• Tidak ada hasil yang ditemukan

KULIAH KERJA NYATA UNNES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KULIAH KERJA NYATA UNNES"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KKN BMC UNNES 2020

KULIAH KERJA NYATA UNNES BERSAMA MELAWAN COVID-19

PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING DARI MINYAK JELANTAH SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH

TANGGA

Wirid Dhona¹, Difa Nur Desianasari², Wilda Ayu Salentya Harling³, Tias Anggun Wirantika⁴, Widi Santoso⁵.

Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Abstrak

Kebutuhan manusia terlebih kebutuhan rumah tangga yang juga merupakan kebutuhan sentral atau primer adalah minyak goreng, sebagai bahan pengolah makanan dan penambah cita rasa. Pencemaran akibat adanya limbah rumah tangga dalam hal ini adalah minyak jelantah yang berasal dari rumah tangga ataupun rumah produksi seperti rumah makan atau tempat produksi makanan. Pengelolaan limbah minyak yang tidak sesuai akan membahayakan lingkungan sekitar seperti pencemaran air, bahkan merusak ekosistem yang ada di lingkungan tersebut. masyarakat belum mengetahui potensi ekonomis limbah minyak goreng bekas tersebut. Selain itu, masyarakat juga belum mengetahui metode tepat guna pengolahan limbah minyak goreng sebagai bahan baku sabun cuci piring serta belum memiliki pengetahuan tentang pengendalian pencemaran air dan tanah. Limbah minyak goreng memiliki kandungan asam lemak dan miyak nabati yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk bahan cuci piring. Pengolahan limbah minyak tersebut dapat digunakan untuk memenui permintaan jumlah sabun cuci piring yang semaki meningkat dalam rumah industri atau rumah tangga. Metode pelatihan dipilih dalam edukasi pengolahan limbah miyak goreng tersebut yang dilakukan di lingkungan RT.02/ RW.02 Kelurahan Panjatan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen secara daring. Pelatihan tersebut dilakukan selama 1 bulan, yang kemudian dibagi menjadi 4 tahap dengan tujuan supaya menghemat pengeluaran rumah tangga di masa pandemic Covid-19.

Kata kunci: Sabun cuci piring, minyak jelantah, pemanfaatan limbah. _____________________________________________________________________ Abstract

Human needs, especially household needs, which are also central or primary needs, are cooking oil, as a food processing and flavor enhancer. Pollution due to household waste, in this case is used cooking oil, comes from households or production

(2)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com

houses such as restaurants or food production sites. Unsuitable waste oil management will endanger the surrounding environment such as water pollution, and even damage the ecosystem in the environment. the public does not yet know the economic potential of the used cooking oil waste. In addition, the community also does not know the appropriate method for processing cooking oil waste as a raw material for dishwashing soap and does not have knowledge about controlling water and soil pollution. Cooking oil waste contains high levels of fatty acids and vegetable oil, so it can be used for dishwashing materials. This waste oil treatment can be used to meet the increasing demand for dish soap in industrial homes or households. The training method was chosen in the education of fried oil waste processing which was carried out in the RT.02 / RW.02 Panjatan Village, Karanganyar District, Kebumen Regency online. The training was carried out for 1 month, which was then divided into 4 stages with the aim of saving household expenses during the Covid-19 pandemic.

Keywords : Dish soap, used -cookig oil, waste-utilization.

_____________________________________________________________________

PENDAHULUAN

Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan berdampak pula pada peningkatan permintaan bahan kebutuhan sehari-hari. Salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup penting adalah minyak goreng, sebagai bahan pengolah makanan dan penambah cita rasa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) konsumsi minyak goreng mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Penggunaan minyak goreng sawit diantaranya untuk konsumsi di rumah tangga. Total konsumsi langsung diperoleh dari angka konsumsi langsung per kapita (Susenas) dikalikan

dengan jumlah penduduk. Tahun 2012 – 2017 terjadi peningkatan konsumsi minyak goreng rata-rata sebesar 7,44%,dari 1,83 juta ton menjadi 2,36 juta ton. Selain itu terdapat minyak goreng rata-rata sawit yang tercecer dengan faktor konversi sebesar 1,55% dari total penyediaan. Berdasarkan rincian penggunaan minyak goreng, maka total penggunaan minyak goreng Indonesia mencapai 1,90 juta ton pada tahun 2012 dan terus mengalami peningkatan menjadi 2,45 juta ton pada tahun 2017. Peningkatan konsumsi minyak goreng pada akhirnya akan berdampak terhadap

(3)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com semakin meningkatnya limbah minyak

goreng/minyak jelantah yang dihasilkan. Salah satu pencemar lingkungan adalah limbah minyak jelantah, yang berasal dari rumah tangga ataupun usaha rumah makan. Sampai saat ini belum ada regulasi khusus terkait pembuangan atau pengolahan minyak jelantah. Limbah minyak jelantah tersedia cukup banyak yang merupakan sisa dari pengolahan makanan seperti rumah tangga, restoran, dan industri. Apabila dibuang ke lingkungan limbah minyak jelantah tersebut akan sangat berdampak bagi lingkungan seperti adanya lapisan minyak dalam air, menurunnya konsentrasi okseigen terlarut didalam air, menjadikan pencahayaan matahari kurang maksimal sehingga organisme di dalam air kekurangan cahaya, pada suhu rendah limbah minyak jelantah akan membeku sehingga menyumbat saluran pipa, membuat saluran air pembuangan terganggu (Travis et al, 2008).

