• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ ii

Penyusun:

ANTI ASTA VIANI

Editor

TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2003

(2)

____________________________________

____________________________________ __________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah atas berkah dan rahmatnNya penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan penulisan bahan ajar/ modul yang berjudul Teknik Pembuatan Sampel. Bahan ajar ini disusun sebagai salah satu upaya pengadaan bahan ajar khususnya bagi Sekolah Menengah Kejuruan Tata Busana.

Dengan tersedianya bahan ajar semacam ini, diharapkan siswa mampu mempelajari dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih, khususnya pada bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Departemen Pendidikan Nasional yang telah memberikan kesempatan serta bantuan moril dan meteriil dalam peyusunan bahan ajar ini.

Harapan penulis kepada pembaca, semoga bahan ajar ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Penulis.

(3)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ iv

DESKRIPSI JUDUL

Ruang lingkup isi modul ini terdiri atas pembahasan teori dan praktik : Persiapan alat produksi sampel., perencanaan menjahit sampel, membuat/menjahit sampel, dan prosedur penyetrikaan dan menggantung pakaian.

(4)

____________________________________

____________________________________ __________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ v

PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA

417BBUS 417CBUS

417DBUS

417ABUS 416CBUS

416BBUS 416ABUS

415ABUS

414ABUS

313ABUS

313BBUS 313CBUS

312ABUS 312BBUS

312CBUS

311ABUS BUS311B

207ABUS 207BBUS

207CBUS 101ABUS

101BBUS

208ABUS

208BBUS BUS

208C BUS

209A 209BBUS

209CBUS 210ABUS

210BBUS 210CBUS 415BBUS

414BBUS BUSR

418 M

BUS313

BUSE

205 BUSF

206

BUSG

207 BUSA

101 BUSB

102

BUSC

103

BUSD

104

BUSH

208

BUSI

209 BUSJ

210 BUSL

312

BUSK

311 BUSQ

417

BUSP

416

IV JURU GAMBAR

I PEMBANTU

PENJAHIT BUSO

415

BUSN

414

III PENJAHIT

MODISTE

II PENJAHIT INDUSTRI

(5)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ vi

KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA

Mata Diklat : A. Memelihara Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana

No Kode Modul Judul Modul

1. BUS – 101A Pemeliharaan piranti menjahit dan K3 bidang busana BUS -101B Piranti menjahit

Mata Diklat : B. Menjahit Bagian Busana Sesuai Dengan Prosedur Menjahit

No Kode Modul Judul Modul

2 BUS -102 Teknik Jahit Bagian-bagian Busana

Mata Diklat : C. Memberi Tanda Untuk Jahit dan Setrika

No Kode Modul Judul Modul

3 BUS – 103 Tanda-tanda Jahit dan Penyeterikaan

Mata Diklat : D. Melaksanakan Pengepakan Pakaian Dalam Kemasan dan Siap Kirim

No Kode Modul Judul Modul

4 BUS – 104 Teknik Pengemasan dan Pelabelan

Mata Diklat : E. Melakukan Proses Dan Pelaksanaan Penyeterikaan Dan Pressing

No Kode Modul Judul Modul

5 BUS -205 Teknik Setrika dan Pressing

Mata Diklat : F. Melaksanakan Pekerjaan Pengikatan Dan Penomoran Potongan Busana

No Kode Modul Judul Modul

6 BUS -206 Teknik Pengikatan dan Penomoran Potongan Busana Mata Diklat : G. Melaksanakan Pekerjaan Marker

No Kode Modul Judul Modul

7 BUS – 207A Teknik marker

BUS – 207B Teknik merancang bahan

BUS – 207C Petunjuk praktis pekerjaan marker Mata Diklat : H. Membuat Sampel Sesuai Desain

(6)

____________________________________

____________________________________ __________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ vii

No Kode Modul Judul Modul

8 BUS – 208A Teknik pembuatan sampel (busana wanita) BUS – 208B Teknik pembuatan sampel (busana pria) BUS – 208C Teknik pembuatan sampel (busana anak)

Mata Diklat : I. Melaksanakan Pekerjaan Bagian Produksi

No Kode Modul Judul Modul

9 BUS – 209A Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana anak) BUS – 209B Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana

wanita)

BUS – 209C Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana pria) Mata Diklat : J. Melakukan Pekerjaan Bordir

