• Tidak ada hasil yang ditemukan

Apa itu Segment dan apa gunanya untuk saya?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Apa itu Segment dan apa gunanya untuk saya?"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Apa itu Segment dan apa gunanya untuk saya?

Segment dalam Google Analytics adalah pembagian lebih lanjut dari data kamu.

Sebagai contoh, kamu dapat membuat Segment yang berisi data pengguna dari kota tertentu, atau pengguna yang membeli suatu lini barang.

Kamu dapat memadukan suatu Segment dengan data lain untuk memperoleh informasi yang lebih bermakna.

Mari kita lihat langsung contohnya.

Laporan lokasi (Audience > Geo > Location) dalam Google Analytics untuk suatu situs menunjukkan data seperti berikut:

Laporan tersebut menunjukkan bahwa pengunjung situs terbanyak berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

(3)

Namun, data ini tidak memberitahu keseluruhan informasi. Jumlah pengunjung terbanyak memang berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Bandung, tapi apakah mereka juga yang paling banyak melakukan pembelian?

Bisa saja Semarang, walau tidak mengirim banyak pengunjung, tapi justru jumlah pembelinya lebih banyak dari Bandung.

Untuk mendapatkan data ini, kita perlu membuat segmentasi dengan aturan minimal melakukan pembelian satu kali. Google mampu menampilkan

pengunjung yang pernah membeli setidaknya sekali, dan kita bisa melihat kembali apakah tiga kota dengan jumlah pengunjung terbanyak ikut muncul dalam data tersebut.

Analisis ini punya kepentingan tersendiri. Jika Semarang merupakan kota dengan jumlah pembeli terbanyak, artinya kita bisa lebih intensif melakukan usaha

pemasaran di kota tersebut, atau mengambil keputusan bisnis lainnya.

Saya beri contoh lain. Jika hanya melihat laporan Google, kita mungkin dapat menyimpulkan bahwa pengunjung situs terbanyak berumur 18-24. Padahal begitu digali lebih dalam, yang sebenarnya melakukan pembelian (atau tujuan bisnis kamu lainnya) adalah kelompok umur 25-34. 

Kamu tentu tidak ingin salah mengidentifikasi informasi sepenting ini dalam bisnis.

Kesimpulannya, Google cenderung menampilkan semua data pengunjung di Google Analytics, tapi kita perlu melihat pengunjung-pengunjung yang benar- benar membawa nilai kepada bisnis. Ini dapat kita lakukan dengan segmentasi.

(4)

Bukankah Segment mirip dengan View?

Jika kamu memperhatikan kelas dengan saksama, kamu mungkin menyadari bahwa View juga dapat melakukan hal sama. Faktanya memang begitu.

Tapi ingat, begitu kamu menciptakan sebuah View, misalnya dengan syarat hanya menampilkan pengguna dari perangkat mobile, maka kamu tidak dapat melihat data pengguna desktop sama sekali. Google hanya akan mengisi View dengan data sesuai dengan aturan yang sudah kamu tetapkan, dalam contoh ini

adalah hanya pengguna yang mengakses situs dengan perangkat mobile saja.

Kamu sebenarnya sedang memasang filter pada data dengan Segment, yang dapat kamu pasang dan hapus sesuai keinginan. Kamu bahkan bisa

membandingkan hingga empat segmentasi sekaligus.

Misalnya, kamu dapat membuat tiga Segment berdasarkan perangkat yang dipakai pengguna: 

Perangkat mobile, 

• Tablet, dan 

• Desktop. 


Dengan segmentasi tersebut, kamu bisa melihat pengguna perangkat apa yang melakukan pembelian terbanyak. Apakah berasal dari perangkat mobile atau desktop.

(5)

Sebagai pengingat, gunakan View jika kamu tidak ingin pengguna lain melihat data di luar kewenangannya. Sebagai contoh, kamu dapat membuat View

khusus pengguna perangkat mobile dan memberikan akses kepada developer aplikasi mobile kamu. Dengan demikian, sang developer tidak dapat melihat data tentang pengguna desktop.

Sedangkan bagi kamu sendiri, gunakan Segment. Kamu dapat pasang, cabut, mencampurnya dengan Segment lain kapan pun kamu butuhkan.

Bagaimana cara menggunakan Segment?

Segment dapat digunakan pada hampir seluruh bagian laporan standar Google Analytics.

Jika kamu melihat bagian seperti ini di sebuah laporan, maka kamu dapat menggunakan Segment.

