• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN PANAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN PANAS"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN MUTU PENGENDALIAN MUTU

CAMPURAN PANAS

CAMPURAN PANAS

(2)

PENGENDALIAN MUTU PENGENDALIAN MUTU

  Kualitas Kualitas Personil Personil

  Tersedianya Tersedianya Laboratorium Laboratorium Yang Yang Memadai

Memadai

  Peralatan Peralatan Yang Yang Sesuai Sesuai Dan Dan Terkalibrasi

Terkalibrasi

  Pelaksanaan Pelaksanaan Pengendalian Pengendalian Mutu Mutu Setiap

Setiap Tahapan Tahapan

(3)

Bagan Alir Pengendalian Mutu Pekerjaan Bagan Alir Pengendalian Mutu Pekerjaan

Campuran Beraspal Pa

Campuran Beraspal Pa nas nas

(4)

Lanjutan Lanjutan

(5)

PENGENDALIAN MUTU BAHAN PENGENDALIAN MUTU BAHAN

 Pengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai dengan Pengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai dengan SNI 03

SNI 03--63996399--2000. 2000.

 Pengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangki Pengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangki dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah.

dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah.

 Contoh pertama yang diambil langsung diuji di Contoh pertama yang diambil langsung diuji di

laboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasi laboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasi dan titik lembek.

dan titik lembek.

 Aspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalam Aspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalam tangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhi tangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhi ketentuan.

ketentuan.

 Apabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, maka Apabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, maka pengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiap pengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiap akar 3 (

akar 3 ( ³³√ ) dari jumlah drum.) dari jumlah drum.

a)Pengambilan contoh aspal keras

(6)

 PPengambilan contoh Asbuton Butir harus dilakukan engambilan contoh Asbuton Butir harus dilakukan untuk setiap akar 3 (

untuk setiap akar 3 ( ³³√√ ) dari jumlah kemasan. ) dari jumlah kemasan.

Sedangkan untuk asbuton butir yang diolah di lokasi Sedangkan untuk asbuton butir yang diolah di lokasi pencampur harus dilakukan untuk setiap 50 ton atau pencampur harus dilakukan untuk setiap 50 ton atau diambil minimum 4 contoh dari setiap tempat

diambil minimum 4 contoh dari setiap tempat penimbunan.

penimbunan.

 Contoh pertama yang diambil harus langsung diuji di Contoh pertama yang diambil harus langsung diuji di laboratorium lapangan untuk memperoleh kadar

laboratorium lapangan untuk memperoleh kadar bitumen, ukuran butir maksimum dan kadar air.

bitumen, ukuran butir maksimum dan kadar air.

Asbuton Butir yang dipasok tidak boleh diterima Asbuton Butir yang dipasok tidak boleh diterima

sebelum hasil pengujian contoh tersebut memenuhi sebelum hasil pengujian contoh tersebut memenuhi ketentuan.

ketentuan.

b) Pengambilan contoh asbuton butir

(7)

 Peremaja digunakan untuk asbuton campuran hangat, Peremaja digunakan untuk asbuton campuran hangat, yang terbuat dari pencampuran aspal pen 60 dengan yang terbuat dari pencampuran aspal pen 60 dengan

bahan tambah, seperti BO (Bunker Oil), MFO (Merin Fuel bahan tambah, seperti BO (Bunker Oil), MFO (Merin Fuel Oil). Perbandingan antara kedua bahan tersebut

Oil). Perbandingan antara kedua bahan tersebut disesuaikan agar diperoleh bahan peremaja yang disesuaikan agar diperoleh bahan peremaja yang

memenuhi syarat. Umumnya perbandingan antara bahan memenuhi syarat. Umumnya perbandingan antara bahan tambah dengan aspal keras, antara 35

tambah dengan aspal keras, antara 35--65 s/d 4565 s/d 45--55 55 untuk memperoleh nilai PH 1000 (viskositas 100

untuk memperoleh nilai PH 1000 (viskositas 100--200 200 detik pada suhu 82,2 oC).

detik pada suhu 82,2 oC).

 Pengambilan contoh peremaja dilaksanakan sesuai Pengambilan contoh peremaja dilaksanakan sesuai dengan SNI 03

dengan SNI 03--63996399--2000. Pengambilan contoh aspal 2000. Pengambilan contoh aspal

keras dari tiap truk tangki dilaksanakan pada bagian atas, keras dari tiap truk tangki dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah. Apabila peremaja tersedia dalam

tengah dan bawah. Apabila peremaja tersedia dalam

bentuk drum, maka pengambilan contoh peremaja harus bentuk drum, maka pengambilan contoh peremaja harus dilakukan untuk setiap akar 3 (

dilakukan untuk setiap akar 3 ( ³³ ) dari jumlah drum. ) dari jumlah drum.

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian viskositas dan Pengujian yang dilakukan adalah pengujian viskositas dan kelekatan.

kelekatan.

c) Pengambilan contoh peremaja

(8)

 Agregat di stockpile bervariasi dari titik ke titik, sehingga Agregat di stockpile bervariasi dari titik ke titik, sehingga diperlukan usaha yang cermat untuk memastikan bahwa contoh diperlukan usaha yang cermat untuk memastikan bahwa contoh pengujian mewakili keadaan agregat yang sebenarnya. Jika pengujian mewakili keadaan agregat yang sebenarnya. Jika agregat tersebut mengalami segregasi , maka tidak boleh agregat tersebut mengalami segregasi , maka tidak boleh digunakan.

digunakan.

 Pengambilan contoh agregat dari stockpile dimaksudkan untuk Pengambilan contoh agregat dari stockpile dimaksudkan untuk pengujian abrasi setiap 5000 m3, untuk pengujian gradasi setiap pengujian abrasi setiap 5000 m3, untuk pengujian gradasi setiap 1000 m3 dan pengujian setara pasir untuk agregat halus setiap 1000 m3 dan pengujian setara pasir untuk agregat halus setiap 250 m3.

