KUNCI JAWABAN BUKU KERJA BIOLOGI SMA KELAS X BAB 1 MENGENAL BIOLOGI
Kegiatan 1.2 Objek Biologi dan Cabang Ilmu Biologi A.
Molekul Sel Jaringan Organ Sistem Organ Organisme Populasi Komunitas Ekosistem Bioma
B.
1. Molekul = bagian paling kecil dan tak terpisahkan dari senyawa murni yang memiliki ciri unik kimia dan fisik.
a. Persoalan yang menjadi kajian tingkat molekul.
1) Virus. Manfaat : penemuan beberapa vaksin seperti vaksin virus flu burung. 2) Interaksi DNA, RNA, dan sintesis protein. Manfaat : penemuan keragaman gen
di bidang penyakit darah, hepatitis B, maupun malaria.
3) Genetika. Manfaat : penemuan bukti asal nenek moyang melalui pemeriksaan genetik.
4) Pemeriksaan DNA. Manfaat : membantu mengidentifikasi jenasah yang rusak melalui pemeriksaan DNA.
b. Penelitian biologi dalam bidang molekuler. 1) Rekayasa genetika
Tujuan : untuk mencari atau membentuk jenis tanaman atau hewan dengan sifat unggul tertentu.
2) Kloning
Tujuan : untuk membuat satu atau lebih replika (duplikat) suatu individu, sel, ataupun gen.
2. Sel = unit terkecil dari kehidupan.
Kajian pada tingkat sel banyak membantu mengatasi masalah-masalah. a. Penyebab penyakit, seperti :
1) Clostridium botulinum menyebabkan keracunan makanan, 2) Clostridium tetani menyebabkan penyakit tetanus,
3) Bacillus anthracis menyebabkan penyakit antraks.
b. Kegunaan dalam industri dan melibatkan mikroba yang dipakai. No. Hasil Industri Mikroba yang Terlibat
1. Insulin Escherichia coli
2. Yoghurt Lactobacillus bulgaricus
3. Kecap Aspergillus sp., Rhizopus sp., Zygosaccharomyces, Lactobacillus
4. Tempe Rhizopus oligosporus
5. Oncom Neurospora sp.
6. Keju Streptococcus lactis
8. Nata De Coco Lactobacillus casei
3. Jaringan, organ, dan sistem organ
Jaringan : kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Organ : struktur tubuh yang tersusun atas beberapa macam jaringan yang berbeda.
Sistem organ : organ-organ yang bekerja sama membentuk suatu sistem dan mempunyai fungsi tertentu.
Manfaat pada tingkat jaringan, organ, dan sistem organ.
a. Kultur jaringan, contohnya: memproduksi tanaman budidaya antara lain anggrek dalam waktu singkat, dalam jumlah banyak, tanpa memerlukan lahan yang luas, dan dengan kondisi steril.
b. Transplantasi, contohnya: transplantasi ginjal, jantung, dan hati.
4. Organisme : kesatuan dari beberapa sistem organ yang saling bekerja sama.
Menurut Whittaker (1969), organisme dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu animalia, plantae, fungi, protista, dan monera.
5. Populasi : kelompok makhluk hidup sejenis berkumpul dalam suatu area pada waktu yang sama.
Komunitas : beberapa populasi yang berbeda saling hidup bersama dalam lingkungan yang sama.
Ekosistem : kumpulan dari beberapa komunitas yang saling berinteraksi dan juga saling berinteraksi dengan lingkungannya.
Bioma : beragam ekosistem yang bergabung. Kegiatan 1.3 Cabang Ilmu Biologi
No. Biologi Keahlian Biologi Terapan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Organologi Ekologi Mikrobiologi Virologi Embriologi Entomologi Mamalogi Higiene Botani Zoologi Genetika Kedokteran Pertanian
Teknologi Hasil Ternak Kedokteran Ginekologi Pertanian Peternakan Kesehatan Pertanian Peternakan Kedokteran Evaluasi Bab 1 A. 1. D 6. C 11. A 2. E 7. B 12. A 3. D 8. C 13. D 4. B 9. E 14. A 5. D 10. D 15. C
B.
1. Manfaat penerapan biologi dalam beberapa aspek kehidupan antara lain:
a. Dapat mengatasi berbagai masalah pangan, sandang, papan, dan keterbatasan energi.
b. Dapat mengatasi penyakit yang disebabkan mikroba. c. Dapat lebih memahami cara menjaga kesehatan.
2. a. Rekayasa genetika adalah teknik yang bertujuan untuk mencari atau membentuk jenis tanaman atau hewan dengan sifat unggul tertentu.
b. Pengklonan adalah usaha membuat satu atau lebih replika (duplikat) suatu individu, sel, ataupun gen.
c. Teknik inseminasi buatan atau teknik kawin suntik adalah teknik yang digunakan untuk menghasilkan keturunan sapi atau domba tanpa mengenal musim kawin. d. Kultur jaringan adalah teknik yang digunakan untuk memproduksi tanaman
budidaya dalam waktu singkat, dalam jumlah banyak, tanpa memerlukan lahan yang luas, dan dengan kondisi steril.
e. Transplantasi adalah teknik pencangkokan organ pada penderita penyakit yang mengalami kerusakan pada salah satu organ tubuh.
3. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah :
a. Molekul adalah bagian paling kecil dan tak terpisahkan dari senyawa murni yang memiliki ciri unik kimia dan fisik.
b. Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan.
c. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
d. Organ adalah struktur tubuh yang tersusun atas beberapa macam jaringan yang berbeda.
e. Sistem organ adalah organ-organ yang bekerja sama melakukan fungsi tertentu. f. Organisme adalah kesatuan beberapa sistem organ yang saling bekerja sama. g. Populasi adalah kelompok makhluk hidup sejenis yang berkumpul dalam suatu
area pada waktu yang sama.
h. Komunitas adalah beberapa populasi yang berbeda saling hidup bersama dalam lingkungan yang sama.
i. Ekosistem adalah interaksi antarmakhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
4.
No. Cabang Ilmu Biologi Cabang Ilmu Terapan 1. 2. 3. 4. 5. Ekologi Zoologi Embriologi Mikrobiologi Botani Pertanian Peternakan Kedokteran Kandungan Bioteknologi Pertanian 5. Urutan metode ilmiah dalam studi biologi
a. Merumuskan masalah penelitian b. Tujuan penelitian
c. Hipotesis
e. Mengumpulkan data f. Pengamatan/observasi g. Data pengamatan h. Analisis data i. Penafsiran data j. Kesimpulan BAB II VIRUS Kegiatan 2.1 Sejarah Penemuan Virus
1. Adolf Meyer (1883)
Penelitian : meneliti penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau yang ditandai bercak-bercak kuning pada daunnya.
Kesimpulan : penyakit mosaik disebabkan oleh suatu tipe bakteri baru. 2. Dimitri Ivanowsky (1892)
Penelitian : menyaring ekstrak daun tembakau yang terkena penyakit mosaik pada saringan porselen yang dirancang untuk menyaring bakteri.
Kesimpulan : penyakit mosaik pada tembakau disebabkan oleh bakteri patogen berukuran sangat kecil atau oleh zat kimia yang diproduksi oleh bakteri tersebut sehingga dapat lolos dari saringan bakteri.
3. Martinus Beijerinck (1897)
Penelitian : melakukan percobaan yang memperlihatkan bahwa agen penyebab penyakit mosaik dapat tumbuh dan bereproduksi pada jaringan tumbuhan, tetapi tidak dapat tumbuh pada medium pertumbuhan bakteri.
Kesimpulan : penyebab penyakit mosaik bukan senyawa toksin dan bukan bakteri. Oleh Martinus agen penyakit mosaik disebut ”cairan hidup yang menular”.
4. Wendell Meredith Stanley (1935)
Penelitian : mengkristalkan agen penyebab penyakit mosaik pada tembakau.
Kesimpulan : agen penyebab penyakit mosaik mempunyai bentuk yang tetap (bukan cairan). Agen tersebut dinamai virus mosaik tembakau (tobacco
mosaic virus; TMV).
Kegiatan 2.2 Struktur dan Bentuk Tubuh Virus 1. - kapsid - DNA - kepala - selubung - serat ekor - bidang dasar
2. a. Bentuk : kapsid berpilin Contoh : TMV
b. Bentuk : kepala ikosahedral yang menempel pada ekor Contoh : bakteriofage
c. Bentuk : polihedral Contoh : adenovirus d. Bentuk : beramplop Contoh : virus influenza
Kegiatan 2.3 Siklus Litik dan Lisogenik 1.
No. Siklus Litik Siklus Lisogenik
1. Terdiri dari 3 tahap : absorpsi dan penetrasi, replikasi, dan lisis.
Terdiri dari 3 tahap : absorpsi dan penetrasi, penyisipan gen, dan pembelahan.
2. Dari satu siklus litik menghasilkan ratusan fage yang bebas menginvasi sel bakteri lainnya.
Dari satu siklus lisogenik dihasilkan profage yang ada dalam setiap anakan bakteri.
3. Setelah tahap penetrasi, DNA bakteri menjadi tidak aktif.
Setelah tahap penetrasi, DNA bakteri tetap aktif.
4. Siklus litik diakhiri dengan kematian sel bakteri akibat infeksi yang parah.
Siklus lisogenik menghasilkan anakan bakteri yang mengandung profage.
2. A = Siklus Litik B = Siklus Lisogenik
1 = Sel inang lisis, partikel virus keluar
2 = Partikel virus menempel pada dinding sel inang yang cocok. Bahan genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel (penetrasi).
3 = DNA virus mengarahkan mesin metabolisme sel inang untuk menghasilkan protein dan salinan DNA virus.
