• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat LAZISMU kota Banjarmasin

LAZISMU merupakan Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, sedeqah, wakaf dan kemanusiaan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan dan instansi lainnya.

LAZISMU awalnya didirikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada tahun 2002, selanjutnya dikukuhkan oleh Menteri Agama Republik Indonesia sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional melalui SK No. 457/21 November 2002. Dengan berlakunya UU Zakat nomor 23 tahun 2011, Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 2014 dan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 333 tahun 2015. LAZISMU sebagai lembaga amil zakat nasional telah dikukuhkan kembali melalui SK Menteri Agama Republik Indonesia nomor 730 tahun 2016.

Ada dua faktor latar belakang berdirinya LAZISMU yaitu pertama fakta Indonesia yang berselimut dengan kemiskinan yang masih meluas, kebodohan dan indeks pembangunan manusia yang sangat rendah.

Semuanya berakibat dan sekaligus disebabkan tatanan keadilan sosial yang lemah. Kedua, zakat diyakini mampu memberi sumbangsih dalam mendorong keadilan sosial, pembangunan manusia dan mampu mengentaskan kemiskinan. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi zakat, infaq, dan wakaf yang cukup tinggi.

Namun, potensi tersebut belum dapat dikelola dan didayagunakan secara

(2)

maksimal sehingga tidak memberikan dampak signifikan bagi penyelesaian persoalan yang ada.

Di Kalimantan Selatan LAZISMU resmi beroperasional semenjak adanya Surat Keputusan Depag No. 529 Tahun 2019, maka sejak itu LAZISMU melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dengan semangat ta’awun, memberi untuk negeri & berbagi untuk warga banua, LAZISMU berupaya untuk menjadi lembaga zakat nasional yang terpercaya, transparan dan profesional dalam pengelolaannya. Sehingga mampu memberikan sumbangsih dalam masalah masyarakat di Kota Banjarmasin yang semakin berkembang.

Menerapkan etos kerja yang amanah, profesional dan transparan, LAZISMU berusaha mengembangkan diri menjadi lembaga amil zakat terpercaya. Seiring waktu, kepercayaan publik semakin menguat. Dengan spirit kreativitas dan inovasi, LAZISMU senantiasa membuat program- program pendayagunaan yang mampu menjawab tantangan problem didalam perubahan sosial masyarakat.

LAZISMU Kota Banjarmasin hadir sejak tahun 2018 dan secara resmi beroperasional dengan Surat Keputusan No. 170/KEP/III/O/D/2018, tanggal 21 Dzulkaidah 1439/ 3 Agustus 2018. Sebagai lembaga nirlaba, LAZISMU berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat, melalui optimalisasi pendayagunaan dana ZISKA dari masyarakat.

2. Struktur Organisasi LAZISMU kota Banjarmasin a. Visi dan Misi LAZISMU kota Banjarmasin

LAZISMU merupakan lembaga zakat yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq/ sedeqah, wakaf dan kemanusiaan. Visi LAZISMU menjadi lembaga amil zakat yang terpercaya.

(3)

Dalam mewujudkan visi tersebut LAZISMU mempunyai misi, sebagai berikut :

1) Optimalisasi pengelolaan ZISKA yang amanah, professional, dan transparan.

2) Optimalisasi pengelolaan ZISKA yang kreatif, inovatif, dan produktif.

3) Optimalisasi pelayanan donator.

b. Struktur Organisasi LAZISMU kota Banjarmasin

Berdasarkan SK Nomor 002.BP/KEP/III.17/B/2021, berikut data Badan Pengurus LAZISMU Daerah Kota Banjarmasin:

SUSUNAN PENGURUS

PELAKSANAAN HARIAN LAZISMU DAERAH KOTA BANJARMASIN

PERIODE 2021-2022

Dewan Syariah

Ketua : H.Mairijani,M.Ag

Anggota : Chusnul Aqib,M.Pd

Badan Pengawas

Ketua : Drs.H.Muhammat Natsir Selamat

Anggota : Drs.H.Taufik Hidayat,MM

Anggota : Drs.H.Fitri Aidi,SA

Badan Pengurus

Ketua : H.Muhammad Nurdin Yusuf

Wakil Ketua 1 : Drs.H.Rusdiansyah,M.Pd Wakil Ketua 2 : Nurdin Syahri, S.Ag.S.Pd.I Sekretaris : Muhammad Abdul Gani, S.Pd.I

(4)

