• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan dan Lokasi Perusahaan 1.1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan dan Lokasi Perusahaan 1.1."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan dan Lokasi Perusahaan

PT Lion Super Indo atau lebih dikenal dengan Super Indo merupakan perusahaan retail yang menyediakan produk kebutuhan sehari – hari seperti makanan, minuman dan kebutuhan lainnya yang dikembangkan melalui kemitraan antara Salim Group, Indonesia dan Ahold Delhaize, Belanda. Ahold Delhaize adalah perusahaan retail makanan dengan jaringan internasional yang berpusat di Zandaam, Belanda. PT Lion Super Indo sendiri berpusat di Menara Bidakara 2, lantai 19 Jalan Jenderal Gatot Soebroto kav. 71-73, Jakarta Selatan 12870. Salah satu gerai PT Lion Super Indo berlokasi di Jalan Terusan Jakarta No. 225 – 227 Antapani, Bandung 40293.

1.1.2 Logo Perusahaan

Perusahaan memiliki logo (lambang) yang dimaksudkan sebagai merek usaha perusahaan tersebut. Adapun logo yang dimiliki oleh PT Lion Super Indo adalah sebagai berikut :

Gambar 1. 1

Logo Perusahaan PT Lion Super Indo

Sumber: Dokumen Perusahaan, 7 November 2017

(2)

2 1.1.3 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

PT Lion Super Indo memiliki visi, misi dan nilai perusahaan sebagai berikut:

a. Visi PT Lion Super Indo

Menjadi supermarket pilihan bagi masyarakat Indonesia serta menjadi nomor 3 terbesar di setiap kota utama.

b. Misi PT Lion Super Indo 1) Unggul dalam kesegaran.

2) Menawarkan harga kompetitif.

3) Mengoperasikan toko yang sederhana dan menarik di lokasi yang mudah terjangkau konsumen.

4) Mengoperasikan toko dengan produktivitas tinggi, didukung oleh teknologi, sistem dan proses yang efisien.

5) Menjadi perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial.

6) Meningkatkan profitabilitas secara berkelanjutan dengan mengukur indikator kunci kinerja, transparan, efektif dan sukses.

c. Nilai Perusahaan

Dengan menjalankan nilai-nilai, PT Lion Super Indo dapat mencapai bisnis yang kompetitif serta menjadikan dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk ditinggali. Nilai perusahaan PT Lion Super Indo adalah sebagai berikut:

Courage – keberanian diperlukan untuk melakukan terobosan, berani untuk menantang diri sendiri, satu sama lain, dan menantang kompetitor, untuk mendorong perubahan, berpikiran terbuka, berani dan inovatif.

Integrity – integritas berarti otentik, jujur pada diri sendiri dan orang lain, bertindak adil dan memegang prinsip terhadap rekan kerja, pemasok, pelanggan dan masyarakat.

Teamwork – bekerja bersama secara kolaboratif dan berusaha yang terbaik dalam situasi apapun untuk memenangkan persaingan.

Care – Ketika bekerja, selalu memberikan perhatian kepada pelanggan, rekan kerja, dan masyarakat karena peduli.

Humor – humor bisa menempatkan segala sesuatu dalam perspektif. Humor membuat bekerja lebih santai. Humor juga menjadikan rendah hati.

1.1.4 Skala Usaha, Perkembangan Usaha, dan Strategi Secara Umum

(3)

3 a. Skala Usaha

PT Lion Super Indo merupakan perusahaan retail bertaraf internasional karena PT Lion Super Indo bekerjasama dengan Ahold Delhaize. Ahold Delhaize adalah perusahaan retail makanan dengan jaringan internasional yang berpusat di Zandaam, Belanda. Dengan lebih dari 375.000 karyawan, Ahold Delhaize memiliki 6.500 gerai yang tersebar di 11 negara, di 3 Benua (Belgia, Amerika, Serbia, Rumania, Yunani, Luxemburg, Indonesia, Czech Republic, Portugal, Belanda, dan Jerman). Saat ini jaringan Ahold Delhaize Group tersebar di Asia, yaitu di negara Thailand dengan nama Food Lion dan di Indonesia dengan nama PT Lion Super Indo.

Konsumen dapat membeli langsung kebutuhan sehari – hari di gerai PT Lion Super Indo karena telah tersebar di beberapa kota besar, termasuk di Kota Bandung.