No Kode Modul Judul Modul

10 BUS – 210A Teknik bordir

BUS – 210B Teknik bordir lanjut pada busana BUS – 210C Variasi bordir

Mata Diklat : K. Melakukan Pekerjaan Sablon/Printing

No Kode Modul Judul Modul

11 BUS – 311A Dasar-dasar printing

BUS – 311B Pengembangan printing design

Mata Diklat : L. Membuat Pola Busana Sesuai Konstruksi Dan Model

No Kode Modul Judul Modul

12 BUS – 312A Konstruksi pola busana pria BUS – 312B Konstruksi pola busana wanita BUS – 312C Konstruksi pola busana anak

Mata Diklat : M. Membuat Pakaian Dengan Teknik Madya

No Kode Modul Judul Modul

13 BUS – 313A Prinsip dasar pembuatan busana Madya

BUS – 313B Garniture

BUS – 313C Teknik penyelesaian busana madya

Mata Diklat : N. Berkomunikasi Dan Melaksanakan Pelayanan Prima

No Kode Modul Judul Modul

14 BUS – 414A Teknik komunikasi BUS – 414B Prinsip pelayanan prima

Mata Diklat : O. Membuat Pakaian Dengan Teknik Tailoring

No Kode Modul Judul Modul

(7)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ viii 15 BUS – 415A Prinsip dasar pembuatan busana tailoring

BUS – 415B Teknik penyelesaian busana tailoring

Mata Diklat : P. Membuat Desain Busana Dan Desain Hiasan

No Kode Modul Judul Modul

16 BUS – 416A Menggambar proporsi tubuh manusia BUS – 416B Dasar-dasar desain hiasan busana

BUS – 416C Dasar-dasar desain hiasan lenan rumah tangga Mata Diklat : Q. Membuat Hiasan Dan Penerapannya Pada Busana Dan

Lenan Rumah Tangga

No Kode Modul Judul Modul

17 BUS – 417A Pola hiasan lenan rumah tangga BUS – 417B Pola hiasan busana

BUS – 417C Teknik menghias lenan rumah tangga BUS – 417D Teknik menghias busana

Mata Diklat : R. Melakukan Draping Pakaian

No Kode Modul Judul Modul

18 BUS – 418 Prinsip dan teknik draping busana

(8)

____________________________________

____________________________________ __________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ ix

PRASYARAT

Modul ini dapat dipelajari setelah anda memiliki kemampuan atau telah mempelajari modul : Tanda-tanda Jahit dan Penyetrikaan, Teknik Setrika dan Pressing, Teknik Teknik Pengikatan dan Penomoran Potongan Busana, Teknik Pembuatan Sampel serta Pemeliharaan Piranti Menjahit dan K3 , dan Teknik Marker dengan bukti pemilikan kompetensi sebagaimana yang tertulis pada skill pasport/ lembar hasil uji kompetensi.

(9)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

DESKRIPSI JUDUL ……… iii

PETA KEDUDUKAN MODUL ……… iv

PRASYARAT ……… viii

DAFTAR ISI ……… ix

PERISTILAHAN ……… 1

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ……… 2

TUJUAN ……… 3

KEGIATAN BELAJAR I ……… 4

PERSIAPAN ALAT PRODUKSI SAMPEL ……… 4

A. Lembar Informasi ……… 4

B. Lembar Latihan ……… 9

KEGIATAN BELAJAR II ……… 10

PERENCANAN MENJAHIT SAMPEL ……… 10

A. Lembar Informasi ……… 10

B. Lembar Latihan ……… 14

KEGIATAN BELAJAR III ……… 15

MEMBUAT/MENJAHIT SAMPEL ……… 15

A. Lembar Informasi ……… 15

.B Lembar Kerja ……… 15

C. Lembar Latihan ……… 28

LEMBAR EVALUASI ……… 30

LEMBAR KUNCI JAWABAN ……… ………… 31 DAFTAR PUSTAKA ……… 33

(10)

____________________________________

____________________________________ __________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ xi

(11)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 1

PERISTILAHAN/GLOSSARY

Kampuh : Tambahan jahitan pada bagian-bagian busana, misalnya: bahu, sisi.

Belahan : Guntingan pada pakaian untuk memudahkan pemakaian atau menanggalkan pakaian atau dapat juga sebagai hiasan.

Sampel : Contoh produk

(12)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 2

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Langkah langkah belajar yang harus ditempuh dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut:

1. Pelajari materi yang tercantum di dalam modul ini sampai anda benar- benar mengerti.

2. Jawablah lembar latihan dengan cara mengisi lembar latihan kemudian mencocokannya dengan lembar kunci jawaban.

3. Ukurlah kemampuan anda dengan cara mengerjakan lembar evaluasi, bila hasilnya masih banyak terdapat kesalahan, maka anda ulangi lagi

mempelajari modul ini sampai anda dapat mengerjakan lembar evaluasi dengan benar.