250 m3.

 Guna mendapatkan contoh agregat yang mewakili dari suatu Guna mendapatkan contoh agregat yang mewakili dari suatu penyimpanan bahan digunakan sekop berujung persegi dan penyimpanan bahan digunakan sekop berujung persegi dan papan dengan langkah sebagai berikut:

papan dengan langkah sebagai berikut:

 Tentukan tempat pengambilan contoh agregat pada tempat Tentukan tempat pengambilan contoh agregat pada tempat penimbunan dan masukkan papan kedalam timbunan

penimbunan dan masukkan papan kedalam timbunan diatasnya dengan tegak.

diatasnya dengan tegak.

 Buang agregat pada daerah miring dibawah papan hingga Buang agregat pada daerah miring dibawah papan hingga diperoleh tempat yang rata dan datar untuk pengambilan diperoleh tempat yang rata dan datar untuk pengambilan contoh.

contoh.

 Masukkan sekop kedalam bagian yang datar dan pindahkan Masukkan sekop kedalam bagian yang datar dan pindahkan satu sekop penuh agregat kedalam ember, lakukan dengan satu sekop penuh agregat kedalam ember, lakukan dengan hati-hati-hati.hati.

d) Pengambilan contoh agregat

(9)

PENGENDALIAN MUTU BAHAN PENGENDALIAN MUTU BAHAN

 Pengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai dengan Pengambilan contoh aspal dilaksanakan sesuai dengan SNI 03

SNI 03--63996399--2000. 2000.

 Pengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangki Pengambilan contoh aspal keras dari tiap truk tangki dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah.

dilaksanakan pada bagian atas, tengah dan bawah.

 Contoh pertama yang diambil langsung diuji di Contoh pertama yang diambil langsung diuji di

laboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasi laboratorium lapangan untuk memperoleh nilai penetrasi dan titik lembek.

dan titik lembek.

 Aspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalam Aspal di dalam truk tangki tidak boleh dialirkan ke dalam tangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhi tangki penyimpan sebelum hasil pengujian memenuhi ketentuan.

ketentuan.

 Apabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, maka Apabila aspal keras tersedia dalam bentuk drum, maka pengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiap pengambilan contoh aspal harus dilakukan untuk setiap akar 3 (

akar 3 ( ³³√ ) dari jumlah drum.) dari jumlah drum.

a)Pengambilan contoh aspal keras

(10)

Metoda Pengambilan Contoh Agregat dari Stockpile

Alat pembagi contoh (sample splitter)

(11)

Pengendalian Mutu Bahan Pengendalian Mutu Bahan

250 m3 - Nilai setara pasir (sand equivalent)

250 m3(min. 2 pengujian per hari) - Gradasi agregat dari penampung panas (hot bin)

1000 m3 - Gradasi agregat yang ditambahkan ke tumpukan

5000 m3 - Abrasi dengan mesin Los Angeles

Agregat :

Jenis Pengujian peremaja drum dan curah mencakup : Viskositas, kelarutan dan kelekatan

Setiap tangki aspal Peremaja curah

³√ Dari jumlah drum Peremaja berbentuk drum

Peremaja :

- Ukuran butir

- Ekstraksi (kadar aspal) - Kadar Air

³√ Dari jumlah kemasan Asbuton Butir

Jenis Pengujian aspal drum dan curah mencakup : Penetrasi dan Titik Lembek

Setiap tangki aspal Aspal curah

³√ Dari jumlah drum Aspal berbentuk drum

Aspal :

Frekwensi pengujian Pengujian

(12)

PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN BERASPAL PENGENDALIAN MUTU CAMPURAN BERASPAL

Bin dingin (cold bins) Bin dingin (cold bins)

 TidakTidak adaada perubahanperubahan gradasigradasi agregatagregat. . PerubahanPerubahan gradasigradasi dapatdapat disebabkan

disebabkan karenakarena perbedaanperbedaan quariquari atauatau supliersuplier. . Jika terjadi Jika terjadi perubahan gradasi agregat, maka harus dilakukan pembuatan perubahan gradasi agregat, maka harus dilakukan pembuatan FCK/JMF kembali.

FCK/JMF kembali.

 Agregat tidak bercampur. Pencampuran agregat antar bin yang Agregat tidak bercampur. Pencampuran agregat antar bin yang berdekatan dapat dicegah dengan membuat pemisah yang cukup berdekatan dapat dicegah dengan membuat pemisah yang cukup dan pengisian tidak berlebih. Pengisian yang baik dimungkinkan dan pengisian tidak berlebih. Pengisian yang baik dimungkinkan jika ukuran bak (bucket) loader lebih kecil dari bukaan mulut b jika ukuran bak (bucket) loader lebih kecil dari bukaan mulut bin in dingin.

dingin.

 KalibrasiKalibrasi bukaanbukaan binbin dingindingin secara periodiksecara periodik..

 BukaanBukaan binbin dingindingin kadang-kadang-kadangkadang tersumbat, tersumbat, misalnyamisalnya jikajika agregat

agregat halushalus basahbasah, agregat, agregat terkontaminasiterkontaminasi tanahtanah lempung, lempung, atauatau penghalang

penghalang lainlain yangyang tidaktidak umumumum sepertiseperti batubatu dan kayudan kayu..

 PerubahanPerubahan kecepatankecepatan ban ban berjalanberjalan, , dandan adaada operator yang operator yang mengontrol

mengontrol aliranaliran agregatagregat dandan membuangmembuang material yang tidak material yang tidak perlu

perlu..

