• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ayodhyoa, Lokasi dan Fasilitas Pelabuhan Perikanan. Bagian Penangkapan Ikan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. 29 halaman.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Ayodhyoa, Lokasi dan Fasilitas Pelabuhan Perikanan. Bagian Penangkapan Ikan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. 29 halaman."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR

PUSTAKA

Ayodhyoa, 1975. Lokasi dan Fasilitas Pelabuhan Perikanan. Bagian Penangkapan Ikan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. 29 halaman.

Bagakali, Y., 2000. Pedoman Pengoperasian, Pengelolaan dan Perawatan Pelabuhan Perikanan. Pelatihan Manajemen Pengelolaan Operasional Pelabuhan Perikananl Pangkalan Pendaratan Ikan. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB Bogor. 48 halaman.

BAPPEDA Propinsi Nusa Tenggara Barat, 1998. Rencana Strategis Pengelolaan Pesisir dan Laut Nusa Tenggara Barat. 170 halaman.

BAPPEDA Propinsi Nusa Tenggara Barat dan PKSPL

-

IPB, 2000. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir dan Laut PuIau Lombok. Propinsi Nusa Tenggara Barat. 162 halaman.

BAPPEDA Propinsi Nusa Tenggara Barat dan PKSPL - IPB, 2000. Album Peta.

Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir dan Laut Pulau Lombok.

Propinsi Nusa Tenggara Barat. 13 halaman.

BPS dan BAPPEDA Propinsi Nusa Tenggara Barat, 2000. Nusa Tenggara Barat dalam Angka. 497 halaman.

BAPPEDA Kabupaten Lombok Timur, 2000. Rencana Strategis Pengelolaan Kawasan Pesisir dan Laut Kabupaten Lombok Timur. 112 halaman.

BAPPEDA Kabupaten Lombok Timur, 2000. Bank Data Pembangunan Kabupaten Lombok Timur. Proyek Pembuatan Data Pokok Pembangunan. 159 halaman.

Boer, M., K.A. Aziz, Widodo, J., Djamali, A., Ghofar, A. dan Kurnia, R., 2001.

Potensi, Pemanfaatan dan Peluang Pengembangan Surnberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Kerjasama Departemen Kelautan dan Perikanan, Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Perikanan Bogor. 44 halaman.

Chaussade, J., 2000. Management of Fishery Activities and Fishing Port System.

Kerjasama Program Kajian Kepelabuhanan Perikanan dan Transportasi Maritim - LP IPB; Fakultas Perikanan dan IImu Kelautan IPB dan Universite de Nantes - France. 12 halaman.

(2)

Ditjen. Perikanan, 1981. Standar Rencana Induk dan Pokok-pokok Desain untuk Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan. PT. Inconeb, Jakarta.

196 halaman.

Ditjen. Perikanan, 1982. Keputusan dalam Pertemuan Teknis Kepala Pelabuhan Perikanan. Direktorat Bina Pasarana Perikanan. 26 halaman.

Ditjen. Perikanan, 1994. Pembanguanan dan Pengelolaan Prasarana Pelabuhan Perikanan. Departemen Pertanian. Jakarta. 65 halaman.

Ditjen. Perikanan, 1997a. Konsep Laporan Masterplan. Pekerjaan Pembuatan Masterplan dan Detail Desain Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai Pemangkat Kalimantan Barat. Proyek Pengembangan d m Pengelolaan Sumberdaya Perikanan di ZEEI. PT. Gelar Saranatrekka. 148 halaman.

Ditjen. Perikanan, 1997b. Pembuatan Studi Kelayakan Pelabuhan Perikanan Brombong. Proyek Pengembangan Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Perikanan Pusat. P.T. Bernala Nirwana. 152 halaman.

Ditjen. Perikanan, 1998. Fishing Ports in Indonesia. Directorate General of Fisheries in Cooperation with Japan International Cooperation Agency, Jakata.

Ditjen. Perikanan, 1999. Pengembangan Prasarana Perikanan. Direktorat Bina Prasarana Perikanan. Proyek Pengembangan Sumberdaya, Sarana dan Prasarana Perikanan Pusat. 140 halarnan.