Gambar 1. Struktur Organisasi LAZISMU Kota Banjarmasin

BADAN EKSEKUTIF

Pelaksanaan Harian LAZISMU Kota Banjarmasin

Sumber: LAZISMU Kota Banjarmasin, tahun 2021

Pada LAZISMU kota Banjarmasin ada terdapat beberapa kantor layanan (baik darik masjid, sekolah, ataupun rumah sakit) yang sebagai sub unit layanan dari LAZISMU kota Banjarmasin yaitu sebagai berikut:

1) Kantor Layanan (KL) Al-Mujahidin cabang 1

2) Kantor Layanan (KL) Masjid Muhammadiyah Kelayan cabang 2 3) Kantor Layanan (KL) Pondok Pesantren Al-Furqon cabang 3 4) Kantor Layanan (KL) Al-Istiqomah Kelayan Timur cabang 6 5) Kantor Layanan (KL) Al-Mukhlisin cabang 9

6) Kantor Layanan (KL) Al-Ummah cabang 11 7) Kantor Layanan (KL) Al-Muhajirin cabang 13 8) Kantor Layanan (KL) LAZISMU Al-Jihad cabang 4 9) Kantor Layanan (KL) LAZISMU Al-Far’u As-Tsamaniyah

Direktur H. khairul Anam. SH.

M.Kes

Keuangan Rahmatullah Wahyuni. S. EI Administrasi

Muhammad Adiyani. S. Sos

Program dan Fundrising

H. Ahmad Fitri Rusli. S. Ag

(5)

c. Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab dari badan eksekutif LAZISMU Kota Banjarmasin sebagai berikut :

1) Direktur

- Melakukan perencanaan, penyusunan perancangan seluruh kegiatan program Lazismu Kota Banjarmasin

- Melakukan koordinasi dan mengorganisasikan dalam pelaksanaan kegiatan kerja LAZISMU kota Banjarmasin

- Bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dan dalam pemgambilan keputusan

- Memberikan pertimbangan terhadap kebijakan pengelolaan zakat pada LAZISMU kota Banjarmasin

- Menerima lapiran masing-masing divisi

- Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan ZISKA pada LAZISMU kota Banjarmasin

- Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban tugas yang telah dilaksanakan

2) Administrasi

- Melakukan pengelolaan terhadap pelaksanaan administrasi surat menyurat yang amsuk maupun keluar dan kearsipan pada LAZISMU kota Banjarmasin

- Merencanakan dan merancang kebutuhan kantor dan kesekretariatan bersama manager

- Melakukan pengelolaan data muzakki dan mustahik

- Menyiapkan data-data maupun fasilitas yag diperlukan dalam mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan

- Memberikan laporan kerjanya sebagai pertanggungjawaban kepada manager

(6)

3) Keuangan

- Melakukan perencanaan dan merancang program akuntansi dan keuangan

- Mengelola keseluruhan keuangan dana ZISKA yang ada pada LAZISMU kota Banjarmasin

- Melakukan pencatatan keuangan sampai dengan membuat laporan - Mengelola tanda bukti (kuitansi) penerimaan dan pengeluaran dana

ZISKA

- Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan keuangan dan akuntansi

- Membuat laporan kerjanya sebagai pertanggungjawaban kepada manager

4) Program dan Fundrising

- Melakukan penyusunan perencanaan dan perancangan penghimpunan dana dan penyaluran (pendistribusian dan Pendayagunaan)

- Mengkoordinasikan dan mengorganisasikan

penghimpunan/pengelolaan dana ZISKA pada LAZISMU kota Banjarmasin

- Melakukan koordinasi dan mengorganisasikan pendistribusian serta pendayagunaan kepada mustahik yang tepat sesuai keputusan yang telah ditetapkan melalui program yang ada pada LAZISMU kota Banjarmasin

- Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan penghimpunan dan penyaluran

- Mencari sumber pemasukan dana dan sasaran mustahik yang tepat - Memberikan laporan kerjanya sebagai pertanggungjawaban kepada

manager

(7)

3. Kegiatan Lembaga

Kegiatan usaha yang dijalankan oleh LAZISMU Kota Banjarmasin secara garis besar ada dua yaitu sebagai penghimpun dana dan penyaluran dana kepada masyarakat. LAZISMU mempunyai peran yang penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. Dana yang dihimpun oleh LAZISMU dari masyarakat dapat berupa ZISKA (Zakat, Infaq, Sedekah dan Kemanusiaan). Dana yang telah dikumpulkan oleh LAZISMU kemudian akan disalurkan kembali kepada masyarakat yang termasuk dalam 8 asnaf (fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, fisabilillah, ibnu sabil) melalui program-program yang ada pada LAZISMU. Penyaluran yang ada di LAZISMU terbagi menjadi dua yakni pendistribusian dan pendayagunaan.

