KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH MALUKU
Jalan Pantai Pengeringan, Waihaong, Ambon
Laman :www.maluku.kemenkuham.go.id Surel : maluku@kemenkumham.go.id
Nomor : W28.PB.05.02- 4546 Ambon, 29 Oktober 2021 Lampiran : 4 Lembar
Hal : Tindak Lanjut Inventarisasi dan Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tahun 2021
Kepada Yth :
Para Kepala Unit Pelaksana Teknis Pada Jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Maluku
Di
Tempat
Menindaklanjuti Surat Kepala Biro Pengelolaan BMN Nomor : SEK.4-PB.05.02-2355 Tanggal 28 Oktober 2021, Hal Inventarisasi dan Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tahun 2021, bersama ini kami mintakan kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis untuk segera menindaklanjuti surat Kepala Biro Pengelolaan BMN terkait Inventarisasi dan Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tahun 2021 (surat terlampir). Dengan maksud dan tujuan tersedianya keseluruhan data Barang Milik Negara dalam upaya tertib administrasi dan tertib fisik dalam rangka Penatausahaan Barang Milik Negara yang akuntabel sesuai kondisi riil di lapangan serta Penetapan Status Penggunaan atas seluruh Barang Milik Negara hasil inventarisasi dimaksud dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Sebagai tindak lanjut atas Surat Edaran tersebut, mohon Saudara dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Agar melaksanakan inventarisasi Barang Milik Negara di satuan kerjanya dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 Lampiran III tentang Tata Cara Inventarisasi Barang Milik Negara dan melaporkan hasil pelaksanaan inventarisasi kepada pengelola dan Sekretariat Jenderal cq Biro Pengelolaan Barang Milik Negara (Form Terlampir).
2. Pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Negara dimaksud mencakup seluruh Barang Milik Negara yaitu : Tanah, Gedung dan Bangunan, Jalan Irigasi dan Jaringan, Peralatan dan Mesin, Aset Tetap Lainnya dan Aset Tak Berwujud.
3. Melakukan penyesuaian data atas perubahan pencatatan Barang Milik Negara ke dalam aplikasi SIMAK BMN sesuai dengan Berita Acara Hasil Inventarisasi, meliputi :
a. Melakukan update kondisi barang melalui transaksi koreksi perubahan kondisi;
b. Terhadap Barang Milik Negara yang masih digunakan agar dilakukan penyesuaian melalui transaksi Daftar Barang Ruangan (DBR) atau Daftar Barang Lainnya (DBL);
c. Terhadap Barang Milik Negara yang sudah tidak digunakan agar dilakukan penyesuaian melalui transaksi penghentian BMN dari penggunaan.
4. Terkait Barang Tak Berwujud (ATB) sebagaimana dimaksud pada angka 2, dapat kami informasikan bahwa Formulir Pendataan Aset Tak Berwujud dari seluruh satuan kerja sebagai tindak lanjut dari surat Kepala Biro Pengelolaan BMN nomor SEK.4-PB.05.02-2011 tanggal 21 September 2021 hal Inventarisasi Aset Tak Berwujud (ATB) di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sudah kami terima, namun setelah dilakukan identifikasi masih terdapat data yang kurang valid apabila disandingkan dengan data pada aplikasi e-rekon.Sebagai contoh, masih terdapat satuan kerja yang melaporkan pencatatan atas ATB berupa lisensi, sementara telah dilaksanakan koreksi pencatatan terhadap lisensi tersebut menjadi software pada saat penyusunan laporan Audited tahun 2020 serta beberapa ATB yang tidak diketahui keberadaannya.
5. Berkenaan dengan hal tersebut pada angka 4 dan dalam rangka menindaklanjuti temuan BPK, kami harapkan bantuan Saudara untuk melakukan inventarisasi kembali terhadap ATB yang dikuasai oleh satuan kerja dengan melibatkan pegawai yang memiliki kompetensi terhadap ATB (tim IT) untuk memastikan jumlah, kondisi, penggunaan, keberfungsian serta keberadaan ATB dalam penguasaannya untuk selanjutnya dilakukan update data pada aplikasi SIMAK BMN.
6. Segera menyampaikan Laporan Hasil Inventarisasi kepada Pengguna Barang melalui tautan https://bit.ly/inventarisasi_PSP2021 paling lambat tanggal 20 Desember 2021 dan kepada Pengelola Barang dan Sekretariat Jenderal cq Biro Pengelolaan BMN ;
7. Terhadap hasil inventarisasi Barang Milik Negara yang belum ditetapkan Status Penggunaannya, Kuasa Pengguna Barang wajib segera mengajukan permohonan penetapan status penggunaan kepada Penguna Barang atau Pengelola Barang sesuai dengan batas kewenangannya;
8. Setelah inventarisasi ini dilaksanakan oleh semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, maka perlu dilakukan inventarisasi kembali sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun secara berkelanjutan untuk seluruh Barang Milik Negara dalam penguasaannya.