1. Pengendalian Mutu Proses Produksi

(13)

Pengering

Pengering (dryer)(dryer)

 KalibrasiKalibrasi alatalat pengukurpengukur suhusuhu

 PemeriksaanPemeriksaan suhusuhu agregatagregat yang dipanaskanyang dipanaskan



 PengamatanPengamatan padapada asapasap yang keluaryang keluar daridari cerobongcerobong asap. asap. JikaJika asapasap berwarnaberwarna hitam

hitam berartiberarti pembakaranpembakaran yang terjadiyang terjadi tidak sempurnatidak sempurna. . SementaraSementara jikajika asapasap berwarna

berwarna putihputih berkabutberkabut (mengandung(mengandung uapuap air) berartiair) berarti agregatagregat basahbasah dandan adaada kemungkinan

kemungkinan kadarkadar air air masihmasih tertinggaltertinggal setelahsetelah proses proses pengeringanpengeringan.. Ruang kontrol operasi

Ruang kontrol operasi

 Akurasi penimbangan agregat, aspal dan asbuton butir. Penimbangan yang Akurasi penimbangan agregat, aspal dan asbuton butir. Penimbangan yang tidak akurat atau timbangan yang tidak berfungsi baik, dapat men

tidak akurat atau timbangan yang tidak berfungsi baik, dapat menyebabkan yebabkan terjadinya penyimpangan gradasi, kadar aspal atau kadar asbuton

terjadinya penyimpangan gradasi, kadar aspal atau kadar asbuton butir.butir.

 Temperatur di hot bin dan drier. Temperatur di hot bin dan drierTemperatur di hot bin dan drier. Temperatur di hot bin dan drier umumnya umumnya dapat dilihat dari ruang operasi. Pengendalian temperatur terse

dapat dilihat dari ruang operasi. Pengendalian temperatur tersebut akan but akan sangat menentukan temperatur pencampuran asbuton. Temperatur

sangat menentukan temperatur pencampuran asbuton. Temperatur pencampuran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyeba

pencampuran yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkan bkan kualitas asbuton campuran panas atau hangat tidak sesuai dengan

kualitas asbuton campuran panas atau hangat tidak sesuai dengan yang yang disyaratkan.

disyaratkan.

 Waktu pencampuran. Proses pencampuran asbuton, dimulai dari pencampuran Waktu pencampuran. Proses pencampuran asbuton, dimulai dari pencampuran antar agregat (dry mix), kemudian antara agregat dengan aspal a

antar agregat (dry mix), kemudian antara agregat dengan aspal atau peremaja tau peremaja (wet mix), dan terakhir setelah 3

(wet mix), dan terakhir setelah 3--4 detik 4 detik wet mixwet mix kemudian dimasukkan kemudian dimasukkan asbuton butir. Waktu pencampuran

asbuton butir. Waktu pencampuran dry mixdry mix umumnya 2-umumnya 2-5 detik dan waktu 5 detik dan waktu pencampuran

pencampuran wet mixwet mix sekitar 40 detik. Waktu pencampuran yang terlalu lama sekitar 40 detik. Waktu pencampuran yang terlalu lama akan berakibat aspal beroksidasi dan selanjutnya mengalami prose

akan berakibat aspal beroksidasi dan selanjutnya mengalami proses penuaan. s penuaan.

Aspal yang mengalami penuaan akan kehilangan daya lentur dan lek

Aspal yang mengalami penuaan akan kehilangan daya lentur dan lekatnya, atnya, sehingga perkerasan menjadi mudah retak.

sehingga perkerasan menjadi mudah retak.

(14)

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI

Pemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangat Pemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangat

diperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangan diperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangan--

penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaiki penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaiki

dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi, dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi,

antara lain : antara lain :

 PenyelimutanPenyelimutan aspalaspal padapada agregatagregat

 TerjadiTerjadi penggumpalanpenggumpalan atauatau tidaktidak

 WarnaWarna asapasap; biru; biru menyatakanmenyatakan kelebihankelebihan panaspanas (overheating) (overheating) dandan warnawarna asapasap putihputih berkabutberkabut ((uapuap air) air) menyatakanmenyatakan kadarkadar air air padapada agregatagregat masihmasih relatifrelatif tinggi.tinggi.

 TampakTampak campurancampuran didi dalamdalam bakbak truktruk yang rata menyatakanyang rata menyatakan kelebihan

kelebihan panaspanas atauatau kadarkadar aspalaspal atauatau kadarkadar air air relatifrelatif tinggitinggi..

 Jika campuran menggumpal kemungkinan kurang panas Jika campuran menggumpal kemungkinan kurang panas (underheating)

(underheating)

(15)

Pemeriksaan secara visual hanya bersifat indikasi, pemeriksaan d

Pemeriksaan secara visual hanya bersifat indikasi, pemeriksaan dengan alat engan alat juga harus dilakukan. Pemeriksaan tersebut meliputi :

juga harus dilakukan. Pemeriksaan tersebut meliputi :



 Pemeriksaan temperatur di atas truk pengangkut (dump truck) dengan Pemeriksaan temperatur di atas truk pengangkut (dump truck) dengan pengukur suhu

pengukur suhu

 Pengambilan contoh uji untuk pengujian sifatPengambilan contoh uji untuk pengujian sifat-sifat fisik campuran dengan -sifat fisik campuran dengan jenis, jumlah dan frekuensi sesuai dengan persyaratan.

jenis, jumlah dan frekuensi sesuai dengan persyaratan.

Hasil dan catatan pengujian berikut ini, yang dilaksanakan setia

Hasil dan catatan pengujian berikut ini, yang dilaksanakan setiap hari p hari produksi, beserta lokasi penghamparan yang sesuai harus disiapka produksi, beserta lokasi penghamparan yang sesuai harus disiapkan : n :



 Analisa ayakan (cara basah), paling sedikit dua contoh agregat dAnalisa ayakan (cara basah), paling sedikit dua contoh agregat dari setiap ari setiap penampung panas.

penampung panas.

