampel.
Contoh
Dilakukan percobaan melempar sebuah dadu. Jika yang ingin di selidiki
adalah nomor yang muncul disebelah atas, maka ruang sampel nya adalah
T = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Ditulis dengan “daftar”
Cara ini digunakan untuk
menyebutkan untuk titik sampel yang berhingga
Contoh: pelemparan sebuah dadu, maka ruang sampel nya dpt ditulis T = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Cara menuliskan ruang sampel
Ditulis dengan “pernyatakan atau aturan”
Cara ini digunakan untuk menyebutkan untuk titik sampel yang takhingga
Contoh:
Himpunan kota di dunia yang berpenduduk lebih dari satu juta, maka ruang sampel nya dpt ditulis T = {x | x suatu kota yang berpenduduk lebih dari satu juta}
Contoh lain:
Himpunan semua titik (x,y) dalam batas maupun dalam lingkaran berjari-jari 2, maka ruang sampel nya dpt ditulis T = {(x,y) | x2 + y2≤ 4}
Kejadian
Definisi kejadian
Himpunan bagian dari ruang sampel
Contoh
Terdapat kantong darah di rumah sakit dengan klasifikasi golongan darah A,
B, O, dan AB. Misalkan akan diambil kantong darah A, maka kantong darah
disebut sebagai kejadian. Sedangkan kantong darah yang lainnya
dikatakan sebagai komplemen.
Kejadian
Contoh
T = { buku, pensil, tas, sepatu, seragam, ponsel, tv, radio, tanaman}
Misalkan A = {buku, pensil, tas sepatu} maka
A’ = {seragam, ponsel, tv, radio, tanaman}
Definisi komplemen
Komplemen suatu kejadian A terhadap S adalah himpunan semua unsur A
yang tidak termasuk A. Komplemen dinyatakan dengan lambang A’
KEJADIAN
Sekarang akan dibahas operasi dalam suatuDefinisi
Irisan dua kejadian A dan B, nyatakan dengan lambang A∩B adalah kejadian yang
unsurnya termasuk dalam A dan B
Misalkan ada 2 kejadian A dan B yang berkaitan dari ruang sampel yang sama. Jika kejadian tersebut adalah pelemparan sebuah dadu, misalkan A adalah munculnya bilangan genap dan B adalah munculnya bilangan yang lebih dari 3.
Misalkan A = {2,4,6} dan B = {4, 5, 6}
Maka ada himpunan yang sama yaitu {4,6}. Himpunan tersebut dikatakan irisan A dan B.
Contoh
Misalkan R adalah kejadian seseorang terpilih secara acak pada saat makan malam di suatu warung adalah seorang mahasiswa dan S adalah kejadian bahwa seseorang yang terpilih tinggal di asrama. Kejadian R∩S adalah himpunan mahasiswa makan disuatu warung dan tinggal di asrama
Definisi
Dua kejadian A dan B dikatakan saling lepas (terpisah) jika A∩B = Ø
yaitu jika A dan B tidak memiliki unsur yang sama.
Misalkan P = {a, i, u, e, o} dan Q = {r, s, t} maka P ∩ Q = Ø artinya P dan Q tidak memiliki unsur yang sama sehingga keduanya tidak muncul bersama-sama.
Dalam statistika, kejadian tidak muncul bersama-sama merupakan hal yang biasa. Kejadian ini dikatakan saling lepas (terpisah)
Definisi Gabungan
Gabungan dua kejadian A dan B, nyatakan dengan lambang A∪B adalah
kejadian yang berisi semua unsur yang dimiliki A dan B
Misalkan diberikan himpunan A = {2, 4, 6} dan B = {4, 5, 6} Seringkali kita tertaruj pada Misalkan A = {2,4,6} dan B = {4, 5, 6}
Kita mungkin tertarik pada kejadian A, atau kejadian B, atau kejadian A dan B. Kejadian A dan B disebut sebagai gabungan jika luaran yang dihasilkan adalah unsur dari himpunan bagian {2, 4, 5, 6}.
Contoh
Diagram Venn
Hubungan antara kejadian dan ruang sampel yang saling berkaitan dapat disajikan secara grafis dengan diagram venn
LATIHAN SOAL
Halaman 26
Bagaimana Menghitung
Titik Sampel
Untuk menghitung titik sampel yang sedikit, kita bisa menghitungnya satu per satu.
Namun untuk titik sampel yang banyak, kita dapat mencacah jumlah titik dalam ruang sampel tanpa membuat benar-benar daftar titik tersebut
Teorema 1
Jika operasi dapat dilakukan dengan n
1cara dan jika untuk setiap operasi
tersebut operasi kedua dapat dilakukan dengan n
2cara, maka kedua operasi
tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan n
1n
2cara
Prinsip dasar pencacahan yang sering diacu sebagai kaidah perkalian dinyatakan sebagai berikut:
Contoh
Seorang pengembang dari suatu subdivisi menwarkan kepada calon pembeli rumah sebuah pilihan model eksterior Tudor, plester kasar, colonial, dan tradisional. Di dalam peternakan, dua lantai dan rencana membuat lantai berbeda . Dalam berapa carakah seorang pembeli dapat memesan salah satu dari rumah tersebut?