Mengingat Rekapitulasi Hasil Inventarisasi Kuasa Pengguna Barang sangat penting sekali, untuk itu agar segera di tindak lanjuti paling lambat 30 November 2021. Demikian atas perhatiannya dan Kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Kepala Kantor Wilayah,
Andi Nurka
NIP. 19631231 198903 1 005
Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I;
2. Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I;
3. Kepala Biro Pengelolaan BMN Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I;
4. Arsip.
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 6-7 (Kotak Pos 46) Jakarta Selatan 12940 Telepon : (021) 5253004 (8 Saluran) Faksimili : (021) 5253165 Laman : www.kemenkumham.go.id Email : invent.rokap@gmail.com
Nomor : SEK.4-PB.05.02-2355 28 Oktober 2021
Sifat : Segera Lampiran : Dua Lembar
Hal : Inventarisasi dan Penetapan Status Penggunaan
Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tahun 2021
Yth.
1. Kepala Biro Umum
2. Para Sekretaris Unit Eselon I
3. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi 4. Para Kepala Kantor Wilayah
5. Para Kepala Unit Pelaksana Teknis
Di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Pengelolaan Barang Milik Negara di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sejak tahun 2018 yang belum didukung penetapan status penggunaan dan penatausahaan yang memadai, Badan Pemeriksa Keuangan merekomendasikan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia agar memerintahkan kepada Sekretaris Jenderal untuk melakukan inventarisasi di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta berkoordinasi dengan Unit Eselon I lainnya terkait hasil Inventarisasi dan Penetapan Status Penggunaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Menindaklanjuti hal tersebut Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia telah menyusun rencana aksi tindaklanjut atas konsep laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan, berdasarkan surat Nomor M.H.H.KU.05.02.22 tanggal 22 Mei 2018 dengan salah satu poinnya terkait dengan pelaksanaan Inventarisasi dan Penetapan Status Penggunaan di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Rencana Aksi tersebut telah ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor: SEK-168.PB.04.01 Tahun 2018 tentang Inventarisasi dan Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, namun hingga sampai tahun 2021 belum seluruh satuan kerja melaporkan hasil pelaksanaan Inventarisasi kepada Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, sehingga progres tindak lanjut temuan BPK belum sesuai rekomendasi dan tetap berlanjut.
Pelaksanaan kegiatan inventarisasi Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud di atas memiliki maksud dan tujuan tersedianya keseluruhan data Barang Milik Negara dalam upaya tertib administrasi dan tertib fisik dalam rangka Penatausahaan Barang Milik Negara yang akuntabel sesuai kondisi riil di lapangan serta Penetapan Status Penggunaan atas seluruh Barang Milik Negara hasil inventarisasi dimaksud dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Sebagai tindak lanjut atas Surat Edaran tersebut, mohon Saudara dapat melaksanakan hal- hal sebagai berikut:
1. Agar melaksanakan inventarisasi Barang Milik Negara di satuan kerjanya dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.06/2016 Lampiran III tentang Tata Cara Inventarisasi Barang Milik Negara dan melaporkan hasil pelaksanaan inventarisasi kepada pengelola dan Sekretariat Jenderal cq Biro Pengelolaan Barang Milik Negara (Form Terlampir).
2. Pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Negara dimaksud mencakup seluruh Barang Milik Negara yaitu : Tanah, Gedung dan Bangunan, Jalan Irigasi dan Jaringan, Peralatan dan Mesin, Aset Tetap Lainnya dan Aset Tak Berwujud.
3. Melakukan penyesuaian data atas perubahan pencatatan Barang Milik Negara ke dalam aplikasi SIMAK BMN sesuai dengan Berita Acara Hasil Inventarisasi, meliputi.
a. Melakukan update kondisi barang melalui transaksi koreksi perubahan kondisi;
b. Terhadap Barang Milik Negara yang masih digunakan agar dilakukan penyesuaian melalui transaksi Daftar Barang Ruangan (DBR) atau Daftar Barang Lainnya (DBL);
c. Terhadap Barang Milik Negara yang sudah tidak digunakan agar dilakukan penyesuaian melalui transaksi penghentian BMN dari penggunaan.
4. Terkait Barang Tak Berwujud (ATB) sebagaimana dimaksud pada angka 2, dapat kami informasikan bahwa Formulir Pendataan Aset Tak Berwujud dari seluruh satuan kerja sebagai tindak lanjut dari surat Kepala Biro Pengelolaan BMN nomor SEK.4-PB.05.02-2011 tanggal 21 September 2021 hal Inventarisasi Aset Tak Berwujud (ATB) di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sudah kami terima, namun setelah dilakukan identifikasi masih terdapat data yang kurang valid apabila disandingkan dengan data pada aplikasi e-rekon.
Sebagai contoh, masih terdapat satuan kerja yang melaporkan pencatatan atas ATB berupa lisensi, sementara telah dilaksanakan koreksi pencatatan terhadap lisensi tersebut menjadi software pada saat penyusunan laporan Audited tahun 2020 serta beberapa ATB yang tidak diketahui keberadaannya.