Minyak jelantah apabila dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu yang lama akan membahayakan

tubuh karena mengandung asam lemak jenuh yang sangat tinggi sehingga berbahaya bagi tubuh, karena dapat memicu berbagai penyakit penyebab kematian, seperti penyakit jantung koroner, stroke, meningkatnya kadar lipida utamanya kolesterol darah, hipertensi, bahkan dapat memicu terjadinya kanker.

Salah satu potensi limbah minyak goreng adalah kandungan asam lemak dari minyak nabati yang tinggi. Oleh karena itu, limbah minyak jelantah dapat dimanfaatkan menjadi sabun cuci piring yang ramah lingkungan. Sabun cuci piring merupakan salah satu kebutuhan dalam rumah tangga yang berfungsi sebagai penghilang kotoran dan lemak pada peralatan makan dan masak. Konsumsi sabun cuci piring yang terus menerus setiap harinya, menyebabkan kebutuhan pengadaan sabun dengan biaya yang tidak sedikit. Namun sejauh ini, masyarakat belum mengetahui potensi ekonomis limbah minyak goreng bekas tersebut. Selain itu, masyarakat juga belum mengetahui metode tepat

(4)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com guna pengolahan limbah minyak goreng

sebagai bahan baku sabun cuci piring serta belum memiliki pengetahuan tentang pengendalian pencemaran air dan tanah. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah volume limbah minyak goreng yang tinggi, dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bagi limbah minyak goreng dengan jalan mengolah limbah minyak goreng menjadi sabun cuci piring. Pelatihan ketrampilan mengenai pengolahan limbah minyak goreng menjadi sabun cuci piring ramah lingkungan sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di RT 02 RW 02 Kelurahan Panjatan.

METODE PELAKSANAAN

Pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah sebagai upaya pemanfaatan limbah rumah tangga berbasis online melalui Whatsapp group ditujukan bagi warga satu RT 02 RW 02 Kelurahan Panjatan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen yang berjumlah 28 orang.

Pelatihan secara daring dilaksanakan pada bulan Juli 2020 dengan cara membagikan video langkah pembuatan sabun cuci piring hingga cara pemakaiannya kepada warga melalui

Whatsapp group. Metode diskusi dipilih

untuk menyampaikan konsep yang penting untuk dimengerti dan dikuasai oleh peserta pelatihan, yang dikombinasikan dengan video proses pembuatan dan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Setelah metode diskusi warga bisa langsung mempraktikkan pembuatan sabun cuci piring sesuai dengan prosedur yang telah dijelaskan.

1. Faktor Pendukung

a. Tersedia limbah minyak goreng pada tiap rumah warga yang

b. dapat diolah menjadi sabun cuci piring.

c. Dukungan dari pemerintah desa dan warga RT 02 RW 02 Kelurahan Panjatan.

d. Antusiasme ibu – ibu RT 02 RW 02 Kelurahan Panjatan

(5)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com yang terlihat dari banyaknya

respon yang diberikan. 2. Faktor Penghambat

a. Banyak warga yang masih belum mengetahui perkembangan teknologi. b. Terbatasnya bahan soda api

di daerah Kelurahan Panjatan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses kegiatan pelatihan baik dalam bentuk materi, maupun diskusi dilakukan secara daring agar memudahkan warga RT 02 RW 02 Kelurahan Panjatan dalam mengikuti kegiatan pelatihan dari awal hingga akhir. Pelaksanaan pelatihan diusulkan oleh Wirid Dhona, mahasiswi jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan Covid Universitas Negeri Semarang Tahun 2020, yang salah satu programnya adalah pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari minyak jelantah. Pelatihan ini bekerjasama dengan warga desa RT 02 RW 02 Kelurahan Panjatan. Selanjutnya,

kegiatan ini dilakukan oleh Wirid Dhona sebagai penggiat pelatihan ini yang disampaikan daring sehingga semua proses pelatihan dilakukan secara daring dirumah masing masing warga.

Kemudian video langkah pembuatan sabun cuci piring dapat diunduh pada link berikut ini :

https://www.youtube.com/watch?v=66Qh mAubh1U

Pelaksanaan pelatihan ini, dilaksanakan pada bula Juli, dengan rincian pelaksanaan yakni pertama pemberian materi, pelaksanaan kedua yaitu menunggu hasil sabun cuci piring dan proses uji coba, ketiga yaitu monitoring tindak lanjut warga terhadap

(6)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com pembuatan sabun dan kendala yang

dihadapi oleh warga, sehingga menjadi perbaikan pada pelaksanaan selanjutnya. Keempat, diharapkan warga rutin untuk memanfaatkan limbah minyak goreng ini sebagai sabun cuci piring, sehingga dapat mengurangi kebutuhan rumah tangga di era pandemi ini.

Jumlah peserta pelatihan sebanyak 28 orang dan antusiasme warga terhadap pelatihan ini bervariasi, beberapa peserta aktif menanggapi, dan ada pula warga yang melakukan tindak lanjut mengolah limbah minyak goreng menjadi sabun cuci piring. Sebagian warga juga memberi saran terhadap pembuatan sabun cuci piring ini, seperti sabun perlu diberi warna agar menarik. Selanjutnya, ada beberapa warga yang ingin mempraktikan secara langsung pembuatan sabun cuci piring dari limbah minyak goreng ini. Ada pula warga yang ingin membuat kerjasama dengan memberikan pendanaan untuk melanjutkan pelatihan ini secara langsung bagi warga lingkungan RT 02 RW 02 Kelurahan Panjatan.