PT Lion Super Indo menyediakan beragam produk kebutuhan sehari – hari seperti makanan, minuman, perawatan tubuh, perlengkapan mandi, perawatan wajah, dan perawatan kulit dari berbagai merek baik dari perusahaan lokal maupun internasional yang dapat diandalkan, lengkap, harga hemat, dan lokasi yang mudah dijangkau.

b. Perkembangan Usaha

PT Lion Super Indo tumbuh dan berkembang bersama masyarakat Indonesia sejak Agustus 1997, permulaan membuka 10 gerai dan kurang dari 1000 karyawan, termasuk di gerai Kota Bandung yang pada saat itu berlokasi di Dago dengan nama Gelael (saat ini menjadi Super Indo Dago). Walaupun lahir ditengah krisis ekonomi, PT Lion Super Indo mencoba untuk bertahan dan berkembang, hingga saat ini telah memiliki 150 gerai yang tersebar di 18 kota besar di Indonesia dan didukung lebih dari 8000 karyawan terlatih yang disetiap gerai umumnya menyediakan berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari.

Dalam rangka memudahkan konsumen mendapatkan kebutuhannya, di Jawa

Barat saja PT Lion Super Indo sudah tersebar di beberapa kota seperti Bandung,

Cimahi, Cikampek, Cirebon, Sukabumi, dan Tegal. Di Bandung sendiri PT Lion Super

Indo telah memiliki 10 gerai yang berlokasi di Antapani, Dago, Jatinangor Town

Square (Jatos), Kopo, Metropolitan Square (Metro), Piset Square, Rajawali, Ramdan,

Ujung Berung dan Ujung Berung Town Square. Lalu pada Desember tahun ini PT

Lion Super Indo akan mendirikan satu gerai lagi di Bandung, tepatnya di Click Square,

Jalan Naripan.

(4)

4

Produk yang berada di naungan PT Lion Super Indo memiliki kesegaran dan kualitas produk selalu dijaga melalui pilihan sumber yang baik dan penanganan dengan standar prosedur operasional yang selalu dipantau. Pada tahun 2006 PT Lion Super Indo meluncurkan produknya sendiri (private brand) dengan nama produk 365 dan saat ini telah memiliki lebih dari 140 jenis produk seperti beras, gula, teh, kapas dan kebutuhan lainnya. Hal ini menjadikan Super Indo sebagai pilihan tempat berbelanja yang selalu "Lebih Segar", "Lebih Hemat" dan "Lebih Dekat".

c. Strategi Secara Umum

Saat ini semakin ketat persaingan bisnis retail menyebabkan perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kebutuhan konsumen. Disamping itu, dengan semakin cerdasnya konsumen menyebabkan sulitnya perusahaan untuk mempertahankan konsumen sehingga manajemen harus selalu melakukan inovasi dan kreativitas dalam melayani konsumen serta menyediakan produk – produk berkualitas dengan harga yang sesuai (value of money). Pesaing – pesaing utama perusahaan PT Lion Super Indo adalah PT. Hero Supermarket Tbk, PT. Contimas Indonesia (Carrefour), PT. Matahari Putra Prima Tbk (Hypermart), PT. Lotte Shopping Indonesia (Lottemart). Masuknya beberapa perusahaan retail asing seperti Lotte (Korea) dan Carrefour (Perancis) menandakan bahwa industri retail sangat menjanjikan dan memiliki potensi besar mendatangkan keuntungan.

Namun dengan semakin maraknya perusahaan di dalam industri retail ini menyebabkan antar perusahaan harus membuat berbagai macam upaya atau rencana agar produk di dalam perusahaannya tetap menarik minat beli konsumen, PT Lion Super Indo melakukan upaya – upaya dalam bentuk promosi terhadap produknya, baik itu memberikan potongan harga (price discount) pada hari Jumat hingga Minggu atau memberikan bonus pack pada produk tertentu.

1.1.5 Produk dan Layanan a. Produk

PT Lion Super Indo menjual berbagai produk untuk kebutuhan sehari – hari

seperti perlengkapan mandi (shampoo, sabun, pasta gigi, handuk), perawatan kulit

(5)

5

(lulur, masker wajah), peratan rambut, makanan (beras, mie instan, cicken nugget, ayam potong, ayam olahan, snacks) dan minuman yang diproduksi oleh berbagai macam perusahaan manufacture seperti Unilever, Indofood, Mayora dan produk dari PT Lion Super Indo itu sendiri (private brand) dengan merek 365. Namun produk private brand hanya dijual di PT Lion Super Indo. Disamping itu ada pula produk internasional yang masuk dalam gerai PT Lion Super Indo seperti Mie Samyang dari Korea dan Coklat Musli dari Belgia.

b. Layanan

PT Lion Super Indo memiliki layanan yang cukup lengkap dengan website yang mereka miliki yaitu https://www.superindo.co.id/ (diakses pada 10 November 2017).

