• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIV - AIDS dan IMS. Penularan dan Pencegahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HIV - AIDS dan IMS. Penularan dan Pencegahan"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

HIV - AIDS dan IMS

Penularan dan Pencegahan

(2)

HIV Virus Penyebab AIDS

HIV = Human Immunodeficiency Virus

HIV adalah Virus penyebab AIDS yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh tidak mampu lagi melindungi dari berbagai penyakit lain

(infeksi oportunistik).

Infeksi oportunistik adalah infeksi penyerta yang disebabkan karena lemahnya sistem kekebalan tubuh seperti pada ODHA yang bisa berakbat fatal, pada umumnya tidak berbahaya bagi orang yang sistem kekebalan tubuh normal.

AIDS = Acquired Immune Deficiency Syndrome.

AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.

AIDS bukan penyakit keturunan atau kutukan tuhan tetapi disebabkan oleh virus HIV.

Adakah obat penyembuh AIDS? Hingga saat ini, belum ditemukan obat penyembuh AIDS, tetapi bisa di obati. ART (Anti Retroviral Therapy) ialah obat bagi ODHA untuk menurunkan jumlah virus dalam tubuh dan meningkatkan kualitas hidup untuk mmperpanjang usia hidupnya.

Dimana HIV berada? HIV terdapat dalam cairan tubuh orang yang telah tertular, seperti : - Darah.

- Air mani dan cairan getah penis (pre-cum).

- Cairan vagina, cairan serviks - Air susu ibu.

1

(3)

HIV Virus Penyebab AIDS

(4)

Tidak ada tanda khususnya.

Pengidap HIV tidak dapat dikenali hanya dengan melihat penampilan fisiknya.

Semua orang bisa terinfeksi HIV jika perilakunya berisiko tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, usia, suku, agama, ras, pendidikan, pekerjaan, dll.

Pengidap HIV, akan tampak sehat selama 5-10 tahun seperti orang biasa, sebelum infeksi HIV dalam tubuhnya berkembang menjadi AIDS.

Walaupun tampak sehat, pengidap HIV dapat menularkan virusnya kepada orang lain.

Bagaimana mengetahui seseorang terinfeksi HIV? Yaitu melalui tes darah untuk HIV, yang termasuk bagian dari proses Konseling & Testing HIV (KTH).

Bagaimana Tanda Orang Yang Terinfeksi HIV?

2

(5)

Bagaimana Tanda

Orang Yang Terkena HIV?

(6)

Penggunaan alat suntik terutama narkoba suntik secara bergantian atau tidak steril.

Transfusi darah yang tidak melalui proses pemeriksaan (screening)

Alat tatto atau alat peluka (penembus kulit lainnya) yang di pakai secara bergantian.

Peralatan tindik yang tidak steril.

Silet dan pisau cukur yang dipakai bergantian.

HIV dapat menular melalui perpindahan darah dari orang yang terinfeksi HIV melalui:

Bagaimana HIV Menular Melalui Darah?

3

(7)

yang tidak st

Alat Ta ttoo

eril

Bergantian

Penggunaan alat suntikatau tidak steril

Alat tindik yang tidak Steril

Bagaimana HIV Menular

Melalui Darah?

(8)

HIV dapat menular melalui perpindahan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi HIV.

Melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi HIV. Bisa secara:

- Vaginal (vagina dengan penis).

- Anal (dubur/anus dengan penis).

- Oral (mulut dengan kelamin).

HIV atau bakteri penyakit lain akan mudah memasuki tubuh jika ada luka atau lecet pada alat kelamin.

Risiko itu akan semakin besar lagi jika sering berganti-ganti pasangan dan tanpa menggunakan kondom.

Dari ibu HIV kepada bayinya:

- Selama proses kehamilan (melalui ari-ari/placenta).

- Saat proses persalinan normal lewat vagina (melalui kontak darah dan cairan tubuh).

- Selama proses menyusui (melalui air susu ibu/ASI).