Ditjen. Perikanan, 2000. Laporan Kemajuan PeIabuhan Perikanan Pantai Labuhan Lombok. Studi Detail Desain Prasarana Pelabuhan Perikanan di Indonesia Bagian Timur. 146 halaman.

Ditjen. Perikanan, 2001. Pekerjaan Studi dan Detail Desain Prasarana Pelabuhan Perikanan di Indonesia Bagian Timur. Loporan Studi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai Labuhan Lombok. 187 halaman.

Dinas Perikanan Propinsi Nusa Tenggara Barat, 2000. Laporan Hasil Kegiatan Pemutahiran Data Potensi Sumberdaya Ikan Laut, Budidaya Laut dan Lahan Budidaya Pantai di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Proyek Peningkatan Produksi Perikanan di 7 Dati I1 Se- Nusa Tenggara Barat. 24 halaman.

Elfmdi, S.K., 2000. Pelayanan Prima. Manajemen Pengelolaan dan Operasional Pelabuhan Perikana~d Pangkafan Pendaratan Ikan. Ditjen. Perikanan dan Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan

-

Bogor. 2 3 halaman.

EIfandi, S.K., 1994. Administrasi Pelabuhan Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan. Jakarta. 122 halaman.

(3)

Hutagalung, S. P., 2000. Perencanaan Pelabuhan Perikananf Pangkalan Pendaratan Ikan. Manajemen Pengelolaan dan Operasional Pelabuhan Perikananl Pangkalan Pendaratan Ikan. Direktorat Jenderal Perikanan Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan Kerjasarna PKSPL, IPB. 10 halaman.

Kramadibrata, S., 1985. Perencanaan Pelabuhan. Ganeca Exact Bandung. 480 halaman.

Lubis, E., 2000a. Pengantar Pelabuhan Perikanan. Laboratorium PeIabuhan Perikanan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. 71 halaman.

Lubis, E., 2001. Sistem Pelabuhan Perikanan di Perairan Laut Cina Selatan.Jurna1 Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 10, nomor 1.

Laporan Tahunan Pelabuhan Perikanan Pantai Labuhan Lombok, tahun 1996, 1997, 1998, 1999 dan 2000.

Laporan Kegiatan Operasional Pangkalan Pendaratan Ikan Tanjung Luar, Tahun 1996, 1997, 1998, 1999 dan 2000.

Laporan Tahunan Statistik Perikanan. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lombok Timur. Tahun 1997, 1998, 1999,2000 dan 200 1.

(4)

LAMPIRAN

(5)

Lampiran I. Jenis dan Ukuran Kapal Penangkap lkan di PPP Labuhan Lombok

Jenis kapal

Rawai Permukaan

(mini long line)

Pancing Tonda Rawai Dasar Jaring Ingsang Rata-rata

Ukuran kapal (meter)

Berat kapal (ton) Gross Tonase

(GT) 6 5 5 7 5,75 Panjang

(1)

20

15

13 17 16,25

Lebar

(B)

3,50 2,75 2 3 2,81

Lama waktu aktifitas kapal

(jam)

Dalam

(Dl

1,50 1,90

1,20

1,50 1,53

Operasi penangkapan (4

192 144 120 120

144

Merapat di Pelabuhan (h) 120

72

72

48

78

(6)

Lampiran 2. Jenis dan Ukuran Kapal Penangkap Ikan

di

PPI Tanjung Luar

Jenis kapal

Rawai Pemukaan (mini long line) Rawai Dasar Jaring lngsang Rata-rata

Berat kapal (ton) Gross Tonase

(GT)

7

6

6

6,33 Mini Purse Seine

Jaring Bendera Pancing Tonda Jaring Klitik Jala Oras Rata-rata

Lama waktu aktifitas kapal Operasi

penangkapan (d) 192 120 120 144 Ukuran kapal

(meter)

Dalam

(4

1,90 1,50 1,80 1,73 Panjang

(1)

16 14 15 IS

Lebar (B)

3 2 3,20 2,73

Perahu Motor Tempel

6 12 4 6 48 15,2

3

3 4

5 4

10

6

9 7

11 4 6

0,SO 1,30 0,60 1,20 0,80 0,88 0,80

2 1,50

2 1,20

1,SO 1

(7)