Teorema 2
Jika operasi dapat dilakukan dengan n
1cara dan jika untuk setiap operasi
tersebut operasi kedua dapat dilakukan dengan n
2cara, dan untuk
masing-masing dari kedua operasi pertama ini operasi ketiga dapat dilakukan dalam
n
3cara, maka urutan dari k operasi dapat dilakukan dalam n
1n
2…. n
kcara
Kaidah perkalian tersebut dapat diperluas sebanyak nk cara yang disebut kaidah perkalian tergeneralisasi.
Contoh
Berapa banyakkah bilangan tiga-digit genap dapat dibentuk dari 1, 2, 5, 6, dan 9 jika masing-masing digit hanya dapat digunakan sekali?
Karena harus genap maka kita punya n1 = 2 untuk satuan. Kita punya n2 = 4 untuk ratusan dan n = 3 untuk puluhan sehingga n n n = (2)(4)(3) = 24 bilangan genap 3
Definisi Permutasi
Penyusunan semua atau sebagian dari suatu himpunan objek
Sering kita tertarik pada suatu ruang sampel yang berisi unsur semua urutan atau susunan yang mungkin dari suatu kelompok benda. Misalkan kita ingin mengetahui jumlah urutan berbeda yang mungkin bagi 6 orang yang duduk mengelilingi meja. Penyusunan berbeda tersebut dinamakan permutasi
Contoh
Ambil 3 huruf abc maka permutasi yang mungkin adalah abc, acb, bac, bca, cab, dan cba artinya ada 6 susunan yang berbeda.
Jika kita menggunakan teorema 2 maka n1= 3 n2 = 2 dan n3 = 1 sehinga n1n2n3 = 6 Atau dapat ditulis dengan (3)(2)(1) = 3! = 6
Teorema 4
Jumlah permutasi n objek berbeda yang diambil r sekaligus adalah
n
P
r=
𝑛−𝑟 !𝑛! Teorema 3Jumlah permutasi n obyek dari n objek adalah n!
Contoh
Berapa banyak carakah cabang dari American Chemical Society menjadwalkan 3 pembicara untuk pertemuan yang berbeda jika mereka hadir pada masing-masing dari 5 Pertemuan yang mungkin?
Teorema 5
Jumlah permutasi n obyek berbeda
yang di susun dalam suatu lingkaran
adalah (n – 1)!
Permutasi yang terjadi dengan menyusun obyek-obyek dalam suatu lingkaran disebut
permutasi siklik. Dua permutasi siklik diangga berbeda jika obyek yang berhubungan
dalam 2 susunan didahului atau diikuti oleh obyekyang berbeda saat kita berjalan searah jarum jam
Contoh
Cara menyusun 4 obyek melingkar yang berbeda
Teorema 6
Jumlah permutasi yang berbeda dari n hal yang terdiri atas n1 adalah jenis pertama, n2 adalah jenis kedua, …., nk adalah jenis ke k, adalah
𝑛!
𝑛1! 𝑛2! … 𝑛𝑘!
Misalkan kita memiliki 3 huruf yang akan di permutasikan (a, b, c) maka hasil permutasi 3 huruf ini adalah abc, acb, bac, bca, cab dan cba.
Selanjutnya jika b dan c diganti dengan x maka didapat axx, axx, xax, xxa, xax dan xxa Sehingga hanya ada 3 permutasi yang berbeda yaitu axx, xax, xxa, artinya jika ada 3 huruf yang akan dipermutasikan dan 2 huruf diantaranya sama maka kita akan memperoleh 3!/2!=3 permutasi yang berbeda
Contoh
Teorema 7
Jumlah kombinasi n obyek yang berbeda yang diambil r sekaligus adalah 𝑛
𝑟 =
𝑛! 𝑟! (𝑛 − 𝑟)!
Dalam berbagai permasalahan kita tertarik pada jumlah cara pemilihan r obyek dari n tanpa memperhatikan urutannya. Pemilihan ini disebut kombinasi.
Contoh
Dari 4 ahli kimia dan 3 fisikawan carilah jumlah panitia yang dapat dibentuk yang terdiri atas 2 ahli kimia dan 1 fisikawan!
Jumlah cara pemilihan 2 ahli kimia dari 4 ahli kimia 4 2 = 4! 2! (4 − 2)! = 4! 2! 2! = 6
Jumlah cara pemilihan 1 ahli fisikawan dari 3 ahli fisikawan 3
= 3! = 3! = 3
Dengan menggunakan kaidah perkalian di teorema 1 dengan n1 = 6 dan n2 = 3 maka dapat dibentuk n1n2= (6)(3) = 18