LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP)
DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN
2015
DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN
2016
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan nomor 14 tahun 2011 tentang Perubahan atas peraturan Bupati Magetan nomor 61 tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, Tugas, Fungsi, dan Struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Magetan terdiri dari:
A. KEPALA DINAS
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melaksanakan koordinasi dalam merumuskan perencanaan kebijakan, pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan pembangunan di bidang Pertanian.
B. SEKRETARIS
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan administrasi, koordinasi, perencanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan, pembinaan administrasi umum, kepegawaian dan perlengkapan rumah tangga.
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Keuangan
3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
C. BIDANG SARANA PRASARANA DAN PERLINDUNGAN TANAMAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman.
Fungsi:
1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman.
2) Pelaksanaan kebijakan bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman.
3) Penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman 4) Pembinaan Teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan
pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman; dan 5) Melakukan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Sarana Prasarana Dan Perlindungan Tanaman membawahi:
a. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air
b. Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura c. Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian
D. SUB BIDANG PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.
Fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.
b. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.
c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.
d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.
e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Pengembangan Tanaman Pangan membawahi:
a. Seksi Pengembangan Tanaman Padi
b. Seksi Pengembangan Tanaman Jagung dan Serealia c. Seksi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian
5. SUB BIDANG HORTIKULTURA DAN ANEKA TANAMAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang peningkatan dan pengembangan produksi hortikultura dan aneka tanaman.
Fungsi
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;
c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;
d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;dan e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Hortikultura Dan Aneka Tanaman membawahi:
a. Seksi Pengembangan Tanaman Hias dan Biofarmaka b. Seksi Pengembangan Tanaman Buah-buahan
c. Seksi Pengembangan Tanaman Sayuran
6. BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang permodalan, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
Fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;
d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;dan
e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bidang Permodalan Pengolahan Dan Pemasaran Hasil membawahi:
a. Seksi Pengembangan Usaha Pertanian b. Seksi Pengembangan Pasca Panen c. Seksi Pemasaran Hasil Pertanian
7. UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS adalah pelaksana teknis yang mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan yang mempunyai wilayah kerja meliputi satu atau beberapa Kecamatan dalam Kabupaten.
I.2. DASAR HUKUM
Laporan akuntabilitas kinerja instansi (LKJIP) dinas pertanian Kabupaten Magetan disusun atas dasar :
1. Inpres nomor 9 tahun 2011 tentang rencana aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi tahun 2011.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan nomor 13 tahun 2002 tentang perubahan pertama Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 28 tahun 2000 tentang susunan organisasi Dinas Daerah Kabupaten Magetan.
3. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang nomor 8 tahun 2005.
4. Undang Undang nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah.
6. Peraturan pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 6 tahun 2007 tentang petunjuk teknis penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal.
8. Permendagri nomor 21 tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan nomor 4 tahun 2006 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Magetan.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah
11. Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instansi Pemerintah.
13. Surat Edaran Mendagri nomor 100/1023/SJ tanggal 26 maret 2012 tentang percepatan pelaksanaan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal di Daerah.
I.2. Isu-Isu Strategis.
Sektor pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Magetan berperan besar dalam rangka penyediaan pangan untuk mendukung ketahanan pangan lokal maupun nasional dalam memenuhi hak atas pangan (the right to food). Selain itu juga mempunyai peranan penting dalam mewujudkan pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan khususnya petani.
Sektor pertanian masih memiliki potensi untuk ditingkatkan apabila berhasil menangani kendala-kendala yang meliputi produktivitas, efisiensi usaha, konversi lahan pertanian, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian, serta terbatasnya kredit dan infrastruktur pertanian. Secara khusus sarana dan prasarana pertanian dan sumber daya dibidang pertanian belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Beberapa kendala dan masalah yang dihadapi sektor pertanian adalah :
(I) Rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya tingkat kemiskinan petani.
(II) Lahan pertanian yang semakin menyempit.
(III) Akses ke sumberdaya produktif yang terbatas dan diiringi dengan rendahnya kualitas SDM.