(6)

Biar saya tunjukkan cara menggunakan Segment dengan sebuah contoh kasus nyata di Tech in Asia (TIA)  Edu.

Ini adalah tampilan dari laporan Location.

Ada sekitar 15.000 pengunjung dari Jakarta, 3.800 dari Surabaya, dan seterusnya.

Ingat bahwa ini adalah total keseluruhan pengunjung, terlepas dari pernah melakukan pembelian atau tidak.

Kesimpulan buruk yang bisa diambil adalah: 

“Jakarta, Surabaya, dan Bandung menyumbang jumlah pengunjung

terbanyak. Jadi kita harus lebih intensif melakukan kegiatan pemasaran di tiga kota ini.”

Tujuan TIA Edu bukanlah memiliki pengunjung sebanyak-banyaknya, namun menjual kelas online yang membantu para pengunjungnya. Dengan tujuan bisnis seperti ini, kita harus mengaitkan laporan di atas dengan Segment untuk

(7)

 menjawab pertanyaan berikut:

“Jakarta, Surabaya, dan Bandung memang mengirim banyak pengguna, tepatnya 64 persen dari keseluruhan pengunjung. Tapi apakah para

pembeli—yang penting bagi bisnis—juga datang dari tiga kota tersebut?”

Pertama-tama saya akan klik “Add Segment”:

Kita akan menemukan tampilan seperti ini:

Ini adalah berbagai segmentasi yang sudah dibuat, baik oleh pengguna lain atau

(8)

Kita akan menemukan tampilan seperti di bawah ini. Inilah tempat untuk

memberikan kriteria segmentasi.

Kembali ke kasus awal. Kita ingin membuat segmentasi khusus untuk mengetahui para pengunjung  yang sudah pernah melakukan pembelian.

Untuk melakukan ini, perlu dibuat sebuah Goal terlebih dahulu. Goal dapat berubah jika melakukan pembelian online. Kamu dapat mengulang bagian Goal

(9)

Tanpa Goal, kita tidak akan bisa memisahkan para pembeli dengan pengunjung.

Klik “Conditions” untuk mengakses kriteria tingkat lanjut.

Kemudian kita ganti “Ad Content” dengan Goal yang sudah ditetapkan, dan

nilainya menjadi > 0.

Ingat, kita ingin membentuk segmentasi khusus pembeli. Goal yang kita tetapkan terjadi ketika seseorang melakukan pembelian, artinya pengunjung tersebut

memiliki nilai Goal, minimal 1.

(10)

Perhatikan bahwa di bagian kanan, tabel Summary akan berubah. Dalam kasus kami, berubah menjadi seperti ini.

Ini adalah sebuah pratinjau. Dengan kata lain, menggunakan ketentuan yang baru saja kita tetapkan, hanya ada 0.94 persen pengunjung yang memenuhi ketentuan tersebut (alias pernah melakukan pembelian).

Saya akan beri nama Segment ini dan lalu klik “Save”. Pastikan kamu memberikan nama Segment yang jelas, sehingga tidak membuat bingung diri sendiri di

kemudian hari.

(11)

Ketika tombol “Save” diklik, maka laporan akan dimuat ulang dengan menampilkan pengguna yang memenuhi kriteria (pernah membeli).

Sebelum segmentasi dilakukan, tampilan datanya seperti ini:

Sesudah segmentasi diterapkan, tampilan datanya berubah menjadi seperti ini:

(12)

Tiga pembeli terbanyak memang terbukti datang dari Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

Tapi perhatikan Tangerang Selatan. Sebelum Segment diterapkan, lokasi tersebut berada di posisi 9. Namun setelah segmentasi dipasang, posisinya naik ke

peringkat 4 dengan jumlah pembeli yang tidak berbeda jauh dari Bandung!

Data ini memberi tahu kita bahwa Tangerang Selatan mungkin sebuah pasar dengan potensi yang bisa digali lebih lanjut. Meski dari segi jumlah pengunjung berbeda cukup signifikan dibanding Bandung (lebih sedikit sekitar 1.200 orang), namun jumlah pembelinya hampir menyamai (hanya berbeda 5 orang).

Biar saya beri satu contoh lagi kegunaan dari segmentasi.

Dengan cara sama, saya akan membuat segmentasi untuk nonpembeli. Karena nonpembeli tidak pernah menyelesaikan Goal, maka saya akan beri nilai = 0 seperti berikut:

Saya juga memberi nama “Bukan Pembeli” sebagai nama Segment.

(13)

Sekarang jika kita membuka laporan Site Speed, maka kita akan menemukan laporan seperti ini.