4 = Molekul protein virus diselubungi oleh kapsid; DNA terbungkus di dalamnya. 5 = Serat ekor dan bagian yang lain ditambahkan pada kapsid.
a = DNA virus biasanya bergabung ke dalam kromosom sel inang membentuk profage. b = Kromosom dan profage bereplikasi sebelum terjadi pembelahan sel prokariot. c = Masing-masing sel anak mempunyai DNA rekombinan setelah pembelahan sel prokariot.
d = Profage terpisah dari kromosom sel inang. Kegiatan 2.4 Kerugian dan Manfaat Virus
1. Penyakit akibat terinfeksi virus
No. Jenis Penyakit Virus Penyebab Gejala 1. 2. 3. AIDS Kanker Ebola HIV Hepatitis B, C Ebola
Kehilangan berat badan, gangguan fungsi saraf
Pembelahan sel yang tidak terkendali
Demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, hilang nafsu makan
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Rabies Flu burung Tungro Mosaik Herpes Cacar air Influensa Rhabdovirus H5N1 Tungro Mosaik Herpertoviridae Varicella-Zoster Orthomyxovirus
Demam, susah bernapas, kejang otot pada kerongkongan
Demam, sakit tenggorokan, batuk, beringus, sakit kepala
Daun berwarna kuning oranye Daun berbintik-bintik kuning Demam, kulit dan selaput melepuh Demam, bintul-bintul berisi cairan di kulit dan dalam rongga mulut
Batuk, bersin, demam 2. Manfaat virus
No. Bidang Manfaat Virus
1. Kesehatan - Sebagai alat untuk membunuh populasi sel tumor - Terapi gen ( mengganti sel-sel yang rusak/tidak berfungsi)
- Terapi antivirus 2. Industri Alat produksi protein 3. Pertanian Sebagai pestisida biologi 3. Jenis penyakit yang disebabkan oleh virus
a. AIDS : HIV
Influenza : Orthomyxovirus Cacar air : Varicella-Zoster Herpes simpleks : Herpertoviridae Ebola : Ebola
Rabies : Rabies Flu burung : H5N1 b. – Jenis penyakit : Cacar air
Virus : Varicella-Zooster – Jenis penyakit : Polio
Virus : Picorna Evaluasi Bab 2 A. 1. B 6. A 11. C 16. C 2. E 7. D 12. A 17. A 3. C 8. A 13. D 18. D 4. C 9. D 14. B 19. A 5. E 10. B 15. C 20. C B.
1. Tiga karakter utama yang membedakan virus dengan sel hidup adalah:
a. Materi genetik semua sel makhluk hidup terdiri atas dua tipe asam nukleat, yaitu RNA dan DNA. Adapun materi genetik pada virus hanya salah satunya saja.
b. Semua sel hidup mereproduksi semua bagian selnya, mulai dari nukleus, sitoplasma, organel-organel dalam sitoplasma, sampai membran luarnya. Virus juga mampu melakukan reproduksi, tetapi yang direproduksi virus adalah materi genetiknya saja.
c. Semua sel hidup memiliki sistem metabolisme untuk mengubah energi potensial dari bahan makanan menjadi energi yang dibutuhkan untuk reproduksi, pertumbuhan, perkembangan, bergerak, dan aktivitas tubuh yang lain. Virus tidak memiliki sistem metabolisme yang dibutuhkan untuk proses biologisnya sehingga tidak mampu tumbuh, melakukan pembelahan diri, maupun bergerak.
2.
- Siklus Litik :
a. Tahap adsorpsi : partikel virus (ekor fage) menempel pada daerah reseptor spesifik di permukaan tubuh bakteri.
Tahap penetrasi : fage melubangi dinding sel bakteri dengan enzim lisosim kemudian memasukkan DNA ke dalam sitoplasma sel bakteri.
b. Tahap replikasi : DNA fage menonaktifkan DNA bakteri dan menggunakan mesin metabolisme bakteri untuk bereplikasi dan membuat selubung protein.
c. Tahap lisis : fage baru menghancurkan dinding sel bakteri sehingga ratusan fage keluar dari bakteri.
- Siklus Lisogenik :
a. Tahap adsorpsi : partikel virus (ekor fage) menempel pada daerah reseptor spesifik di permukaan tubuh bakteri.
Tahap penetrasi : fage melubangi dinding sel bakteri dengan enzim lisosim kemudian memasukkan DNA ke dalam sitoplasma sel bakteri.
b. Tahap penyisipan gen virus : DNA fage menyisip ke dalam DNA bakteri membentuk profage.
c. Tahap pembelahan : sel bakteri yang mengandung profage membelah diri menghasilkan anakan sel bakteri yang mengandung profage.
3.
Cara Penularan Jenis Virus
Melalui kontak kulit Melaui darah
Melalui gigitan hewan (serangga) Melalui saluran pernapasan (tersebar lewat udara atau air ludah)
Melalui saluran pencernaan Melalui hubungan seksual Melalui mata
Virus Herpes
HIV, virus ebola, virus hepatitis Virus rabies, virus sindbis
Virus flu (orthomyxovirus, rhinovirus dan enovirus) dan virus cacar (varicella-zoster) Rotavirus, coronavirus, virus polio, virus hepatitis A, beberapa adenovirus
HIV, virus herpes simpleks, virus papiloma (HPV; human papilloma virus)
Beberapa adenovirus, echovirus, virus coxsakie, virus herpes.
4.
a. AIDS disebabkan oleh HIV. HIV menyerang sel darah putih (limfosit T) sehingga sistem kekebalan tubuh menurun dan tubuh rentan terkena penyakit. Virus HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, ibu yang mengandung dan menyusui.
b. Influenza disebabkan oleh orthomyxovirus. Virus flu hanya menyerang membran trakea. Virus flu menyebar melalui udara ketika penderita flu batuk atau bersin. c. Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zooster (VZV). Virus tersebut
menyebabkan demam dan bintul-bintul berisi cairan di kulit dan dalam rongga mulut. Virus menyebar melalui udara atau sentuhan pada cairan di dalam bintul-bintul.
5. Manfaat virus bagi manusia dan lingkungan antara lain untuk mencari terapi antivirus, alat untuk membunuh populasi sel tumor, untuk terapi gen, sebagai alat produksi protein untuk kepentingan industri dan penelitian, dan sebagai pestisida biologi.
BAB III ARKEBAKTERI DAN EUBAKTERI Kegiatan 3.1 Eubakteri dan Arkebakteri
1. Persamaan arkebakteri dan eubakteri. No. Persamaan Arkebakteri dan
Eubakteri Peranan Arkebakteri Eubakteri 1. 2. 3. 4.
Tidak memiliki nukleus. Hidup pada lingkungan yang berair atau lembab.
Memiliki ukuran sangat kecil dengan satuan mikrometer. Bereproduksi secara aseksual dengan cara membelah diri.
1. Penyedia makanan dalam ekosistem perairan. 2. Mengubah senyawa kimia yang menyusun tubuh makhluk hidup menjadi karbon dioksida. 3. Bioremediasi sampah menjadi metan. 1.Menyuburkan tanah. 2.Mengubah senyawa kimia yang menyusun tubuh makhluk hidup menjadi karbon dioksida. 3.Penghasil hormon insulin dan antibodi. 2. Empat jenis arkea berdasarkan tempat hidupnya.
No. Jenis Lokasi atau Tempat Hidup
1. Arkea Metanogenik Hidup di tempat yang kekurangan oksigen seperti lumpur, tempat pembuangan sampah, sumber air panas, dan dalam perut sapi.
2. Arkea Termoasidofilik Hidup di tempat yang bersuhu tinggi dan ber-PH rendah (asam) misal: sumber air panas bersulfur dan lubang kawah vulkanik.
3. Arkea Halofilik Hidup di air dengan konsentrasi garam yang sangat tinggi misal: laut mati dan danau air asin
4. Arkea Pereduksi Sulfur Hidup di tempat yang kandungan sulfurnya sangat tinggi.
Kegiatan 3.2 Struktur Tubuh Bakteri 1. Struktur tubuh bakteri.
a. pili b. kapsul c. dinding sel d. membran plasma e. plasmid f. nukleoid g. flagela
2. Bagian struktur tubuh bakteri.
No. Bagian Keterangan
1. Bagian luar Terdiri dari dinding sel, kapsul, pili, dan flagela. 2. Membran plasma Tersusun oleh 2 lapisan molekul fosfolipid dan
protein yang berfungsi mengatur transportasi berbagai zat metabolisme ke dalam atau ke luar sel. 3. Sitoplasma Cairan tidak berwarna, di dalamnya terlarut
beragam molekul, seperti garam, nutrisi, dan enzim. 4. Ribosom Organel sel yang berfungsi mensintesis protein. 5. Flagela Cambuk yang membuat bakteri bergerak cepat di
dalam air. 3. Tipe bakteri berdasarkan bentuknya.
No. Tipe Jenis Contoh
1. 2. 3. 4. 5. Kokus Kokus Batang Batang Spiral Monokokus Sarkina Diplobasilus Monobasilus Vibrio Monococcus gonorrhoe Sarcina sp. Azotobacter Lactobacillus bulgaricus Vibrio coma
4. Dua kelompok bakteri berdasarkan respons pewarnaan: Bakteri Gram Positif (+)
Deskripsi : Bakteri gram positif berubah warna menjadi ungu setelah dilakukan teknik pewarnaan gram.
Bakteri Gram Negatif (-)
Deskripsi : Bakteri gram negatif berwarna merah setelah dilakukan teknik pewarnaan gram. Bakeri gram negatif memiliki sel yang lebih tebal dibanding bakteri gram positif. Dinding sel bakteri gram negatif memiliki tambahan membran plasma. Kegiatan 3.3 Nutrisi Bakteri
No. Jenis Cara Memperoleh Nutrisi Contoh 1. 2. 3. 4. Kemoautotrof Parasit Saprofit Simbiotik
Nutrisi diperoleh dengan cara memecah senyawa kimia anorganik seperti amonia, nitrit, dan sulfur.