4. Bila menemui kesulitan pada saat praktek, hubungi guru/ instruktur yang mengajar mata diklat Menjahit Sampel Sesuai Dengan Desain

5. Total alokasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan modul ini adalah 160 jam/semester dengan rincian sebagai berikut:

a. Kegiatan Belajar I : 10 jam b. Kegiatan Belajar II : 10 jam c. Kegiatan Belajar III: 180 jam d. Kegiatan Belajar IV: 40jam

(13)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 3

TUJUAN

A.Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat memiliki pengetahuan dan ketrampilan membuat sampel produk sesuai dengan desain.

B.Tujuan Antara

Setelah menyelesaikan semua kegiatan belajar modul ini anda diharapkan:

1. Trampil mempersiapkan alat produksi sampel.

2. Trampil membuat perencanaan pembuatan sampel.

3. Trampil membuat sampel produk sesuai dengan desain.

4. Trampil menyetrika dan menggantung sampel.

(14)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 4

KEGIATAN BE LAJAR I

PERSIAPAN ALAT PRODUKSI SAMPEL

A.Lembar Informasi

Dalam industri busana, sebelum mengerjakan produksi busana secara massal langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat sampel produk sesuai dengan desain yang disepakati.

Sampel produk dapat dibuat by order atau by design. Sampel yang dibuat by order sudah ada ketentuan model maupun ukuran yang diminta, pihak industri hanya memberikan contoh hasil jadi produk yang dipesan. Sedangkan sampel yang dibuat by design ukuran maupun model yang dibuat adalah buatan industri tersebut, sampel yang dihasilkan nantinya akan ditawarkan kepada konsumen (buyer)

Sebelum mempelajari pembuatan sampel tersebut, berikut ini adalah sajian kegiatan belajar tentang jenis alat untuk produksi sampel pada industri busana.

1. Mesin/alat Untuk Pembuatan Sampel

Sampel produk yang dibuat by order maupun by design biasanya hanya dibuat dalam jumlah size yang akan diproduksi bahkan kadang hanya 1 piece saja, bila yang dikehendaki adalah ukuran all size. Dengan demikian alat yang dipergunakan sebenarnya tidak perlu spesifikasi high speed. Kriteria sampel produk yang terpenting adalah kualitas jahitan, kualitas kain dan ketepatan model-ukuran (by order).

Berikut ini adalah alat yang secara umum perlu dipersiapkan untuk membuat sampel produk

a. Pembuat pola; pola untuk sampel dibuat pada kertas pola dan digambar dengan menggunakan bantuan penggaris pola. Bentuk penggaris pola

bermacam-macam , bebarapa diantaranya adalah seperti gambar 1.1.

berikut ini

(15)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 5 Gambar 1.1. Macam-Macam Bentuk Penggaris Pola

b. Alat potong ; kain sampel cukup dipotong dengan gunting manual atau mini cutter electric. Berikut ini adalah gambar kedua alat tersebut (Gambar 1.2)

Gambar 1.2. Gunting Potong Manual

c.. Alat jahit; untuk menjahit sampel digunakan mesin jahit lurus, mesin setik kombinasi, mesin obras, dengan beberapa tambahan aksesoris mesin

untuk menjahit bias binding, ritz atau membuat lubang kancing. Berikut ini adalah gambar mesin yang digunakan dan aksesoris pelengkapnya (Gambar 1.3, Gambar 1.4, Gambar 1.5 dan Gambar 1.6)

(16)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 6 Gambar 1.3. Mesin Jahit Lurus

Gambar 1.4. Mesin Obras

(17)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 7 Gambar 1.5. Mesin Setik Kombinasi

Gambar 1.6 Aksessoris Mesin

d.. Alat Pressing; proses pressing untuk pembuatan sampel hanya diperlukan untuk memampatkan kerah, lipatan tengah muka . Karena sampel dibuat dalam jumlah tidak banyak, untuk melicinkan permukaan busana maka setrika uap manual (ironing process) masih layak untuk dipergunakan.Berikut ini gambar alat pressing krah dan setrika uap manual (Gambar 1.7 dan Gambar 1.8)

(18)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 8 Gambar 1.7 Mesin Press Krah

Gambar 1.8.Setrika Uap Manual 2. Persiapan Alat

Semua mesin/alat tersebut diatas sebelum dipergunakan hendaknya diperiksa terlebih dahulu kelayakan spesifikasi teknis yang berhubungan dengan proses operasionalnya. Berikut ini adalah bagian bagian yang harus dipersiapkan.