Dengan adanya website tersebut akan memudahkan pelanggan dalam mencari informasi katalog produk serta layanan yang diberikan. Selain website, berbagai gerai PT lion Super Indo telah tersebar di berbagai kota di Indonesia sehingga akan sangat mudah untuk mencari kebutuhan yang diperlukan. Beberapa gerai tersebut berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Berikut ini adalah gerai – gerai PT Lion Super Indo di Bandung:

Tabel 1. 1

Daftar Cabang PT Lion Super Indo di Bandung

No. Nama Alamat No. Telepon

1 PT Lion Super Indo Antapani Jalan terusan Jakarta No. 225-227,

Antapani, Bandung

(022) 7215161

2 PT Lion Super Indo Dago Jalan Ir. H. Djuanda No. 40-42, Dago, Bandung

(022) 4204018

No. Nama Alamat No. Telepon

3 PT Lion Super Indo Jatos Jalan Raya jatinangor No. 150, Cikeruh, Cileunyi, Bandung

(022) 87920030

(Bersambung)

(Sambungan Tabel 1.1)

(6)

6

4 PT Lion Super Indo Kopo Jalan Kopo Sayati No.

100A, Sayati,

Margahayu, Bandung

(022) 5424159

5 PT Lion Super Indo Metro Jalan Soekarno Hatta No. 628-630, Kiara Condong, Bandung

(022) 7562078

6 PT Lion Super Indo Piset Square

Jalan Pelajar Pejuang 45 No. 119,

Lengkong, Bandung

(022) 7308792

7 PT Lion Super Indo Rajawali Jalan Rajawali Barat No. 65-75, Garuda, Andir, Bandung

(022) 6046201

8 PT Lion Super Indo Ramdan Jalan Moch. Ramdan No. 115 Cigelereng, Bandung

(022) 5202582

9 PT Lion Super Indo Ujung Berung

Jalan Raya Ujung Berung No. 24, Pasanggrahan, Bandung

-

10 PT Lion Super Indo Ujung berung Town Square

Jalan Raya A.H.

Nasution No. 4A, Bandung

-

Sumber: https://www.tiendeo.co.id/toko/bandung/super-indo

http://www.loveindonesia.com/directory/id/bandung/branch/superindo/702

(Diakses pada 10 November 2017)

(7)

7 1.1.6 Pengelolaan Sumber Daya

a. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Pihak manajemen PT Lion Super Indo memiliki kebijakan untuk merekrut tenaga kerja yang baru lulus SMA untuk jabatan pramuniaga dengan usia maksimal 25 tahun serta merekrut tenaga kerja yang baru lulus Sarjana untuk jabatan RMT (Retail Management Trainee) yang akan mendapatkan pelatihan dan pengembangan selama 2 tahun. Pihak manajemen yakin bahwa tenaga kerja yang baru lulus tersebut akan memudahkan perusahaan dalam membangun budaya kerja yang baru serta menjadi sumber kreativitas yang besar. Di samping itu perusahaan juga memberikan kesempatan bagi karyawan yang memiliki kinerja dan kepribadian yang memenuhi kualifikasi untuk mengikuti internal assessment sebagai wadah (Talent Pool) guna mengisi posisi-posisi strategis perusahaan di masa depan. Untuk itulah faktor kinerja menjadi sangat penting yang harus dijaga oleh karyawan maupun manajemen agar perusahaan dapat semakin berkembang dan berkontribusi dalam perekonomian Indonesia.

b. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT Lion Super Indo pada Gerai Antapani dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. 2

Struktur Organisasi PT Lion Super Indo Sumber: Dokumen Perusahaan, 7 November 2017

Store Manager

Assistant Manager

Dry Assistant

Manager Wet

Staff

Assistant Manager Logistic

Staff

Staff Cashier

(8)

8

Berikut adalah rincian wewenang dan tugas masing – masing jabatan pada PT Lion Super Indo gerai Antapani:

1. Store Manager

a) Bertugas memimpin gerai dan mengkoordinir serta mengawasi pelaksanaan operasional dari semua divisi di gerai tersebut

b) Mengarahkan, mengatur, dan mengawasi semua kegiatan administratif di dalam gerai

c) Mengkoordinasi, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan penerimaan dan penyimpanan barang dari pemasok

2. Assistant Manager Dry

Bertanggung jawab atas kegiatan pemajangan, pemberian harga, dan ketersediaan barang atas dry (kering) seperti perkakas dapur

3. Assistant Manager Wet

Bertanggung jawab atas kegiatan pemajangan, pemberian harga, dan ketersediaan barang atas wet (basah) seperti daging dan buah – buahan