 Temperatur campuran saat pengambilan contoh di instalsi pencampur Temperatur campuran saat pengambilan contoh di instalsi pencampur aspal (AMP) maupun di lokasi penghamparan (satu per jam).

aspal (AMP) maupun di lokasi penghamparan (satu per jam).



 Kepadatan Marshall Harian dengan detil dari semua benda uji yangKepadatan Marshall Harian dengan detil dari semua benda uji yang diperiksa.

diperiksa.

 Kepadatan dan persentase kepadatan lapangan relatif terhadap Kepadatan Kepadatan dan persentase kepadatan lapangan relatif terhadap Kepadatan Campuran Kerja (

Campuran Kerja (Job Mix Density) untuk setiap benda uji inti (Job Mix Density) untuk setiap benda uji inti (core).core).

 Stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient, paling sedikit dua contoh.Stabilitas, kelelehan, Marshall Quotient, paling sedikit dua contoh.

 Kadar aspal dan gradasi agregat yang ditentukan dari hasil ekstrKadar aspal dan gradasi agregat yang ditentukan dari hasil ekstraksi kadar aksi kadar aspal paling sedikit dua contoh. Bilamana cara ekstraksi sentrif

aspal paling sedikit dua contoh. Bilamana cara ekstraksi sentrifugal ugal digunakan maka koreksi abu harus dilaksanakan seperti yang disya

digunakan maka koreksi abu harus dilaksanakan seperti yang disyaratkan ratkan SNI 03

SNI 03--36403640--1994.1994.



 Rongga dalam campuran pada kepadatan membal (refusal), yang dihitung Rongga dalam campuran pada kepadatan membal (refusal), yang dihitung berdasarkan Berat Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNI

berdasarkan Berat Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNI 06-06- 6893-6893-2002). 2002).



 Kadar aspal yang terserap oleh agregat, yang dihitung berdasarkaKadar aspal yang terserap oleh agregat, yang dihitung berdasarkan Berat n Berat Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNI 06

Jenis Maksimum campuran perkerasan aspal (SNI 06--6893-6893-2002).2002).

(16)

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI

Pemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangat Pemeriksaan terhadap hasil produksi AMP sangat

diperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangan diperlukan untuk mengetahui secara dini penyimpangan--

penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaiki penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat diperbaiki

dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi, dengan segera. Pengendalian secara visual meliputi,

antara lain : antara lain :

 PenyelimutanPenyelimutan aspalaspal padapada agregatagregat

 TerjadiTerjadi penggumpalanpenggumpalan atauatau tidaktidak

 WarnaWarna asapasap; biru; biru menyatakanmenyatakan kelebihankelebihan panaspanas (overheating) (overheating) dandan warnawarna asapasap putihputih berkabutberkabut ((uapuap air) air) menyatakanmenyatakan kadarkadar air air padapada agregatagregat masihmasih relatifrelatif tinggi.tinggi.

 TampakTampak campurancampuran didi dalamdalam bakbak truktruk yang rata menyatakanyang rata menyatakan kelebihan

kelebihan panaspanas atauatau kadarkadar aspalaspal atauatau kadarkadar air air relatifrelatif tinggitinggi..

 Jika campuran menggumpal kemungkinan kurang panas Jika campuran menggumpal kemungkinan kurang panas (underheating)

(underheating)

(17)

Pengendalian Mutu Campuran

Setiap perubahan agregat/rancangan - Campuran Rancangan (Mix Design) Marshall

Setiap 3000 ton - Rongga dalam campuran pd. Kepadatan Membal

200 ton (min. 2 pengujian per hari)

- Kepadatan, stabilitas, kelelehan, Marshall Quo-tient, rongga dalam campuran pd. 75 tumbukan

200 ton (min. 2 pengujian per hari)

- Gradasi dan kadar aspal

Setiap batch Setiap truck 3 uji - Suhu di AMP

- Suhu saat sampai di lapangan Campuran :

Pengendalian Kuantitas dengan Menimbang Campuran Aspal

 Dalam pemeriksaan terhadap pengukuran kuantitas untuk Dalam pemeriksaan terhadap pengukuran kuantitas untuk

pembayaran, campuran aspal yang dihampar harus selalu dipantau pembayaran, campuran aspal yang dihampar harus selalu dipantau dengan tiket pengiriman campuran aspal dari rumah timbang

dengan tiket pengiriman campuran aspal dari rumah timbang

(18)

PENGENDALIAN MUTU PERKERASAN PENGENDALIAN MUTU PERKERASAN

 PemeriksaanPemeriksaan kesiapankesiapan alatalat penghamparpenghampar

 PemeriksaanPemeriksaan campurancampuran beraspalberaspal secarasecara visualvisual

 PelaksanaanPelaksanaan penghamparanpenghamparan

2. Pemadatan campuran beraspal

1. Pengendalian Mutu Proses Penghamparan dan Pemadatan

 Karakteristik campuran beraspal

 KondisiKondisi lingkunganlingkungan

 KetebalanKetebalan lapisanlapisan

(19)

 Untuk pengujian kepadatan lapangan dilakukan dengan Untuk pengujian kepadatan lapangan dilakukan dengan

pengambilan contoh inti padat dari core drill atau memotong pengambilan contoh inti padat dari core drill atau memotong permukaan perkerasan. Selanjutnya contoh inti diuji di

permukaan perkerasan. Selanjutnya contoh inti diuji di

laboratorium untuk mendapatkan kepadatan campuran beraspal.

laboratorium untuk mendapatkan kepadatan campuran beraspal.