Bagaimana HIV Menular

Melalui Perpindahan Cairan Tubuh?

4

(9)

Sex vaginal Sex Oral Sex anal

Kehamilan Persalinan Menyusui

Bagaimana HIV Menular

Melalui Perpindahan Cairan Tubuh?

(10)

Karena HIV ada didalam cairan tubuh (darah, cairan mani, getah penis, cairan vagina, cairan serviks) semua kegiatan yang memungkinkan adanya perpindahan cairan terse- but merupakan kegiatan berisiko.

Berhubungan seks berisiko jika:

- Berganti-ganti pasangan - Tanpa menggunakan kondom

Mengapa berhubungan seks tidak aman atau berisiko?

Karena memungkinkan adanya pertukaran cairan mani, getah penis (pre-cum) dan cairan vagina yang mengandung HIV masuk ke dalam tubuh kita. Apalagi jika ada luka pada organ seks kita.

Penggunaan alat suntik/alat tindik/alat tatto yang tercemar HIV secara bergantian.

Mengapa berisiko?

Karena darah masih sering tinggal di dalam alat-alat tersebut. Jika alat itu dimasuk- kan lagi ke dalam tubuh kita, maka perpindahan virus akan terjadi.

Perilaku Berisiko Terinfeksi HIV

5

(11)

Hubungan Seks Berganti-ganti Pasangan Tanpa Menggunakan Kondom

Bergantian Alat Suntik

Perilaku Berisiko Terinfeksi HIV

(12)

Bersalaman, bersentuhan, berpelukan bahkan berciuman.

- Aman selama tidak ada luka/lecet pada kulit yang memungkinkan perpin dahan darah yang mengandung HIV.

- Jumlah HIV dalam keringat dan air ludah tidak cukup banyak untuk menu- larkan HIV.

Menggunakan peralatan makan bersama.

Menggunakan jamban bersama.

Tinggal serumah dengan orang yang terpapar HIV.

HIV juga tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga.

HIV hanya hidup dalam darah dan cairan tubuh manusia, tidak dapat hidup dalam darah dan cairan tubuh binatang.

Jadi walaupun kita melakukan kegiatan-kegiatan sosial atau bahkan tinggal serumah dengan penderita HIV, kita tidak perlu khawatir akan tertular selama tidak melakukan perilaku beresiko.

HIV tidak menular melalui kegiatan-kegiatan sosial melalui : HIV Tidak Menular Melalui

6

(13)

HIV Tidak Menular Melalui

Peluk, ciuman

Menggunakan jamban yang sama

Tinggal serumah

Gigitan nyamuk Bersalaman, bersentuhan Menggunakan

peralatan makan/minum

Bersama

(14)

Tahap 1: Periode Jendela

- HIV masuk kedalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam darah.

- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat.

- Tes HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus ini.

Tahap 2: HIV Positif (Tanpa Gejala) - HIV berkembang biak dalam tubuh.

- Tidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehat.

- Tes HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk antibody terhadap HIV.

- Umumnya tetap tampak sehat selama 5-10 th, tergantung daya tahan tubuhnya.

Tahap 3: HIV Positif (Muncul Gejala) - Sistem kekebalan tubuh semakin turun.

- Mulai muncul gejala infeksi oportunistik. Misalnya: pembengkakan kelenjar limfa diseluruh tubuh, diare terus menerus, demam, berat badan turun, dll.

Tahap 4: AIDS

- Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemah.

- Berbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah.

Bagaimana HIV Menjadi AIDS?

7

(15)

rata-rata selama 5 - 10 tahun

HIV Positif

(Tanpa Gejala) HIV Positif

(Muncul Gejala) AIDS

Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4

Tahap 1

Periode Jendela

2 minggu - 6 bulan

Bagaimana HIV Menjadi AIDS?

