• Tidak ada hasil yang ditemukan

37714340 Modul Penjaskes Kelas X Semester 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "37714340 Modul Penjaskes Kelas X Semester 1"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuha Yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan karunianyalah mudul penjaskes ini dapat diselesaikan dengan bentuk yang sangat

minim sekali yang terdiri dari kumpulan materi-materi utama dari pelajaran penjaskes.

Modul ini berisikan tentang materi kelas X SMK yang menjadi patokan dalam

pembelajaran penjaskes dan sebagai patokan bahan ujian MID semester dan Ujian Akhir

Semester.

Atas Perhatian dan kerjasama yang baik, diucapkan terimakasih.

Tanjungbalai, 2 Agustus 2010

(2)

Daftar Isi

Bab I

Permainan Bola Besar

Sepak Bola ... 1

Bola Volley ... 6

Bola Basket... 10

Bab II

Permainan Bola Kecil

Bulu Tangkis ... 14

Tenis Meja ... 19

Bab III

Atletik ... 21

Bab IV

Pencak Silat ... 25

Bab V

Kebugaran Jasmani ... 33

Bab VI

Senam Lantai... 39

Bab VII

Senam Irama ... 43

Bab VIII

Renang ... 46

Bab IX

Aktivitas Luar Kelas ... 52

Bab X

(3)

PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I

SEPAK BOLA

1. Sejarah Sepak Bola

2. Pengertian Sepak bola

Sepak bola adalah suatu permainan yang dilakukan dengan jalan menyepak bola, dengan tujuan memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola dari lawan.Dalam permainan sepak bola hanya diperbolehkan dengan menggunakan kaki dan kepala, yang dapat menggunakan kaki, tangan dan kepala hanyalah penjaga gawang saja atau yang di sebut dengan Kiper.

Permainan sepak bola adalah permainan beregu yang terdiri dari 10 pemain dan 1 orang penjaga gawang. Biasanya sepak bola di mainkan dengan aturan waktu (2 x 45 menit) dengan waktu istirahat 10 menit di antara 2 babak tersebut. Untuk memulai permainan sepak bola di lakukan dengan Bola Mati (Kick Off).

3. Peraturan Dasar Permainan Sepak Bola

Jumlah pemain sepak bola :

a. Pertandingan dimainkan dengan dua regu yang masing-masing terdiri dari 10 orang pemain dan 1 orang penjaga gawang.

b. Pergantian pemain masing-masing 3 orang dari suatu pertandingan.

c. Dalam pertandingan lain, pergantian dapat di lakukan sampai 5 kali orang pemain.

d. Pemain dapat bertukar posisi dengan penjaga gawang, asalkan mendapat persetujuan wasit sewaktu pertandingan sedang berhenti atau bola mati. Durasi Pertandingan

Pertandingan berlangsung 2 x 45 menit di seliangi waktu 15 menit waktu istirahat 15 menit. Durasi pertandingan tidak di hitung dalam kasus ;

a. Pergantian pemain.

b. Pemain cidera dan harus di bawa keluar lapangan. c. Kasus lainnya.

4. Lapangan Permainan

Lapangan sepak bola berbentuk persegi panjang. Panjang minimal 90 meter, maximal 120 meter. Lebar minimal 45 meter, maximal 90 meter. Untuk pertandingan Internasional Panjang minimal 100 meter, maximal 11 meter. Lebarminimal 64 meter, maximal 75 meter.

Daerah sudut ada di keempau sudut lapangan di tandangi dengan tiang bendera setinggi 1,5 meter di tempat tendangan sudut berada.

Pada daerah luar penalti penjaga gawang tidak di perbolehkan menyentuh bola. Di lapangan penalti terdapat titik penalti sebagai tempat untuk melakukan tendangan penalti.

(4)

Garis batas penjaga gawang pada waktu tendangan penalti. Semua pemain kecuali penjaga gawang dan penenadang harus berada di luar daerah penalti sampai tendangan selesai di lakukan.

Gawang dan mistar berbentuk slinder dengan diameter 12 cm dengan di berikan warna putih.Gawang di lengkapi dengan jaring dari rami atau nilon yang menyatu dengan tiang mistar dan tanah.

Bola berbentuk bulat dan garis lingkar tidak lebih dari 70 cm dengan minimal 68 cm dan terbuat dari kulit. Untuk berat tidak lebih dari 450 gram dan kurang dari 410 gram. Tekanan bola antara 0,6 -1,1 atmosfer (600-1100 gram).

5. Tehnik Dasar Latihan Bola

Dalam permainan sepak bola harus diawali dengan tehnik dasar dalam permainan sepak bola. Ada beberapa cara melakukan tehnik dasar bermain sepak bola, yakni : a. Tehnik tanpa bola (Tehnik badan)

b. Tehnik menendang bola (Kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki) c. Tehnik menahan bola (Kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, tapak

kaki, paha dan dada)

d. Tehnik menggiring bola (Kaki bagian dalam, kaki bagian luar dan punggung kaki)

Kumpulan Gambar Menendang Bola

Bagian dalam Bagian Luar Pungung kaki

(5)

Menggiring zig-zag Menggiring dengan lawan Menahan Bola

Tugas :

1. Tuliskan tahapan-tahapan dalam melakukan tendangan dengan kaki bagian dalam, kaki bagaian luar dan punggun kaki !.

2. Tuliskan tahapan-tahapan melakukan menahan bola dengan kaki bagian dalam !. 3. Tuliskan pengertian “FAIR PLAY” dalam olahraga (minimal 30 kalimat) !.

(6)

BOLA VOLI

1. Sejarah Bola Voli

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).

William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.

Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.

Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

2. Pengertian Bola Voli

Permainan bola voli sangat cukup memasyarakat di Indonesia. Permainan ini tidak memakan lapangan yang cukup besar dan dalam permainan jumlah pemain dapat dimodifikasi sesuai dengan ke inginan pemain. Bola voli di mainkan dengan 2 regu yang terdiri 6 orang dari tiap regu. Tipa regu berusaha untuk mendapatkan point dengan menempatkan bola ke daerah lawan. Regu pertama yang mendapatkan 25 point adalah sebagai pemenang.

3. Peraturan Permainan Bola Voli

(7)

Regu :

1.1 Komposisi dan Registrasi

a. Satu regu terdairi dari maximal 12 pemain, seorang pelatih (coach) , seorang asisten pelatih, seorang trainer dan seorang dokter medis.

b. Pemain Libero

1. Setiap regu berhak mendapatkan satu pemain khusus bertahan (defensie player)

“Libero” antara 12 pemain yang terdaftar.

2. Pemain libero harus terdaftar pada lembaran angka dan di belakang namanya terdapat huruf “L”. Nomornya harus juga dicatat pada daftar posisi pada setiap permulaan set.

