• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT Ditjen PAUD dan Dikmas 1 (Padang) 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PPT Ditjen PAUD dan Dikmas 1 (Padang) 2"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI TAHUN 2017

Ella Yulaelawati, MA, Ph.D

Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD-Dikmas, Kemdikbud

(2)

Mengapa PAUD Penting?

Kebijakan

Evaluasi Program 2016

Strategi Program 2017

DAK BOP PAUD 2017

PAUD Percontohan

Sistematika

(3)

Pentingnya PAUD Berkualitas

Neurosains:

(4)

Pentingnya PAUD Berkualitas

Mengentaskan Kemiskinan

Mengasuh, merawat dan mendidik secara berkualitas anak-anak –

terutama mereka yang paling berisiko – adalah strategi kuat untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi

Kesehatan

Menurunkan biaya kesehatan bagi anak-anak dan ibunya serta

mengurangi jumlah orang dewasa yang berisiko tinggi.

Pendidikan

Menghemat biaya dan meningkatkan

efisiensi karena anak siap untuk bersekolah dengan kompetensi pra-keaksaraan dan sosial-emosional yang kuat.

Budaya

Melaksanakan PAUD dalam

budaya lokal dan bahasa ibu, dapat memiliki dampak yang kuat pada:

• identitas budaya dan harga diri

transmisi pengetahuan antargenerasi

Pendidikan

Menghemat biaya dan meningkatkan

efisiensi karena anak siap untuk bersekolah dengan kompetensi pra-keaksaraan dan sosial-emosional yang kuat.

Budaya

Melaksanakan PAUD dalam

budaya lokal dan bahasa ibu, dapat memiliki dampak yang kuat pada:

• identitas budaya dan harga diri

(5)

Kebijakan

Dit.Bin PAUD

(6)

Kebijakan

Mengoptimalkan kualitas perkembangan potensi anak pada usia 1000 hari pertama 0 -

<3 melalui stimulasi pendidikan yang terintegrasi dengan layanan gizi, kesehatan,

perlindungan anak melalui pemberian makanan tambahan dan pelatihan kepada PTK & orangtua

Meningkatkan akses dan kualitas layanan PAUD usia 3-6 tahun pada semua satuan PAUD

secara berkeadilan, bertahap dan berkelanjutan dalam mencapai standar nasional.

Meningkatkan akses dan mutu layanan PAUD bagi anak usia 6 tahun pra-SD guna

mendukung kesiapan anak dalam memasuki pendidikan dasar (SD/MI/sederajat

Memperkuat pendidikan karakter: dapat dipercaya, bertanggungjawab, adil, menghargai,

peduli, cinta tanah air dan bela negara terintegrasi dalam pengembangan APE lokal dan cerita anak berbasis bahasa Ibu

Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana PAUDMenata Kemitraan dan kelembagaan PAUD

(7)

Alokasi Anggaran Dit. Bin. PAUD Tahun 2017

Kode Kegiatan/Output Sasaran SatuanBiaya Anggaran(Rp.000)

2016 PENYEDIAAN LAYANAN PAUD 175.898.050

001 Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Rehabilitasi Gedung 230 Lbg 51.812 11.916.814

002 Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Sarana Pembelajaran

termasuk Alat Permainan Edukatif (APE) 2.956 Lbg 12.547 37.089.969

003 Lembaga Penyelenggara PAUD Pembina dan di Daerah 3T

Memperoleh Bantuan 183 Lbg 131.716 24.103.982 004 Lembaga PAUD Memperoleh Bantuan Pembangunan Ruang

Kelas Baru (RKB) PAUD 100 Lbg 140.567 14.056.674 005 Anak Usia Dini Memperoleh Pengasuhan dan Perlindungan 7.500 Anak 1.517 11.380.605

006 Lembaga PAUD Melaksanakan Pembelajaran Berkualitas 3.100 Lbg 6.845 21.219.510

007 Lembaga/Mitra PAUD Memperoleh Peningkatan Kapasitas 2.020 Lbg 11.448 23.124.475

(8)

"Pendidikan anak usia dini berkualitas adalah

alat paling ampuh untuk memformat kualitas

manusia yang membangun secara

berkelanjutan untuk kualitas kehidupan

(9)

Evaluasi DAK

2016

(10)
(11)

Serapan DAK BOP PAUD Tahun 2016

Terserap; 93%

SiLPA; 7%

Alokasi: Rp.

(12)
(13)
(14)
(15)

Nias Barat

Pasaman

Kep. Meranti

Pekanbaru

Oku selatan

Batam

Bekasi

Tidak

(16)

Masalah Umum (1)

16

1. Keterlambatan penyaluran

bantuan DAK - BOP PAUD, disebabkan:

a) Penetapan DAK BOP PAUD setelah APBD ditetapkan;

b) Penyaluran dana dari Kemenkeu ke RKUD di akhir bulan Mei;

c) Kehati-hatian Daerah dalam memahami Permendikbud No. 2 Tahun

2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan bantuan DAK BOP PAUD.

2. Tidak tersalurkannya dana

DAK - BOP PAUD, disebabkan:

a) Keragu-raguan Daerah dalam mengeksekusi sesuai Juknis;

b) Ketidaksesuaian dengan kebijakan daerah;

(17)

Masalah Umum (2)

17

3. Ketidaktepatan penggunaan dana DAK - BOP PAUD, disebabkan:

a) Indikasi dikoordinir atau diarahkan oleh pihak tertentu digunakan untuk membeli atau membiayai kegiatan tertentu;

b) Kurang cermat saat penyusunan RKAS oleh lembaga;

c) Kekurangpahaman lembaga akan kebutuhan riil yang mendukung pembelajaran;

d) Lebih mengutamakan untuk pemberian transport guru. e) Indikasi pemotongan oleh pihak tertentu.

4. Terlambat penyusunan laporan, disebabkan: a) Pemahaman isi Juknis perlu ditingkatkan; b) Kepatuhan terhadap juknis perlu diperbaiki

(18)
(19)

DAK PAUD

2017

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

Strategi Percepatan

Penyerapan

Bantuan

Pemerintah tahun

2017

(27)
(28)

PAUD Percontohan

(29)

Contoh Bahan Pengembangan

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

Referensi

Dokumen terkait

tersentralisasi tiap-tiap DMBS single-level adalah proses-proses terpisah yang berjalan pada suatu trusted operating system , dan database multilevel didekomposisikan ke dalam

Untuk dapat membantu mengurangi permasalahan di atas, salah satu solusi aternatif yang dapat ditawarkan adalah dengan memanfaatkan alat komunikasi yang banyak dimiliki

Diharapka ami keterkaitan gkungan, dan si belajar dan an untuk me sanaan model an yang dila engan menera ya sendiri Menurut Gulo (2 latihkan siswa nggi, sehingga bih menggu

Sementara itu, hasil penelitian yang diperoleh selama pembelajaran pada siklus III, kemampuan mengenal kata pada anak kelas B TK Mahkota di peroleh angka 95%

Jadi, dengan adanya strategi tersebut dalam mata pelajaran Fiqih, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada aspek strategi yang diterapkan di MTs Sunan Ampel

Sehingga setelah lulus, siswa mampu menentukan sendiri ke mana ia akan melangkah. Apakah ia akan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi atau langsung terjun ke dunia

Dengan demikian hipotesis keenam yang menyatakan bahwa BOPO secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap Skor Kesehatan pada Bank Umum

Dalam konteks itulah jika negara kita mau membangun pemerintahan yang maju setidaknya memperhatikan masalah secara khusus yang berkaitan dengan kesetaraan gender (World Bank,