4. Assistant Manager Logistic

a) Bertanggung jawab terhadap kegiatan logistik gerai (pemasangan barang) b) Mengontrol pekerjaan administrasi pos dan membuat PO (purchase order) 5. Staff

a) Memajang, memeriksa barang yang telah kosong atau berkurang kemudian mengisi kembali apabila barang sudah kosong

b) Memeriksa dan menerima barang serta menyimpannya dalam gudang c) Melayani pembeli

6. Cashier

Bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran uang dalam setiap transaksi yang dilakukan

1.2 Latar Belakang Masalah

(9)

9

Meningkatnya pendapatan dan perubahan gaya hidup konsumen serta perkembangan dunia telah menyebabkan semakin ketatnya persaingan bagi dunia usaha dalam usaha menembus pasar. Persaingan yang ketat ini berlaku hampir di semua jenis perusahaan termasuk bisnis retail. Pertumbuhan bisnis retail di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, untuk meraih posisi yang baik setiap perusahaan harus memperhatikan kepuasan konsumen karena hal ini dapat memberikan keuntungan dalam waktu yang panjang bagi perusahaan.

Perkembangan bisnis retail yang semakin kompleks dan kompetitif ini membuat perusahaan bersikap lebih responsif agar tetap bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan teknologi, kebutuhan konsumen dan persaingan yang ketat dengan perusahaan lain. Bisnis retail sendiri adalah salah satu aktivitas usaha yang menjual barang – barang kebutuhan sehari – hari baik dalam bentuk produk dan jasa yang ditujukan pada konsumen untuk kegunaan pribadi atau keluarga (Desrayudi, 2011).

Global Retail Development Index (GRDI) 2017 yang dirilis oleh lembaga konsultan A.T Kearney menyatakan bahwa Indonesia masuk dalam 10 besar pasar retail teraktif. Daftar lengkap dapat dilihat pada gambar 1.3 dibawah ini:

Gambar 1. 3

Global Retail Development Index 2017

Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/06/06/indonesia- masuk-daftar-10-pasar-ritel-teratraktif diakses pada 30 Desember 2017

Berdasarkan gambar 1.3 di atas, dapat dilihat pada tahun 2017 pasar retail Indonesia berada di posisi 8 dari 30 negara berkembang di seluruh dunia. Dalam daftar GRDI 2017, Indonesia memperoleh skor 55,9 dari skor tertinggi 100. Posisi ini turun

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Colombia Peru Indonesia Maroko Vietnam Uni Emirat Arab Turki Malaysia Tiongkok India

Global Retail Development Index 2017

Skor

(10)

10

dari tahun sebelumnya dimana Indonesia berada diurutan ke 5. Lalu menurut Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo), pertumbuhan bisnis retail di Indonesia antara 10%–15% per tahun. Penjualan retail pada tahun 2006 masih sebesar Rp 49 triliun, dan melesat hingga mencapai Rp 120 triliun pada tahun 2011. Pada tahun 2012, pertumbuhan retail diperkirakan masih sama, yaitu 10%–15%, atau mencapai Rp 138 triliun. Jumlah pendapatan terbesar merupakan kontribusi dari hypermarket, kemudian disusul oleh minimarket dan supermarket. Lalu pada tahun 2016 angka terbesar yang diperoleh oleh perusahaan retail adalah sebesar 11,1% pada bulan Mei (Sumber:

www.marketing.co.id dan http://bit.ly/2AsnBBt diakses pada 10 November 2017).

Peningkatan yang terjadi pada bisnis retail juga disebabkan oleh semakin banyaknya konsumen yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman (Arvinia 2013:1).

Dengan begitu perusahaan retail yang ingin bertahan harus menghadapi perubahan tersebut dengan strategi masing - masing. Salah satunya dengan meningkatkan strategi pemasaran seperti mengadakan bonus pack dan price discount.

Dengan mempromosikan produk tersebut perusahaan akan mampu bertahan dan konsumen akan terus memenuhi kebutuhannya dari perusahaan ini seperti yang dikatakan Agus Hermawan (2012:129) promosi penjualan merupakan aktivitas pemasaran yang mengusulkan nilai tambah dari suatu produk dalam jangka waktu tertentu guna untuk mendorong pembelian konsumen, efektivitas penjualan, atau mendorong upaya yang dilakukan oleh tenaga penjualan.

Menurut Mishra & Mishra (2011) bonus pack merupakan strategi promosi penjualan berbasis kuantitas dimana pelanggan ditawarkan produk dengan kuantitas lebih dengan harga yang sama. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bonus pack merupakan salah satu strategi dalam promosi penjualan yang menawarkan produk atau jasa dengan gratis dan harga yang sudah dikurangi untuk mendorong pembelian produk lain. Bonus pack yang baik harus memenuhi 3 kriteria, yaitu:

memberikan penawaran dengan manfaat ekstra, strategi bertahan terhadap promosi produk dari pesaing dan menghasilkan pesanan penjualan yang lebih besar.