(16)

Infeksi Menular Seksual (IMS) atau Penyakit Menular Seksual (PMS) sering disebut Penyakit Kelamin adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus, yang salah satu penularannya melalui hubungan seksual yang tidak aman (tanpa kondom dan benrganti-ganti pasangan).

Seperti apa sih IMS? pada dasarnya terdapat tiga jenis gejala utama IMS, yaitu:

- IMS dengan adanya cairan tidak mormal (duh tubuh/nanah) yang keluar dari alat kelamin. Misalnya: G-O (kencing Nanah) dan Klamidia.

- IMS dengan adanya luka pada atau sekitar alat kelamin.

Misalnya: Sifilis dan Herpes.

- IMS dengan tumbuhnya kutil pada atau sektar alat kelamin.

Misalnya: Jengger Ayam.

Infeksi Menular Seksual (IMS)

8

(17)

Salah satu cara penularannya melalui hubungan seksual.

IMS dengan luka IMS dengan

tumbuhnya kutil

Jengger Ayam

IMS dengan cairan

KLAMIDIA

G-O

SIFILIS

HERPES

Infeksi Menular Seksual (IMS)

Kondiloma Akumunata

(18)

Pada wanita IMS sering tidak menampakkan gejala.

- Karena organ reproduksi perempuan (vagina, liang dan mulut rahim) terletak di bagian dalam tubuh sehingga IMS tidak langsung nampak dan tidak terasa sakit sama sekali.

- Meskipun tanpa gejala, perempuan yang sering berganti-ganti pasangan seks harus melakukan pemeriksaan rutin di Klinik IMS minimal tiap 2 bulan sekali supaya tidak tertular dan menularkan IMS.

Namun, ada pula IMS yang menunjukkan gejala umum seperti:

- Keluar cairan dari vagina, penis atau anus yang berbeda seperti biasanya.

berwarna keruh dan berbau.

- Rasa nyeri atau panas pada saat kencing atau setelah kencing, atau menjadi sering kencing.

- Ada luka terbuka/basah di sekitar kemaluan. Luka ini bisa terasa nyeri bisa juga tidak. Ada semacam kutil di sekitar kemaluan.

Apa Gejala Umum IMS?

9

(19)

Sering tidak tampak gejala apapun, terutama pada wanita.

Keluar cairan dari alat kelamin yang berbau.

Perih/nyerih saat atau setelah kencing, atau sering kencing.

Luka terbuka/basah di sekitar kemaluan.

Tumbuh kutil di sekitar kemaluan.

Apa Gejala Umum IMS?

(20)

Bengkak pada lipatan paha.

Pada pria, terdapat bengkak dan nyeri pada kantung pelir/kantung zakar.

Sakit perut dibagian bawah yang kambuhan, tetapi tidak terhubung dengan haid/menstruasi.

Keluar darah setelah berhubungan seks.

Secara umum, merasa tidak enak badan atau demam.

Ingat!

- Jika anda mengalami salah satu gejala di atas, segera periksa ke dokter.

- Hanya dokter yang tau jenis dan dosis obat yang tepat untuk menyembuhkan IMS.

- Mengobati sendiri dengan membeli antibiotik yang dijual bebas sangat berbahaya.

- Virus dan bakteri penyebab IMS jadi kebal, akibatnya penyakit tidak sembuh dan sulit diobati.

lanjutan...Apa Gejala Umum IMS?

10

(21)

Bengkak di lipatan paha.

Bengkak dan nyeri pada kantung pelir.

Sakit perut di bagian bawah yang kambuhan.

Keluar darah setelah berhubungan seks.

Secara umum tidak enak badan.

Apa Gejala Umum IMS?

lanjutan...

(22)

Hubungan antara HIV dan IMS :

HIV termasuk salah satu IMS karena dapat ditularkan melalui hubungan seksual.

Berganti-ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom merupakan perilaku berisiko tertular IMS termasuk HIV.

Luka basah/terbuka akibat IMS menjadi pintu masuk HIV langsung ke pembuluh darah sehingga mempermudah penularan HIV.

