• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

9

LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1.Pengertian Sistem

Untuk dapat memperoleh suatu hasil yang optimal dari suatu perencanaan kegiatan-kegiatan yang penting, maka diperlukan adanya suatu sistem yang tepat guna mencapai tujuan yang diharapkan. Keberadaan suatu sistem sangat penting untuk mengolah data yang ada dalam suatu perusahaan hingga dapat dihasilkan suatu sistem informasi yang berguna sebagai bahan pembantu dalam mengambil keputusan. Dalam suatu sistem terdapat beberapa sub-sub sistem yang saling bekerja sama satu dengan lainnya guna mendukung semua kegiatan yang ada dalam perusahaan yang sifatnya rutin. Dengan menjalankan suatu sistem yang benar dan teratur sesuai dengan prosedur yang berlaku, maka dapat membantu kelancaran kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Menurut (H.Fengky, H.Sabijono, M.Kalalo, 2019) berpendapat bahwa “sistem ialah sekelompok dari dua komponen atau subsistem atau lebih yang saling berhubungan yang digunakan untuk mencapai tujuan bersama. Sistem pada umumnya memiliki sub-sub sistem yang membentuk sistem yang lebih besar”.

2.1.2. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut (Hanny Juwitasary, Marlene Martani, & Arya Nata Gani Putra, 2015) berpendapat bahwa “Sistem Informasi Akuntansi adalah sub sistem dari sistem informasi yang mengumpulkan, memproses, dan melaporkan informasi akuntansi dan

(2)

informasi lain yang berkaitan dengan suatu kejadian bisnis dalam proses rutin transaksi akuntansi”.

Sistem informasi Akuntansi pada umumnya meliputi beberapa siklus pemrosesan transaksi:

a. Siklus pendapatan/penerimaan. Berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan pembayaran pembayaran yang berkaitan.

b. Siklus pengeluaran. Berkaitan dengan perolehan barang jasa dari entitas lain dan pelunasan kewajiban yang berkaitan.

c. Siklus produksi. Berkaitan dengan pengubahan sumber daya menjadi barang dan jasa.

d. Siklus keuangan. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan perolehan dan manajemen dana-dana modal, termasuk kas.

2.1.3. Pengertian Kas

Menurut (Septiani Anggun Lestari, 2016) menyimpulkan bahwa:

Dari segi akuntansi yang dimaksud dengan kas adalah segala sesuatu baik berbentuk uang maupun bukan uang yang terdapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan yang tidak produktif sehingga harus diusahakan agar jumlahnya jangan terlalu besar yang menimbulkan dana tersebut sebagian menganggur (idle cash) dan sebaliknya jumlah tersebut juga tidak boleh terlalu kecil yang dapat menimbulkan hambatan-hambatan dalam menjalankan usaha yang sedang dilakukan oleh perusahaan.

2.1.4. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Menurut (Ihwanu Rohim, 2018) berpendapat bahwa “Sistem Akuntansi Penerimaan Kas adalah suatu pencatatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan uang dari penjualan tunai atau dari piutang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum pada perusahaan”. Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari piutang adalah :

(3)

1. Surat Pemberitahuan

Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberi tahu maksud pembayaran yang dilakukannya. Surat pemberitahuaan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirim oleh debitur melalui penagih perusahaan atau pos. Bagi perusahaan yang menerima kas dari piutang, surat pemberitahuan ini digunakan sebagai sumber dalam pencatatan berkurangnya piutang di dalam kartu piutang. Karena surat pemberitahuaan biasanya berupa tembusan bukti kas keluar.

2. Daftar Surat Pemberitahuan

Merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi sekretariat atau fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari piutang perusahaan dilakukan melalui pos, fungsi sekretariat bertugas membuka amplop surat, memisahkan surat pemberitahuan dengan cek, dan membuat daftar surat pemberitahuan yang diterima setiap hari.

3. Bukti Setor Bank

Dibuat oleh fungsi kas sebagai penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran dari piutang ke bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal penerimaan kas.

4. Kuitansi

(4)

Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang melakukan penerimaan pembayaran utang mereka. Kuitansi sebagai tanda penerimaan kas ini dibuat dalam sistem perbankan yang tidak mengembalikan cancalled check kepada check issuer. Jika cancalled chack dikembalikan kepada check issuer, kuitansi sebagai tanda penerimaan kas digantikan fungsi oleh cancallad check

2.1.5. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas

Menurut (F Sucahyo, 2017) menyimpulkan bahwa “Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan”.

2.1.6. Jasa Konsultan Manajemen

Menurut (Istimawan Dipohusodo, 2013) menyimpulkan bahwa “Jasa Konsultan Manajemen adalah layanan yang berupa pendapat atau nasihat kepada perusahaan- perusahaan mengenai cara terbaik untuk mengelola dan mengoperasikan bisnis”.

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Data adalah aliran fakta-fakta mentah yang menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik sebelum diorganisir menjadi suatu bentuk yang bisa dipahami dan digunakan. Tools System atau peralatan pendukung yang penulis gunakan dalam pembuatan Analisis Sistem meliputi bahasa pemodelan UML yaitu Activity Diagram, Use Case Diagram, dan peralatan lainnya.