(IV) Penguasaan teknologi masih rendah.
(V) Belum optimalnya pengolahan sumberdaya pertanian.
(VI) Lemahnya infra struktur ( fisik dan non fisik ) di sektor pertanian pada khususnya dan perdesaan pada umumnya.
Dalam rangka mendukung peningkatan pendapatan petani ini aspek pengembangan agribisnis terutama komoditas non pangan sangat penting untuk dikembangkan. Dinamika lingkungan strategis pada abad 21 yang diperhitungkan akan sangat mempengaruhi pembangunan pertanian antara lain :
a. Globalisasi dan perdagangan bebas.
b. Perubahan iklim akibat pemanasan global.
c. Tekanan kebutuhan pangan yang terus meningkat karena pertambahan penduduk.
d. Timbulnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap manfaat produk pangan organik.
BAB II
PERENCANAAN KINERJA II.1. Rencana Kinerja
Penyusunan program pembangunan pertanian Kabupaten Magetan untuk tahun 2013 – 2018 akan terus berlanjut dan diprioritaskan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magetan serta sesuai dengan visi “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Magetan yang Adil, Mandiri, dan Bermartabat” dengan misi “Menggairahkan Perekonomian Daerah Melalui Berbagai Program Pengungkit dan Optimalisasi Pengembangan SDM dan Pengelolaan SDA yang Berwawasan Lingkungan. Dari visi dan misi itu dijabarkan dalam program-program yaitu : program peningkatan produksi pertanian/perkebunan, program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan), program peningkatan kesejahteraan petani, program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan serta program peningkatan pemasaran hasil pertanian. Program-program tersebut diterapkan oleh kabupaten Magetan dengan mengaplikasikan dalam berbagai kegiatan-kegiatan.
II.2. rencana Kinerja Tahun 2015
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperhatikan kebijakan ekonomi regional, nasional dan global
Jumlah binaan gapoktan dan poktan
216
Produktifitas tanaman pangan (ton/ha):
Padi 6,20
Jagung 5,22
Kedele 1,82
Promosi hasil produk
pertanian/perkebunan
2
Peningkatan sarana dan prasarana
pertanian/perkebunan (indeks pertanaman)
2,35
Produksi Pertanian
Sayur (ton) Buah (ton)
54.288 48.296
Kelas Kelompok Tani
Utama 73
Madya 221
Lanjut 394
Pemula 134
2 Tersedianya Dana pendamping PUAP
jumlah peserta sosialisasi
100 orang
Jumlah peserta
pelatihan
125 orang
Jumlah pelaksana
monev
300 orang 3 Tersedianya sentra penjualan
buah-buahan unggulan daerah
Jumlah pembangunan lapak pasar hortikultura
1 unit 4 Terwujudnya kawasan sentra
buah-buahan
Jumlah pengembangan areal buah-buahan
melon 6 ha
pisang 6 ha
strawbery 1 ha
5 Meningkatnya areal tanam sayuran (bawang putih, bawang merah dan labu merah)
Jumlah bantuan bibit tanaman dan bokhasi
bawah putih 1350 kg
bawang merah 3000 kg
labu merah 300 saset
bokhasi 12000 kg
6 Menumbuhkan kawasan buah- buahan (kelengkeng)
Jumlah bantuan bibit kelengkeng
2550 batang 7 Terwujudnya pemanfaatan
pekarangan dan halaman
Jumlah bantuan benih sayuran
18 kecamatan 8 Meningkatnya nilai tambah
produk pertanian
Jumlah bantuan alat pasca panen dan pengolahan hasil
corn seller 5 unit
pedal threser 8 unit
pencuci wortel 1 unit
alat pengolah
biofarmaka
1 unit
alat pengolah keripik 1 unit
paddy mower 2 unit
9 Meningkatnya kualitas produk dan keamanan pangan
Jumlah peserta sekolah lapang (SLGAP)
SLGAP melon 250 orang
SLGAP Pamelo 250 orang
10 Meningkatnya pemakain benih unggul
Jumlah bantuan sarana produksi padi