Tertular IMS memperbesar resiko tertular HIV sebesar 1-9 kali lipat.

Orang yang tertular HIV mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat diserang oleh HIV. IMS dapat menjadi infeksi oportunistik sehingga mempercepat masuk ke fase AIDS.

IMS Pintu Masuk HIV

11

(23)

HEPATITIS

IMS

IMS Pintu Masuk HIV

(24)

Jika tidak segera diobati hingga sembuh, IMS makin parah dan membuat kita sakit-sakitan.

Semua IMS meningkatkan risiko tertular HIV sebesar 1-9 kali, karena virus

dapat menular melalui cairan vagina, cairan serviks, cairan mani serta melalui darah dari luka yang ditimbulkan oleh IMS.

Pada wanita IMS seringkali menyebabkan : - Infeksi Saluran Reproduksi (ISR).

Ditandai nyeri kambuhan di bagian bawah perut bukan karena haid/menstruasi.

- Radang panggul.

- Kanker rahim.

- Kehamilan di luar kandungan.

IMS Memperbesar Risiko:

12

(25)

Infeksi HIV

Nyeri perut di bagian bawah atau infeksi saluran reproduksi (ISR).

Radang panggul.

Kanker rahim pada wanita.

Kehamilan di luar kandungan.

IMS Memperbesar Risiko:

(26)

Ingat !

Meskipun tidak bergejala dan tidak merasa sakit, orang yang sering berganti-ganti pasangan seks harus periksa rutin di Klinik IMS minimal tiap 2 bulan sekali supaya tidak tertular dan menularkan IMS.

Khusus pada ibu hamil:

- Bayi lahir terlalu dini (prematur) - Bayi lahir dengan cacat bawaan.

- Bayi lahir terlalu kecil (berat tidak cukup).

- Bayi tertular IMS dari ibunya melalui perpindahan cairan tubuh dan darah dari luka proses melahirkan.

Khusus pada laki-laki:

- Kanker penis.

- Kanker prostat.

IMS yang parah berakibat fatal pada perempuan maupun laki-laki, yaitu:

- Kemandulan.

- Kematian.

lanjutan...

IMS Memperbesar Risiko:

13

(27)

Bayi lahir terlalu dini, lahir dengan cacat bawaan, lahir kecil atau terinfeksi IMS.

Kanker penis dan menyerang prostat pada pria.

Rasa sakit yang luar biasa atau terus menerus.

Kemandulan.

Kematian.

lanjutan...

IMS Memperbesar Risiko:

(28)

Ada banyak sekali jenis IMS. Beberapa di antaranya yang paling sering ditemukan adalah:

G-O dan Klamidia berakibat kemandulan bagi penderitanya, jika tidak diobati dengan benar.

Jengger Ayam (Kondiloma Akumunata) dan Herpes bersifat kambuhan seumur hidup.

Hepatitis berbahaya jika sudah parah, dan bisa merusak fungsi hati.

Sifilis

Bayi yang dilahirkan dari wanita penderita sifilis seringkali cacat atau lahir dalam keadaan sudah mati.

HIV

Sebagai dasar dari mereka yang terinfeksi HIV berkembang menjadi AIDS.

obat ART (Anti Retroviral Therapy) untuk mengendalikan HIV (bukan menyembuhkan), sekali diminum harus berlanjut seumur hidup.

Klamidia HIV

Herpes

Kelamin Jengger Ayam

atau kutil

KLAMIDIA

Hepatitis

HEPATITIS

G-O atau Kencing nanah

G-O JenggerAyam

HERPES

Sifilis atau Raja Singa

SIFILIS

Jenis IMS Umum Dijumpai

Kondiloma Akumunata

14

(29)

Jengger

G-O Ayam

G-O

SIFILIS SIFILIS

KLAMIDIA

HERPES HERPES HEPATITIS

HIV

Jenis IMS Umum Dijumpai

Kondiloma Akumunata

(30)

1. Jangan mengobati sendiri. Hanya dokter yang tau obat yang tepat untuk IMS yang kita derita.

2. Sebagian besar IMS dapat diobati jika cepat diketahui.

Semakin cepat berobat ke dokter, maka semakin kecil kemungkinan penyakit tersebut merusak tubuh. Jujur/terbukalah dalam menceritakan pengalaman seksual kita agar memudahkan dokter membantu kita.