Lampiran3. Jumlah Kapal Membongkar Ikan Setiap Bulan ke PPP Labuhan Lombok dan PPI Tanjung Luar Tahun 2000

Lampiran 4. Jumlah Produksi Ikan yang Didaratkan ke PPP Labuhan Lombok dan PPI Tanjung Luar Tahun (1 996

-

2000)

Tahun 1996

Jumlah Produksi PPP Labuhan Lombok

1.118.48

PPI Tanjung Luar 4.493,38 7.536,33 7.957,41 5.091,07 4.961,12 1997

Sumber: Laeoran tahunan Labuhan Lombok dan PPI Taniung 1.187.77

1998 1999 2000

1.504,63 1.327,66 1.98?,13

(8)

Lampiran 5. Perhitungan Nilai Tingkat Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Perikanan

Kelompok Sumberdaya A. Nusa Tenp-ara Barat

B. K O M N A S KAJISKANLAUT dan IPB 200 1 1. Ikan Pelagis

2. lkan Demersal Sub Total

A. Perairan Nusa Tenggara Barat

Potensi (todtahun)

Dik: Pa = 79.222 ton PI = 166.388 ton/ tahun

Produksi (ton)

<

Dit: T p = ?

94.540 71.848 166.3 88

B. Selat Makasar dan Laut Flores

79.222

Dik: Pa = 568.580 ton PI = 679.400 ton/ tahun Dit: T p =

...

?

(9)

Lampiran 6. Perhitungan Kapasitas Fasilitas PPP Labuhan Lombok di Kabupaten Lombok Timur

1 . Panjang Dermaga

L = 3 3 m A

B

I

14,20 m C

A : bagian sisi dermaga yang dihitung panjangnya

B dan C : tidak dihitung sebagai panjang dermaga, karena kapal tidak melakukan aktifitas bongkar-muat di bagian sisi dermaga tersebut . -

Dik :

7

= 16,25 m ii = 5,5 ton s = 0,5 m = 78 jam E = 5 unit

2

= 144 jam Fi = 5,75 ton

Dit : I, = . ...

....

7

.

Panjang dermaga PPP Labuhan Lombok (Lo) = 33 m, kapasitas kapal (n)

..

.?

(10)

Lampiran 6 (lanjutan)

n = 5,5* 144*33 - - 2 6 . 1 3 6 = 3,48 unit atau 4 unit kapal (16,25 t 0,5)*5,75

*

78 7.512,38

Jadi tambahan panjang dermaga (Ls) yang dibutuhkan adalah : L s = L - L o

= 47,43 - 33 = 14,43 m atau 15 meter 2. KedaIaman Kolam Pelabuhan

Dik: d = 1,9 m 1-1 = 20 cm S = 2 0 cm C = 62,5 cm Dit : D =

...

7

3. Luas Gedung TPI Dik : N = 5,5 ton

R = 1 kali a = 0,521 Dit : S =

...

7

(11)

Larnpiran 6 (lanjutan)

4. Luas Kolam Pelabuhan Dik: LMmx = 2 0 rn

z=

16,25 m

3

= 2,81 m n = 90 unit Dit : L =

...

? Lt =

...

.*?

(12)

Lampiran 7. Perhitungan Kapasitas Fasilitas PPI Tanjung Luar di Kabupaten Lombok Timur

1. Panjang Dermaga

Dik :

1 = 1 5 m ii= 13,78 ton s = 0,5 m h = 80 jam 7 i = 1 4 u n i t d = 1 4 4 j a m Zi = 6,33 ton

&

#

Dit : L =

...

?

* - - -

= = 128 m

D

1

Panjang dermaga PPI Tanjung Luar (Lo) = 50 m, kapasitas kapal (n) . ..?