Program pemanfaatan limbah minyak jelantah ini dijadikan sebagai rencana program jangka 5 tahun kedepan pada PKK di Kelurahan Panjatan. Harapannya, sabun cuci piring ini terus dikembangkan untuk dijadikan produk lokal milik UMKM Kelurahan Panjatan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen.

SIMPULAN

Dari berbagai hal yang telah dilakukan oleh beberapa orang dapat kita simpulkan:

1. Pemanfaatan limbah minyak jelantah, yang berasal dari rumah tangga ataupun usaha rumah makan untuk meningkatkan nilai tambah bagi limbah minyak goreng dengan jalan mengolah limbah minyak goreng menjadi sabun cuci piring.

2. Pemanfaatan limbah minyak jelantah ini dapat dijadikan sebagai upaya peningkatan UMKM desa atau masyarakat sekitar.

3. Meningkatkan keterampilan masyarakat dan kepedulian terhadap lingkungan

(7)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com karena potensi limbah minyak goreng

yang memiliki kandungan asam lemak dari minyak nabati yang tinggi sehingga menjadikan limbah minyak jelantah dapat dimanfaatkan menjadi sabun cuci piring yang ramah lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, E. (2018). Studi Potensi Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah Minyak Jelantah di Kota BAnda Aceh. Universitas Islam

Negeri Ar Raniry.

Ratna Dewi Kusumaningtyas, N. Q. (2018). Penerapan Teknologi Pengolahan Limbah Minyak Goreng Bekas Menjadi Sabun Cuci Piring untuk Pengendalian

Pencearan dan Pemberdayaan Masyarakat. ABDIMAS.

Rini Septiowati, R. O. (2019, Desember). PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH MENJADI SABUN CUCI PADA BANK SAMPAH DI KELURAHAN BAMBU APUS PAMULANG. ABDIMISI.

Rizka Amalia, V. P. (2018). Produksi Sabun Cuci Piring Sebagai Upaya Peningkatan Efektivitas dn Peluang Wirausaha. METANA.

Syahrida Dian Ardhany, L. (2018). Tingkat Pengetahuan Pedagang WArung Tenda di Jalan Yos Sudarso Palangkaraya tentang Bahaya Penggunaan Minyak Jelantah Bagi Kesehatan. Jurnal

(8)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com

Budidaya Sayuran Dengan Metode Hidroponik

TriaYuliana1, Melinia Nur Fitriana2, Putri Herdiantary Pratiwi3,

Muhammad Badarudin4, Fajar Farid Fatomi5

Psikologi, Universitas Negeri Semarang1, Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Negeri Semarang2, Teknik Sipil, Universitas Negeri Semarang3, PJKR (PGPJSD), Universitas

Negeri Semarang4, Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang5

Email : triayuliana@students.unnes.ac.id

Dosen Pembimbing : Yanesti Nuravianda Lestari,S.Gz., M.Gizi

Abstract

With the COVID-19 pandemic, all community activities must be limited. This restriction ultimately had an impact on their work. During this pandemic, the number of unemployed is increasing day by day. So that people need to find alternative income-generating activities. One of them is farming, but many of them are hindered by the unavailability of land to grow crops. This problem can be overcome by planting activities using hydroponics. With this in mind, our group KKN Bersama Melawan COVID-19 Unnes 2020 take a solution to this problem by providing hydroponic plant cultivation training to the community. It is hoped that the training provided can educate the public to remain productive and earning during this pandemic. There are two methods used in this training. The first is online through social media owned by students implementing KKN. And secondly, face-to-face according to existing health protocols and a maximum of 5 participants. Preparation for the implementation of the work program is carried out in coordination with the Head of the RT. The program implementation has a target namely the local village community.

(9)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com

Keywords : pandemic COVID-19, KKN Bersama Melawan COVID-19 Unnes 2020, training, hydroponic.

Abstrak

Dengan adanya pandemi COVID-19 ini segala aktifitas masyarakat harus dibatasi. Pembatasan ini akhirnya berdampak pada pekerjaan mereka. Dimasa pandemi ini, jumlah pengangguran semakin bertambah dari hari ke hari. Sehingga masyarakat perlu ntuk mencari alternatif kegiatan yang berpenghasilan. Salah satunya bercocok tanam, namun banyak sekali diantara mereka yang terhalang oleh ketidaktersediaannya lahan untuk bercocok tanam. Permasalahan ini dapat disiasati dengan melakukan kegiatan bercocok tanam menggunakan hidroponik. Dengan landasan berpikir tersebut, kelompok KKN Bersama Melawan COVID-19 Unnes 2020 kami mengambil jalan keluar untuk masalah ini dengan memberikan pelatihan budidaya tanaman hidroponik kepada masyarakat. Diharapkan dengan adanya pelatihan yang diberikan dapat mengedukasi masyarakat untuk tetap produktif dan berpenghasilan di masa pandemi ini. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini ada dua. Yang pertama secara daring melalui media sosial yang dimiliki mahasiswa pelaksana KKN. Dan yang kedua secara tatap muka sesuia protokol kesehatan yang ada dan maksimal peserta 5 orang. Persiapan pelaksanaan program kerja dilakukan dengan koordinasi bersama Ketua RT. Pelaksanaan program memiliki target yaitu masyarakat desa setempat.

Kata Kunci : pandemi COVID-19, KKN Bersama Melawan COVID-19 Unnes 2020, pelatihan, hidroponik.