Memperoleh nutrisi dari inangnya (makhluk hidup lain yang masih hidup). Nutrisi diperoleh dengan mencerna sisa-sisa makhluk hidup lain yang sudah mati dengan menggunakan enzim.
Hidup di dalam tubuh inang dan memiliki hubungan saling menguntungkan. Bakteri Nitrit (Nitrosomonas) Mycobacterium tuberculosis Eschericia coli
Bakteri yang hidup di dalam lambung hewan memamah biak.
Kegiatan 3.4 Peranan Bakteri
1. Bakteri dan penyakit yang ditimbulkan.
No. Nama Penyakit Jenis Bakteri Cara Penularan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 9. 10. Tetanus Difteri Lepra Gonore Tifus Pneumonia Kolera Antraks Penyakit pada anggrek Clostridium tetani Corynebacterium diphteriae Mycobacterium leprae Neisseria gonorrhoeae Salmonella typhii Streptococcus Vibrio Cholerae Bacillus anthracis Pseudomonas cattleya
Melalui tali pusat karena pertolongan persalinan yang tidak bersih/steril, melalui luka kotor, luka congek telinga. Kontak hubungan dekat, melalui udara yang tercemar, melalui batuk dan bersin. Kontak dekat dan penularan dari udara.
Melalui hubungan seksual. Melalui kontak dengan kulit telur mentah dan memakan telur dalam keadaan mentah. Melalui udara.
Melalui makan dan minum air dan makanan yang
terkontaminasi bakteri kolera. Spora antraks menular melalui makanan, udara, dan luka. Melalui gigitan serangga dan tetesan air yang terkontaminasi bakteri tersebut.
2. Manfaat arkebakteri dan eubakteri: Kesehatan:
- Bakteri simbiotik hidup di dalam saluran pencernaan manusia menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh misal vitamin K dan memakan makanan yang tidak dapat dicerna.
Pertanian dan Industri:
- Menyuburkan tanah dan menjadi agen untuk membuat pupuk alami.
- Bakteri yang hidup di saluran pencernaan hewan ternak membantu untuk mencerna rerumputan.
- Membuat produk makanan melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan nata de coco.
- Menghasilkan antibiotik.
- Mengambil mineral berharga, seperti tembaga dan bijihnya. Bioteknologi:
- Menghasilkan hormon insulin dan antibodi yang biasa diproduksi oleh tubuh manusia. Evaluasi Bab 3 A. 1. C 6. A 11. A 16. D 2. B 7. E 12. B 17. B 3. D 8. A 13. C 18. B 4. C 9. A 14. E 19. A 5. D 10. C 15. B 20. C B.
1. Empat tipe arkea berdasarkan lokasi hidupnya:
a. Arkea Metanogenik hidup di tempat yang kekurangan oksigen. Arkea metanogenik dapat mengubah karbon dioksida menjadi metan.
b. Arkea Termoasidofilik hidup di tempat yang bersuhu tinggi dan ber-PH rendah (asam).
c. Arkea Halofilik hidup di air dengan konsentrasi garam yang sangat tinggi.
d. Arkea Pereduksi Sulfur menggunakan hidrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energinya.
2. Cara reproduksi bakteri: a. Pembelahan Biner
Sel bakteri mula-mula tumbuh hingga menjadi dua kali ukuran aslinya. Di akhir pertumbuhan, membran sel induk membentuk membran dan dinding sel baru yang membagi dua sel bakteri.
b. Pertukaran Materi Genetik
- Transformasi: Sel bakteri mangambil DNA asing dari lingkungan dan menggabungkannya dengan DNA mereka.
- Transduksi: Cara pertukaran materi genetik dengan perantara virus. Ketika virus menginfeksi sel bakteri, Virus mengambil beberapa bagian dari DNA bakteri. Jika virus keluar dari bakteri pertama dan menginfeksi bakteri lainnya, virus tersebut membawa DNA dari makhluk hidup yang pertama.
- Konjugasi: Bakteri pemberi mengirimkan materi genetiknya ke bakteri penerima melalui jembatan sitoplasma. Sebelum melakukan pengiriman, bakteri pemberi membuat salinan materi genetiknya terlebih dahulu.
3. Pengelompokan bakteri berdasarkan cara memperoleh nutrisi: a. Bakteri autotrof: mendapatkan karbon dari CO2
b. Bakteri heterotrof: mendapatkan karbon dari nutrisi organik, seperti gula.
c. Bakteri kemoautotrof: mendapatkan energi dengan memecah senyawa kimia anorganik, seperti amonia, nitrit, dan sulfur.
d. Bakteri parasit: mendapatkan makanan dari makhluk hidup lain yang masih hidup dan bersifat merugikan inangnya.
e. Bakteri saprofit: mendapatkan makanan dari sisa-sisa makhluk hidup lain yang telah mati.
f. Bakteri simbiotik: hidup di dalam tubuh inang dan di antara keduanya memiliki hubungan saling menguntungkan.
4.
a. Fiksasi nitrogen: Proses perubahan nitrogen yang ada di atmosfer bumi menjadi amonium (NH4+).
b. Kemosintesis: Proses perubahan karbon dioksida menjadi sesuatu yang dapat dimakan oleh makhluk hidup lain dengan menggunakan energi kimia.
c. Bioremediasi: Proses yang menggunakan mikroba untuk mengubah elemen kimia beracun menjadi sesuatu yang dapat kembali ke lingkungan tanpa membahayakan lingkungan tersebut.
d. Simbiosis: hubungan/interaksi antara dua makhluk hidup. 5.
Manfaat bakteri bagi pertanian: - untuk menyuburkan tanah
- menjadi agen untuk membuat pupuk alami
- membantu mencerna rerumputan pada saluran pencernaan hewan ternak. Manfaat bakteri bagi indutri:
- untuk pembuatan berbagai produk makanan lewat fermentasi - untuk menghasilkan antoibiotik
- untuk mengambil mineral berharga, seperti tembaga dari bijihnya. Manfaat bakteri bagi bioteknologi:
- menghasilkan hormon insulin dan antibodi. BAB IV PROTISTA Kegiatan 4.1 Pengenalan Protozoa
Protozoa klasifikasi
Rhizopoda Flagelata Ciliata Sporozoa
(Sarcodina) (Mastigophora) (Cilliophora)
ciri utama ciri utama ciri utama ciri utama
bergerak dengan memiliki alat gerak memiliki bulu getar tidak memiliki pseudopodium. berupa flagel (cambuk). (cilia) di seluruh alat gerak
permukaan tubuhnya. khusus. Kegiatan 4.2 Pengenalan Mikroalga
Alga / Ganggang klasifikasi
Chrysophyta Chlorophyta Rhodophyta Phaeophyta
(alga keemasan) (alga hijau) (alga merah) (alga cokelat)
ciri ciri ciri ciri
berwarna keemasan mengandung pigmen alga multiseluler alga multiseluler karena mengandung klorofil a dan b yang berukuran besar yang mengandung pigmen karotenoid memberikan warna yang berwarna merah pigmen fukosantin yaitu fikosianin hijau
Evaluasi Bab 4 A. 1. B 6. A 11. D 16. C 2. A 7. C 12. E 17. C 3. C 8. E 13. E 18. B 4. C 9. C 14. A 19. D 5. D 10. C 15. C 20. E B.
1. Ciri-ciri umum protozoa:
a. Bersifat heterotrof, makanannya meliputi bakteri, jenis protista yang lain, atau detritus.
b. Umumnya bersel satu dan sebagian besar bersifat mikroskopik. c. Dapat bergerak bebas (motil).
d. Umumnya tidak memiliki dinding sel, hanya membran sel yang umumnya mengandung silika atau kalsium karbonat.
e. Hidup secara soliter (sendiri) atau koloni di seluruh tempat yang terdapat cairan. f. Bentuk tubuh berbeda-beda pada fase yang berlainan dalam siklus hidupnya.
Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoil dan fase dorman dalam bentuk sista.
a. Parasit contohnya Entamoeba coli.
b. Dapat menunjukkan sumber minyak bumi contoh Globigerina sp.
c. Fosil Foraminifera digunakan untuk menentukan umur lapisan bumi atau petunjuk sejarah bumi.
d. Radiolaria yang mati digunakan untuk bahan penggosok dan bahan peledak.
3. Pencegahan penyakit malaria dapat dilakukan dengan jalan memutus daur hidup hospes perantara (nyamuk Anopheles), yaitu dengan membersihkan bak atau kolam penampungan air dari jentik-jentik nyamuk Anopheles betina dan mengubur kaleng-kaleng kosong sehingga tidak ada genangan air.
4. Ciri umum alga:
a. Memiliki pigmen kkolorofil sehingga mampu berfotosintesis. b. Memiliki pigmen karoten, fikosianin, xantofil, dan fikoeritrin. c. Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.
d. Bersifat uniseluler dan multiseluler.
e. Memiliki dinding sel yang mengandung kalsium karbonat, silika, protein, atau kombinasi ketiganya.
f. Hidup di air tawar, air laut, tanah, batuan, tumbuhan, pohon, bahkan dapat melekat pada hewan.
g. Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan diri, fragmentasi, dan spora. h. Reproduksi secara seksual dengan peleburan sel gamet.