3. Hanyapemain yang terdaftar pada lembaran angka yang boleh ikut dalam pertandingan.

4. Setelah kapten regu dan pelatih menendatangani lembaran angka, maka pemain yang telah terdaftar tidak boleh diganti.

1.2 Perlengkapan Pemain

1. Perlengkapan

a. Perlengkapan pemain terdiri atas baju, celana pendek dan sepatu olahraga. b. Baju, celana pendek dan kaos kaki harus seragam dan bersih serta berwarna sama

untuk satu regu kecuali untuk pemain libero.

c. Sepatu harus ringan dan lentur dengan sol dari karet atau kulit tanpa hak. d. Nomor baju :

1) Baju pemain harus bernomor 1 – 18.

2) Nomor harus di tempatkan di bagian tengah depan dan belakang.

3) Nomor harus berwarna kontras dengan ukuran 15 cm pada bagain dada dan 20 cm pada bagian punggung. Lebar garis yang membentuk nomor minimal 2 cm.

2. Benda dan seragam yang dilarang

a. Pemain di larang memakai benda-benda yang memungkinkan terjadinya luka-luka seperti perhiasan, peniti, gelang, pembalut dari gips dan lainya.

b. Para pemain boleh memakai kaca mata dengan resiko sendiri.

c. Pemain dilarang memakai seragam tanpa nomor yang resmi atau warna yang berbeda dari pemain seregunya kecuali pemain libero.

1.3 Hak dan Tanggung Jawab Pemain

1. Tanggung jawab pokok

a. Pemain harus mengetahui peraturan permainan dan mematuhinya.

b. Pemain harus menerima keputusan wasit dengan prilaku dalam olahraga yang di sebut sportif tanpa membantahnya. Dalam hal yang meragukan, kapten tim yang meminta penjelasan dari wasit.

c. Pemain harus mempunyai rasa hormat dan sopan dengan semangat “Kejujuran dan Kesatriaan” (Fair Play) tidak hanya kepada wasit tetapi terhadap petugas lainnya, regu lawan, regu sendiri dan penonton.

d. Pemain dilarang melakukan kegiatan atau sikap yang bertujuan mempengaruhi keputusan wasit atau menutupi kesalah dari regunya.

(8)

f. Baik kapten regu maupun pelatih bertanggung jawab atas tingkah laku dan disiplin anggota regunya.

2. Kapten

a. Yang dilakukan regu sebelum bertanding : 1. Menandatangani lembar angka 2. Mewakili regu dalam undian

b. Selama bertanding, saat kapten regu berada di lapangan berfungsi sebagai pemain. Kapten permainan berhak untuk berbicara dengan wasit sewaktu bola di luar permainan.

Tujuannya adalah :

1. Meminta pejelasan tentang penafsiran dari penerapan peraturan yang diambil. Dia juga dapat menyampaikan usul atau pernyataan seregunya kepada wasit yang bersangkutan.

2. Hak untuk :

a. Mengganti seragam atau perlengkapan. b. Menjelaskan posisi regunya.

c. Mengecek lantai, net, bola dan sebagainya. d. Perhentian pemain secara resmi.

c. Pada akhir suatu pertandingan.

1. Kapten regu berterimaskasih kepada wasit dan menandatangani lembaran angka untuk mengesahkan pertandingan.

2. Jika sebelumnya tidak terjadi kesepahaman pada penjelasan wasit pertama, maka dia boleh memperkuatnya dengan protes tertulis pada lembaran anggka.

Tujuan bermain bola voli adalah memperagakan taktik dan tehnik memainkan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap pertandingan . Tehnik dasar dalambermain bola voli adalah : Pasing atas, pasing bawah, smash, atau spike,service dan bendungan (block).

Dalam latihan bola voli untuk tingkat dasar yang menjadi landasan iyalah tehnik dan gerak. Tehnik dasar dari bola voli adalah :

1. Gerak dasar bergerak maju. 2. Gerak dasar bergerak mundur.

3. Gerak dasar bergerak kesamping kiri / kanan. 4. Gerak dasar melompat.

(9)

Gambar Tehnik Dasar Bola Voli

Passing Bawah Passing Atas Smash Membendung (Block)

Service Atas Jump Service Service Bawah

Gambar Lapangan Bola Voli

Gambar Lapangan Voli dan Ukurannya

Tugas :

(10)

BOLA BASKET

1. Sejarah Bola Basket

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA(sebuah wadah pemuda umat Kristen) diSpringfield,Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.

Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswa untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.

Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr.James Naismith.Basket adalah sebutan yang diucapkan oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatik ditempatkan di seluruh cabang di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.

Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith.

2. Pengertian Bola Basket

Bola basket permainan yang dilakukan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Jenis olahraga permainan ini mencari nilai / angka sebanyak mungkin ke dalam baset lawan dan mencegah bola masuk ke basket sendiri. Dalam permainan ini dilarang melakukan mendorong bola, memukul dengan telapak tangan terbuka, melemparkan bolakesegala penjuru dalam lapangan permainan yang digunakan.

3. Peraturan Permainan Bola Basket

Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.

2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).

3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.

4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.

5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul pemain lawan dengan cara disengaja. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sangsi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang tim nya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.

6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.

7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).

(11)

mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol. 9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan

dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. pemain yang melempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.

10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.

11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.

12. Waktu pertandingan adalah 4 babak masing-masing 10 menit

13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang. Pada Agustus 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional.lahir sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4 Mei 1925.

Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.

4. Lapangan, Waktu dan Jumlah Pemain Bola Basket

a. Permainan bola basket adalah persegi panjang dengan ukuran panjang lapangan yaitu 26 meter serta lebar lapangan yaitu 14 meter. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.

b. Jumlah pemain dalam permainan bola basket adalah 5 orang dalam satu regu dengan cadangan 5 orang. Sedangkan jumlah wasit dalam permainan bola basket adalah 2 orang. Wasit 1 disebut Referee sedangkan wasit 2 disebut Umpire.

c. Waktu permainan 4 X 10 menit. Di antara babak 1, 2, 3, dan babak 4 terdapat waktu istirahat selama 10 menit. Bila terjadi skor yang sama pada akhir pertandingan harus diadakan perpanjangan waktu sampai terjadi selisih skor. Di antara dua babak tambahan terdapat waktu istirahat selama 2 menit. Waktu untuk lemparan ke dalam yaitu 5 detik.

d. Keliling bola yang digunakan dalam permainan bola basket adalah 75 cm - 78 cm. Sedangkan berat bola adalah 600 - 650 gram. Jika bola dijatuhkan dari ketinggian 1,80 meter pada lantai papan, maka bola harus kembali pada ketinggian antara 1,20 - 1,40 meter.

e. Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.

f. Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter. Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30 meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.

g. Panjang garis tengah lingkaran pada lapangan basket adalah 1,80 meter dengan ukuran lebar garis yaitu 0,05 meter. Panjang garis akhir lingkaran daerah serang yaitu 6 meter. Sedangkan panjang garis tembakan hukuman yaitu 3,60 meter.

5. Teknik Dasar Permainan Bola Basket

(12)

Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.

Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).

Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.

Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.

Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.

Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.

(13)

Operan dada ke dada Drible Bola Memegang bola

Tugas :

1. Tuliskan pengertian drible !

2. Tuliskan tahapan melakukan dribel ! 3. Jelaska pengertian operan !

(14)

PERMAINAN BOLA KECIL

BAB II

BULU TANGKIS

1.