(10)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com

Pendahuluan

(11)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com Pandemi COVID-19 saat ini sedang

menyerang dunia. Tak terkecuali Indonesia. COVID-19 memiliki sifat penularan yang sangat cepat sehingga segala aktivitas di luar rumah untuk saat ini sangat dibatasi. Hal ini menyebabkan berbagai permasalahan salah satunya dari segi ekonomi. Sebagain besar masyarakat sangat terdampak dari segi ekonomi akibat pandemi ini. Banyak sekali diantara mereka yang akhirnya menjadi pengangguran karena terkena PHK dari tempatnya bekerja. Maka dari itu, masyarakat perlu menyiasati keadaan ini agar tetap dapat produktif dan berpenghasilan. Salah satu alternatif kegiatan yang dapat dilkukan masyarakat yaitu bercocok tanam. Namun, terkadang keinginan untuk bercocok tanam terhalang oleh ketersediaan ladang yang ada terutama di kota besar dengan lingkungan padat penduduk. Hal tersebut dapat disiasati dengan melakukan budidaya tanaman menggunakan hidroponik.

Hidroponik adalah salah satu media tanam yang dalam penanamannya tidak lagi menggunakan tanah. Media hidroponik dapat diganti dengan air, gel, serbuk kelapa, pasir dan lain-lain. Teknik hidroponik tidak di kembangkan dalam skala yang besar tetapi

dengan skala yang kecil. Tanaman hidroponik ini berguna untuk mengganti tanah yang tersedia di daerah tersebut dengan media tanam lain. Tanaman hidroponik apabila di jual harganya di atas rata-rata harga umumnya. Media hidroponik sangat mudah dikembangkan sebagai suatu hobi. Dalam pertanian hidroponik banyak di tekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi dan kesuburan pada tanamannya.

Penanaman hidroponik yang di lakukan tanpa menggunakan tanah masih asing dalam kalangan masyarakat. Penanaman secara hidroponik terhambat karena banyak yang meragukan tentang hasil dari tanaman hidroponik. Menanam secara hidroponik biasanya memang cocok untuk di tanam pada tanaman budidaya. Dalam penggunaan media tanam hidroponik, media tanam yang di gunakan juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman. Bahan-bahan sebagai media tumbuh juga akan mempengaruhi sifat lingkungan media tanam yang ada. Budidaya dengan tanaman hidroponik ini juga di lakukan pada lahan-lahan yang sempit. Yang biasanya di gunakan sebagai tanaman hidroponik adalah semacam tanaman holtikultura, tetapi biasanya yang di

(12)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com tanam adalah tanaman semusim. Sebenarnya

semua jenis tanaman juga bisa di budidayakan dengan menggunakan cara hidroponik.

Pada tanaman hidroponik juga dapat memberikan kesan design interior yang bagus dan menarik untuk di gunakan sebagai hiasan di rumah. Banyak sebagian orang tidak mengetahui tentang apa itu hidroponik, dan bagaimana cara menanamnya. Dalam sistem penanaman hidroponik nutrisi pada pupuk hidroponik harus mengandung unsure 2 makro dan unsure mikro yang banyak di butuhkan oleh tanaman. dalam menanam hidroponik juga ada aspek-aspek yang perlu di perhatikan untuk menunjang tanaman hidroponik seperti air, media tanam, unsure hara dan oksigen. penanaman secara hidroponik ini juga sangat ramah lingkungan, tidak menggunakan pestisida yang dapat merusak tanah dan tidak menimbulkan banyak polusi. Biaya dalam penggunaan media tanam ini memang sangat mahal, tetapi juga sebanding dengan hasil yang diperoleh.

Metode

Kegiatan ini dilakukan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang

dilaksanakan pada periode bulan Juli- Agustus 2020 di desa-desa di kabupaten Kebumen. Kegiatan dan program- program kerja pelatihan budidaya sayuran dan buah lebih banyak dilakukan secara daring daripada terjun langsung. Meskipun demikian, beberapa mahasiswa juga melakukan pelatihan budidaya tanaman secara terjun langsung dengan mengumpulkan dan membuat kelompok kecil maksimal 5 orang dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Persiapan pelaksanaan program kerja dilakukan dengan koordinasi bersama Ketua RT. Pelaksanaan program memiliki target yaitu masyarakat desa setempat.

Program Edukasi mengenai pelatihan budidayaa sayuran dan buah ini dilakukan selama Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program kerja ini sebagai upaya sebagai pelatihan di wilayah setempat. Terdapat beberapa program kerja pelatihan budidaya sayuran dan buah yang dilaksanakan yaitu:

1. Pelatihan Budidaya Sayuran Kangkung Secara Hidroponik

Untuk tanaman tertentu teknik hidroponik lebih ekonomis dan

(13)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com menguntungkan daripada tanaman yang

ditanam di tanah. Dengan menggunakan hidroponik, kita dapat memperoleh hasil yang lebih banyak dalam yang lebih sedikit daripada pertanian tradisional.

Hidroponik keluarga merupakan teknik yang tidak memerlukan waktu penuh. Meskipun harus memperhatikan perawatan tanaman, dalam hal bahwa tanaman terhidrasi penuh, pemberian nutrisi yang tepat, dan memantau perkembangan tanaman. Merawat tanaman merupakan tugas yang mudah dan menghibur. Dalam menanam tanaman hidroponik dapat panen dalam waktu beberapa minggu dan dapat dilakukan di ruang kecil di rumah.

Sayuran yang dipilih adalah kangkung karena sayuran kangkung sangat terkenal di Indonesia dan banyak yang menyukainya. Menanam kangkung juga sangat mudah dan dapat ditanam secara hidroponik. Benih yang sudah dipilih bisa langsung ditanam di dalam media hidroponik. Panen dapat dilakukan setelah umur tanaman kangkung berusia 4 – 6 minggu.