Ciri khas dari masing-masing filum alga:
A. Filum Chrysophyta (alga keemasan) : berwarna keemasan karena mengandung pigmen karotenoid, yaitu fikoksantin.
B. Filum Chlorophyta (alga hijau) mengandung pigmen klorofil a dan b yang memberikan warna hijau.
C. Filum Rhodophyta (alga merah) merupakan alga multiseluler berukuran besar yang berwarna merah.
D. Filum Phaeophyta (alga cokelat) merupakan alga multiseluler yangmengandung pigmen fukoksantin.
5. Chlorophyta, Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta
BAB V JAMUR DAN PERANANNYA BAGI KEHIDUPAN Kegiatan 5.1 Mengenal Ciri dan Morfologi Jamur
eukariotik menggunakan spora sebagai heterotrofik alat perkembangbiakan.
Kegiatan 5.2 Mengklasifikasikan Jamur Jamur
Zygomycota Ascomycota Basidiomycota Deuteromycota
contoh contoh contoh contoh
Rhizopus stolonifer Saccharomyces cerevisiae Helminthosporium oryzae
Volvariella volvacea
Cara reproduksi anggota jamur.
No. Divisi Cara Reproduksi (Jenis Spora)
1. Zygomycota - Seksual: konjugasi antara dua ujung hifa + dan –. - Aseksual: pembentukan spora di dalam sporangium. 2. Ascomycota - Seksual: membuat askus yang merupakan tempat nukleus
diploid dibentuk dan berubah menjadi askospora. - Aseksual: membentuk konidia (konidiospora). 3. Basidiomycota - Seksual: dengan membentuk basidiospora. 4. Deuteromycota - Membentuk konidia di konidiofor.
- Fragmentasi hifa. Contoh peranan jamur
a. Zygomycota: berguna untuk pembuatan tempe dan roti. b. Ascomycota: berguna untuk pembuatan oncom dan anggur. c. Basidiomycota: berguna untuk bahan makanan.
d. Deuteromycota: dapat menyebabkan penyakit kaki atlet.
Kegiatan 5.3 Membandingkan Kelompok-Kelompok pada Simbion Lumut Kerak Klasifikasi Liken
berdasarkan
dibedakan menjadi dibedakan menjadi
krustosa foliosa frutikosa kortikolus terikolus saksikolus
Kegiatan 5.4 Mengamati dan Mengenal Simbion Jamur dengan Akar Tanaman (Mikoriza) Klasifikasi Mikoriza klasifikasi ektomikoriza endomikoriza definisi definisi
Hifa jamur tidak sampai menembus Hifa jamur sampai ke dalam korteks akar. Hifa hanya pada bagian korteks sampai pada epidermis akar saja. akar tumbuhan. Evaluasi Bab 5 A. 1. C 6. C 11. D 16. C 2. D 7. D 12. D 17. D 3. B 8. D 13. C 18. D 4. C 9. C 14. E 19. A 5. A 10. C 15. D 20. B B.
1. Ciri-ciri umum fungi:
a. Memiliki struktur filamen multiseluler yang disebut hifa. b. Berkembang biak dengan spora.
c. Hidup di tempat yang lembab dan hangat. d. Bersifat heterotrofik.
e. Bersifat eukariotik.
f. Ukuran bervariasi dari uniseluler sampai multiseluler.
2. Pengelompokan jamur berdasarkan pada struktur tubuh dan cara reproduksinya, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, Deuteromycota, dan Mycophycophyta. Contohnya zygomycota dikelompokkan berdasarkan struktur berdinding tebal yang terbentuk saat terjadi reproduksi secara seksual. Ascomycota dikelompokkan berdasarkan adanya struktur yang disebut askus. Basidiomycota dikelompokkan berdasarkan adanya bagian reproduktif berupa basidium (basidia).
3. Beberapa contoh peranan jamur:
b. Rhizopus oryzae berguna untuk pembuatan sake.
c. Saccharomyces cerevisiae berguna untuk pembuatan roti atau anggur. d. Monilia sitophila berguna untuk pembuatan oncom.
e. Penicillium berguna untuk menghasilkan antibiotik dan untuk meningkatkan kualitas keju.
f. Volvariella volvacea berguna untuk bahan makanan. g. Auricularia polytrica berguna untuk bahan makanan.
h. Ustilago maydis menyebabkan penyakit corn semut pada jagung dan sejenis gandum (oats).
i. Epidermophyton floccosum menyebabkan penyakit kaki atlet. j. Scelerothium rofsie menyebabkan penyakit busuk pada tanaman. 4. Simbiosis jamur:
a.Lumut kerak (liken) : hubungan simbiosis antara jamur dengan satu atau lebih alga dan atau sianobakteria yang hidup bersama-sama membentuk satu kesatuan yang stabil dan khas.
b.Mikoriza: hubungan simbiosis antara jamur dengan akar tumbuhan. 5. Liken dikelompokkan berdasarkan bentuk talus dan habitatnya.
Berdasarkan bentuk talusnya dibedakan menjadi: - Krustosa : korteks menempel langsung pada substrat - Foliosa : talus berbentuk daun
- Frutikosa : talus berbentuk silinder atau pita bercabang banyak Berdasarkan habitatnya dibedakan menjadi:
- Kortikolus : hidup pada pohon
- Terikolus : hidup pada permukaan tanah - Saksikolus : hidup pada batu-batuan
BAB VI DUNIA TUMBUHAN Kegiatan 6.1 Mengenal Ciri-Ciri Tumbuhan
a. Autotrof
b. Mempunyai dinding sel. c. Mempunyai kloroplas. d. Multiselular.
e. Umumnya mempunyai dua generasi dalam siklus hidupnya yaitu generasi diploid dan haploid.
Kegiatan 6.2 Mengklasifikasikan Tumbuhan Kingdom Plantae
Bryophyta Pteridophyta Spermatophyta
Kegiatan 6.3 Membandingkan Kelompok-Kelompok pada Tumbuhan
1. Klasifikasi Tumbuhan
Bryophyta Pteridophyta Spermatophyta
dibedakan menjadi dibedakan menjadi dibedakan menjadi
Psilotophyta Pterophyta Equisetophyta Lycopodophyta
Musci Hepaticae Anthocerotopsida Gymnospermae Angiospermae (lumut daun) (lumut hati) (lumut tanduk)
Monokotil Dikotil
Cycadophyta Ginkgophyta Gnetophyta Pinophyta 2. Ciri-ciri setiap anggota kelompok tumbuhan:
No. Faktor
Pembeda Bryophyta (Lumut) Pteridophyta (Paku) Spermatophyta (Tumbuhan Biji) 1. Akar Berupa rizoid yang
hanya terdiri atas satu deretan sel memanjang dengan sekat-sekat tidak sempurna.
Akar serabut dengan ujung akar dilindungi oleh kaliptra.
Memiliki akar sejati.
2. Batang Belum mepunyai batang sesungguhnya, hanya berupa struktur yang menyerupai batang. Berupa akar rimpang (rizom). Memiliki batang sejati.
3. Daun Memiliki daun yang masih sangat
sederhana, hanya terdiri atas selapis sel
Memiliki dua bentuk yaitu mikrofil dan makrofil. Memiliki daun sejati.
dan tidak bertulang. 4. Alat
Reproduksi
Berupa alat kelamin jantan (anteridium) dan betina (arkegonium).
Berupa spora yang dihasilkan oleh sporofil (daun penghasil spora).
Berupa biji yang dihasilkan dari peleburan sel sperma dan sel telur.
3. Peranan Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta:
a. Digunakan untuk pembuatan obat , misalnya Marchantia polymorpha. b. Digunakan sebagai pengganti kapas dan bahan bakar, misal Spaghnum. c. Tanaman paku-pakuan digunakan sebagai tanaman hias dan bahan makanan.
d. Tumbuhan berbiji digunakan sebagai bahan makanan, penghasil oksigen, bahan pembuat obat, dan penghasil kayu.
Kegiatan 6.4 Membandingkan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil
No. Faktor Pembeda Monokotil Dikotil
1. Biji Berkeping satu Berkeping dua
2. Tipe tulang daun Sejajar atau melengkung Menjari atau menyirip 3. Batang Jaringan pembuluh tersebar Jaringan pembuluh tersusun
dalam lingkaran
4. Akar Akar serabut Akar tunggang
5. Serbuk sari Butir serbuk sari dengan satu bukaan
Butir serbuk sari dengan tiga bukaan
6. Bunga Kelipatan tiga Kelipatan empat atau lima 7. Ujung akar Dilindungi oleh koleoriza Tidak dilindungi oleh penutup
8. Kambium Tidak ada Ada pada akar dan batang
sehingga dapat membesar. Evaluasi Bab 6 A. 1. C 6. C 11. E 16. A 2. B 7. E 12. A 17. A 3. D 8. B 13. D 18. D 4. A 9. E 14. B 19. B 5. B 10. B 15. C 20. E B. 1.
Ciri Penting Lumut Paku Tumbuhan
Berbiji Pembuluh
(jaringan) angkut
Tidak ada ada Ada
Fase kehidupan Gametofit (haploid)
sporofit berupa
protonema. gametofit berupa protalium. gametofit mengalami reduksi dan bersifat
mikroskopik.
Alat reproduksi Spora Spora Spora
Struktur tubuh Tidak sejati (belum terdiferensiasi); daun berupa talus, akar berupa rizoid,batang tidak berpembuluh. Umumnya sudah terdifferensiasi; akar serabut, batang berpembuluh berupa rizom, memiliki daun tropofil (untuk fotosintesis) dan sporofil (penghasil spora). Sudah terdifferensasi dengan baik menjadi akar, batang, dan daun sejati.
2.
Perbedaan Lumut Daun Lumut Hati Lumut Tanduk
Susunan tubuh Mempunyai daun yang tumbuh tegak ke atas dan berbentuk pipih.