benih padi 1350 kg
pupuk organik hayati 24300 kg
agen hayati 1080 liter
11 Meningkatnya pemakain benih unggul
Jumlah bantuan sarana produksi jagung
Benih jagung 600 kg
pupuk organik hayati 10000 kg
12 Meningkatnya pemakain benih unggul
Jumlah bantuan sarana produksi kacang tanah
benih kacang 1250 kg
pupuk organik hayati 7500 kg
13 Meningkatnya pemakaian pupuk hayati
Jumlah bantuan sarana produksi ubi jalar (pupuk hayati)
25000 kg
14 Memperluas jaringan pemasaran hasil pertanian
Jumlah promosi produk unggulan daerah
2 kali
15 Meningkatnya pelayanan alsintan
Jumlah bantuan alsintan dan pupuk hayati
hand traktor 3 unit
cultivator 3 unit
pupuk organik hayati 6666 kg
16 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)
Jumlah rehap JIT dan JUT
56 titik 17 Meningkatnya pelayanan irigasi
(JIT)
Jumlah pembangunan dan rehap jaringan irigasi tersier
33 titik
18 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)
Jumlah rehap JIT dan JUT
29 titik 19 Terlaksananya perencanaan
dan pengawasan
Jumlah jasa perencanaan
1 paket 20 Meningkatnya layanan irigasi Jumlah rehap saluran
pipanisasi
17 titik 21 Terciptanya stabilisasi harga
pupuk
Jumlah peserta osialisasi perbup tentang pendistribusian pupuk bersubsidi dan penyusunan RDKK
Sosialisasi 195 orang
Penyusunan RDKK 432 orang
22 Meningkatnya pemakaian benih padi dan kentang yang bermutu
Jumlah areal penangkaran benih bersertifikat
Padi 20 ha
Kentang 1 ha
23 Meningkatnya
pembuatan/pemakaian pemanfaatan musuh alami dalam pegendalian OPT
Jumlah bantuan rumah burung hantu
56 unit
klinik pamelo 1 paket
24 Menumbuhkan kawasan buah- buahan (jeruk keprok)
Jumlah bantuan bibit jeruk keprok
8000 batang
25 Terwujudnya
pemantapan/pengembangan kawasan pamelo
Jumlah bantuan bibit pamelo
4150 batang
26 Terwujudnya dem kebun pamelo sehat dan rehap kebun
Jumlah bantuan bibit pamelo
5000 batang
27 Terwujudnya kegiatan
penyuluhan dan penyusunan programa tingkat
kecamatan/kabupaten
Jumlah penyusunan programa penyuluhan pertanian
kabupaten/kecamatan
1 unit
28 Meningkatnya pelayanan masyarakat
Terwujudnya laporan IKM
Baik
BAB III
Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi.
Hasil evaluasi pelaksanaan kinerja Dinas Pertanian dilihat dari pelaksanaan tahun 2015 yang mengacu pada APBD tahun berjalan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan kinerja SKPD tahun-tahun sebelumnya. Review hasil evaluasi pelaksanaan kinerja SKPD tahun lalu, dan realisasi Renstra SKPD mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan SKPD dan/atau realisasi APBD untuk SKPD yang bersangkutan. Evaluasi pelaksanaan kinerja dapat dilihat pada tabel II.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Pengukuran capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2015 diukur digunakan untuk mengetahui keberhasilan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dalam melaksanakan program dan kegiatan selama 1 (satu) tahun anggaran. Indikator kinerja yang digunakan adalah indikator kinerja sasaran, yang dirumuskan dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018.
Capaian indikator kinerja sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Magetan merupakan tingkat pencapaian target dari indikator kinerja sasaran yang dicapai pada Tahun 2015, diukur dengan membandingkan nilai indikator kinerja sasaran antara realisasi dengan target, yang ditampilkan dalam bentuk persentase (%).