Media hidroponik yang digunakan adalah cocopeat atau sabut kelapa yang sudah menjadi serbuk halus menyerupai serbuk

kayu hasil gergaji. Cocopeat juga mampu menyerap air dengan penyerapan yang cukup tinggi, dengan kadar keasamannya yang cukup stabil yaitu 5,0-6,8.

Dalam pelaksanaan program kerja ini dilakukan pembagian informasi dalam bentuk video yang akan dipublikasikan melalui media sosial yaitu Group Whatsapp pemuda desa Candi, kemudian video juga diunggah ke media sosial instagram dengan sasaran yang dituju adalah warga sekitar dan golongan remaja yang cenderung aktif di media sosial. Sasaran utama dari kegiatan pelatihan budidaya sayur kangkung adalah anak muda karena kesadaran masyarakat terutama anak muda akan pentingnya budidaya tanaman dengan media hidroponik yang lebih ekonomis dan menguntungkan daripada tanaman yang ditanam di tanah.

(14)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com

Gambar 2. Tanaman kangkung yang sudah berusia sekitar 2 minggu

2. Pelatihan Budidaya Sayuran Pokcoy Secara Hidroponik dengan System Wick Box Buah

Beberapa jenis tanaman yang dapat ditanam dengan metode hidroponik, yaitu:

a. Sayur

Kangkung, selada, sawi, caisim, kailan, kubis, seledri, bayam

b. Buah

Cabai, tomat, bawang merah, melon, semangka, strawberry

c. Bunga

Mawar, aster, tulip, morning glory, dahlia

Pada pelatihan budidaya sayuran ini menggunakan biji pokcoy sebagai tanamannya. Media hidroponik yang digunakan adalah rocwoll dengan system wick box buah. Cara pembuatannya pun cukup mudah, yaitu:

a. Siapkan baskom yang telah diisi air, sterofoam yang sudah dilubangi,

netpot, rockwoll yang telah dipotong dadu kecil - kecil, kain flanel dengan ukuran ± 10cm x 3cm , dan biji pokcoy

Gambar 3. Alat dan Bahan

b. Letakkan sterofoam ke atas baskom yang telah diisi air

c. Ambil netpot yang sudah disiapkan, kemudian kaitkan kain flanel di bagian bawah netpot. Hal ini bertujuan supaya air dalam baskom meresap ke dalam kain flanel agar biji pokcoy yang ditanam tetap terkena air

d. Masukkan rockwoll yang sudah dipotong dadu kecil – kecil ke dalam netpot

e. Masukkan netpot ke dalam sterofoam yang sudah dilubangi f. Masukkan ± 3 biji pokcoy pada

masing – masing netpot

g. Hidroponik dengan System Wick Box Buah telah selesai. Letakkan

(15)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com tanaman di daerah yang tidak

terkena sinar matahari langsung.

Gambar 2. Perkembangan sayuran pokcoy

Dalam pelaksanaan program kerja ini dilakukan pembagian informasi dalam bentuk video yang akan dipublikasikan melalui media sosial yaitu Group Whatsapp, kemudian video juga diunggah ke media sosial instagram dengan sasaran yang dituju adalah warga sekitar dan golongan remaja yang cenderung aktif di media sosial. Sasaran utama dari kegiatan pelatihan budidaya sayuran pokcoy adalah anak muda karena kesadaran masyarakat terutama anak muda akan pentingnya budidaya tanaman dengan media hidroponik yang lebih

ekonomis dan menguntungkan daripada tanaman yang ditanam di tanah.

Keuntungan Hidroponik

a. Tidak mudah terkena hama

b. Mudah mengganti tanaman jika ada yang mati

c. Tanaman tumbuh lebih cepat d. Tidak memakan tempat yang luas

Kekurangan Hidroponik

a. Ketersediaan air harus konstan b. Dalam skala yang besar

membutuhkan biaya yang tinggi c. Butuh perawatan intensif terhadap

peralatan

PENUTUP A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa ditengan pandemic COVID-19 seperti ini masih bisa bercocok tanam terutama dalam metode tanaman hidroponik. Tanaman hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan air, gel, serbuk kelapa, pasir, dan lain-lain. Ada beberapa jenis tanaman yang biasa di tanam dengan system hidroponik antara lain jenis tanaman holtikultural, sayuran, buah, dan

(16)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com tanaman hias yang memiliki manfaat dan

berbagai macam kelebihan.

B. Saran

Pembaca diharapkan untuk dapat mengembangkan teknik bertanam hidroponik secara maksimal. Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi pangan

terutama jenis-jenis tanaman holtikultural, sayuran, dan buah yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

Daftar Pustaka

Susilawati. 2019. DASAR-DASAR BERTANAM SECARA HIDROPONIK. Palembang .UPT. Penerbit dan Percetakan

(17)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com

PELATIHAN “BUDIKDAMBER” BUDIDAYA IKAN DAN SAYURAN DALAM EMBER UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT DI DESA MADURESO PADA MASA PANDEMI COVID-19 Defani Iskandar Putri1, Aulia Raisah2, Kurniawan Mahaka3, Putri Krismonita4, Annisa