 Pengujian kepadatan dengan cara apapun agar dilaksanakan Pengujian kepadatan dengan cara apapun agar dilaksanakan berdasarkan pengujian secara acak (random), dengan jumlah berdasarkan pengujian secara acak (random), dengan jumlah minimum tertentu, umumnya setiap jarak 200 m. Nilai rata

minimum tertentu, umumnya setiap jarak 200 m. Nilai rata--rata rata kepadatan dan nilai tunggal yang didapat dari pengujian kepadata kepadatan dan nilai tunggal yang didapat dari pengujian kepadatan n harus masuk dalam kriteria yang disyaratkan

harus masuk dalam kriteria yang disyaratkan

Pengujian kepadatan

Ketentuan Kepadatan

94,8 98,5

6

94,9 98,3

5

95 98,1

3 – 4 98

Nilai minimum setiap pengujian tunggal

(% JSD) Kepadatan Minimum

Rata-rata (% JSD) Jumlah benda uji

per pengujian Kepadatan yang

disyaratkan (% JSD)

(20)

Pengujian Permukaan Perkerasan Pengujian Permukaan Perkerasan

 Pemukaan perkerasan harus diperiksa dengan mistar Pemukaan perkerasan harus diperiksa dengan mistar lurus sepanjang 3 meter, yang disediakan oleh

lurus sepanjang 3 meter, yang disediakan oleh

Penyedia Jasa, dan harus dilaksanakan tegak lurus dan Penyedia Jasa, dan harus dilaksanakan tegak lurus dan

sejajar dengan sumbu jalan sesuai petunjuk Direksi sejajar dengan sumbu jalan sesuai petunjuk Direksi

Pekerjaan.

Pekerjaan.

 Pengujian untuk memeriksa toleransi kerataan yang Pengujian untuk memeriksa toleransi kerataan yang disyaratkan harus mulai dilaksanakan segera setelah disyaratkan harus mulai dilaksanakan segera setelah

pemadatan awal, penyimpangan yang terjadi harus pemadatan awal, penyimpangan yang terjadi harus

diperbaiki dengan membuang atau menambah bahan diperbaiki dengan membuang atau menambah bahan

sebagaimana diperlukan. Selanjutnya pemadatan sebagaimana diperlukan. Selanjutnya pemadatan

dilanjutkan seperti yang dibutuhkan. Setelah dilanjutkan seperti yang dibutuhkan. Setelah

penggilasan akhir, kerataan lapisan ini harus diperiksa penggilasan akhir, kerataan lapisan ini harus diperiksa

kembali dan setiap ketidakrataan permukaan yang kembali dan setiap ketidakrataan permukaan yang

melampaui batas

melampaui batas--batas yang disyaratkan dan setiap batas yang disyaratkan dan setiap lokasi yang cacat dalam tekstur, pemadatan atau lokasi yang cacat dalam tekstur, pemadatan atau

komposisi harus diperbaiki sebagaimana yang komposisi harus diperbaiki sebagaimana yang

diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

(21)

Pengendalian Mutu Perkerasan

Paling sedikit 3 titik yang diukur melintang pada

paling sedikit setiap 12,5 meter

memanjang sepanjang jalan

tersebut.

- Elevasi permukaan, untuk penampang melintang dari setiap jalur lalu lintas.

Toleransi Pelaksanaan :

200 meter panjang - Benda uji inti (core) berdiameter 4” untuk parti-kel

ukuran maksimum 1” dan 5” untuk partikel ukuran di atas 1”, baik untuk pemeriksaan pema-datan maupun tebal lapisan : paling sedikit 2 benda uji inti per cross section dan paling sedikit 6 benda uji inti per 200 meter panjang.

Lapisan yang dihampar :

(22)
(23)

PENGUJIAN AGREGAT DAN PENGUJIAN AGREGAT DAN

CAMPURAN

CAMPURAN

(24)

Umum Umum



Tahap Tahap awal awal dalam dalam pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan perkerasan

perkerasan beraspal beraspal dengan dengan menggunakan menggunakan aspal

aspal shell shell adalah adalah perlu perlu mengetahui mengetahui kualitas kualitas bahan

bahan yang yang akan akan digunakan digunakan , , apakah apakah memenuhi memenuhi persyaratan

persyaratan atau atau tidak. tidak.



Jadi Jadi keberhasilan keberhasilan pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan perkerasan

perkerasan beraspal beraspal dengan dengan menggunakan menggunakan aspal

aspal shell shell sangat sangat tergantung tergantung terhadap terhadap kualitas kualitas agregat

agregat , , aspal aspal yang yang digunakan digunakan

(25)

JENIS DAN PERALATAN PENGUJIAN AGREGAT JENIS DAN PERALATAN PENGUJIAN AGREGAT

 PeralatanPeralatan UjiUji AgregatAgregat adalahadalah::

 AlatAlat pembagipembagi contohcontoh agregatagregat (spliter(spliter).).

 AlatAlat saringansaringan lengkaplengkap, , dengandengan ukuranukuran sesuaisesuai gradasigradasi agregatagregat yang

yang dipilihdipilih

 Alat untuk menguji berat Jenis semu dan berat Jenis bulk Alat untuk menguji berat Jenis semu dan berat Jenis bulk

 Alat pemeriksaan keausan dengan mesin abrasiAlat pemeriksaan keausan dengan mesin abrasi

 Alat pengujian setara pasir (sand equivalent) lengkapAlat pengujian setara pasir (sand equivalent) lengkap

 Alat untuk pemeriksaan gumpalan lempung dan butiran yang Alat untuk pemeriksaan gumpalan lempung dan butiran yang mudah pecah

mudah pecah

 Alat untuk pemeriksaan daya lekat agregat terhadap aspal Alat untuk pemeriksaan daya lekat agregat terhadap aspal (affinity)

(affinity)

 Alat untuk pengujian angularitas agregat halus dan kasarAlat untuk pengujian angularitas agregat halus dan kasar

 Alat untuk pemeriksaan kepipihan dan kelonjongan agregatAlat untuk pemeriksaan kepipihan dan kelonjongan agregat

 Alat untuk pengujian partikel ringan dalam agregatAlat untuk pengujian partikel ringan dalam agregat

(26)

 JenisJenis PengujianPengujian AgregatAgregat

SNI 03-6889-2002 Pengambilan contoh agregat

SNI 13-6717-2002 Penyiapan benda uji contoh agregat

SNI 03-6877-2002 Angularitas agregat halus

RSNI T-01-2005 Partikel Pipih dan Lonjong

SNI 03-6877-2002 Angularitas agregat kasar

SNI 03-2439-1991 Pengujian kelekatan agregat terhadap aspal.