a. Penghimpunan

Dana ZISKA yang dihimpun pada LAZISMU Kota Banjarmasin diperoleh dari muzakki yang datang atau memberikan langsung ke kantor LAZISMU Kota Banjarmasin, serta selain itu muzakki dapat juga mentransfer ke rekening bank yang telah disediakan LAZISMU Kota Banjarmasin, kemudian muzakki diminta untuk mengkonfirmasi/

memberikan bukti transfer kepada LAZISMU Kota Banjarmasin. Dana ZISKA yang dihimpun sebagiannya berasal dari kontribusi penghimpun dana ZISKA kantor layanan (sub unit layanan) LAZISMU Kota Banjarmasin seperti: Kantor Layanan (KL) Al- Ummah, Kantor Layanan (KL) Al-Muhajirin dan lainnya. Setiap bulannya berkontribusi memberikan dana beserta laporannya kepada LAZISMU Kota Banjarmasin. Selanjutnya, dana yang dihimpun juga didapatkan dari celengan-celengan yang disebar baik di masjid, sekolah-sekolah, tempat belanja dan lainnya. Maupun dari amilnya sendiri yang menyetor kepada LAZISMU Kota Banjarmasin.

(8)

Para muzakki yang memberikan dananya kepada LAZISMU Kota Banjarmasin akan menerima kuitansi, sebagai bukti bahwa telah menyetor ZISKA. Kuitansi tersebut terdiri dari 3 (tiga) rangkap. Rangkap 1 (satu) berwarna putih diserahkan kepada muzakki, rangkap 2 (dua) dan 3 (tiga) berwarna merah dan kuning diarsipkan oleh bagian keuangan LAZISMU Kota Banjarmasin. Dari kuitansi tersebut bagian keuangan dapat menjadikan sebagai acuan dalam mengolah catatan keuangan.

b. Penyaluran (Pendistribusian dan Pendayagunaan)

Penyaluran dana ZISKA pada LAZISMU kota Banjarmasin terbagi menjadi dua yaitu pendistribusian dan pendayagunaan. Pendistribusian disini merupakan penyaluran dana ZISKA untuk memenuhi kebutuhan mustahik yang bersifat mendesak (jangka pendek), konsumtif dan karitatif (sosial). Sedangkan, pendayagunaan merupakan penyaluran dana ZISKA untuk memberdayakan dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki mustahik, dimana penyaluran ini bersifat produktif (jangka panjang). Sehingga diharapkan dapat merubah yang awalnya daru mustahik menjadi muzakki. Penyaluran ini diberikan kepada mustahik yang berhak menerimanya yaitu mustahik yang termasuk ke dalam 8 (delapan) asnaf, baik individu atau lembaga yang terikat maupun tidak terikat.

Mustahik individu / lembaga sebelumnya dapat mengajukan permohonan bantuan atau proposal kepada LAZISMU Kota Banjarmasin, kemudian permohonan proposal tersebut akan dipelajari, dianalisa, selanjutnya disurvei terlebih dahulu oleh pihak LAZISMU dan yang terakhir hasil dari survei dirapatkan untuk pengambilan keputusan dalam menentukan mustahik berhak atau tidak menerimanya. Dalam penyaluran dana ZISKA LAZISMU Kota Banjarmasin tidak akan sembarangan / mudah, yang pastinya LAZISMU Kota memerlukan koordinasi dan pertimbangan agar penyaluran tepat sasaran.

(9)

Setelah dana ZISKA disalurkan kepada mustahik, nantinya mustahik akan diberikan kuitansi oleh LAZISMU Kota Banjarmasin. Sebagai bukti bahwa mustahik telah menerima dana. Kuitansi tersebut terdiri dari 3 (tiga) rangkap. Rangkap 1 (satu) bewarna putih diserahkan kepada mustahik, rangkap 2 (dua) dan 3 (tiga) bewarna merah dan kuning akan diarsipkan oleh bagian keuangan LAZISMU Kota Banjarmasin. Dari kuitansi tersebut bagian keuangan dapat menjadikan sebagai acuan dalam mengolah catatan keuangan.

LAZISMU mempunyai 5 (lima) pilar utama dan pada masing-masing pilar terdapat beberapa program untuk pemberdayaan, yang menjadi target capaian LAZISMU yaitu :

1) Pendidikan

Pada pilar ini diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia dengan program yang ada melalui kegiatan yang dilaksanakan baik pendidikan, pengadaan beasiswa, pelatihan guru serta peningkatan fasilitas prasarana pendidikan. Program-program yang terdapat pada pilar ini sebagai berikut :

- Beasiswa Mentari

Merupakan program kepedulian sosial dalam menjamin keberlangsungan pendidikan dasar anak, dengan melalui pengasuhan dalam bentuk siswa yang berasal dari keluarga dhuafa.