Bentuk tubuh mirip dengan bentuk hati manusia.
Memiliki struktur berupa
lengkungan tipis mirip tanduk. 3. Ciri-ciri tumbuhan paku:
a. Memiliki akar, batang, dan daun sejati seperti pada tumbuhan tingkat tinggi.
b. Memiliki batang yang telah mempunyai jaringan pembuluh angkut yaitu xylem dan floem.
c. Mengalami metagenesis.
d. Generasi sporofit tumbuhan paku bersifat dominan.
e. Generasi gametofit tumbuhan paku berupa protalium yang memiliki anteridium dan arkegonium.
4.
Ciri-Ciri Gimnosperma Angiosperma
Habitus Semak, perdu, pohon Terna, semak, perdu, pohon
Sistem akar Tunggang Serabut dan tunggang
Batang Tegak lurus, bercabang-cabang Bercabang cabang atau tidak Daun Jarang yang berdaun lebar dan
bersifat majemuk
Kebanyakan berdaun lebar, ada yang berdaun majemuk dengan komposisi yang beraneka ragam Sistem tulang
daun
Tidak beraneka ragam Beraneka ragam Bunga - Bunga sesungguhnya belum
ada
- Membentuk strobilus dan stronilus
- Makrosporangium (bakal
- Ada - Tidak
biji) tampak menempel pada makrosporofil (daun buah) - Makrosporofil dan
mikrosporofil tidak tampak
terdapat di dalam putik - Makrosporofil dan
mikrosporofil (benang sari) tampak. Keduanya terpisah atau ada yang terkumpul pada satu bunga
Penyerbukan - Serbuk sari jatuh ditetes penyerbukan pada bakal biji - Jarak waktu antara
penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang
- Serbuk sari jatuh di kepala putik
- Jarak waktu relatif lebih pendek
Anatomi - Akar dan batang memiliki kambium
- Berkas pembuluh angkut bertipe kolateral terbuka - Xylem terdiri atas trakeid - Pada floem tidak terdapat
sel-sel pengiring
- Hanya sebagian anggota yang memiliki cambium pada akar dan batangnya
- Bertipe kolateral terbuka atau tertutup
- Terdiri atas trakea dan trakeid - Terdapat sel-sel pengiring
5. Peranan tumbuhan bagi kehidupan manusia: a. sebagai sumber bahan makanan,
b. sebagai bahan baku bangunan, c. sebagai bahan pembuat obat, d. sebagai hiasan,
e. sebagai penghasil oksigen.
BAB VII DUNIA HEWAN Kegiatan 7.1 Mengenal Ciri-Ciri Hewan
a. Merupakan makhluk hidup yang eukariotik dan multiseluler.
b. Merupakan makhluk hidup heterotrofik yang mendapatkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dari makhluk hidup yang lain.
c. Pada umumnya bereproduksi secara seksual, walaupun ada juga yang tidak. d. Berbeda halnya dengan sel tumbuhan, sel hewan tidak mempunyai dinding sel. e. Pada beberapa fase dalam hidupnya bersifat motil (tidak diam). Walaupun hewan
f. Pada umumnya, hewan mempunyai kemampuan merespon stimulus dari lingkungan secara cepat karena memiliki sel-sel saraf, otot, dan jaringan kontraktil.
Kegiatan 7.2 Mengklasifikasikan Hewan
Kingdom Animalia
Porifera Platyhelminthes Annelida Arthropoda Chordata Coelenterata Nemathelminthes Mollusca Echinodermata
Kegiatan 7.3 Membandingkan Kelompok-Kelompok pada Hewan
1. Klasifikasi Kingdom Animalia
Invertebrata Vertebrata
dibedakan dibedakan
menjadi menjadi
- Porifera, contoh: spons - Hemichordata, contoh: - Coelenterata, contoh: Hydra Saccoglossus
- Platyhelminthes, contoh: Planaria - Urochordata, contoh: tunikata - Nemathelminthes, contoh: cacing kremi - Cephalochordata, contoh: Lancelet - Annelida, contoh: pacet - Vertebrata, contoh: mamalia - Mollusca, contoh: siput
- Arthropoda, contoh: udang - Echinodermata, contoh: teripang
2.
Faktor
Pembeda Lapisan Embrional Rongga Tubuh (selom) Simetri Tubuh Segmentasi Tubuh Tulang Belakang Tingkat Organisasi
Porifera diploblastik aselomata radial/asimetri nonmetamerik avertebrata rendah Coelenterata triploblastik aselomata radial/bilateral nonmetamerik avertebrata rendah Plathyhelminthes triploblastik aselomata bilateral nonmetamerik avertebrata rendah Nemathelminthes triploblastik pseudoselomata bilateral nonmetamerik avertebrata rendah Annelida triploblastik euselomata bilateral metamerik avertebrata rendah
Mollusca triploblastik euselomata bilateral nonmetamerik avertebrata rendah Arthropoda triploblastik euselomata bilateral metamerik avertebrata rendah Echinodermata triploblastik euselomata bilateral pada
larva, radial pada dewasa
nonmetamerik avertebrata rendah Chordata triploblastik euselomata bilateral metamerik vertebrata tinggi
3. Peranan:
a. Porifera: untuk bahan pembuatan spon, contoh: spong.
b. Coelenterata: menyediakan makanan dan tempat hidup bagi hewan laut, contoh: koral.
c. Plathyhelminthes: berperan negatif sebagai parasit di saluran pencernaan manusia, contoh: cacing pita babi.
d. Nemathelminthes: berperan negatif sebagai parasit di saluran pencernaan manusia, contoh: cacing perut.
e. Annelida: menyuburkan tanah, contoh: cacing tanah.
f. Mollusca: sebagai bahan makanan, contoh: kijing dan remis. g. Arthropoda: sebagai bahan makanan, contoh: udang.
h. Echinodermata: sebagai bahan pembuatan obat, contoh: teripang. i. Chordata: sebagai bahan makanan, contoh: ikan.
Kegiatan 7.4 Membandingkan Ordo pada Kelas Insekta (Filum Arthropoda)
No. Ordo Bentuk Sayap Tipe Mulut Contoh
1. Orthoptera Lurus, sayap depan tebal, belakang tipis transparan.
Menggigit Belalang 2. Hemiptera Sayap depan dan belakang
tidak sama bentuknya.
Menusuk dan mengisap
Walang sangit 3. Homoptera Sayap depan dan belakang
sama.
Penghisap Wereng
4. Lepidoptera Sayap bersisik. Larva: penggigit Dewasa: pengisap
Kupu-kupu 5. Diptera Sayap belakang berubah
menjadi halter.
Penjilat Lalat buah 6. Coleoptera Sayap depan tebal, sayap
belakang tipis transparan. penggigit Kumbang daun 7. Hymenoptera Dua pasang sayap berupa
selaput. pengisap Semut rang-rang
Evaluasi Bab 7 A. 1. C 6. E 11. E 16. B 2. B 7. E 12. B 17. E 3. E 8. B 13. - 18. C 4. B 9. E 14. E 19. D 5. A 10. D 15. C 20. D
B.
1. Ciri-ciri umum Kingdom Animalia:
a. Merupakan makhluk hidup yang eukariotik dan multiseluler.
b. Merupakan makhluk hidup heterotrofik yang mendapatkan energi yang dibutuhkan oleh tubuh dari makhluk hidup lainnya.
c. Pada umumnya bereproduksi secara seksual, walaupun ada juga yang tidak. d. Berbeda halnya dengan sel tumbuhan, sel hewan tidak mempunyai dinding
sel.
e. Pada beberapa fase dalam hidupnya bersifat motil (tidak diam). Walaupun hewan spons adalah hewan yang diam tetapi pada fase larva dapat berenang dengan bebas.
f. Pada umumnya, hewan mempunyai kemampuan merespon stimulus dari lingkungan secara cepat karena memiliki sel-sel saraf, otot, dan jaringan kontraktil.
2. Pengelompokan hewan didasarkan atas beberapa karakteristik berikut ini:
a. Tingkat organisasi: dengan melihat sel-sel, jaringan-jaringan, atau organ-organ yang ada pada hewan, para ahli dapat mengelompokkan hewan ke dalam suatu filum tertentu.
b. Lapisan embrional: tubuh hewan berasal dari embrio yang terdiri atas lapisan lapisan sel. Jika tubuh terdiri atas dua lapisan sel disebut diploblastik. Jika terdiri dari tiga lapisan sel disebut triploblastik.
c. Rongga tubuh: hewan dapat dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh(selom). Suatu hewan dikatakan aselomata jika tidak memiliki rongga tubuh, pseudoselomata jika memiliki rongga tubuh yang semu, dan euselomata jika memiliki rongga tubuh sejati.
d. Simetri tubuh: hewan disebut bertubuh simetri bilateral jika hanya terdapat satu cara pemotongan melalui poros tengah tubuhnya yang dapat menghasilkan dua bentuk yang serupa. Simetri radial jika terdapat beberapa cara pemotongan melalui poros tengah tubuh yang dapat menghasilkan dua bentuk yang serupa. Asimetri jika tidak terdapat cara pemotongan apapun yang dapat menghasilkan dua bentuk yang serupa.
e. Segmentasi tubuh: hewan yang memiliki tubuh bersegmen disebut metamerik, sedangkan yang tidak bersegmen disebut nonmetamerik.
f. Tulang belakang: berdasarkan ada tidaknya tulang belakang (vertebra), kingdom animalia dibedakan menjadi dua kelompok utama yaitu invertebrata dan avertebrata.
3. Pembagian kelas-kelas dalam arthropoda didasarkan pada jumlah pasang kaki dan bagian tubuhnya.
4. Ciri-ciri khusus yang dimiliki filum chordata yang membedakan dengan kedelapan filum lainnya adalah notokorda (tali/sumbu tubuh sementara), tali saraf dorsal berlubang, celah faring, dan ekor pasca anus yang berotot.