3. Ikuti petunjuk dokter dan tuntaskan semua obat yang diserepkan. Meskipun gejala-gejala IMS sudah berkurang, lanjutkan pengobatan hingga dokter me - mastikan kita telah sembuh.

4. Hindari berhubungan seks selama terkena IMS (selama belum sembuh) karena akan menulari pasangan kita. Jika terpaksa, gunakan kondom.

5. Mintalah pasangan kita untuk turut memeriksa diri karena kemungkinan dia juga tertular. Jika tidak, yang mulai beranjak sembuh dapat tertular kembali dari pasangan kita.

Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Memiliki Gejala IMS?

15

(31)

1. Jangan mengobati sendiri.

2. Segera periksakan diri kita ke dokter untuk mengetahuinya secara tepat.

3. Minum obat sampai tuntas sesuai petunjuk dokter.

4. Jangan berhubungan seks duluhingga IMS sembuh.

5. Minta segera pasangan kita juga memeriksakan diri.

Apa yang Harus Kita Lakukan

Jika Memiliki Gejala IMS?

(32)

IMS yang di sebabkan oleh virus tidak dapat disembuhkan, virusnya tetap ada dalam tubuh. HIV, Hepatitis B & C, Herpes dan Jengger Ayam termasuk jenis-jenis IMS yang tidak dapat disembuhkan. Herpes dan Jengger Ayam walaupun diobati tetapi bersifat kambuhan.

HIV

, belum dapat disembuhkan, HIV merusak kekebalan tubuh manusia yang berfungsi untuk melawan penyakit apapun.

Ingat! HIV akan lebih mudah menulari kita, jika kita terkena IMS.

Hepatitis

, merupakan perandangan hati yang dapat merusak fungsi hati..

Hepatitis B dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, tetapi Hepatitis C hingga kini belum ada vaksinnya.

Herpes

, kambuhan dan sangat nyeri. Pada Herpes, yang dapat diobati hanya gejala luarnya saja, tetapi bibit penyakitnya akan tetap hidup dalam tubuh penderita selamanya.

Jengger Ayam (Kondiloma Akumunata)

, pada laki-laki dapat menyebabkan kanker penis sedangkan pada wanita seringkali menyebabkan kanker serviks.

Apakah Semua IMS Dapat Diobati?

16

(33)

Termasuk IMS yang tidak dapat disembuhkan

Jengger Ayam

Jengger Ayam

Hepatitis B & C

HEPATITIS HEPATITIS

Herpes

HERPES HERPES

HIV

Apakah Semua IMS Dapat Diobati?

Kondiloma Akumunata

(34)

Memilih pasangan seks berdasarkan penampilan luar.

Misalnya:

Mereka yang mengidap HIV dan IMS, tampak sehat dan bersih kecuali saat tan- da-tanda penyakit mulai muncul.

IMS juga tidak membedakan usia dan tidak pandang bulu.

Memilih obat antibiotik seperti supertetra, penisilin, dll sebelum ataupun sesudah berhubungan seks. Makin sering minum obat-obatan sembarangan, kuman jadi kebal terhadap obat.

Meminum minuman beralkohol seperti bir dll.

Minuan beralkohol sama sekali tidak dapat mencegah IMS.

Mendapatkan suntikan antibiotik secara teratur.