SNI 03-1970-1990 Pengujian Berat Jenis agregat halus.

SNI 03-1969-1990 Pengujian Berat Jenis agregat kasar.

SNI 03-4428-1997 Pengujian agregat halus atau pasir yang mengandung bahan plastis

dengan cara setara pasir.

SNI 03-1968-1990 Pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar.

SNI 03-4142-1996 Pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan No. 200

(0,075 mm).

SNI 03-2417-1991 Pengujian keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles.

METODE PENGUJIAN JENIS

PENGUJIAN

(27)

Peralatan untuk pengujian campuran Peralatan untuk pengujian campuran

beraspal beraspal



Peralatan pengujian campuran mencakup: Peralatan pengujian campuran mencakup:

 Alat pembuat briket, yaitu alat pemadat campuranAlat pembuat briket, yaitu alat pemadat campuran

 Satu unit alat pengujian MarshallSatu unit alat pengujian Marshall

 Alat pengeluar briket hasil pemadatan (extruder)Alat pengeluar briket hasil pemadatan (extruder)

 Bak pemanas air (waterbath)Bak pemanas air (waterbath)

 Oven dengan pengatur temperaturOven dengan pengatur temperatur

 Alat uji berat jenis campuran maksimum (Gmm) Alat uji berat jenis campuran maksimum (Gmm) lengkap

lengkap

 SatuSatu set set alatalat PRDPRD

(28)

METODE PENGAMBILAN CONTOH (SAMPLING) METODE PENGAMBILAN CONTOH (SAMPLING)

1. Pengambilan Contoh Agregat Dari Timbunan

Langkah

Langkah pengambilanpengambilan contohcontoh

 TentukanTentukan tempattempat pengambilanpengambilan contohcontoh agregatagregat padapada tempattempat penimbunan

penimbunan dandan masukkanmasukkan papanpapan kedalamkedalam timbunantimbunan diatasnyadiatasnya dengandengan tegak

tegak..

 BuangBuang agregatagregat padapada daerahdaerah miring dibawahmiring dibawah papanpapan hinggahingga diperolehdiperoleh tempat

tempat yang rata danyang rata dan datardatar untukuntuk pengambilanpengambilan contoh.contoh.

 MasukkanMasukkan sekopsekop kedalamkedalam bagianbagian yang dataryang datar dandan pindahkanpindahkan satusatu sekopsekop penuh

penuh agregatagregat kedalamkedalam ember, lakukanember, lakukan dengandengan hati-hati-hatihati, , cara-cara-caracara pengambilan

pengambilan contohcontoh agregatagregat daridari timbunantimbunan

 Ulangi langkah tersebut untuk tiga tempat lokasi pengambilan contoh Ulangi langkah tersebut untuk tiga tempat lokasi pengambilan contoh bahan pada tempat penimbunan.

bahan pada tempat penimbunan.

PENGUJIAN AGREGAT

PENGUJIAN AGREGAT

(29)

2. Pengambilan Contoh Agregat Dari Bin Panas (Hot Bin) Langkah

Langkah pengambilanpengambilan contohcontoh

 ContohContoh agregatagregat panaspanas untukuntuk setiapsetiap fraksifraksi diambildiambil daridari masing

masing--masingmasing bin panasbin panas (hot bin) yang (hot bin) yang telahtelah dilengkapidilengkapi dengan

dengan fasilitasfasilitas untukuntuk pengambilanpengambilan contoh. contoh.

 Ambil contoh agregat dari setiap bin dan ratakan kelebihan Ambil contoh agregat dari setiap bin dan ratakan kelebihan agregat bagian atas kotak.

agregat bagian atas kotak.

 Sekitar tiga atau empat kali jumlah agregat yang diperlukan, Sekitar tiga atau empat kali jumlah agregat yang diperlukan, diambil dari setiap bin dan dimasukkan kedalam kontainer diambil dari setiap bin dan dimasukkan kedalam kontainer contoh agregat.

contoh agregat.

 Pengambilan contoh agregat dari hot bin, dengan cara Pengambilan contoh agregat dari hot bin, dengan cara

menjatuhkan agregat melalui kotak penimbang dan pugmill menjatuhkan agregat melalui kotak penimbang dan pugmill

kedalam truk, atau menempatkan shovel di bawah lubang curahan, kedalam truk, atau menempatkan shovel di bawah lubang curahan, merupakan metode yang tidak teliti dalam pengambilan contoh

merupakan metode yang tidak teliti dalam pengambilan contoh agregat dan tidak boleh digunakan.

agregat dan tidak boleh digunakan.

(30)

PENGUJIAN ANALISA UKURAN BUTIR (GRADASI) PENGUJIAN ANALISA UKURAN BUTIR (GRADASI)

100 (220) 50,0 mm (2 in.)

75 (165) 37,5 mm (1 ½ in.)

50 (110) 25,0 mm (1 ½ in.)

25 (55) 19,0 mm (3/4 in.)

15 (35) 12,5 mm (1/2 in.)