Andriyani Puspitasari5

Universitas Negeri Semarang

E-mail: defaniiskandar@students.unnes.ac.id

Abstrak

Dunia sedang digemparkan oleh virus covid-19 mulai awal tahun 2020. Kasus covid-19 di Indonesia terus meningkat, pada tanggal 29 Agustus 2020 tercatat 169.195 orang positif covid-19 (Satgas Covid-19, 2020). Pemberlakuan PSBB menyebabkan ketahanan pangan masyarakat menurun. Upaya mandiri yang dapat dilakukan masyarakat untuk meningkatkan ketahanan pangan yaitu dengan budidaya ikan dan sayuran dalam ember (budikdamber). Maka penulis melakukan pelatihan budikdamber di lingkungan Desa Madureso khususnya RT.02/RW.01 pada 8 Agustus 2020. Pelaksanaan pelatihan dilakukan secara tatap muka dan daring. Jumlah peserta pelatihan budidakmber dengan tatap muka yaitu 7 orang, respon peserta yaitu sebagian besar peserta belum mengetahui mengenai budikdamber, budikdamber bermanfaat bagi semua peserta dan mereka memahami materi pelatihan, sebagian besar peserta akan mencoba membuat budikdamber sendiri, dan beberapa peserta menyarankan untuk peserta pelatihan sebaiknya ditambah. Pelatihan yang dilakukan secara daring melalui grup WA mendapat respon yang cukup baik yaitu dengan membaca pesan dan memberikan komentar positif. Budikdamber dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat yaitu karena budikdamber memungkinkan masyarakat memperoleh bahan makanan yang bergizi berupa ikan dan sayuran tanpa harus membeli dan dapat mengurangi pengeluaran belanja. Pelatihan budikdamber yang telah dilakukan perlu menyebarluaskan materi pelatihan, dukungan dari pihak desa, dan pemantauan terhadap budikdamber masyarakat.

Kata Kunci: Covid-19, Ketahanan Pangan Masyarakat, Desa Madureso, Budikdamber

PENDAHULUAN

Dunia sedang digemparkan oleh virus covid-19 mulai awal tahun 2020.

Coronavirus disease 2019 (covid-19)

adalah penyakit menular dan merupakan jenis virus baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada bulan Desember 2019 (Satgas Covid-19, 2020). Menurut satgas covid-19 sampai

(18)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com tanggal 29 Agustus 2020 jumlah kasus yang

terkonfirmasi positif covid-19 mencapai 169.195 orang. Langkah antisipasi pemerintah terhadap meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia yaitu dengan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang menyebabkan aktivitas sehari-hari menjadi terbatas termasuk aktivitas perekonomian.

Merebaknya covid-19 menyebabkan pergerakan roda perekonomian makin hari makin melambat bahkan mengalami kemunduran (Bustami A.W., 2020:32). Sebesar 13.9% perusahaan mengurangi jumlah karyawan, sebanyak 3 juta tenaga kerja ter-PHK dimasa pandemik (Kemenaker pada kompas.com). Menurut Suharyanto, Kepala BPS pada BBC menyebutkan angka PDB pada triwulan II menyusut sebesar 5,32%. Penurunan ekonomi ini menyebabkan ketahanan pangan masyarakat menurun, karena pengeluaran masyarakat tidak sebanding dengan pemasukkan. Namun, di tengah pandemik covid-19 ketahanan pangan yang bagus, juga harus mendukung dalam peningkatan ketahanan tubuh agar sehat dan bugar secara fisik maupun mental (Saputri, S.A.D. dan Rachmawatie, D., 2020:104)

Desa Madureso adalah sebuah desa yang merupakan bagian dari Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengan yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani (Wikipedia, 2017). Desa Madureso juga memberlakukan PSBB sebagaimana arahan dari pemerintah. Bagi

masyarakat PSBB akan berdampak pada peluang untuk mencari pekerjaan menjadi lebih sedikit, jika kehilangan pekerjaan maka akan menurunkan ketahanan pangan masyarakat (Sakharina, I.K., 2020:378). Maka diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat baik dari pemerintah atau pada lini keluarga secara mandiri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan masyarakat secara mandiri untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga yaitu dengan membudidayakan ikan dan sayur dalam ember “Budikdamber”.

Budikdamber atau budidaya ikan dan sayur dalam ember adalah cara budidaya ikan dan sayuran yang dalam satu ember sekaligus (Febri, dkk. 2019:112). Beberapa keunggulan dari budikdamber menurut Habiburrohman (2018) dalam (Febri, dkk. 2019:116) yaitu hemat air,

zero waste, perawatan yang mudah, dan

tanpa bahan kimia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan pelatihan budidaya ikan dan sayur dalam ember “Budikdamber” di Desa Madureso. Tujuan dari pelatihan ini yaitu untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat tentang pelatihan budikdamber dan juga untuk mengetahui bagaimana

budikdamber

(19)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com ketahanan pangan masyarakat Desa

Madureso.

METODE PELAKSANAAN

Tanggapan peserta pelatihan budikdamber diperoleh dari lembar tanggapan yang telah diisi peserta pelatihan setelah selesai pelaksanaan pelatihan budikdamber. Pelaksanaan pelatihan budikdamber dilakukan secara tatap muka dan daring. Beberapa tahapan dalam pelaksanaan pelatihan budikdamber yaitu sebagai berikut:

a. Pelaksanaan secara tatap muka: 1. Pembuatan materi pelatihan

2. Persiapan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proses pelatihan. Mempersiapkan peserta yang akan mengikuti kegiatan pelatihan.

3. Pelaksanaan

pelatihan budikdamber.

4. Publikasi pelaksanaan kegiatan pelatihan budikdamber.

Pelaksanaan secara daring: dilakukan dengan membagikan materi pelatihan melalui media sosial.