a. Ruang tempat alat tersebut akan dipergunakan, ruangan untuk meng operasikan mesin /alat harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga alat tersebut dapat dioperasikan secara maksimal.

b. In put arus listrik yang dipergunakan disesuaikan dengan in put aliran listrik yang diminta oleh alat tersebut (baca petunjuk penggunaan mesin yang terlampir pada setiap mesin)

(19)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 9 c. Periksa kondisi umum setiap mesin/alat sebelum dipergunakan pada bagian-

bagian berikut ini:

1). Sambungan mesin 2). Kekencangan sekrup 3). Posisi jarum/pisau

4). Tempat tersembunyi yang mungkin berkarat d. Penerangan dan sirkulasi udara yang cukup baik

A.Lembar Latihan

Jawablah soal berikut ini pada tempat yang telah disediakan.

1. Sebutkan jenis mesin/alat utama untuk membuat sampel!

………..

………..

………..

………..

2. Selain mesin/alat itu sendiri, bagian bagian apa lagi yang harus

dipersiapkan sehubungan dengan prosedur operasional mesin/alat tersebut?

………..

………..

………..

Agar lebih memahami materi Kegiatan Belajar I, anda diharapkan dapat mencoba mengoperasikan mesin/alat utama pembuat sampel beberapa kali, sampai anda trampil mengoperasikan. Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Bila anda merasa sudah paham betul materi KB I, dipersilakan melanjutkan ke pembahasan KB II.

(20)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 10

KEGIATAN BELAJAR II

PERENCANAAN MENJAHIT SAMPEL

A. Lembar Informasi

Sebelum menjahit sampel produk, ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan agar dihasilkan produk sampel seperti yang diharapkan. Ketentuan ketentuan tersebut termuat dalam tertib kerja (perencanaan) penjahitan sampel sebagai berikut.

1. Pembacaan detail model

Model busana yang akan dibuat sampel harus dibaca detailnya secara teliti, seperti jenis lengan dan panjangnya, belahan dan penutupnya, kerah, kancing, saku, dan detail yang lain harus sudah terbaca pada awal pembuatan. Di Bawah ini adalah beberapa contoh model sampel dan detail modelnya (Gambar 2.1, Gambar 2.2., Gambar 2.3)

Gambar 2.1. Model blus dan detail modelnya

- Krah Shiller - Lengan pendek licin - Belahan muka berkancing

tunggal

- Kombinasi motif salur pada krah dan lengan - Krah selendang

- Lengan panjang bermanset - Belahan muka berkancing

ganda

- Kombinasi motif kotak pada krah dan manset

(21)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 11 Gambar 2.2. Model Rok

Dan Detail Modelnya

Gambar 2.3. Model Celana Dan Detail Modelnya

2. Pengecekan ukuran yang dipergunakan

Ukuran sampel bisa mempergunakan ukuran Standar Industri Indonesia (SII/SNI) atau ukuran yang diminta oleh buyer.

- Ban pinggang

- Saku dalam sisi memanjang - Ploi hadap simetri

- Ban pinggang - Ploi putar searah - Belahan belakang (rits)

- Kombinasi motif salur pada ujung rok

(22)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 12 Ukuran Blus, rok dan celana berdasarkan Standar Industri Indonesia adalah

sebagai berikut (Tabel 2.1,.tabel 2.2. dan tabel 2.3)

Tabel 2.1. Ukuran Blus Dewasa Kain Tenun (SNI 08-0615-1989, satuan cm)

No Ukuran S M L LL Toleransi

1. Lingkar badan 88 94 100 106 +3 -2

2. Jarak bahu 35 37 39 41 Min

3. Panjang belakang 56 57 58 58 Min

Tabel 2.2. Ukuran Rok Wanita Dewasa (SNI. 08-0640-1989, satuan cm) No Ukuran 60 63 66 69 72 75 78 81 84 87 90

1 Lingk.

pinggang

60 63 66 69 72 75 78 81 84 87 90

2. Lingk.

Panggul

88 91 94 97 100 102 105 107 109 111 112

3. Panjang rok 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58 58

Tabel 2.3. Ukuran Celana Panjang Pria Dewasa Kain (SNI. 08-0361-1998) No Ukuran 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

1. Lingk.

Pinggang

67,5 70 72,5 75 77,5 80 82,5 85 87,5 90 92,5

2. Lingk.

Panggul

84 86 88 90 92 94 96 98 100 102 104

3. Panjang Celana

96 96 98 98 100 104 104 106 106 106 106

4. Lingk.

Selangkang

64 64 66 66 68 68 70 70 72 72 74

Walaupun sudah ada ukuran standar industri, kadang kadang buyer minta dibuatkan sampel dalam ukuran tertentu. Ukuran tersebut ada kemungkinan merupakan modifikasi ukuran standar, atau bisa jadi sangat berbeda dengan ukuran standar yang ada.