Sejarah Bulu Tangkis

Permainan Battledore and Shuttlecock pada tahun 1854

Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina.

Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan.

Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.

Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.

Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.

Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.

Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.

Bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

2.

Lapangan dan Jaring

(15)

Lapangan bulu tangkis

Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:

(16)

3.

Perlengkapan

• Raket

Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.

• Senar

Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.

• Kok

Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari pelastik. Jika menggunakan bulu biasa jumlah bulu 14 -16 bulu.

• Sepatu

Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan

kaki.

4.

Memainkan Bulu Tangkis

Gambar Area permainan tunggal

Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di lapangan bulu tangkis.

Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.

(17)

berbeda untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar". Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin. Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.

Area Servis Pada Lapangan Bulu Tangkis

Gambar Area permainan ganda

Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis.

Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol.

Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertam kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya.

Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:

Sistem Pindah Bola

Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap

pasangan sebagai

"orang pertama"

. Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.

Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan

servis.

Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap

pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak

mendapat kesempatan kedua.

Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di

sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".

Sistem Reli Poin

(18)

tersebut. Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan.

Cara Memgang Raket

(Grip).

1.

Pegangan kampak atau pegangan Inggris

2.

Pegangan gebok kasur atau pegangan Amerika

3.

Pegangan gabungan atau jabat tangan

4.

Pegangan backhand

Macam-macam Pukulan Sevice

1.

Pukulan service pendek

(Short service)

2.

Pukulan serice panjang

(Service lob)

3.

Pukulan service

(drive)

4.

Pukulan service cambuk

(Service flick)

5.

Pukulan

lob

atau

clear

6.

Pukulan

dropsot

7.

Pukulan

Smash

8.

Pukulan

drive

atau mendatar

9.

Pukulan permainan net

(netting)

Tugas :

1. Tuliskan pengertian dari “pukulan” dalam olahraga bulu tangkis ! 2. Jelaskan perbedaan service panjang dna service pendek !

3. Jelaskan arti service dalam bulutangkis !

(19)

TENIS MEJA

1.

Pengertian Tenis Meja

Tenis meja merupakan cabang olahraga yang dimainkan dalam gedung (Indoor game) oleh 2 atau 4 pemain. Permainan tenis meja sering disebut dengan “PING PONG” merupakan bentuk yang unik dan bersifat reaktif.

Dalam melakukan permainan tenis meja ada 3 bentuk cara memainkannya, antara lain :

a. Singel (Putra dan Putri atau permainan tungal) b. Double (Putra dan Putri atau permainan ganda)

c. Double campuran (Putra dan Putri yang terdiri dari pemain Putra dan Putri) 2. Perlengkapan Permainan Tenis Meja

Panjang papan tenis meja : 2,74 meter dengan lebar 1,525 meter. Jarak dari bumi ke pada kaki meja 76 cm dan tingi net 15,25 cm.

Bola bulat dengan diameter 40 mm,berat bola 2,7 gr dan bola terbuat dari bahan celluloid atau sejenis plastik yang harus berwarna putih atau orange dna pudar (tidak kilap)

Raket atau bed tidak ditentukan mengenai bentuk dan berat. Ketebalan bet 85% dan harus terbuat dari kayu alam dilapisi dengan fiber carbon atau fiber glas bahan tersebut tidak lebih dari 7,5% dari ketebalan dari total ketebalan 0,33 mm merupakan bagian yang sangat tipis.

3. Service

Service yang benar adalah service yang dilakukan dengan melepaskan bola ke atas sekitar 16 cm dari telapak tangan dengan 2 kalipantulan yang terdiri dari 1 pantulan di lapangan sendiri dan 1 pantulan di lapangan lawan. Untuk pengembalian yang benar adalah pengembalian dengan pantulan bola langsung ke daerah lawan.

4. Point atau score

Pemain dinyatakan mendapatkan point atau score jika : a. Jika lawan gagal melakukan service yang benar b. Jika kawan gagal melakukan service yang benar

c. Jika sebelum boa dipukul bola menyetuh benda lain selain net setelah ia melakukan service atau pengembalian bola dengan benar.

d. Jika bola yang dipukul oleh lawannya terhalang atau gagal e. Jika lawannya memukul bola 2 kali berturut-turut

f. Jika lawannya memuku bola dengan daun bet yang tidak ditutupi karet g. Jika lawannya atau apa saja yang menggerakan permukaan meja h. Jika lawannya atau apa saja yang menyentuh net

i. Jika tangan bebas lawannya menyentuh net

(20)

5. Game atau Set

Suatu game atau set dinyatakan oleh seorang atau pasangan yang terlebih dahulu mendapatkan angka 11 kecuali pemain atau pasangan sama-sama mendapatkan angka 10 – 10 maka yang di menangkan adalah yang mendapatkan terlebih dahulu 2 point.

6. Cara Memegang Bet

Pegangan yang benar

Pegangan yang salah

Tugas :

(21)

ATLETIK

BAB III

ATLETIK

Atletik adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "athlon" yang berarti "kontes". Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Beberapa macam lari dalam atletik : - lari jarak pendek,

Lempar cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.

2.Tolak Peluru

Start pendek, cara melakukannya ialah lutuk kaki belakang diletakkan/ditempakkan pada ujung kaki yang muka, jaraknya satu kepal. Jadi boleh dikatakan ujung kaki belakang hamper sejajar dengan tumit kaki yang muka. Kedua lengan lurus sejajar dengan bahu, letakkan dibelakang garis start. Bukan telapak tangan yang mengenai tanah, tetapi pinggiran dari telunjuk dan ibu jari. Pandangan kemuka kurang lebih 1 setengah m, usahakan badan jangan sampai renggang/tegang dan usahakan berat badan berada kedua belah tangan. Sehingga bila ada tanda untuk berangkat sudah mudah untuk meluncur/bergerak. Karena dalam start ini harus dapat mengubah keadaan sikap badan dari yang stabil/seimbang kepada sikap yang labil/tidak seimbang.

Latihan Start untuk Lari Hal – hal yang harus dihindari :

1. tidak cukup dorongan kedepan dan kurangnya lutut diangkat.

2. menjejakkan kaki keras – keras ketanah dan mendaratkannya dengan tunit. 3. Tubuh condong sekali kedepan atau melengkung sekali kedepan.

4. Memutar kepala dan menggerakan bahu secara berlebihan.

5. lengan diayunkan terlalu keatas dan ayunan terlampau jauh menyilang dada. 6. Pelurusan tang kurang sempurna dari kaki yang akan dilangkahkan.

7. Berlari Zig Zig dengan gerakan kekiri dan kanan.

(22)

Hal – hal yang harus di utamakan :

6. Membuat titik tertinggi pada kaki yang mengayun (kaki yang bebas) sama besar eksensinya dengan kaki yang mendorong (kaki yang menyentuh tanah)

7. Membuat kaki yang dilangkahkan seelastis mungkin. 8. Menjaga posisi tubuh sanma seperti jalan biasa.

9. Menjaga kepala tetap tegak dan pandangan lurus kedepan.

10. Mengayunkan lengan sejajar dengan pinggul dan sedikit menyilang kebadan. 11. Membuat gerak kaki yang sempurna dengan langkah secara horizontal.