10 (25) 9,5 mm (3/8 in.)

10 (25) 4,75 mm (No.4)

10 (25) 2,36 mm (No.8)

BERAT CONTOH KG (LB)

UKURAN AGREGAT NOMINAL MAKSIMUM

Berat Contoh Minimum Untuk Analisa Gradasi

(31)

PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT HALUS

 Material yang akanMaterial yang akan diujidiuji adalahadalah agregatagregat loloslolos saringansaringan No. 8 (2,38 No. 8 (2,38 mm)mm)

 Agregat harus dalam kondisi kering udaraAgregat harus dalam kondisi kering udara

 LangkahLangkah pengujianpengujian



 Contoh direndam dalam pan selama semalam Contoh direndam dalam pan selama semalam

 Tiriskan air yang berlebih (Filler jangan terbuang), kemudian dianginTiriskan air yang berlebih (Filler jangan terbuang), kemudian diangin--angin angin sampai kondisi kering permukaan jenuh, cek kondisi tersebut deng

sampai kondisi kering permukaan jenuh, cek kondisi tersebut dengan an kerucut SSD

kerucut SSD

 Bila sudah pada kondisi SSD, timbang contoh tersebut seberat 500Bila sudah pada kondisi SSD, timbang contoh tersebut seberat 500 gram gram untuk setiap pengujian

untuk setiap pengujian

 Masukkan contoh kedalam picknometer yang telah ditera sebelumnyaMasukkan contoh kedalam picknometer yang telah ditera sebelumnya dan dan tambahkan air hingga contoh terendam

tambahkan air hingga contoh terendam

 Keluarkan udara yang terperangkap dengan alat Vacuum Pump, llihat skala Keluarkan udara yang terperangkap dengan alat Vacuum Pump, llihat skala manometer harus menunjukkan angka 730 mm Hg

manometer harus menunjukkan angka 730 mm Hg

 Biarkan selama 15 menit sambil sesekali diguncang-Biarkan selama 15 menit sambil sesekali diguncang-guncangguncang



 Matikan vacuum pump kemudian tambahkan air sampai batas tera pada Matikan vacuum pump kemudian tambahkan air sampai batas tera pada leher tutup picknometer dan timbang

leher tutup picknometer dan timbang

 Tuangkan contoh dan air dari picknometer kedalam pan yang terbuat dari Tuangkan contoh dan air dari picknometer kedalam pan yang terbuat dari logam, oven pada temperatur 110

logam, oven pada temperatur 110 °° ±± 5 °5 ° C sampai berat konstanC sampai berat konstan

 Dinginkan hingga mencapai temperatur ruang kemudian ditimbangDinginkan hingga mencapai temperatur ruang kemudian ditimbang

(32)

PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR PENGUJIAN BERAT JENIS AGREGAT KASAR

 Material yang Material yang akanakan diujidiuji adalahadalah agregatagregat yang yang tertahantertahan saringan

saringan No. 8 (2,38 mm)No. 8 (2,38 mm)

 Agregat harus dalam keadaan kering dan bersihAgregat harus dalam keadaan kering dan bersih

 LangkahLangkah pengujianpengujian

 Contoh direndam dalam pan selama semalamContoh direndam dalam pan selama semalam

 Timbang contoh dalam air (pada waktu penimbangan Timbang contoh dalam air (pada waktu penimbangan contoh harus selalu terendam)

contoh harus selalu terendam)

 Keluarkan contoh dari keranjang timbang kemudian dilap Keluarkan contoh dari keranjang timbang kemudian dilap hingga mencapai kondisi kering permukaan jenuh (SSD), hingga mencapai kondisi kering permukaan jenuh (SSD),

kemudian dioven pada suhu 110

kemudian dioven pada suhu 110 ±± 5 °5 ° C sampai beratnya C sampai beratnya konstan

konstan

 Dinginkan hingga mencapai suhu ruang, kemudian Dinginkan hingga mencapai suhu ruang, kemudian timbang

timbang

(33)

PENGUJIAN SETARA PASIR (SAND EQUIVALENT) PENGUJIAN SETARA PASIR (SAND EQUIVALENT)

AGREGAT HALUS AGREGAT HALUS

 PersiapkanPersiapkan agregatagregat yang lolosyang lolos saringansaringan No. 4 (4,76 mm)No. 4 (4,76 mm)



 AgregatAgregat harusharus dalamdalam keadaankeadaan keringkering

 LangkahLangkah pengujianpengujian

 Tuangkan larutan calsium Chloride kedalam silinder plastik sampai Tuangkan larutan calsium Chloride kedalam silinder plastik sampai skala 5 (101,6

skala 5 (101,6 ±± 2,5 ml)2,5 ml)

 Masukkan contoh uji kedalam silinder plastik yang sudah diisi larutan Masukkan contoh uji kedalam silinder plastik yang sudah diisi larutan calsium chloride

calsium chloride

 DiamkanDiamkan selamaselama 10 10 menitmenit

 SilinderSilinder plastic yang plastic yang berisiberisi contohcontoh dandan larutanlarutan setelahsetelah 10 10 menit, menit, dikocok

dikocok secarasecara mendatarmendatar sebanyaksebanyak 90 kali selama90 kali selama 30 detik30 detik

 Setelah dikocok tambahkan larutan calsium chloride sampai skala 15 Setelah dikocok tambahkan larutan calsium chloride sampai skala 15 (381 ml)

(381 ml)



 DiamkanDiamkan selamaselama 20 20 menitmenit ±± 15 detik15 detik

 SetelahSetelah 20 menit20 menit, , terjaditerjadi pengendapan, pengendapan, bacabaca skalaskala lumpurlumpur

 Masukkan beban dan baca skala bebanMasukkan beban dan baca skala beban

 HitungHitung nilainilai Sand Equivalent (SE) Sand Equivalent (SE)