3. Pembuatan pola

(23)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 13 Setelah ukuran yang akan dipergunakan disepakati, lamgkah berikutnya

adalah pembuatan pola. Bila yang dikehendaki ukuran berperingkat, setelah satu size selesai dibuat maka untuk membuat size berikutnya pola-pola tersebut di peringkatkan (proses grading). Proses tersebut dapat dikerjakan secara manual atau dengan mempergunakan mesin grading pola.

4. Pemotongan (cutting)

Pemotongan (cutting) pada prinsip busana industri adalah efisiensi. Dengan demikian kain harus dipotong sedemikian rupa sehingga tidak banyak kain tersisa tetapi tetap memperharikan arah serat kain yang benar. Pada tahap ini lini pembuat sampel harus sudah mempunyai catatan seberapa banyak kain yang dibutuhkan untuk memproduksi per set pemotongan (1 lembar

bentangan kain pada proses spreading ) . Dengan demikian akan dapat diukur seberapa banyak set pemotongan yang dapat dibuat untuk 1 rol kain (piece).

Hal ini juga berlaku untuk bahan penunjang seperti kain pelapis dan pengeras.

5. Penjahitan (sewing)

Dalam pembuatan sampel, kecepatan menjahit per satuan jumlah juga harus terukur, sehingga masa produksi suatu order tertentu dapat terprediksi.

Kualitas jahitan juga merupakan salah satu faktor penting dalam pembuatan sampel. Ada beberapa model yang menuntut kerapian dan kehalusan jahitan saja, namun ada beberapa model yang menuntut kekuatan jahitan sebagai kriteria utama. Catatan lain yang perlu diperhatikan pula adalah perhitungan jumlah satuan benang yang dibutuhkan untuk per satuan jumlah.

6. Penyelesaian

Langkah terahir pembuatan sampel pada lini produksi adalah proses penyelesaian jahitan seperti pemasangan kancing, atau hiasan tempelan lain pada busana.

7. Pembersihan sisa jahitan (Triming )

(24)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 14 Sebelum sampel dirapikan dalam proses setrika (ironing) sisa benang atau

perca lain yang menempel di pakaian harus dibersihkan (triming).

8. Menyetrika (ironing) dan menggantung sampel

Sebelum sampai kepada buyer sampel yang telah dibuat harus dirapikan dahulu dengan setrika sampai semua permukaaan terlihat rapi. Agar tidak menjadi kusut lagi, sampel-sampel tersebut hendaknya disimpan dalam keadaan tergantung (kecuali kain kain kaos) dalam gantungan transparan.

B. Lembar latihan

Jawablah soal berikut pada tempat yang disediakan.

1. Ada berapa macam cara menetapkan ukuran sampel yang dipergunakan, beri penjelasan secara singkat!

……….

……….

……….

2. Catatan apa saja yang harus dibuat lini cutting pada saat membuat sampel?

……….

……….

3. Catatan apa saja yang harus dibuat lini jahit pada saat membuat sampel?

……….

……….

Buatlah kelompok kecil yang terdiri 3-4 orang, kemudian lakukan observasi ke industri busana untuk mempelajari masalah perenca naan pembuatan sampel. Bila anda menemukan tahap perencanaan yang berbeda dengan yang telah saudara pelajari, diskusikan dengan instruktur anda. Setelah anda benar- benar paham tentang perenca naan pembuatan sampel, silakan anda lanjutkan mempelajari Kegiat-an Belajar III.

(25)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 15

KEGIATAN BELAJAR III MEMBUAT/MENJAHIT SAMPEL

A. Lembar Informasi

Sampel suatu produk busana dibuat setelah semua perencanaan produksi disepakati oleh bagian cost production. Salah satu dari staf bagian ini yang nantinya akan bertanggung jawab terhadap masalah negosiasi seandainya ada modifikasi pada beberapa bagian dari sampel yang telah dibuat.

Berikut ini disajikan contoh langkah kerja membuat sampel busana wanita, yang terdiri dari blus, rok dan celana panjang

B. Lembar Kerja 1. Alat

Alat yang diperlukan untuk membuat sampel produk adalah mesin jahit lurus, mesin kombinasi, penggaris pola, gunting, setrika, mesin press krah, dan aksesoris mesin, dan alat tulis

2. Bahan

Bahan yang diperlukan untuk membuat sampel produk adalah kain untuk blus, kain untuk rok, kain untuk celana, bahan pelapis kerah, bahan pelapis pinggang , bahan pelapis tengah muka blus, benang jahit dan kertas pola (duplex).