12. Lari pada satu garis lurus dengan meletakkan kaki yang satu tepat di depan kaki yang lain. 13. Pada komando siap gerakan tubuh condong kedepan dan bila tanda “bunyi” pistol dibunyikan

tubuh bergerak kedepan dengan lengan dan kaki a. Lompat Jauh

Yang menjadi tujuan dari lompat jauh adalah pencapain jarak lompatan yang sejauh jauhnya. Maka untuk mencapai jarak lompat yang jauh, terlebih dahulu si pelompat harus memahami unsur – unsure pokok pada lompat.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalm awalan :

Awalan, yaitu untuk mendapat kecepatan pada waktu akan mellompat. Awalan itu harus dilakukan dengan secepat – cepatnyaserta jangan mengubah langkah pada saat akan melompat. Jarak awalan biasanya 30 – 50 meter.

Tolakan, yaitu menolak sekuat _ kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat ke atas(tinggi dan kedepan).

Sikap badan diudara, yaitu harus diusahakan badan melayang Selama mungkin dan diusahakan badan tetap seimbang.

Sikap badan pada waktu jatuh/mendarat, yaitu sipelompat harus mengusahakan jatuh/mendaray dengan sebaik – baiknyajangan sampai jatuhnya badan atau lengan ke belakang, karena akan merugikan.mendaratlah dengan kedua kaki dan lengan kedepan.

Macam – macam gaya yang umum digunakan : 1. gaya jongkok atau Truck (kauer)

2. gaya berjalan diudara atau Lauf (walking/running in the air) 3. gaya menggantung atau melenting atau schnepper/hang. Hal – hal yang perlu dihindari :

1. Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak. 2. Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.

3. Badan miring jauh kedepan atau kebelakang. 4. Fase yang tidak seimbang.

5. Gerak kaki yang premature.

6. Tak cukup angkatan kaki pada pendaratan. 7. Satu kaki turun mendahului kaki lain pada darat. Hal – hal yang harus diperhatikan/dilakukan 1. pelihara kecepatan sampai saat menolak

2. capailah dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan. 3. Rubahlah sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak. 4. Gunakan gerakan kompensasi lengan yang baik

5. Capailah jangkuan gerak yang baik.

6. Gerak akhir agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya. 7. Latihan gerakan pendaratan.

(23)

Gambar lapangan lintasan lari

Gambar lapangan Lompat Jauh

Sikap gerakan kaki saat tolakan

Contoh lompat jauh gaya jongkok

(24)

Tugas :

1. Tuliskan tahapan melakukan lompatan pada lompat jauh ! 2. Tuliskan pengertian lompat Jauh !

3. Tuliskan tahapan melakukan start pendek ! 4. Tuliskan arti mendarat pada lompa jauh ! 5. Tuliskan 5 nomor-nomor atletik !

(25)

BELADIRI PENCAK SILAT

BAB IV

PENCAK SILAT

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PENCAK SILAT

Pendahuluan

Pencak Silat adalah kata majemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara (Asteng), yakni kelompok masyarakat etnis yang merupakan penduduk asli negara-negara di kawasan Asteng (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam).

Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura dan Bali, sedangkan kata Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan) dan Filipina.

Penggabungan kata Pencak dan Silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dari perguruan Pencak dan perguruan Silat di Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.

Sejak saat itu Pencak Silat menjadi istilah resmi di Indonesia. Perguruan-perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai negara kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat.

Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sejak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada. tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan, kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah.

Di bawah ini secara singkat akan diuraikan beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi: sejarah, falsafah, jenis, aliran, perguruan dan pendekar Pencak silat, penelitian dan penulisan tentang Pencak Silat, pengembangan dan penyebaran Pencak Silat serta tantangan terhadap Pencak Silat. Keseluruhan uraian akan disimpulkan secara umum.

Sejarah Pencak Silat

Kebutuhan paling dasar manusia adalah keamanan dan kesejahteraan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan mengembangkan berbagai cara dan sarana. Diantara ciptaan manusia yang menyangkut kebutuhan keamanan, adalah cara dan sarana fisik untuk menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan fisik, di antaranya adalah apa yang disebut "jurus" dan senjata.

"Jurus" adalah teknik gerak fisikal berpola yang efektif untuk membela diri maupun menyerang tanpa maupun dengan menggunakan senjata. Bentuk awalnya sangat sederhana dan merupakan tiruan dari gerak-gerik binatang yang disesuaikan dengan anatomi manusia. Kemudian terus dikembangkan, sejalan dengan perkembangan budaya manusia. Demikian pula senjata yang digunakan.

(26)

Dalam kaitan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah itu, "jurus" harus digunakan secara bertanggungjawab. Hal ini dapat terlaksana apabila si pengguna mampu mengendalikandiri. "Jurus" hanya boleh digunakan untuk pembelaan diri.

Di dalam memenuhi kebutuhan kesejahteraannya, manusia juga telah menciptakan berbagai cara dan sarana di antaranya dengan pengembangan "jurus" ke dalam bentuk seni dan olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan batin dan lahir.

Dalam perkembangan sosial dan budayanya, masyarakat pribumi Asteng telah menyerap pengaruh luar yang selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah agama maupun moral yang dijunjung tinggi. Berkaitan dengan itu,falsafah dari luar yang selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah tersebut,telah diserap dan digunakan untuk mengemas pandangan dan kebijaksanaan hidup masyarakat pribumi Asteng.

Dengan demikian jatidiri Pencak Silat ditentukan tiga hal pokok sebagai satu kesatuan yakni : 1. Budaya masyaraka-t pribumi Asteng sebagai sumber dan coraknya.

2. Falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi penggunaannya.

3. Substansi Pencak Silat itu sendiri yang mempunyai aspek mental spiritual (pengendalian diri), beladiri, seni dan olahraga sebagai satu kesatuan.

Pencak Silat dengan jatidiri yang demikian baru ada sekitar abad ke-4 Masehi, yakni setelah adanya kerajaan-kerajaan yang merupakan pusat pengembangan budaya di kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng. Pada jaman kerajaan ini, mula-mula Hindu,kemudian Budha dan terakhir Islam, Pencak Silat dikembangkan dan menyebar luas.

Pada waktu sebagian besar kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng berada di bawah kekuasaan penjajah asing dari Eropa Barat, pendidikan Pencak Silat yang dipandang menanamkan jiwa nasionalis, telah dibatasi dan kemudian dilarang.