Pengaruh pelatihan budikdamber terhadap ketahanan pangan masyarakat dilakukan dengan melakukan studi literatur dengan menghubungkan manfaat budikdamber dan ketahanan pangan masyarakat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Pelatihan Budikdamber Sasaran dalam pelaksanaan pelatihan budikdamber yaitu masyarakat Desa

Madureso khususnya RT.02/RW.01. Pelaksanaan pelatihan budikdamber dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2020 yang bertempat di halaman rumah Bapak Sudarno. Jumlah peserta pelatihan secara tatap muka yaitu 7 orang. Proses pelaksanaan pelatihan meliputi:

a. Pelaksanaan secara tatap muka 1. Pembuatan materi pelatihan

Materi pelatihan yaitu berupa modul pelatihan budikdamber dengan format pdf. Modul pelatihan dapat dilihat pada link berikut:

https://bit.ly/2FW7FOr .

2. Persiapan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proses palatihan. Mempersiapkan peserta yang akan mengikuti kegiatan pelatihan.

Peralatan yang diperlukan dalam pelatihan budikdamber yaitu ember, gelas plastik, kawat besi, solder, dan tang. Bahan yang diperlukan dalam proses pelatihan budikdamber yaitu media tanam (busukan kulit pisag dan serbuk kayu), biji kangkung, bibit ikan lele, dan air.

Peserta pelatihan budikdamber merupakan peserta yang sebelumnya telah ditawarkan untuk ikut serta

(20)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com dalam pelatihan budikdamber yang

merupakan warga Desa Madureso khususnya RT.02/RW.01.

3. Pelaksanaan pelatihan budikdamber Pelaksanaan pelatihan budikdamber secara tatap muka dilakukan dengan memperhatikan

protokol kesehatan. Proses pelaksanaan pelatihan

budikdamber yaitu selama 50 menit yang dibagi kedalam tiga sesi yaitu sesi pembukaan dan penjelasan materi (10 menit), pratik pembuatan budikdamber (30 menit), dan tanya jawab (5 menit) dan sesi evaluasi/ pengisian lembar tanggapan peserta

pelatihan budikdamber (5 menit).

Gambar 1. Dokumentasi Pelaksanaan Pelatihan Budikdamber

Lembar tanggapan evaluasi pelaksanaan pelatihan budikdamber ditunjukkan oleh berikut ini:

(21)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com mencoba membuatnya

sendiri?

Berikan kritik dan saran Anda mengenai kegiatan pelatihan budikdamber ini: peserta pelatihan seharusnya lebih banyak lagi, dan menyebarluaskan ke masyarakat lainnya.

telah mengetahui

mengenai budikdamber sebelumnya dan 5 peserta belum mengetahui. Semua peserta menyebutkan bahwa pelatihan budikdamber bermanfaan bagi mereka dan mereka juga memahami materi yang telah disampaikan. Sebanyak 6 peserta menyebutkan akan mencoba membuat budikdamber sendiri di rumah sedangkan 1 peserta tidak. Kritik dan saran dari peserta pelatihan budikdamber yaitu peserta pelatihan

seharusnya lebih banyak lagi, dan menyebarluaskan ke masyarakat lainnya. 4. Publikasi pelaksanaan kegiatan pelatihan

budikdamber

Publikasi pelaksanaan pelatihan budikdamber dilakukan di media sosial facebook dan instagram. Respon pengguna media sosial bagus yaitu dengan memberikan like dan komentar positif.

Gambar 2. Publikasi Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Budikdamber

a. Pelaksanaan secara daring

Pelaksanaan pelatihan secara daring dilakukan melalui grup WA KKN BMC-19 UNNES 2020 RT.02/RW.01 Desa Madureso pada tanggal 8 Agustus 2020. Proses pelaksanaan dilakukan dengan membagikan materi pelatihan budikdamber dan melakukan tanya jawab. Respon Pertanyaan

Jumlah Peserta Ya Tidak Apakah sebelumnya Anda

sudah mengetahui mengenai budikdamber?

2 5

Apakah pelatihan budikdamber ini bermanfaat bagi Anda?

7

Apakah Anda memahami materi yang telah disampaikan?

7

Setelah mengikuti pelatihan budikdamber ini, apakah Anda akan

(22)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com

peserta cukup bagus dengan membaca pesan dan memberikan komentar positif.

Gambar 3. Pelaksanaan Pelatihan Budikdamber Secara Daring

Budikdamber untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat

Budikdamber dapat dilakukan dengan mudah dan hemat biaya karena dibuat dengan bahan dan peralatan yang sederhana bahkan dapat menggunakan barang-barang bekas, memerlukan lahan yang tidak luas, dan perawatan yang mudah. Budikdamber memungkinkan masyarakat untuk melakukan budidaya ikan sekaligus budidaya sayur secara bersamaan Perwitasari dan Amani, 2019 dalam Saputri dan Dessy, 2020:105). Hal ini memungkinkan masyarakat untuk memperoleh ikan dan sayur tanpa harus membeli, sehingga dapat mengurangi pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan makanan. Maka budikdamber dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan

(23)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com masyarakat.

Namun, di tengah pandemik covid-19 ketahanan pangan yang bagus, juga harus mendukung dalam peningkatan ketahanan tubuh agar sehat dan bugar secara fisik maupun mental (Saputri, S.A.D. dan Rachmawatie, D., 2020:104) yang mana hasil panen budikdamber berupa ikan dan sayuran yang kaya akan gizi dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat agar daya tahan tubuh tetap bagus.