(5)

2.2.1. UML ( Unified Modeling Language)

Menurut (Sukamto dan Shalahuddin: 2014) “UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak“. UML adalah bahasa umum untuk analis bisnis, arsitek perangkat lunak dan pengembang yang digunakan untuk mendeskripsikan, menentukan, merancang, dan mendokumentasikan proses bisnis, struktur, dan perilaku yang ada atau baru dari artefak sistem perangkat lunak.

UML adalah bahasa penyatuan dari berbagai bahasa pemodelan, sehingga UML tidak memiliki metode pemodelan.

Gambar II.1 Pemodelan UML

2.2.2. Activity Diagram

Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Perlu diperhatikan bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.

(6)

2.2.3. Use Case Diagram

Menurut (Tohari, 2014) “Use Case adalah rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor.”

A. Konsep Dasar Use Case

1) Use Case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.

2) Penekanan Use Case pada “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”.

3) Use Case mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

B. Elemen Use Case

Elemen-elemen dalam diagram Use Case (Dennis et al., 2015):

1. Actor

Orang atau sistem yang memiliki peranan dalam keberhasilan operasi dari sistem. Dapat digambarkan berupa orang atau digambarkan dengan segi empat disertai notasi <<actor>>.

2. Use Case

Setiap use case mengekspresikan goal dari sistem yang harus dicapai. Diberi nama sesuai dengan goalnya dan digambarkan dengan elips. Dilabeli dengan frase kata kerja-kata benda deskriptif.

3. Subject Boundaries

Batasan sistem dalam relasi dengan actor-actor yang menggunakannya. Nama subjek di dalam atau di atas.

(7)

4. Relationship

Notasi yang digunakan untuk menghubungkan beberapa entitas berdasarkan fakta pada suatu lingkungan.

2.2.4. Model, View, Controller (MVC)

Menurut (Pastima Simajuntak, 2016:2) Model View Controller (MVC) adalah sebuah konsep yang diperkenalkan oleh penemu Smalltalk (Trygve Reenskaug) untuk meng-enkapsulasi data bersama dengan pemrosesan (model), mengisolasi dari proses manipulasi (controller) dan tampilan (view) untuk direpresentasikan pada sebuah user interface.

Definisi teknis dari arsitektur MVC dibagi menjadi tiga lapisan. Untuk membangun aplikasi web sebelumnya menggunakan konsep atau arsitektur yang disebut dengan arsitektur Model 1.

Gambar II.2 Arsitektur Model 1

Dalam arsitektur Model 1, HTTP request diterima oleh sebuah komponen web (misalnya Java Server Page (JSP) atau servlet). Kemudian request diproses dan langsung dihasilkan respon yang biasanya berupa halaman HTML. Selain itu dalam arsitektur Model 1, logika bisnis (business-logic) dan presentasi (view) digabungkan dalam satu komponen web. Hal ini tidak menjadi masalah jika logika bisnis dan presentasi masih relatif sederhana. Namun jika logika menjadi semakin kompleks,

(8)

pendekatan ini bisa menjadi masalah. Arsitektur Model 2, atau Model View Controller (MVC) kemudian diperkenalkan untuk mengatasi masalah tersebut. MVC adalah pola desain atau arsitektur yang digunakan dalam rekayasa perangkat lunak, dimana terjadi pemisahan yang jelas antara data (model), dengan user interface (view). MVC merupakan model atau metode untuk membuat aplikasi dengan memisahkan data (model) dari tampilan (view) dan bagaimana memprosesnya (controller).

Arsitektur Model 2 merupakan implementasi server-side dengan membagi aplikasi menjadi bagian-bagian tersendiri yaitu sumber data sebagai Model, representasi atau tampilan dengan View dan pemrosesan sebagai Controller. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

1. Model, merupakan implementasi dari logika bisnis dan data bisnis. Model dapat direalisasi dengan memakai sembarang komponen web.

2. View, merupakan implementasi dari presentasi, yaitu halaman yang akan dipakai sebagai response untuk dikirimkan kepada client. View akan menampilkan data bisnis yang telah diolah. Umumnya yang paling cocok dipakai adalah halaman JSP.

3. Controller, merupakan pengontrol aliran request (data). Tugasnya adalah menerima request yang dikirimkan dari client. Data request akan diolah atau diteruskan kepada komponen lain yang mengolah data. Pada akhirnya request yang diolah akan diserahkan kepada komponen view. Umumnya dipakai servlet sebagai controller.

(9)

Gambar II.3 Arsitektur Model 2

Arsitektur MVC ini memungkinkan adanya perubahan dalam domain model tanpa harus mengubah kode untuk menampilkan domain model tersebut. Hal ini sangat bermanfaat ketika aplikasi mempunyai domain model dan view komponen sangat besar dan kompleks. Sehingga konsep MVC diperkenalkan untuk teknologi aplikasi web khususnya berskala besar atau kompleks (enterprise).