Strategi ini termasuk di dalam bagian sales promotion yang membuat

perusahaan sering menerapkan strategi ini untuk meningkatkan pembelian konsumen

ataupun menambah pelanggan baru. Biasanya dalam penerapan strategi ini perusahaan

memberikan note atau keterangan di produk berupa BOGO “buy 1 get 1” sehingga

secara tidak langsung konsumen akan tertarik untuk melakukan pembelian secara tidak

(11)

11

disengaja (impulse buying). Strategi ini menerapkan harga normal namun dengan tambahan bonus yang sama dengan produk utama ataupun berbeda dengan produk utama. Selain bonus pack, strategi promosi lain juga dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan price discount.

Price discount atau potongan harga merupakan cara perusahaan untuk menarik minat beli konsumen dengan memberikan harga dibawah harga normal atau harga semestinya. Price discount menjadi salah satu bagian dari promosi suatu perusahaan karena strategi ini dianggap mampu untuk meningkatkan ketertarikan konsumen pada suatu produk tertentu misalnya produk merek A yang biasanya dibanderol dengan harga Rp195.000 menjadi Rp145.000 yang berarti produk tersebut menawarkan potongan harga sebanyak Rp50.000. Oleh sebab itu perusahaan harus mampu menarik minat beli konsumen baik dengan bonus pack, price discount maupun strategi promosi yang lain sehingga akan memunculkan ketertarikan untuk membeli maupun impulse buying sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut didapat dari adanya pembelian produk. Kemampuan meningkatkan pembelian produk secara terus menerus merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Belch & Belch (2009) Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi price discount itu sendiri seperti dapat memicu konsumen untuk membeli dalam jumlah yang banyak, mengantisipasi promosi pesaing dan mendukung perdagangan dalam jumlah yang lebih besar. Faktor tersebut dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap suatu produk baik produk yang telah direncanakan maupun produk yang tidak direncanakan (impulse buying).

Menurut Binar Utami (2016) Impulse buying adalah tindakan membeli yang

tidak direncanakan sebelumnya, konsumen yang tertarik secara emosional seringkali

tidak melibatkan rasionalitas dalam proses pengambilan keputusan. Menciptakan

ketertarikan secara emosional diibaratkan seperti memancing gairah konsumen untuk

membeli dan mengkonsumsi sebuah produk atau merek tertentu. Impulse buying dapat

dipicu adanya dorongan untuk membeli yang sangat kuat karena adanya bonus pack,

voucher, price discount maupun hal lain yang dirasa memberikan manfaat oleh

konsumen pada suatu produk. Riset menyatakan bahwa sembilan dari sepuluh pembeli

mengaku bahwa mereka melakukan pembelian di luar daftar belanja mereka. 66% dari

mereka mengakui bahwa alasan pembelanjaan itu adalah dikarenakan adanya sale atau

promosi, 30% dikarenakan mereka mendapatkan kupon, dan 23% dikarenakan keinginan

(12)

12

untuk memanjakan diri mereka (www.newmediaandmarketing.com diakses pada Mei 2018).

Pada saat ini dalam perilaku manusia telah terjadi pergeseran perilaku (perubahan perilaku). Perilaku orang yang berbelanja dengan terencana menjadi tidak terencana atau impulse buying. Griffin (dalam Sopiah dan Sangadji, 2013:8) bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Keadaan ini terlihat pada situasi retail yang menyediakan barang yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, mereka lupa dengan tujuan awal ketika masuk ke toko sebagaimana mestinya. Fenomena ini terjadi di PT Lion Super Indo gerai Antapani yang menawarkan berbagai barang kebutuhan konsumen. Peneliti melakukan pra survey awal untuk mengetahui ada tidaknya fenomena impulse buying di PT Lion Super Indo gerai Antapani. Prasurvey ini dilakukan peneliti kepada 30 konsumen di PT Lion Super Indo gerai Antapani pada bulan Desember 2017.

Menurut Dawson, Sandy dan Minjeong Kim dalam Pricilia (2013) mengemukakan perilaku pembelian impulse buying tendency yang terjadi pada seseorang terdiri dari aspek afektif dan kognitif. Keadaan emosional atau mood adalah faktor yang termasuk dalam aspek afektif seseorang. Aspek kognitif seseorang mengacu pada bagaimana konsumen mengerti produk, memikirkan dan menginterpretasikan produk. Konsumen yang lebih mementingkan aspek afektif daripada aspek kognitifnya dalam melakukan pembelian, memiliki kecenderungan yang dapat mengakibatkan pembelian tidak terencana, memperkecil kemungkinan untuk mempertimbangkan, dan mengabaikan konsekuensi sehingga lebih besar dalam melakukan impulse buying.