Bentuk kegiatannya dapat berupa bantuan beastudi siswa yang menempuh pendidikan sekolah dasar, menengah dan atas/

sederajat.

- Beasiswa Sang Surya

(10)

Merupakan program untuk meningkatkan pendidikan lanjutan yang berkualitas kepada generasi muda berprestasi yang memiliki kesempatan untuk menempuk pendidikan yang lebih tinggi. Bentuk bantuannya yaitu biaya pendidikan diploma dan sarjana selama 1 tahun atau lebih yang meliputi biaya perkuliahan, cost living maupun biaya penyelesaiantugas akhir, baik di perguruan tinggi negeri atau swasta.

- Save Our School

Merupakan program dalam meningkatkan dan menunjang mutu fasilitas sarana dan prasana pendidikan yang berkualitas, dengan bentuk kegiatan seperti memberikan perbaikan/ renovasi dan kelengkapan lembaga pendidikan.

- Sekolah Cerdas (Ceria, Damai,Siaga Bencana)

Merupakan program pendidikan yang dimaksudkan untuk membangun kesiapsiagaan untuk meminimalisir dampak atau kemungkinan dari timbulnya risiko bencana dan kekerasan. Bentuk kegiatannya yaitu dengan membangun pengetahuan, keterampilan dan kebijakan sekolah dalam mengurangi risisko bencana (alam &

sosial).

- Peduli Guru

Merupakan program sosial dan pendidikan yang diperuntukan untuk guru honorer, guru agama, relawan dan lainnya dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan (apresiasi). Bentuk kegiatannya dengan memberikan pelatihan, pemberdayaan ekonomi, penyediaan buku referensi dan mukafah atau tunjangan guru.

2) Kesehatan

(11)

Pada pilar ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dengan program yang ada melalui kegiatan yang dilaksanakan di bidang kesehatan masyarakat, khususnya di kalangan keluarga kurang mampu dengan tindakan kuratif maupun preventif (berupa penyuluhan).

- Peduli Kesehatan

Merupakan program yang berfokus pada upaya promosi kesehatan sebagai tindakan preventif dan meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat. Bentuk kegiatannya yaitu memberikan sistem pelayanan yang preventif (pencegahan terhadap orang yang mempunyai risiko penyakit) dan edukatif (peningkatan wawasan kesehatan) yang sasarannya publik/ masyarakat.

- Indonesia Mobile Clinic

Merupakan program klinik kesehatan dengan mobil yang digunakan untuk melayani dan membantu masyarakat yang jauh dengan akses puskesmas atau rumah sakit maupun daerah yang rawan kesehatan. Bentuk kegiatannya dengan mobil keliling (ambulans) yang digunakan untuk melayani pengobatan, konsultasi, antar jemput pasien atau jenazah serta penyuluhan kesehatan secara gratis.

- TIMBANG (Tingkatan Kemampuan Gizi Seimbang)

Merupakan program diperuntukan untuk anak dalam pencegahan gizi buruk sehingga dapat tumbuh dan berkembangan secara optimal dan maksimal dengan disertai kemampuan emosional, sosial dan fisik yang siap untuk belajar. Bentuk kegiatannya dengan perbaikan pola makan, pola asuh serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.

(12)

3) Ekonomi

- 1000 UMKM

Merupakan program untuk individu atau kelompok dalam pemberdayaan ekonomi dengan memberikan modal dan penguatan usaha menggunakan skema kemitraan. Bentuk kegiatannya melalui pemberian modal usaha, pendampingan, pelatihan dan pembukaan akses pasar.

4) Dakwah

Pada pilar ini diharapkan dapat menciptakan masyarakat Islami dengan program yang ada melalui kegiatan yang dilaksankan, sehingga dengan adanya partisipasi aktif dari kelompok masyarakat yang rentan, baik di daerah miskin perkotaan maupun di daerah terpencil agar dapat menghidupkan dan mensyiarkan dakwah Islam.

- DA’I Perkotaan

Merupakan program layanan dakwah seperti penyediaan da’i untuk khatib, imam sholat, kajian rutin, kegiatan evaluasi Al- Qur’an dan pelatihan-pelatihan seperti pengurusan jenazah, seminar pendidikan keluarga.