Tetapi kegiatan pendidikain Pencak Silat berjalan terus secara tertutup. Pada jaman pendudukan Jepang, Pemerintah yang berkuasa memberikan keleluasaan kepada rakyat untuk mengembangkan budayanya agar mendapat dukungan dalam perangnya melawan sekutu. Pada jaman ini, pendidikan Pencak Silat dilaksanakan seperti semula dan lebih meluas. Setelah kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng bebas dari kekuasaan asing dan lahir negara-negara yang merdeka dikawasan tersebut, perkembangan dan penyebaran Pencak Silat semakin pesat. Lebih-lebih setelah dibentuknya organisasi nasional Pencak Silat di sebagian dari negara-negara tersebut, yakni : Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA), Persekutuan Silat Singapura (PERSISI), Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam (PERSIB), Pencak Silat Association of Thailand (PSAT) dan Philippine Pencak Silat Association (PHILSILAT).

Di luar negara sumbernya, Pencak Silat juga berkembang dan nenyebar, lebih-lebih etelah dibentuknya Persekutuan Pencak Antarabangsa ( PERSILAT )

Falsafah Pencak Silat

Falsafah Pencak Silat dinamakan falsafah budi pekerti luhur. Hal ini disebabkan karena falsafah ini mengandung ajaran budi pekerti luhur. Falsafah budi pekerti luhur berpandangan bahwa masyarakat "tata-tentrem karta-raharja" (masyarakat yang aman-menentramkan dan sejahtera-membahagiakan) dapat terwujud secara maksimal apabila semua warganya berbudi pekerti luhur. Karena itu, kebijaksanaan hidup yang harus menjadi pegangan manusia adalah membentuk budi pekerti luhur dalam dirinya.

Budi adalah dimensi kejiwaan dinamis manusia yang berunsur cipta, rasa dan karsa. Ketiganya merupakan bentuk dinamis dari akal, rasa dan kehendak. Pekerti adalah budi yang terlihat dalam bentuk watak. Semuanya itu harus bersifat luhur, yakni ideal atau terpuji. Yang ingin dicapai dalam pembentukan budi pekerti luhur ini adalah kemampuan mengendalikan diri, terutama di dalam menggunakan "jurus".

(27)

Dengan budi pekertinya yang luhur atau kemampuan pengendalian dirinya yang tinggi, manusia akan dapat nemenuhi kewajiban luhurnya sebagai mahluk Tuhan, mahluk pribadi, mahluk sosial dan mahluk alam semesta, yakni taqwa kepada Tuhannya, meningkatkan kualitas dirinya, menempatkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan sendiri dan mencintai alam lingkungan hidupnya. Manusia yang demikian dapat disebut sebagai manusia yang taqwa, tanggap, tangguh, tanggon dan trengginas. Manusia yang dapat memenuhi kewajiban luhurnya adalah manusia yang bermartabat tinggi.

Jenis dan aliran Pencak Silat

Berdasarkan pada 4 aspek yang terdapat pada substansinya, wujud fisikal dan visual atau praktek pelaksanaan Pencak Silat dapat dikategorikan dalam 4 jenis. Praktek pelaksanaan dari masing-masing jenis Pencak Silat itu mempunyai tujuan tersendiri dan berdasarkan pada tujuan tersebut akan lebih menekankan pada salah satu aspek tertentu dengan tidak meniadakan aspek-aspek yang lain.

Keempat jenis Pencak Silat tersebut adalah :

1. Pencak Silat Mental-Spiritual atau Pencak Silat Pengendalian Diri (karena wujud fisikal dan visual mental-spiritual adalah pengendalian diri), yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk memperkuat kemampuan mengendalikan diri dan karena itu lebih menekankan pada aspek mental-spiritual.

2. Pencak Silat Beladiri, yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk pembelaan diri secara efektif dan karena itu lebih nenekankan pada aspek beladiri

3. Pencak Silat Seni, yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk mempertunjukkan keindahan gerak dan karena itu lebih menekankan pada aspek seni.

4. Pencak Silat Olahraqa, yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk memperoleh kesegaran jasmani dan prestasi keolahragaan dan karena itu lebih menekankan pada aspek olahraga.

Aspek-aspek yang tidak menjadi fokus masih tetap terlihat dengan kadar yang berbeda, ada yang jelas dan ada yang samar-samar. Karena itu, masing-masing jenis Pencak Silat itu tetap mempunyai 4 aspek sebagai satu kesatuan dan kebulatan. Masing-masing memiliki nilai-nilai etis (mental-spiritual), teknis (beladiri), estetis (seni) dan sportif (olahraga) sebagai satu kesatuan.

Praktek pelaksanaan "jurus" dari masing-masing jenis Pencak Silat dilakukan dengan gaya yang bermacam-macam. Gaya unik dengan ciri-cirinya yang menonjol dan mudah dibedakan dari gaya lainnya, disebut "aliran" Pencak Silat. Bagaimana pun wujud keunikan suatu gaya (aliran), nilai-nilai keempat aspek Pencak Silat, yakni etis, teknis, estetis dan sportif sebagai satu kesatuan tetap ada dan terlihat • Jika tidak, ia tidak mempunyai nilai sebagai aliran Pencak Silat. Membedakan aliran-aliran Pencak Silat tidak mudah dan hanya dapat dilakukan oleh mereka yang ahli dan betul-betul memahami berbagai "jurus" Pencak Silat. Perbedaan aliran hanya menyangkut segi praktek fisikal dan tidak menyangkut segi mental-spiritual dan falsafah.

Dalam dunia Pencak Silat, aliran bukanlah faham atau mazhab. Karena itu jenis dan aliran Pencak Silat apapun tetap dijiwai falsafah budi pekerti luhur dan mempunyai aspek mental-spiritual sebagai aspek pengendalian diri.

Pada jenis Pencak Silat Beladiri, terdapat aliran yang menggunakan "tenaga supernatural" dalam gaya pelaksanaan "jurus"nya. Tenaga supranatural yang disebut "tenaga dalam", "tenaga dasar" atau "tenaga tambahan" ini merupakan penguat "jurus" atau kekebalan badan. Adanya aliran yang menggunakan "tenaga supernatural" telah memperkaya Pencak Silat.

Perguruan dan pendekar Pencak Silat

(28)

ditempuh lebih dulu dan lulus. Ditinjau dari segi jenis Pencak Silat yang diajarkan, maka terdapat 4 kategori perguruan Pencak Silat, yakni :

1. Perguruan Pencak Silat Mental-Spiritual, yang menekankan pendidikannya secara intensif pada aspek mental-spiritual Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk kemampuan pengendalian diri yang tinggi kepada murid atau anggotanya.

2. Perguruan Pencak Silat Beladiri, yang menekankan pendidikannya pada aspek beladiri Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk kemahiran teknik beladiri yang tinggi tanpa atau dengan menggunakan berbagai macam senjata kepada murid atau anggotanya. 3. Perguruan Pencak Silat Seni, yang menekankan pendidikannya pada aspek. seni Pencak

Silat dengan tujuan untuk membentuk keterampilan mempertunjukkan keindahan gerak Pencak Silat kepada murid atau anggotanya, tanpa atau dengan iringan musik tradisional serta tanpa atau dengan menggunakan senjata, sesuai dengan ketentuan "wiraga" (teknik gerak), "wirama" (irama gerak yang selaras, serasi dan seimbang) dan "wirasa" (pelembutan dan penghalusan teknik dan irama gerak melalui kreativitas dan improvisasi yang dilandasi rasa penghayatan).