Oleh sebab itu peneliti melakukan pra survey awal kepada 30 orang konsumen

PT Lion Super Indo gerai Antapani dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana

impulse buying di PT Lion Super Indo gerai Antapani.

(13)

13 Gambar 1. 4

Fenomena Impulse Buying di PT Lion Super Indo Gerai Antapani

Berdasarkan gambar 1.4 dapat disimpulkan sebesar 46,60% konsumen PT Lion Super Indo tidak memiliki rencana untuk membeli namun pada akhirnya membeli. Hal ini menunjukkan adanya fenomena impulse buying yang terjadi di PT Lion Super Indo gerai Antapani. Berdasarkan pra survey yang dilakukan terhadap 14 konsumen yang melakukan impulse buying diantaranya 8 orang merasa tertarik dengan adanya promosi yang ditawarkan. 6 orang lainnya hanya memenuhi rasa ingin tahu, tertarik dengan store display dan sisanya karena pelayanan yang diberikan.

Gambar 1. 5

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Impulse Buying PT Lion Super Indo gerai Antapani

46.60%

33.30%

20.10%

Tidak Ada Rencana (Membeli) Ada Rencana

Tidak Ada Rencana (Tidak Membeli)

42%

14%

21%

14%

7.10% promosi (paket bonus,

price discount) store display

rasa ingin tahu

pelayanan

senang-senang

(14)

14

PT Lion Super Indo merupakan perusahaan retail yang sering menawarkan strategi – strategi pemasaran seperti bonus pack dan price discount baik di setiap minggu ataupun di hari – hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Store Manager di PT Lion Super Indo gerai Antapani pada 12 Maret 2018, menyatakan bahwa untuk wilayah Bandung, gerai Antapani adalah gerai yang memiliki penjualan paling tinggi karena dekat dengan perumahan masyarakat dan dalam lokasi yang strategis, banyaknya customer akan berdampak pada sales yang lebih tinggi dibanding PT Lion Super Indo yang lainnya.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT Lion Super Indo gerai Antapani untuk mengetahui apakah terjadi pengaruh bonus pack dan price discount terhadap impulse buying. Berikut penulis lampirkan katalog bonus pack yang ditawarkan PT Lion Super Indo gerai Antapani:

Gambar 1. 6

Bonus pack di PT Lion Super Indo gerai Antapani

Sumber: Dokumen Perusahaan, 14 November 2017

(15)

15

Adapula strategi promosi price discount dapat dilihat pada gambar 1.5

Gambar 1. 7

Price discount di PT Lion Super Indo gerai Antapani Sumber: Dokumen Perusahaan, 14 November 2017

Sebagai bisnis retail yang sudah tumbuh 20 tahun bersama masyarakat Indonesia, PT Lion Super Indo telah mendapatkan tempat tersendiri dari masyarakat.

Walaupun banyak retail lain yang tumbuh dan berkembang tidak membuat PT Lion Super Indo mudah tersingkirkan. Tetapi dari sisi konsumen hal ini tentu memudahkan untuk memilih retail yang disukai dan dirasa cocok dengan keinginan konsumen.

Sehingga konsumen bisa dengan mudah berganti retail yang dikunjungi atau tetap loyal dengan satu retail karena merasa sudah cocok. Berikut penulis tampilkan perilaku switching konsumen berdasarkan hasil Top Brand 2012.

Gambar 1. 8

Brand Switching Analysis Kategori Supermarket Sumber: Frontier Consulting Group

Berdasarkan gambar 1.6 di atas, terlihat bahwa PT Lion Super Indo memiliki nilai net switching bernilai negatif paling tinggi diantara Giant dan Brastagi dengan

-20% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Brastagi Super Indo Lotte Mart Hypermart Giant Carrefour

Loyalist Net Switching

(16)

16

nilai -11,4 artinya PT Lion Super Indo diprediksi tidak akan bertambah jumlah pengunjungnya dimasa yang akan datang, oleh karena itu PT Lion Super Indo harus mengambil langkah yang benar untuk menarik minat beli konsumen sehingga PT Lion Super Indo dapat tumbuh ditengah masyarakat.