- Back to Masjid

Merupakan program menyemarakkan Masjid/ Mushalla sebagai pusat pembinaan dan pemberdayaan bagi masyarakat sekitar dan perawatan sarana masjid yang masih belum banyak dapat perhatian.

Bentuk kegiatannya dapat berupa sajadah (sedekah alat ibadah), suara (sedekah pengeras suara), BBM (Bersih-bersih Masjid/

Mushalla), rehab (renovasi tempat ibadah).

(13)

- Pemberdayaan Mualaf

Merupakan program pemberdayaan mualaf dengan melakukan pendampingan dan pembinaan untuk meningkatkan dan mendalami nilai-nilai keislaman dan ekonomi, melalui pelatihan, pendampingan serta pemberian modal yang diharapkan mualaf mampu mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.

5) Sosial Kemanusian

Pada pilar ini diharapkan dapat tanggap terhadap bencana dalam penanggulangan misi kemanusiaan dengan program yang ada melalui kegiatan yang dilaksankan baik dalam bentuk mitigasi bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan melibatkan mitra internal dan eksternal Muhammadiyah.

- Muhammadiyah Senior Care

Merupakan program yang diperuntukkan bagi lansia (tokoh- tokoh persyarikatan) yang lama berkontribusi terhadap kemajuan Muhammadiyah dengan memberikan perhatian dan pelayanan, melalui pendekatan non panti dengan kegiatan dapat berupa pelatihan, pendampingan, permodalan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dimasa lansia.

- Pemberdayaan Difabel

Merupakan program pemberdayaan disabilitas dengan menggali, memperdalam dan mematangkan kemampuan/ bakat yang dimilikinya, sehingga mereka dapat membangun usaha sendiri dan mampu mencapai kesejahteraan sosial.

- Indonesia Siaga

Merupakan program respon cepat tanggap darurat dan pasca bencana, baik dari Search And Rescure (SAR), rekonstruksidan rehabilitas. Kegiatannya berupa pendirian posko bantuan/

pengungsian, dapur umum, pendistribusian sembako, layanan

(14)

kesehatan hingga aktivitas recovery pasca bencana (psikososial dan pemulihan ekonomi masyarakat).

Dan tidak hanya hanya seperti program diatas LAZISMU kota Banjarmasin juga mempunyai program lainnya seperti :

1) Paket Sembako Ramadhan

Merupakan program yang memfasilitasi kaum muslimin dalam menunaikan ZIS pada bulan Ramadhan melalui pelayanan dan distribusi yang mampu memberi nilai tambah pada lokasi yang tepat guna dan tepat sasaran. Dengan bentuk kegiatan menerima dan menyalurkan dana ZIS yang dapat dilaksanakan yakni Kado Ramadhan yang merupakan aksi kepedulian untuk membantu dan meringankan kebutuhan masyarakat yang kurang mampun (dhuafa) selama Ramadhan, seperti sebar takjil, santunan (mualaf, guru dan yatim) dan paket sembako.

2) Gema Baqurban

Merupakan program yang memfasilitasi kaum muslimin dalam melaksankan ibadah qurban setiap tahunnya. Dengan bentuk kegiatan menerima, melaksanakan dan menyalurkan dari program ibadah qurban dengan benar dan profesional, sehingga hasil dari pengelolaan daging hewan qurban akan tepat sasaran.

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pembahasan

Pada masa pandemi Covid-19 ini banyak masyarakat yang kesusahaan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, karena sangat berdampak bagi mereka dimasa sekarang untuk memperoleh penghasilan. Maka dari itu melalui pemberdayaan ekonomi LAZISMU kota Banjarmasin senantiasa berusaha membantu untuk mengurangi beban dimasyarakat di kota Banjarmasin.

(15)

Untuk proses pemberdayaan ekonomi yang dijalankan LAZISMU kota Banjarmasin dalam hal ini, LAZISMU kota Banjarmasin memantau perkembangan yang ada di masyarakat untuk disurvei terlebih dahulu apakah layak atau tidaknya untuk dibantu, misalkan seandaianya layak untuk dibantu LAZISMU kota Banjarmasin nanti akan memantau serta membimbing dilapangan agar nanti perekonomian yang di jalankan tidak akan menyebabkan kebangkrutan.

LAZISMU kota Banjarmasin memiliki perencanaan yang sesuai dengan anggaran yang disebut dengan RAB. RAB adalah Rancangan Anggaran Belanja LAZISMU, yang akan dilihat dari segi presentasinya, apabila program itu sudah terpenuhi bagi mustahik, maka dana yang LAZISMU kota Banjarmasin bantu tidak akan diberikan lagi, bahkan jika ingin mengajukan kembali akan dilakukan pada tahun depan.