4. Perguruan Pencak Silat Olahraga, yang menekankan pendidikannya pada aspek olahraga Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk kemampuan mempraktekkan teknik- teknik Pencak Silat yang bernilai olahraga bagi kepentingan memelihara kesegaran jasmani atau pertandingan. Bagi kepentingan pertandingan, pendidikan disesuaikan dengan peraturan pertandingan yang berlaku.

Perguruan Pencak Silat Beladiri merupakan perguruan yang terbanyak, diantaranya ada yang mengajarkan "tenaga supernatural". Sejak tahun 1970-an, banyak perguruan Pencak Silat Beladiri yang mengajarkan Pencak Silat Olahraga untuk kepentingan pertandingan dengan tujuan agar murid atau anggotanya dapat mengikuti kejuaraan Pencak Silat Olahraga, karena hanya jenis Pencak Silat ini yang dipertandingkan. Pencak Silat Beladiri dan Pencak Silat Seni tidak dipertandingkan tetapi dilombakan dalam bentuk pertunjukan dan peragaan. Ditinjau dari segi tuntutan perkembangan jaman, perguruan Pencak Silat dapat dikategorikan dalam 3 kelompok, yakni:

1. Perguruan Pencak Silat tradisional, dengan ciri-cirinya yang menonjol antara lain: 1. Pucuk pimpinan perguruan bersifat turun-temurun.

2. Penerimaan calon murid melalui ujian seleksi dan masa percobaan yang ketat. 3. Metoda pendidikan bersifat monologis.

4. Pelanggaran terhadap disiplin perguruan dikenai sanksi pemecatan sebagai anggota.

5. Tidak mengenal atribut-atribut maupun bentuk-bentuk tertulis yang menyangkut perguruan dan pendidikannya.

6. Tidak memungut iuran atau sumbangan dari anggotanya. 7. Kegiatan perguruan dibiayai oleh pimpinan.

2. 2. Perguruan Pencak Silat. modern, dengan ciri-ciri utamanya antara lain :

1. Pimpinan dan pengurus perguruan dipilih dari antara kader-kader perguruan yang dipandang handal sebagai calon.

2. Bersifat terbuka dan bebas dalam penerimaan calon murid.

3. Tidak mengadakan masa percobaan tetapi masa pendidikan sebagai pemula. 4. Metoda pendidikan bersifat dialogis dan analitis.

5. Disiplin perguruan ditegakkan melalui penyadaran dengan argumen rasional. 6. Mempunyai atribut-atribut dan bentuk-bentuk tertulis yang menyangkut

perguruan dan pendidikannya.

7. Memungut iuran dan sumbangan dari anggotanya sebagai sumber dana untuk membiayai kegiatan perguruan.

3. Perguruan Pencak Silat: peralihan (transisional), dengan ciri-ciri pokoknya antara lain: 1. Pucuk pimpinan turun-temurun tetapi anggota pengurus perguruan dipilih dari

antara kader-kader perguruan yang handal sebagai calon.

2. Penerimaan calon murid melalui seleksi dan yang diterima diberi Status sebagai anggota sementara.

3. Metoda pendidikan bersifat dialogis terbatas dalam arti tidak menyangkut hal-hal yang prinsipiil.

4. Disiplin perguruan ditegakkan melalui wejangan-wejangan.

5. Mempunyai atribut-atribut dan bentuk-bentuk tulisan yang menyangkut perguruan dan pendidikannya secara terbatas.

(29)

Penanaman nilai-nilai falsafah dan pendidikan mental-spiritual di semua perguruan Pencak Silat tidak dilakukan secara khusus tetapi pada waktu dilaksanakan latihan dalam bentuk wejangan-wejangan singkat, pengucapan sumpah atau prasetya perguruan. Sesuai dengan •tuntutan perkembangan masyarakat yang semakin rasional, semua perguruan Pencak Silat tradisional dan peralihan akan berkembang dan berubah menjadi perguruan Pencak Silat modern dengan sifat pengelolaan dan pendidikannya yang relatif profesional.

Di Indonesia terdapat 10 perguruan Pencak Silat yang disebut perguruan historis. Kesepuluh perguruan tersebut adalah :

Setia Hati (SH), Setia Hati Terate (SHT), Perisai Diri (PD), Perisai Putih, Phasadja Mataram, PERPI Harimurti, Tapak Suci, Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI), Nusantara dan Putra Betawi.

Status historis disebabkan karena kesepuluh perguruan tersebut mempunyai hubungan kesejarahan dengan kelahiran dan perkembangan IPSI. Selain perguruan historis, di Indonesia terdapat juga perguruan besar. Yang menjadi ukuran adalah wilayah penyebaran dan jumlah anggota perguruan yang bersangkutan.

Yang termasuk perguruan besar di Indonesia antara lain:

Merpati Putih, Bangau Putih, Satria Muda Indonesia dan Kateda Indonesia.

Pimpinan perguruan Pencak Silat pada umumnya berkualifikasi pendekar, yakni suatu status tertinggi yang berkaitan dengan kemampuan pengamalan ajaran falsafah Pencak Silat secara konsisten dan konsekuen yang patut ditauladani sekaligus berkaitan juga dengan kemahiran dalam praktek pelaksanaan Pencak Silat menurut kaidahnya. Di lingkungan perguruan modern, istilah pendekar telah digunakan sebagai gelar untuk tingkat penguasaan kemahiran Pencak Silat, diantaranya ada yang sifatnya berjenjang.

Penelitian dan penulisan tentang Pencak Silat

Baik penelitian maupun penulisan ilmiah tentang Pencak Silat hingga sekarang belum banyak dilakukan. Penelitian dan penulisan yang pernah dilakukan pada umumnya difokuskan pada segi teknis Pencak Silat. Segi non—teknis kurang atau belum mendapat perhatian, pada hal keduanya merupakan satu kesatuan. Tulisan-tulisan tentang Pencak Silat yang cukup terkenal adalah hasil karya Amy Shapiro yang berjudul "Martial Arts Language" dan hasil karya Don F. Draeger yang berjudul "Weapons and Fighting Arts of the Indonesian Archipelago". Amy Shapiro dalam tulisannya itu membedakan Pencak dengan Silat dalam pengertiannya. Menurut dia, "literally Pencak means skilled and specialized body movements, and silat means to fight using pencak. Don F. Draeger juga membedakan pengertian Pencak dan Silat tetapi keduanya tak dapat dipisahkan. Menurut dia, berdasarkan pengertian orang Minangkabau, '"pencak is a skillful body movement in variations for self-defence and silat is the fighting application of pencak; silat cannot exist without pencak; pencak without silat is purposeless". Menurut penulis ini, kata pencak, berasal dari bahasa Mandarin Shantung "pung-cha". Dikatakan olehnya bahwa "Pung means to parry and cover an attacking action, while cha implies to finalize by striking (chopping) action. The first ideogram implies an avalanche force while the second implies pressing". Sebagaimana telah dikemukakan dalam Bab Pendahuluan, kata Pencak dan Silat berasal dari bahasa masyarakat pribumi Asteng dan mempunyai pengertian yang sama. Hal ini sesuai dengan keterangan mengenai silat dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.J.S. Poerwodarminto. Menurut Hisbullah Rachman dalam tulisannya yang berjudul "Sejarah Perkembangan Pencak Silat di Indonesia", pada masa jayanya kerajaan Sriwijaya, Universitas Nalanda di negara tersebut telah menjadi pusat pengembangan agama Budha dan sekaligus juga pusat penyebaran Pencak Silat. Banyak orang Cina yang mempelajari Pencak Silat dan menyebarkannya di negerinya.