5. Peranan:
a. Porifera: bahan baku perlengkapan mandi karena mengandung sponging. b. Coelenterata: pembentuk karang (koral) sebagai habitat organisme dan
melindungi pantai dari gelombang, serta bahan baku kosmetik.
c. Plathyhelminthes: sebagai parasit (cacing pita) dan bahan penelitian (planaria).
d. Nemathelminthes: sebagai parasit (cacing tambang, cacing gilig, dan kremi). e. Annelida: menyuburkan tanah (cacing tanah), bahan makanan berprotein
(cacing wawo dan palolo), dan pengobatan (lintah).
f. Mollusca: bahan makanan berprotein tinggi (cumi, gurita, dan bekicot) dan bahan perhiasan (kerang mutiara).
g. Arthropoda: bahan makanan berprotein tinggi (udang-udangan dan kepiting), menghasilkan madu (lebah madu), penyerbuk tumbuhan (serangga), dan kain sutra (ulat sutera).
h. Echinodermata: bahan makanan berprotein tinggi (teripang laut) dan barang perhiasan (kerangka bintang laut dan ular laut).
i. Chordata: bahan makanan (ayam, ikan, dan sapi), bahan kulit (reptil dan kambing), alat transportasi (gajah dan kuda), dan hewan peliharaan (kucing dan ikan).
BAB VIII KERAGAMAN HAYATI Kegiatan 8.1 Memahami Konsep Keragaman Hayati
- Keragaman tingkat gen
Arti: keragaman yang mewakili variasi-variasi yang diturunkan dalam populasi dan antarpopulasi dari suatu makhluk hidup.
Contoh: keragaman pada spesies ayam Gallus gallus, yaitu ayam petelur, ayam kampung, ayam kate, dan ayam hutan.
- Keragaman tingkat spesies
Contoh: keragaman pada keluarga tumbuhan polong-polongan: kacang panjang (Vigna sinensis), petai cina (Leucaena glauca), kacang kapri (Pisum sativum), dan kacang tanah (Arachis Hypogea)
- Keragaman tingkat ekosistem
Arti: keragaman yang dapat dilihat dari berbagai ekosistem yang ada.
Contoh: ekosistem hutan bakau, ekosistem hutan pegunungan, ekosistem hutan rawa air tawar
Kegiatan 8.2 Mengenal Keragaman Hayati Indonesia
No. Daerah Jenis Tumbuhan Khas
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Sumatera Barat Jambi Lampung Bali Bengkulu Jawa Tengah Jawa Barat D.I. Yogyakarta Sulawesi Tengah Kalimantan Barat Kayu manis Pinang merah Pulai Keben Waru Kepel Sempur Mundu Eboni Sawo kecik Kegiatan 8.3 Mengenal Persebaran Organisme di Indonesia
1. Tiga kawasan 2. Kawasan oriental :
- wilayah : Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali
- ciri khas : mamalia berukuran besar, berbagai spesies primata, hewan endemik, dan burung yang warnanya tidak mencolok.
- contoh : orang utan, harimau jawa, harimau sumatra, gajah, macan. Kawasan Australia:
- wilayah : Lombok, Papua, Maluku, dan daerah lain di timur Indonesia yang dulu pernah bersatu dengan daratan benua Australia.
- ciri khas: burung berwarna mencolok, mamalia berkantung atau berukuran kecil. - contoh: burung cendrawasih, kanguru pohon, kuskus, walabi, biawak raksasa,
buaya papua.
Kawasan peralihan oriental-australia:
- wilayah: Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di Nusa Tenggara. - ciri khas: memiliki tingkat endemisme makhluk hidup yang tinggi. - contoh: komodo, babi rusa, anoa, dan maleo.
Nilai ekonomi : sebagai sumber pendapatan masyarakat, misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, sandang dan pangan.
Nilai biologis : tumbuhan sebagai penghasil oksigen, hutan sebagai sumber plasma nutfah, hewan sebagai bahan makanan dan sandang.
Nilai ekologis : hutan hujan tropis sebagai paru-paru bumi, menurunkan kadar CO2, dan
mencegah efek rumah kaca.
Nilai sosial : keindahan hutan hujan tropis, ekosistem savanna, dan ekosistem pantai untuk tempat rekreasi atau pariwisata.
Kegiatan 8.5 Mengenal Kegiatan Manusia Memengaruhi Keragaman Hayati
No. Kegiatan yang Merusak
/Berakibat Buruk Kegiatan yang Berakibat Baik 1.
2.
3.
Perburuan hewan yang berlebihan seperti penangkapan ikan dengan pukat harimau, bom, dan racun. Perusakan dan modifikasi habitat seperti penggundulan hutan dan perusakan terumbu karang. Fragmentasi habitat
1. Konservasi in situ contoh: penetapan taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung.
2. Konservasi ex situ contoh: kebun koleksi, kebun binatang, dan kebun plasma nutfah. Evaluasi Bab 8 A. 1. B 6. B 11. C 16. E 2. C 7. C 12. E 17. C 3. E (palawija) 8. B 13. D 18. B 4. A 9. E 14. D 19. B 5. C (kecuali) 10. C 15. D 20. A B.
1. a. Keragaman tingkat gen mewakili variasi-variasi yang diturunkan dalam populasi dan antarpopulasi dari suatu makhluk hidup. Contoh keragaman pada spesies ayam, Gallus gallus yaitu ayam petelur, ayam kampung, ayam kate, dan ayam hutan.
b. Keragaman tingkat spesies adalah beragamnya spesies pada suatu tempat atau habitat. Contoh keragaman spesies pada keluarga polong-polongan yaitu petai cina, kacang panjang, kacang tanah, dan kacang kapri.
c. Keragaman tingkat ekosistem dapat dilihat dari berbagai ekosistem yang ada. Tiap ekosistem memiliki keragaman spesies yang berbeda antara satu dengan yang lain. Contoh: ekosistem hutan bakau, ekosistem hutan pegunungan, dan ekosistem savanna.
2. Persebaran hewan dan tumbuhan secara biogeografis dibagi menjadi tiga kawasan yaitu:
a. Kawasan oriental
Kawasan ini meliputi wilayah barat Indonesia, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Bali yang termasuk Paparan Sunda. Hewan dan tumbuhan di kawasan ini memilik ciri khas hewan dari Benua Asia antara lain mamalia berukuran besar, berbagai spesies primata, hewan endemik dan burung yang warnanya tidak mencolok.
b. Kawasan Australia
Kawasan imi meliputi wilayah timur Indonesia , yaitu Lombok, Papua, Maluku, dan daerah lain di timur Indonesia yang pada zaman dahulu pernah bersatu dengan daratan Benua Australia. Kawasan ini dihuni oleh tumbuhan dan hewan tipe Australia, yaitu berupa burung berwarna mencolok, mamalia berkantong, atau berukuran kecil, tidak ditemukan primata.
c. Kawasan peralihan oriental Australia
Kawasan ini meliputi kawasan peralihan dengan batas kawasan garis wallacea dan garis weber yaitu Pulau Sulawesi dan pulau-pulau di Nusa Tenggara (secara Biogeografis disebut kawasan sunda kecil). Kawasan ini memiliki tingkat endemisme makhluk hidup yang tinggi.
3.
a. Nilai ekonomi: keragaman SDAH dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan masyarakat.
b. Nilai biologis: keragaman SDAH dapat menunjang kehidupan bagi makhluk hidup.
c. Nilai ekologis: keragaman SDAH dapat menunjang keseimbangan lingkungan. d. Nilai sosial: keragaman SDAH dapat digunakan untuk tempat rekreasi/pariwisata
dan untuk mempertahankan tradisi.
4. Keunikan keragaman fauna berdasarkan posisi penyebarannya: a. Kawasan oriental
ciri khas: - mamalia beukuran besar - beragam spesies primata - burung berwarna mencolok b. Kawasan Australia
ciri khas: - tidak ada primata
- burung berwarna mencolok - hewan berkantong
c. Kawasan peralihan
ciri khas: tingkat endemisme tinggi
5. Konservasi in situ: usaha pelestarian alam yang dilakukan di habitat asli.
Konservasi ex situ: usaha pelestarian alam yang dilakukan bukan di habitat asli. Konservasi ini hanya mungkin dilakukan untuk sejumlah kecil makhluk hidup dan membutuhkan biaya yang lebih mahal, terutama bagi hewan.
BAB IX KONSEP EKOSISTEM Kegiatan 9.2 Mengenal Komponen Ekosistem dan Hubungannya
komponen
hubungan antar komponen
Evaluasi Bab 9 A. 1. B 6. B 11. D 16. A 2. D 7. C 12. D 17. C 3. A 8. E 13. D 18. B 4. C 9. B 14. C 19. C 5. A 10. A 15. D 20. D B.
1. Enam jenjang kehidupan dalam ekosistem :
a. Individu: makhluk hidup tunggal yang tidak dapat dipisah-pisahkan. b. Populasi: sekelompok individu dari spesies yang sama dalam suatu
tempat dan waktu tertentu.
c. Komunitas: berbagai populasi dari spesies yang berbeda hidup bersama dalam suatu tempat dan waktu tertentu.
d. Ekosistem: komunitas yang berbeda berkumpul dalam suatu kelompok yang memiliki ciri khas tersendiri.
Komponen biotik: meliputi bagian hidup dari lingkungan, termasuk seluruh populasi yang berinteraksi dengannya.