Dalam melakukan penyaluran dana pemberdayaan ekonomi LAZISMU kota Banjarmasin tidak ada memiliki kendala ataupun masalah dalam melakukan penyaluran dana, karena kebanyakan para penerima bantuan (mustahik) itu menunggu dan berharap dana-dana dari LAZISMU itu segera datang. Bahkan dari sisi administrasi, LAZISMU kota Banjarmasin tidak terlalu merepotkan dalam hal administrasinya, tidak meminta harus adanya usaha, izin usaha, atau apa, kalau itu layak, LAZISMU kota Banjarmasin senantiasa akan segera membantu.

2. Hasil Penelitian

a. Efektivitas penyaluran dana Infaq dan Sedekah

Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan LAZISMU kota Banjarmasin dari jangka waktu 2018-2020. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah dana Infaq dan sedekah yang dihimpun dan dana infaq dan sedekah yang disalurkan, berikut data yang digunakan:

(16)

Tabel 3. Laporan dana terhimpun dan tersalurkan 2018-2020

Tahun Biaya Operasional

Dana Infaq Sedekah Dikumpulkan

Dana Infaq Sedekah Disalurkan

2018 Rp 13.575.700 Rp 35.980.100 Rp 32.232.000 2019 Rp 64.377.400 Rp 636.276.795 Rp 113.854.550 2020 Rp 143.067.958 Rp 491.615.232 Rp 111.020.300

Sumber: Laporan keuangan LAZISMU kota Banjarmasin

Di tabel diatas bisa dilihat dana infaq dan sedekah yang terhimpun pada tahun 2018 sebesar Rp. 35.980.100, tahun 2019 sebesar Rp.636.276.795, tahun 2020 sebesar Rp. 491.615.232. Dana yang terhimpun berasal dari dana yang diberikan oleh para donatur, dana infaq dan juga sedekah, serta hasil dari kotak amal yang disebar oleh LAZISMU kota Banjarmasin ke beberapa masjid yang ada di kota Banjarmasin.

Selanjutnya dana yang disalurkan pada tahun 2018 sebesar Rp.

32.232.000, tahun 2019 sebesar Rp. 113.854.550, tahun 2020 Sebesar 101.736.000. Semua dana tersebut disalurkan sesuai dengan 5 (lima) pilar yang dimiliki oleh dari LAZISMU kota Banjarmasin yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi, dakwah, dan kemanusiaan.

Efektivitas penyaluran dana Infaq dan Sedekah diukur dengan menggunakan Zakat Core Principle (ZCP). Penilaian efektivitas penyaluran dana Infaq dan Sedekah dengan menggunakan ZCP bertujuan untuk mengetahui bagaimana penyaluran dana Infaq dan Sedekah yang dikelola oleh lembaga zakat yaitu LAZISMU kota Banjarmasin telah memenuhi standar kriteria efektif sesuai dengan pedoman dan ketetapannya sehingga pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan. Berdasarkan ZCP, maka rasio yang digunakan adalah Allocation to Collection Ratio (ACR). Rasio ini digunakan untk

(17)

mengukur kemampuan sebuah lembaga zakat dalam menyalurkan dananya dengan cara membagi total dana penyaluran dengan total dana penghimpunan. Penilaian ACR terdiri dari beberapa kategori, yaitu:

Highly Effective (jika ACR ≥ 90 persen), Effective (jika ACR mencapai 70-89 persen), Fairly Effective (jika ACR mencapai 60-69 persen), Below Expectation (jika ACR mencapai 20-49 persen), dan Ineffective (jika ACR < 20 persen). (Bahruddin, 2017)

Rumus ACR:

Dana disalurkan (dana Infaq dan Sedekah)

X 100%

Dana Terhimpun (dana Infaq dan Sedekah)

Tabel 4. Nilai Rasio ACR Nilai Rasio ACR

≥ 90 % 70-89% 60-69% 20-49% < 20%

Sangat

Efektif Cukup Dibawah Tidak

Efektif Efektif Ekspetasi Efektif

Sumber: Data sekunder (diolah)

b. Pengukuran efektivitas LAZISMU kota Banjarmasin

Tabel 5. Dana terhimpun dan tersalurkan tahun 2018-2020

Tahun Dana Infaq Sedekah Dana Infaq Sedekah Dikumpulkan Tersalurkan 2018 Rp 35.980.100 Rp 32.232.000 2019 Rp 636.276.795 Rp 113.854.550 2020 Rp 491.615.232 Rp 101.736.000

Sumber: Laporan Keuangan LAZISMU kota Banjarmasin

(18)

Berdasarkan pada tabel diatas, untuk dana terhimpun oleh LAZISMU kota Banjarmasin menunjukkan angka rendah sebesar Rp.