Seringnya PT Lion Super Indo melakukan promosi atau penawaran seperti bonus pack, price discount di setiap minggunya tentu dapat membuat konsumen tertarik untuk melakukan transaksi pembelian di PT Lion Super Indo, namun tidak selalu berakhir sesuai yang diharapkan, dari sisi konsumen ada produk yang dirasa kurang bermanfaat walau dalam masa promosi atau produk tersebut bukan produksi dari merek atau brand yang di favoritkan. Untuk itulah perusahaan harus mampu melihat situasi pasar dan ketika perusahaan menawarkan promosi seperti ini artinya perusahaan juga bisa untuk memenuhi permintaan konsumen, produk yang di promosikan harus sudah siap untuk dipasarkan, dan menyimpan stok lebih.

Di sisi lain, perusahaan juga harus melihat apakah terlalu seringnya melakukan

promosi dapat membuat konsumen jenuh karena akan beranggapan produk tersebut

selalu discount sehingga ketertarikan itu sudah tidak ada lagi, dan target yang

diinginkan perusahaan tidak tercapai. Untuk mengetahui tanggapan responden

mengenai bonus pack dan price discount terhadap impulse buying di PT Lion Super

Indo gerai Antapani, pada tanggal 30 Desember 2017 penulis melakukan survei awal

dengan menggunakan kuesioner yang dibuat dalam bentuk google forms kepada 30

orang responden yang pernah mengunjungi dan membeli produk di PT Lion Super

Indo gerai Antapani secara impulse buying. Hasil tanggapan responden dapat dilihat

pada tabel 1.2 berikut ini:

(17)

17 Tabel 1. 2 Hasil Pra Survei

No Variabel Uraian Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak 1 Screening Question Saya merasa tertarik dengan adanya

penawarkan bonus pack di PT Lion Super Indo

19 Orang atau 63,3%

11 Orang atau 36,7%

Saya merasa tertarik dengan adanya penawarkan price discount di PT Lion Super Indo

22 Orang atau 73,4%

8 Orang atau 26,6%

2 Bonus Pack

a. Strategi bertahan terhadap promosi baru

Dengan adanya penawaran bonus pack di PT Lion Super Indo gerai Antapani membuat saya tertarik untuk menbeli produk baru yang ditawarkan

11 Orang atau 36,7%

19 Orang atau 63,3%

3 Price Discount a. Dapat memicu

konsumen untuk membeli dalam jumlah yang banyak

Dengan adanya price discount di PT Lion Super Indo gerai Antapani membuat saya belanja lebih banyak

10 Orang atau 33,3%

20 Orang atau 66,7%

4 Impulse Buying

a. Spontanitas pembelian

a. Dengan adanya bonus pack di PT Lion Super Indo gerai Antapani membuat saya membeli produk yang tidak direncanakan sebelumnya

12 Orang atau 40%

18 Orang atau 60%

b. Dengan adanya price discount di PT Lion Super Indo gerai Antapani membuat saya membeli produk yang tidak direncanakan sebelumnya

10 Orang atau 33,3%

20 Orang atau 66,7%

Sumber : Hasil Olah Data Peneliti (Desember 2017)

Berdasarkan hasil survei awal pada tabel 1.2, dapat diketahui dari 30 orang

responden sebanyak 19 orang atau 63,3% menyatakan ketertarikannya pada promosi

bonus pack, sebanyak 22 orang atau 73,3% responden tertarik pada penawaran price

discount namun sebanyak 19 orang menyatakan tidak adanya ketertarikan dengan

penawaran bonus pack yang dilakukan oleh PT Lion Super Indo yang membuat

responden ingin untuk mencoba produk baru, sebanyak 20 orang responden tidak

tertarik untuk berbelanja lebih banyak ketika adanya penawaran price discount. Hal

ini menunjukan bahwa meskipun konsumen merasa tertarik dengan adanya penawaran

bonus pack dan price discount namun bukan berarti konsumen akan membeli produk

tersebut secara impulse buying (tidak terencana) dapat dilihat dari 2 pertanyaan

(18)

18

terakhir sebanyak 18 orang atau 60% menyatakan tidak akan membeli produk meskipun produk tersebut menawarkan bonus pack. Berdasarkan hasil pra survei di atas, maka strategi promosi bonus pack dan price discount yang dilakukan PT Lion Super Indo belum sepenuhnya efektif karena belum bisa meningkatkan impulse buying konsumen.