Komponen abiotik: meliputi semua bagian tidak hidup dari ekosistem.
ekosistem
Hubungan Makan Suatu interaksi dalam ekosistem yang
menyediakan nutrisi untuk setiap makhluk hidup yang sangat diperlukan untuk pemeliharaan diri, pertumbuhan, dan perkembangbiakan.
Hubungan Simbiosis Hubungan antara dua organisme yang hidup bersama dalam suatu hubungan nutrisi yang sangat erat. Hubungan Kompetisi Hubungan persaingan antarmakhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya.
e. Bioma: berbagai ekosistem yang terdapat di wilayah geografis yang sama dengan iklim dan kondisi lingkungan yang sama.
f. Biosfer: lapisan tipis pendukung kehidupan yang membentuk kulit bumi.
2. Jaring-jaring makanan: rantai-rantai makanan yang saling berhubungan.
Rantai makanan: proses makan dan dimakan di antara organisme dengan urutan satu arah yang mengakibatkan terjadinya perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lainnya.
3. Dalam aliran energi terjadi pengurangan efisiensi dari satu aras trofik ke aras trofik yang ada di atasnya karena energi yang tidak ditransfer ke tingkatan berikutnya diubah menjadi panas dan ikut hilang bersama radiasi dari bumi.
4. Siklus nitrogen: beberapa bakteri memecah bahan organik dan menggunakan N2 kembali dalam bentuk amonium atau nitrat bagi tumbuhan. Beberapa bakteri yang lain mengembalikan N2 ke atmosfer.
5. Satu upaya manusia untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistem adalah dengan melestarikan hewan-hewan dan tumbuhan yang langka sehingga tidak terjadi kepunahan. Karena dengan punahnya salah satu spesies hewan atau tumbuhan maka peranan hewan tersebut juga akan hilang sehingga mempengaruhi makhluk hidup lainnya hingga akhirnya keseimbangan ekosistem terganggu.
BAB X MANUSIA DAN EKOSISTEM Kegiatan 10.1 Keseimbangan Alam dan Manusia
3. Yang perlu kita lakukan sebagai manusia agar keseimbangan alam tetap berjalan adalah tidak melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan dan pencemaran lingkungan, tetapi giat melakukan konservasi alam dan daur ulang limbah.
Kegiatan 10.3 Konservasi Hutan
3. Yang akan terjadi jika banyak pohon ditebangi dan dilakukan pembangunan perumahan di daerah konservasi tanah adalah kesuburan tanah berkurang dan terjadi erosi, terjadi banjir, terbentuknya gurun, dan hilangnya habitat satwa.
4. Konservasi hutan sangat penting karena banyak manfaat yang diberikan oleh hutan antara lain pengatur iklim dunia seperti siklus oksigen dan sumber utama penghasil bahan mentah untuk jenis obat-obatan dan makanan yang baru.
Evaluasi Bab 10 A. 1. E 6. D 11. C 16. D 2. D 7. C 12. C 17. A 3. E 8. E 13. A 18. E 4. B 9. B 14. C 19. E 5. C 10. A 15. B 20. E
B.
1. Penebangan hutan dapat berdampak pada perubahan iklim karena tumbuhan di hutan berperan dalam siklus oksigen, karbon, dan air. Berkurangnya tumbuhan di hutan menyebabkan karbon dioksida yang terserap lebih sedikit dan oksigen yang dihasilkan lebih sedikit. Bertambahnya karbon dioksida di atmosfer akan menimbulkan efek rumah kaca, sehingga terjadi perubahan rata-rata suhu bumi dan memacu terjadinya perubahan iklim.
2. Sulfur dioksida adalah gas hasil pembakaran bermacam-macam bahan bakar. Sulfur dioksida dapat dikurangi dengan mengurangi pembakaran yang menghasilkan gas tersebut dengan menggunakan sumber energi yang aman bagi lingkungan seperti energi matahari, energi angin, biofuel, dan biogas.
3. Eutrofikasi adalah peristiwa melimpahnya pertumbuhan alga dan tumbuhan perairan karena melimpahnya nitrat dan fosfat dari pupuk yang terbawa oleh aliran air hujan atau sungai karena tidak diserap tanaman. Eutrofikasi menyebabkan banyak alga atau tumbuhan air yang berada di bawah mati dan diuraikan bakteri, penguraian tersebut menggunakan oksigen dalam air sehingga kandungan oksigen banyak berkurang dan mengancam kehidupan makhluk perairan lainnya.
4. Karena sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dapat menyediakan energi yang dibutuhkan tetapi tidak merusak lingkungan sehingga pemakaian sumber energi alternatif dapat mengatasi masalah keterbatasan bahan bakar fosil dan kerusakan lingkungan.
5. Alasan dilakukannya daur ulang limbah:
a. Daur ulang ikut membantu mengonservasi sumber daya alam dengan mengurangi kebutuhan terhadap bahan baru.
b. Daur ulang menyelamatkan energi dengan cara mengurangi kebutuhan terhadap bahan baru yang biasanya membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan dengan melakukan proses daur ulang.
c. Daur ulang mengurangi polusi karena proses tersebut menghasilkan produk baru yang menghasilkan polusi lebih sedikit.
d. Daur ulang terhadap berbagai macam bahan akan mengurangi sampah yang harus dibuang.
e. Daur ulang dapat menghemat uang yang akan dipakai untuk penyediaan lahan sehingga dapat dipergunakan untuk kegiatan produktif lainnya.
KUNCI JAWABAN BUKU KERJA BIOLOGI SMA KELAS XI BAB 1 SEL SATUAN TERKECIL KEHIDUPAN
Kegiatan 1.2 Mengenal Struktur Sel Eukariota pada Tumbuhan
Kegiatan 1.3 Mengenal Struktur Sel Eukariota pada Hewan
Kegiatan 1.4 Mengenal Perbedaan Struktur Sel Prokariota dan Sel Eukariota
Struktur Fungsi Prokariota Eukariota
Hewan Tumbuhan membran sel ribosom dinding sel pili kapsul flagela nukleoid kloroplas plasmodesmata membran nuklear vakuola pusat RE kasar dinding sel RE halus mitokondria membran sel badan Golgi nukleolus peroksisom sentriol mikrovili RE kasar RE halus mitokondria membran plasma badan Golgi flagela lisosom sentrosom membran nuklear nukleolus peroksisom
Membran
plasma Mengisolasi isi sel dari lingkungan, mengatur perpindahan materi dari dan ke sel, komunikasi dengan sel-sel lainnya.
ada ada ada
Dinding sel Melindungi dan menahan sel. ada tidak ada ada Nukleus Mengontrol aktivitas sel. tidak ada ada ada
Nukleolus Sintesis ribosom. tidak ada ada ada
Mitokondria Menghasilkan energi melalui metabolisme aerobik.
tidak ada ada ada
Kloroplas Melakukan fotosintesis. ada tidak ada ada
Ribosom Tempat sintesis protein. ada ada ada
Retikulum endoplasma
Sintesis komponen membran dan lipid.
tidak ada ada ada
Badan golgi Pembungkusan dan
modifikasi protein dan lipid, sintesis karbohidrat.
tidak ada ada ada
Lisosom Mengandung enzim pencernaan.
tidak ada ada ada
Vakuola pusat
Berisi air dan sampah, menyediakan tekanan turgor untuk menyokong sel.
ada tidak ada ada
Sentriol Sintesis mikrotubulus, menghasilkan spindel.
tidak ada ada tidak ada
Evaluasi Bab 1 A. 1. D 6. C 11. E 2. C 7. B 12. D 3. C 8. A 13. D 4. C 9. E 14. A 5. E 10. B 15. E B.
1. Perbedaan yang paling mencolok antara sel prokariota dan sel eukariota adalah ukuran sel prokariota sangat kecil 0,0001 – 0,0003 mm atau10 x lebih kecil dari sel eukariota.
2.
Struktur Fungsi Hewan Tumbuhan
Membran plasma
Mengisolasi isi sel dari lingkungan, mengatur perpindahan materi dari dan ke sel, komunikasi denagn sel-sel lainnya.
ada ada
Nukleus Mengontrol aktivitas sel. ada ada
Nukleolus Sintesis ribosom. ada ada
Mitokondria Menghasilkan energi melalui metabolisme aerobik.
ada ada
Kloroplas Melakukan fotosintesis. tidak ada ada
Ribosom Tempat sintesis protein. ada ada
Retikulum endoplasma
Sintesis komponen membran dan lipid.
ada ada
Badan golgi Pembungkusan dan modifikasi protein dan lipid, sintesis karbohidrat.
ada ada
Lisosom Mengandung enzim pencernaan. ada ada
Vakuola pusat Berisi air dan sampah, menyediakan
tekanan turgor untuk menyokong sel. tidak ada ada Sentriol Sintesis mikrotubulus, menghasilkan
spindel.
ada tidak ada
3. Perbedaan gambar yang dihasilkan mikroskop cahaya, TEM, SEM, dan STM adalah:
Macam Deskripsi
Mikroskop cahaya Menghasilkan pembesaran objek hingga 1.000 x, dapat mengamati sel hidup.
Mikroskop TEM Menghasilkan pembesaran objek hingga 500.000 x, mengamati objek yang telah mati.
Mikroskop SEM Menghasilkan pembesaran objek hingga 150.000 x, mengamati objek yang telah mati, tampilan objek dalam bentuk tiga dimensi.
Mikroskop STM Menghasilkan pembesaran objek hingga 1.000.000 x, mengamati objek yang telah mati, dapat mengamati molekul penyusun lapisan luar sel.
4. Fungsi dinding sel pada tumbuhan adalah membatasi ukuran sel, melindungi isi sel, serta terlibat dalam proses transpor, absorpsi, dan sekresi.