36.164.400, dan pada tahun 2019 dana yang terhimpun lumayan besar dengan menunjukkan angka sebesar Rp. 636.276.795, untuk tahun 2020 mengalami penurunan sebesar Rp. 491.615.232. Maka bisa dikatakan bahwa LAZISMU kota Banjarmasin dalam melakukan penyaluran dana infaq dan sedekah terlalu kecil dari dana yang dihimpun oleh LAZISMU kota Banjarmasin. Adapun perhitungan dari ACR dapat dilihat dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 6. Presentase nilai rasio ACR dari penyaluran dan penghimpunan

Tahun Dana Infaq Sedekah Dana Infaq Sedekah

Presentase Dikumpulkan Tersalurkan

2018 Rp 35.980.100 Rp 32.232.000 89,58%

2019 Rp 636.276.795 Rp 113.854.550 17,89%

2020 Rp 491.615.232 Rp 101.736.000 20,69%

Sumber: data primer (diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan rasio ACR LAZISMU kota Banjarmasin pada dana infaq dan sedekah yang disalurkan tahun 2018 adalah 89,58% dibandingkan dengan dana infaq dan sedekah yang diterima, dan sisanya 11% masuk pada bagian saldo juga biaya operasional. Hal ini menunjukkan bahwa penyaluran yang dilakukan LAZISMU kota Banjarmasin tahun 2018 sudah dikategorikan sebagai efektif (effective).

Pada kategori tahun 2019 rasio ACR LAZISMU kota Banjarmasin pada dana yang disalurkan adalah 17,89% dibandingkan dengan dana yang diterima, dan sisa dana sebesar 82% masuk pada bagian saldo dan juga pada biaya operasional. Hal ini menunjukkan bahwa penyaluran

(19)

yang dilakukan oleh LAZISMU kota Banjarmasin dapat dikategorikan sebagai tidak efektif (ineffective).

Selanjutnya pada kategori tahun 2020 rasio ACR LAZISMU kota Banjarmasin pada dana yang disalurkan adalah 20,69% dibandingkan dengan dana yang diterima, dan sisa dana sebesar 79% masuk pada saldo dan pada biaya operasional. Hal ini menunjukkan bahwa penyaluran yang dilakukan oleh LAZISMU kota Banjarmasin dapat dikategorikan sebagai dibawah ekspetasi (below expectation).

c. Hasil Wawancara Dengan Responden

Wawancara dilakukan terhadap 38 (tiga puluh delapan) orang narasumber dari penerima bantuan dana pemberdayaan ekonomi LAZISMU kota Banjarmasin. Narasumber yang berhasil diwawancarai secara insentif dengan nama menggunakan inisial, yaitu, Bapak Khair, Muhir, Abdurrahman, Natsir, Husin, Mahliyanur, Saberi, Alex, Ahmad Rifani, Madi Khayan, Alfian, Sudianor, Husni, Asri, Iwan Rusdi, Rusdiansyah, Abdullah, Fahrudin, Mahyuni, Rahmatullah, Zailani, Ardiansyah, Udin, Muhdar,Rijani, Marhusin, Rusdi, Hafiz, Ibu Norhayati,Hayati, Nursiah, Nurhayani, Titi, Ita, Masliani, Rusdiana.

Semua data hasil penelitian ini diuraikan dalam kesimpulan berdasarkan fokus pertanyaan penelitian dalam tabel berikut:

(20)

NO PERTANYAAN KESIMPULAN

1 Bagaimana kondisi mustahik masyarakat miskin sebelum menerima bantuan dana dari program pemberdayaan ekonomi oleh LAZISMU kota Banjarmasin.

Para responden banyak mengalami kesulitan diakibatkan masa pandemi Covid-19 dengan presentase sekitar 66%. Usaha yang mereka jalankan menjadi sepi akan pengunjung membuat pendapatan mereka menjadi berkurang dan ada yang juga tidak mendapatkan penghasilan sedikit pun serta kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

2 Bagaimana kondisi mustahik masyarakat miskin setelah menerima bantuan dana dari program pemberdayaan ekonomi oleh LAZISMU kota Banjarmasin.

Kondisi para responden rata-rata menjadi lebih baik setelah menerima bantuan dana dari LAZISMU kota Banjarmasin yaitu sekitar 92%. Mereka tidak mengalami kesulitan setelah menerima bantuan dana, ada beberapa narasumber yang memakai dana tersebut untuk menjalankan usaha dan ada juga yang digunakan untuk kebutuhan ekonomi.