Membersihkan/mencuci alat kelamin bagian dalam dan luar setelah berhubungan seks. Bahkan mencuci dengan cuka, spirtus, jeruk nipis, minyak rem, air soda, air jahe, alkohol dan lain-lain malah akan merusak kulit dan menimbulkan luka atau iritasi sehingga penyebab IMS dan HIV lebih mudah masuk.

IMS dan HIV Tidak Dapat Dicegah Dengan:

17

(35)

Suntik Teratur antibiotik Minum Melihat penampilannya

Melihat penampilannya Minum

Alkohol

Mencuci alat kelamin

IMS dan HIV Tidak Dapat Dicegah Dengan:

(36)

Abstinen atau tidak melakukan senggama/hubungan seks.

Tidak melakukan senggama adalah yang paling aman. Pilihan kegiatan seksual yang lebih aman seperti maturbasi, meremas-remas, berciuman dan berfantasi untuk memperoleh kepuasan seksual.

Saling Setia.

Kondom.

Jika masih tidak dapat saling setia, cegahlah dengan menggunakan kondom.

Kita tidak akan pernah tahu dari siapa kita akan tertular IMS dan HIV.

Jangan menggunakan narkoba suntik.

Jangan gunakan, alat suntik, atau alat peluka (alat penembus) kulit lainnya (tindik atau tato) secara bergantian. Penularan akan lebih mudah terjadi melalui darah.

Edukasi dan penyuluhan tentang HIV dan AIDS

IMS dan HIV Hanya Dapat Dicegah Dengan:

18

(37)

IMS dan HIV

Hanya Dapat Dicegah Dengan:

A B

Bersikap saling setia dengan

pasangan

C

Cegah dengan

kondom Jangan gunakan nakoba suntik

D

Edukasi dan penyuluhan tentang

HIV dan AIDS

E

Anda tidak melakukan hubungan seks

berisiko

(38)

1. Kenakan kondom setelah penis ereksi.

2. Perhatikan tanggal kadarluarsa kondom. Buka bungkus kondom dengan hati-hati.

Jangan gunakan kuku untuk menyobek kemasan karena dapat menyebabkan kondom sobek.

3. Tempatkan gulungan kondom di kepala penis.

4. Sambil menekan ujung kondom untuk mengeluarkan udara, dorong ke bawah

menyarungi seluruh penis. Kondom dapat pecah /bocor jika terdapat udara pada ujung kondom. Jika diinginkan, dapat menambah 1-2 jenis pelicin berbahan dasar air seperti k-y jelly, Topgel atau Aquagel di bagian luar kondom. Jangan gunakan lotion, baby oil, dan krim lainnya karena berbahan dasar minyak sehingga dapat merusak kondom.

5. Bila senggama ternyata kondom pecah atau bocor, segeralah ganti dengan kondom baru .

6. Setelah berhubungan seks (ejakulasi), segera tarik penis yang masih ereksi sambil mena- han pangkal kondom agar cairan tidak tumpah kemudian lepaskan kondom dari penis.

7. Ikat dan buanglah kondom di tempat sampah. Jangan dibuang di toilet.

1 2 3 4 5 6 7

Penggunaan Kondom yang Benar

19

(39)

5

3 4

1 2

6 7

Penggunaan

Kondom yang Benar

(40)

1. Jangan gunakan kondom jika:

- Tanggal kadarluarsa sudah lewat.

- Kemasannya rusak.

- Warnanya pudar.

- Kondom kering - Kondom lengket.

- Kita meragukan kualitasnya.

2. Simpan kondom di tempat yang sejuk dan kering, hindari terkena matahari langsung.

3. Jangan menyimpan kondom dalam dompet atau saku belakang celana, karena kondom bisa rusak.

4. Jangan menggunakan pelicin berbahan dasar minyak seperti handbody lotion, baby oil, atau krim lainnya, karena menyebabkan kondom rusak atau sobek. Gunakan pelicin berbahan dasar air.

Apa yang Perlu

Kita Perhatikan Tentang Kondom?

20

(41)

Kualitas kondom (batas kadaluarsa).