Data tersebut menunjukkan para pembeli mampu membuka situs TIA Edu dengan kecepatan rata-rata 5 detik, sedangkan nonpembeli 8 detik.

Ini memberi tahu kita bahwa kecepatan loading situs web memengaruhi faktor membeli. Bisa saja para pembeli dengan kecepatan internet lambat, membuka TIA Edu, lalu menunggu terlalu lama. Di detik ke-5 atau 6, ia memutuskan untuk keluar karena tidak dapat melihat apa-apa.

Fenomena seperti ini sejalan dengan hasil riset Google yang menyebut kecepatan situs berpengaruh positif terhadap penghasilan. Kamu bisa membaca lebih lanjut mengenai hal itu di sini.

Apa yang kita bisa lakukan? Mengingat bahwa kita tidak dapat mengatur

kecepatan internet calon pembeli, yang bisa dilakukan adalah memastikan bahwa situs kita dapat dimuat dengan cepat, bahkan dalam jaringan lambat. 

Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti memuat teks terlebih dahulu sehingga menahan orang untuk keluar, karena setidaknya sudah ada yang dimuat di layar dalam beberapa detik pertama.

(14)

Cara menghapus segmentasi

Saya tidak akan merekomendasikan kamu untuk menghapus segmentasi. Jika kamu kembali ingin melihat seluruh datanya, maka kamu dapat mengeklik

“Remove” tanpa menghapusnya.

Setelah kamu mengeklik “Remove” seluruh segmentasi, maka data yang akan ditampilkan adalah keseluruhannya, atau kembali ke keadaan semula.

Segmentasi dengan tujuan bisnis

Cara terbaik menggunakan segmentasi adalah membandingkannya dengan tujuan bisnis yang benar-benar penting.

Jika data tak memiliki kepentingan bisnis, kamu hanya membandingkan sejumlah data yang tidak memiliki kesimpulan untuk ditindaklanjuti. Atau kalau pun dapat ditindaklanjuti, maka tidak berimbas secara signifikan terhadap bisnis.

(15)

Berikut beberapa ide untuk melihat data segmentasi dengan tujuan bisnis kamu:

• Segmentasi gender dengan penghasilan

-

Pria mungkin menghasilkan lebih banyak view, atau menambahkan produk dalam keranjang, tapi siapa yang membeli paling banyak?

• Segmentasi pengunjung yang datang kembali (returning user)

-

Apa pengunjung yang datang kembali menunjukkan pola interaksi (engagement) yang lebih baik? Seperti lebih banyak page per visit atau menghabiskan lebih banyak waktu? Jika ya. apa yang dapat kamu lakukan untuk membuat seorang pengunjung baru untuk mengunjungi kamu kembali?

• Segmentasi traffic organik (gunakan kondisi “Channel Grouping” = “Organic”) terhadap tujuan bisnis

-

Apa mereka yang datang dari Google Search memiliki perilaku lebih baik (bounce rate lebih kecil, melakukan pembelian, datang kembali lagi) dibanding pengguna yang datang dari iklan? Jika ya, maka

mengoptimalkan SEO atau konten mungkin lebih menguntungkan daripada beriklan.


Referensi

Dokumen terkait

1) Keuchik, disamping melaksanakan tugas pemerintahan pada tingkat gampong, keuchik juga berwenang dan mempunyai tugas lain yaitu menyelesaikan perselisihan atau

Menurut Winkel (2004 : 470) “sosiodrama merupakan salah satu teknik dalam bimbingan kelompok yaitu role playing atau teknik bermain, sosiodrama merupakan dramatisasi dari

belajar mengajar jarak jauh, atau pembelajaran tanpa tatap muka. Namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang dibayangkan. Pengajar dalam hal ini, guru yang

bahwa dengan semakin kompleksnya, permasalahan yang berhubungan dengan penyelenggaraan reklame, dan demi efisiensi serta efektifitas dalam pemungutan Pajak Reklame,

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,07 persen didukung oleh pertumbuhan seluruh komponen, yaitu Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah

Penelitian ini menghasilkan sebuah rancangan aplikasi data warehouse yang mengintegrasikan data demografi penduduk, data anggaran, data potensi dan data usulan

Nomor antrian dapat dipanggil dengan klik tombol “Panggil Nomor Antrian”, selanjutnya sistem akan merespon dengan membuka koneksi ke database “sistem antrian” dan

Dalam tahap implementasi sistem ini penulis akan memaparkan hasil penelitian ini yaitu aplikasi pengenalan merek minuman kaleng menggunakan metode K-Means dengan