Hasil pengukuran kinerja sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Magetan diuraikan sebagai berikut:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % 1 Meningkatnya
Pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperhatikan kebijakan ekonomi regional, nasional dan global
Jumlah binaan gapoktan dan poktan
216 216 100
Produktifitas
tanaman pangan (ton/ha):
Padi 6,20 6,37 102,74
Jagung 5,22 6,54 125,28
Kedele 1,82 2,21 121,43
Jumlah promosi
hasil produk pertanian/perkebun an
2 2 100
Peningkatan
sarana dan prasarana
pertanian/perkebun an (IP)
2,35 2,40 102,13
Produksi Pertanian
Sayur (ton) 54288 75605 139,42
Buah (ton) 48296 43192 89,43
Kelas Kelompok
Tani
Utama 73 62 84,93
Madya 221 198 89,59
Lanjut 394 447 113,45
Pemula 134 115 85,82
2 Tersedianya Dana pendamping PUAP
Jumlah peserta sosialisasi
100 orang 100 orang 100
Jumlah peserta
pelatihan
125 orang 125 orang 100
Jumlah pelaksana
monev
300 orang 300 orang 100 3 Tersedianya sentra
penjualan buah-buahan unggulan daerah
Jumlah pembangunan lapak pasar hortikultura
1 unit 1 unit 100
4 Terwujudnya kawasan sentra buah-buahan
Jumlah
pengembangan areal buah-buahan
melon 6 ha 6 ha 100
pisang 6 ha 6 ha 100
strawbery 1 ha 1 ha 100
5 Meningkatnya areal tanam sayuran (bawang putih, bawang merah dan labu merah)
Jumlah bantuan bibit tanaman dan bokhasi
bawah putih 1350 kg 1350 kg 100
bawang merah 3000 kg 3000 kg 100
labu merah 300 saset 300 saset 100
bokhasi 12000 kg 12000 kg 100
6 Menumbuhkan kawasan buah-buahan (kelengkeng)
Jumlah bantuan bibit kelengkeng
2550 batang
2550 batang
100
7 Terwujudnya pemanfaatan pekarangan dan halaman
Jumlah bantuan benih sayuran
18 kecamatan
18 kecamata
n
100
8 Meningkatnya nilai tambah produk pertanian
jumlah bantuan alat pasca panen dan pengolahan hasil
corn seller 5 unit 5 unit 100
pedal threser 8 unit 8 unit 100
pencuci wortel 1 unit 1 unit 100
alat pengolah
biofarmaka
unit unit 100
alat pengolah
keripik
1 unit 1 unit 100
paddy mower 2 unit 2 unit 100
9 Meningkatnya kualitas produk dan keamanan pangan
Jumlah peserta sekolah lapang (SLGAP)
SLGAP melon 250 orang 250 orang 100
SLGAP Pamelo 250 orang 250 orang 100
10 Meningkatnya pemakain benih unggul
Jumlah bantuan sarana produksi padi
benih padi 1350 kg 1350 kg 100
pupuk organik
hayati
24300 kg 24300 kg 100
agen hayati 1080 liter 1080 liter 100
11 Meningkatnya pemakain benih unggul
Jumlah bantuan sarana produksi jagung
Benih jagung 600 kg 600 kg 100
pupuk organik
hayati
10000 kg 10000 kg 100 12 Meningkatnya pemakain
benih unggul
Jumlah bantuan sarana produksi kacang tanah
benih kacang 1250 kg 1250 kg 100
pupuk organik
hayati
7500 kg 7500 kg 100 13 Meningkatnya pemakaian
pupuk hayati
Jumlah bantuan sarana produksi ubi jalar (pupuk hayati)
25000 kg 25000 kg 100
14 Memperluas jaringan pemasaran hasil pertanian
Jumlah promosi produk unggulan daerah
2 kali 2 kali 100
15 Meningkatnya pelayanan alsintan
Jumlah bantuan alsintan dan pupuk hayati
hand traktor 3 unit 3 unit 100
cultivator 3 unit 3 unit 100
pupuk organik
hayati
6666 kg 6666 kg 100 16 Meningkatnya pelayanan
irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)
Jumlah rehap JIT dan JUT
56 titik 56 titik 100
17 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)
Jumlah
pembangunan dan rehap jaringan irigasi tersier
33 titik 33 titik 100
18 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)
Jumlah rehap JIT dan JUT
29 titik 29 titik 100
19 Terlaksananya perencanaan dan pengawasan
Jumlah jasa perencanaan
1 paket 1 paket 100
20 Meningkatnya layanan irigasi
Jumlah rehap saluran pipanisasi
17 titik 17 titik 100
21 Terciptanya stabilisasi harga pupuk
Jumlah peserta sosialisasi perbup tentang
pendistribusian pupuk bersubsidi dan penyusunan RDKK
Sosialisasi 195 orang 195 orang 100
Penyusunan RDKK 432 orang 432 orang 100
22 Meningkatnya pemakaian benih padi dan kentang yang bermutu
Jumlah areal penangkaran pembenihan
Padi 20 ha 20 ha 100
Kentang 1 ha 1 ha 100
23 Meningkatnya
pembuatan/pemakaian pemanfaatan musuh alami dalam pegendalian OPT
Jumlah bantuan rumah burung hantu
56 unit 56 unit
klinik pamelo 1 paket 1 paket 100
24 Menumbuhkan kawasan buah-buahan (jeruk keprok)
Jumlah bantuan bibit jeruk keprok
8000 batang
8000 batang
100
25 Terwujudnya
pemantapan/pengembanga n kawasan pamelo
Jumlah bantuan bibit pamelo
4150 batang
4150 batang
100
26 Terwujudnya dem kebun pamelo sehat dan rehap kebun
Jumlah bantuan bibit pamelo
5000 batang
5000 batang
100
27 Terwujudnya kegiatan penyuluhan dan penyusunan programa tingkat
kecamatan/kabupaten
Jumlah penyusunan programa penyuluhan pertanian
kabupaten/kecamat an
1 paket 1 paket 100
28 Meningkatnya pelayanan masyarakat
Terwujudnya laporan IKM
Baik Baik 100
Keterangan: Produktifitas padi dan jagung dapat mencapai diatas sasaran yang ditetapkan, sedangkan pencapaian produksi sayur dan buah sangat fluktoatif setiap tahunnya.
Selanjutnya analisa dan evaluasi kinerja diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan kinerja yang pada akhirnya dapat disimpulkan adanya masalah kinerja sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen untuk meningkatkan kinerja melalui alokasi, distribusi dan regulasi. Dinas Pertanian Kabupaten Magetan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat beberapa Sub Pelaksana baik setingkat Bidang maupun Seksi sebagai pelaksana program dan kegiatan maka segala pencapaian komponen Renstra tidak dapat dilepaskan dengan tugas dan fungsi masing- masing Sub Pelaksana Program dan Kegiatan sesuai dengan tingkat kewenangan yang diberikan.
Secara garis besar sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2015, telah dapat dicapai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dengan performance kinerja Dinas Pertanian pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Sasaran Meningkatkan luas tanam.
Peningkatan luas tanam padi, sasaran 49.837 ha tercapai 49.519 ha (102
%), Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik
2. Sasaran meningkatnya produktifitas.
Peningkatan produktifitas padi, sasaran 62,20 kw/ha tercapai 63,70 kw/ha (102,41%) Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik.
3 Penurunan intensitas serangan Hama dan Penyakit Tanaman, sebesar 0,5 % tercapai 0,5 %, dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai rata-rata 100
%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik.
Ketercapaian tersebut didukung adanya pengadaan: rumah burung hantu 56 unit, pelatihan pembuatan agenshayati 18 paket dan pengadaan klinik pamelo 1 paket
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pengadaan rumah burung hantu 18 unit, capaian kinerja tahun 2015 meningkat rata-rata 311 %
4. Sasaran mendorong peningkatan luas tanam buah-buahan dan meningkatkan produksi sayur dan buah, dimana produksi sayur mencapai 75.605 ton dari sasaran 54.288 ton tercapai 39,42 % dari sasaran yang ditetapkan, sedangkan produksi buah mencapai 43.192 ton dari sasaran 48.296 ton tercapai 89,43 % dari sasaran yang ditetapkan Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik.
5. Penanganan pasca panen;
Peningkatan jumlah alsin pasca panen padi merupakan salah satu usaha untuk mengurangi kehilangan hasil saat perontokkan dan meningkatkan kualitas hasil , rata-rata sasaran kehilangan hasil sebesar 2,3 % tercapai 2 % dengan tingkat capaian kinerja sasaran 86,96%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik
Ketercapaian tersebut didukung oleh ketersediaan anggaran yang cukup 6. Sasaran Mengembangkan pemasaran;
Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator peningkatan wilayah pemasaran. Indikator tersebut dimaksudkan untuk mengukur
pencapaian sasaran dalam pelaksanaan program 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan, yaitu; Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan dengan kegiatan promosi atas hasil produksi pertanian / perkebunan unggulan daerah. Target capaian kinerja sasaran dengan 1 (satu) indikator tersebut tercapai rata-rata 100%. Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran di ketahui bahwa dari target indikator promosi komoditas unggulan , sebanyak 3 kali dilaksanakan 3 kali tercapai 100 %, dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 100%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik;
Ketercapaian tersebut didukung dengan adanya kegiatan mengikuti pameran baik di tingkat kabupaten maupun provinsi serta secara aktif mengikuti pasar lelang.
7. Sasaran Meningkatkan akses permodalan kelompok tani
Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator peningkatan serapan modal ke kelompok tani. Indikator tersebut dimaksudkan untuk mengukur pencapaian sasaran dalam pelaksanaan program 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan, yaitu; Program pengembangan agribisnis dengan kegiatan Penguatan kelembangan perbenihan dalam mandukung pengembangan agribisnis. Target capaian kinerja sasaran dengan 1 (satu) indikator tersebut tercapai rata-rata 100%. Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran di ketahui bahwa dari target indikator peningkatan wilayah pemasaran, sebesar 4 % tercapai 4
%, dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 100%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik;
Ketercapaian tersebut didukung adanya kegiatan pendampingan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PUAP.
8. Sasaran meningkatkan mutu dan nilai tambah.
Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator pelaksanaan kegiatan Sekolah Lapang Good Agricultural Practices (SLGAP), Target capaian kinerja sasaran 2 poktan tercapai 7 poktan dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 350%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik
9. Sasaran Meningkatkan SDM Pertanian.
Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator Meningkatkan SDM Pertanian. Indikator tersebut dimaksudkan untuk mengukur pencapaian sasaran dalam pelaksanaan program 1 (satu) program dan 2 (dua)
kegiatan, yaitu; Program pemberdayaan penyuluh pertanian, yang terdiri dari Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian / perkebunan, Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian / perkebunan. Target capaian kinerja sasaran dengan 1 (satu) indikator tersebut tercapai rata-rata 100%.
Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran di ketahui bahwa dari target indikator peningkatan wilayah pemasaran, sebesar 4 % tercapai 4 %, dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 100%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik;
Ketercapaian tersebut didukung adanya kegiatan penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan yang didukung adanya 124 penyuluh pertanian, 822 kelompok tani dan 231 gabungan kelompok tani.
B. Realisasi Anggaran
Program Anggaran Keterangan
I PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
310,000,000 Kegiatan
I Penyediaan jasa dan Pelayanan administrasi perkantoran
310,000,000 APBD II PENINGKATAN SARANA PRASARANA
APARATUR
2,361,940,000
Kegiatan
2 Pembangunan Gedung Kantor 1,441,040,000 APBD
3 Pengadaan kendaraan dinas operasional 400.000.000 APBD 4 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 30,600,000 APBD 5 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 85,300,000 APBD 6 Pemeliharaan Rutin/berkala kendaraan dinas 160,000,000 APBD 7 Pemeliharaan Rutin/berkala pekarangan
Kantor dinas
245,000,000 APBD III PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI 1,025,000,000
kegiatan
8 Peningkatan kemampuan lembaga petani 75,000,000 APBD 9 Pengembangan agribisnis tanaman hias dan
biofarmaka
10.000.000 APBD 10 Pengembangan Agrowisata Buah-buahan 250,000,000 APBD 11 Pengembangan Agribisnis Biah-buahan 250,000,000 APBD 12 Pengembangan Agrobisnis sayuran (bawang
putih dan bawang merah)
250,000,000 APBD 13 Pengembangan dan pengadaan bibit buah-
buahan
450,000,000 APBD IV PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN
(PERTANIAN/ PERKEBUNAN)
1,559,459,300 kegiatan
14 Penyusunan Database potensi produksi pangan
79.459.300 APBD
15 Pemanfaatan pekarangan untuk Pengembangan pangan
100,000,000 APBD 16 Penangan pasca panen dan pengolahan hasil
pertanian
300,000,000 APBD 17 Peningkatan mutu dan keamanan pangan 600,000,000 APBD 18 Peningkatan produksi dan produktifitas padi 230,000,000 APBD 19 Peningkatan produksi dan produktifitas jagung 100,000,000 APBD 20 Peningkatan produksi dan produktifitas kacang
tanah
75,000,000 APBD 21 Peningkatan produksi dan produktifitas ubi
jalar
75,000,000 APBD Program/kegiatan
V PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PROMOSI PERTANIAN /PERKEBUNAN
75,000,000 kegiatan
20 Promosi atas hasil produksi
pertanian/perkebunan unggulan daerah
75,000,000 APBD VI PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI 35,293,144,535
kegiatan
22 Pengadaan sarana prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
280,000,000 APBD 23 Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan
prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
6,834.507.198 APBD
24 Penyediaan Prasarana dan sarana pengelolaan air
3.997.750.000 APBD 25 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan
prasarana teknologi pertanian
4.099.250,000 APBD 26 Pendampingan penyediaan dan
pengembangan sarana dan prasarana pertanian
202.695,000 APBD
27 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air dan Lahan (DAK)
2,165,142,337 DAK 28 Penyediaan prasarana dan sarana
pengelolaan air dan lahan (DAK tambahan)
17.713.800.000 DAK VII PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/
PERKEBUNAN
2,280,000,000 kegiatan
29 Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
120,000,000 APBD 30 Pengembangan bibit unggul
pertanian/perkebunan
965,000,000 APBD
31 Pengendalian OPT 200,000,000 APBD
32 Pengembangan kawasan jeruk keprok 293,000,000
APBD
33 Pengembangan Kawasan Pamelo
327.000.000
APBD 34 Pengembangan dan Pemantapan Kawasan
Buah Unggulan Daerah
375,000,000
APBD
Program/kegiatan
VII PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN/
PERKEBUNAN
400,000,000 kegiatan
35 Penyuluh dan pendampingan bagi pertanian / perkebunan
400,000,000
APBD IX MENGINTENSIFKAN PENANGANAN
PENGADUAN MASYARAKAT
0 kegiatan
36 Survey indeks kepuasan masyarakat 0 APBD
Jumlah 43.564.543.835
Keterangan:
Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini, realisasi kinerja sampai tahun ini dengan target jangka menengah dapat dilihat pada lampiran evaluasi monev renja skpd.
BAB IV PENUTUP
Secara umum Dinas Pertanian Kabupaten Magetan pada Tahun 2015 telah melaksanakan tugas dan fungsi dalam penyelenggara administrasi umum pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Cerminan dari hasil pelaksanaan tugas tersebut secara operasional telah dapat dilihat dari pelaksanaan program dan kegiatan pada masing-masing Bidang dalam mencapai sasaran. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan pada tahun 2015 diukur berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Sesuai dengan indikator kinerja sebagai penterjemahan dari Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018, sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai pada tahun 2015 terdiri 9 (sembilan ) sasaran. Secara umum, pencapaian 9 (sembilan ) sasaran dicapai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dengan kategori sangat baik
Mudah mudahan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kabupaten Magetan ini dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian di Kabupaten Magetan sehingga dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Magetan, Pebruari 2016
KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN
Ir. EDDY SUSENO Pembina Utama Muda NIP. 19620926 198903 1 013