• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Anggaran Dan Realisasi Dana Dekonsentrasi Pada Biro Pemerintahan Umum Setdaprovsu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Anggaran Dan Realisasi Dana Dekonsentrasi Pada Biro Pemerintahan Umum Setdaprovsu"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biro Pemerintahan Umum SetdaProvsu merupakan sebuah lembaga pemerintahan

yang bergerak dibidang Pemerintahan Umum yang bertugas untuk

menyelenggarakan sebagai kewenangan pemerintah provinsi, dengan tugas

dekonsentrasi dibidang pemerintahan umum.

Biro Pemerintahan Umum SetdaProvsu berperan selaku Satuan Kerja Perangkat

Daerah Provinsi, yang disebut SKPD Provinsi.SKPD Provinsi merupakan

organisasi/lembaga pada pemerintahan daerah provinsi yang bertanggungjawab

terhadap pelaksanaan dekonsentrasi dibidang program penguatan

penyelenggaraan pemerintahan umum dan program penataan adminstrasi

kependudukan.

Instansi yang menggunakan dana dekonsentrasi bukan hanya pada Biro

Pemerintahan Umum SetdaProvsu. Instansi-instansi lain juga menggunakan dana

tersebut selama instansi tersebut berperan sebagai SKPD.

Menurut Stroink dalam (Syarifuddin,2006) dekonsentrasi yaitu pelimpahan

wewenang pemerintahan dari pemerintah pusat kepada pejabat pemerintah daerah

yang mengepalai suatu wilayah administratif.

Dana dekonsentrasi merupakan dana yang berasal dari APBN yang

dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil pemerintahan yang mencakup semua

penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak

(2)

2

dekonsentrasi merupakan bagian dari anggaran kementrian negara/lembaga yang

dialokasikan berdasarkan rencana kerja kementerian negara/lembaga yang

dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ditetapkan oleh

Gubernur.

Penyusunan anggaran dekonsentrasi diawali dengan penyusunan Rencana Kerja

Anggaran Kementerian/lembaga yang selanjutnya disebut RKA-KL Adalah

dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu

kementrian/lembaga yang merupakan penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah

(RKP) dalam satu tahun anggaran, serta anggaran yang diperlukan untuk

melaksanakan.

Tabel 1.1:

Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2011, 2012, dan 2013

No Tahun Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)

1 2011 9,391,430,000 4,165,268,897.2

2 2012 7,269,260,000 3,720,271,982

3 2013 4,149,221,000 3,389,480,513.5

Sumber: Biro Pemerintahan Umum, 2015

Tabel 1.1, berisikan daftar rincian anggaran dan realisasi tahun 2011, 2012,

dan 2013, yang bertujuan untuk memberikan stimulasi fiskal bagi daerah sehingga

mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

Permasalahan yang kerap muncul dalam pelaksanaan realisasi dana dekonsentrasi

(3)

3

kegiatan dalam DIPA dengan kebutuhan dana yang diusulkan dengan keinginan

daerah. Ini berhubungan dengan masalah kurangnya komunikasi pada saat

perencanaa dekonsentrasi dan tugas pembantuaan itu sendiri.

Adanya keterlambatan turunnya anggaran terhadap kegiatan/program,

keterlambatan turunnya DIPA ini lebih disebabkan oleh makanisme dan

pengaturan serta kebijakan yang ada pada pemerintah pusat baik itu Departemen

Keuangan RI maupun Departemen teknis itu sendiri.Keterlambatan ini terjadi

biasnya karena adanya perubahan kebijakan pemerintah.

Berdasarkan latar belakang ini, penulis tertarik melakukan penelitian tersebut,

bagaiamana Biro Pemerintahan Umum SetdaProvsu memanfaatkan dana tersebut

dengan realisasi yang baik sesuai dengan yang telah direncakan serta bagaimana

dampak dari hasil Mursembang (Musyawarah Rencana Pembangunan) pada

rencana kegiatan di Biro Pemerintahan Umum SetdaProvsu serta realisasinya.

Maka dari itu penulis mengambil judul tugas akhir ini adalah: “Perbandingan

Anggaran dan Realisasi Dana Dekonsentrasi pada Biro Pemerintahan Umum

SetdaProvsu”

B.Rumus Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, masalah dapat dirumuskan: Bagaiamana

tingkat perbandingan anggaran dan realisasi dana dekonsentrasi tingkat

perbandingan anggaran dan realisasi dana dekonsentrasi pada Biro Pemerintahan

Umum SetdaProvsu.

(4)

4

C.Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui tingkat perbandingan anggaran dan realisasi dana

dekonsentrasi pada Biro Pemerintahan Umum SetdaProvsu dalam menjalankan

tugasnya sebagai penyelenggara anggaran.

D.Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Sebagai dasar pertimbangan dan masukan bagi Biro Pemerintahan Umum

SetdaProvsu dalam melakukan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN).

2. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang,

khususnya penelitian yang berkaitan dengan APBN.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan

teori-teori yang penulis dapatkan, baik dari bangku kuliah maupun dari luar dan

memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan dibidang analisis

Gambar

Tabel 1.1:

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian kualitatif yang digunakan adalah deskriptif, penulis menggunakan metode deskriptif karena penulis akan meneliti pengalaman manusia melalui deskripsi

Pada saat perkebunan plasma telah menghasilkan, petani plasma berkewajiban untuk menjual seluruh hasil perkebunan tersebut kepada Perusahaan Inti, dan melunasi angsuran atas

Dalam pembahasan masalah ini yang akan dibahas adalah mengenai cara pembuatan dari mulai menentukan struktur navigasi, membuat peta navigasi, membuat disain antarmuka,

Menurut Rahardi (2003, hal.73) direktif merupakan suatu bentuk tuturan yang digunakan penutur untuk membuat pengaruh mita tutur untuk melakukan tindakan. Tindakan

Cara kerja herbisida ini membutuhkan waktu 1-2 hari untuk membunuh tanaman pengganggu tanaman budidaya (gulma) karena tidak langsung mematikan jaringan tanaman yang

Anak-anak perlu diajar untuk bersikap hidup ugahari- sederhana dan hormat terhadap hak dan milik orang lain; disamping itu anak-anak juga perlu dijarkan nilai- nilai moral

The animal diversity found in Anak Krakatau Island consisted of 13 species of birds (within 11 families), 2 species of reptiles, 58 species of insects, and 10 species of

Aspek makna nada adalah sikap pembicara kepada kawan bicara. Dalam karya sastra, nada berhubungan dengan sikap penyair atau penulis terhadap pembaca. Aspek makna yang