2.2.5. Java Server Pages (JSP)

Java Server Page (JSP) adalah suatu bahasa pemrograman web yang berjalan di platform java, serta merupakan bagian teknologi java 2 Enterprise Edition (J2EE).

JSP sangat sesuai dan tangguh untuk menangani presentasi di web dengan dukungan Application Programming Interface (API) yang lengkap dan portabilitas serta memberikan sarana untuk membuat suatu aplikasi yang memisahkan antara business logic (sistem), presentasi dan data (Rickyanto, 2014).

Menurut (FA Adha, 2017) “JSP adalah suatu teknologi web berbasis bahasa pemrograman Java dan berjalan di Platform Java. Java Server Pages (JSP) adalah bahasa scripting untuk web programming yang bersifat server side seperti halnya PHP.”

(10)

2.2.6. Servlet

Menurut (A Setiyawan, FR Kodong, W Kaswidjanti, 2015) Servlet adalah teknologi java untuk aplikasi web. Teknologi servlet merupakan salah satu teknologi penting dari JEE (Java Enterprise Edition) karena menjadi dasar dari JSP (Java Server Page). Perbedaannya adalah applet berjalan di sisi klien (client side) sedangkan servlet berjalan di sisi server (server-side).

Teknologi java memperkenalkan servlet sebagai alternatif lain dari program CGI (Common Gateway Interface). CGI merupakan program yang dikembangkan untuk membuat halaman web menjadi lebih dinamis. CGI memungkinkan adanya interaksi antara user dengan web server. Program CGI banyak ditulis dalam bahasa perl atau c++. Proses akses servlet. Program servlet berjalan di dalam web server, dan berperilaku sebagai lapisan pelindungan antara request yang dikirim browser lewat protocol HTTP dengan database, atau lapisan tengah antara browser dengan aplikasi pada web server.

2.2.7. Database (Mysql)

Umumnya aplikasi berbasis komputer yang digunakan pada berbagai institusi menggunakan database. Database merupakan suatu bentuk pengelolahan data yang ditujukan agar pengaksesan terhadap data dapat dilakukan dengan mudah. Sistem yang diujukan untuk menangani database biasa desebut DBMS (Database Management System). Dengan menggunakan DBMS, pemakai dapat melakukan hal-hal seperti berikut dengan mudah :

a. Menambahkan data b. Menghapus data

(11)

c. Mengubah data d. Mencari data

e. Menampilkan data dengan kriteria tertentu, ataupun f. Mengurutkan data

Sedangkan menurut (Mestika Dewi, 2015) “Database merupakan suatu bentuk pengelolaan data yang ditujukan agar pengaksesan terhadap data dapat dilakukan dengan mudah.”

2.2.8. Bootstrap

Bootstrap adalah Framework yang kuat menyediakan set kelas CSS dan fungsi JavaScript untuk memudahkan proses pembangunan antar muka halaman web.

Mengaktifkan fitur desain responsif dukungan untuk menampilkan desktop maupun mobile. Situs dikembangkan dapat bekerja dengan baik pada desktop maupun mobile.

Developer tidak harus bekerja dengan CSS untuk membuat website terlihat menarik atau mendukung prinsip desain responsif, kecuali diperlukan. Bootstrap dapat diunduh secara gratis di website resminya, kemudian setelah itu memanggil file CSS Bootstrap pada file project website yang akan menggunakan Bootstrap. Begitu selesai memanggil Bootstrap, maka secara otomatis akan mengubah tampilan website tanpa harus melakukan pengetikan sintak-sintak CSS seperti biasa dilakukan.

Gambar

Gambar II.1 Pemodelan UML
Gambar II.2 Arsitektur Model 1
Gambar II.3 Arsitektur Model 2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah suatu prosedur yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan

Data yang digunakan dalam analisis yaitu data mengenai total penerimaan, biaya total, jumlah produksi, dan harga jual tahu dan tempe mulai bulan Januari 2014

20 08-09-2005 Seminar International Bahasa Arab; Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Ikatan Pengajar Bahasa Arab Indonesia - Hotel

Menimbang, bahwa berdasarkan surat-surat bukti P-1 sampai dengan P-7 tersebut diatas ternyata tidak satupun dari surat-surat bukti tersebut yang dapat

Tahap Desain, pada tahan ini dilakukan proses perancangan desain topologi usulan untuk PDII-LIPI sesuai dengan analisa kondisi eksisting yang mencakup topologi

2) Penulis memastikan kerjasama dari UKM ARRAY MAX GLOBAL. Dengan menjelaskan alasan penulis melakukan penelitian, bagaimana sistem TurboCASH akan menguntungkan UKM. Dengan

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari perlakuan 2,4-D yang dikombinasikan dengan air kelapa menunjukkan adanya pengaruh terhadap pertumbuhan kalus Sambiloto

Perintah JUMP yang digunakan pada bagan diatas dimaksudkan agar melewati tempat data program, karena jika tidak ada perintah JUMP ini maka data program akan ikut dieksekusi