PENUTUP Kesimpulan

1. Pelatihan budikdamber dilakukan pada 8 Agustus 2020 dilakukan dengan tatap muka dan daring yang diikuti oleh masyarakat Desa Madureso khususnya RT.02/RW.01. Jumlah peserta pelatihan budidakmber dengan tatap muka yaitu 7 orang, respon peserta yaitu sebagian besar peserta belum mengetahui mengenai budikdamber, budikdamber bermanfaat bagi semua peserta dan mereka memahami materi pelatihan, sebagian besar peserta akan mencoba membuat budikdamber sendiri, dan beberapa peserta menyarankan untuk peserta pelatihan sebaiknya ditambah. Pelatihan yang dilakukan secara daring melalui grup WA mendapat respon yang cukup baik yaitu dengan membaca pesan dan memberikan komentar positif.

2. Budikdamber dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat yaitu karena budikdamber memungkinkan masyarakat memperoleh bahan makanan yang bergizi berupa ikan dan sayuran tanpa harus membeli dan dapat mengurangi pengeluaran belanja.

Saran

Materi pelatihan perlu disebarluaskan ke masyarakat lain dan perlu dukungan dari pihak desa serta pemantauan terhadap masyarakat yang mencoba mempraktikan budikdamber sendiri.

REFERENSI

BBC News Indonesia. 2020. Resesi: Resesi

Ekonomi Indonesia Jadi Risiko yang Nyata- Ekonomi Diprediksi Minus pada Triwulan Ketiga. Dapat diakses pada:

https://www.bbc.com/indonesia/indo ne sia-53152994 . (Diakses pada 29 Agustus 2020:14.19)

Bustami, Alek W. 2020. Pengaruh Covid- 19 Terhadap Perekonomian Masyarakat di Desa Pondok Kecamatan Bukit Kerman. Jurnal Al-Dzahab. 1(1):31-38. Febri, S.P., F. Alham, dan A. Afriani. 2019. Pelatihan BUDIKDAMBER (Budidaya Ikan dalam Ember) di Desa Tanah Terban Kecamatan Karang Kabupaten Aceh Tamiang. Procceding Seminar

Nasional Politeknik Negeri

(24)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

wdhona433@gmail.com Kompas.com. 2020. Kemenaker: Dampak

Corona Dahsyat. 13.9 Persen Perusahaan Kurangi Karyawan. Dapat diakses pada : https://money.kompas.com/read/2020/ 0 7/01/214000326/kemenaker--dampak- corona-dahsyat-13-9-persen- perusahaan-kurangi-karyawan.

(Diakses pada 29 Agustus 2020:14.42) Sakharina, Iin K. 2020. Hak Atas Pangan di Masa Pandemi Coronavirus Disease

Covid-19. Jurnal LEGISLATIF.

3(2):367-384.

Saputri, S.A.D. dan Rachmawatie, D. 2020. Budidaya Ikan dalam Ember: Strategi Keluarga dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Pangan Di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmu Pertanian Tirtayasa. 2(1): 102-109.

Satgas Covid-19. 2020. Apa Sebenarnya

Covid-19?. Dapat diakses pada:

https://covid19.go.id/tanya-jawab

.

(Diakses pada 29 Agustus 2020:13.58) Satgas Covid-19. Dapat diakses pada: https://covid19.go.id/. (Diakses pada 29 Agustus 2020)

Wikipedia. 2017. Madureso, Kuwarasan, Kebumen. Dapat diakses pada: https://id.wikipedia.org/wiki/Maduresa, _Kuwarasan,_Kebumen. (Diakses pada 29 Agustus 2020:18.12)

(25)

Alamat korespondensi:

Kelurahan Panjatan, Karanganyar, Kebumen 54364

Gambar

Gambar 2. Tanaman kangkung yang sudah berusia  sekitar 2 minggu
Gambar 1. Dokumentasi Pelaksanaan  Pelatihan Budikdamber
Gambar 2. Publikasi Pelaksanaan Kegiatan  Pelatihan Budikdamber
Gambar 3. Pelaksanaan Pelatihan  Budikdamber Secara Daring

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pertemuan-pertemuan tersebut diharapkan dapat (1) menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara sekolah dasar anggota gugus dalam mencapai

Keinginan untuk secepatnya merdeka itu salah satunya dilandasi alasan bahwa pemerintah bala tentara Dai Nippon dalam waktu yang singkat telah memerdekakan Birma (sekarang

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran atau tindakan. Tujuan diadakannya pengamatan untuk mengenali, merekam, mendokumentasikan semua indikator baik

Input penelitian kali ini adalah minyak goreng bekas (minyak jelantah) sebagai bahan baku , bahan pembantu , peralatan pembuatan sabun cair dan data kualitas sabun cair

Stabilitas busa yang diperoleh dari hasil ini sebesar 0.14 %, nilai pH yang stabil pH 7, bahan yang tidak larut dalam etanol sebannyak 0,345 gr dan sesuai dengan syarat mutu sabun

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah peta potensi batuan kapur Kabupaten Tuban yang dibagi kedalam 5 kelas yakni potensi sangat rendah, potensi rendah,

Sebagai organisasi dipastikan bahwa ada perencanaan yang matang dalam pengembangan proses pembelajaran, ada pengorganisasian proses pembelajaran, ada koordinasi yang

Lokasi penyaluran daya PLTN yang optimum ke dalam sistem Kalbar dengan faktor kapasitas di atas 80%, ada 3 kandidat GI, yaitu GI Mempawah, Singkawang dan