3. Kesehatan dan Keselamatan kerja

Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja hendaknya selalu memeriksa panduan penggunaaan alat dengan teliti sebelum

menggunakannya. Disamping itu jaga posisi tubuh ketika bekerja selalu dalam kondisi punggung tegak. Usahakan bekerja dengan penerangan dan sirkulasi udara yang cukup baik

4. Langkah kerja

(1) Gambar Model Dan Detail Model Sampel

(26)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 16

Krah kemeja

Kancing kemeja 1,5 cm Garis pincess

Lengan pendek licin

Kup belakang

Tanpa ban pinggang

Kup belakang Ritzsluiting belakang Belahan sisi kiri 12 cm

Ban pinggang

Saku dalam sisi kanan dan kiri

- Pipa celana lurus

- Belahan belakang ritzsluiting

(27)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 17 (2) Ukuran Yang Dipergunakan

a. Ukuran Blus (all size)

Tabel 3.1. Ukuran Blus (all size )

No Ukuran M Toleransi

1. Lingkar badan 94 +3 -2

2. Jarak bahu 37 Min

3. Panjang belakang 57 Min

b. Ukuran Rok

Tabel 3.2. Ukuran Rok Wanita Dewasa (all size )

No Ukuran 69 (M)

1 Lingk. pinggang 69

2. Lingk. Panggul 97

3. Panjang rok 58

c. Ukuran Celana

Tabel 3.3. Ukuran Celana Wanita (all size )

No Ukuran 29

1. Lingk.Pinggang 72,5

2. Lingk.Paha 70

3. Panjang Celana 98

4. Lingk.Selangkang 66

(3) Pola sampel

Pola sampel produk yang akan dibuat terdiri dari pola blus, rok dan celana. Susunan pecah pola -pola tersebut adalah sebaga i berikut (Gambar 3.2,gambar 3.3, dan gambar 3.4)

(28)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 18 Gambar 3.2.Pecah Pola Blus

Gambar 3.3.Pecah Pola Rok

(29)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 19 Gambar 3.4. Pecah Pola Celana Panjang

(4).Memotong kain (cutting) sampel

Setelah semua pola terpotong, letakkan bagian pola pola tersebut pada bentangan masing-masing kain. Sebelum memotong perlu diperhatikan bahwa semua bagian yang akan disambung harus mendapatkan tambahan kampuh minimal 1 cm untuk jahitan. Letak pola –pola tersebut diusahakan untuk tidak berlawanan dengan arah serat kain. Untuk mendapat gambaran yang lebih lengkap pelajari kembali rancangan letak pola pada kain pada modul Teknik Marker .

(5).Menjahit (sewing) sampel a) Menjahit Blus

Blus dijahit dengan cara menyambung berturut turut bagian bahu , garis princess, bagian sisi lengan, sisi blus kemudian memasang lengan. Beri lapisan pengeras pada garis tengah

(30)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 20 muka, rapikan dengan setrika uap. Krah kemeja diberi pengeras dan di press terlebih dahulu sebelum ditempelkan ke lingkar kerung leher (Gambar 3.5)

Sambung bahu

(31)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 21 Gambar 3.5. Menjahit Blus

Sambung sisi lengan

Sambung garis sisi blus

Sambung lengan dengan bagian badan

Sambung krah dengan lingkar leher yang sudah di gabung

(32)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 22 b). Menjahit Rok

Jahit potongan rok mulai dari memasang ritzsluiting di bagian rok belakang, kemudian menjahit kup muka dan belakang dan menyambung sisi rok. Selesaikan bagian lapisan pinggang dengan lapisan yang berpengeras. Kelim belahan sisi sampai lingkar rok bawah dengan som tangan.(Gambar 3.6)

Gambar 3.6. Menjahit Rok

c). Menjahit Celana.

Celana panjang dijahit mulai dari saku dalam pipa celana kanan dan kiri, kemudian menyatukan kedua pipa celana pada garis

Pasang ritz

Rok bagian belakang

Jahit kup muka

Jahit kup belakang

Sambung rok muka dengan rok belakang

Kelim sisi dan bawah rok dengan som tangan

(33)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 23 lingkar pesak, di bagian belakang dipasang ritz. Selesaikan garis pinggang dengan memasang ban pinggang yang diberi lapisan pengeras.(Gambar 3.7)

Gambar 3.7. Menjahit Celana

Jahit saku sisi

Jahit sisi luar dan dalam pipa celana

Gabung pipa celana kanan dan kiri

(34)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 24 (6).Penyelesaian (finishing) sampel

Pada bagian ini hanya akan mengerjakan langkah memasang dan membuat lubang kancing sesuai dengan tanda yang sudah tertera pada bagian tengah muka blus.