3 Apakah dana yang diterima sudah memadai atau belum

Dana yang diterima oleh responden sudah memadai dan tercukupi dengan presentase sekitar 74%. Bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan ekonomi serta usaha yang mereka jalankan, dan juga masih ada yang masih belum merasa tercukupi dari dana yang LAZISMU kota Banjarmasin diberikan kepada mustahik.

4 Apakah ada harapan/saran dari mustahik terhadap LAZISMU kota Banjarmasin

Dari pertanyaan yang diberikan mengenai harapan/saran, rata-rata para responden masih mengrahap bantuan dana yang diberikan oleh LAZISMU kota Banjarmasin untuk penunjang ekonomi mereka

Sumber: Data Primer (diolah)

(21)

Tabel 8. Tabulasi hasil Wawancara pertanyaan 1 (satu) KONDISI MUSTAHIK SEBELUM

JUMLAH % MENERIMA BANTUAN DANA DARI

LAZISMU

SANGAT BAIK 4 11%

BAIK 25 66%

KURANG BAIK 9 24%

TOTAL 38 100%

Sumber: Data Primer (diolah)

Di tabel tabulasi diatas bisa dilihat hasil tabulasi dari para 5 (lima) responden menunjukkan untuk pertanyaan pertama, rata- rata responden memilih pilihan “KURANG BAIK”, dengan presentase rata-rata nilai 66%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa para responden banyak mengalami kesulitan dalam melakukan usaha yang dijalankan serta kesulitan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi hidup.

Tabel 9. Tabulasi hasil wawancara pertanyaan 2 (dua) KONDISI MUSTAHIK SESUDAH

JUMLAH % MENERIMA BANTUAN DANA DARI

LAZISMU

SANGAT BAIK 3 8%

BAIK 35 92%

KURANG BAIK 0 0%

TOTAL 38 100%

Sumber: Data Primer (diolah)

Pada pertanyaan kedua dari hasil tabulasi diatas, rata-rata responden memilih pilihan “BAIK”, dengan presentase rata-rata nilai 92%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa para responden setelah menerima bantuan dari LAZISMU kota Banjarmasin

(22)

kondisi para responden membaik daripada sebelum menerima bantuan dana, dana yang para responden terima digunakan untuk melakukan usaha serta untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.

Tabel 10. Tabulasi hasil wawancara pertanyaan 3 (tiga) DANA YANG DITERIMA

JUMLAH % MEMADAI / BELUM MEMADAI

MEMADAI 27 74%

CUKUP MEMADAI 7 18%

KURANG MEMADAI 3 8%

TOTAL 38 100%

Sumber: Data Primer (diolah)

Pada pertanyaan ketiga dari hasil tabulasi diatas, rata-rata responden memilih “MEMADAI”, dengan presentase rata-rata nilai 74%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa para responden, dari bantuan dana yang diberikan oleh LAZISMU kota Banjarmasin, sudah merasa memadai dan tercukupi untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi LAZISMU Kota Banjarmasin
Tabel 3. Laporan dana terhimpun dan tersalurkan 2018-2020
Tabel 6. Presentase nilai rasio ACR dari penyaluran dan penghimpunan
Tabel 8. Tabulasi hasil Wawancara pertanyaan 1 (satu)  KONDISI MUSTAHIK SEBELUM
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil spektrogram tersebut diatas dapat dinyatakan bahwa, untuk beberapa variasi suhu metakaolinisasi dihasilkan pita serapan yang sesuai dengan karakterisasi

No 17 telah memperoleh persetujuan dari Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN nomor S-01/MDU.1- PBUMN/1999 tentang persetujuan Pendirian Anak Perusahaan PT Wijaya

Berdasarkan hasil analisis IPA terdapat enam indikator yang termasuk dalam prioritas utama penanganan permasalahan kinerja jaringan prasarana angkutan barang

b) Surat Al Munafiqun (63): 10 Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara

LAZISMU yang kemudian bertanggungjawab dalam hal pengelolaan Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf (ZISWAF), dengan beradanya LAZISMU dibawah naungan organisasi masyarakat

➢ Untuk keteria Dhuafa yang mendapat bantuan dari LAZISMU Pamekasan antara lain, yaitu: Lemah secara ekonomi yang artinya dia masuk kategori paling tidak

Lazismu Sumatera Barat adalah lembaga filantropi Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat dan kemanusiaan melalui pendayagunaan zakat, infak, shadaqah,