Menurut hasil wawancara penulis dengan Ibu Abbas, salah satu konsumen yang biasa membeli kebutuhannya di PT Lion Super Indo gerai Antapani pada Minggu, 31 Januari 2017 pukul 15.14 hal ini disebabkan karena terkadang produk yang ditawarkan PT Lion Super Indo gerai Antapani tidak sesuai dengan yang diinginkannya, saat akan diwawancara konsumen sedang melihat daging ayam untuk tahun baru namun yang sedang discount hanya ayam perekor dengan harga Rp 27.500 sehingga pembelian secara impulse buying tidak terjadi karena konsuemen tersebut membutuhkan daging ayam fillet atau ayam tanpa tulang. Lalu hal yang sama terjadi pada Chika, orang kedua yang penulis wawancarai, memilih tidak membeli produk yang menawarkan bonus pack karena produk tersebut bukan produk yang biasa digunakan walaupun ada rasa ketertarikan terhadap bonus pack yang ditawarkan. Hal ini merupakan permasalahan yang harus dicari solusinya oleh PT Lion Super Indo, apabila hal ini dibiarkan akan berdampak terhadap penurunan tingkat penjualan sehingga perusahaan mengalami kerugian dimasa yang akan datang karena tidak bisa bersaing dengan perusahaan retail lainnya.

Menurut Shoham & Brencic dalam Ria Arifianti (2011) impulse buying dipengaruhi perilaku untuk membeli berdasarkan emosi, seperti potongan harga 50%, bonus pack untuk beberapa item khusus dan sales promotion yang telah dilakukan pebisnis ritel. Ketika konsumen tertarik dan mau mencoba promosi yang ditawarkan maka pembelian yang tidak terencana pasti akan terjadi. Belch & Belch (2009) bonus pack menawarkan konsumen sebuah muatan ekstra dari sebuah produk dengan harga normal. Promosi penjualan berupa bonus pack ini digunakan untuk meningkatkan pembelian impulse buying yang dilakukan oleh konsumen.

Salah satu penelitian terdahulu yang menjadi acuan penulis adalah penelitian

Yessica Tri Amanda Putri (2014) yang berjudul pengaruh bonus pack dan price

discount terhadap impulse buying pada konsumen Giant Hypermarket Diponegoro

Surabaya. Hasil penelitiannya menunjukkan secara bersama – sama bonus pack dan

price discount berpengaruh terhadap keputusan impulse buying pada konsumen Giant

(19)

19

Hypermarket Diponegoro. Dengan adanya situasi tersebut, permasalahan ini layak diteliti untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bonus pack dan price discount terhadap impulse buying dengan mengambil judul: “PENGARUH BONUS PACK DAN PRICE DISCOUNT TERHADAP IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN PT LION SUPER INDO GERAI ANTAPANI”

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelummnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana bonus pack di PT Lion Super Indo gerai Antapani?

2. Bagaimana price discount di PT Lion Super Indo gerai Antapani?

3. Bagaimana impulse buying di PT Lion Super Indo gerai Antapani?

4. Bagaimana pengaruh bonus pack dan price discount secara simultan terhadap impulse buying di PT Lion Super Indo gerai Antapani?

5. Bagaimana pengaruh bonus pack dan price discount secara parsial terhadap impulse buying di PT Lion Super Indo gerai Antapani?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bonus pack di PT Lion Super Indo gerai Antapani.

2. Untuk mengetahui price discount di PT Lion Super Indo gerai Antapani.

3. Untuk mengetahui impulse buying di PT Lion Super Indo gerai Antapani.

4. Untuk mengetahui pengaruh bonus pack dan price discount secara simultan terhadap impulse buying di PT Lion Super Indo gerai Antapani.

5. Untuk mengetahui pengaruh bonus pack dan price discount secara parsial terhadap impulse buying di PT Lion Super Indo gerai Antapani.

1.5 Kegunaan Penelitian 1.5.1 Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah

keilmuan dibidang pemasaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pemasaran

khususnya trerkait dengan bonus pack dan price discount terhadap impulse buying.

(20)

20

Disamping itu, beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi penelitian berikutnya.

1.5.2 Aspek Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu informasi dan bahan masukan bagi perusahaan PT Lion Super Indo gerai Antapani, untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memberikan arah serta gambaran materi yang terkandung dalam penulisan skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan serta sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu, dan kerangka penelitian teoritis.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang jenis penelitian dan sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian dan analisis mengenai pengaruh bonus pack dan price discount terhadap impulse buying pada konsumen PT Lion Super Indo gerai Antapani.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang dapat

dijadikan pertimbangan bagi perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi dari gambar Karikatur Cicak vs Buaya dalam Surat Kabar Jawa Pos Edisi 17 September 2009

Flavonoida biasanya terdapat sebagai O-glikosida, pada senyawa tersebut satu gugus hidroksil flavonoida (atau lebih) terikat pada satu gula dengan ikatan hemiasetal yang tidak

Lalu jika diberi bias positif, yaitu dengan memberi tegangan potensial yang lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan bergerak untuk mengisi

Pelayanan publik adalah urusan baru pada Pemerintah Kota Ambon yang dibentuk berdasarkan Perda Kota Ambon No.10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik