• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP) DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN 2015"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP)

DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN

2015

DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN

2016

(2)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Bupati Magetan nomor 14 tahun 2011 tentang Perubahan atas peraturan Bupati Magetan nomor 61 tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Kabupaten Magetan, Tugas, Fungsi, dan Struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Magetan terdiri dari:

A. KEPALA DINAS

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melaksanakan koordinasi dalam merumuskan perencanaan kebijakan, pengawasan dan pengendalian dalam penyelenggaraan pembangunan di bidang Pertanian.

B. SEKRETARIS

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan administrasi, koordinasi, perencanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan, pembinaan administrasi umum, kepegawaian dan perlengkapan rumah tangga.

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

C. BIDANG SARANA PRASARANA DAN PERLINDUNGAN TANAMAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman.

Fungsi:

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman.

2) Pelaksanaan kebijakan bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman.

3) Penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman 4) Pembinaan Teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan

pengembangan sarana prasarana dan perlindungan tanaman; dan 5) Melakukan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Sarana Prasarana Dan Perlindungan Tanaman membawahi:

a. Seksi Pengelolaan Lahan dan Air

b. Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura c. Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian

(3)

D. SUB BIDANG PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

Fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

b. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman pangan.

e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Pengembangan Tanaman Pangan membawahi:

a. Seksi Pengembangan Tanaman Padi

b. Seksi Pengembangan Tanaman Jagung dan Serealia c. Seksi Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian

5. SUB BIDANG HORTIKULTURA DAN ANEKA TANAMAN mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang peningkatan dan pengembangan produksi hortikultura dan aneka tanaman.

Fungsi

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;

c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;

d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang peningkatan dan pengembangan produksi tanaman hortikultura dan aneka tanaman;dan e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Hortikultura Dan Aneka Tanaman membawahi:

a. Seksi Pengembangan Tanaman Hias dan Biofarmaka b. Seksi Pengembangan Tanaman Buah-buahan

c. Seksi Pengembangan Tanaman Sayuran

(4)

6. BIDANG PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan standarisasi dibidang permodalan, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

Fungsi:

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

c. penyiapan bahan rancangan kebijakan umum di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;

d. pembinaan teknis, monitoring dan evaluasi di bidang pengolahan dan pemasaran hasil pertanian;dan

e. melaksanakan tugas-tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bidang Permodalan Pengolahan Dan Pemasaran Hasil membawahi:

a. Seksi Pengembangan Usaha Pertanian b. Seksi Pengembangan Pasca Panen c. Seksi Pemasaran Hasil Pertanian

7. UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS adalah pelaksana teknis yang mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas dan dibentuk sesuai dengan kebutuhan yang mempunyai wilayah kerja meliputi satu atau beberapa Kecamatan dalam Kabupaten.

I.2. DASAR HUKUM

Laporan akuntabilitas kinerja instansi (LKJIP) dinas pertanian Kabupaten Magetan disusun atas dasar :

1. Inpres nomor 9 tahun 2011 tentang rencana aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi tahun 2011.

2. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan nomor 13 tahun 2002 tentang perubahan pertama Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 28 tahun 2000 tentang susunan organisasi Dinas Daerah Kabupaten Magetan.

3. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang nomor 8 tahun 2005.

4. Undang Undang nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan daerah.

(5)

6. Peraturan pemerintah nomor 65 tahun 2005 tentang pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 6 tahun 2007 tentang petunjuk teknis penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal.

8. Permendagri nomor 21 tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan.

9. Peraturan Daerah Kabupaten Magetan nomor 4 tahun 2006 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Daerah Kabupaten Magetan.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah

11. Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2014 tentang sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi nomor 53 tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instansi Pemerintah.

13. Surat Edaran Mendagri nomor 100/1023/SJ tanggal 26 maret 2012 tentang percepatan pelaksanaan penerapan dan pencapaian standar pelayanan minimal di Daerah.

(6)

I.2. Isu-Isu Strategis.

Sektor pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura di Kabupaten Magetan berperan besar dalam rangka penyediaan pangan untuk mendukung ketahanan pangan lokal maupun nasional dalam memenuhi hak atas pangan (the right to food). Selain itu juga mempunyai peranan penting dalam mewujudkan pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan khususnya petani.

Sektor pertanian masih memiliki potensi untuk ditingkatkan apabila berhasil menangani kendala-kendala yang meliputi produktivitas, efisiensi usaha, konversi lahan pertanian, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian, serta terbatasnya kredit dan infrastruktur pertanian. Secara khusus sarana dan prasarana pertanian dan sumber daya dibidang pertanian belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Beberapa kendala dan masalah yang dihadapi sektor pertanian adalah :

(I) Rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya tingkat kemiskinan petani.

(II) Lahan pertanian yang semakin menyempit.

(III) Akses ke sumberdaya produktif yang terbatas dan diiringi dengan rendahnya kualitas SDM.

(7)

(IV) Penguasaan teknologi masih rendah.

(V) Belum optimalnya pengolahan sumberdaya pertanian.

(VI) Lemahnya infra struktur ( fisik dan non fisik ) di sektor pertanian pada khususnya dan perdesaan pada umumnya.

Dalam rangka mendukung peningkatan pendapatan petani ini aspek pengembangan agribisnis terutama komoditas non pangan sangat penting untuk dikembangkan. Dinamika lingkungan strategis pada abad 21 yang diperhitungkan akan sangat mempengaruhi pembangunan pertanian antara lain :

a. Globalisasi dan perdagangan bebas.

b. Perubahan iklim akibat pemanasan global.

c. Tekanan kebutuhan pangan yang terus meningkat karena pertambahan penduduk.

d. Timbulnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap manfaat produk pangan organik.

(8)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA II.1. Rencana Kinerja

Penyusunan program pembangunan pertanian Kabupaten Magetan untuk tahun 2013 – 2018 akan terus berlanjut dan diprioritaskan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Magetan serta sesuai dengan visi “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Magetan yang Adil, Mandiri, dan Bermartabat” dengan misi “Menggairahkan Perekonomian Daerah Melalui Berbagai Program Pengungkit dan Optimalisasi Pengembangan SDM dan Pengelolaan SDA yang Berwawasan Lingkungan. Dari visi dan misi itu dijabarkan dalam program-program yaitu : program peningkatan produksi pertanian/perkebunan, program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan), program peningkatan kesejahteraan petani, program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan serta program peningkatan pemasaran hasil pertanian. Program-program tersebut diterapkan oleh kabupaten Magetan dengan mengaplikasikan dalam berbagai kegiatan-kegiatan.

II.2. rencana Kinerja Tahun 2015

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperhatikan kebijakan ekonomi regional, nasional dan global

Jumlah binaan gapoktan dan poktan

216

Produktifitas tanaman pangan (ton/ha):

Padi 6,20

Jagung 5,22

Kedele 1,82

Promosi hasil produk

pertanian/perkebunan

2

Peningkatan sarana dan prasarana

pertanian/perkebunan (indeks pertanaman)

2,35

Produksi Pertanian

Sayur (ton) Buah (ton)

54.288 48.296

(9)

Kelas Kelompok Tani

Utama 73

Madya 221

Lanjut 394

Pemula 134

2 Tersedianya Dana pendamping PUAP

jumlah peserta sosialisasi

100 orang

Jumlah peserta

pelatihan

125 orang

Jumlah pelaksana

monev

300 orang 3 Tersedianya sentra penjualan

buah-buahan unggulan daerah

Jumlah pembangunan lapak pasar hortikultura

1 unit 4 Terwujudnya kawasan sentra

buah-buahan

Jumlah pengembangan areal buah-buahan

melon 6 ha

pisang 6 ha

strawbery 1 ha

5 Meningkatnya areal tanam sayuran (bawang putih, bawang merah dan labu merah)

Jumlah bantuan bibit tanaman dan bokhasi

bawah putih 1350 kg

bawang merah 3000 kg

labu merah 300 saset

bokhasi 12000 kg

6 Menumbuhkan kawasan buah- buahan (kelengkeng)

Jumlah bantuan bibit kelengkeng

2550 batang 7 Terwujudnya pemanfaatan

pekarangan dan halaman

Jumlah bantuan benih sayuran

18 kecamatan 8 Meningkatnya nilai tambah

produk pertanian

Jumlah bantuan alat pasca panen dan pengolahan hasil

corn seller 5 unit

pedal threser 8 unit

pencuci wortel 1 unit

alat pengolah

biofarmaka

1 unit

alat pengolah keripik 1 unit

paddy mower 2 unit

9 Meningkatnya kualitas produk dan keamanan pangan

Jumlah peserta sekolah lapang (SLGAP)

SLGAP melon 250 orang

SLGAP Pamelo 250 orang

10 Meningkatnya pemakain benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi padi

benih padi 1350 kg

pupuk organik hayati 24300 kg

agen hayati 1080 liter

(10)

11 Meningkatnya pemakain benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi jagung

Benih jagung 600 kg

pupuk organik hayati 10000 kg

12 Meningkatnya pemakain benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi kacang tanah

benih kacang 1250 kg

pupuk organik hayati 7500 kg

13 Meningkatnya pemakaian pupuk hayati

Jumlah bantuan sarana produksi ubi jalar (pupuk hayati)

25000 kg

14 Memperluas jaringan pemasaran hasil pertanian

Jumlah promosi produk unggulan daerah

2 kali

15 Meningkatnya pelayanan alsintan

Jumlah bantuan alsintan dan pupuk hayati

hand traktor 3 unit

cultivator 3 unit

pupuk organik hayati 6666 kg

16 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)

Jumlah rehap JIT dan JUT

56 titik 17 Meningkatnya pelayanan irigasi

(JIT)

Jumlah pembangunan dan rehap jaringan irigasi tersier

33 titik

18 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)

Jumlah rehap JIT dan JUT

29 titik 19 Terlaksananya perencanaan

dan pengawasan

Jumlah jasa perencanaan

1 paket 20 Meningkatnya layanan irigasi Jumlah rehap saluran

pipanisasi

17 titik 21 Terciptanya stabilisasi harga

pupuk

Jumlah peserta osialisasi perbup tentang pendistribusian pupuk bersubsidi dan penyusunan RDKK

Sosialisasi 195 orang

Penyusunan RDKK 432 orang

22 Meningkatnya pemakaian benih padi dan kentang yang bermutu

Jumlah areal penangkaran benih bersertifikat

Padi 20 ha

Kentang 1 ha

23 Meningkatnya

pembuatan/pemakaian pemanfaatan musuh alami dalam pegendalian OPT

Jumlah bantuan rumah burung hantu

56 unit

klinik pamelo 1 paket

24 Menumbuhkan kawasan buah- buahan (jeruk keprok)

Jumlah bantuan bibit jeruk keprok

8000 batang

(11)

25 Terwujudnya

pemantapan/pengembangan kawasan pamelo

Jumlah bantuan bibit pamelo

4150 batang

26 Terwujudnya dem kebun pamelo sehat dan rehap kebun

Jumlah bantuan bibit pamelo

5000 batang

27 Terwujudnya kegiatan

penyuluhan dan penyusunan programa tingkat

kecamatan/kabupaten

Jumlah penyusunan programa penyuluhan pertanian

kabupaten/kecamatan

1 unit

28 Meningkatnya pelayanan masyarakat

Terwujudnya laporan IKM

Baik

(12)

BAB III

Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi.

Hasil evaluasi pelaksanaan kinerja Dinas Pertanian dilihat dari pelaksanaan tahun 2015 yang mengacu pada APBD tahun berjalan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan kinerja SKPD tahun-tahun sebelumnya. Review hasil evaluasi pelaksanaan kinerja SKPD tahun lalu, dan realisasi Renstra SKPD mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan SKPD dan/atau realisasi APBD untuk SKPD yang bersangkutan. Evaluasi pelaksanaan kinerja dapat dilihat pada tabel II.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

Pengukuran capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2015 diukur digunakan untuk mengetahui keberhasilan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dalam melaksanakan program dan kegiatan selama 1 (satu) tahun anggaran. Indikator kinerja yang digunakan adalah indikator kinerja sasaran, yang dirumuskan dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018.

Capaian indikator kinerja sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Magetan merupakan tingkat pencapaian target dari indikator kinerja sasaran yang dicapai pada Tahun 2015, diukur dengan membandingkan nilai indikator kinerja sasaran antara realisasi dengan target, yang ditampilkan dalam bentuk persentase (%).

Hasil pengukuran kinerja sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Magetan diuraikan sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % 1 Meningkatnya

Pertumbuhan ekonomi lokal dengan memperhatikan kebijakan ekonomi regional, nasional dan global

Jumlah binaan gapoktan dan poktan

216 216 100

Produktifitas

tanaman pangan (ton/ha):

Padi 6,20 6,37 102,74

Jagung 5,22 6,54 125,28

Kedele 1,82 2,21 121,43

Jumlah promosi

hasil produk pertanian/perkebun an

2 2 100

Peningkatan

sarana dan prasarana

pertanian/perkebun an (IP)

2,35 2,40 102,13

(13)

Produksi Pertanian

Sayur (ton) 54288 75605 139,42

Buah (ton) 48296 43192 89,43

Kelas Kelompok

Tani

Utama 73 62 84,93

Madya 221 198 89,59

Lanjut 394 447 113,45

Pemula 134 115 85,82

2 Tersedianya Dana pendamping PUAP

Jumlah peserta sosialisasi

100 orang 100 orang 100

Jumlah peserta

pelatihan

125 orang 125 orang 100

Jumlah pelaksana

monev

300 orang 300 orang 100 3 Tersedianya sentra

penjualan buah-buahan unggulan daerah

Jumlah pembangunan lapak pasar hortikultura

1 unit 1 unit 100

4 Terwujudnya kawasan sentra buah-buahan

Jumlah

pengembangan areal buah-buahan

melon 6 ha 6 ha 100

pisang 6 ha 6 ha 100

strawbery 1 ha 1 ha 100

5 Meningkatnya areal tanam sayuran (bawang putih, bawang merah dan labu merah)

Jumlah bantuan bibit tanaman dan bokhasi

bawah putih 1350 kg 1350 kg 100

bawang merah 3000 kg 3000 kg 100

labu merah 300 saset 300 saset 100

bokhasi 12000 kg 12000 kg 100

6 Menumbuhkan kawasan buah-buahan (kelengkeng)

Jumlah bantuan bibit kelengkeng

2550 batang

2550 batang

100

7 Terwujudnya pemanfaatan pekarangan dan halaman

Jumlah bantuan benih sayuran

18 kecamatan

18 kecamata

n

100

8 Meningkatnya nilai tambah produk pertanian

jumlah bantuan alat pasca panen dan pengolahan hasil

corn seller 5 unit 5 unit 100

pedal threser 8 unit 8 unit 100

pencuci wortel 1 unit 1 unit 100

alat pengolah

biofarmaka

unit unit 100

alat pengolah

keripik

1 unit 1 unit 100

paddy mower 2 unit 2 unit 100

9 Meningkatnya kualitas produk dan keamanan pangan

Jumlah peserta sekolah lapang (SLGAP)

SLGAP melon 250 orang 250 orang 100

SLGAP Pamelo 250 orang 250 orang 100

(14)

10 Meningkatnya pemakain benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi padi

benih padi 1350 kg 1350 kg 100

pupuk organik

hayati

24300 kg 24300 kg 100

agen hayati 1080 liter 1080 liter 100

11 Meningkatnya pemakain benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi jagung

Benih jagung 600 kg 600 kg 100

pupuk organik

hayati

10000 kg 10000 kg 100 12 Meningkatnya pemakain

benih unggul

Jumlah bantuan sarana produksi kacang tanah

benih kacang 1250 kg 1250 kg 100

pupuk organik

hayati

7500 kg 7500 kg 100 13 Meningkatnya pemakaian

pupuk hayati

Jumlah bantuan sarana produksi ubi jalar (pupuk hayati)

25000 kg 25000 kg 100

14 Memperluas jaringan pemasaran hasil pertanian

Jumlah promosi produk unggulan daerah

2 kali 2 kali 100

15 Meningkatnya pelayanan alsintan

Jumlah bantuan alsintan dan pupuk hayati

hand traktor 3 unit 3 unit 100

cultivator 3 unit 3 unit 100

pupuk organik

hayati

6666 kg 6666 kg 100 16 Meningkatnya pelayanan

irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)

Jumlah rehap JIT dan JUT

56 titik 56 titik 100

17 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)

Jumlah

pembangunan dan rehap jaringan irigasi tersier

33 titik 33 titik 100

18 Meningkatnya pelayanan irigasi (JIT)dan jalan usaha tani (JUT)

Jumlah rehap JIT dan JUT

29 titik 29 titik 100

19 Terlaksananya perencanaan dan pengawasan

Jumlah jasa perencanaan

1 paket 1 paket 100

20 Meningkatnya layanan irigasi

Jumlah rehap saluran pipanisasi

17 titik 17 titik 100

21 Terciptanya stabilisasi harga pupuk

Jumlah peserta sosialisasi perbup tentang

pendistribusian pupuk bersubsidi dan penyusunan RDKK

Sosialisasi 195 orang 195 orang 100

Penyusunan RDKK 432 orang 432 orang 100

22 Meningkatnya pemakaian benih padi dan kentang yang bermutu

Jumlah areal penangkaran pembenihan

Padi 20 ha 20 ha 100

Kentang 1 ha 1 ha 100

(15)

23 Meningkatnya

pembuatan/pemakaian pemanfaatan musuh alami dalam pegendalian OPT

Jumlah bantuan rumah burung hantu

56 unit 56 unit

klinik pamelo 1 paket 1 paket 100

24 Menumbuhkan kawasan buah-buahan (jeruk keprok)

Jumlah bantuan bibit jeruk keprok

8000 batang

8000 batang

100

25 Terwujudnya

pemantapan/pengembanga n kawasan pamelo

Jumlah bantuan bibit pamelo

4150 batang

4150 batang

100

26 Terwujudnya dem kebun pamelo sehat dan rehap kebun

Jumlah bantuan bibit pamelo

5000 batang

5000 batang

100

27 Terwujudnya kegiatan penyuluhan dan penyusunan programa tingkat

kecamatan/kabupaten

Jumlah penyusunan programa penyuluhan pertanian

kabupaten/kecamat an

1 paket 1 paket 100

28 Meningkatnya pelayanan masyarakat

Terwujudnya laporan IKM

Baik Baik 100

Keterangan: Produktifitas padi dan jagung dapat mencapai diatas sasaran yang ditetapkan, sedangkan pencapaian produksi sayur dan buah sangat fluktoatif setiap tahunnya.

Selanjutnya analisa dan evaluasi kinerja diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keberhasilan dan ketidak berhasilan kinerja yang pada akhirnya dapat disimpulkan adanya masalah kinerja sebagai bahan pengambilan keputusan manajemen untuk meningkatkan kinerja melalui alokasi, distribusi dan regulasi. Dinas Pertanian Kabupaten Magetan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang didalamnya terdapat beberapa Sub Pelaksana baik setingkat Bidang maupun Seksi sebagai pelaksana program dan kegiatan maka segala pencapaian komponen Renstra tidak dapat dilepaskan dengan tugas dan fungsi masing- masing Sub Pelaksana Program dan Kegiatan sesuai dengan tingkat kewenangan yang diberikan.

(16)

Secara garis besar sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2015, telah dapat dicapai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dengan performance kinerja Dinas Pertanian pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Sasaran Meningkatkan luas tanam.

Peningkatan luas tanam padi, sasaran 49.837 ha tercapai 49.519 ha (102

%), Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik

2. Sasaran meningkatnya produktifitas.

Peningkatan produktifitas padi, sasaran 62,20 kw/ha tercapai 63,70 kw/ha (102,41%) Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik.

3 Penurunan intensitas serangan Hama dan Penyakit Tanaman, sebesar 0,5 % tercapai 0,5 %, dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai rata-rata 100

%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik.

Ketercapaian tersebut didukung adanya pengadaan: rumah burung hantu 56 unit, pelatihan pembuatan agenshayati 18 paket dan pengadaan klinik pamelo 1 paket

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pengadaan rumah burung hantu 18 unit, capaian kinerja tahun 2015 meningkat rata-rata 311 %

4. Sasaran mendorong peningkatan luas tanam buah-buahan dan meningkatkan produksi sayur dan buah, dimana produksi sayur mencapai 75.605 ton dari sasaran 54.288 ton tercapai 39,42 % dari sasaran yang ditetapkan, sedangkan produksi buah mencapai 43.192 ton dari sasaran 48.296 ton tercapai 89,43 % dari sasaran yang ditetapkan Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik.

5. Penanganan pasca panen;

Peningkatan jumlah alsin pasca panen padi merupakan salah satu usaha untuk mengurangi kehilangan hasil saat perontokkan dan meningkatkan kualitas hasil , rata-rata sasaran kehilangan hasil sebesar 2,3 % tercapai 2 % dengan tingkat capaian kinerja sasaran 86,96%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik

Ketercapaian tersebut didukung oleh ketersediaan anggaran yang cukup 6. Sasaran Mengembangkan pemasaran;

Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator peningkatan wilayah pemasaran. Indikator tersebut dimaksudkan untuk mengukur

(17)

pencapaian sasaran dalam pelaksanaan program 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan, yaitu; Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan dengan kegiatan promosi atas hasil produksi pertanian / perkebunan unggulan daerah. Target capaian kinerja sasaran dengan 1 (satu) indikator tersebut tercapai rata-rata 100%. Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran di ketahui bahwa dari target indikator promosi komoditas unggulan , sebanyak 3 kali dilaksanakan 3 kali tercapai 100 %, dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 100%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik;

Ketercapaian tersebut didukung dengan adanya kegiatan mengikuti pameran baik di tingkat kabupaten maupun provinsi serta secara aktif mengikuti pasar lelang.

7. Sasaran Meningkatkan akses permodalan kelompok tani

Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator peningkatan serapan modal ke kelompok tani. Indikator tersebut dimaksudkan untuk mengukur pencapaian sasaran dalam pelaksanaan program 1 (satu) program dan 1 (satu) kegiatan, yaitu; Program pengembangan agribisnis dengan kegiatan Penguatan kelembangan perbenihan dalam mandukung pengembangan agribisnis. Target capaian kinerja sasaran dengan 1 (satu) indikator tersebut tercapai rata-rata 100%. Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran di ketahui bahwa dari target indikator peningkatan wilayah pemasaran, sebesar 4 % tercapai 4

%, dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 100%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik;

Ketercapaian tersebut didukung adanya kegiatan pendampingan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PUAP.

8. Sasaran meningkatkan mutu dan nilai tambah.

Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator pelaksanaan kegiatan Sekolah Lapang Good Agricultural Practices (SLGAP), Target capaian kinerja sasaran 2 poktan tercapai 7 poktan dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 350%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik

9. Sasaran Meningkatkan SDM Pertanian.

Untuk mengukur pencapaian sasaran tersebut ditetapkan indikator Meningkatkan SDM Pertanian. Indikator tersebut dimaksudkan untuk mengukur pencapaian sasaran dalam pelaksanaan program 1 (satu) program dan 2 (dua)

(18)

kegiatan, yaitu; Program pemberdayaan penyuluh pertanian, yang terdiri dari Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian / perkebunan, Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian / perkebunan. Target capaian kinerja sasaran dengan 1 (satu) indikator tersebut tercapai rata-rata 100%.

Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran di ketahui bahwa dari target indikator peningkatan wilayah pemasaran, sebesar 4 % tercapai 4 %, dengan tingkat capaian kinerja sasaran tercapai 100%. Berdasarkan skala ordinal maka capaian kinerja sasaran termasuk dalam kategori sangat baik;

Ketercapaian tersebut didukung adanya kegiatan penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan yang didukung adanya 124 penyuluh pertanian, 822 kelompok tani dan 231 gabungan kelompok tani.

B. Realisasi Anggaran

Program Anggaran Keterangan

I PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

310,000,000 Kegiatan

I Penyediaan jasa dan Pelayanan administrasi perkantoran

310,000,000 APBD II PENINGKATAN SARANA PRASARANA

APARATUR

2,361,940,000

Kegiatan

2 Pembangunan Gedung Kantor 1,441,040,000 APBD

3 Pengadaan kendaraan dinas operasional 400.000.000 APBD 4 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 30,600,000 APBD 5 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 85,300,000 APBD 6 Pemeliharaan Rutin/berkala kendaraan dinas 160,000,000 APBD 7 Pemeliharaan Rutin/berkala pekarangan

Kantor dinas

245,000,000 APBD III PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI 1,025,000,000

kegiatan

8 Peningkatan kemampuan lembaga petani 75,000,000 APBD 9 Pengembangan agribisnis tanaman hias dan

biofarmaka

10.000.000 APBD 10 Pengembangan Agrowisata Buah-buahan 250,000,000 APBD 11 Pengembangan Agribisnis Biah-buahan 250,000,000 APBD 12 Pengembangan Agrobisnis sayuran (bawang

putih dan bawang merah)

250,000,000 APBD 13 Pengembangan dan pengadaan bibit buah-

buahan

450,000,000 APBD IV PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN

(PERTANIAN/ PERKEBUNAN)

1,559,459,300 kegiatan

14 Penyusunan Database potensi produksi pangan

79.459.300 APBD

(19)

15 Pemanfaatan pekarangan untuk Pengembangan pangan

100,000,000 APBD 16 Penangan pasca panen dan pengolahan hasil

pertanian

300,000,000 APBD 17 Peningkatan mutu dan keamanan pangan 600,000,000 APBD 18 Peningkatan produksi dan produktifitas padi 230,000,000 APBD 19 Peningkatan produksi dan produktifitas jagung 100,000,000 APBD 20 Peningkatan produksi dan produktifitas kacang

tanah

75,000,000 APBD 21 Peningkatan produksi dan produktifitas ubi

jalar

75,000,000 APBD Program/kegiatan

V PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PROMOSI PERTANIAN /PERKEBUNAN

75,000,000 kegiatan

20 Promosi atas hasil produksi

pertanian/perkebunan unggulan daerah

75,000,000 APBD VI PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI 35,293,144,535

kegiatan

22 Pengadaan sarana prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

280,000,000 APBD 23 Pemeliharaan rutin/ berkala sarana dan

prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

6,834.507.198 APBD

24 Penyediaan Prasarana dan sarana pengelolaan air

3.997.750.000 APBD 25 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan

prasarana teknologi pertanian

4.099.250,000 APBD 26 Pendampingan penyediaan dan

pengembangan sarana dan prasarana pertanian

202.695,000 APBD

27 Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Air dan Lahan (DAK)

2,165,142,337 DAK 28 Penyediaan prasarana dan sarana

pengelolaan air dan lahan (DAK tambahan)

17.713.800.000 DAK VII PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/

PERKEBUNAN

2,280,000,000 kegiatan

29 Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan

120,000,000 APBD 30 Pengembangan bibit unggul

pertanian/perkebunan

965,000,000 APBD

31 Pengendalian OPT 200,000,000 APBD

32 Pengembangan kawasan jeruk keprok 293,000,000

APBD

33 Pengembangan Kawasan Pamelo

327.000.000

APBD 34 Pengembangan dan Pemantapan Kawasan

Buah Unggulan Daerah

375,000,000

APBD

(20)

Program/kegiatan

VII PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN/

PERKEBUNAN

400,000,000 kegiatan

35 Penyuluh dan pendampingan bagi pertanian / perkebunan

400,000,000

APBD IX MENGINTENSIFKAN PENANGANAN

PENGADUAN MASYARAKAT

0 kegiatan

36 Survey indeks kepuasan masyarakat 0 APBD

Jumlah 43.564.543.835

Keterangan:

Realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini, realisasi kinerja sampai tahun ini dengan target jangka menengah dapat dilihat pada lampiran evaluasi monev renja skpd.

(21)

BAB IV PENUTUP

Secara umum Dinas Pertanian Kabupaten Magetan pada Tahun 2015 telah melaksanakan tugas dan fungsi dalam penyelenggara administrasi umum pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Cerminan dari hasil pelaksanaan tugas tersebut secara operasional telah dapat dilihat dari pelaksanaan program dan kegiatan pada masing-masing Bidang dalam mencapai sasaran. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan Dinas Pertanian Kabupaten Magetan pada tahun 2015 diukur berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Sesuai dengan indikator kinerja sebagai penterjemahan dari Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Magetan Tahun 2014-2018, sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai pada tahun 2015 terdiri 9 (sembilan ) sasaran. Secara umum, pencapaian 9 (sembilan ) sasaran dicapai oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magetan dengan kategori sangat baik

Mudah mudahan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pertanian Kabupaten Magetan ini dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pertanian di Kabupaten Magetan sehingga dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Magetan, Pebruari 2016

KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAGETAN

Ir. EDDY SUSENO Pembina Utama Muda NIP. 19620926 198903 1 013

Referensi

Dokumen terkait

Geguritan yang berjudul Orkes Badhut pada bait 1 menceritakan tentang ketidak puasan terhadap kinerja wakil rakyat. Pada kutipan terdapat gaya bahasa sarkasme

Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Jombang tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang

Pertemuan (rapat) dengan dalih partisipasi (minta masukan dari warga masyarakat) yang dilaksanakan tidak lebih sebagai ajang formalitas untuk menjalankan sebuah kebijakan yang

Laporan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung tahun 2019 dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator

Pada lampiran Perjanjian Kinerja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Jember Tahun 2017 dicantumkan sasaran-sasaran strategis dinas, indikator kinerja sasaran, target

Trans 7 (Analisis Tema Authentic Halal Greek Food Yunani) karya Umrotul Fadilah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo

Data Lapangan Keadaan Pesisir Kota Pariaman GROUN D CHECK INTERVIE W Pendapat Narasumber tentang Pariaman Perubahan Garis Pantai Kemiringan Lahan (Slope) Data

2.4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor : KEP- 443/KMK.01/2001 tanggal 23