Simpan kondom di tempat yang sejuk dan kering.

Kondom jangan sampai terjepit/tertekan (dalam dompet/saku belakang celana) Gunakan hanya pelicin berbahan

dasar air.

Apa yang Perlu Kita Perhatikan

Tentang Kondom?

(42)

Apa itu Konseling dan Testing HIV (KTH)?

KTH adalah dukungan layanan bagi mereka yang merassa berisiko dan menginginkan pemerik- saan HIV.

KTH bersifat rahasia dan sukarela. Tidak boleh ada tekanan seseorang untuk melakukan KTH.

KTH terdiri dari tiga tahap yaitu:

- Konseling sebelum testing HIV.

- Testing HIV.

- Konseling setelah testing HIV.

Konseling disediakan untuk membantu mengenali perilaku yang dapat menjadi sarana

penularan HIV, menyediakan informasi tentang HIV dan AIDS dan testing HIV, serta memberikan dukungan moril untuk perubahan perilaku yang lebih sehat dan aman.

Testing HIV adalah pengambilan darah untuk testing HIV yang dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, laboratorium, dan lembaga swadaya masyarakat yang menyediakan pelayanan KTH.

Konseling setelah testing HIV adalah konseling tatap muka pada saat memberikan hasil tes HIV.

Konseling & Testing HIV (KTH)

21

(43)

Konseling & Testing HIV Sukarela (KTS)

(44)

- Perilaku berganti-ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom.

- Pernah tertular IMS atau penyakit kelamin lebih dari dua kali.

- Menggunakan alat suntik bergantian atau tidak steril.

- Pernah menerima transfusi darah.

Kita perlu melakukan KTH jika kita khawatir atau takut akan resiko perilaku terinfeksi HIV dari:

Jika ada diantara teman-teman/ibu-ibu/bapak-bapak yang ingin memperoleh layanan KTH ini, saya dapat membantu menghubungkan dengan lembaga yang menyediakan layanan ini.

Atau, teman-teman/ibu-ibu/bapak-bapak dapat menghubungi ke :

Anda Perlu Melakukan KTH Bila:

22

(45)

Berganti-ganti pasangan seks tanpa menggunakan kondom.

Pernah terkena IMS.

Menggunakan alat suntik bergantian atau tidak steril (terutama narkoba suntik).

Menerima transfusi darah.

Anda Perlu Melakukan KTH Bila:

(46)

www.aidsindonesia.or.id

facebook.com/kpanasional

f

@kpa_nasional

KOMISI

PENANGGULANGAN

AIDS

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dilakukannya analisis mutu ini agar mengetahui kualitas dari gula yang akan digunakan untuk proses pembuatan syrup, mengetahui keberadaan mikroorganisme yang ada dalam

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan karuniaNya sehingga penulis data menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul ―Efek Antipiretik

kotak plastik ukuran 15x12 cm yang sebelumnya telah di isi beras sebanyak 100g sebagai tempat hidup dan makanannya kemudian ditutup dengan kain kasa. Adapun

Kriteria penelitian dalam sampel ini adalah hanya auditor senior yang bekerja pada KAP Jakarta Barat, yaitu sebanyak tiga atau empat orang auditor senior dalam satu kantor

Laju pertumbuhan spesifik (µ) yang diperoleh (Gambar 12) lebih besar jika dibandingkan dengan hasil penelitian Richana (2006), yang menunjukkan laju pertumbuhan spesifik biomassa

Pada penelitian ini dilakukan uji XRD, untuk identifikasi struktur kristal dan ukuran kristal, uji sifat optik untuk mengetahui energi band gap, sehingga dapat diaplikasikan

Efektifitas pengaruh pemberian ekstrak bawang putih untuk pengobatan ikan patin (Clarias sp.) yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.. PKM Penulisan Ilmiah,

policies and practices of the state’s criminal justice agencies. Moving toward or expanding evidence-based practices will require resources for planning, staff