5. Berkenaan dengan hal tersebut pada angka 4 dan dalam rangka menindaklanjuti temuan BPK, kami harapkan bantuan Saudara untuk melakukan inventarisasi kembali terhadap ATB yang dikuasai oleh satuan kerja dengan melibatkan pegawai yang memiliki kompetensi terhadap ATB (tim IT) untuk memastikan jumlah, kondisi, penggunaan, keberfungsian serta keberadaan ATB dalam penguasaannya untuk selanjutnya dilakukan update data pada aplikasi SIMAK BMN.
6. Segera menyampaikan Laporan Hasil Inventarisasi kepada Pengguna Barang melalui tautan https://bit.ly/inventarisasi_PSP2021 paling lambat tanggal 20 Desember 2021 dan kepada Pengelola Barang dan Sekretariat Jenderal cq Biro Pengelolaan BMN ;
7. Terhadap hasil inventarisasi Barang Milik Negara yang belum ditetapkan Status Penggunaannya, Kuasa Pengguna Barang wajib segera mengajukan permohonan penetapan status penggunaan kepada Penguna Barang atau Pengelola Barang sesuai dengan batas kewenangannya;
8. Setelah inventarisasi ini dilaksanakan oleh semua satuan kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, maka perlu dilakukan inventarisasi kembali sekurang- kurangnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun secara berkelanjutan untuk seluruh Barang Milik Negara dalam penguasaannya.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik, diucapkan terima kasih
Kepala Biro Pengelolaan BMN,
Iwan Santoso
NIP 19700430 199103 1 001 Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM;
2. Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM;
3. Kepala Biro Keuangan.
REKAPITULASI HASIL INVENTARISASI KUASA PENGGUNA BARANG TAHUN 2021
Pengguna Barang : (1)
Pembantu Pengguna Barang Eselon I : (2) Pembantu Pengguna Barang Wilayah : (3)
Satuan Kerja : (4)
Kode Satuan Kerja : (5) Halaman : (6) No Kode Barang Nama Barang NUP Tahun Perolehan Merk/Type Satuan Menurut Administrasi Menurut Inventarisasi Selisih Administrasi dgn Inventarisasi Ket Kuantitas Harga Satuan Barang Harga Barang Kondisi Kuantitas Harga Satuan Barang Harga Barang Kondisi Kuantitas Harga Barang B/RR/RB B/RR/RB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) TOTAL (25) (26) (27) Penanggung Jawab UAKPB, ..., ...(28)...
....(29)... Tim Inventarisasi BMN 1. ...(30)...
...(30)...
2. ...(30)...
...(30)...
....(29)....
....(29)....
Cara Pengisian :
1) Diisi nama Pengguna Barang
2) Diisi nama Pembantu Pengguna Barang Eselon I 3) Diisi nama Pembantu Pengguna Barang Wilayah 4) Diisi nama Satuan Kerja
5) Diisi Kode Satuan Kerja
6) Diisi dengan nomor urut halaman 7) Diisi dengan nomor urut
8) Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang 9) Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
10) Diisi dengan NUP BMN. Terhadap barang berlebih, tidak perlu mengisi NUP BMN 11) Diisi dengan tahun perolehan
12) Diisi dengan merk/ tipe
13) Diisi dengan satuan barang (unit, buah, dll)
14) Diisi dengan kuantitas/jumlah barang menurut administrasi 15) Diisi dengan harga per satuan barang menurut administrasi 16) Diisi dengan harga total barang menurut administrasi
17) Diisi dengan kondisi barang menurut administrasi (B=Baik, RR=Rusak Ringan, RB=Rusak Berat) 18) Diisi dengan kuantitas /jumlah barang menurut inventarisasi
19) Diisi dengan harga per satuan barang menurut inventarisasi 20) Diisi dengan harga total barang menurut inventarisasi
21) Diisi dengan kondisi barang menurut inventarisasi (B=Baik, RR= Rusak Ringan, RB= Rusak Berat)
22) Diisi dengan selisih kuantitas/jumlah menurut administrasi dengan inventarisasi (kolom 16 sama dengan kolom 12 dikurangi dengan kolom 8) 23) Diisi dengan selisih harga menurut administrasi dengan inventarisasi (kolom 17 sama dengan kolom 14 dikurangi dengan kolom 10)
24) Diisi dengan informasi tambahan yang diperlukan 25) Diisi dengan jumlah kolom 10
26) Diisi dengan jumlah kolom 14 27) Diisi dengan jumlah kolom 17
28) Diisi dengan ternpat dan tanggal rekapitulasi
29) Diisi dengan jabatan, tanda tangan, nama, dan NIP Penanggungjawab UAKPB 30) Diisi dengan tanda tangan, nama dan NIP petugas / anggota Tim Inventarisasi