5. Struktur membran sel adalah lapisan yang mengelilingi bagian luar sel, tersusun atas dua lapis molekul fosfolipid (bagian kepala yang suka air / hidrofilik, dan bagian ekor yang tidak suka air / hidrofobik)
Fungsi membran sel adalah untuk memisahkan sitoplasma sel dari lingkungan luar dan media transportasi substansi tertentu dari dalam atau keluar sel.
BAB 2 KOMPONEN KIMIAWI SEL
Kegiatan 2.1 Unsur, Senyawa, Senyawa Organik, dan Senyawa Anorganik
No. Komponen Pengertian Contoh
1. Unsur Bahan yang terdiri atas satu macam atom; substansi yang tidak dapat dipecah menjadi substansi yang lebih sederhana dengan menggunakan cara-cara yang biasa.
Oksigen dan nitrogen.
2. Senyawa Zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana, dan sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur-unsur pembentuknya.
Garam dan air.
3. Senyawa Organik
Senyawa yang sebagian besar terdiri atas unsur karbon.
Karbohidrat dan protein.
4. Senyawa Anorganik
Senyawa yang tidak mengandung unsur karbon.
Air dan sodium klorida. Evaluasi Bab 2 B. 1. C 6. A 11. A 2. B 7. B 12. D 3. C 8. C 13. A 4. E 9. C 14. A 5. E 10. C 15. A B. 1. Unsur Senyawa
Substansi sel yang tidak dapat dipecah lagi menjadi substansi yang lebih sederhana dengan menggunakan cara-cara yang biasa.
Substansi sel yang dapat dipecah menjadi beberapa unsur.
2. Komponen kimiawi yang menyusun sel adalah protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid.
3. Tiga struktur bagian yang menyusun nukleotida adalah lima gula karbon, yaitu ribosa atau deoksiribosa, kelompok fosfat dan nitrogen yang mengandung basa pembeda antarnukleotida.
4. Nukleotida deoksiribosa mengandung basa adenin, guanin, sitosin, dan timin. Sedangkan nuklotida ribosa terikat pada adenin, guanin, sitosin, dan urasil yang menggantikan timin.
5. Karbohidrat : karbon, hidrogen, dan oksigen. Protein: karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Lipid: karbon, hidrogen, dan oksigen.
Asam nukleat: karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan fosfor. BAB 3 SEL DALAM LINGKUNGANNYA Kegiatan 3.1 Difusi
Faktor yang memengaruhi proses difusi adalah gradien konsentrasi melewati membran, ukuran molekul, dan semudah apa molekul tersebut larut dalam lemak.
Kegiatan 3.3 Mengenal Macam-Macam Mekanisme Transpor Zat pada Membran Sel
No. Macam
Mekanisme Transpor
Deskripsi
1. Transpor pasif Perpindahan substansi ke dalam atau ke luar sel mengikuti gradien konsentrasi yang menurun.
2. Difusi sederhana
Perpindahan substansi seperti air, gas-gas mudah terlarut (seperti oksigen dan karbon dioksida) serta molekul-molekul yang larut dalam lemak (seperti etil alkohol dan vitamin A) melalui lapisan ganda fofolipid.
3. Difusi
terfasilitasi Proses difusi yang dibantu oleh protein-protein tertentu pada membran plasma. 4. Osmosis Difusi air yang melewati membran semi permeabel, air bergerak
melewati membran dari konsentrasi molekul air bebas yang tinggi ke konsentrasi molekul air bebas yang rendah atau tekanan air tinggi ke tekanan air rendah.
5. Transpor aktif Pemindahan substansi-substansi melewati membran sel melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi.
6. Endositosis Transpor zat pada membran plasma dimana membran plasma melengkung masuk ke dalam, membentuk kantong yang
menjebak molekul-molekul. Kantong tersebut terus menekan ke dalam sampai membentuk kantong tertutup yang membebaskan diri dari membran plasma dan masuk ke dalam sel.
7. Eksositosis Transpor zat pada membran plasma dimana kantong di dalam sel yang mengandung protein dan molekul lain dipindahkan ke luar melalui sisi terluar sel sampai menyentuh membran plasma. Kemudian membran kantong bersatu dengan membran plasma dan isi dari kantong dikeluarkan dari sel.
Kegiatan 3.4 Mengenal Model Membran Plasma
Evaluasi Bab 3 A. 1. B 6. A 11. E 2. B 7. C 12. A 3. B 8. D 13. A 4. C 9. D 14. C 5. B 10. C 15. E B.
1. Model membran plasma yang dikenalkan S.J. Singer dan G.L. Nicolson adalah model mosaik cair yaitu struktur dasar membran dimana terdapat protein yang mengambang di dua lapisan lipid.
2. Difusi: perpindahan molekul-molekul dalam cairan mengikuti gradien konsentrasi yang menurun, dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah. 3. Osmosis: difusi air yang melewati membran semi permeabel, air bergerak melewati
membran dari konsentrasi molekul air bebas yang tinggi ke konsentrasi molekul air bebas yang rendah atau tekanan air tinggi ke tekanan air rendah.
4. Transpor pasif : perpindahan substansi ke dalam atau ke luar sel mengikuti gradien konsentrasi yang menurun.
Transpor aktif: pemindahan substansi-substansi melewati membran sel melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi.
Daerah hidrofilik protein Fosfolipid bilayer Daerah hidrofobik protein Polar bersifat hidrofilik Nonpolar bersifat hidrofobik
5. - Larutan isotonik : larutan yang memiliki konsentrasi air di dalam dan di luar sel sama. Tidak ada kecenderungan air untuk masuk atau keluar dari sel darah merah. - Larutan hipertonik : larutan yang memiliki konsentrasi partikel-partikel terlarut
lebih tinggi dari pada sitoplasma sel dan menyebabkan air meninggalkan sel secara osmosis. Sel darah merah akan mengerut karena air di dalam sel keluar dari sel secara osmosis sampai konsentrasi air di dalam dan di luar sel sama.
- Larutan hipotonik : larutan yang memiliki konsentrasi partikel-partikel terlarut lebih kecil daripada sitoplasma sel dan menyebabkan air masuk ke dalam sel secara osmosis. Sel darah merah akan menggembung bahkan meledak pecah di dalam air murni.
BAB 4 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Kegiatan 4.1 Mengamati Jaringan pada Akar Dikotil
Kegiatan 4.2 Mengamati Jaringan pada Batang Dikotil Epidermis (dermal) Stele (pembuluh) Korteks (dasar) Epidermis Korteks Empulur Sklerenkim Xilem Ikatan pembuluh Floem
Kegiatan 4.3 Mengamati Jaringan pada Batang Monokotil
Kegiatan 4.4 Mengamati Jaringan pada Daun
Epidermis Ikatan pembuluh Jaringan dasar Parenkim bunga karang Sel penjaga Parenkim palisade Epidermis bawah Rongga udara Stomata Tulang daun Epidermis atas Kolenkim Stomata Epidermis bawah Tulang daun Xilem Parenkim bunga karang Parenkim palisade Epidermis atas Kutikula
Evaluasi Bab 4 A. 1. E 6. D 11. C 2. A 7. B 12. D 3. D 8. E 13. E 4. E 9. A 14. A 5. C 10. D 15. B B.
1. Tonoplas adalah membran vakuola pada sel tumbuhan.
2. Kita bisa membedakan antara sel tumbuhan satu dengan sel tumbuhan lainnya dengan melihat karakteristik sel tersebut. Setiap jenis tumbuhan yang berbeda memiliki karakteristik yang berbeda pula. Misalnya sel epidermis pada dikotil memiliki stomata yang terletak tersebar di permukaan daun. Sedangkan sel epidermis monokotil dan konifer tersusun sejajar dengan sumbu panjang dari daun.
3. Fungsi sel pendamping pada elemen tapis adalah membuat dan menyekresikan subtansi-substansi ke dalam elemen-elemen tapis serta membuang zat buangan yang dihasilkannya.
4. Sel-sel akar memanjang (elongasi) dengan penambahan sel-sel baru hasil pembelahan sel meristem apikal yang merupakan titik tumbuh akar.
5. Pada batang monokotil berkas pembuluh terlihat tersebar dan bertipe kolateral tertutup artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
Pada batang dikotil berkas pembuluh tersusun dalam lingkaran silinder dengan letak xilem dan floem yang saling bersisian, di antaranya terdapat kambium intravasikular.
BAB 5 STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN Kegiatan 5.1 Mengenal Jaringan Epitel pada Hewan
Sel penjaga Floem
Kegiatan 5.2 Mengenal Jaringan Ikat pada Hewan
a Keterangan :
b d A : jaringan ikat longgar
c e a : sel A B b : serat kolagen c : serat elastis(rekuler) f g B : jaringan adiposa h d : droplet lemak C e : nukleus i j C : darah
f : sel darah putih k D g : sel darah merah
l n h : plasma
m o E F
D : jaringan ikat padat E : tulang F : jaringan rawan i : sel Inti(nkleus) k : saluran pusat n : sel kondrosit j : serat kolagen l : matriks o : matriks
m : sel lakuna Kegiatan 5.3 Mengenal Jaringan Otot pada Hewan
Epitel pipih berlapis banyak Epitel kubus selapis Epitel silindris selapis Epitel pipih selapis helaian serabut serabut otot
Kegiatan 5.4 Mengenal Jaringan Saraf pada Hewan Evaluasi Bab 5 A. 1. B 6. E 11. E 2. C 7. D 12. D 3. E 8. C 13. C 4. A 9. C 14. A 5. D 10. D 15. A unit kontraksi otot nukleus serabut otot nukleus pertemuan antara 2 sel otot rangka otot jantung otot polos nukleus serabut otot arah signal badan sel nukleus selubung mielin akson jalur sinyal dendrit nodus