(34)

a. Tabung berskala b. Penuangan c. Pembilasan d. Pembacaan dan pembilas contoh pasir

(35)

PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT KASAR DENGAN PENGUJIAN KEAUSAN AGREGAT KASAR DENGAN

MESIN ABRASI LOS ANGELES MESIN ABRASI LOS ANGELES

 CuciCuci agregatagregat hinggahingga bersihbersih kemudiankemudian oven padaoven pada suhusuhu 110 °110 ° ±± 5 °5 ° C selamaC selama semalam/sampaisemalam/sampai beratberat konstankonstan

 DinginkanDinginkan hinggahingga mencapaimencapai suhusuhu ruang, ruang, kemudiankemudian timbangtimbang sebanyak

sebanyak yang diperlukanyang diperlukan/ / sesuaisesuai grading yang grading yang digunakandigunakan

 LangkahLangkah pengujianpengujian

 MasukkanMasukkan bendabenda ujiuji kedalamkedalam tabungtabung uji/silinderuji/silinder abrasiabrasi

 Tambahkan bola-Tambahkan bola-bola baja sesuai grading yang digunakanbola baja sesuai grading yang digunakan

 Pasang tutup silinder dan kencangkan, jangan sampai ada Pasang tutup silinder dan kencangkan, jangan sampai ada benda uji yang keluar pada saat pengujian berlangsung benda uji yang keluar pada saat pengujian berlangsung

 Setel/aturSetel/atur counter sesuaicounter sesuai jumlahjumlah putaranputaran yang diinginkanyang diinginkan

 SetelahSetelah selesaiselesai, , keluarkankeluarkan bendabenda ujiuji daridari dalamdalam tabung/silinder

tabung/silinder uji, uji, kemudiankemudian saringsaring dengandengan saringansaringan No. No.

1212

 Cuci benda uji yang tertahan saringan No. 12 kemudian Cuci benda uji yang tertahan saringan No. 12 kemudian oven pada suhu 110

oven pada suhu 110 ±± 5 °5 ° C sampai berat konstanC sampai berat konstan

 Dinginkan hingga mencapai suhu ruang kemudian timbangDinginkan hingga mencapai suhu ruang kemudian timbang

(36)

PENGUJIAN PARTIKEL PIPIH DAN LONJONG PENGUJIAN PARTIKEL PIPIH DAN LONJONG

 LangkahLangkah PengujianPengujian

Pengujian dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : Pengujian dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

 Berdasarkan berat, benda uji sebelumnya dikeringkan dalam oven Berdasarkan berat, benda uji sebelumnya dikeringkan dalam oven pada temperatur (110

pada temperatur (110 ±± 5)oC sampai beratnya tetap5)oC sampai beratnya tetap

 Berdasarkan jumlah butiran, pengeringan agregat tidak diperlukanBerdasarkan jumlah butiran, pengeringan agregat tidak diperlukan

 Pengujian kepipihan agregat dan kelonjongan agregatPengujian kepipihan agregat dan kelonjongan agregat

 Pengujian kepipihan agregatPengujian kepipihan agregat

 Gunakan alat jangkar ukur rasio (Proportional caliper device) Gunakan alat jangkar ukur rasio (Proportional caliper device) pada posisinya dengan perbandingan yang sesuai.

pada posisinya dengan perbandingan yang sesuai.

 Atur bukaan yang besar sesuai dengan lebarnya butiran.Atur bukaan yang besar sesuai dengan lebarnya butiran.

 Butiran adalah pipih, jika ketebalannya dapat ditempatkan Butiran adalah pipih, jika ketebalannya dapat ditempatkan dalam bukaan yang lebih kecil.

dalam bukaan yang lebih kecil.

 Bentuk agregat (kasar) berbentuk pipih, dinyatakan dengan Bentuk agregat (kasar) berbentuk pipih, dinyatakan dengan persen berat butiran yang pipih per berat total butiran.

persen berat butiran yang pipih per berat total butiran.

 Atau dapat dinyatakan dengan nilai rata-Atau dapat dinyatakan dengan nilai rata-rata kepipihan, yaitu rata kepipihan, yaitu persen nilai rata

persen nilai rata--rata kepipihan per total persen butiran.rata kepipihan per total persen butiran.

Referensi

Dokumen terkait

Namun pada pengamatan bawah air, struktur internal pada koralit karang genus Porites lebih jelas terlihat dibandingkan dengan karang genus Montipora, dan sebagian besar

Intratekstualitas adalah hubungan makna atau bentuk antara serangkaian kalimat, klausa, atau kata dengan serangkaian kalimat, klausa, atau kata lain yang terdapat dalam teks

Pirous (2003:162) mengatakan bahwa kajian konsep penciptaan sangat jarang dilakukan padahal sangat penting dalam membukakan prospek pemikiran baru bagi ilmu pengetahuan

4.6 Melakukan Melakukan pencatatan pencatatan elemen elemen basis basis akuntansi, struktur lengkap kode rekening akuntansi, struktur lengkap kode rekening untuk kelompok

Tingginya jumlah monyet ekor panjang umur muda serta adanya kelompok baru (kelompok Parkir) menunjukkan populasi monyet ekor panjang yang ada di hutan wisata

Sektor Banyu Biru (Situs Air Sugihan) yang terletak di pantai timur Sumatra Selatan merupakan wilayah dataran rendah yang termasuk dalam satuan morfologi dataran

Luka-luka dengan kulit yang masih utuh atau tepi kulit yang dipertautkan mempunyai permukaan yang kering sehingga balutan tidak akan melekat, maka pada keadaan seperti ini

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada MTs Muhammadiyah Metro dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil dari analisa, Sistem Informasi Geografis siswa berbasis