(7) Pembersihan sisa jahitan (triming)

Dalam proses membuat busana selalu saja ada beberapa lembar benang yang masih menempel pada busana yang dikerjakan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, mulailah membersihkan sisa sisa benang dari bagian dalam, kemudian diteruskan ke bagian luar sampai busana tersebut benar-benar bersih dari sisa-sisa benang.

(8) Busana yang sudah bersih siap untuk disetrika

C. Lembar Latihan

Jawablah soal berikut pada tempat yang disediakan

1. Jelaskan dengan singkat urutan proses membuat sampel produk busana

………..

………..

………..

………..

………..

………..

………..

2. Sebutkan bahan yang diperlukan untuk membuat sampel blus, rok dan celana panjang

………..

………..

………..

(35)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 25 Disamping anda mempelajari Kegiatan Belajar III di sekolah, diharap kan anda berlatih mengerjakan pembuatan sampel di rumah dengan model dan ukuran yang berbeda-beda . Konsultasikan hasil latihan pada instruktur anda.

(36)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 26

KEGIATAN BELAJAR IV

MENYETERIKA DAN MENGGANTUNG BUSANA

A. Lembar Informasi

Untuk mendapatkan tekstur yang licin dan bersih semua busana yang habis dijahit harus disetrika kembali. Temperatur penyetrikaan hendaknya disesuaikan dengan asal serat kain yang akan disetrika. Untuk kain polyester yang umumnya dipakai untuk membuat rok atau celana panjang dibutuhkan temperatur

penyetrikaan yang lebih rendah dari pada kain katun. Setelah disetrika sampai rapi, sampel tersebut disimpan dalam gantungan pakaian transparan

Kegiatan belajar ini akan menyajikan langkah penyetrikaan sampel blus bahan katun, sampel rok bahan katun dan sampel celana bahan polyester dan prosedur penyimpanannya dalam gantungan.

B. Lembar Kerja 1. Alat

Setrika uap manual, meja dan alas setrika, dan gantungan pakaian plastik transparan

2. Bahan

Sampel blus, rok dan celana

3. Kesehatan dan Keselamatan kerja

a. Periksa layak-pakai setrika uap yang akan dipergunakan b. Sesuaikan in put aliran listrik dengan setrika.

c. Pegang setrika hanya pada tempat yang seharusnya

d. Pastikan tangan dalam keadaan kering dan kaki memakai alas kaki.

e. Bekerjalah dengan teliti dan hati-hati.

4. Langkah kerja

(37)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 27 1). Setrikalah blus mulai dari badan bagian belakang, lengan kemudian

terakhir bagian badan depan.

2) Gantunglah blus dalam keadaan kancing tertutup pada gantungan transparan.(Gambar 4.1)

Gambar 4.1. Cara Menggantung Blus

3) Setrika rok mulai dari bagian rok belakang terlebih dahulu, kemudian putarlah posisi rok sehingga bagian muka rok menjadi bagian terakhir yang disetrika.

4) Gantunglah rok pada gantungan transparan dengan mengambil tali gantungan rok yang sudah disediakan (Gambar 4.2)

(38)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 28 Gambar 4.2 .Cara Menggantung Rok

5) Satukan kaki celana panjang dengan posisi garis pipa kaki celana bagian dalam menumpuk pada garis pipa celana kaki bagian luar.

Setrika masing masing pipa kaki tersebut luar-dalam sampai licin.

6) Gantungkan celana dalam keadaan terlipat dan menggantung pada garis gantungan yang melintang di tengah.(Gambar 4.3)

7) Kerjakan semua langkah tersebut dengan teliti dan hati-hati.

Gambar 4.6. Cara Menggantung Celana Panjang

C. Lembar Latihan

Jawablah soal berikut ini pada tempat yang disediakan.

(39)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 29 Jelaskan perbedaan cara menggantung blus, rok dan celana panjang!

……….

……….

……….

Anda telah menyelesaikan seluruh materi modul Teknik Pembuatan

Sampel.Untuk melatih ketrampilan anda silakan kerjakan soal evaluasi pada hal berikut ini, cocokan pekerjaan anda dengan lembar kunci jawaban.

(40)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 30

LEMBAR EVALUASI

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sampel by order dan sampel by design!