(30)

Majalah "Pendekar" berbahasa Melayu yang diterbitkan di Kuala Lumpur, mengkhususkan diri pada informasi-informasi sekitar Pencak Silat. Majalah "Pencak Silat" yang diterbitkan oleh PB IPSI dan terbitan perdananya baru bulan Mei 1990, juga bersifat serupa. Informasi tentang •teknik-teknik Pencak Silat cukup banyak dimuat dalam beberapa majalah yang diterbitkan di berbagai negara.

Perkembangan dan penyebaran Pencak Silat

Pengembangan dan penyebaran Pencak Silat dilakukan oleh perguruan-perguruan Pencak Silat. Setelah Perang Dunia ke-2, kegiatan perguruan-perguruan tersebut di Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam dikordinasikan oleh organisasi nasional Pencak Silat, yakni IPSI yang dibentuk pada tahun 1948, PERSISI yang dibentuk pada tahun 1976, PESAKA yang dibentuk pada tahun 1983 dan PERSIB yang dibentuk pada tahun 1987. Organisasi nasional Pencak Silat juga dibentuk di negara- negara lain. Untuk mengarahkan dan mengkordinasikan upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat secara internasional, pada tanggal 11 Maret 1980 di Jakarta dibentuk Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (PERSILAT). Menurut konstitusinya, PERSILAT mempunyai 3 macam anggota, yakni :

1. Anggota Pendiri, yang terdiri dari IPSI, PESAKA, PERSISI dan PERSIB.

2. Anggota Gabungan, yang terdiri dari organisasi nasional Pencak Silat lainnya yang telah diakui oleh suatu badan tingkat nasional yang berwenang menangani masalah Pencak Silat di negara yang bersangkutan dan telah diterima menjadi anggota PERSILAT.

3. Anggota Bersekutu, yang terdiri dari organisasi Pencak Silat yang belum diakui oleh badan tingkat nasional yang berwenang menangani masalah Pencak Silat tetapi dinilai oleh PERSILAT dapat mewakili negaranya dan telah diterima menjadi anggota PERSILAT.

Pengembangan dan penyebaran Pencak Silat diusahakan untuk dapat dilaksanakan secara simultan, meliputi segi fisik dan non-fisik (mental- Spiritual dan falsafah). Tetapi hal ini belum sepenuhnya terlaksana. Yang sudah terlaksana baru Pencak Silat olahraga. Ini pun segi non-fisiknya belum mantap.

Upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat Olahraga dilaksanakan antara lain dengan menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan. Di Indonesia setiap tahun diadakan kejuaraan nasional Pencak Silat untuk pesilat dewasa dan remaja secara berselang- seling, kecuali apabila dalam tahun yang bersangkutan diadakan PON (Pekan Olahraga Nasional) di mana Pencak Silat Olahraga juga diikutsertakan. Sejak tahun 1987, Pencak Silat Olahraga juga diikutsertakan dalam SEA Games. Dalam tahun- di mana Pencak Silat Olahraga ikutserta dalam SEA Games, IPSI juga tidak menyelenggarakan kejuaraan nasional. Setiap kejuaraan nasional selalu dimulai dari kejuaraan tingkat kecamatan. Upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat Seni dilaksanakan dengan menyelenggarakan festival atau lomba. Di Indonesia IPSI baru melaksanakannya secara nasional pada tahun 1982. Untuk mengefisienkan penyelenggaraan, festival atau lomba tersebut diintergrasikan dengan kejuaraan Pencak Silat Olahraga. Lomba Pencak Silat Beladiri sedang diusahakan untuk juga dapat diselenggarakan, yang akan diintegrasikan juga dengan kejuaraan Pencak Silat Olahraga. Pada setiap kesempatan kejuaraan nasional Pencak Silat Olahraga, di Indonesia selalu diadakan pertemuan dan pernbicaraan dalam rangka peningkatan upaya pengembangan dan penyebaran Pencak Silat. Pembicaraan serupa dalam tingkat kebijaksanaan, dilakukan dalam Munas (Musyawarah Nasional) yang diadakan setiap 4 tahun sekali. Upaya lainnya yang telah dan akan dilakukan adalah Penataran Pelatih dan Wasit-Juri, penyempurnaan peraturan pertandingan, merumuskan standar nasional Pencak Silat Olahraga, kriteria penilaian lomba Pencak Silat Seni dan Pencak Silat Beladiri serta metoda pendidikan dan latihan Pencak Silat. Kejuaraan Pencak Silat Olahraga yang berskala internasional telah 6 kali dilaksanakan. Yang pertama dan kedua di Jakarta pada tahun 1982 dan 1984, yang ketiga di Wina pada tahun 1986, yang keempat di Kuala Lumpur pada tahun 1987, yang kelima di Singapura pada tahun 1988 dan yang keenam di Den Haag pada tahun 1990...**** Pada kesempatan itu juga dilaksanakan festival dan lomba Pencak Silat Seni dan pertemuan. Seminar Intemasional tentang Pencak Silat pernah diadakan, yakni pada kesempatan kejuaraan Internasional yang ke-IV di Kuala Lumpur. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi- informasi sekitar Pencak Silat di berbagai negara, antara lain tentang pengembangan dan penyebarannya.

Pencak Silat sekarang ini terdapat dan berkembang di 20 negara, yakni di Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Belanda, Austria, Jerman , Belgia, Denmark,

(31)

Di beberapa negara lain sedang dirintis pengembangannya, antara lain di Myanmar, Kamboja, Laos dan Vietnam. Negara-negara ini berkeinginan untuk mengikuti pertandingan Pencak Silat Olahraga dalam SEA Games, diantaranya ada yang meminta bantuan pelatih dari Indonesia.