- - - . 73 m D

\--

- --

*.. ..---...-.-

?2= 13,78*144*50 99.216

=

-

= 12,64 unit atau 13 unit kapal motor (I 5

+

0,5)* 6,33* 80 7.849,2

-

-@pier

Keterangan:

A : bagian sisi dermaga yang dihitung panjangnya

B dan C : tidak dihitung sebagai panjang dermaga, karena kapal tidak melakukan aktifitas bongkar-muat di bagian sisi dermaga tersebut

D : landing pier, tempat pendaratan perahu motor tempel dan panjangnya dihitung terpisah dari panjang dermaga

(13)

Lampiran 7 (lanjutan)

Jadi tambahan panjang dermaga (Ls) yang dibutuhkan adalah : Ls = L

-

Lo

= 55,323

-

50 = 5,323 m atau 6 meter

Perahu motor tempel melakukan aktifitas pembongkaran ikan tidak di derrnaga, tetapi di sepanjang talud (turap beton) yang berada di sebelah kiri dan kanan dermaga PPI Tanjung Luar.

Perahu motor tempel tidak memiliki Gross Tonase (GT). Menurut Ditjen Perikanan ( 1981) untuk menentukan kebutuhan panjang fasilitas tempat bersan-

damya dapat dihitung dengan rumus : L =

- *

B41,2 Dik :

m =

141 unit

P = 4

jam 8 = 1,5 m

Posisi sandar perahu motor tempel yaitu haluan tegak lurus terhadap talud.

Dit : L =

.

.

... ... .

7

Panjang talud PPI Tanjung Luar (Lo) = 201 m, kapasitas motor tempel (n) =.

.

.?

M = - = - 201 * 4 '04 = 446,67 unit atau 4 4 7 unit perahu motor tempel per hari.

1,5

*

1.2 1,s 2. Luas Gedung TPI

Dik : N = 13,723 ton R = 1 kali a = 0,566 D i t : S =

...

?

(14)

Lampiran 7 (lanjutan)

3. Kedalaman Kolam Pelabuhan Dik: d = 1,90 m

H = 4 0 cm S = 2 0 c m C = 62,s cm Dit : D =

...

?

4. Luas Kolam Pelabuhan Dik: L,,, = 16m

- L = 11,8 m

3

= 2,12 m n = 150 unit Dit : L =

...

7

Lt =

...

7

(15)

Lampiran 8. Gans Kuntur Sebaran Kedalaman (meter) Kolam Pelabuhan Perikanan Pantai Labuhan Lombok

Sumber : Diolah dari Peta Hasil Penelitian Ditjen. Perikanan, 200 1

E

(16)

Lampirar;

9.

Peta Jaringan Jalan Transportasi Darat dan Laut Pulau Lombok

7 -- -

1

/r---

I 1 1

Legenda :

I

I ,I I

I i

I

I !

i ;

! !

-

I , - -- . . i

i Sumbet: Wm*h dari Peta Rencana Tata Ruang Vllihysh Pesisir dsn Laut Pulau Lorn&, 2000.

L Konsep: ldii.2002.

(17)

Lampiran 10. Derrnaga Pelabuhan Perikanan Pantai Labuhan Lornbok dan Pangkalan Pendaratan lkan Tanjung Luar.

Dermaga PPP Labuhan Lombok

Dermaga PPI Tanjung Luar

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan software Fluent, dapat juga dilakukan komputasi pa-. ralel untuk menghitung solusi dari model dengan mesh yang

Dengan mengunakan metodologi perbandingan bahasa dan mengunakan contoh kalimat yang ada pada komik bahasa Jepang yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai

Jika ada Benjolan hilang pada saat berbaring, tidak pernah operasi, benjolan di lipat paha kanan atau kiri, terasa nyeri, benjolan berbentuk lonjong dan tonjolan bertambah

Sebagai pranata adat yang dipatuhi oleh masyarakat setempat, maka hubungan persaudaraan antar matarumah ini tidak hanya berlaku bagi setiap orang yang menetap atau tinggal di

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pemanfaatan Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada pihak manajemen perusahaan produsen makanan organik dan makanan olahan bersertivikat tentang variabel-variabel

Bagi mereka yang telah melakukan kesalahan dengan jalan memuja atau menggunakan “ jasa-jasa Baik “ berhala diatas, mereka tentu akan mendapat hukuman sesudah “ kematiannya “ badan

Penambahan bahan penstabil dalam pembuatan velva buah berfungsi untuk menghasilkan produk dengan tekstur yang lembut, mengurangi pembentukan kristal-kristal es yang