2. Buatlah pecah model sampel blus dengan model seperti gambar berikut ini.

Gambar Model Blus

(41)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 31

LEMBAR KUNCI JAWABAN

A. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar I

1. Alat pembuat pola, alat potong (gunting manual),alat/mesin jahit, dan alat press.

2. Ruang tempat alat tersebut akan dipergunakan Kesesuaian In put arus listrik yang dipergunakan

Kondisi umum setiap mesin/alat sebelum dipergunakan pada bagian-bagian berikut ini:

1). Sambungan mesin 2). Kekencangan sekrup 3). Posisi jarum/pisau

4). Tempat tersembunyi yang mungkin berkarat Penerangan dan sirkulasi udara yang cukup baik

B. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar II

1. Ukuran sampel dapat mengikuti standar industri, modifikasi standar industri atau membuat ukuran sendiri.

2. Penggunaaan bahan utama dan bahan pembantu per satuan jumlah 3. Kecepatan proses per satuan jumlah dan penggunaaan benang.

C. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar III 1.Urutan proses membuat sampel adalah sebagai berikut:

Pembacaan gambar model, penetapan ukran yang dipergunakan, pembuatan pola, pemotongan,penjahitan, penyelesaian, pembersihan benang dan penyetrikaan.

2. Bahan yang diperlukan untuk membuat sampel produk adalah kain untuk blus, kain untuk rok, kain untuk celana, bahan pelapis kerah, bahan pelapis pinggang , bahan pelapis tengah muka blus, benang jahit dan kertas pola (duplex).

(42)

_________________________________________________________

_________________________________________________________Teknik Pembuatan Sampel

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 32 D. Lembar Kunci Jawaban Kegiatan Belajar IV

Blus digantung pada bagian bahu, rok digantung pada bagian tali pinggang, sedangkan celana digantung dalam posisi terlipat

E. Lembar Kunci Jawaban Evaluasi

1. Sampel by order baik ukuran maupun model sudah ditentukan oleh pemesan, sdangkan sampel by design model maupun ukurannya ditetapkan oleh pihak industri pembuat sampel.

2. Pecah pola model blus.

Pecah pola model blus

(43)

Program Keahlian Tata Busana ____________________________________ 33

DAFTAR PUSTAKA

Era Prasetianingtyas.1999. Laporan Praktek Industri Di P.T. Eratex Djaja.

Universitas Negeri Malang.

Heny Purnamawati.2001. Laporan Praktek Industri Di P.T. Pancamitra Ichigojaya. Universitas Negeri Malang.

Ika Irawati.1999. Laporan Praktek Industri Di P.T. Eratex Djaja. Universitas Negeri Malang.

Joice Ludhia.2002. Laporan Praktek Industri Di Cross Garment. Universitas Negeri Malang.

Gambar

Gambar 1.2. Gunting Potong Manual
Gambar 1.4. Mesin Obras
Gambar 1.6 Aksessoris Mesin
Gambar 1.8.Setrika Uap Manual  2. Persiapan Alat
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

menggunakan pola draping atau pola konstruksi terdiri dari beberapa bagian yaitu pola blus, lengan, kerah, rok, dan celana, yang masing-masing dapat diubah sesuai

3) Untuk menyiapkan motif pada mesin Bordir computer dapat dilakukan dua cara. Cara pertama motif dibuat melalui program komputer dengan bantuan software yang dimiliki bordir

Untuk merias pengantin Solo basahan memerlukan persiapan yang matang. Hal tersebut antara lain, pemilihan bahan kosmetik yang sesuai dengan jenis kulit pengantin,

Uraian yang detail tentang diagnosa wajah sudah dibahas pada modul sebelumnya, yang merupakan modul prasyarat (Modul Merias Muka sehari-hari). Pada modul ini langsung dibahas

Selain label yang menempel permanen pada busana, ada pula label yang dipasang setelah proses produksi dan proses pressing berakhir, yakni label yang terbuat dari kertas,

1) Kondisi rambut yang mempengaruhi pengeritingan adalah jenis rambut, bentuk rambut, diameter, porositas, densitas dan elastisitas. 2) Blocking, tebalnya harus sama denga

helainya, sehingga memudahkan disasak (apabila rambut klien ingin disasak). Teknik penyasakan ada dua macam, yaitu penyasakan secara menenun dan penyasakan secara menopang.

g) Apabila sudah selesai pewarnaan, seluruh rambut diuraikan kebelakang dengan menggunakan sikat cat rambut, biarkan kira- kira 30-40 menit sesuai dengan keadaan rambut atau sesuai