Tantangan terhadap Pencak Silat

Pencak Silat yang "terdapat di luar negara sumbernya belum seluruhnya berkualifikasi sebagai Pencak Silat, dalam arti memenuhi kriteria jatidirinya maupun kaidah pelaksanaannya yang bernilai etis, teknis, estetis dan olahraga sebagai satu kesatuan. Di antara peminat Pencak Silat di luar negara sumbernya, ada yang berkecenderungan mempelajari Pencak Silat hanya segi fisikalnya saja dan kurang berminat mengetahui apalagi menghayati nilai-nilai falsafahnya yang menjiwainya dan nilai-nilai budaya yang mendasari maupun mewarnainya. Selama ini penyebaran pengetahuan tentang jatidiri Pencak Silat dan kaidah Pencak Silat sebagai aturan dasar dalam praktek pelaksanaan Pencak Silat yang bernilai etis, teknis, estetis dan olahraga sebagai satu kesatuan memang belum pernah dilakukan secara khusus. Usaha kearah itu sedang dirintis oleh IPSI, yanq juga akan dilakukan melalui PERSILAT. Sesuatu yang bernama Pencak Silat tetapi ujud prakteknya tidak menurut kaidah Pencak Silat (yang dijiwai nilai-nilai jatidiri Pencak Silat), dengan sendirinya tidak bernilai Pencak Silat menurut pengertian yang sebenarnya. Hal ini pada gilirannya akan menjatuhkan citra Pencak Silat. Disinilah letak tantangannya. Tantangan yang kedua berkaitan dengan mutu pertandingan Pencak Silat Olahraga yang masih belum memadai, bahkan kadang-kadang diwarnai oleh kericuhan , Kritik tajam mengenai hal ini sering terdengar. Hal itu akan dapat, bahkan mungkin telah menjatuhkan Citra Pencak Silat. Faktor penyebab yang utama adalah karena kurang dihayati dan dilaksanakannya kaidah Pencak Silat oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pertandingan. Penghayatan kaidah Pencak Silat harus dilandasi dengan pemahaman jatidiri Pencak Silat serta nilai- nilai-nilainya.

Selain itu, tujuan pertandingan juga belum dihayati. Diantara tujuan tersebut adalah mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat, mempererat persaudaraan dan persatuan serta meningkatkan citra Pencak Silat: dan menarik simpati (minat) masyarakat (nasional dan internasional) terhadap Pencak Silat. Tujuan tersebut harus menjadi motivasi dasar pihak-pihak yang terlibat dalam per-tandingan dalam melaksanakan fungsi dan peranannya. Gagasan Ketua Umum PB IPSI di dalam meningkatkan mutu pertandingan Pencak Silat: Olahraga adalah dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatih IPSI yang berasal dari perguruan-perguruan yang kemudian dikembalikan ke perguruan-perguruan untuk melatih anggotanya,-terutama mereka yang akan diikutsertakan dalam kejuaraan. Hanya pesilat yang telah mendapat latihan dari pelatih IPSI inilah yang boleh mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan oleh IPSI. Nantinya gagasan ini akan di internasionalkan melalui PERSILAT. Gagasan lainnya adalah penciptaan Pertandingan Sistem Baru (PSB), yang sekarang ini sedang diujicoba. Di samping tantangan yang bersifat umum, masih terdapat tantangan yang bersifat khusus dalam kaitan dengan pengembangan dan penyebaran Pencak Silat secara utuh maupun pemeliharaan dan peningkatan citra Pencak Silat. Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan umum sebagai berikut :

1. Pencak Silat berasal dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asteng serta memiliki jatidiri tersendiri.

2. Berdasarkan pada nilai-nilai falsafahnya, Pencak Silat pada hakikatnya adalah substansi dan sarana pendidikan rohani dan jasmani untuk membentuk manusia utuh yang berkualitas tinggi baik mental maupun fisikal.

(32)
(33)

KEBUGARAN JASMANI

BAB V

KEBUGARAN JASMANI

A. Konsep dan Teori Kebugaran Jasmani

Sirkuit latihan ialah Suatu program latihan yang di ciptakan oleh R.E. Morgan and G.T. Anderson pada tahun 1953, dalam program latihan ini, terdapat beberapa stasiun kebugaran jasmani, seperti push up, sit up, dll. Dalam program pelatihan ini biasanya di gunakan peralatan mesin, peralatan hidrolik, beban tangan dan biasanya jarak tiap stasiun 15 detik sampai 3 menit untuk menjaga agar otot tidak kelelahan

Bentuk sederhana dari circuot training adalah lari keliling lapangan 10 kali, push up 10 kali, dst.

Sirkuit latihan ialah Suatu suatu jenis program latihan yang berinterval di mana latihan kekuatan di gabungkan dengan latihan aerobic, yang juga menggabungkan manfaat dari

kelenturan dan kekuatan fisik. “Sirkuit” di sini berarti Beberapa kelompok olah raga atau pos yang berada di area dan harus di selesaikan dengan cepat. Tiap peserta harus menyelesaikan satu pos dahulu sebelum ke pos lainnya.

Beberapa komponen kebugaran jasmani yang dilatih dalam circuit training ialah : -Kebugaran jasmani -kekuatan Fisik -Kesehatan -Kelenturan tubuh

Pengertian kebugaran jasmani menurut Prof. Sutarman adalah suatu aspek, yaitu aspek fisik dan kebugaran yang menyeluruh (total fitness) yang memberi kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembebanan fisik (physical stress) yang layak.

Proff. Soedjatmo Soemowardoyo menyatakan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam batas fisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya) dan atau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan. Secara umum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakan kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.

Manfaat kebugaran jasmani bagi tubuh antara lain. Manfaat kebugaran jasmani bagi tubuh antara lain dapat mencegah berbagai penyakit seperti jantung, pembuluh darah, dan paru-paru sehingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan jasmani yang hugar, hidup menjadi semangat dan menyenangkan. Kebugaran jasmani tidak hanya menggambarkankesehatan, tetapi lebih merupakan cara mengukur individu melakukan kegiatannya sehari-hari.

Ada 3 hal penting dalam kebugaran jasmani, yaitu :

1. Fisik, berkenaan dengan otot, tulang, dan bagian lemak.

2. Fungsi Organ, berkenaan dengan efisiensi sistem jantung, pembuluh darah, dan pernapasan (paru - paru).

3. Respon Otot, berkenaan dengan kelenturan, kekuatan, kecapatan, dan kelemahan.

Gambar

Gambar Mengiring dan Menahan Bola
Gambar Lapangan Bola Voli
Gambar Lapangan
Gambar Area permainan tunggal
+4

Referensi

Dokumen terkait

mengkoordinasikan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi,

Pengumpulan data ini dilakukan dengan studi kepustakaan (library research), yaitu yang mempelajari peraturan-peraturan, dokumen-dokumen, maupun buku-buku yang ada

Terkait dengan kelestarian sosial perusahaan memiliki kebijakan pembangunan sosial masyarakat yang tertuang dalam program kelola sosial, berupa program pemberdayaan

Artinya pada suatu tingkat upah tertentu, jumlah orang yang diminta untuk. bekerja dalam suatu lapangan pekerjaan tertentu lebih

Angular Kinematic atau yang disebut juga dengan kinematic sudut digunakan untuk menghitung sudut-sudut tubuh operator dalam melakukan gerakan.. Terdapat berbagai satuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa kimia yang terdapat dalam minyak daging buah pala yang mempunyai potensi sebagai antijamur serta potensi minyak

(4) Dalam hal setelah dikenakan sanksi administratif berupa teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), orang perseorangan dan Korporasi Non-Bank tetap melanggar

Amanat undang-undang ini dipertegas lagi pada ayat (3) bahwa warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh